SKRIPSI
Diajukan Oleh:
SITI MAIMUNAH
NIM: 04.17.4532
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
SITI MAIMUNAH
NIM: 04.17.4532
i
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN HARGA DIRI PADA
REMAJA DI DI PONDOK PESANTREN IBNUL QOYYIM PUTRI
SLEMAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan oleh :
Siti Maimunah
04.17.4532
Pembimbing
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi/Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan benar.
NIM : 041.17.4532
Tanda tangan :
MATERAI
6000
iii
MOTTO
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau telah selesai (dari
sesuatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain) dan hanya kepada
Tuhanmulah engkau berharap. (Al-Insyirah: 6-8)
Jangan semangat saat kamu lelah, maka istirahatlah, tapi bukan untuk menyerah.
Jangan lupa cara menjadi manusia, kamu tidak tinggal sendirian di dunia.
Boleh minta tolong, tapi jangan lupa untuk menolong.
iv
PERSEMBAHAN
1. Bapak Sutrisno & Ibu Hamdanah tercinta dan tersayang, apa yang saya
dapatkan hari ini, belum mampu membayar semua kebaikan, keringat, dan juga
air mata bagi saya. Terima kasih atas segala dukungan kalian, baik dalam bentuk
materi maupun moril. Karya ini saya pesembahkan untuk kalian, sebagai wujud
rasa terima kasih atas pengorbanan dan jerih payah kalian. Pelukmu berkahi
hidupku, petuahmu tuntunan jalanku, do’a disetiap sujudmu merangkul masa
depanku.
2. Kakak paling kokoh pundaknya Imam Chodri, tiada waktu paling berharga
dalam hidup selain kebersamaan dengan keluarga. Walaupun sikapnya yang
dingin dan menyebalkan, tapi aku bangga memiliki kakak yang tegar sepertinya.
Terima kasih atas semangat dan kerja kerasnya yang kakak berikan, semoga awal
kesuksesan saya ini dapat membanggakan kalian.
3. Dosen Pembimbing
Kepada bapak Suib, S.Kep., Ns.,M.Kep., CWCS selaku dosen pembimbing saya
yang paling baik dan bijaksana, terima kasih atas bantuannya, nasehatnya, dan
ilmunya yang selama ini dilimpahkan pada saya dengan rasa tulus dan ikhlas.
4. Kepada teman-teman B/Kp/17 yang selama 4 tahun ini banyak membantu serta
memberikan warna-warni kehidupan dalam masa-masa perkuliahan.
5. Kepada orang-orang yang tulus dan baik hati, terima kasih atas waktu, tenaga dan
dukungan kalian selama proses penyusunan skripsi ini.
6. Kepada Almamaterku STIKes Surya Global Yogyakarta terima kasih telah
memberikan pengalaman menempuh pendidikan yang unik dan langka.
7. Kepada semua dosen STIKes Surya Global Yogyakarta yang selama 4 tahun ini
senantiasa bersabar membagikan ilmunya kepada kami sehingga kami bisa
melewati banyak anak tangga perjuangan sampai kami bisa berada dititik ini.
8. Terakhir saya ucapkan terima kasih kepada Yogyakarta yang telah menjadi
tempat teristimewa, karena setiap jejak dan sudutnya akan menyimpan rahasia
kenangan yang tersusun rapi.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkah, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul: “Hubungan Dukungan Sosial Dengan Harga Diri Pada Remaja
Di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta”. Proposal ini di susun
dalam rangka memenuhi tugas salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan S1
di STIKes Surya Global Yogyakarta.
Penyusuan skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak, secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis menyampaikan
terimakasih terutama kepada:
1. Dwi Suharyanta, ST., MM., M.Ks., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya
Global Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh
studi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global Yogyakarta.
2. Supriyadi, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global Yogyakarta.
3. Suib, S.Kep., Ns., M.Kep., CWCS, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktunya dan mengarahkan, serta membagikan ilmunya kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Dian Nur Adkhana Sari S.Kep., Ns, M.Kep selaku Dosen Wali Perkuliahan B
Keperawatan angkatan 2017, yang telah memberi motivasi selama menempuh studi di
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global Yogyakarta.
5. Seluruh Dosen Keperawatan yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, terima kasih
atas segala ilmu yang telah bapak dan ibu berikan.
6. Kepala Madrasah dan Pengasuhan Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman
Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian
7. Untuk keluarga saya, terutama orang tua saya, bapak yang membantu saya dalam
menyediakan sumber daya yang memudahkan saya dalam mengerjakan skripsi ini, ibu
yang selalu memberikan dukungan emosional dan sangat suportif ketika saya
mengerjakan proposal.
8. Untuk teman-teman saya yang menjadi rumah kedua saya dan selalu mengerti keadaan
yang saya hadapi dan memberikan kekuatan serta membantu saya selama menempuh
ilmu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan maupun
isi materinya untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membantu demi tercapai suatu kesempurnaan proposal skripsi.
Siti Maimunah
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal: Oktober 2021
Yang menyatakan
Siti Maimunah
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.....................................................................iii
MOTTO.....................................................................................................................................iv
PERSEMBAHAN.......................................................................................................................v
KATA PENGANTAR...............................................................................................................vi
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI...........................................................................vii
DAFTAR ISI............................................................................................................................viii
DAFTAR TABEL......................................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................................xi
ABSTRAK ...............................................................................................................................xii
ABSTRACT ............................................................................................................................xiii
BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian...........................................................................................................5
E. Keaslian Penelitian..........................................................................................................6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................8
A. Landasan Teori................................................................................................................8
B. Kerangka Teori..............................................................................................................20
C. Kerangka Konsep...........................................................................................................21
D. Hipotesis........................................................................................................................21
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN..............................................................................22
A. Jenis Penelitian..............................................................................................................22
B. Populasi dan Sampel Penelitian.....................................................................................22
C. Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................................................................22
D. Variabel Penelitian.........................................................................................................23
E. Hubungan Antar Variabel..............................................................................................24
F. Definisi Operasional......................................................................................................24
G. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................................25
H. Instrumen Penelitian......................................................................................................26
I. Uji Validitas dan Reliabilitas.........................................................................................28
J. Teknik Pengolahan dan Metode Analisis Data.............................................................29
K. Jalannya Penelitian........................................................................................................32
L. Etika Penelitian..............................................................................................................33
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................................44
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian..............................................................................36
B. Hasil Penelitian..............................................................................................................38
C. Pembahasan..................................................................................................................42
D. Keterbatasan Penelitian.................................................................................................49
BAB V. PENUTUP...................................................................................................................50
A. Kesimpulan..................................................................................................................50
B. Saran.............................................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Studi Pendahuluan dari STIKes Surya Global Yogyakarta
Lampiran 2. Surat Rekomendasi Etik
Lampiran 3. Hasil Uji Etik dari STIKes Surya Global Yogyakarta
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian
Lampiran 5. Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 6. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 7. Kuesioner Dukungan Sosial
Lampiran 8. Kuesioner Harga Diri
Lampiran 9. Surat Selesai Penelitian
Lampiran 10. Hasil Olah Data SPSS (Statistic Package Social Science)
Lampiran 11. Kartu Bimbingan Skripsi
xi
Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Harga Diri Pada Remaja Di
Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta
ABSTRAK
xii
The Relationship Between Social Support And Self-Esteem In Adolescents
At The Ibnul Qoyyim Putri Islamic Boarding School, Sleman Yogyakarta
ABSTRACT
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan salah satu tahap di mana masa transisi antara
masa kehidupan anak-anak dan kehidupan masa dewasa. Perkembangan remaja
tersebut yaitu perkembangan fisik, sosial, psikologis, kognitif dan harga diri
berkembang harus sesuai dengan tumbuh kembangnya. Remaja yang sedang
masa pertumbuhan dan perkembangan sangat membutuhkan harga diri di mana
pada masa ini remaja cenderung berubah-ubah sesuai dengan situasi dan
lingkungan. Hal ini dapat terjadi karena pada usia remaja merupakan usia kritis
yang akan mencari jati dirinya yang akan dapat mempengaruhi harga diri seorang
remaja (Priyanka dkk, 2018).
Masa remaja merupakan salah satu tahap perkembangan yang paling
berisiko dalam kesehatan jiwa, permasalahan kesehatan jiwa merupakan
penyebab ketiga terbesar pada kematian remaja dan permasalahan kesehatan jiwa
bagi remaja menjadi salah satu perhatian dunia saat ini. Salah satu faktor
penyebab permasalahan kesehatan jiwa pada remaja adalah harga diri rendah
(WHO, 2018).
Remaja di dunia berjumlah 18% dari populasi dunia 1,4 miliar jiwa
berusia 10-19 tahun (WHO, 2017). Menurut data Survei Sosial Ekonomi
Nasional (2019) remaja di Indonesia berjumlah 64,19 juta yaitu seperempat dari
total penduduk Indonesia. Menurut Departemen Kesehatan (2015) sebanyak
3.679.176 jiwa diantaranya tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta, berdasarkan
hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa saat ini jumlah remaja di
Indonesia mengalami peningkatan khususnya di Kabupaten Sleman dengan
estimasi jumlah penduduk sebanyak 971.000 jiwa, di Sleman memiliki 17 desa
dan 86 kelurahan. Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi D.I.Y (2017) di Daerah
Istimewa Yogyakarta memiliki 2.011 sekolah dengan jumlah murid sebanyak
292.912 anak dan diasuh oleh 19.897 guru, untuk jenjang pendidikan SMP
tercatat sebanyak 534 sekolah dengan 156.497 murid yang diasuh oleh 10.077
guru. Di Sleman memiliki urutan pertama jumlah sekolah SMP sebanyak 111
sekolah, 36.870 murid, 2.734 guru. Menurut Kementrian Agama D.I.Y (2017)
Pondok Pesantren terbanyak terdapat di Sleman dengan jumlah 137 pondok
pesantren, 274 kyai, 740 ustadz/ustadah, dan 25.362 santri.
1
2
Pembentukan harga diri juga dipengaruhi oleh faktor sosial yaitu teman
sebaya, lingkungan sosial dan orang tua juga menjadi salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi harga diri seorang remaja. (Preckel, 2013). Manfaat dari harga
diri adalah dalam mengerjakan hal-hal yang remaja kerjakan akan memperoleh
hasil yang positif. Remaja yang dapat menghargai dirinya adalah remaja yang
memiliki harga diri yang tinggi dan merasa dirinya berharga. Harga diri yang
tinggi memiliki cukup manfaat bagi para remaja, manfaat yang paling penting
adalah bahwa remaja merasa tidak harus menanggung semua tanggung jawab
kehidupannya sendiri, sehingga mereka akan mendapatkan kesempatan terbaik
untuk membentuk kepribadiannya. Terpenuhinya kebutuhan harga diri pada
siswa akan menghasilkan sikap percaya diri, rasa berharga, rasa mampu dan
perasaan berguna (Schemmel, 2018).
Akibat dari harga diri rendah adalah remaja tersebut kurang memiliki
motivasi untuk belajar, tidak jarang pula anak frustasi dan agresif, dan kemarahan
tersebut kurang diungkapkan dengan perilaku-perilaku yang tidak simpatik
terhadap lingkungan sekitar. Hal ini akan berdampak pada penerimaan diri
remaja yang rendah, kaku dalam berhubungan dengan orang lain, mengalami
perkembangan yang tidak baik, tidak berprestasi secara maksimal, kurang berani,
tidak percaya diri untuk bersaing dengan orang lain, serta ragu dalam mengambil
keputusan dan menghasilkan sikap rendah diri, rasa tak pantas, rasa lemah, rasa
tak mampu dan tak berguna yang menyebabkan individu tersebut mengalami
kehampaan, keraguandan keputusasaan dalam menghadapi tuntutan-tuntutan
hidupnya serta memiliki penilaian yang rendah atas dirinya sendiri dalam
kaitannya dengan orang lain (Gursoy, 2012).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan, peneliti melakukan observasi pada
hari Senin tanggal 01 Februari 2021 ke Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri
dan bertemu dengan wali kelas VIII dan di pertemukan dengan bagian kepala
madrasah, peneliti telah diberi izin melakukan studi pendahuluan oleh kepala
madrasah dan pengasuhan di pondok pesantren. Pada tanggal 20 Februari 2021,
peneliti memberikan surat studi pendahuluan ke bagian tata usaha di Pondok
Pesantren Ibnul Qoyyim Putri dan melakukan wawancara dengan kepala
madrasah, yaitu jumlah santri di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri kelas VIII
sebanyak 73 santriwati. Pada tanggal 22 Februari peneliti telah melakukan
wawancara dengan ustadzah dan 3 santri kelas VIII, hasil wawancara dengan
ustadzah yaitu diperoleh informasi beberapa santri kelas VIII mengeluh karena
5
jauh dengan keluarga dan saudara, merasa jenuh, konflik dengan teman atau
ustadzah, tidak betah, dan sering sakit. Peneliti melakukan wawancara kepada 3
santri dengan cara memberikan beberapa komponen pertanyaan dukungan sosial
dan harga diri, hasil wawancara didapatkan bahwa santri mengeluhkan selama
pandemi tidak dapat kunjungan keluarga atau saudara, santri hanya
diperbolehkan berkomunikasi lewat video call dengan meminjam handphone
milik musrifah atau pembina kamar dan tidak diperbolehkan pulang, sehingga
santri sulit untuk menghadapi masalah saat ingin bercerita dengan keluarga,
dampak dari kurangnya dukungan tersebut santri merasa tidak berharga dan
kurang semangat, santri tersebut merasa sulit saat mengahadapi permasalahan
dan mengambil keptusan dengan sendiri dan sulit menceritakan
permasalahannya kepada orang lain.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin melakukan
penelitian mengenai Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Harga Diri pada
Remaja di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu Apakah ada hubungan antara dukungan sosial dengan
harga diri pada remaja di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman
Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara dukungan sosial dengan harga diri pada remaja di Pondok
Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui dukungan sosial pada remaja di Pondok Pesantren
Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta.
b. Untuk mengetahui harga diri pada remaja di Pondok Pesantren Ibnul
Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Peneliti
6
yang akan dilakukan yaitu pada remaja. Perbedaan dari penelitian adalah
lokasi penelitian, waktu penelitian, teknik pengambilan sampel dan jumlah
sampel.
2. Ernawati, (2019) dengan judul Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan
Tingkat Stres Pada Remaja. Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional. Populasi seluruh siswa kelas VII dan VIII yang
berjumlah 427 siswa. Teknik pengampilan sampel penelitian adalah teknik
simple random sampling, dengan jumlah sempel sebanyak 207 siswa.
Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dukungan sosial dan
kuesioner tingkat stress. Teknik analisa data menggunakan Kendall-Tau.
Hasil uji Kendall-Tau diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,33.
Kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan
tingkat stres pada remaja di SMPN 3 Banguntapan Bantul. Persamaan pada
penelitian ini adalah jenis penelitian dan teknik analisa data. Perbedaan pada
penelitian ini adalah pada variabel terikat dan jumlah sampel pada penelitian.
3. Aristantya, D., A (2019) dengan judul Hubungan Dukungan Sosial Dengan
Tingkat Harga Diri Pada Remaja Yang Mengalami Kecacatan Fisik Di SLB
Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
korelasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi
remaja dengan kecacatan fisik yang berusia ≥ 12 tahun sebanyak 209 di SLB
Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Jumlah sampel sebanyak 44 responden di SLB
Negeri Banguntapan Bantul dengan teknik purposive sampling. Instrumen
penelitian menggunakan kuesioner dukungan sosial SSQ dan tingkat harga
diri CSEI. Teknik analisis data menggunakan Kendall Tau. Hasil korelasi
Kendall Tau didapatkan nilai korelasi antara dukungan sosial
(kuantitas/jumlah pendukung) dengan tingkat harga diri sebesar 0,391 dengan
nilai signifikan 0,008. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p<0,05.
Kesimpulannya adalah terdapat hubungan yang signifikan dengan arah positif
antara dukungan sosial dengan tingkat harga diri pada remaja yang
mengalami kecacatan fisik di SLB Negeri 1 Bantul. Persamaan pada
penelitian ini adalah variabel bebas, jenis penelitian, teknik pengambilan
sampel, instrumen penelitian dan teknik analisis data. Perbedaan pada
penelitian ini adalah pada jumlah sampel, tempat penelitian dan waktu
penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Dukungan Sosial
a. Definisi Dukungan Sosial
Dukungan sosial adalah informasi atau umpan balik dari orang
lain yang menunjukan bahwa seseorang dicintai, diperhatikan, dihargai,
dihormati, dan dilibatkan dalam jaringan komunikasi yang merupakan
kewajiban dari timbal balik. Pentingnya memiliki orang-orang yang
dapat diajak bicara di mana satu cara orang-orang mendapatkan
dukungan selama masa-masa sulit adalah melalui berbagi sosial,
berpaling pada orang lain yang brtindak sebagai pendengar yang baik
atau memberikan nasehat (King, 2012).
Dukungan sosial adalah penerimaan seseorang dari orang lain
atau kelompok berupa kenyamanan, kepedulian, penghargaan ataupun
bantuan lainnya yang membuat individu merasa bahwa ia disayangi,
diperhatikan, dihargai dan ditolong. Berdasarkan definisi tersebut
dukungan sosial berupa informasi atau nasehat verbal dan non verbal,
berupa bantuan nyata atau suatu tindakan yang diberikan oleh suatu
jaringan sosial yang akrab atau didapat karena kehadiran sosial tersebut
dan mempunyai manfaat emosional atau manfaat perilaku bagi pihak
enerima. Dukungan sosial yang diterima dapat membantu remaja akan
merasa tenang, diperhatikan, dicintai, dan dapat menimbulkan rasa
percaya diri (Sarafino, 2011).
b. Aspek-Aspek Dukungan Sosial
Aspek-aspek dukungan sosial menurut Cutrona & Gardner
(2004) dalam Sarafino (2011) terdapat lima aspek, yaitu:
1) Dukungan Emosional (Emotional Support)
Mencakup ungkapan berbentuk empati, kepedulian dan
perhatian terhadap orang yang bersangkutan sehingga individu
merasa nyaman, aman, juga merasa dicintai saat individu sedang
mengalami tekanan atau dalam keadaan stres.
2) Dukungan Instrumental (Tangible Or Instrumental Support)
Dukungan yang berupa bantuan secara langsung dan nyata
berupa materi atau jasa. Misalnya memberi atau meminjamkan uang
8
9
3) Personal Self-esteem
Personal self-esteem adalah cara melihat diri sendiri dan
berkaitan erat dengan self-image. Hal ini sangat penting karena akan
mempengaruhi cara seseorang merasa tentang dirinya dan
bagaimana seseorang berperilaku dalam situasi yang menantang.
Hal paling penting untuk disadari tentang personal self-esteem
adalah bahwa hal itu berhubungan dengan bagaimana orang lain
melihat diri seseorang. Dalam hal ini seseorang akan berada pada
harmoni dengan dunia dan orang lain.
3. Remaja
a. Definisi Remaja
Remaja adalah suatu masa di mana individu berkembang dari
saat pertama kali menunjukan tanda-tanda seksual sekundernya sampai
mencapai kematangan seksual (Sarwono, 2012). Masa remaja disebut
juga masa perubahan, meliputi perubahan dalam sikap dari fisik. Masa
remaja pada tahap ini mengalami akan perubahan, perubahan yang terjadi
baik secara emosi, tubuh, minat, pola perilaku dan juga penuh dengan
masalah-masalah pada masa remaja (Hurlock, 2010).
Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya
daerah setempat. WHO membagi masa remaja kurun usia dalam 2 bagian
yaitu remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Batasan
usia remaja di Indonesia yaitu usia 11-24 tahun dan belum menikah
(Sarwono, 2011). Menurut Hurlock (2010), masa remaja dimulai dengan
masa remaja awal (12-14 tahun), remaja tengah (15-17 tahun) dan masa
remaja akhir (18-21).
b. Tahapan Remaja
Tahap perkembangan remaja menurut Sarwono (2011) ada tiga:
1) Remaja awal (early adolescence) usia 11-13 tahun
Seorang remaja pada tahap ini masih heran akan perubahan-
perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Remaja mengembangkan
pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah
terangsang secara erotis. Pada tahap ini remaja awal sulit untuk
mengerti dan dimengerti oleh orang dewasa. Remaja mulai beda dan
berfikir abstrak.
16
4) Pertemanan
Banyak remaja yang mengeluhkan proses pertemanan yang
cukup sulit dan berta. Biasanya karena tekanan dari kelompok, geng
dan sejenisnya. Kemudia membuat mereka tidak nyaman. Misalnya,
faktor sebioritas di sekolah, lalu merasa ada tekanan secara mental,
pada akhirnya si remaja jadi tidak nyaman pergi ke sekolah.
e. Perkembangan pada Remaja
1) Perkembangan fisik
Pada anak perempuan tampak perubahan pada bentuk tubuh
seperti tumbuhnya payudara dan panggul membesar. Puncak
kematangan pada remaja wanita adalah ketika mendapatkan
menstruasi pertama (menarche). Menstruasi pertama menunjukan
bahwa remaja perempuan telah memproduksi sel telur yang tidak
dibuahi, sehingga akan keluar bersama darah menstruasi melalui
vagina atau alat kelamin wanita (Sarwono, 2011).
2) Perkembangan emosi
Perkembangan emosi sangat berhubungan dengan perubahan
hormon yang cukup berarti, sehingga flutasi emosional remaja di
masa ini berkaitan dengan adaptasi kadar hormon. Perubahan
hormon ini ditandai dengan emosi yang labil, remaja belum bisa
mengendalikan emosi yang dirasakannya dengan sepenuhnya. Faktor
yang memberikan kontribusi lebih besar terhadap emosi remaja ialah
pengalaman dari lingkungan seperti stres, relasi sosial, pola makan
dan aktivitas seksual (Sarwono, 2011).
3) Perkembangan kognitif (intelektual)
Remaja dapat mengembangkan kemampuannya dalam
menyelesaikan masalah dengan tindakan yang logis. Remaja dapat
berfikir abstrak dan menghadapi masalah yang sulit secara efektif.
Jika terlibat dalam masalah, remaja dapat mempertimbangkan
beragam penyebab dan solusi yang sangat banyak (Potter & Perry,
2009).
4) Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososial ditandai dengan terkaitnya remaja
pada kelompok sebaya. Pada masa ini, remaja mulai tertarik dengan
19
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
Tingkat harga
Harga Diri diri:
Dukungan Sosial
1. Tinggi
3. Rendah
Faktor-faktor yang Faktor-faktor yang
mempengaruhi mempengaruhi harga diri:
dukungan sosial:
1. Jenis kelamin
1. Penerima 2. Kondisi fisik
dukungan 3. Pola asuh
2. Penyedia 4. Lingkungan sosial
dukungan 5. Pengalaman
3. Komposisi dan 6. Ekonomi
struktur jaringan
sosial
Keterangan:
D. Hipotesis
Ha: Ada hubungan antara dukungan sosial dengan harga diripada remaja di
Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta.
Ho: Tidak ada hubungan antara dukungan sosial dengan harga diri pada remaja di
Pondok Psantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian ini
merupakan penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang tidak melakukan
intervensi atau perlakuan terhadap variabel, kemudian dilihat perubahannya pada
variabel yang lain, tetapi sekedar mencari hubungan pada fenomena tersebut
dengan variabel-variabel yang lain. Adapun metode penelitian ini adalah analytic
correlation dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu dimana data
yang menyangkut variabel bebas atau faktor resiko variabel terikat atau termasuk
akibat observasi sekaligus dan dikumpulkan pada waktu yang bersamaan
(Notoatmodjo, 2012).
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun
pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu
mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas (Nursalam, 2016).
Populasi dalam penelitian ini adalah santri kelas VIII sebanyak 73 santriwati
di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta.
2. Sampel penelitian
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan (Imas
Nauri, 2018). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan non
probability sampling dengan sampling sensus atau total. Sampling total
adalah teknik pengambilan sampel dimana seluruh anggota populasi
dijadikan sampel semua (Sugiyono, 2017). Jadi, sampel dalam penelitian ini
sebanyak 73 santriwati.
C. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman
Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan 3 Juli - 3 Agustus 2021.
22
23
D. Variabel Penelitian
1. Varibel bebas (independent)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi nilai atau nilainya
mempengaruhi variabel lain (Nursalam, 2016). Variabel bebas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dukungan sosial.
2. Variabel terikat (dependent)
Variabel terikat adalah variabel yang di pengaruhi nilainya di tentukan oleh
variabel lain (Nursalam, 2016). Variabel terikat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah harga diri.
3. Variabel pengganggu
Variabel pengganggu merupakan variabel yang mengganggu hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel pengganggu
merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan, sehingga tidak
akan mempengaruhi variabel utama yang diteliti (Riwidikdo, 2012). Variabel
pengganggu dalam penelitian ini antara lain:
a. Jenis kelamin
Jenis kelamin dalam penelitian ini dikendalikan karena peneliti hanya
mengambil jenis kelamin perempuan.
b. Kondisi fisik
Kondisi fisik diabaikan karena kondisi fisik tidak dibedakan.
c. Pola asuh
Pola asuh dalam penelitian ini diabaikan oleh peneliti karena tidak
dapat dikendalikan oleh peneliti.
d. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial dikendalikan karena santri berada di lingkungan
pondok pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta.
e. Pengalaman
Pengalaman diabaikan karena pengalaman ini tidak dibedakan
f. Ekonomi
Ekonomi diabaikan karena ekonomi dalam penelitian ini tidak
dibedakan antara pengahasilan yang mencukupi atau kurang
mencukupi.
24
F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2012).
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Dukungan Sosial
No Indikator Item Jumlah
1 Emosional 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 17, 20
19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27
2 Instrumental 5, 9, 10, 16, 18 5
2 Informasi 13, 22 2
Total item 27
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Harga Diri
(Coopersmith Self-Esteem Inventory)
Favourable Unfavourable
Total Item 58
τ=
∑ A−∑ B
(N−1)
N
2
Rumus 3.3 Korelasi Kendall Tau
Keterangan:
τ = Koefesien korelasi Kendall’s Tau yang besarnya (-1 < 0 < 1)
∑A = Jumlah ranking atas
∑A = Jumlah ranking bawah
N = jumlah anggota sampel
32
Kriteria:
Jika Zhitung>Ztabel= Ho ditolak
Jika Zhitung<Ztabel= Ho diterima
K. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dimulai dengan melakukan proses pengajuan judul ke
tim RD (Risearch Departement). Setelah pengajuan judul di terima kemudian
judul di konsultasikan kembali dengan dosen pembimbing, kemudian dosen
pembimbing menyarankan mencari masalah terlebih dahulu kemudian di
masalah tersebut dijadikan judul penelitian. peneliti diminta menentukan
lokasi peneletian dan melakukan perizinan untuk melakukan studi
pendahuluan di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri sleman Yogyakarta.
Setelah mendapatkan izin, peneliti melakukan pengumpulan data sekunder di
bagian pihak Madrasah dan Pondok Pesantren, setelah itu data digunakan
untuk membantu pembuatan proposal penelitian, yang akan dilanjutkan
seminar proposal dihadapan dosen pembimbing dan dosen penguji. Setelah
proposal dinyatakan lulus selanjutnya peneliti melakukan perizinan dan
mengajukan surat rekomendasi etik terkait penelitian di Pondok Pesantren
Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta, selanjutnya peneliti mulai meminta
persetujuan kepada responden untuk ikut serta dalam penelitian ini.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini penelitian dimulai pada bulan April
dengan cara offline di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman
Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan peneliti datang ke
pondok pesantren untuk mengajukan permohonan izin penelitian, peneliti
33
1. Kerahasiaan (Confidentiality)
Penelitian menjamin semua informasi yang diberikan responden
dengan tidak dipublikasikan kepada khalayak umum kecuali demi
kepentingan penelitian. Jaminan kerahasiaan ini akan memberikan rasa
nyaman pada responden saat penelitian meminta informasi. Kuesioner
penelitian yang telah diisi hanya diketahui pihak yang berkepentingan
terhadap penelitian yaitu peneliti dan pembimbing.
2. Anonimity
Peneliti merahasiakan atau tidak mencantumkan nama responden
pada lembar kuesioner. Peneliti hanya menulis kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.
3. Manfaat (Beneficience)
Dalam penelitian diharapkan dapat menghasilkan manfaat yang
sebesar-besarnya dan mengurangi kerugian atau risiko bagi subjek penelitian.
Oleh karenanya desain penelitian harus memperhatikan keselamatan dan
kesehatan dari subjek peneliti.
4. Keadilan (Justice)
Setiap responden diperlakukan sama berdasarkan moral, martabat,
dan hal asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subyek juga harus
diseimbangkan. Prinsip keadilan berarti lingkungan penelitian dikondisikan
agar memenuhi prinsip keterbukaan yaitu kejelasan prosedur penelitian.
Peneliti tidak melakukan diskriminasi saat memilih responden penelitian.
Peneliti melakukan perlakuan yang sama kepada responden yang dipilih
berdasarkan kreteria inklusi yang sudah ditetapkan.
5. Perlindungan dari Bahaya (Protection from discomfort and Harm )
Penelitian memberikan kesempatan kepada responden untuk
menyampaikan ketidaknyamanan dan tidak melanjutkan pengisian kuesioner
bila mengalami ketidaknyamanan selama mengikuti proses penelitian. Saat
pengambilan data berlangsung, semua responden tidak ada yang mengalami
penurunan kesehatan atau menyatakan ketidaknyamanan sehingga semua
responden dapat menyelesaikan pengisian kuesioner penelitian.
6. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
35
2. Visi, Misi, Motto Pondok Pesntren Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta
a. Visi
Mencetak Generasi Mukmin, Muallim, Mujahid yang Mukhlis” ini, memiliki
banyak potensi yang bisa dikembangkan.
b. Misi
36
37
B. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, klasifikasi karakterisik responden meliputi: umur
dan jenis kelamin. Kemudian di olah menggunakan program spss 18 dan
didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Analisa Univariat
a. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah remaja SMP di Pondok
Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta. Data responden yang
38
2. Analisa Bivariat
40
Tabel 4.4 Hubungan dukungan sosial dengan harga diri pada remaja
di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta
No Dukungan Harga diri
sosial
Rendah Sedang Tinggi Total
F % F % F % F %
1. Kurang 0 0,0 0 0,0 2 3,1 2 2,7
2. Cukup 4 100,0 2 40,0 3 4,7 9 12,3
3. Baik 0 0,0 3 60,0 59 92,2 62 84,9
Total 4 100,0 5 100,0 64 100 73 100,0
Sumber: Data primer 2021
Berdasarkan tabulasi silang dukungan sosial dengan harga diri pada
remaja dari tabel 4.4 di atas, responden memiliki dukungan sosial kurang
dengan harga diri rendah sebanyak 0 responden, dukungan sosial yang kurang
dengan harga diri sedang sebanyak 0 responden, dukungan sosial yang kurang
dengan harga diri yang tinggi sebanyak 2 responden. Untuk dukungan sosial
yang cukup dengan harga diri rendah sebanyak 4 responden, dukungan sosial
yang cukup dengan harga diri yang sedang sebanyak 2 responden, dukungan
sosial yang cukup dengan harga diri yang tinggi sebanyak 3 responden. Untuk
dukungan sosial yang baik dengan harga diri yang rendah sebanyak 0
responden, dukungan sosial yang baik dengan harga diri yang sedang sebanyak
40 responden, dukungan sosial yang baik dengan harga diri yang tinggi
sebanyak 59 responden.
Pengujian selanjutnya untuk mengetahui hubungan dukungan soisal
dengan harga diri pada remaja di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman
Yogyakarta tahun 2021 dilakukan analisa dengan program SPSS versi 22,0
dengan rumus korelasi Kendall Tau yang hasilnya dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi Kendall Tau
Uji Korelasi Nilai Koefisien Korelasi Nilai sig.
41
dari orang tuanya dan anggota keluarga lainnya. Keluarga memiliki fungsi antara
lain (Yusuf, 2010).
Dukungan sosial guru sebagian besar berada pada kategori tinggi. Hal ini
dapat disebabkan karena waktu kedua remaja selain berinteraksi dengan orangtua
adalah berinteraksi dengan guru sebagai orang tua disekolah. Disinilah guru perlu
menciptakan lingkungan kelas yang positif diantaranya menggunakan strategi
otoritatif dan mengelola aktivitas-aktivitas kelompok secara efektif pada siswa.
Para guru otoritatif memiliki siswa yang cenderung percaya diri, mampu menunda
kepuasan dan mampu berinteraksi dengan baik bersama kawan sebayanya dan
memperlihatkan harga diri yang tinggi. Guru dapat mendorong siswa untuk berpikir
dan melakukan secara mandiri tetapi tetap dipantau secara efektif. Guru juga harus
melibatkan siswa dalam komunikasi dua arah dan peduli pada mereka. Aturan
ditetapkan dengan jelas berdasarkan masukanmasukan yang diperoleh dari para
siswa (Santrock, 2014).
Dukungan teman sekelas dan teman dekat sebagian besar pada kategori
rendah. Hal ini dapat disebabkan apabila kelompok remaja mampu memberikan
rolemodel yang positif bagi kelompoknya, adanya norma yang berlaku dalam
kelompok yang bersifat positif bagi kesehatan jiwa remaja (US Department of
Health And Human Services, 2009). Hal ini sesuai dengan Dogra & Leighton
(2009) dimana penerimaan teman sebaya dan pertemanan mempengaruhi harga
diri dan penyesuaian psikologis anak. Hubungan dengan teman sebaya bisa
memiliki pengaruh negatif dan positif pada remaja. Kebutuhan akan penerimaan
oleh teman sebaya dan keinginan masuk dalam kelompok dapat membuat remaja
terlibat dalam perilaku yang berlaku dalam kelompok tersebut, termasuk perilaku
berisiko sehingga remaja harus melakukan pertahanan terhadap perilaku tersebut.
Dalam penelitian Sardi (2020), dukungan sosial merupakan pertolongan dan
dukungan yang diperoleh seseorang dari interaksinya dengan orang lain, dimana
bantuan tersebut akan dapat menaikkan perasaan positif serta mengangkat harga
diri sehingga akan berdampak pada kesejahteraan individu secara umum.
Dukungan sosial juga dapat mengurangi perilaku dan emosi negatif, serta
mereduksi tingkat stress (Ryff, dalam Raharjo & Sumargi, 2018). Selain itu,
dukungan sosial berperan penting untuk membantu individu memperoleh
kepercayaan dirinya sehingga individu tersebut dapat menghadapi situasi yang
menekan Dengan adanya dukungan sosial dari lingkungan sekitar, remaja menjadi
lebih tahan terhadap stres dan lebih memiliki rasa percaya diri dalam menghadapi
44
tantangan, hal inilah yang kemudian berdampak juga pada kepuasan hidupnya
(Brannon & Feist, 2010).
Berdasarkan hasil penelitian Sardi (2020), diketahui bahwa terdapat hubungan
yang positif antara dukungan sosial teman sebaya dengan subjective well-being
pada remaja. Hal ini menjelaskan bahwa dukungan sosial teman sebaya dapat
menjadi prediktor terhadap subjective well-being pada remaja. Besarnya kontribusi
dukungan sosial teman sebaya dalam mempengaruhi subjective well-being pada
remaja yang tinggal di pondok pesantren sebesar 94% dan sisanya 6% dipengaruhi
oleh variabel lain.
2. Harga Diri Pada Remaja Di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman
Yogyakarta
Harga diri merupakan sikap positif dan negatif terhadap diri individu,
sehingga dapat disimpulkan bahwa harga diri adalah suatu bentuk evaluasi individu
terhadap dirinya sendiri secara positif atau negatif yang dapat berpengaruh terhadap
diri individu sendiri (Ningsih 2017).
Coopersmith (Pratiwi, 2011) menyebutkan terdapat empat aspek datam self-
esteem yaitu power, significance, virtue, dan competence. Kekuatan menunjukan
adanya kemampuan seseorang untuk dapat mengatur dan mengontrol tingkah laku
serta mendapat pengakuan atas tingkah laku tersebut dari orang lain. Keberartian
atau significance menunjukan pada kepedulian, perhatian, afeksi dan ekspresi cinta
yang di terima oleh seseorang dari orang lain yang menunjukkan adanya
penerimaan dan popularitas individu dari lingkungan sosial. Kebajikan atau virtue
menunjukan suatu ketaatan untuk mengikuti standar moral dan etika serta agama
dimana individu akan menjauhi tingkah laku yang harus di hindari dan melakukan
tingkah laku yang di izinkan oleh moral, etika dan agama. Kemampuan atau
competence menunjukan suatu performasi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan
dan mencapai prestasi (need of achievement) dimana level dan tugas-tugas tersebut
tergantung pada variasi usia seseorang.
Penelitian yang dilakukan terhadap 73 responden di Pondok Pesantren Ibnul
Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta didapatkan hasil bahwa sebanyak 4 responden
(5,5%) memiliki harga diri rendah, 5 responden (6,8%) memiliki harga diri sedang,
64 responden (87%) memiliki harga diri yang tinggi. Dari data tersebut dapat
dikatakan bahwa responden banyak yang memiliki harga diri tinggi dibandingkan
dengan responden yang memiliki harga diri rendah dan sedang.
45
Hal ini sejalan dengan penelitian Febristi (2020), gambaran harga diri remaja
di Panti Asuhan di Kota Padang tahun 2019 menunjukan lebih dari setengah remaja
(52,3%) mengalami self esteem (harga diri) rendah. Penelitian ini didukung oleh
penelitian Wirausaha (2017) dimana remaja yang tinggal di panti asuhan lebih
banyak memiliki self esteem rendah (52,17%) lebih dari setengahnya remaja.
Penelitian Asif (2017) di dapatkan bahwa remaja yang tinggal dipanti asuhan
cenderung memiliki harga diri yang lebih rendah dibandingkan dengan remaja yang
tidak tinggal di panti asuhan atau yang tinggal bersama orang tua. Resty (2016)
bahwa anak remaja yang tinggal di Panti Asuhan Aisyah Yogyakarta lebih dari
setengahnya (65,8%) memiliki harga diri yang rendah.
Pembentukan harga diri remaja panti asuhan dimulai teman sebaya dan
lingkungan. Kebiasaan ikut-ikutan serta ingin menjadi seperti teman bahkan orang
di lingkungan tersebut akan mempengaruhi harga diri individu (Brunner, 2013).
Hal ini didukung oleh penelitian Febristi (2020), lingkungan yang ramah terhadap
individu dapat membuat harga diri yang baik terhadap seorang remaja. Sementara
itu jika seorang remaja berada di lingkungan yang selalu meremehkan atau keras,
cenderung remaja akan takut dan mempengaruhi harga dirinya. Bukan hanya
lingkungan, namun orang tua juga menjadi salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi harga diri seorang remaja. Pembentukan harga diri juga dipengaruhi
oleh faktor sosial yaitu teman sebaya dan lingkungan. eman dapat membentuk
kepribadian, kebiasaan bahkan identitas diri individu. Kebiasaan ikut-ikutan serta
ingin menjadi seperti teman bahkan orang di lingkungan tersebut akan menentukan
harga diri individu (Brunner, 2013).
Berdasarkan hasil penelitian karateristik remaja lebih dari setengahnya adalah
perempuan dengan rentang umur 15 – 20 tahun yang tinggal dipanti asuhan di kota
Padang. Lebih dari setengahnya memiliki Self Esteem rendah pada remaja yang
tinggal dipanti asuhan dikota Padang.Tidak terdapatnya hubungan signifikan
antara faktor Sosial dengan Self Esteem (harga Diri) remaja yang tinggal di panti
asuhan di kota Padang (Febristi, 2020).
Faktor lain yang mempengaruhi dukungan sosial, berkaitan dengan potensi
pemberian dukungan, seperti ada atau tidaknya sumbersumber yang dipercaya, ada
atau tidaknya sensitivitas akan kebutuhan dari orang lain, komposisi dan struktur
dari jaringan sosial yang merupakan pertalian yang dimiliki dalam keluarga dan
masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi dukungan sosial
itu ada dua, yaitu faktor penerima dukungan sosial dan faktor pemberi dukungan
46
sosial. Harga diri memerlukan proses yang dibentuk sejak lahir karena itu
dipengaruhi oleh banyak hal sepanjang hidup, baik dari luar individu maupun dari
dalam individu itu sendiri. Harga diri dalam perkembangannya terbentuk dari hasil
interaksi individu dengan lingkungan dan atas sejumlah penghargaan, penerimaan,
dan pengertian orang lain terhadap dirinya. Beberapa faktor yang mempengaruhi
harga diri diantaranya jenis kelamin, intelegensi, kondisi fisik, lingkungan
keluarga, dan lingkungan sosial (Sarafino, 2012). Hasil ini didukung oleh penelitian
Lestari (2017) yang menemukan adanya hubungan antara dukungan sosial dengan
harga diri signifikan, maka dapat diketahui bahwa hipotesis diterima, yaitu ada
hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan harga diri siswa (p= 0,3).
Penelitian ini sejalan dengan (Riana, 2011) remaja yang mempunyai harga
diri tinggi lebih sering mendapat keberhasilan, sebaliknya jika harga diri rendah
akan sering mendapatkan kegagalan, tidak dicintai atau diterima di lingkungan.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga diri meliputi pengalaman yaitu suatu
bentuk emosi, perasaan, tindakan dan kejadian yang pernah dialami individu, pola
asuh, lingkungan, sosial ekonomi, harapan orang tua yang tidak realistik dan
ketergantungan terhadap orang lain. Dapat disimpulkan bahwa remaja yang
memiliki harga diri tinggi akan merasa dirinya adalah orang yang berharga, puas
akan dirinya sendiri, dapat menerima kritik, tahu akan keterbatasan dirinya, rendah
hati, aktif, mandiri, dan berani mengambil resiko. Sedangkan remaja yang memiliki
harga diri rendah akan menganggap dirinya tidak berharga, mudah tersinggung,
tidak yakin akan kemampuan dirinya sendiri, tidak bersemangat, merasa diasingkan
dan mudah menyerah.
3. Hubungan Dukungan Sosial Dengan Harga Diri Pada Remaja Di Pondok
Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan
sosial dengan harga diri pada remaja di Pondok pesantren Ibnul Qoyyim Putri
Sleman Yogyakarta .Nilai korelasi Kendall Tau yang sebesar 0,525 dengan sig
yaitu 0,000. Yang memiliki hubungan yang sedang. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai p < 0,05 maka Ha diterima (Hipotes diterima) dan Ho ditolak (Hipotesa
ditolak) hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antar
variabel dukungan sosial dengan harga diri pada remaja di Pondok Pesantren Ibnul
Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta tahun 2021. Dilihat dari hasil koefisien korelasi
hal ini menunjukkan ada hubungan yang positif antara kedua variabel yang
signifikan sebesar 0,525.
47
Hal ini sejalan dengan hasil korelasi Kendall Tau didapatkan nilai korelasi
antara dukungan sosial (kuantitas/jumlah pendukung) dengan tingkat harga diri
sebesar 0,391 dengan nilai signifikan 0,008. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
p<0,05. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan yang signifikan dengan arah
positif antara dukungan sosial dengan tingkat harga diri pada remaja yang
mengalami kecacatan fisik di SLB Negeri 1 Bantul. Persamaan pada penelitian ini
adalah variabel bebas, jenis penelitian, teknik pengambilan sampel, instrumen
penelitian dan teknik analisis data. Perbedaan pada penelitian ini adalah pada
jumlah sampel, tempat penelitian dan waktu penelitian Aristantya (2019).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Adnan (2016) menunjukkan
bahwa adanya pengaruh dukungan sosial terhadap harga diri pada remaja. Hal ini
menerangkan bahwa individu yang mendapatkan dukungan sosial mempunyai
harga diri yang tinggi dalam menjalankan kegiatannya, mereka akan lebih percaya
diri dalam menghadapi hidup. Fungsi dari dukungan sosial juga sangat berpengaruh
untuk meningkatkan harga diri individu. Selain itu dengan adanya dukungan yang
didapatkan oleh individu, maka individu akan dapat meningkatkan rasa percaya
dirinya dan memotivasi penderita menjadi lebih baik, karena individu yang
memiliki dukungan sosial yang tinggi cenderung lebih menghayati pengalaman
hidupnya sebagai sesuatu yang positif, memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan
lebih memandang kehidupannya secara optimis dibandingkan dengan individu yang
memiliki dukungan sosial yang rendah.
Sehingga dapat disimpulkan lebih dari setengah dari jumlah siswa telah
mendapatkan dukungan sosial yang baik, dukungan paling besar yang didapatkan
siswa adalah dukungan emosional, lebih dari setengah siswa sudah memiliki harga
diri yang tinggi. Jika dukungan sosial baik, maka harga diri siswa akan meningkat.
Sebaliknya jika dukungan sosial siswa tidak baik maka harga diri siswa akan
menurun. Hubungan yang didalamnya terdapat dukungan dan keintiman akan
membuat individu mampu mengembangkan harga diri, meminimalkan masalah-
masalah psikologis, kemampuan pecahkan masalah adaptif dan membuat individu
sehat secara fisik (Putri, 2020).
Berdasarkan uji hipotesis terdapat hubungan positif signifikan antara
dukungan sosial dengan harga diri. Jika semakin baik dukungan sosial yang
didapatkan maka semakin tinggi harga diri, dan sebaliknya jika tidak baik
dukungan sosial yang didapatkan maka rendah pula harga dirinya. Hal tersebut
48
dari dukungan emosional namun dukungan sosial bisa diberikan secara fisik
maupun secara materi.
D. Keterbatasan Penelitian
Upaya maksimal telah peneliti lakukan dalam proses penyusunan tugas akhir
ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal, namun keterbatasan-keterbatasan hanya
dapat diminimalisir dan tidak dapat dihindaran dalam penelitian ini.
1. Penelitian dilakukan dimasa pandemi corona, sehingga harus mematuhi
protokol kesehatan yang diterapkan.
2. Pengisian jawaban kuesioner dibantu oleh rekan peneliti karena adanya masa
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dan menjaga jarak.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian hubungan dukungan sosial dengan harga diri pada
remaja di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta dari 73 responden
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dukungan sosial pada remaja di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman
Yogyakarta sebagian besar memiliki dukungan sosial yang baik sebanyak 69
responden (84,9%).
2. Harga diri pada remaja di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman
Yogyakarta sebagian memiliki harga diri yang tinggi sebanyak 59 responden
(92,2%).
3. Ada hubungan dengan sosial dengan harga diri pada remaja di Pondok Pesantren
Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta yang dibuktikan dengan nilai korelasi
Kendall Tau sebesar 0,525, dengan nilai p < 0,05.
B. Saran
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan yang terkait dengan ilmu keperawatan yang berfokus pada
pembahasan tentang hubungan dukungan sosial dengan harga diri pada remaja.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai landasan teori
dalam penelitian selanjutnya.
3. Bagi Ilmu Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
profesi keperawatan dan sebagai referensi untuk mendukung kemajuan ilmu
dalam bidang keperawatan anak dan keperawatan jiwa.
4. Bagi Guru di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran sebagai sumber referensi
terkait dengan dukungan sosial dan harga diri pada remaja.
5. Bagi Remaja di Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri Sleman Yogyakarta
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi remaja tentang
pentingnya dukungan sosial dan juga untuk memotivasi remaja dalam
meningkatkan harga diri.
50
51
Adnan, A. Z., Mauliawati, F., Munaela, Z & Fina, H. 2016. Pengaruh Dukungan Sosial
Terhadapa Harga Diri Remaja Desa Wonoayu Kecamatan Wajak. Vol.13 No.2
Jurnal Psikologi Islam. Diakses pada November 2020.
Adyani, L., Suzanna, E., Safuwan, S., & Muryali, M. 2019. Perceived Social Support
And Psychological Well-Being Among Interstate Students At Malikussaleh
University. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(2). 98-104
doi:https://doi.org/10.23917/indigenous.v3i2.6591. Diakses pada November
2020.
Almasitoh, U. H. 2011. Stres Kerja Ditinjau Dari Konflik Peran Ganda Dan Dukungan
Sosial Pada Perawat. Psikoislamika. Jurnal Psikologi Islam. No. 8 Vol.1, 63-82.
Klaten : Universitas Widya Dharma.
Andayani T.R, 2012. Studi Meta-analisis: Empati dan Bullying. Buletin Psikologi.
Volume 20, No 1-2, 2012: 36-51
Apollo & Andi, C. 2012. Konflik Peran Ganda Perempuan Menikah Yang Bekerja
Ditinjau Dari Dukungan Sosial Keluarga Dan Penyesuaian Diri. Madiun: Jurnal
Psikologi. Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Katolik
Widya Mandala Madiun
Arikunto, Suhardjono, & Supardi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Aristantya, D., A. 2019. Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Harga Diri Pada
Remaja Yang Mengalami Kecacatan Fisik Di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta.
Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan. STIKES Surya Global Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik. 2018. Jumlah Remaja di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Pemuda Indonesia 2019. Hlm.17. Jakarta :Badan
Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik D.I.Y 2017. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka.
Yogyakarta: Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta.
Brannon, L., & Feist, J. (2010). Health psychology. Canada: Wadsworth Cengage
Learning.
Cohen & Hoberman. 2010. Stress, social support, and the buffering hypothesis.
Psychological Bulletin, 98(2), 310-357. DOI: 10.1037/00332909.98.2.310
Ernawati, 2019. Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Tingkat Stres Pada Remaja
Di SMPN 3 Banguntapan Bantul. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan
STIKES Surya Global Yogyakarta.
Febristi, A. 2020. Faktor Sosial Dengan Self Esteem (Harga Diri) Pada Remaja Di Panti
Asuhan. Jurnal Kebidanan. Vol 6, No 1. 48-56.
Gergely, D. E., Hybels, C. F., & Bell, R. (2018). Perceived Social Support, Received
Social Support, and Depression among Clergy. Journal of Social and Personal
Relationships, 20 (10), 1-19.
Gunuc, S., & Dogan, A. (2013). The relationship between turkish adolescents internet
addiction, their perceived social support and family activities. Computer in
Human Behavior, 29 (2013); 2197-2207, DOI:
https://doi.org/10.1016/j.chb.2013.04 .011
Gursoy, F. 2012. Study on Self-Concept Levels of Adolescents in the Age Group of 13-
18 Who Live in Orphanage and Those Who do not Live in Orphanage.
International. Journal of Social Sciences and Education 2(1).
Jeong, J.R., & Goh, M. (2012). A longitudinal study of career maturity of Korean
adolescents: the effect of personal and contextual factors. Journal of Asia Pasific
Education Review. 13(4), 727-739, DOI: 10.1007/s12564-012-9232-y
King, L.A. 2012. Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif Buku 2. Jakarta:
Salemba Humanika.
Ni Made, D, S., Budi, A, K., Besral & Abdul, W. 2018. Gambaran Dukungan Sosial
Terhadap Kesjahteraan Emosional Psikologi dan Sosial Pada Kesehatan Jiwa
Remaja. Jurnal Ilmiah STIKES Kendal. Vol.8, No.2, 116-122. Di Akses Oktober
2020.
Ningsih, A., Sari, A.M., & Nurhasanah. (2017). Perbedaan body image berdasarkan status
gizi pada siswa SMPN 13 Pekanbaru Kecamatan Sail Kota Pekanbaru. JOMFK,
4(1), 2.
Nirmalasari, L., & Masusan, K. 2014. Self Esteem, Gender Dan Prestasi Kerja (Study
pada penyiar radio di kota Bandung). Jurnal Study and Management Reasearch,
11(2), 18-27
Nurliana, Y. 2017. Konsep Diri Remaja. Psikologi & Kemanusiaan , 4(2), 978-979.
Perry, J. C., Liu, X., & Pabian, Y. (2010). School engagement as a mediator of academic
performance among urban youth : the role of career preparation, parental career
support, and teacher support. The Counseling Psychologist, 38(2):269295, DOI:
10.1177/0011000009349272
Perry & Potter. 2009. Fundamental Keperawatan, Edisi 7, Terjemahan (Federderika, A).
Jakarta: Salemba Medika.
Putri, R, T. 2020. Hubungan Coping Stres dan Dukungan Sosial dengan Subjective Well
Being Siswa Kelas XI di Sekolah SMA Singosari Deli Tua. Jurnal Ilmiah
Magister Psikologi, 2(2) 2020: 119-126.
Preckel, F., Niepel, C., Schneider, M., & Brunner, M. 2013. Self-Concept In
Adolescence: A Longitudinal Study On Reciprocal Effects Of Self-Perceptions In
Academic And Social Domains. Journal of Adolescence, 36(6), 1165-1175.
https://doi.org/10.1016/j.adoscence.2013.09.001.
Priyanka., Parasar, A., & Dawangan, R. L. 2018. A Comparative Study of Self Esteem
and Level of Depression in Adolescens Living in Orphanage Home and Those
Living With Parents . International Journal of Humanities and Social Science
Research, 4(2), 51-53.
Renfadi. 2018. Konsep Self-Esteem Serta Implikasinya Pada Siswa. Volume 4 Nomor 1,
April 2018, Hlm 16-22. Jurnal Pendidikan Indonesia. DOI:
https://doi.org/10.29210/120182133
Rena, K. A.2019. Social Support In QS. Ad-Dhuha and QS. Al-Insyirah. Dukungan
Sosial Dalam QS. Ad-Dhuha dan QS. Al-Insyirah. Jurnal Psikologi Jambi.
Vol.05 No.02. Diakses pada Oktober 2020.
Riana, L, E. 2011. Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Harga Diri Pada Remaja
Tunadaksa Di SLB N 1 Bantul Yogyakarta.
Santrock, J. W. (2014). Child Development (14 th edit). New York: McGraw Hill.
Sarandria. (2012). Efektifitas CBT untuk meningkatkan Self Esteem pada dewasa muda.
Tesis. FIK UI.
Sarason, I.G., Levine, H.M., basham, R.B., & Sarason, B.R. 2003. Assesing Social
Support Questionnaire Journal of Personality and Social Psychology. 44 (1),
127-139. Diakses pada Desember 2020.
Sarjono, H., & Julianita, W. 2013. SPSS VS LISREL: Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk
Riset. Jakarta: Salemba Empat.
Schemmel, C. 2018. Real Self-Respect and Its Social Bases. Canadian Journal of
Philosophy, 5091, 1-24. http:doi.org/10.1080/00455091.2018.1463840. Diakses
pada Desember 2020.
Septiawati, R.A. 2016. Hubungan Harga Diri Dengan Kualitas Hidup Pada Remaja Putri
Yang Mengalami Obesitas. Skripsi, STIKES Surya Global Yogyakarta.
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,
CV.
Peneliti Orangtua/Wali
(Siti Maimunah) ( )
STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
Jl. Ringroad Selatan, Blado, Potorono, Banguntapan telp.(0274)4469098/4469099
(Siti Maimunah) ( )
KUESIONER PENELITIAN
1. Nama (Inisial) : ..............
2. Usia : ............... tahun
3. Jenis kelamin : : Laki – laki : Perempuan
4. Tingkat pendidikan
: Tidak sekolah : SD : SMP
: SMA : Akademi : PT
5. Kelas : ..................................
‘TERIMAKASIH’
KUESIONER DUKUNGAN SOSIAL
SSQ (Sarason’s Social Support Quistionare)
Delfi Nur Aristantya, 2019
Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini merupakan pertanyaan yang menanyakan
tentang siapa saja yang memberikan bantuan atau dukungan kepada anda. Setiap
petanyaan terdiri atas 2 bagian yaitu : pada bagian pertama, anda diminta menyebutkan
siapa saja yang anda anggap memberi bantuan atau dukungan sosial sesuai pertanyaan.
Tulislah inisial nama dan hubungan orang tersebut dengan anda seperti (ayah, ibu, kakak,
adik, teman, dll) tidak boleh lebih dari 9 orang.
Pada bagian kedua, pilihlah skala keputusan sesuai dengan perasaan yang anda
rasakan terhadap dukungan yang anda peroleh dengan memberi (√) di sampingnya.
No Pertanyaan Jawaban
1 Siapa yang dapat anda andalkan Tidak ada 4) Adik 8)
untuk mendengarkan anda ketika 1) Ayah 5) Teman 9)
anda perlu bicara? 2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
2 Siapakah yang dapat anda percaya Tidak ada 4) Adik 8)
untuk membantu anda jika seseorang 1) Ayah 5) Teman 9)
teman yang telah menghina anda dan 2) Ibu 6) Guru
tidak mau lagi berteman dengan 3) Kakak 7) ……
anda?
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
3 Dengan siapa anda merasa menjadi Tidak ada 4) Adik 8)
bagian penting? 1) Ayah 5) Teman 9)
2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
No Pertanyaan Jawaban
4 Siapa yang dapat membantu anda jika Tidak ada 4) Adik 8)
mengalami masalah? 1) Ayah 5) Teman 9)
2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
5 Siapa yang dapat membantu anda Tidak ada 4) Adik 8)
dalam keadaan sulit? 1) Ayah 5) Teman 9)
2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
6 Dengan siapa anda bicara terus Tidak ada 4) Adik 8)
terang? 1) Ayah 5) Teman 9)
2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
7 Siapakah yang memberitahu anda Tidak ada 4) Adik 8)
bahwa anda mempunyai kelebihan? 1) Ayah 5) Teman 9)
2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
8 Siapa yang dapat anda percaya untuk Tidak ada 3) Kakak 6) Guru
menghilangkan rasa sedih ketika anda 1) Ayah 4) Adik 7)
dalam keadaan sedih? 2) Ibu 5) Teman 8)
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
No Pertanyaan Jawaban
9 Siapakah yang anda percaya ketika Tidak ada 4) Adik 8)
anda membutuhkan bantuan? 1) Ayah 5) Teman 9)
2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
10 Siapakah yang membantu anda jika Tidak ada 4) Adik 8)
mengalami kesulitan di sekolah? 1) Ayah 5) Teman 9)
2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
11 Dengan siapa anda menjadi diri Tidak ada 4) Adik 8)
sendiri? 1) Ayah 5) Teman 9)
2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
12 Siapakah yang anda rasa dapat Tidak ada 4) Adik 8)
menghargai anda? 1) Ayah 5) Teman 9)
2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
13 Siapakah yang anda harapkan dapat Tidak ada 3) Kakak 6) Guru
memberikan saran, nasehat yang 1) Ayah 4) Adik 7)
bermanfaat untuk anda? 2) Ibu 5) Teman 8)
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
No Pertanyaan Jawaban
14 Siapakah yang anda harapkan untuk Tidak ada 4) Adik 8)
mendengar keluhan anda secara 1) Ayah 5) Teman 9)
terbuka? 2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
15 Siapakah yang menghibur anda ketika Tidak ada 4) Adik 8)
anda merasa sedih? 1) Ayah 5) Teman 9)
2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasaan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
16 Siapa yang dapat membantu anda jika Tidak ada 4) Adik 8)
keluarga atau teman anda mengalami 1) Ayah 5) Teman 9)
kecelakaan dan dengan kondis parah? 2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
17 Siapa yang benar-benar anda Tidak ada 4) Adik 8)
harapkan dapat membantu anda 1) Ayah 5) Teman 9)
menenangkan pikiran anda ketika 2) Ibu 6) Guru
mengalami masalah 3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
18 Siapakah yang anda rasa dapat Tidak ada 3) Kakak 6) Guru
membantu anda jika anggota keluarga 1) Ayah 4) Adik 7)
dekat anda meninggal? 2) Ibu 5) Teman 8)
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
No Pertanyaan Jawaban
19 Siapakah yang menerima anda Tidak ada 4) Adik 8)
sepenuhnya dengan kelebihan 1) Ayah 5) Teman 9)
maupun kekurangan anda? 2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasaan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
20 Siapakah yang anda harapkan untuk Tidak ada 4) Adik 8)
peduli dengan anda tanpa melihat 1) Ayah 5) Teman 9)
keadaan anda? 2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasaan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
21 Siapakah yang dapat anda percaya Tidak ada 4) Adik 8)
untuk mendengarkan cerita anda 1) Ayah 5) Teman 9)
ketika anda marah pada seseorang 2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
22 Siapa yang anda percaya memberikan Tidak ada 4) Adik 8)
dapat memberitahu anda dengan 1) Ayah 5) Teman 9)
bijaksana ketika anda melakukan 2) Ibu 6) Guru
kesalahan? 3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
23 Siapakah anda yang dapat menghibur Tidak ada 3) Kakak 6) Guru
anda ketika anda bersedih? 1) Ayah 4) Adik 7)
2) Ibu 5) Teman 8)
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
No Pertanyaan Jawaban
24 Siapakah yang anda rasa benar-benar Tidak ada 4) Adik 8)
mengasihi dan mencintai anda? 1) Ayah 5) Teman 9)
2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
25 Siapakah yang dapat menghibur dan Tidak ada 4) Adik 8)
menenangkan anda ketika anda 1) Ayah 5) Teman 9)
merasa bingung? 2) Ibu 6) Guru
3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
26 Siapakah yang benar-benar anda Tidak ada 4) Adik 8)
harapkan dapat mendukung secara 1) Ayah 5) Teman 9)
emosional ketika anda membuat 2) Ibu 6) Guru
keputusan penting? 3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
27 Siapakah yang bisa benar-benar anda Tidak ada 4) Adik 8)
harapkan dapat menenangkan ketika 1) Ayah 5) Teman 9)
anda sedang sensitif, mudah marah 2) Ibu 6) Guru
pada segala sesuatu? 3) Kakak 7) ……
Seberapa kepuasan anda? 6) Sangat puas 3) Sedikit tidak puas
5) Cukup puas 2) Cukup tidak puas
4) Sedikit puas 1) Sangat tidak puas
KUESIONER HARGA DIRI
CSEI (Coopersmith Self-Esteem Inventory)
Delfi Nur Aristantya, 2019
Baca dan pahamilah setiap pertanyaan berikut ini. Pilihlah jawaban dengan cara
memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban berikut.
Berilah tanda (√) pada kolom “like me” (seperti saya) jika pertanyaan tersebut
menggambarkan apa yang biasanya anda rasakan atau menggambarkan diri
Anda.
Berilah tanda (√) pada kolom “unlike me” (tidak seperti saya) jika pertanyaan
tersebut tidak menggambarkan apa yang biasanya Anda rasakan atau tidak
menggambarkan diri Anda.
Nama / inisial :
Usia :
Kelas :
Tanggal pengisian :
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Dukungan Sosial
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Harga Diri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
Dukungan
_soisal* 73 100.0% 0 0.0% 73 100.0%
Harga diri
Harga diri
cukup Count 4 2 3 9
baik Count 0 3 59 62
Correlations
DS HD
Sig. (2-tailed)
. .000
N
73 73
HD Correlation Coefficient
.525** 1.000
Sig. (2-tailed)
.000 .
N
73 73
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).