SKRIPSI
Disusun Oleh
AYUNDA EKAWATI SUTRISNO
NIM: 04174546
i
HUBUNGAN INTENSITAS MEMBACA AL-QURAN DENGAN KECEMASAN
IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DI PUSKESMAS BERBAH
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Sekolah Tinggi Ilmi Keperawatan Surya Global Yogyakarta
Disusun Oleh
AYUNDA EKAWATI SUTRISNO
NIM: 04174546
i
ii
Skripsi/tugas akhir ini adalah karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
ii
iii
SKRIPSI
Diajukan oleh:
AYUNDA EKAWATI SUTRISNO
04.17.4546
Pembimbing
Skripsi Ini Telah Dipertaankan Dan Disahkan Di Depan Dewan Penguji Program
Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
iii
iv
Ketua
Anggota I Anggota II
Mengetahui
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan
Surya Global Yogyakarta
(Dwi Suharyanta.,ST.,MM.,M.Kes)
NIP : 13.03.03.0806
MOTTO
iv
v
Tidak ada yang pasti dimasa depan. Hanya kematian yang punya kepastian. Terus
berjalan dan yakin pada takdir indah yang Allah janjikan.
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
vi
Bismillahhirrohmanirrohim.
Alhamdulillah, atas izin Allah SWT. Penyusunan skripsi ini bisa sampai ke tahap akhir
dan diberi banyak kejaiban selama mengerjakan skripsi ini. Terimakasih saya ucapkan
untuk:
Untuk mama terimakasih sebesar-besarnya atas doa dan pengorbanan mama
untuk mendidik, menjaga, dan selalu mendoakan saya. Saya bertahan dan sampai
ditahap ini karena doa mama yang tak pernah berhenti.
Untuk Alm. Bapak Bambang Sutrisno, papa saya. Terimakasih telah menjadi suri
tauladan yang baik untuk saya. Semoga Allah menerangi alam kubur papa.
Semoga papa tersenyum melihat anaknya memiliki gelar S1 Keperawatan.
Untuk semua keluarga saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
terimakasih sudah selalu memberikan semangat dan doa kepada saya.
Untuk dosen pembimbing saya pak Aris Setyawan., S.Kep.,Ns.,MPHE yang
sangat sabar membimbing saya dengan berbagai problematik hidup saya. Mohon
maaf saya banyak hambatan dalam menyusun skripsi dan jadi merepotkan bapak.
Semoga amal kebaikan bapak karena sudah membimbing saya dibalas Allah
SWT.
Untuk semua dosen, ustadzah dan teman-teman selama saya pondok di Stikes
Surya Global. Terimakasih telah memberikan banyak ilmu dan kenangan yang
indah bagi proses saya.
Untuk teman-teman kelas CKP 2017 terimakasih atas semangat yang selalu
kalian berikan untuk saya. Semoga kalian menjadi orang sukses dan tetap
istiqomah.
Untuk temen-temen dari kampus lain di Yogyakarta terimakasih sudah mau
berteman baik dan saling bertukar ilmu bermanfaat. Semoga kita bisa bertemu
lagi dalam cerita yang lebih indah.
Untuk kampus Stikes Surya Global yang telah memberikan kesempatan saya
berkuliah disini. Semoga semakin maju dan bagus lagi.
Terimakasih Yogyakarta untuk proses yang sangat indah ini.
KATA PENGANTAR
vi
vii
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Hubungan Intensitas
Membaca Al-Quran Dengan Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Di Puskesmas
Berbah”. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluargaNya, sahabatNya, dan kepada kita selaku umatnya. Skripsi ini
susun untuk memenuhi tugas akhir kuliah. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan penelitian ini. Penulis
menyampaikan terimakasih terutama kepada:
1. Dwi Suharyanta,ST., MM., M.Kes., selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Surya Global Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menempuh studi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global Yogyakarta.
2. Supriyadi, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku ketua Program Studi Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global Yogyakarta.
3. Andri Setyorini S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku wali kelas C/KP.
4. Aris Setyawan, S.Kep., Ns., MHPE., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk mengarahkan, membimbing, serta membagi ilmunya kepada penulis.
5. Pipin Nurhayati S.Kep.,Ns.,M.Kep., dan Dian Nur Adkhana Sari S.Kep.,Ns.,M.Kep
selaku dosen penguji
Penulis menyadari dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan skripsi penulis agar lebih baik dan menjadi ilmu bermanfaan dimasa yang akan
datang.
Penulis
vii
viii
Sebagai sivitas akademik STIKES Surya Global Yogyakarta, saya yang bertanda tangan
dibawah ini :
Nama : Ayunda Ekawati Sutrisno
NIM : 04.17.4546
Program Studi : Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk
memberikan kepada STIKES Surya Global Yogyakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif
(Non-exlusive Royal-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul “Hubungan Intensitas
Membaca Alquran dengan Kecemasan Ibu Hamil Primigravida di Puskesmas Berbah”.
Berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk perangkat data
(database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta. Demikian pernyataan
ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Yogyakarta
Pada tanggal : 24 Oktober 2023
Yang menyatakan
DAFTAR ISI
viii
ix
ix
x
B. Hasil penelitian.......................................................................................31
C. Pembahasan............................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
xi
DAFTAR TABEL
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
xii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampirn 1 lembar kuesioner...............................................................................43
Lampirn 2 hasil olah data...................................................................................48
Lampirn 3 Surat etik...........................................................................................54
Lampirn 4 Dokumentasi.....................................................................................55
xiii
1
INTISARI
Latar Belakang: Wanita yang baru pertama kali hamil (primigravida) rentan akan
kecemasan seperti rasa ketidaknyamanan selama kehamilan, kekhawatiran pada proses
persalinan, perubahan hormon serta kondisi bayi. Di Indonesia terdapat (28,7%) ibu
hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan. Kecemasan lebih
banyak dialami pada ibu hamil primigravida yaitu sebanyak 66,2%, dibandingkan dengan
kecemasan pada ibu hamil multigravida sebanyak 42,2%. Demikian pada ibu hamil
primigravida di Puskesmas Berbah memiliki kecemasan. Oleh karena itu, salah satu
upaya dalam menangani kecemasan tersebut dapat dilakukan dengan metode pengobatan
non medis, dengan membaca Al-Quran.
Metode: Jenis penelitian yang ditulis peneliti adalah non eksperimen yang bersifat
kuantitatif. Populasi dan sampel dari penelitian ini menggunakan teknik total sampling
yaitu seluruh ibu hamil Primigravida dengan jumlah 31 ibu hamil Primigravida di
Puskesmas Berbah pada bulan Agustus 2023. Teknik pengolahan data yang digunakan
adalah editing, coding, entry data dan clening dengan teknik analisis univariat dan
bivariat untuk mengetahui hubungan intensitas Al-quran dengan kecemasan Ibu hamil
Primigravida di Puskesmas Berbah.
Hasil: Kecemasan ibu hamil primigravida di Puskesmas Berbah dominan sedang (nilai
69-86) sebanyak 20 responden (64,5%). Intensitas membaca al-quran pada ibu hamil
primigravida di Puskesmas Berbah dominan sedang sebanyak 17 responden (54,8%). Ada
hubungan yang signifikan antara intensitas membaca al-quran dengan kecemasan pada
ibu hamil primigravida di Puskesmas Berbah dengan hasil uji kendall tau nilai p-value
sebesar 0,034 (nilai p <0,005).
The Relationship of The Force of Perusing The Quran With The Nervousness Of
Primigravida Pregnant Ladies At The Berbah Wellbeing Center
ABSTRACT
Results: The nervousness of primigravida pregnant ladies at the Berbah People group
Wellbeing Center was prevalently moderate (score 69-86) for 20 respondents (64.5%).
The force of perusing the Al-Quran among primigravida pregnant ladies at the Berbah
People group Wellbeing Center was overwhelmingly moderate, upwards of 17
respondents (54.8%). There is a huge connection between the force of perusing the Al-
Quran and uneasiness in primigravida pregnant ladies at the Berbah People group
Wellbeing Center with the consequences of the Kendall Tau test p-worth of 0.034 (p
esteem <0.005).
Conclusion: The higher the force of perusing the Al-Quran can diminish the nervousness
level of primigravida pregnant ladies at the Berbah People group Wellbeing Center.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).
Kehamilan ini dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-14
minggu, kehamilan trimester kedua mulai 14-28 minggu, dan kehamilan trimester
ketiga mulai 28-42 minggu (Yuli, 2017).
Wanita yang sedang berada pada masa kehamilan banyak mengalami
perubahan pada dirinya, baik secara fisik maupun psikologis. Perubahan terus terjadi
selama 9 bulan pada masa kehamilan. Ketidaknyamanan fisik sudah dirasakan sejak
awal kehamilan. Kemudian ditambah dengan bayangan-bayangan mengenai proses
persalinan yang selama ini terdengar menakutkan akan semakin membuat ibu hamil
cemas, terutama pada wanita yang baru pertama kali hamil (primigravida).
(Wulansari, 2020).
Pada kehamilan pertama ada faktor yang dapat mencetuskan kecemasan pada
ibu hamil diantaranya rasa ketidaknyamanan selama kehamilan, pekerjaan,
kekhawatiran pada proses persalinan, perubahan hormon serta kondisi bayi. Hasil
studi melaporkan bahwa berdasarkan keterangan yang diperoleh dari ibu hamil
dengan stres, berbagai macam masalah yang mereka alami meliputi permasalahan
ekonomi, keluarga, pekerjaan, serta rasa cemas terhadap kehamilan maupun
persalinan (Taslim dkk, 2016).
Angka kejadian kecemasan pada ibu hamil di Indonesia mencapai
373.000.000. Penelitian yang dilakukan pada ibu primigravida 22,5% mengalami
cemas ringan, 30% mengalami cemas sedang, 27,5% mengalami cemas berat, dan
20% mengalami cemas sangat berat. Di Indonesia terdapat 107.000 (28,7%) ibu
hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan . Kecemasan lebih
banyak dialami pada ibu hamil primigravida yaitu sebanyak 66,2%, dibandingkan
dengan kecemasan pada ibu hamil multigravida sebanyak 42,2%. (Wulansari, 2020).
Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh (Rahmitha, 2017)
terlihat bahwa ibu hamil primigravida trimester ketiga di Puskesmas Kecamatan
Tamalanrea, Makassar, lebih banyak memiliki tingkat kecemasan ringan dan sedang
yaitu masing-masing 11 orang (29,7%). Sedangkan, ibu hamil yang tidak memiliki
kecemasan sebanyak 10 orang (27%), serta ibu hamil primigravida trimester ketiga
1
2
untuk tidak muntah pada wanita yang mengalami persalinan cesar. Al-Quran akan
mempengaruhi kehamilan dalam aspek mengurangi intensitas nyeri dan menurunkan
tingkat kecemasan pada wanita mengalami cesar serta meningkatkan tingkat
kepuasan dalam proses cesar. (Abbas et.al dalam Zainal S, 2017).
Didalam salah satu ayat Al-Quran menjelaskan bahwa Al-Quran diciptakan
sebagai obat dan penenang :
َّٰظ
َو ُنَنِّز ُل ِم َن ٱْلُقْر َء اِن َم ا ُهَو ِش َفٓاٌء َو َر ْح َم ٌة ِّلْلُم ْؤ ِمِنيَن ۙ َو اَل َيِزيُد ٱل ِلِم يَن ِإاَّل َخ َس اًرا
Artinya: “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian.(QS. Al-Isra ; 82)
Dalam tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan
Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) arti dari ayat
tersebut adalah Dan Kami turunkan dari Al-Quran sesuatu yang menjadi obat
penawar bagi hati dari penyakit kebodohan, kekafiran dan keraguan, dan sesuatu
yang menjadi obat bagi badan bila melakukan ruqyah dengan membaca Al-Quran,
juga dari Al-Quran itu Kami turunkan sesuatu yang menjadi rahmat bagi orang-
orang mukmin yang beramal dengan-Nya. Dan Al-Quran ini tidaklah menambah
pada orang-orang kafir kecuali kebinasaan; karena mendengarkannya membuat
mereka semakin dengki, semakin mendustakan dan berpaling darinya.
Kemudian ada penelitian yang hasilnya menyatakan Al-Quran dapat
dijadikan metode pengobatan non medis untuk menurunkan kecemasan wanita hamil
yang akan menjalani cesar.(Ajorpaz dalam Rizal S, 2017) . Dalam penelitian lain
menyatakan bahwa membaca Al-Quran adalah cara intervensi yang efektif untuk
mengatasi kecemasan pasien. (Babamohamadi, et al dalam Rizal, 2017)
Dalam masa kehamilan sangat penting untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an akan menimbulkan ketenangan
dalam diri kita dan mencegah imunitas tubuh menurun dan mudah terkena penyakit.
4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan
kecemasan ibu hamil primigravida dengan intensitas membaca Al-Quran di
Puskesmas Berbah?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan intensitas
membaca al-quran dengan kecemasan ibu hamil primigravida di Puskesmas
Berbah
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui intensitas membaca al-quran ibu hamil primigravida di
Puskesmas Berbah
b. Mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil primigravida dimasa di
puskesmas Berbah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai sumber informasi ilmu
keperawatan maternitas terkait hubungan intensitas membaca Al-Qur’an dengan
kecemasan ibu hamil primigravida di Puskesmas Berbah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi ibu hamil primigravida di Puskesmas Berbah
Sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan tingkat kecemasan
pada ibu hamil primigravida.
b. Bagi perawat di Puskesmas Berbah
Dapat dijadikan masukan bagi perawat di Puskesmas Berbah
mengenai hubungan intensitas membaca Al-Qur’an dengan kecemasan ibu
hamil primigravida, sehingga perawat bisa memberikan edukasi kepada klien
sehingga dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien.
5
13,5%, usia cukup lebih banyak mengalami cemas ringan yaitu 29,7%, dan usia
tua 2,7% tidak mengalami kecemasan. Tingkat pendidikan rendah lebih banyak
mengalami cemas berat, sedangkan tingkat pendidikan tinggi lebih banyak
mengalami cemas ringan. Responden yang tidak bekerja lebih banyak mengalami
kecemasan, sedangkan responden yang bekerja lebih banyak yang tidak
mengalami kecemasan. Responden dengan ekonomi rendah banyak mengalami
cemas sedang yaitu 24,3%, sedangkan responden dengan ekonomi tinggi lebih
banyak yang tidak mengalami kecemasan yaitu 27%. Responden yang tinggal
dengan suami lebih banyak yang tidak mengalami kecemasan. Keterbatasan
penelitian ini adalah distribusi pasien yang tidak homogen. Persamaan dengan
penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah variabel tingkat kecemasan
ibuhamil primigravida. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti
adalah waktu dan tempat penelitian.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Membaca Al-Qur’an
Allah menurunkan AL-Qur’an sebagai petunjuk bagi orang-orang yang
beriman, Al-Qur’an mempunyai banyak nama lain sesuai dengan fungsi dan
kegunaanya, salah satu nama Al-Qur’an saatini disebut dengan Asy-Syifa atau
sebagai sebuah penyembuh. Telah disebutkan dalam surat (Al-isra’ 82) “Dan
kami turunkan dari Al-Qur’an suatu penawar dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim
selain kerugian” dalam banyak penelitian Al-Qur’an adalah khasiat sebagai
penawar penyakit baik jasmani maupun rohani.
Sebagaimana diketahui secara umum, Al-Qur’an adalah firman Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril sebagai
petunjuk dan pedoman hidup manusia. Al-Qur’an diturunkan dengan
menggunakan Bahasa Arab, baik dari segi lafal maupun uslubnya.10 Al-Qur’an
diturunkan menggunakan Bahasa Arab sebab beberapa keistimewaan yang
dimilikinya, salah satunya adalah Bahasa Arab merupakan bahasa tertua yang
ada di muka bumi sebab Bahasa Arab berkembang mulai Nabi Adam AS dan
Siti Hawa, Bahasa Arab merupakan bahasa yang paling banyak memiliki kosa
kata yang jarang ditemui pada bahasa lainnya, serta bahasa inilah yang memiliki
tingkat kesusastraan paling tinggi.
Sebagai pedoman hidup, tentu umat manusia harus mempelajarinya agar
tidak tersesat pada akhirnya. Agar tidak terbawa oleh bujuk rayu syaithan, Al-
Qur’an wajib dikaji, dipahami, dihayati dan kemudian diamalkan. Sebab Al-
Qur’an akan menjadi penolong bagi yang istiqomah dalam membacanya. Hal
ini sesuai dengan hadist Nabi yang artinya : “Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya
ia datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi orang yang
membacanya” (HR. Muslim) Kemampuan merupakan kecakapan, kesanggupan
dan kekuatan seorang individu untuk berusaha sendiri. Sedangkan pengertian
membaca adalah proses mengubah sebuah bentuk tulisan/ tanda menjadi
sebuah bacaan yang kemudian dapat dipahami isinya. Berdasarkan pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan kegiatan memahami
suatu bacaan dengan melisankan yang sudah tertulis (Mahdali, 2020).
8
9
b. Teori Kecemasan
Menurut (Kaplan dan Sadock, 2010) teori kecemasan yaitu :
1) Teori Genetik
Pada sebagian manusia yang menunjukkan kecemasan, riwayat hidup dan
riwayat keluarga merupakan predisposisi untuk berperilaku cemas. Sejak
kanak-kanak mereka merasa risau, takut dan merasa tidak pasti tentang
sesuatu yang bersifat sehari-hari.
2) Teori katekolamin
Situasi-situasi yang ditandai oleh sesuatu yang baru, ketidakpastian
perubahan lingkungan, biasanya menimbulkan peningkatan sekresi
adrenalin (epinefrin) yang berkaitan dengan intensitas reaksi-reaksi yang
subjektif, yang ditimbulkan oleh kondisi yang merangsangnya. Teori ini
menyatakan bahwa reaksi cemas berkaitan dengan peningkatan kadar
katekolamin yang beredar dalam badan.
3) Teori psikoanalisa
Kecemasan berasal dari impulse anxiety, ketakutan berpisah (separation
anxiety), kecemasan kastrisi (castriation anxiety) dan ketakutan terhadap
perasaan berdosa yang menyiksa (superego anxiety).
4) Teori perilaku atau teori belajar
Teori ini menyatakan bahwa kecemasan dapat dipandang sebagai sesuatu
yang dikondisikan oleh ketakutan terhadap rangsangan lingkungan yang
spesifik. Jadi kecemasan disini dipandang sebagai suatu respon yang
terkondisi atau respon yang diperoleh melalui proses belajar.
5) Teori perilaku kognitif
Kecemasan adalah bentuk penderitaan yang berasal dari pola pikir
maladaptive
6) Teori belajar sosial
Kecemasan dapat dibentuk oleh pengaruh tokoh-tokoh penting masa
kanak -kanak.
7) Teori sosial
Kecemasan sebagai suatu respon terhadap stessor lingkungan, seperti
pengalaman-pengalaman hidup yang penuh dengan ketegangan.
12
8) Teori eksistensi
Kecemasan sebagai suatu ketakutan terhadap ketidakberdayaan dirinya
dan respon terhadap kehidupan yang hampa dan tidak berarti
c. Gejala Kecemasan
Tanda dan gejala pasien dengan ansietas adalah cemas, khawatir, firasat
buruk, takut akan pikirannya sendiri serta mudah tersinggung, pasien merasa
tegang, tidak tenang, gelisah dan mudah terkejut, pasien mengatakan takut bila
sendiri atau pada keramaian dan banyak orang, mengalami gangguan pola tidur
dan disertai mimpi yang menegangkan (Kusumawardhani, 2016).
Menurut Hawari (2013), gejala klinis yang sering terjadi pada seseorang
yang mengalami kecemasan yaitu:
1) Cemas, khawatir, memiliki firasat buruk, mudah tersinggung atau
emosional, takut akan pikirannya sendiri.
2) Gelisah, tidak tenang, merasa tegang, mudah terkejut.
3) Takut sendirian, takut pada keramaian.
4) Terjadi gangguan pada pola tidur, mengalami mimpi-mimpi yang kurang
menyenangkan dan menegangkan.
5) Mengalami gangguan pada konsentrasi dan daya ingat.
6) Timbul keluhan-keluhan somatik seperti sakit kepala, telinga berdenging,
jantung berdebar-debar, sesak nafas, nyeri pada otot dan tulang, gangguan
pencernaan dan perkemihan, dan lain-lain.
d. Tingkat Kecemasan
Menurut Frisch & Frisch (2011), kecemasan terbagi atas 4 tingkatan, yaitu:
1) Kecemasan Ringan
Seseorang yang mengalami kecemasan ringan merasakan bahwa ada
sesuatu yang berbeda dalam kehidupan sehari-harinya. Kecemasan ringan
yang dialami menyebabkan individu menjadi lebih waspada, melapangkan
luas persepsinya, dan mempertajam indra. Kecemasan sering memotivasi
individu untuk belajar, berpikir, bertindak, menyelesaikan permasalahan
secara efektif, serta menghasilkan pertumbuhan dan kreativitasnya.
2) Kecemasan Sedang
Kecemasan sedang pada individu berupa perasaan yang mengganggu
sehingga menyebabkan individu mengalami kegelisahan. Pada kecemasan
sedang, perhatian individu hanya berpusat pada pikirannya sendiri, terjadi
13
dua (usia kandungan 4 sampai 6 bulan) dan trimester ketiga (usia kandungan 7
sampai 9 bulan) (Wardani et al., 2018). Kehamilan adalah pertumbuhan dan
perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
permulaan bersalin. Federasi Obstetri Ginekologi Internasional mendefenisikan
kehamilan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional (Wijaya
& Prasetyaningati, 2018 Kehamilan merupakan waktu transisi dari suatu masa
sebelum mempunyai anak hingga janin berada dalam kandungan dan kemudian
lahir (Triasani & Hikmawati, 2016).
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Sumber : Anggraini & Oliver (2019)
D. Hipotesis
Ha : Ada hubungan kecemasan ibu hamil primigravida dengan intensitas membaca
Al-Qur’an di Puskesmas Berbah.
Ho : Tidak ada hubungan kecemasan ibu hamil primigravida dengan intensitas
membaca Al-Qur’an di Puskesmas Berbah
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang ditulis peneliti adalah non eksperimen yang bersifat
kuantitatif dengan rancangan penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan
korelasi antara 2 variabel independen dan variabel dependen. Menggunakan
metode pendekatan yang digunakan adalah cross sectional yaitu mengumpulkan
data, observasi atau pengukuran dengan menggabungkan variabel sebab dan
akibat yang terjadi pada objek penelitian dan diukur dalam waktu bersamaan
(Nursalam, 2017).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi dari penelitian ini adalah
pada ibu hamil Primigravida di Puskesmas Berbah. Sampel merupakan bagian dari
populasi yang diteliti (Sugiyono,2016). Pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh ibu hamil Primigravida di
Puskesmas Berbah dengan jumlah 31 ibu hamil Primigravida.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Yulianti, 2017). Berikut kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi:
a. Krtiteria Inklusi
1) Ibu yang sedang mengandung anak pertama (primigravida)
2) Ibu yang beragama islam
b. Kriteria Eksklusi
1) Ibu hamil sedang mengandung anak kedua atau lebih (multigravida)
2) Ibu hamil tidak beragama islam
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total
sampling yaitu pengambilan responden secara acak dengan meninjau dari kriteria
inklusi dan eksklusi yang didapatkan di Puskesmas dengan jumlah 31 ibu hamil
Primigravida.
19
20
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel
Sumber : Anggraini & Oliver (2019)
F. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan agar pengukuran variabel atau pengumpulan
data (variabel) itu konsisten antara sumber data (responden) yang satu dengan
responden yang lain (Notoatmodjo, 2012).
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1 Intensitas Membaca Al-Qur‟an Kuesioner Tinggi (nilai > 91) Ordinal
Membaca adalah salah satu bentuk membaca Sedang (nilai 76-
Al-Qur’an ibadah dalam umat Al-Qur‟an 91)
Islam membaca Rendah (nilai < 76)
pedoman dalam islam (Zainal,2017)
yaitu Al-Qur’an
2 Kecemasa Kecemasan yaitu emosi Kuesioner Tinggi (nilai >86) Ordinal
n Ibu yang tidak Kecemasan Sedang (nilai 69-
hamil menyenangkan yang 86)
primigrav dialami inu hamil Rendah (nilai <69)
ida primigravida (kehamilan (Zainal,2017)
anak pertama) ditandai
dengan rasa khawatir,
prihatin, dan rasa takut
dalam tingkat yang
berbeda
22
2. Kuesioner Kecemasan
Pengukuran kecemasan pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang
diadopsi dari penelitian Zainal (2017). Skala kecemasan ibu hamil anak pertama
pada trimester ketiga disusun oleh Devinta (2007) berdasarkan gejala-gejala
kecemasan yaitu fisiologis dan psikologis yang telah dikembangkan oleh peneliti
dengan menambahkan 2 item. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin
tinggi kecemasan yang dialami ibu hamil trimester ketiga. Sebaliknya, semakin
rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah kecemasan yang dialami ibu
hamil trimester ketiga. Jumlah item skala kecemasan ibu hamil yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu 44 item terdiri dari 23 item favorable dan 21 item
unfavorable.
I. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
obyek penelitian dengan daya yang tepat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono,
2014).
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan kolerasi product moment
menurut (Rikwidikdo, 2012), yaitu :
Keterangan :
r = koefisien korelasi product moment
N = jumlah responden
X = skor item pertanyaan
Y = skor total itempertanyaan
a. Kuesioner Intensitas Membaca Al-Qur’an
Hasil uji validitas pada penelitian Zainal (2017) dari skala
intensitas membaca Al-Quran terdiri dari 31 butir item, setelah di uji
terdapat 6 item gugur, yang artinya derajat ketepatan pokok isi item
tersebut dianggap tidak memuaskan karena memiliki nilai korelasi
24
item total dibawah 0.30. Item yang gugur bernomor 5, 7, 10, 18, 27,
29. Item yang valid memiliki nilai Corrected item-total correlation
sebesar 0.342 – 0.813.
b. Kuesioner Kecemasan Ibu Hamil Primigravida
Hasil uji validitas pada penelitian Zainal (2017) dari skala
kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga terdiri dari 44 butir
item, setelah di uji terdapat 12 item gugur, yang artinya derajat ketepatan
pokok isi item tersebut dianggap tidak memuaskan karena memiliki nilai
korelasi item total dibawah 0.30. Item yang gugur bernomor 4, 5, 6, 10, 17,
24, 26, 28, 32, 34, 40, 44. Item yang valid memiliki nilai Corrected item-
total correlation sebesar 0.318 – 0.781.
2. Uji Reliabilitas
Uji reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukan
sejauh mana hasil pengukuran ini tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan
menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012).
Dimana :
ri : realibilitasinstrument
k : mean kuadrat antarpertanyaan
∑Sᵢ² : mean kuadrat setiap jawaban
St2 :varians
total jawaban Keterangan:
a. Apabila r hitung > r tabel, berartireliable
b. Apabila r hitung ≤ r tabel, berarti tidakreliable
c. Uji validitas dan reliabilitas dihitung dengan menggunakan Program SPSS
versi 16.
Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh
butir pertanyaan. Untuk mengetahui reliabilitas caranya adalah
25
didapatkan hasil berupa data yang telah disusun dan akan dikelompokan
kemudian disajikan secara sistematik.
b. Penyusunan laporan
Menyusun hasil penelitian, dan konsultasikan dengan dosen
pembimbing dalam penyusunan dan pembahasan hasil penelitian,
presentasi atau ujian hasil penelitian.
M. Etika Penelitian
Peneliti telah melakukan uji etik penelitian ke komisis uji etik
STIkes Surya Global Yogyakarta dan telah di nyatakan layak etik dengan
NO.4.18/KEPK/SSG/IX/2023. Pada penelitian ini etika penelitian yang
dipakai adalah:
1. Informed consent diberikan sebagai pertimbangan etika, peneliti
menjelaskan bahwa responden terlindungi denganaspek.
2. Self determination dimana responden diberi kebebasan untuk menentukan
apakah bersedia atau menolak mengikuti penelitian secara suka rela dengan
menanda tangani Informedconsent.
3. Privacy, responden di jaga secara ketat kerahasiaannya dan hanya
mempergunakan informasi dari responden untuk penelitian ini, serta nama
responden tidak boleh di pakai untukpenelitian.
4. Confidentiality, peneliti menjaga kerahasiaan identitas responden dan
informasi yang diberikan.
5. Protecting from discomfort, responden bebas dari rasa tidak nyaman
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
1. Puskesmas Berbah
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13-19 Agustus 2023 di Puskesmas
Berbah. Puskesmas Berbah berdomisili di Wilayah Kecamatan Berbah. Wilayah
kerja Puskesmas Berbah terdiri dari 4 desa yaitu Sendangtirto,Tegaltirto, Kalitirt
o dan Jogotirto yang terdiri atas 58 dusun,142 RW dan 350 RT, 140 RW. Dengan
Jumlah Penduduk 50.752 jiwa. Luas wilayah Kecamatan Berbah 1.222.500 Ha. J
arak pusat pemerintahan wilayah Kecamatan Berbah adalah desa terjauh : 5 km, d
esa terdekat : 0,5 km, Ibukota Kabupaten : 20 km. puskesmas Berbah menyediaka
n 4 Puskesmas pembantu, yaitu : Pustu Kalitirto, Pustu Tegaltirto, Pustu Sendangt
irto, Pustu Jogotirto.
Adapun batas wilayah Puskesmas Berbah adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Kecamatan Kalasan
b. Sebelah Timur : Kecamatan Prambanan
c. Sebelah Selatan : Desa Baturetno Kabupaten Bantul
d. Sebelah Barat : Desa Banguntapan Kabupaten Bantul
2. Visi, Misi & Tujuan
a. Visi
“Menjadi Kawasan Unggulan di Kawasan Sleman Timur”
b. Misi
1) Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu
2) Meningkatkan Kinerja Yang Efektif dan Efisien
3) Peningkatan Kemandirian Masyarakat di Bidang Kesehatan
30
c. Tujuan
Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
masyarakat di wilayah kerja agar terwujud derajat kesehatan setinggi-tingginya
3. Fasilitas Kesehatan
Puskesmas Berbah memiliki fasilitas kesehatan yang cukup, diantaranya
adalah seperti:
a. Tempat pendaftaran Kasir (Administrasi)
b. Poli Umum (BP)
c. Poli KIA/KB
d. Poli Gigi
e. Laboratorium
f. Apotek
4. Kegiatan Puskesmas
Adapun kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas Berbah adalah sebagai
berikut:
a. Posyandu
b. Puskesmas keliling
c. Pendataan gizi pada balita dan bumil.
d. Kegiatan Kunjungan Rumah (dilakukan oleh kader.
31
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik responden
Penelitian dilaksanakan mulai 13 – 19 Agustus 2023 di Puskesmas
Berbah. Penelitian ini melibatkan responden sebanyak 31 ibu hamil
primigravida yang memenuhi keriteria inklusi dan melakukan pemeriksaan
ANC pada periode penelitian (13 – 19 Agustus 2023 ) . Distribusi frekuensi
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Tabel Karakteristik Ibu Hamil Primigravida di Puskesmas Berbah
.
b. Kecemasan Ibu Hamil Primigravida di Puskesmas Berbah
Tabel 4.2 berikut ini merupakan data kecemasan ibu hamil primigravida
di Puskesmas berbah
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Kecemasan Ibu Hamil Primigravida di Puskesmas
Berbah
Berdasarkan tabel 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa kecemasan ibu hamil
primigravida dominan sedang dengan nilai 69-86 sebanyak 20 ibu hamil
(64,5%).
c. Intensitas membaca Al-Qur’an Pada Ibu Hamil Primigravida di Puskesmas
Berbah
Tabel 4.3 menunjukan distribusi frekuensi intensitas membaca al-qur’an
ibu hamil primigravida di Puskesmas Berbah
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Intensitas Membaca Al-Qur’an Pada Ibu Hamil
Primigravida di Puskesmas Berbah
Berdasarkan tabel 4.3 tersebut dapat dilihat bahwa intensitas membaca al-
qur’an pada ibu hamil primigravida di Puskesmas Berbah dominan sedang
dengan nilai 79-91 sebanyak 17 ibu hamil (54,8%).
33
2. Analisa Bivariat
a. Hubungan Kecemasan dan Intensitas Membaca Al-Qur’an Pada Ibu Hamil
Primigravida di Puskesmas Berbah
Tabel 4.5
Crosstabulation Kecemasan dan Intensitas Membaca Al-Qur’an Pada Ibu
Hamil Primigravida di Puskesmas Berbah
C. Pembahasan
1. Kecemasan Pada Ibu Hamil Primigravida di Puskesmas Berbah
Berdasarkan hasil penelitian ini pada tabel 4.2 menunjukan bahwa
mayoritas responden memiliki kecemasan sedang dengan nilai 79-91 yaitu
sebanyak 17 responden (54,8%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Zainal, S. (2017) dari hasil data diketahui bahwa mayoritas responden (76%)
memiliki tingkat kecemasan kehamilan sedang, 14% kecemasan kehamilan tinggi,
dan 10% kecemasan kehamilan rendah. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh
Untari & Rohmah (2016) hasil penelitian menunjukkan bahwa 72% ibu hamil
dominan memiliki kecemasan sedang.
Berdasarkan hasil penelitian pada table 4.1 diketahui bahwa distribusi
karakteristik sebagian besar responden berumur 25> tahun (42,2%). Menurut
penelitian yang di lakukan oleh Untari & Rohmah (2016), hasil analisis
menunjukkan bahwa kelompok usia di bawah 20 tahun (20 tahun) keadaan ibu
masih labil dan belum siap mental untuk menerima kehamilannya. Akibatnya,
kondisi ini dapat menyebabkan ibu menjadi stres (Prawirahardjo, 2002).
Agustiningsih (2013) juga mengungkapkan bahwa calon ibu yang menikah pada
usia dini lebih banyak mengalami bentuk kecemasan secara emosional karena
calon ibu tersebut masih berusia remaja dan belum adanya kematangan emosional.
Kelompok usia di bawah usia di bawah 20 tahun memiliki kecemasan yang paling
tinggi diantara tiga kelompok usia.
Pada tabel 4.1 terlihat dari segi tingkat pendidikan responden, mayoritas
adalah SMA atau menengah sebanyak 26 responden (83,9%). Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Yainanik tahun 2017 yang menyatakan
bahwa tingkat Pendidikan berhubungan dengan kecemasan, hal ini dikarenakan
semakin tinggi Pendidikan seseorang maka pengetahuan juga akan semakin baik
pada suatu hal, sehingga ibu akan berkurang kecemasannya. Tingkat pendidikan
seseorang memberikan dampak langsung pada kecemasan. Sehingga, tingkat
pendidikan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecemasan seseorang.
Tingkat pendidikan seseorang berhubungan dengan pengetahuan yang ada pada
dirinya mengenai masalah yang spesifik juga tinggi. Sehingga semakin tinggi
tingkat pengetahuan seseorang maka akan mengurangi tingkat kecemasannnya.
35
Kegelisahan dan ketakutan yang dialami ibu hamil akan semakin sensitif saat
menjelang persalinan. Semakin tua usia kehamilan, maka perhatian dan pikiran
ibu akan mulai tertuju pada proses persalinan kelak. Sehingga setiap perubahan
yang terjadi akan menjadi stressor bagi kehidupan ibu tersebut (Resmaniasih, K.
2014).
Pekerjaan ibu hamil menurut Tabel 4.1 dominan IRT/tidak bekerja. Hal ini
sejalan dengan penelitian Suyani (2020), data menunjukan mayoritas responden
tidak bekerja (53,3%). Dari uji statistic didapatkan hasil p value 0,01 yang artinya
ada hubungan antara pekerjaan dengan kecemasan. Kecemasan orang yang
bekerja dan tidak bekerja tentu berbeda. Individu yang tidak bekerja cenderung
memiliki beban pikiran yang lebih ringan dari pada yang bekerja sehingga beban
kerja yang merupakan salah satu faktor kecemasan pada individu tersebut tidak di
rasakan, melainkan kecemasan yang dirasakan cenderung diakibatkan oleh faktor
lain. Lain halnya dengan orang yang bekerja, kecemasan cenderung diakibatkan
oleh beban pekerjaan dan beban urusan rumah tangga. Orang yang bekerja
cenderung mengalami stres akibat beban pekerjaan yang dimilikinya. Mayoritas
ibu yang bekerja mengalami kecemasan.
Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah atau
pencaharian. Dalam pengertian tersebut terdapat suatu unsur keharusan sehingga
ada kemungkinan kecemasan tersebut berasal dari pekerjaan itu sendiri, dan bukan
berasal dari proses pesiapan menuju persalinan. Hal tersebut sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Mayasari (2018), yang mengatakan bahwa salah
satu faktor dari kecemasan adalah pekerjaan. Beban kerja yang dimiliki seseorang
seperti merasa dirinya tak kompeten di dunia kerja, atau merasa dirinya tidak
mampu memberikan hasil pekerjaan yang maksimal, akan memicu timbulnya
kecemasan pada individu tersebut.
Responden yang mengalami kecemasan dikarenakan belum mempunyai
pengalaman persalinan. Semakin banyak pengalaman maka akan semakin baik
tingkat kepercayaan diri yang dimiliki ibu. Selain faktor tersebut, persepsi yang
kurang tepat juga ikut mempengaruhi kecemasan ibu. Persalinan dipersepsikan
sebagai proses yang menyakutkan dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
Kehamilan anak pertama merupakan tahap terjadinya ketidakseimbangan dalam
kepribadian seorang wanita dimana seorang yang dihadapkan dengan tugas dan
36
peran baru menjadi seorang ibu. Hal inilah yang dapat menimbulkan cemas, takut,
gelisah, tegang bercampur was-was (Suyani, 2020).
bahwa ada hubungan yang signifikan antara intensitas membaca al-qur’an dengan
kecemasan ibu hamil di Puskesmas Berbah.
Hal ini sejalan dengan penelitian Zainal (2017), hasil uji hipotesis
membuktikan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara intensitas
membaca Al-Quran dengan kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester
ketiga. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi intensitas membaca Al-
Quran maka semakin rendah kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester
ketiga. sebaliknya, semakin rendah intensitas membaca Al-Quran maka semakin
tinggi kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga. Penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mirghafourvand, et al. (2016)
bahwa mendengarkan atau membaca Al-Quran dengan dan tanpa terjemahan
terbukti efektif dalam mengurangi intensitas stres, kecemasan, dan depresi pada
ibu hamil. Didapatkan pula bahwa Al-Quran dapat mengurangi kelahiran
prematur dan operasi cesar. depresi pada ibu hamil. Didapatkan pula bahwa Al-
Quran dapat mengurangi kelahiran prematur dan operasi cesar
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Untari dan Rohmah (2016), hasil
uji hipotesis penelitian menggunakan product moment menunjukkan bahwa
adanya hubungan negatif yang sangat signifikan antara intensitas membaca
alQur’an dengan kecemasan ibu hamil. Berdasarkan hasil analisis juga
menunjukkan variabel intensitas membaca al-Qur’an memberikan sumbangan
efektif sebesar 68,2% terhadap kecemasan ibu hamil. Hal ini menunjukkan
adanya faktor lain di luar intensitas membaca al-Qur’an sebesar 31,8% yang bisa
mempengaruhi kecemasan ibu hamil. Adanya korelasi antara intensitas membaca
al-Qur’an dengan kecemasan ibu hamil dikarenakan membaca al-Qur’an dapat
mendatangkan ketenangan, beribadah dapat menguatkan harapan masuk surga
serta menimbulkan kedamaian dan ketenangan (Najati dalam Untari & Rohmah,
2016).Selain itu, pembacaan al-Qur’an memiliki efek penyembuhan pada tubuh,
pikiran, dan perasaan. Efek penyembuhan tersebut didapat dari sisi makna dan
suara yang dapat menjadi media komunikasi dan memberikan ketenangan. Makna
kata-kata dalam al-Qur’an dapat memberikan pencerahan pada pembaca dan
pendengarnya. Selain itu, pembacaan kalimat berulang-ulang juga memiliki efek
relaksasi bagi tubuh (Hasan dalam Untari & Rohmah, 2016).
Dengan adanya hubungan negatif yang lemah antara intensitas membaca
Al-Quran dengan kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga dapat
39
dipengaruhi oleh faktor lain. Menurut Darajat (1996), faktor yang mempengaruhi
kecemasan yaitu usia dan lingkungan sosial-budaya. Usia dapat mempengaruhi
tingkat kecemasan seseorang, gangguan kecemasan banyak dialami oleh individu
yang memasuki masa dewasa awal yaitu rata-rata timbul pada usia 20 tahun.
responden dengan usia dibawah 20 tahun dalam penelitian ini memiliki
persentase 12%. Hal ini diperkuat oleh pendapat Prawirahardjo (Untari &
Rohmah, 2016) kecemasan paling tinggi dirasakan oleh ibu hamil yang berusia di
bawah 20 tahun. Hal ini disebabkan karena pada usia muda (<20 tahun) keadaan
ibu masih labil dan belum siap mental untuk menerima kehamilannya. Akibatnya,
kondisi ini dapat menyebabkan ibu menjadi stres. Selanjutnya, lingkungan sosial-
budaya juga sangat mempengaruhi kecemasan, lingkungan sosial yaitu tempat
tinggal. Kampus atau sekolah, keluarga, pergaulan dengan teman-teman atau
orang terdekat, sedangkan lingkungan budaya yaitu daerah atau tempat asal, adat
istiada atau budaya setempat.
Hasil penelitian ini memiliki korelasi yang lemah dan sumbangan
intensitas membaca Al-Quran bisa jadi karena pada saat subjek membaca Al-
Quran tidak mampu memaknai arti secara mendalam sehingga makna dalam Al-
Quran tidak tersampaikan. Hal ini berdasarkan pendapat Hasan (Untari &
Rohmah, 2016) bahwa pembacaan Al-Quran memiliki efek penyembuhan pada
tubuh, pikiran, dan perasaan. Efek penyembuhan tersebut didapat dari sisi makna
dan suara yang dapat menjadi media komunikasi dan memberi ketenangan.
Makna dalam kata-kata Al-Quran dapat memberikan pencerahan pada pembaca
dan pendengarnya. Selain itu pembacaan kalimat berulang-ulang juga memiliki
efek relaksasi bagi tubuh. Variabel lain diluar intensitas membaca Al-Quran yang
dapat mengatasi kecemasan ibu hamil yaitu: Dukungan keluarga (Arifin et al.,
2015), Relaksasi Dzikir (Maimuna & Retnowati, 2011) , Kecerdasan Emosi
(Sarifah, 2016)
D. Keterbatasan Penelitian
1) Keterbatasan pembahasan, penelitian ini hanya membatasi pada korelasi
intensitas membaca Al-Quran dengan kecemasan ibu hamil anak pertama.
padahal masih banyak faktor yang memengaruhi kecemasan ibu hamil,
seperti dukungan keluarga dan lingkungan.
40
BAB V
1. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan penelitian yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut:
1. Kecemasan ibu hamil primigravida di Puskesmas Berbah dominan sedang
(nilai 69-86) sebanyak 20 responden (64,5%).
2. Intensitas membaca al-quran pada ibu hamil primigravida di Puskesmas
Berbah dominan sedang sebanyak 17 responden (54,8%).
3. Ada hubungan yang signifikan antara intensitas membaca al-quran dengan
kecemasan pada ibu hamil primigravida di Puskesmas Berbah dengan hasil uji
kendall tau nilai p-value sebesar 0,034 (nilai p <0,005).
2. Saran
1. Bagi ibu hamil primigravida di Puskesmas Berbah
Meningkatkan intensitas membaca Al-Quran sebagai salah satu alternatif
untuk menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida.
2. Bagi perawat di Puskesmas Berbah
Perawat bisa memberikan edukasi kepada ibu hamil Primigravida untuk
meningkatkan intensitas membaca Al-Quran sehingga dapat menurunkan
tingkat kecemasan.
3. Bagi peneliti lain
Sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut terutama mengenai
hubungan intensitas membaca Al-Qur’an dengan kecemasan ibu hamil
primigravida.
4. Bagi Ilmu Keperawatan Maternitas
Sebagai penambah literatur dan materi dalam proses belajar mengajar serta
lebih mengembangkan dan mengaplikasikan hubungan intensitas membaca
Al-Quran dengan kecemasan ibu hamil primigravida.
5. Bagi Mahasiswa Stikes Surya Global Yogyakarta
41
DAFTAR PUSTAKA
40
Alza, N., & Ismarwati, I. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu hamil
trimester III. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah, 13(1), 1–6.
https://doi.org/10.31101/jkk.205
Angesti, E. P. W. (2020). Hubungan Tingkat Kecemasan Dan Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester III Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Masa Pandemi COVID-
19 Di Puskesmas Benowo dan Tenggilis. Thesis, May, 1–29.
Anggraini, A. R., & Oliver, J. (2019). Hubungan Antara Expressive Writing Terhadap
Kecemasan Pada Mahasiswa Fresh Graduate Yang Sedang Mencari Kerja. Journal
of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
http://eprints.ums.ac.id/77127/1/NASPUB.pdf
Arifin, A., Kundre, R., & Rompas, S. (2015). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Proses Persalinan Di Puskesmas Budilatama
Kecamatan Gadung Kabupaten Buol Propinsi Sulawesi Tengah . eJournal
Keperawatan (e-Kp), 3 (2).
Aritonang, J., Nugraeny, L., Sumiatik, & Siregar, R. N. (2020). Peningkatan Pemahaman
Kesehatan pada Ibu hamil dalam Upaya Pencegahan COVID-19. Jurnal SOLMA,
9(2), 261–269. https://doi.org/10.22236/solma.v9i2.5522
Aziz, M. A. (2020). Rekomendasi Penanganan Infeksi Virus Corona (Covid-19) Pada
Maternal (Hamil, Bersalin Dan Nifas). In Penanganan Infeksi Virus Corona Pada
Maternal (Vol. 1, Issue 3). https://pogi.or.id/publish/rekomendasi-penanganan-
infeksi-virus-corona-covid-19-pada-maternal/
Hafid, A., & Hasrul. (2021). Hubungan Kejadian Pandemi Covid-19 Dengan Kecemasan
Ibu Hamil Trimester Ketiga. Sereal Untuk, 8(1), 51.
Kharismawati, F. A. (2019). Hamil Trimester Iii Di Puskesmas Grabag I Kabupaten
Magelang Tahun 2019 Hamil Trimester Iii Di Puskesmas Grabag I.
Mayasari, W. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Berperan pada Kecemasan Ibu Hamil
Prmigravida Trimester III di Puskesmas Bahu Kecama
42
Mirghafourvand, M., Shafaie, F. S., Charandabi, S. M. A., & Jabbari, B. (2016). Effect of
Vocalization of the Holy Quran With and Without Translation on Pregnancy
Outcomes: A Randomized Clinical Trial. Iran Red Crescent Med J, doi:
10.5812/ircmj.35421.
Nursalam, (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Resmaniasih, Ketut. (2014). Pengaruh Tekhnik Pernapasan Diafragma Terhadap
Kecemasan pada Ibu Hamil Trimester III. Master thesis, Program Pascasarjana
Undip.
Sadeghi. (2011). Voice Of Quran And Health: A Review Of Performed Studies In Iran.
Quarterly Of Quran & Medicine, 1(1), 33-37.
Sarifah, S. (2016). Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan Kecemasan Ibu Hamil Pertama
Trimester Ke Iii Dalam Meng
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Herikurniawan,
H., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen, L. K., Widhani, A.,
Wijaya, E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan, C. O. M., &
Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini.
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45. https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415
Suyani, S. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Pekerjaan Dengan
Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III. JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat)
Cendekia Utama, 8(1), 19-28.
Untari, M. M., & Rohmah, F.A. (2016). Kecemasan Ibu Hamil ditinjau dari Intensitas
membaca Al-Quran dan Kelompok Usia. Humanitas, 13, 13- 21.
Wardani, H. W., Agustina, R., & Damayanti, E. A. F. (2018). Tingkat Kecemasan dengan
KualitasTidur Ibu Hamil Primigravida Trimester III. Dunia Keperawatan, 6(1), 1.
https://doi.org/10.20527/dk.v6i1.4946
Yanianik (2017) Usia, Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Antenatal care Dalam
Kecemasan Menghadapi Persalinan. Tesis. Surakarta: Universitas Muhammadyah
Surakarta.
Yuliani, D. R., & Aini, F. N. (2020). Kecemasan Ibu Hamil Dan Ibu Nifas Pada Masa
Pandemi Covid-19 Di Kecamatan Baturraden. Jurnal Sains Kebidanan, 2(2), 11–
14. https://doi.org/10.31983/jsk.v2i2.6487
Setyawan, A., Hasnah, A., Purnamasari, V., P.H,Livana. (2021) Efektivitas Murottal Ar-
Rahman Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan dalam
menghadapi OSCE. Jurnal Keperawan Jiwa, 9(1). Efektivitas Murottal Ar-
43
Petunjuk Penelitian
a. Bacalah pertanyaan dengan hati-hati sehingga anda dapat mengerti
b. Pilihlah salah satu jawaban anda dengan cara memberi tanda checklist
(√) pada kolom yang tersedia sesuai jawaban yang anda pilih
c. Setiap nomor hanya boleh diisi dengan satu jawaban
d. Setiap jawaban dimohon untuk memberikan jawaban yang jujur
e. Harap mengisi seluruh jawaban yang ada dalam kuesioner ini dan
pastikan tidak ada yang terlewat.
A. Data Demografi
Nama / Inisial :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
B. KUESIONER KECEMASAN
Adapun keterangan atas jawaban yang tersedia adalah :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Sumber : diadopsi dari penelitian Zainal (2017)
NO PERTANYAAN SS S TS STS
44
kering.
21 Saya merasakan mudah terkejut jika
mendengar sesuatu yang mengagetkan.
22 Saat hamil saya mudah merasa lelah.
23 Saya khawatir penambahan berat badan
saya menyebabkan suami melirik wanita
lain.
24 Saya resah dan gelisah tanpa sebab yang
pasti
25 Saya dapat berpikir dengan tenang ketika
saya memikirkan proses kelahiran.
26 Selama kehamilan ini saya selalu terburu-
buru dalam menghadapi permasalahan.
27 Jika saya ditanya sesuatu, pikiran saya
sering tidak terfokus dan sulit
berkonsentrasi.
28 Meskipun proses kelahiran sudah dekat,
tetapi saya tetap tenang dan tidak
khawatir.
29 Saya tetap merasa tenang dengan
perubahan bentuk badan saya selama
hamil.
30 Denyut jantung saya tetap normal ketika
membayangkan proses kelahiran
31 ketika tubuh saya terasa sakit karena
kehamilan yang semakin membesar, saya
mengeluhkannya kepada orang terdekat.
32 Karena perut yang semakin membesar,
saya sulit untuk tidur.
46
Statistics
N Valid 31 31 31 31 31
Missing 0 0 0 0 0
usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
N Valid 31 31
Missing 0 0
Kecemasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
membaca quran
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
tigkat kecemasan
% within
tigkat .0% 10.0% .0% 6.5%
kecemasan
sedang Count 2 12 3 17
(76-91) % within
tingkat
11.8% 70.6% 17.6% 100.0%
membaca
quran
% within
tigkat 100.0% 60.0% 33.3% 54.8%
kecemasan
rendah< Count 0 6 6 12
52
76 % within
tingkat
.0% 50.0% 50.0% 100.0%
membaca
quran
% within
tigkat .0% 30.0% 66.7% 38.7%
kecemasan
Total Count 2 20 9 31
% within
tingkat
6.5% 64.5% 29.0% 100.0%
membaca
quran
% within
tigkat 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
kecemasan
Correlations
N 31 31
N 31 31
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
SURAT ETIK
54
DOKUMENTASI