Anda di halaman 1dari 46

USULAN PROYEK PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

TERHADAP KOMPETENSI GURU YANG DI MODERASI

ETOS KERJA DI SMK NEGERI 1 GEROGKAK

KETUT DYAH AYUNITRI

(20.0.11.093)

JURUSAN MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA

School Of Economics With Spiritual Insight

SINGARAJA

2024

1
2

2
USULAN PROYEK PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

TERHADAP KOMPETENSI GURU YANG DI MODERASI

ETOS KERJA DI SMK NEGERI 1 GEROGKAK

Skripsi ini Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam


Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Pada Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Satya Dharma Singaraja

KETUT DYAH AYUNITRI

(20.0.11.093)

JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA
School Of Economics With Spiritual Insight
SINGARAJA
2024

i
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ketut Dyah Ayunitri

NIM : 20.0.11.093

Program Studi : S1 Manajemen

Judul Proposal: Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap

Kompetensi Guru yang di Moderasi Etos Kerja di SMK

Negeri 1 Gerogkak

Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Proposal yang telah saya

buat ini merupakan hasil karya dan benar keasliannya. Apabila ternyata

dikemudian hari penulisan Proposal ini merupakan hasil plagiat atau

penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggung

jawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satya Dharma Singaraja.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak

dipaksakan.

Singaraja, 12 Februari 2024

Penulis

Ketut Dyah Ayunitri

ii
PENGESAHAN USULAN PROYEK PENELITIAN

1. JUDUL : PENGARUH KEPEMIMPINAN


KEPALA
SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI
GURU YANG DI MODERASI ETOS
KERJA DI SMK N 1 GEROKGAK
2. RUANG LINGKUP/BIDANG : MANAJEMEN SUMBER DAYA
ILMU PENGETAHUAN MANUSIA.
3. PELAKSANAAN PENELITIAN
3.1 NAMA MAHASISWA : KETUT DYAH AYUNITRI
3.2 NOMOR INDUK : 20.0.11.093
3.3 JUMLAH SKS : 138 SKS
YANG DICAPAI
3.4 DOSEN P.A : LUH KARTIKA NINGSIH, S.E., M.M
4. DOSEN PEMBIMBING : Dr.I GUSTI MADE DHARMA
HARTAWAN,S.E.M.M.

Menyetujui Singaraja, 12 Februari 2024


Pembimbing Peneliti

(Dr.I Gusti Made Dharma Hartawan,S.E.,M.M) (Ketut Dyah Ayunitri)

Mengesahkan,
Kepala Program Studi Manajemen

( Ni Luh Putu Eka Yudi Prastiwi, S.E., M.M )

iii
Diterima Oleh Panitia Ujian Usulan Proyek Penelitian

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Satya Dharma Singaraja

Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Usulan Proyek Penelitian Pada

Hari :

Tanggal :

Susunan Tim Penguji

Nama Jabatan Tanda Tangan

1. Dr. I Gusti Made Dharma Hartawan S.E.,M.M

2. NI Wayan Novi Budiasni S.E.,M.M

3. NI Luh Nurkariani S.E.,M.M

Mengesahkan,
Kepala Program Studi Manajemen

( Ni Luh Putu Eka Yudi Prastiwi, S.E., M.M )

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat ramat-Nya penulis dapat menyelesaikan Usulan Proyek Penelitian

ini. Penulisan laporan ini dimaksudkan untuk melengkapi syarat dalam

menyelesaikan studi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satya Dharma Singaraja.

Adapun judul Proposal ini adalah : “PENGARUH KEPEMIMPINAN

KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI GURU YANG DI

MODERASI ETOS KERJA DI SMK NEGERI 1 GEROGKAK”. Selain bekal

pengetahuan yang ada, disadari bahwa dalam penulisan Proposal ini penulis

banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung ikut mendorong penyusunan Proposal ini.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. A.A.N Oka Suryadinatha Gorda, SE.,MM, selaku Ketua

Yayasan Ratyni Gorda Singaraja.

2. Ibu Dr Ni Nyoman Juli Nuryani, SE.,MM , selaku Ketua Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Satya Dharma Singaraja.

3. Ibu Ni Luh Eka Yudi Prastiwi, SE.,MM, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satya Dharma Singaraja.

4. Bapak Dr.I Gusti Made Dharma Hartawan ,SE.,MM selaku Dosen

Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk

memberikan saran ataupun gagasan- gagasan dalam menyelesaikan

Usulan Proyek Penelitian ini.

v
5. Bapak dan Ibu sekeluarga atas segala meteril dan moril yang telah

diberikan kepada penulis.

6. Rekan-rekan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satya Dharma

Singaraja kalian adalah keluarga kedua yang selalu memberi motivasi,

semoga mereka memperoleh karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.

7. Bapak, ibu kakak-kakak serta keluarga besar tercinta atas segala doa,

dorongan, motivasi baik dalam bentuk moril dan materil yang telah

diberikan kepada penulis.

8. Sahabat-sahabat mahasiswa Sekolah Tinggi Iimu Ekonomi Satya

Dharma, kalian merupakan keluarga kedua yang selalu memberikan

motivasi dan semangat, semoga mereka memperoleh karunia dari Tuhan

Yang Maha Esa.

Dalam kesempatan kali ini penulis menyadari bahwa laporan ini tidak

terlepas dari berbagai kekurangan dan kelemahan sehingga penulis sangat

mengharapkan kritik, saran-saran, maupun gagasan yang membangun demi

kesempurnaan Usulan Proyek Penelitian ini.

Singaraja, 12 Februari 2024

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i

SURAT PERNYATAAN .................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................iii

SUSUNAN TIM PENGUJI ...........................................................................iv

KATA PENGANTAR......................................................................................v

DAFTAR ISI ..................................................................................................vii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................ix

A. Judul.......................................................................................................1

B. Latar Belakang ......................................................................................1

C. Rumusan Masalah .................................................................................6

D. Tujuan Penelitian ..................................................................................6

E. Kegunaan Penelitian .............................................................................7

F. Landasan Teori........................................................................................7

G. Kerangka Pemikiran ............................................................................20

H. Hiotesis.................................................................................................21

I. Definisi Operasional ..............................................................................22

J. Metode Penelitian ..................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RENCANA JADWAL PENELITIAN

vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Guru SMK Negeri 1 Gerokgak..................................................2

Tabel 2 Definisi Operasional Variabel..............................................................22

Tabel 3 Data Guru SMK Negeri 1 Gerokgak.................................................26

Tabel 4 Kriteria Penilaian Uji Validitas Convergent Dan Discriminant ..........29

Tabel 5 Kriteria Peneliaian Dan Uji Relibilitas Konstruk ...............................30

Tabel 6 Kriteria Penilaian Model Struktural.....................................................31

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kopetensi Guru

yang di moderasi Etos Kerja di SMK N 1 Gerogkak.....................21

ix
1

A. Judul : Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap

Kompetensi Guru yang di Moderasi Etos Kerja di

SMK N 1 Gerokgak

B. Latar Belakang

Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha membudayakan manusia atau

memanusiakan manusia (Ondi Saondi dkk, 2021:7). Pendidikan memiliki

peran strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan untuk

meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Melalui pendidikan dapat

dipahami sebagai pengukuhan manusia yang merupakan rangkaian tentang

kesadaran akan dunia yang mendalam sebagai man of action, sehingga

meningkatnya pendidikan akan mampu meningkatkan kecerdasan dan

ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan

mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air (Riani, 2021:2).

Pasal (1) Undang Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional mengatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,

dan negara. Seperti yang banyak diketahui, guru merupakan salah satu

komponen yang memiliki peran yang cukup penting guna berjalannya suatu

proses belajar mengajar disekolah (Windryani & Marsidin, 2022). Dalam

melaksanakan tugasnya disekolah, guru tidak terlepas dari peran

kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di


2

lingkungan sekolah tersebut, memiliki peran yang tidak kalah pentingnya

dalam memimpin, mengatur, mengawasi, serta mengarahkan para guru dan

tenaga kependidikan lainnya.

Kepemimpinan kepala adalah sebuah faktor yang merupakan kunci sukses

dan pembangunan berkelanjutan budaya sekolah serta tampilan kepala

sekolah harus mendukung. Munculnya kepala sekolah bergantung pada satu

factor Otoritas, sifat, keterampilan, perilaku, serta keluwesan kepala sekolah.

Kepemimpinan kepala sekolah memiliki fungsi dalam memberdayakan semua

sumber daya manusia yang ada di sekolah. Khususnya prestasi untuk

mengembangkan budaya sekolah yang sesuai dengan tujuan. Kepala sekolah

sangat dibutuhkan oleh orang yang mempunyai kemampuan profesional

yakni kepribadian, pengalaman, keterampilan, pelatihan ataupun

pengetahuan.

Tabel 1
Data Guru
Guru SMK Negeri 1 Gerokgak
Jenis
Pendidikan
Jumlah Kelamin
Jumlah
Guru L P S1 SII DPLOMA SMA

PNS 8 5 - - - - 13

P3K 8 23 - - - - 31

Honore 7 5 - - - - 12

Sumber : Data Guru SMK Negeri 1 Gerokgak

Pentingnya pemimpin adalah akan memberikan arah dan tujuan yang jelas

kepada semua anggota lembaga. Pemimpin akan membantu menentukan

bagian masing-masing tugas dalam tercapainya suatu tujuan. Pemimpin


3

dapat menjelaskan keterkaitan semua tugas dalam kelompok dan juga akan

memberikan motivasi dan semangat kepada seluruh anggota lembaga agar

tertuju pada suatu tujuan dan sasaran lembaga tersebut. Sekolah juga

merupakan suatu lembaga Pendidikan yang mempunyai tujuan. Terdapat

pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal

31 ayat (1) menjabarkan bahwasannya pendidikan berhak di dapatkan

seluruh warga negara Indonesia. Di sekolah terdapat stakeholder yang

bertanggung jawab dalam suatu Pendidikan. Lembaga pendidikan jika tidak

mempunyai seorang pemimpin yang biasa disebut kepala sekolah yang

nantinya sekolah itu tidak memenuhi tujuan nasional tersebut disesuaikan

dengan kondisi dan kebutuhan yang ada. Upaya kepala sekolah yang

mampu mengikutsertakan guru guru dalam penataran-penataran,

menggerakkan tim evaluasi dan menggunakan waktu belajar secara efektif

mampu meningkatkan kinerjanya, khususnya kinerja tenaga kependidikan

dan prestasi belajar anak didik. Kepemimpinan kepala sekolah dapat

meningkatkan motivasi guru dalam melaksanakan etos kerja dengan baik.

Guru menunjukkan keseriusan dalam menjalankan peraturan sekolah.

setelah mendapatkan bimbingan dan arahan tetang etos kerja dari

kepemimpinan kepala sekolah yaitu dari siklus ke siklus.

Menurut (Kusen, Hidayat, Fathurrochman, dan Hamengkubuwono, 2019)

bahwa kompetensi guru adalah suatu kebulatan pengetahuan, keterampilan

untuk bertindak secara cerdas dan bertanggungjawab untuk memegang

jabatan sebagai profesi. Sedangkan kompetensi guru menurut Saefuddin

(2014, h. 21) adalah hasil dari penggabungan dari kemampuan-kemampuan


4

yang banyak jenisnya, dapat berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan

dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam

menjalankan tugas keprofesionalannya. Lebih lanjut (Rurung, Siraj, &

Musdalifah, 2019) menjelaskan bahwa kompetensi guru ialah kemampuan

yang dimiliki guru untuk melaksanakan berbagai kewajiban dengan penuh

kelayakan dan tanggung jawab.

Melalui etos kerja yang tinggi, para guru akan termotivasi dan lebih berani

melakukan hal-hal yang lebih inovatif, kreatif, efektif dan produktif,

sehingga dapat mendorong proses pembelajaran siswa menjadi lebih

berkualitas dan menyenangkan (Suyitno, 2021). Dengan etos kerja yang

tinggi, para guru dimungkinkan akan berusaha bekerja lebih semangat,

penuh rasa percaya diri dan lebih bertanggung jawab, sehingga mampu

mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi seiring laju perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi dan semakin kompleknya tuntutan

masyarakat terhadap kualitas layanan pendidikan. sehingga mampu

berinovasi dan memiliki keterampilan menyusun perencanaan program

pembelajaran secara tepat, kreatif mengembangkan program pembelajaran,

efektif dalam mengelola pelaksanaan program pembelajaran, mampu

menilai hasil pembelajaran dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian,

serta mampu mendiagnosis faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses

pembelajaran(Julaiha, 2019).

Menurut Mathis & Jackson (2006) dalam Setiawan (2018:84) etos

kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta cara mengekspresikan,

meyakini dan mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang
5

optimal. Karyawan yang memiliki etos kerja yang baik akan berusaha

menunjukkan suatu sikap, watak serta keyakinan dalam melaksanakan suatu

pekerjaan dengan bertindak dan bekerja secara optimal. Tebba (2003:1)

bahwa etos kerja adalah semangat dan sikap batin tetap seseorang atau

sekelompok orang sejauh didalamnya terdapat tekanan moral. Kusnan

(2004) menyimpulkan pemahaman bahwa etos kerja menggambarkan suatu

sikap, Hasan Asy’ari, (2023: 55) menyatakan bahwa etos kerja adalah

totalitas kepribadian dirinya serta cara mengekspresikan, memandang,

meyakini, dan memberikan makna pada sesuatu, yang mendorong dirinya

untuk bertindak dan meraih amal yang optimal.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mencoba melakukan penelitian

dengan judul PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

TERHADAP KOMPETENSI GURU YANG DI MODERASI ETOS

KERJA DI SMK NEGERI 1 GEROGKAK.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah Kepemimpinan Kepala Sekolah berpengaruh terhadap kompetensi

guru pada SMK Negeri 1 Gerokgak ?

2. Apakah Etos Kerja sebagai moderasi pengaruh Kepemimpinan terhadap

Kompetensi Guru pada SMK Negeri 1 Gerokgak ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah suatu arahan yang menjadi patokan untuk

memperoleh suatu hasil yang berupa jawaban dari permasalahan yang teliti.
6

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah

1) Untuk mengetahui dan menganalisis apakah ada pengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kompetensi guru pada SMK

Negeri 1 Gerokgak.

2) Untuk mengetahui dan menganalisis apakah Etos Kerja sebagai

moderasi Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kompetensi Guru pada

SMK Negeri 1 Gerokgak.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan mempunyai kegunaan, yaitu kegunaan

teoritis dan kegunaan Praktis.

1. Kegunaan Teoritis

Hasil Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran dan

pemahaman yang lebih mendalam mengenai Pengaruh kepemimpinan

kepala sekolah terhadap kompetensi guru yang di moderasi etos kerja di

sekolah smk n 1 gerokgak.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan informasi

dan masukan bagi pimpinan maupun karyawan dalam mengambil

keputusan untuk memecahkan suatu permasalahan terkait dengan

Kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi Guru yang di

moderasi etos kerja di SMK Negeri 1 Gerokgak.

F. Tujuan Pustaka
7

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Memurut (Minsih et al., 2019) pimpinan yang dapat

mengembangkan, menjadikan, dan menjalankan program-program sekolah

dalam menentukan langkah lanjutan dan pempertahankan apa yang sudah

diyakini berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan Pimpinan dalam

sekolah disebut dnegan kepala sekolah. Kepala sekolah ialah seorang

individu yang memiliki wewenang dan tugas yang terstuktur yang

tujuannya tidak jauh-jauh dari tujuan dan sasaran yang sudah ditentukan

bersama-sama. Seorang kepala sekolah adalah manajer yang pada

hakikatnya harus memiliki tujuan dalam penyusunan, perencanaan,

pengorganisasian, pengawasan dan pengarahan setiap program yang ada

agar jelas dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang dikembangkan bersama

oleh sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah memikul tanggung jawab

penuh atas berjalannya sekolah.

Menurut (Kadarsih et al., 2020) Penerapan kemampuan supervisor

sangat mempengaruhi baik itu dari segi keterampilan, pengetahuan, dan

kemampuan analisisnya, kemampuannya mempertimbangkan pendapat,

dan keputusan, serta kesabaran pimpinan terutama dalam memberikan

informasi di sekolah. Hubungan dengan guru, staf, warga dan masyarakat

untuk meningkatkan kepercayaan terhadap layanan pendidikan sekolah.

Hal ini dapat dilihat dan ditentukan dari bagaimana peran kepemimpinan

dari kepala sekolah dapat menjadikan tujuan dan sasaran visi misi sekolah

menjadi kenyataan, dikarenakan kepala sekolah dianggap sebagai

penggerak utama kehidupan sekolah sekaligus pengasuh untuk seluruh


8

elemen yang ada di sekolah yang dipimpinnya. Disamping itu, kepala

sekolah juga diberdayakan untuk mengembangkan usaha sekolah, terlepas

dari apakah mereka menetapkan visi dan misi ataupun tidak

menerapkannya. Peraturan sekolah dan sistem informasi administrasi

kemudian harus dikembangkan. Semua ini dilakukan oleh kepala sekolah

mengingat semakin banyak kompetitif antar sekolah, sehingga setiap

sekolah dapat mencapai serangkaian hasil yang tertarik untuk meningkatka

kualitas sekolah bersama. unik. Bahkan, faktanya beberapa sekolah

berhasil melakukan lompatan yang sangat besar dalam kualitas beberapa

kepala sekolah, terutama di sekolah. Meningkatkan mutu sekolah bukan

merupakan tugas sendiri, dan mengakui bahwa masih ada pemangku

kepentingan yang tertarik untuk meningkatka kualitas sekolah Bersama.

Memurut Siswanto & Supeno, (2022) menghadirkan banyak

tantangan dalam hal pendidikan, dan pembelajaran, namun ini akan

membuka suatu peluang yang sifatnya variatif untuk mengawali adanya

inisiatif menghadirkan peluang besar bagi beragam pendidikan tinggi

untuk memulai inisiatif manajemen resiko yang efektif untuk

meningkatkan ketahanan terhadap ketidakpastian di masa depan.

a) Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah

Indikator kepemimpinan kepala sekolah berdasarkan teori Mulyasa

(2013) dalam Laily et al, (2022) untuk mengetahui ruang lingkup

variabel penelitian dan indikator yang diukur. Berikut indikator-

indikator dari Kepemimpinan Kepala Sekolah yaitu sebagai berikut:

1. Pembaharuan dalam pembinaan guru.


9

2. Pembaharuan dalam kegiatan ekstrakurikuler.

3. Pemberian Penghargaan.

4. Suasana kerja yang kondusif.

2. Kompetensi Guru

Menurut (Kusen, Hidayat, Fathurrochman, dan Hamengkubuwono,

2019) bahwa kompetensi guru adalah suatu kebulatan pengetahuan,

keterampilan untuk bertindak secara cerdas dan bertanggungjawab untuk

memegang jabatan sebagai profesi. Sedangkan kompetensi guru menurut

Suyitno, (2021:89) adalah hasil dari penggabungan dari kemampuan-

kemampuan yang banyak jenisnya, dapat berupa seperangkat pengetahuan,

keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh

guru dalam menjalankan tugas keprofesionalannya. Lebih lanjut (Rurung,

Siraj, & Musdalifah, 2019) menjelaskan bahwa kompetensi guru ialah

kemampuan yang dimiliki guru untuk melaksanakan berbagai kewajiban

dengan penuh kelayakan dan tanggung jawab.

Kompetensi merupakan suatu pengetahuan, keterampilan dan

kemampuan atau kapabilitas yang dimiliki seseorang dan telah menjadi

bagian dari dirinya, sehingga mewarnai perilaku kognitif, afektif dan

psikomotorik (Harras, et, al., 2020). Pendapat ini menekankan pengertian

kompetensi terhadap pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang

dicapai oleh seseorang terkait dengan tugas atau kewajiban yang dimiliki

oleh individu yang bersangkutan (Budi, 2020).


10

Indikator Kompetensi menurut Nugroho, H. I., & Sunarto, S.

(2022), menyatakan bahwa untuk mengetahui ruang lingkup variabel

penelitian dan indikator yang diukur. Berikut indikator-indikator dari

Kompetensi yaitu sebagai berikut:

1. Kompetensi Kepribadian

2. Kompetensi Pedagogik

3. Kompetensi sosial

4. Kompetensi professional

3. Etos Kerja

Etos kerja mengajarkan pada seseorang atau pegawai untuk

menerapkan nilai-nilai dalam proses bekerja. Kejujuran, kepercayaan,

kecerdasan, loyalitas, beberapa nilai-nilai itu, apabila dapat dipahami dan

diterapkan dengan baik dalam bekerja, maka akan mendorong kinerja

pegawai dalam menjalankan tugasnya (Laoli & Ndraha, 2022; Sarumaha,

2022; Zega, 2022). Melalui etos kerja yang baik, pekerjaan yang

diembankan akan dilaksanakan dengan lancar dan sukses sesuai dengan

apa yang diinginkan (Yanti, 2021). Jadi, jika dihubungkan dengan etos

kerja akan menciptakan kinerja yang sesuai dengan norma-norma. Dapat

disimpulkan bahwa etos kerja merupakan seperangkat sikap atau

pandangan yang mendasar yang dipegang oleh pegawai untuk menilai

pekerjaan sebagai suatu hal yang positif bagi peningkatan kualitas

kehidupannya, sehingga dapat mengurangi perilaku kurang baik dalam

bekerja.

Etos kerja adalah “seperangkat perilaku positif yang berakar pada


11

keyakinan fundamental yang disertai komitmen total pada paradigma kerja

yang integral”. Menurutnya, jika seseorang, suatu organisasi, atau suatu

komunitas menganut paradigma kerja, mempercayai, dan berkomitmen

pada paradigma kerja tersebut, maka semua itu akan melahirkan sikap dan

perilaku kerja mereka yang khas.

etos kerja seseorang seorang guru sebagai anggota organisasi banyak

dipengaruhi oleh faktor lain. Seorang guru yang mempunyai etos kerja yang tinggi

cenderung mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya. Sikap tersebut

nampak pada kedisiplinan dalam bekerja, bertanggung jawab, kreatif, inovatif,

inisiatif, produktif, bekerja keras dan bersungguh-sugguh, bersemangat dan

sebagainya. Seorang pekerja yang mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya

akan memperlihatkan produktivitas yang tinggi dan sebaliknya jika pekerja

bersikap negatif terhadap pekerjaannya maka tingkat produktivitasnya rendah.

Kajian secara teoritis dan bukti empirik telah menjelaskan hal tersebut antara lain

adalah hasil studi dari Herana Budi, (2020)menunjukkan ada pengaruh yang

positif dari persepsi.

a. Indikator Etos Kerja

Indikator Etos Kerja berdasarkan Laily, N. (2022), untuk

mengetahui ruang lingkup variabel penelitian dan indikator yang

diukur. Berikut indikator-indikator dari Etos Kerja yaitu sebagai

berikut:

1. Penuh Tanggung Jawab

2. Semangat Kerja yang Tinggi

3. Tekun dan Serius


12

4. Displin

4. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kompetensi

Guru

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang

berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah (Neli et al.,

2022). Sejalan dengan Fadhilah et al,(2020) mengatakan bahwa kepala

sekolah sebagai pendidik, sebagai manajer, sebagai administrator, sebagai

supervisor, sebagai pemimpin/ leader, sebagai inovator, dan sebagai

motivator. Sehingga tenaga kependidikan di sekolah akan menjadi lebih

baik salah satunya yaitu guru.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan olehFaridah Amaliyatul

Qur’ana (2019 menunjukkan peran kepala sekolah dalam meningkatkan

kompetensi Guru PAI di di SMP Al Amin Kecamatan Mumbulsari Jember

tahun pelajaran 2014/2015 hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Irwan Efendi, (2017) terdapat peran kepala sekolah

sebagai supervisor Pendidikan dalam meningkatkan mutu Pendidikan

Agama Islam kinerja di SMP Plus Nidhomiyyah Kecamatan Pakusari

Kabupaten Jember tahun pelajaran 2012/2013.

Dalam hal ini kepala sekolah efektif akan menyediakan dukungan dan

sumber daya yang dibutuhkan oleh guru untuk meningkatkan kompetensi

mereka. Ini bisa berupa pelatihan profesional, bahan pembelajaran yang

tepat, atau akses ke teknologi pendidikan terbaru. Dukungan semacam ini

memungkinkan guru untuk terus belajar dan berkembang dalam profesi

mereka. Kepala sekolah dapat membantu guru untuk meningkatkan


13

kompetensi mereka dengan memberikan umpan balik yang konstruktif

tentang kinerja mereka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala

sekolah dapat berdampak besar pada kompetensi guru dan akhirnya

meningkatkan kualitas pendidikan di sebuah sekolah.

Dari uraian tersebut dapat diajukan hipotesis pertama yakni

Kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kompetensi

Guru.

5. Hubungan Etos Kerja Yang Memoderasi Kepemimpinan Kepala

Sekolah

Hubungan antara etos kerja dan kepemimpinan kepala sekolah adalah hal

yang penting dalam dunia pendidikan. Etos kerja merujuk pada sikap, nilai-

nilai, dan komitmen seseorang terhadap pekerjaannya(Rachman et al., 2021).

Ketika etos kerja yang kuat ada di antara staf dan kepala sekolah, hal itu dapat

memoderasi atau mempengaruhi bagaimana kepemimpinan sekolah dijalankan

(Wati et al., 2022). Kepemimpinan kepala sekolah, di sisi lain, mencakup

kemampuan seseorang untuk memimpin, mengarahkan, dan mengelola sekolah

serta anggotanya. Dalam kaitan ini Romadhon & MS, (2021) terdapat

hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah, etos kerja di

moderasi budaya organisasi secara bersama-sama terhadap kinerja guru

Sekolah Dasar di Gugus V Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng.

Kepala sekolah yang efektif dapat menggunakan etos kerja yang kuat

sebagai dasar untuk membangun budaya organisasi yang positif di sekolah.

Budaya yang positif dapat mendorong kolaborasi, komunikasi terbuka, dan

semangat untuk belajar dan berkembang (Lubis , 2021). Hal ini senada dnegan
14

Hasan Asy’ari, (2023) mengatakan etos kerja yang tinggi dapat membantu

dalam membentuk tim yang solid di sekolah. Kepala sekolah yang baik akan

mampu memanfaatkan kekuatan individu dalam tim dan memfasilitasi kerja

sama yang efektif di antara mereka.

Dalam konteks ini, etos kerja dapat memoderasi kepemimpinan kepala

sekolah dengan memperkuat atau melemahkan dampak dari gaya

kepemimpinan yang diterapkan. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya tidak

hanya memiliki kepemimpinan yang kuat, tetapi juga budaya kerja yang solid

dan komitmen yang kuat terhadap tujuan bersama.

G. Kerangka Bepikir

Faktor utama yang mempengaruhi adalah kepemimpinan kepala sekolah.

Kepala sekolah yang efektif mampu memberikan arahan, motivasi, dan

dukungan kepada guru-guru di sekolah. kepemimpinan yang inklusif,

mendukung, dan visioner dapat memberikan pengaruh positif pada kompetensi

guru. Disisi lain kompetensi guru mencakup pengetahuan profesional,

keterampilan mengajar, kemampuan interpersonal, dan kemampuan manajerial

yang diperlukan untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada siswa.

Pengaruh kepala sekolah dapat memengaruhi tingkat kompetensi guru melalui

kebijakan, program pengembangan profesional, serta budaya dan iklim kerja di

sekolah.

Fakto lain yang dapat memoderisasi yaitu etos kerja, yang merujuk pada

sikap, nilai, dan perilaku individu terkait dengan kedisiplinan, tanggung jawab,

ketekunan, dan motivasi dalam bekerja. Ketika etos kerja moderat dimasukkan

ke dalam persamaan, hal ini mengacu pada pengaruh atau efek moderasi yang
15

dimiliki oleh tingkat etos kerja guru terhadap hubungan antara kepemimpinan

kepala sekolah dan kompetensi guru. Dalam konteks ini, etos kerja yang kuat

dapat memperkuat pengaruh positif kepemimpinan kepala sekolah terhadap

kompetensi guru. Dengan demikian, pengaruh kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kompetensi guru yang dimoderasi oleh etos kerja menyoroti

kompleksitas hubungan antara faktor-faktor tersebut dalam konteks

pengelolaan sekolah dan peningkatan kualitas.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan kerangka

pemikiran dapat dibuat seperti yang nampak pada Gambar 1 :

Gambar 1

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kopetensi Guru yang di


moderasi Etos Kerja di SMK N 1 Gerogkak

Kepemimpinan H1 Kompetensi Guru


Kepala Sekolah (Y)

H2

Etos Kerja

H. Hipotesis

Hipotesis ditunjukan sebagai jawaban sementara dalam penelitian terhadap

permasalah yang diteliti. Jawaban sementara yang dimaksudkan karena hanya

berdasarkan sumber-sumber yang relevan dan belum di buktikan dengan fakta-

fakta empiris yang dikumpulkan dengan cara pengumpulan data. Dirumuskan

beberapa hipotesis untuk mengetahui Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah


16

terhadap Kompetensi Guru yang di Moderasi Etos Kerja di Smk N 1 Gerokgak

diantaranya :

H1 : Kepemimpinan Kepala Sekolah berpengaruh positif terhadap

kompetensi

Guru

H2 : Etos kerja mampu memoderasi pengaruh Kepemimpinan Kepala

Sekolah

terhadap kompetensi Guru

I. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada

suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikan kegiatan,

ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur

variabel tersebut (Moh Nazir, 2005) dalam Pranyoto, R. A. P. (2021). Peneliti

menggunakan definisi operasional variabel agar menjadi petunjuk dalam

penelitian ini. Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel yaitu Kepemimpinan

Kepala Sekolah (X1) dan Kompetensi Guru (X2) sebagai variabel bebas dan

Etos Kerja (Y) sebagai variabel terikat. Variabel – variabel akan diuraikan

tersebut sebagai berikut:

Tabel 2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator

Kepemimpinan Kepemimpinan kepala 1. Pembaharuan dalam

Kepala Sekolah sekolah merupakan pembinaan guru.

(X1) kemampuan untuk 2. Pembaharuan dalam


17

menggerakan sumber kegiatan ekstrakurikuler.

yang ada pada suatu 3. Pemberian Penghargaan.

sekolah yang akan 4. Suasana kerja yang

digunakan secara kondusif.

maksimal untuk

mencapai tujuan yang

diharapkan.

Kompetensi Kompetensi adalah 1. Kompetensi Kepribadian

Guru pijakan untuk 2. Kompetensi Pedagogik

(X2) mengetahui kualifikasi 3. Kompetensi sosial

seorang guru. Guru 4. Kompetensi professional

wajib untuk menguasai

empat kompetensi dasar

guru, yaitu Kompetensi

Pedagogik, Kompetensi

Kepribadian,

Kompetensi Sosial, dan

Kompetensi

Kepribadian.

Etos Kerja Pengertian etos kerja 1. Penuh Tanggung Jawab

(Y) merupakan sebuah 2. Semangat Kerja yang

semangat kerja yang Tinggi

menjadi ciri khas serta 3. Tekun dan Serius

juga keyakinan 4. Displin


18

seseorang atau juga

sesuatu kelompok.

I. Metode Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Gerokgak, yang

beralamat Jln. Seririt-Gilimanuk Desa Banyupoh , Kec. Gerokgak, Kabupaten

Buleleng.

Adapun alasan memilih lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Gerokgak,

sebagai berikut :

(1) SMK Negeri 1 Gerogkak merupakan sekolah yang SMK Negeri 1

Gerokgak berdiri sejak 27 Februari 2015, berdirinya sekolah ini

tentunya diperjuangkan oleh masayarakat desa banyupoh yang

memiliki keinginan untuk mempunyai sekolah. Kemudian keinginan

tersebut diperakarsai oleh Kepala Perbekel Desa Banyupoh I Putu

Sukarata. Sekolah ini awalnya dipimpin oleh seorang PLT yaitu Drs

Nengah Sariadi, M. Si yang menjabat selama 6 bulan, tempat

pembelajaran sekolah tersebut meminjam di SD N 1 Banyupoh dimulai

dengan 1 jurusan yaitu akomodasi perhotelan yang terdiri dari 3 kelas,

dengan jumlah siswa sebanyak 84 orang, 9 orang guru dan 3 orang

pegawai Tata Usaha. Pada 31 Desember 2015 kepala sekolah dijabat

oleh Nyoman Sudi Mahayasa, S.T., M.T dan ditahun ajaran 2016/2017

masa kepimpinan beliau jurusan disekolah ini berkembang menjadi 3

jurusan diantaranya Akomodasi Perhotelan (AP), Jasa Boga (JB) dan

Teknik Sepeda Motor (TSM).


19

(2) Smk Negeri 1 Gerokgak memiliki jumlah Guru 58 orang . Peneliti

tertarik melakukan penelitian dengan variabel Kepemimpinan Kepala

Sekolah dikarenakan peneliti ingin mengetahui tingak Kepemimpinan

Kepala Sekolah di Smk Negeri 1 Gerokgak yang di dukung dari

Kompetensi Guru yang di moderasi Etos Kerja.

b. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Data Kuantitatif adalah adalah data yang diukur dalam suatu skala

numerik (angka), yang dapat dibedakan menjadi data interval dan data

rasio. (Kuncoro, 2018 : 145). Data kuantitaif yang digunakan dalam

penelitian ini adalah jumlah target pencapain instansi, jumlah guru dan

volume pekerjaan.

2. Data Kualitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kuantitatif

yang diangkakan. Menurut Sugiyono (2019) Jadi data kuantitatif yang

digunakan dalam penelitian adalah sejarah berdirinya SMK Negeri 1

Gerokgak,, struktur organisasi SMK Negeri 1 Gerokgak, dan lain-lain.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Data primer, adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data. (Sugiyono, 2019) pada penelitian ini

jawaban data primer diperoleh dari responden pada kuesioner yang

disebarkan.

2. Data sekunder, adalah sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang


20

lain atau lewat dokumen. (Sugiyono, 2019). Data sekunder

penelitian ini adalah dokumen-dokumen jumlah pegawai, absensi

dan sejarah profil SMK Negeri 1 Gerokgak.

c. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2019), populasi adalah wilayah generalisasi terdiri

atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Dalam hal ini, populasi penelitian ini adalah Guru P3K

SMK Negeri 1 Gerokgak yang berjumlah sebanyak 31 orang, adapun data

Guru P3K SMK Negeri 1 Gerokgak Guru PNS 12 orang, Guru Honore 15

orang sebagai berikut :

Tabel 3
Data Guru Tahun 2022/2023
Guru SMK Negeri 1 Gerokgak
Jumlah Jenis
Pendidikan
No Guru Kelamin

P3K L P S1 SD DPLOMA SMA

1 31 8 23 31 - - -

Sumber : Data Guru SMK Negeri 1 Gerokgak

Berdasarkan rekapitulasi data pegawai diatas secara keseluruhan akan

digunakan sebagai sampel sehingga penelitian ini tergolong penelitian

populasi atau sensus (population study/cencus study).

d. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan teknik :
21

1. Studi Dokumenter, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mempelajari dokumen-dokumen yang sudah ada, seperti: jumlah Guru,

dan struktur organisasi sekolah.

2. Angket/Kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data dengan

menyebarkan kueisioner/angket kepada seluruh Guru SMK Negeri 1

Gerokgak, yang menyangkut variabel kepemimpinan, kompetensi dan

etos.

kerja, menggunakan skala dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5.

Kuesioner yang akan disebarkan dilengkapi dengan 5 alternatif jawaban,

masing-masing alternatif diberi skor yaitu:

SS = Sangat Setuju diberi skor 5

S = Setuju diberi skor 4

N = Kurang Setuju diberi skor 3

TS = Tidak Setuju diberi skor 2

STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

Penyebaran kuisioner ini akan dilakukan hanya sekali dengan

teknik One Shot, atau pengukuran dilakukan sekali kemudian hasilnya

dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar

jawaban pertanyaan (Sugiyono 201, 233).

e. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data dengan statistika digunakan SEM-PLS

bantuan software Smart PLS. Analisis PLS dengan uraian: 4.1.0.0 dengan

pengujian penelitian dilakukan dengan pendekatan Structural Equation

Modelling (SEM) merupakan suatu metode yang digunakan untuk menutup


22

kelemahan yang terdapat pada metode regresi. Menurut para ahli metode

penelitian Structural Equation Modelling (SEM) dikelompokkan menjadi dua

pendekatan yaitu pendekatan Covariance Based SEM (CBSEM) dan

Variance Based SEM atau Partial Least Square (PLS). Partial Least Square

(PLS) merupakan metode analisis yang powerfull yang mana dalam metode

ini tidak didasarkan banyaknya asumsi. Pendekatan (Partial Least Square)

PLS adalah distribution free (tidak mengasumsikan data tertentu, dapat

berupa nominal, kategori, ordinal, interval dan rasio)

Menurut Jogiyanto dan Abdillah, 2019) menyatakan analisis Partial

Least Squares (PLS) adalah teknik statistika multivarian yang melakukan

perbandingan antara variabel dependen berganda dan variabel independen

berganda. PLS merupakan salah satu metode statistika SEM berbasis varian

yang didesain untuk menyelesaikan regresi berganda ketika terjadi

permasalahan spesifik pada data. Sedangkan menurut Ghozali (2019)

menjelaskan bahwa PLS adalah software yang dapat digunakan untuk analisis

yang bersifat soft modeling karena tidak mengasumsikan data harus dengan

pengukuran skala tertentu, yang berarti jumlah sampel dapat kecil (dibawah

100 sampel), hal ini merupakan perbedaan mendasar PLS yang merupakan

SEM berbasis varian dengan LISREL atau AMOS yang berbasis kovarian

adalah tujuan penggunaannya.

1) Evaluasi Model Pengukuran

Evaluasi model pengukuran atau outer model dilakukan untuk

menilai validitas atau reliabilitas model. Outer model dengan indikator

reflektif dievaluasi melalui validitas convergent dan discriminant dari


23

indikator pembentuk konstruk laten dan composite reliability serta

cronbach alpha untuk blok indikatornya (Ghozali, 2019a). Berikut

kriteria penilaian uji validitas convergent dan discriminant yaitu

Tabel 4

Kriteria Penilaian Uji Validitas Convergent Dan Discriminant

a. > 0,70 untuk confirmatory

Validitas research

Convergent Loading Factor b. 0,50 - 0,60 untuk penelitian

tahap awal pengembangan

skala dianggap cukup.

AVE (Average > 0,50 untuk confirmatory dan

Variance Extracted) exploratory research

Diharapkan setiap blok

indikatormemiliki loading

Validitas Cross Loading lebih tinggi untuk setiap

Discriminan variabel laten yang diukur

t dibandingkan dengan indicator

untuk laten variabel lainnya.

Akar AVE dan Akar AVE > korelasi antar

korelasi Antar konstruk laten.

konstruk laten

(Sumber : Ghozali, 2019)


24

Selain uji validitas, pengukuran model juga dilakukan untuk

menguji keakuratan (reliabilitas) suatu konstruk. Uji reliabilitas

dilakukan untuk membuktikan akurasi, konsistensi, dan ketepatan

instrumen dalam mengukur konstruk. Uji reliabilitas suatu konstruk

dengan indikator refleksif dapat dilakukan dilakukan dengan dua cara,

yaitu Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha. Penggunaan

Cronbach’s Alpha untuk menguji reliabilitas konstruk akan memberikan

nilai yang lebih rendah (under estimate) sehingga lebih disarankan untuk

menggunakan Coposite Reliability dalam menguji reliabiitas suatu

konstruk (Ghozali, 2019) Kriteria penilaian untuk uji reliabilitas konstruk

dengan indikator refleksif dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 5

Kriteria Peneliaian Dan Uji Relibilitas Konstruk

Parameter Kriteria Penilaian

Composite Reliability 0,60 – 0,70 masih dapat diterima untuk

exploratory reseach

Cronbach’s Alpha a. > 0,70 untuk confirmatory research

b. 0,60 masih dapat diterima untuk

exploratory reseach

(Sumber : Ghozali,2019)

2) Analisis inner model

Analisis inner model dikenal juga sebagai analisis struktural model,

yang bertujuan untuk memprediksi hubungan antar variabel laten

(Ghozali,2019) Melalui proses bootstrapping, parameter uji T-statistic


25

diperoleh untuk memprediksi adanya hubungan kausalitas Inner model

dievaluasi dengan melihat persentase varian yang dijelaskan oleh nilai

R2 untuk variabel dependen dengan menggunakan ukuran Stone-Geisser

Q-square test dan juga melihat besarnya koefisien jalur strukturalnya.

Predictive Relevance adalah R-square model PLS dapat dievaluasi

dengan melihat Q-square predictive relevance untuk model variabel. Q-

square mengukur seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh

model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-square lebih besar dari 0

(nol) memperlihatkan bahwa model mempunyai nilai predictive relvance,

sedangkan nilai Q-square kurang dari nol memperlihatkan bahwa model

kurang memiliki predictive relevance.

Tabel 6

Kriteria Penilaian Model Struktural

Kriteria Kriteria Penilaian

R-Square 0,67; 0,33; dan 0,19 menunjukkan model kuat,


(Sumber : Ghozali,
moderat2019)
dan lemah
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, W. & J. (2019). Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Square) Untuk
Penelitian Empiris. Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada.

Budi, H. (2020). Etos Kerja Guru Melalui Pengaruh Kepemimpinan Kepala


Sekolah Sd Negeri Alue Punti. Jurnal Al-Azkiya, 5(1), 68–75.

Fadhilah, M. L. Z., Suryadi, S., & Abubakar, A. (2020). Pengaruh Gaya


Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Etos Kerja Guru
dan Staf. Jurnal Manajemen Pendidikan: Jurnal Ilmiah Administrasi,
Manajemen Dan Kepemimpinan Pendidikan, 2(2), 206–224.
https://doi.org/10.21831/jump.v2i2.34635

Ghozali, I. (2019a). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21


Update PLS Regresi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2019b). Aplikasi Analisis Multivariete. Universitas Diponegoro.

Hasan Asy’ari, A. (2023). Analisis Dampak Implementasi Sistem E-Commerce


pada Perusahaan Retail. World Management Journal, 1(1), 26–36.

Julaiha, S. (2019). Konsep Kepemimpinan Kepala Sekolah. Tarbiyah Wa Ta’lim:


Jurnal Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran, 6(3), 179–190.
https://doi.org/10.21093/twt.v6i3.1734

Kuncoro. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitattif Dan R&D. Penerbit :


Erlangga.

Laily, N. U. R., Studi, P., Pendidikan, A., Pascasarjana, P., & Semarang, U. N.
(2022). Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah melalui
etos kerja terhadap profesionalisme guru. Tesis.

Lubis, R. P., Pasaribu, F., & Tufty, Z. (2021). Pengaruh Kompetensi, Motivasi
Kerja Dan Lingkungan Kerfja Terhadap Kinerja Guru Sma Negeri 15 Medan.
Jurnal AKMAMI, 2(2), 258–272.

Neli, A., Mustar, S., & Hartini, H. (2022). Pengaruh Kompetensi Profesional dan
Etos Kerja Guru terhadap Konsep Diri Siswa MTs Swasta. Journal Of
Administration and Educational Management (ALIGNMENT), 5(2), 307–
318. https://doi.org/10.31539/alignment.v5i2.4544
Rachman, A., Fauzi, A., Permatasari, S. M., & Darwis, A. (2021). Pengaruh
Kompetensi Guru Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru Dengan
Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Di Smk Swasta Kota Bekasi.
SCIENTIFIC JOURNAL OF REFLECTION : Economic, Accounting,
Management and Business, 4(3), 623–632. https://doi.org/10.37481
/sjr.v4i3.345

Romadhon, M., & MS, Z. (2021). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah


terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(2), 479–489.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i2.711

Siswanto, & Supeno. (2022). Analisis Kompetensi Profesional Guru dalam


Menerapkan Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. JIKAP PGSD :Jurnal
Iliah Ilmu Kependidikan, 6(1), 27–33.

Suyitno, S. (2021). Analisis Kepemimpinan Kepala Sekolah, Penerapan Disiplin,


Dan Pengawasan Terhadap Etos Kerja. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan,
3(3), 728–737. https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/438

Wati, D. P., Wahyuni, N., Fatayan, A., & Bachrudin, A. A. (2022). Analisis
Kepemimpinan Kepala Sekolah di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(5),
7970–7977. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i5.3684

Windryani, F., & Marsidin, S. (2022). Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah


dengan Etos Kerja Guru di SLTA se-Kecamatan Natal. JOHEM: Journal
Higher Educational Management, 1, 14–19.

Yanti, F. (2021). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah


Terhadap Kompetensi Guru. Journa Ofl Islamic Education Management ,
6(1), 9–24. https://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/kelola
KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

TERHADAP KOMPETENSI GURU YANG DI MODERASI

ETOS KERJA DI SMK NEGERI 1 GEROGKAK

Kepada :

Yth. Bapak / Ibu, Saudara / i

Kepala Sekolah

Dengan Hormat,

Bersama ini saya bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ketut Dyah Ayunitri

Nim : 20011093

Jurusan : S1 Manajemen

Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan mengenai

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kompetensi Guru

yang Moderasi Etos Kerja di Smk N 1 Gerogkak, dengan ini saya

mohon kesediaan Bapak / Ibu, Saudara / i untuk mengisi kuesioner ini

dengan lengkap, jujur, dan tanpa dipengaruhi oleh pihak lain.

Kuesioner ini di pergunakan sepenuhnya untuk kepentingan ilmiah

dan data diolah secara agregat. Saya berjanji dan berkomitmen untuk

menjaga kerahasiaan dari data yang diberikan.


Penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi

dalam rangka penyusunan Proposal untuk memperoleh gelar Sarjana

(S1) Manajemen STIE Satya Dharma Singaraja.

Atas kesediaan Bapak / Ibu, Saudara / i yang telah meluangkan

waktunya untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Ketut DyahAyunitri
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

TERHADAP KOMPETENSI GURU YANG DI MODERASI

ETOS KERJA DI SMK NEGERI 1 GEROGKAK

KUESIONER

Kuesioner ini adalah untuk mengetahui Pengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kompetensi Guru yang di

Moederasi Etos Kerja di Smk N 1 Gerogkak. Saya mengharapkan

kepada Bapak / Ibu, Saudara / i untuk diperkenankan mengisi setiap

pertanyaan yang ditujukan. Bacalah petunjuk pengisian kuesioner

sebelum mengerjakan. Atas kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

I. Identitas Responden

Nama :

Jenis kelamin :

Perempuan Laki-laki

Usia : Tahun

Pendidikan Terakhir :

II. Petunjuk Pengisian

a. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan benar.

b. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan dengan cermat sebelum memulai

untuk menjawabnya
c. Pilihan salah satu jawaban yang tersedia dengan tanda checklist (√) pada

salah satu jawaban yang anda anggap paling benar .

d. Pada masing-masing pernyataan terdapat 5 alternatif jawaban yang

mengacu pada teknik Skala Likert, yaitu dengan keterangan sebagai

berikut:

SS : Sangat setuju (5)

S : Setuju (4)

KS : Kurang setuju (3)

TS : Tidak setuju (2)

STS : Sangat tidak setuju (1)

1. KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

No Pernyataan SS S KS TS STS

5 4 3 2 1

A. Pembaharuan dalam pembinaan guru

1 Kepala sekolah secara demokratis menerima

gagasan-gagasan guru yang inovatif dalam

KBM

B. Pembaharuan dalam kegiatan ekstrakurikuler

2 Kepala sekolah mengupayakan pembinaan

kegiatan ekstra kurikuler di sekolah

dilakukan oleh guru-guru yang memiliki

kompetensi dalam bidangnya.

C. Pemberian Penghargaan
3 Kepala sekolah memberikan penghargaan

kepada guru yang mampu menunjukan

prestasi kerja yang baik.

D. Suasana kerja yang kondusif

4 Kepala sekolah menciptakan hubungan yang

harmonis untuk terwujudnya suasanan kerja

yang kondusif/ menyenangkan.

2. KOMPETENSI GURU

No Pernyataan SS S KS TS STS

5 4 3 2 1

A. Kompetensi Kepribadian

5 Saya mengedepankan kejujuran dalam

melaksanakan tugasnya

B. Kompetensi Pedagogik

6 Saya dalam mengajar memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengembangkan

potensi yang dimiliki melalui teknologi

informasi dan komunikasi

C. Kompetensi sosial

7 Saya sebagai guru memberikan kesempatan

yang sama kepada siswa untuk

mengembangkan potensi dirinya

D. Kompetensi professional

8 Saya menerima masukan dan saran untuk

mengembangkan profesionalismeannya
dalam bekerja

3. ETOS KERJA

No Pernyataan SS S KS TS STS

5 4 3 2 1

A. Penuh Tanggung Jawab

9 Sebagai guru yang bertanggung jawab, saya

mampu mengelola kelas,mengendalikan

diri,menghargai dan mengembangkan

potensi peserta didik.

B. Semangat Kerja yang Tinggi

10 Saya memiliki semangat perubahan dalam

bekerja.

C. Tekun dan Serius

7 Saya memerlukan ketekunan yang lebih tinggi,

untuk menjadi guru yang berprestasi

D. Disiplin

8 Saya memberikan hukuman bagi siswa

atau peserta didik yang melanggar aturan

sekolah.

RENCANA JADWAL PENELITIAN

Kegiatan Bulan
Desembe
Januari Februari Maret April Mei
r

Studi

Pendahuluan

Penyusun

Surat- surat

Penyusun

UUP

Konsultasi

UUP

Pelaksanaan

Penelitian

Pengumpulan

Data

Pengesahan

UUP

Analisis Data

Konsultasi

Laporan

Lain-lain

NO JUMLAH JENIS PENDIDIKAN


GURU KELAMIN

PNS

1 13 L P S1 DPLOMA S2

8 5 12 - 1

2 GURU
S1 DPLOMA SMA
P3K
L P 31 - -
31
8 23

3 GURU
L P
HOROR S1 DPLOMA SMA

12

Anda mungkin juga menyukai