Anda di halaman 1dari 12

KHARISMA, GEZAG DAN TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN

Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Zuliana, S.Pd.I., M.Pd

Disusun Oleh :

Nadia Shabrina 2101020182

Rana Alfiyah 2101020171

Aljah Raini 2101020174

Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Medan

2021

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamiin, puji syukur kehadirat Allah subhanahu wata’ala, berkat
rahmat dan limpahan kasih sayang-Nya kami bisa menyusun dan menyajikan tugas ini dengan
judul Kharisma, Gezag dan Tanggung Jawab Pendidikan.

            Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Ilmu Pendidikan
Islam semester ganjil tahun 2021. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen
pengampu yang telah memberikan bimbingan dan arahan, juga berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan dan motivasi.

Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian tugas ini, masih terdapat banyak kekurangan
apalagi kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun
guna menyempurnakan tugas ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun tugas-tugas
selanjutnya.

           Kami juga memohon maaf apabila dalam penulisan tugas ini terdapat kesalahan dan
kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksudnya.

Medan, 1 Desember 2021

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2
2.1. Pengertian Kharisma........................................................................2
2.2. Ciri-Ciri Kharisma............................................................................3
2.3. Makna Gezag....................................................................................3
2.4. Fungsi Gezag....................................................................................4
2.5. Ciri-Ciri Gezag.................................................................................5
2.6. Tanggung Jawab dalam Pendidikan.................................................5
BAB III Kesimpulan dan Saran...........................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................8
3.2. Saran.................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pendidik atau guru merupakan salah satu profesi yang sangat mulia dan terhormat karena
pendidik mengajarkan ilmu pengetahuan serta mendidik generasi penerus bangsa sehingga
mereka memiliki pendidikan dan kemampuan yang mumpuni. Pendidik juga bertanggung jawab
terhadap perkembangan anak didik dan membimbing mereka menuju kepada kedewasaan.

Dunia pendidikan pada zaman sekarang merupakan tantangan bagi pendidik dalam
berhubungan dengan anak didik dalam proses pembelajaran. Pendidik diharapkan dapat
meningkatkan kemandirian dan keaktifan anak didik dalam belajar, hasrat ingin tahu, dan minat
dan tekad yang kuat pada anak didiknya dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Untuk menjamin
terlaksananya tujuan tersebut, maka kharisma, gezag dan tanggung jawab harus tertanam pada
diri seorang pendidik.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kharisma secara umum dan secara pendidikan Islam serta ciri-cirinya?
2. Apa makna gezag, fungsi dan ciri-cirinya?
3. Bagaimana peran dan tanggung jawab pendidik dalam pendidikan?
4. Apa pengaruh kharisma, gezag dan tanggung jawab dalam pendidikan?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kharisma secara umum dan secara pendidikan Islam serta
ciri-cirinya.
2. Untuk mengetahui makna gezag, fungsi dan ciri-cirinya.
3. Untuk mengetahui peran dan tanggung jawab pendidik dalam pendidikan.
4. Untuk mengetahui pengaruh kharisma, gezag dan tanggung jawab dalam pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kharisma

Pengertian kharisma dapat dibagi menjadi dua :

a. Pengertian kharisma secara umum

Kharisma secara umum adalah kualitas yang dimiliki seseorang sehingga diakui
kepemimpinannya. Ada banyak pemimpin yang menganggap dirinya sebagai pemimpin, padahal
hanya segelintir orang disekitarnya yang mengakui kepemimpinan tersebut dan bisa jadi karena
terpaksa. Maka kondisi tersebut merupakan cerminan dari pemimpin yang tidak memiliki
kualitas dalam dirinya sehingga tidak diakui kepemimpinannya.

Pemimpin kharismatik adalah yang diterima karena mempunyai kepribadian yang


berkualitas sehingga dia dipercayai dan diikuti pendapat dan keputusannya. Begitu pula dengan
pendidik yang berkharisma, ialah pendidik yang memiliki kualitas dan kemampuan yang dapat
meyakinkan anak didiknya sehingga mereka mematuhi apa yang dia perintahkan tanpa ada unsur
paksaan. Salah ciri pendidik yang berkharisma adalah dia yang memiliki daya pendidik yang
tinggi. Kharisma merupakan kualitas yang dimiliki seseorang yang memang ada dengan
sendirinya, tanpa dibuat-buat ataupun yang diperoleh dari hasil proses berguru dan tidak semua
orang memiliki kharisma dalam dirinya.

b. Pengertian kharisma secara pendidikan Islam

Dalam pendidikan Islam, seorang yang memiliki kharisma adalah seorang muslim
yang paham terhadap ajaran Islam, yang memiliki kepribadian tekun belajar dan bekerja, penuh
percaya diri, inovatif, kreatif dan memiliki rasa ikhlas dan tanggung jawab. Hal ini disampaikan
oleh Prof. Dr. Made Pidarta.

Bila pengertian diatas dihubungkan dengan pendidik, maka pendidik harus


memperhatikan enam kunci pokok dalam pendidikan berikut :

1. Pendidik harus memiliki sikap suka bekerja.


2. Pendidik harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

2
3. Pendidik harus tahu dan memahami tentang belajar.
4. Pendidik harus memiliki etos kerja.
5. Pendidik harus produktif dan kreatif
6. Pendidik harus puas dan sukses dengan apa yang akan dicapai.

2.2. Ciri-Ciri Kharisma

Ciri-ciri kharisma menurut Syahminan Zaini (1989:12) di dalam buku Pendidikan Islam
ada 3, dan ciri-ciri berikut sangat identik antara pendidikan umum dan pendidikan Islam, yaitu

1. Mempunyai daya atau kemampuan didik yang tinggi dan mempunyai pengikut yang
banyak.
2. Pengikutnya tidak dapat menjelaskan mengapa mereka taat dan patuh untuk menjalankan
apa-apa yang menjadi tugas dan perintahnya.
3. Seseorang tersebut seolah-olah memiliki kekuatan ghaib, padahal semua itu hanya sudut
pandang yang bersifat semu.

2.3. Makna Gezag

Gezag berasal dari kata zeggen yang berarti berkata. Artinya siapa yang perkataannya
mempunyai kekuatan mengikat terhadap orang lain, berarti seseorang itu mempunyai gezag.
Kekuatan mengikat ini bisa jadi dikarenakan orang lain terpaksa menaatinya karena dalam
kondisi tertekan, maupun taat karena kesadaran atau tuntutan untuk patuh.

Kaitannya dengan konteks pendidik atau guru adalah apa saja yang diperintah oleh
pendidik, akan didengarkan dan ditaati oleh anak didik disebabkan karena takut nilai anak didik
dikurangi, atau karena adanya kebutuhan anak didik untuk mendengarkan penjelasan sang guru.

Berdasarkan penjabaran di atas, gezag berarti kewibawaan, ia merupakan hal yang penting
dalam diri seseorang pendidik karena bisa menjadi tolak ukur seberapa besar kesadaran pendidik
tersebut dalam mendidik. Kewibawaan pada diri seorang pendidik dapat mempengaruhi
keberhasilan anak didik dalam belajar. Jika pendidik memancarkan kewibawaan dalam perkataan
dan perilakunya sehingga dapat mengikat anak didik, dalam artian mereka akan mendengar dan
patuh terhadap pendidik tersebut, maka akan mudah bagi pendidik untuk menyampaikan materi

3
dan anak didik pun akan mudah menerimanya. Pendidik merupakan salah satu motivasi bagi
anak didik dalam proses belajar.

Kewibawaan pada pendidik merupakan salah satu kunci ketika terjadinya interaksi atau
hubungan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini menunjukkan kenyataan bahwa ada ikatan
hakiki antara pendidikan dan kewibawaan, yakni kewibawaan diperlukan di dalam pendidikan.
Kewibawaan bertujuan untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan. Secara bertahap anak
didik dapat mengenal nilai-nilai atau norma-norma hidup dan menyesuaikan diri dengan norma
itu dalam kehidupannya.

Pendidik formal (guru, dosen dan guru besar) menerima jabatannya sebagai pendidik
bukan karena kodrat atau ketentuan Allah yang tidak dapat diubah, melainkan karena tugas atau
jabatan yang diamanahkan kepadanya. Kewibawaan pendidik karena jabatan memiliki dua sifat,
yaitu :

a. Kewibawaan pendidikan

Dengan kewibawaan ini, pendidik bertujuan untuk mendidik anak-anak didiknya karena
telah diamanahkan sebagian dari tugas orang tua dalam mendidik anaknya. Kewibawaan
pendidikan ini tentu bersifat terbatas dikarenakan banyaknya anak-anak didik yang diserahkan
kepadanya.

b. Kewibawaan memerintah

Pendidik telah diberi kekuasaan (gezag) oleh lembaga atau instansi yang mengikat
jabatan mereka sekaligus yang memberi kuasa. Kekuasaan tersebut berupa memimpin sebuah
kelas atau sebagai wali kelas, disitulah anak-anak diserahkan sehingga pendidik bisa
menggunakan kewibawaannya untuk memerintah atau mengarahkan anak didiknya.

2.4. Fungsi Gezag

1. Anak didik mudah merima apa yang disampaikan pendidik.


2. Anak didik termotivasi atas kewibawaan pendidik.
3. Mempengaruhi anak didik untuk menuju kepada kedewasaan dan mendapatkan nilai-
nilai dan norma-norma hidup.

4
4. Membawa anak didik untuk mengakui wibawa orang lain dan mau menjalankannya
juga.

2.5. Ciri-Ciri Gezag

Kita bisa melihat ciri-ciri pendidik yang memiliki gezag atau kewibawaan melalui :

1. Cara pendidik tersebut berpakaian.


2. Cara pendidik tersebut bermasyarakat.
3. Cara pendidik tersebut memutuskan dan menyelesaikan perkara.
4. Cara pendidik tersebut berjalan.
5. Cara pendidik tersebut menyampaikan materi pelajaran.
6. Cara pendidik tersebut memberikan kebijakan hukuman.

2.6. Tanggung Jawab dalam Pendidikan

Orang tua merupakan penanggung jawab utama untuk memberikan pendidikan pada
anaknya karena dalam ajaran Islam mendidik merupakan suatu kewajiban. Orang tua mempunyai
hak istimewa untuk memilih jenis pengajaran yang akan diberikan pada anak-anaknya, maka dari
itu, orang tua setidaknya harus memiliki kemampuan mendidik untuk dapat membina,
membimbing dan mengarahkan anak di dalam keluarga atau rumah tangga.

Dikarenakan luasnya ruang lingkup tanggung jawab dalam pendidikan Islam yang
meliputi kehidupan dunia dan akhirat, maka orang tua tidak dapat memikul sendiri tanggung
jawab pendidikan anaknya secara sempurna, terlebih dalam kehidupan masyarakat yang terus
menerus berkembang dengan maju. Orang tua memiliki keterbatasan dalam mendidik anak
mereka, entah itu karena keterbatasan waktu, keterbatasan ilmu atau bekal untuk mendidik,
ataupun keterbatasan lainnya dikarenakan tidak semua orang dapat menjadi pendidik yang baik.
Maka sebagian tugas dan tanggung jawab pendidikan anak-anaknya diamanahkan kepada
pendidik yang mumpuni, yang memiliki kemampuan mendidik yang baik, seperti guru, dosen
dan guru besar. Tugas dan tanggung jawab pendidik juga tidak akan terlaksana dengan baik
tanpa adanya kontribusi orang tua dan masyarakat.

Pendidik memiliki kedudukan dan peran penting dalam proses pembelajaran terutama di
sekolah, bahkan proses pembelajarannya pun sengaja diatur sedemikian rupa secara sistematis

5
dan metodologis dengan tujuan untuk mempermudah anak didik dalam menyerap ilmu yang
diberikan.

Pendidik bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan yang layak, memperhatikan,


membimbing dan mengarahkan anak didik ketika di dalam lingkungan pembelajaran. Pendidik
juga harus bersikap dan berperilaku yang baik dan benar karena pendidik merupakan teladan
bagi anak didiknya, apa yang diperbuat oleh pendidik merupakan salah satu contoh bagi mereka
dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari.

Tanggung jawab pendidik tidak hanya terikat pada tugas formalnya saja, tetapi di luar dari
itu ia masih dituntut untuk memikul tanggung jawab tersebut. Menurut Abdurrahman an-
Nahlawi, di dalam bukunya beliau membagi tanggung jawab pendidik secara garis besar menjadi
dua bagian dengan merujuk kepada Al-Qur’an dalam surah Ali ‘Imran ayat 164 dan Al-Baqarah
ayat 129, yang berbunyi :

َ ‫لَقَ ْد َم َّن هّٰللا ُ َعلَى ْال ُم ْؤ ِمنِي َْن اِ ْذ بَ َع‬


‫ث فِ ْي ِه ْم َرس ُْواًل ِّم ْن اَ ْنفُ ِس ِه ْم يَ ْتلُ ْوا َعلَ ْي ِه ْم ٰا ٰيتِ ٖه‬
َ ‫ب َو ْال ِح ْك َم ۚةَ َواِ ْن َكانُ ْوا ِم ْن قَ ْب ُل لَفِ ْي‬
‫ض ٰل ٍل ُّمبِي ٍْن‬ َ ‫َوي َُز ِّك ْي ِه ْم َويُ َعلِّ ُمهُ ُم ْال ِك ٰت‬
“Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah)
mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri,
yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan
kepada mereka Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-
benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. ‘Ali Imran : 164)

‫ب َو ْال ِح ْك َمةَ َوي َُز ِّك ْي ِه ْم‬ َ ِ‫ث فِ ْي ِه ْم َرس ُْواًل ِّم ْنهُ ْم يَ ْتلُ ْوا َعلَ ْي ِه ْم ٰا ٰيت‬
َ ‫ك َويُ َعلِّ ُمهُ ُم ْال ِك ٰت‬ ْ ‫َربَّنَا َوا ْب َع‬
ࣖ‫ك ْي ُم‬ِ ‫ت ْال َع ِز ْي ُز ْال َح‬ َ ‫ك اَ ْن‬
َ َّ‫اِن‬
“Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri,
yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah
kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa,
Mahabijaksana.” (QS. Al-Baqarah : 129)

6
Beliau menyampaikan bahwa tanggung jawab pendidik adalah berupaya membersihkan,
memelihara dan mengembangkan fitrah manusia. Pendidik berkewajiban menyampaikan ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai bermanfaat lainnya agar anak didik dapat menerapkannya di dalam
kehidupannya.

Mengamati dari tugas dan fungsi pendidik yang telah disebutkan di atas, maka dapat
dikatakan bahwa tanggung jawab pendidik memang begitu berat, terutama dalam tanggung
jawabnya membentuk manusia yang beriman dan bertakwa, cerdas dan terampil, serta berupaya
mandiri sehingga dapat terbentuk manusia yang sarat akan sumber daya dan kualitas.

7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan

Kharisma pada seorang pendidik adalah kualitas yang dimilik pendidik yang dapat
meyakinkan anak didiknya sehingga mereka mematuhi apa yang diperintahkan tanpa ada unsur
paksaan. Salah satu ciri pendidik yang berkharisma adalah yang memiliki daya atau kemampuan
mendidik yang tinggi.

Gezag berasal dari kata zeggen yang berarti berkata. Artinya siapa yang perkataannya
mempunyai kekuatan mengikat terhadap orang lain, berarti seseorang itu mempunyai gezag,
yang juga berarti kewibawaan. Kewibawaan pada diri seorang pendidik dapat mengikat anak
didiknya sehingga mereka dapat menerima dengan baik apa yang disampaikan pendidik dan
mempengaruhi keberhasilan anak didik dalam belajar

Pendidik merupakan peran penting setelah orang tua dalam mendidik anak di lingkungan
sekolah atau kampus. Pendidik bertanggung jawab untuk mendidik, membimbing dan
mengarahkan anak-anak didik dalam proses pembelajaran. Mereka juga harus berperilaku yang
baik dan benar karena pendidik merupakan contoh atau cerminan bagi anak didiknya.

Dapat disimpulkan bahwa kharisma, gezag dan tanggung jawab merupakan kunci dari
suksesnya pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. ketiga hal tersebut
merupakan syarat mutlak dalam pendidikan, syarat yang tidak bisa ditawar sama sekali. Tanpa
adanya ketiga hal tersebut, maka pendidikan tidak akan berjalan dengan baik. Keberhasilan anak
didik dalam belajar tidak terlepas dari pengaruh kharisma, gezag dan tanggung jawab yang ada
pada diri seorang pendidik.

3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sugisholeh.blogspot.com. (2011, 26 Desember). KHARISMA, GEREG, DAN TANGGUNG
JAWAB PENDIDIKAN. Diakses pada 27 Oktober 2021, dari
http://sugisholeh.blogspot.com/2011/12/kharisma-gereg-dan-tanggung-jawab.html

Haningsih, S. (2002). Pengaruh gezag pendidik terhadap keberhasilan pendidikan agama Islam
di perguruan tinggi. Diakses pada 27 Oktober 2021, dari
https://media.neliti.com/media/publications/69285-ID-pengaruh-gezag-pendidik-terhadap-
keberha.pdf

Zailani, Z. (2016). Ilmu pendidikan Islam. Diakses pada 27 Oktober 2021, dari
http://publikasiilmiah.umsu.ac.id/index.php/publikasi-ilmiah/article/download/957/871

Nur Hidayah, S (2017). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Diakses pada 27
Oktober 2021, dari http://eprints.stainkudus.ac.id/517/4/04.%20BAB%20I.pdf

Kumpulanmakalahdanartikelpendidikan.blogspot.com. (2011). Gezag / Kewibawaan. Diakses


pada 27 Oktober 2021, dari
http://kumpulanmakalahdanartikelpendidikan.blogspot.com/2011/01/gezag-kewibawaan.html

Anda mungkin juga menyukai