PERAN GURU
DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI
DI TK PGRI BERARE
SKRIPSI
Oleh
WIWIN FEBRIANTI
NIM 19.01.061.084
PERAN GURU
DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI
DI TK PGRI BERARE
SKRIPSI
Oleh
WIWIN FEBRIANTI
NIM 19.01.061.084
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
...................................................
Tanggal : ...................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Sumbawa
Tanggal : …………………
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai Gelar
Sarjana Psikologi (S.Psi.) pada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada
penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
v
kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini dan juga atas ilmu,
motivasi dan semangat dedikasinya.
7. Seluruh Civitas Akademika Fakultas Psikologi dan Humaniora, terutama
seluruh Dosen Fakultas Psikologi yang telah membimbing dan
mengarahkan hingga saat ini peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini
sesuai dengan yang diharapkan
8. Ibu kepala sekolah dan Guru TK PGRI Berare yang telah bersedia menjadi
responden dalam penelitian.
9. Orang tua, ibu dan ayah yang selalu memberikan semangat untuk terus
berjuang.
10. Rekan-rekan mahasiswa psikologi, yang berjuang bersama-sama untuk
meraih cita, terimakasih atas jalinan yang telah di rajut bersama
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun susunannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi
penulis juga bagi para pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan
setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih
sayang-Nya untuk kita semua. Amin.
Penulis,
vi
MOTTO HIDUP
“JIKA TUHAN,
BELUM MENGABULKAN DO’AMU
INGAT SAJA
BAHWA BUKAN CUMA KAMU SAJA
YANG BERDOA”
Nama : .............................................................................
NIM : .............................................................................
Program Studi : .............................................................................
Fakultas : .............................................................................
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Universitas Teknologi Sumbawa Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-
exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Teknologi Sumbawa berhak menyimpan,
mengalihmedia/ format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Sumbawa,
Pada tanggal : …………………......
Yang menyatakan
Materai 10.000
( ...................................................... )
ABSTRAK
viii
Nama : Wiwin Febrianti
Program studi : Psikologi
Judul : Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Usia
Dini di TK PGRI Berare
Pembimbing : Junaidin, S.Pd., M.Psi
Kata Kunci :
Peran Guru, Motivasi Belajar, Anak Usia Dini
ABSTRACT
ix
Name : Wiwin Febrianti
Study Program : Psychology
Title : The Role of the Teacher in Improving Early Childhood
Learning Motivation in Kindergarten PGRI Berare
Advisor : Junaidin, S.Pd., M.Psi
This research was carried out with the aim of providing an overview and
information as well as effectiveness in particular, to understand the process of the
teacher's role in increasing early childhood learning motivation in Kindergarten
PGRI Berare in depth. From helping researchers in the field to young children
who are ignorant, indifferent, do not pay attention to the teacher when giving
material, children are not independent, and are not confident in doing
assignments. Researchers are interested in conducting research to find solutions in
order to increase the enthusiasm for early childhood learning at PGRI Berare
Kindergarten.
This type of research is qualitative research, where the data collected is
explained in words, sentences, pictures and not numbers. Data collection was
carried out through semi-structured interview methods, non-participant
observation, and supporting documentation. There were 2 subjects in this study,
with working status as Kindergarten Teachers at the PGRI Berare Sumbawa
Kindergarten Institute with the initials NR and HE useful to facilitate researchers
in the interview and observation process for the sake of efficiency in research
time.
Analysis of the data carried out in the results of the interviews showed that
the initials NR and HE agreed, as well as the basis for previous research
references by making research activities run and succeed as targeted with
maximum results, namely being able to increase early childhood learning
motivation in Kindergarten PGRI Berare.
Keywords :
The Role of the Teacher, Learning Motivation, Early Childhood
DAFTAR ISI
x
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9
DAFTAR LAMPIRAN
xii
Daftar Tabel 4.B_ Identias Subjek ............................................................. 42
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan sosok yang mempunyai peran penting dalam suatu proses
baik rohani maupun jasmani. Secara sederhana pendidikan dapat menjadi sarana
individu agar dapat terhindarkan dari ketidaktahuan dan bahkan pemerintah telah
dan disarankan lebih dari itu. Pendidikan juga adalah sebuah program yang
mengandung komponen tujuan, proses belajar mengajar antara murid dan gurunya
sehingga, akan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) menjadi lebih baik
interaksi, maka cara yang paling sederhana untuk membentuk perilaku khususnya
peserta didik yaitu siswa-siswi (anak usia dini - AUD) adalah dengan memberikan
umpan balik pada hasil kerja siswa-siswi itu sendiri bisa berupa pujian,
pemahaman, dan motivasi belajar. Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas
dari interaksi dengan orang lain dan lingkungannya. Karakteristik yang paling
penting adalah penekanannya yang kuat pada pendefinisian masalah dalam istilah
perilaku yang dapat diukur dalam beberapa cara dan menggunakan perubahan
1
2
Membahas motivasi belajar anak usia dini, tentu sangat berbeda dengan
remaja ataupun orang dewasa, jika definisi motivasi belajar untuk remaja dan
orang dewasa adalah kemampuan seseorang untuk bertanggung jawab atas apa
yang diperbuat dengan tidak membebani orang lain, sedangkan untuk anak pada
perkembangannya. Tugas - tugas perkembangan untuk anak usia dini tidak lain
mereka yang berusia antara 3-6 tahun, batasan yang dipergunakan oleh The
National Association For The Eduction Of Young Children dan para ahli pada
awal yang sejak lahir sampai dengan usia delapan tahun. Jadi anak usia dini
dikategorikan mulai dari anak itu lahir hingga mencapai umur 6 tahun. Beberapa
orang menyebut fase atau masa ini sebagai Golden Age karena masa ini sangat
menentukan seperti apa mereka kelak jika dewasa baik dari segi fisik, mental
didik. Menurut Uno (2008) terdapat empat aspek motivasi belajar sebagai berikut;
1) Hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, 2) Dorongan dan kebutuhan untuk
atas diri. Motivasi belajar merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar
yang maksimal dan preastasi belajar yang optimal pada anak usia dini, perlu di
sebagai penguatan agar peserta didik mampu menyimpan segala informasi dalam
Adapun pentingnya peranan guru (Arianti, 2019), dalam hal ini pada proses
Evaluator; 5) Guru sebagai Fasilitator; dan 6) Guru sebagai Motivator, dengan hal
kecepatan yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam
di TK PGRI Berare, baik bagi guru sebagai subjek serta siswa sebagai objek
dalam penelitian nantinya. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa
siswa.
lingkungan belajar yang efektif dan mengelola kelasnya sehingga hasil belajar
peserta didik berada pada tingkat optimal. Peran Guru dalam dunia pendidikan
terhadap peserta didik dalam kelas. Baik atau buruknya pemebelajaran didalam
kelas bergantung pada guru sebagai ujung tombaknya. Guru memiliki sikap dan
sifat yang baik agar para siswa yang diajarnya dapat meniru dan mencontoh
4
perilaku - perilaku baik, guru harus memiliki kualitas yang baik untuk menjadikan
tentang materi di dalam kelas tetapi, juga harus memiliki kepribadian yang baik
untuk diteladani oleh siswanya. Kepribadian yang baik akan memberikan dampak
positif terhadap sikap dan perilaku siswa disekolah. Serta guru harus mampu
memilih pembelajaran yang baik tidak memaksa namun perlahan mambuat anak
didik menyukai cara belajar yang diterapkan (Koswara & Triatna, 2010).
Tujuan peran guru adalah bagaimana caranya agar siswa belajar (Ratnasari,
2020). Untuk itu, kegiatan yang harus dilakukan guru agar siswa belajar adalah
yang dimiliki oleh peserta didik, 2) Membuat ilustrasi; pada dasarnya ilustrasi
menghubungkan sesuatu yang sedang dipelajari peserta didik dengan sesuatu yang
pembelajaran akan lebih efektif jika guru dapat merespon setiap pertanyaan
suatu konsep yang utuh sehingga memiliki arti, hubungan antara bagian yang satu
dengan yang lain nampak jelas, 5) Bertanya; mengajukan pertanyaan yang berarti
dan tajam agar apa yang telah dipelajari menjadi lebih jelas, 6) Mendengarkan;
membuat kesulitan nampak jelas baik bagi guru maupun bagi siswa, 7)
pengajaran. Secara umum tugas seorang guru adalah mendidik yang merupakan
membentuk contoh, dan membiasakan. Guru membentuk watak dan jiwa peserta
didik membangun kepribadian anak didik untuk menjadi seseorang yang berguna
bagi khalayak, agama, nusa dan bangsa. Guru juga berperan sebagai pengganti
orang tua di sekolah yang tentu saja tugasnya mengarahkan peserta didik untuk
internet, dan sumber-sumber lain yang dapat menambah pengetahuan siswa. Akan
tetapi mentransfer nilai-nilai moral dan kebaikan hanya diperoleh siswa melalui
guru yang menanamkan sikap dan nilai suatu materi dengan melibatkan
pandangan psikologis dari guru dan siswa. Maka kedudukan dan peran guru
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
peneliti dilapangan saat ini, banyak siswa yang kurang termotivasi untuk belajar.
Hal tersebut terlihat dari sikap anak-anak yang acuh terhadap gurunya pada proses
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, terlebih siswa kurang mandiri dan
kurang percaya diri dalam melakukan aktifitas dengan sesama temannya maka
tentu secara tidak langsung akan berdampak pada kegiatan belajar kedepannya.
dasar yang relevan dan akurat guna menemukan solusi yang tentunya akan
belajar kegiatan belajar dengan senang karena didorong motivasi. Peneliti ini
kajian atas suatu fenomena yang lebih komprehensif. Hasil penelitiannya berupa
Aceh Besar” Masalah dalam konteks interaksi proses belajar mengajar siswa
7
belajar siswa, dan aktivitas belajar siswa di Kelas V SD Negeri Lampagen Aceh
Besar, dari kemampuan guru dalam memberikan motivasi belajar dan juga respon
belajar siswa melalui lesson study di kelas V SD Negeri Lampagen Aceh Besar,
belajar siswa, serta aktivitas belajar siswa. Subjek penelitiannya adalah siswa
kelas V SD Negeri Lampageu Aceh Besar sebanyak 15 siswa. Jenis penelitian ini
melalui teknik observasi serta angket respon siswa. Teknik pengumpulan data
tanpa harus bertatap muka langsung dengan peserta didik. Dalam penelitiannya
yang juga sama yaitu adalah seorang Guru namun dengan tingkatan yang berbeda
yakni Guru SD atau seorang Guru yang bertugas di Sekolah Dasar. Mengingat
Anak – anak Usia Dini di TK PGRI Berare dari yang cuek, sikap acuh, tidak
terlebih tidak percaya diri dalam mengerjakan tugas, Darmadi, (2015), hal ini
tentu membuat peneliti tertarik untuk mengulasnya lebih lanjut dalam penelitian
ini.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
meneliti dan melakukan kajian secara lebih mendalam mengenai “Peran Guru
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Untuk menjadikan suatu penelitian yang jelas dan terarah maka tentunya
memiliki tujuan yang hendak dicapai, Tujuan penelitian ini adalah untuk
suatu data yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis menetapkan beberapa tujuan
1. Tujuan Umum
9
serta efektifitas dalam Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat memberi manfaat untuk berbagai
pihak, yaitu;
1) Manfaat Teoritis
2) Manfaat Praktis
belajar anak usia dini, memperluas wawasan bagi Guru tentang strategi
belajar dan sebagai umpan balik dari Guru, Selain itu, dapat
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
2.1 Guru
Adanya perbedaan latar belakang pendidikan dapat mempengaruhi aktivitas
seorang Guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar. Bagi seorang guru
dari guru lainnya tentu tidak selalu sama dengan pengalaman pendidikan. Atas
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
keguruan sehingga mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan
terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang di bidangnya
(Usman, 2001).
Dari uraian di atas Secara sederhana dapat di simpulkan bahwa semua orang
pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang secara khusus
disiapkan dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka karena tidak
11
12
melakukan evaluasi kepada peserta didik dengan tujuan yang mulia. Mendidik
adalah hal yang berbeda dengan mengajarkan suatu ilmu pengetahuan, dalam hal
ini kegiatan mendidik bertujuan untuk mengubah tingkah laku murid menjadi
lebih baik. Seorang guru juga tentunya memiliki tugas untuk melatih para
peserta didik agar memiliki keterampilan dan kecakapan dasar yang dapat di
di sekolah umum para guru melatih murid tentang keterampilan dan kecakapan
dasar, karena para peserta didik mungkin saja mengalami kebingungan atau
dalam membimbing dan mengarahkan anak didiknya agar tetap berada pada
jalur yang tepat, dalam hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan (Hamid, 2017).
Poin terakhir dari tugas sebagai seorang guru adalah untuk memberikan
dorongan dan dukungan kepada para peserta didik agar mampu dan berusaha
keras untuk lebih maju. Bentuk dorongan yang diberikan seorang guru kepada
peserta didik yakni fokus utama kegiatan mengajar adalah dalam hal intelektual
sehingga pseserta didik dapat mengetahui tentang materi dari suatu disiplin ilmu.
13
Dalam kegiatan proses mendidik peserta didik merupakan hal yang lebih sulit
guru harus dapat menjadi teladan yang baik bagi sehingga para murid dapat
memiliki karakter yang baik sesuai norma dan nilai yang berlaku di masyarakat
Dari uraian di atas dapat peneliti simpulkan secara khusus bahwa Guru
karena proses dalam kegaiatan belajar mengajar dan hasil belajar peserta didik
sebagian besar ditentukan oleh peranan dan keahlian atau kompetensi guru. Guru
menurut (Pemerintah RI, 2005) “Merupakan suatu individu yang memiliki gelar
pendidikan anak usia dini”. Guru merupakan tokoh yang patut digugu dan ditiru,
digugu dalam arti segala ucapannya dapat dipercaya. Ditiru artinya segala
tingkah laku - prilakunya harus dapat menjadi contoh atau teladan bagi
masyarakat. Guru ahli akan lebih mampu dalam mengelola kelasnya, sehingga
menghasilkan belajar siswa yang tentunya berada pada tingat optimal. Peran
seorang guru sangatlah penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Peran
guru pada proses belajar - mengajar meliputi beberapa hal antara lain sebagai
14
2014).
kemampuannya dalam hal ilmu, karena akan sangat menetukan hasil belajar
yang dicapai oleh peserta didik dan betul-betul dimiliki oleh peserta didik.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru yaitu bahwa
dirinya sendiri yang juga merupakan seorang pelajar. Ini berarti bahwa guru
kepada peserta didik agar terjadi proses belajar. Peranan guru sangat penting
dalam mengelola kelas, agar terjadi proses belajar mengajar dapat berjalan
Dengan demikian sudah tentu bahwa media pendidikan adalah dasar yang
artinya tertentu selama itu selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang
memiliki motivasi yang kuat dalam belajar. Oleh sebab itu, seorang guru
16
harus diakui bahwa usaha untuk menerapkan teori-teori tersebut atau untuk
dapat menjadi seorang motivator yang hebat bukanlah hal yang sederhana,
individu (peserta didik), baik yang terkait dengan faktor internal dari
sebagai berikut ; Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas
dikelompokkan terdapat tiga jenis tugas seorang guru, yaitu tugas bidang
pekerjaan tentunya ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang di
kegagalan pertama adalah seorang guru tidak akan dapat menanamkan benih
pengajarannya itu kepada para siswa. Tugas menjadi seorang guru sebagai
karenaara siswa akan enggan menghadapi seorang guru yang tidak menarik
(Budiarti, 2020).
18
qualified, artinya adalah selain mampu menguasai materi pelajaran, seorang guru
juga harus mampu menguasai metode mengajar, serta mengerti tentang dasar-
dasar pendidikan. Oleh karena itu, maka fungsi guru merupakan unsur yang
sangat penting dan tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses belajar
mengajar, sebab guru dapat menetukan berhasil atau tidaknya sebuah proses
dengan kebutuhan masing-masing peserta didik atau siswa. Hal ini tentu
saja menuntut fleksibilitas yang tinggi untuk dapat membuat setiap peserta
didik senang bergaul dengan guru, baik di dalam maupun di luar kelas.
merasa terlibat dalam proses belajar, dan bagaimana cara guru memberikan
yang dapat disampaikan. Belajar tentu saja berkaitan dengan tugas dan
19
fungsi guru karena belajar tidak terlepas dari siswa itu sendiri. Jadi belajar
sebelumnya tingkah lakunya tersebut masih lemah atau kurang adalah bukti
bahwa seseorang telah melakukan kegiatan belajar. Tingkah laku tentu saja
memiliki unsur objektif dan unsur subjektif. Unsur objektif adalah unsur
merupakan suatu unsur yang sangat penting dan tidak dapat diabaikan pada
suatu kegiatan proses belajar mengajar, sebab berhasil atau tidaknya sebuah
maksimal dan preastasi belajar yang optimal pada anak usia dini, perlu di
sebagai penguatan agar peserta didik mampu menyimpan segala informasi dalam
peserta didik dalam belajar pembelajarannya (La Jeti & Junaidin, 2022).
berikut:
20
dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung (La Jeti & Junaidin,
2022).
b) Motivasi belajar tidak hanya menjadi pendorong untuk mencapai hasil yang
baik, tetapi mengandung usaha untuk mencapai tujuan belajar (Tuti Fatma
aktivitas belajar tertentu yang berasal dari dalam diri dan juga dai luar
Adman 2017).
dalam hal ini anak usia dini yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada aktivitas belajar
timbul dalam diri siswa maupun luar siswa (Dr. Hendro Widodo & Rahmawan,
2021)
a) Adanya sifat ingin tahu dan mempelajari pengalaman yang lebih luas.
21
penghargaan atas prestasi dan kelakuan peserta didik yang terpuji, dan
adanya dorongan untuk lebih maju dan lebih baik dalam kehidupannya.
pelajaran dengan baik maka orang tersebut tidak akan merasa khawatir
adalah suatu hal yang sangat di harapkan peserta didik dalam pengakuan
baru untuk berusaha lebih baik lagi. Hal tersebut dapat di lakukan peserta
Beberapa uraian dalam peranan penting dari motivasi dalam belajar dan
belajar.
sebagai berikut ;
anak tersebut akan selalu berusaha mempelajarinya dengan baik dan dan
tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baikdan optimal. Dalam hal
23
sebagai penguatan belajar untuk peserta didik agar selalu berusaha dalam
Faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik yang mempengaruhi
belajar
siswa atau peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh
Faktor yang berasal dari luar peserta didik yang mempengaruhi belajar :
a) Lingkungan Sosial
seorang peserta didik. Guru harus selalu menunjukkan sikap dan perilaku
simpatik serta meperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin khususnya
dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi
daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar peserta didik. Selanjutnya
b) Lingkungan Non-sosial
mempelajari materi pelajaran yang sedang mereka tekuni, dari yang paling
mengembangkannya.
26
c) Pendekatan Biggs
1) Pendekatan Surface
mendalam.
2) Pendekatan Deep
kehidupannya.
3) Pendekatan Achieving
depan.
faktor internal dan eksternal sebagai mana yang telah di paparkan didiatas,
keberhasilan dalam proses belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar
bahwa pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang melayani anak-
anak usia lahir hingga 8 tahun untuk kegiatan setengah hari maupun penuh
(Seefeldt, 2005).
memandu dalam menjaga mutu program pembelajaran anak usia dini yang
kurikulum dan hasil belajar anak usia dini yang terbagi ke dalam rentang
dalam setiap rentang kehidupannya sejak manusia itu lahir hingga meninggal.
Keunikan dan dinamika tersendiri manusia yang menjadi ciri khas dan tidak
pendidikan. Hal demikian dapat terjadi karena pendidik itu merupakan manusia
biasa, yang tidak luput dari kelemahan. Sehubungan dengan hal tersebut ada
dua kemungkinan yang dapat terjadi yakni: pengembangan yang utuh, dan
Dari uraian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa seseorang atau suatu
pendidikan untuk diproses menjadi seniman terkenal. Setiap manusia yang lahir
makan, seks, mempertahankan diri serta lainnya. Jika manusia dapat hidup
29
hanya dengan naluri maka tidak ada bedanya dengan hewan. Pendidikan pada
Seorang anak atau peserta didik sebagai kategori anak usia dini dapat
dikelompokkan pada tahap pra-operasional, dimana pada tahap ini anak belum
segi bahasa, anak menjadi akan lebih mampu mengembangkan dunianya melalui
kesan simbol dan mental. Dalam Teori perkembangan (Teori Kognitif Jean
dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan sosial, kematangan dan ekuilibrasi anak
usia dini berada pada rentang usia Nol (0) tahun hingga (6) tahun (Dadan
Suryana, 2016).
usia yang berbeda pula. Pengetahuan anak terbentuk secara berangsur - seiring
usia dini adalah pendidikan formal pada jalur pendidikan anak usia dini
mendidik anak usia 0-6 tahun”. Tujuan pendidikan anak usia dini adalah
mengikuti irama perkembangannya. Pada masa usia ini disebut juga dengan
berbeda bagi setiap individu, begitu juga proses dari persiapan tahap satu ke
tahap lainnya dalam satu individu. Adaptasi terjadi dalam proses asimilasi dan
itu berisi aspek yang mungkin saja baru sama sekali. Aspek baru inilah
Proses ini tentunya bersifat subyektif artinya gamabaran pada anak usia dini
seperti melalui kegiatan bermain karena kegiatan bermain adalah dunia anak
tidak akan ada apabila pengalaman yang ditangkap tidak berbeda dengan
skema yang ada oleh sebab itu diperlukan proses akomodasi, yaitu proses yang
memilih dan menyesuaikan materi yang berpijak dari persiapan dasar yang
perkembangan kognitif anak. Orang tua, guru dan rekan berinteraksi dengan
Dari uraian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa dalam mengajar guru
perlu menjadi treater atau fasilitator dimana pendidik berada disana ketika
scaffolding jadi walaupun anak sebagai pelajar yang aktif dan ingin tahu
32
hampir segala hal, tetapi dengan bantuan yang tepat untuk belajar lebih banyak
berbagai konsep. Dalam penelitian kualitatif, teori yang sudah ada memiliki
kegunaan yang cukup penting, peneliti kualitatif akan lebih profesional jika
menguasai semua teori sehingga wawasannya lebih luas, serta menjadi instrumen
penelitian yang baik. Teori membantu dan memungkinkan untuk memahami apa
yang sudah diketahui secara intuitif pada saat pertama, tetapi bersifat jamak untuk
objek yang ada di sekitarnya. Kemampuan ini masih sangat sederhana, yaitu
dalam bentuk kemampuan sensor motorik. Dalam memahami dunia mereka secara
intelektual siswa artinya seorang anak tidak boleh didesak dan ditekan untuk lebih
Teori ini di gunakan oleh peneliti sabagai pisau bedah dalam penelitian kualitatif,
membantu dan memungkinkan untuk memahami apa yang telah diketahui secara
rasional dan intelektualitas pada pembahasan terkait dengan judul “Peran Guru
C. Kerangka Penelitian
PERAN GURU
DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI
DI TK PGRI BERARE
Keterangan :
: Garis Terusan
belajar mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
utama Pendidik profesional pada dunia pendidikan, definisi guru bukanlah hal
yang asing. Menurut pandangan lama, seorang guru adalah sosok manusia yang
memiliki kemampan mendidik serta patut digugu dan ditiru. Digugu dalam arti
35
segala ucapannya dapat dipercaya. Ditiru berarti segala tingkah lakunya harus
dapat menjadi contoh atau teladan bagi masyarakat (Halid Hanafi, 2018).
dari kegiatan belajar. Motivasi belajar dapat di definisikan sebagai faktor psikis
dan perkembangan fisik yaitu; koordinasi motorik halus dan kasar, kecerdasan
yaitu; daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, sosio
emosional yaitu; sikap dan perilaku serta agama, bahasa dan komunikasi, sesuai
dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Namun tidak semua tentunya berjalan sesuai dengan yang harapkan (La Jeti &
Junaidin, 2022).
motivasi belajar diterapkan di berbagai setting dan populasi mulai dari anak-anak
hingga orang dewasa. Pendidikan anak usia dini memiliki tujuan untuk membantu
daya cipta yang diperlukan untuk seorang anak dalam menyesuaikan diri dengan
2015)
BAB III
METODE PENELITIAN
hasil data deskriptif berupa kalimat tertulis atau lisan dari subjek yang diamati
mengenali hubungan sebab akibat antara gejala dan analisis mengenai fenomena,
secara mendalam terkait masalah yang dialami oleh subjek penelitian. Peneliti
B. Subjek Penelitian
Menurut (Sena Wahyu Purwanza et al., 2022) dalam Suliyanto (2018) penelitian
kualitatif adalah penelitian yang didasarkan pada data kualitatif, dimana data
kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka atau bilangan sehingga hanya
kualitatif disebut dengan istilah informan, yaitu seseorang yang membantu dalam
36
37
banyak informasi yang dibutuhkan secara mendalam dengan waktu yang singkat.
yang dipilih adalah Guru TK PGRI Berare karena berkaitan langsung dengan
beberapa item pertanyaan yang sudah dibuat sedemikian rupa dan mempersiapkan
Barat, pada bulan November hingga Desember 2022 selama kurang lebih satu (1)
bulan.
1) Penentuan Subjek
dilakukan dengan cara mangambil subjek bukan didasarkan atas strata, random
atau daerah tapi didasarkan atas tujuan tertentu. Teknik ini dilaksanakan melalui
38
sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh (Arikunto, 2021)
Berare, Kecamatan Moyo Hilir. Peneliti lebih dulu menentukan subjek dan
2) Observasi
(Arikunto, 2021). bahwa teknik observasi adalah suatu usaha sadar untuk
Dari dua jenis observasi diatas, yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah jenis observasi non partisipan, dimana peneliti secara tidak langsung
tidak ambil bagian dalam kehidupan orang yang akan diobservasi melihat dan
mengamati “Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Usia Dini
di TK PGRI Berare”
3) Interview (Wawancara)
tetapi tidak terlepas dari pokok permasalahan yang akan ditanyakan kepada
dapat dilakukan lebih mendalam (Drs. H. Ardial, 2022). Dalam penelitian ini,
wawancara dilakukan terhadap subjek di TK PGRI Berare yaitu yang ber- inisial
NR dan HE
4) Dokumentasi
merupakan data terkait variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
(Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini yang dijadikan atau digunakan sebagai
sumber data adalah data tentang jumlah peserta belajar yang belajar di TK PGRI
Berare, dimana hal tersebut menunjukan rasa senang orang tua atau wali
kajian atau telaah terhadap hasil pengolahan data yang dibantu dengan teori-teori
ini, analisis data atau bahan hukum dilakukan dengan secara kualitatif atau
menjelaskan dan bukan secara kuantitatif atau angka. Artinya bahan yang berhasil
pernyataan Miles dan Huberman (1992 : 15-19) dalam (Drs. H. Ardial, 2022)
yakni;
b) Penyajian data yaitu : merangkai dan menyusun informasi yang benar yang
penelitin ini yaitu triangulasi sumber dan teori. Triangulasi sumber merupakan
pengujia kredibilitas data dilakukan dengan mengecek data yang telah di peroleh
perspektif lebih dai satu teori dalam membahas permasalahan yang di kaji.
BAB IV
A. Pelaksanaan Penelitian
Moyo Hilir - Kabupaten Sumbawa Besar - Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada
bulan November hingga Desember 2022, kurang lebih satu (1) bulan lamanya.
Inisial
Identitas
Subjek I Subjek II
Nama Subjek NR HE
Tempat tanggal lahir Berare, 01 Januari 1965 Lamenta, 25 Desember 1987
Usia 52 Tahun 35Tahun
Jenis Kelamin Perempuan Perempuan
Status Kerja Guru TK PGRI Berare Guru TK PGRI Berare
Alamat Berare, RT 02/RW 01 Berare, RT 02/RW 01
C. Hasil Penelitian
melalui usaha pikiran peneliti dalam mengolah dan menganalisa topik penelitian
secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan. Peneliti lebih
dahulu menentukan dan memilih subjek berdasarkan ciri-ciri yang wajar dari
subjek tersebut dan dipandang banyak mengetahui dan bahkan terlibat langsung
42
43
PGRI Berare terhadap subjek inisial NR. Beliau mengajar di kelas A sepenuhnya
katakan matang, dalam hal ini tidak semua guru memiliki metode yang sama
kental, walaupun belum ada pengembangan alat yang mumpuni namun penilaian
usia subjek yang terbilang cukup tua namun semangatnya untuk terus mengajar
terpancar dari wajar yang ihklas untuk kemajuan anak-anak usia dini di Desa
a) Riwayat Subjek
berinisial NR seorang wanita yang dimana beliau berusia 52 tahun asli warga
Desa Berare, yang lahir di Desa Berare pada tanggal, 01 Januari 1965 (NR.4)
Sehari - hari beliau berprofesi sebagai seorang guru di TK PGRI Berare, Desa
Tenggara Barat, beliau mengisi waktu luang dengan mendidik anak-anak usia
44
dini, tanpa membedakan satu dengan yang lainnya. Prinsip beliau menjadi
untuk terus mendidik dan mengayomi generasi emas bangsa. Subjek inisial NR
bersama dengan tim guru lainnya yang saat ini masih bisa dikatakan layak
Dalam pemaparan wawancara pada subjek inisial NR secara inti pada pokok
bahasan dari tujuan peneliti terhadap aspek-aspek judul dari penelitian terkait
infromasi yang dianggap paling dominan yang sesuai dengan klasifikasi guru
a) Peran Guru
anak-anak (NR. 8). Namun alat belajarnya masih terbatas, belum terlalu
lengkap (NR. 9). Menggunakan alat peraga, misalnya hari ini bermain
cara menyusun-nya sesuai warna, misalnya juga jika belajar buah atau
alat peraganya harus ada berupa bunga atau buah (NR. 10). Strategi
subjek inisial NR ketika ada anak murid yang sudah di jelaskan namun
45
sehingga pada gilirannya dapat memilih strategi, contoh dari tema yang
berbeda- beda, yaitu satu semester ada 6 tema, tema binatang untuk hari
pada hari itu, jadi setiap hari penyajian tema yang berbeda-beda seperti
itu (NR. 12). Untuk siswa-siswi yang susah di atur biasanya di kelola
keluarnya agar mereka saling memaafkan (NR. 16). Cara itu sangat
kerupuk, bawa kelereng, namun itu di ada ketika hari – hari peringatan
saja (NR. 18). Kriteria untuk lomba bagi yang mengikuti biasanya siswa-
46
agar semangat, tidak malu pastinya percaya diri (NR. 20). Karena sudah
menjadi kewajiban saya sebagai seorang guru (NR. 21). Di dalam kelas
asyik bermain sendiri dan bersama temannya, tidak jarang sepi pastinya
akan memberi 1 bintang, yang rajin ibu kasih 4 bintang, biasanya mereka
yang mengajar anak-anak, maka dari itu guru pula yang akan
biasanya timbul pada saat belajar, apakah siswa mampu atau tidak
yang senang, ada juga yang tidak suka, Karakternya berbeda –beda untuk
setiap anak (NR. 26). Untuk anak yang mendapat banyak bintang, akan
diberikan hadiah atau reward jadi itu membuat mereka menjadi semakin
bersemangat disaat setiap usai evaluasi (NR. 27). Kalau ulangan semester
biasanya 1 kali dalam 6 bulan dan Evaluasi Tema, 1 kali dalam seminggu
(NR. 28). Untuk siswa-siswi yang tidak mau melakukan evaluasi cara
dengan pelan-pelan dan jangan dibentak atau dimarahi (NR. 29). Untuk
dengan tepuk tangan agar tercipta mood yang baik, tadinya yang tidak
semangat dan tidak menangis, beda anak beda karakter, kadang anak-
anak kalau di suruh belajar dirumah sama orang tuanya tidak mau, tapi
pas sampai sekolah mau belajar dengan gurunya (NR. 31). Yang paling
mereka senang jadi itu menjadi motivasi mereka namanya juga anak-
aktifitas kita setiap hari, mencoba hal-hal baru, jadi kita sebagai guru
Pada aspek ini indikator yang dapat di pantau yaitu dari pemahaman serta
cara menilai Subjek inisial NR yaitu mampu dalam meletakkan diri sebagai
pertumbuhan anak selanjutnya, merupakan masa peka dan masa emas dalam
khususnya anak-anak.
proses belajar mengajar. Guru juga harus benar-benar sadar dan meletakkan
anak, sebab pada masa inilah yang sangat menentukan bagi perkembangan
dan pertumbuhan anak selanjutnya, merupakan masa peka dan masa emas
dalam kehidupan anak. Keadaaan ini menjelaskan pada bahwa semua pihak
bahwa perlu memahami akan pentingnya masa usia dini dalam rangka
berpesan “Jika ingin cita-cita menjadi guru TK maka kita juga harus bisa
b) Motivasi belajar
terhadap Subjek inisial NR merupakan sosok guru yang energik dan andal,
penuh kesan.
selanjutnya yang merupakan masa peka dan masa emas dalam kehidupan
anak. Hal ini mengisyaratkan bahwa semua pihak perlu memahami akan
pembimbingan.
PGRI Berare terhadap subjek inisial HE, sebagai seorang Guru kelas B yang
lebih memiliki rasa sayang kepada anak – anak dan menjiwai pekerjaannya,
dan cara menghadapi anak yang susah diatur, menanggapinya dengan penuh
kedisiplinan, dan berbagai hal positif lain. Anak yang sebelumnya mendapatkan
baik saat sekolah. Hal ini dikarenakan terbiasa dalam melakukan kegiatan
misalnya bermain, belajar, hingga makan bersama dengan teman yang memiliki
usia sebaya. Subjek inisial HE terkadang berinteraksi dengan orang tua atau wali
51
pendidik utama bagi anak. Subjek inisial HE memiliki pengetahuan yang dapat
di katakan mumpuni dalam bidang anak Usia dini dari penyampaian subjek
inisial HE bahwa pendidikan anak usia dini dapat menjadi bekal yang baik bagi
pendidikan akademik anak nantinya. Maka dalam hal ini dari observasi yang
telah di laksankakan oleh peneliti maka dapat disimpulkan bahwa seorang anak
jika terbiasa belajar sedari kecil, ketika memasuki jenjang sekolah berikutnya
a) Riwayat Subjek
berinisial HE yang juga seorang wanita dimana beliau berusia 35 tahun, lahir di
Sehari -hari beliau berprofesi sebagai seorang guru di TK PGRI Berare, Desa
Tenggara Barat, beliau mengisi waktu luang dengan mendidik anak-anak usia
hingga dapat mengelola lembaga bersama dengan tim guru lainnya yang saat
52
ini masih bisa dikatakan layak. Beliau sebelumnya yang bekerja dan mengajar
awal bulan Januari tahun 2019 hingga saat ini. Subjek memaparkan bahwa
Guru terbaik bagi anak usia dini melakukan dan mengembangan pembelajaran
dominan yang sesuai dengan klasifikasi guru dari hasil wawancara subjek
a) Peran Guru
dengan cara itu dianggap mudah dipahami oleh anak-anak (HE. 8).
Namun, masih ada kendala dalam hal tersebut yaitu alat belajar yang di
butuhkan masi terbatas dan belum terlalu lengkap (HE. 9). Subjek inisial
anak yaitu misalnya dengan cara bermain balok yang terdapat angka-
alat peraga buahnya harus ada (HE. 10). Strategi subjek inisial HE ketika
ada anak murid yang sudah di jelaskan namun masih belum paham yaitu
Tips dari Subjek inisial HE, dalam mengelola kelas agar tidak
Subjek inisial HE, dapat membuat anak-anak tidak bosan (HE. 12).
Subjek inisial HE, juga mengelola kelas dengan cara membagikan jadwal
kepada anak yang akan mengurus atau memimpin doa setiap harinya, dan
dianggap bisa membuat anak tersebut mau belajar meskipun nakal (HE.
tidak tegang misalnya berhitung sambil bertepuk tangan dan hal tersebut
dianggap bisa membuat anak merasa senang dan bersemangat (HE. 14).
Ketika ada anak murid yang susah diatur maka Subjek inisial HE, akan
sebaliknya ketika akan mengikuti lomba maka Subjek inisial HE, juga
tidak akan bisa melakukan lomba tersebut sendiri maka dari itu Subjek
jalan keluar yaitu sampai mereka saling maaf- memaafkan (HE. 18).
Subjek inisial HE, menganggap cara mediasi tersebut efektif bagi siswa-
akan akur dan perbaikan kembali. (HE. 19). Subjek inisial HE biasanya
seleksi dengan cara dipilih ataupun ada yang mengajukan diri karena
berbeda-beda ada yang pemalu dan ada yang bersemangat (HE. 21).
pelajaran yang diberikan pada hari itu (HE. 24). Karena anak-anak yang
susah diatur maka Subjek inisial HE, akan menarik perhatian anak-anak
bertepuk tangan dan bernyanyi bersama (HE. 25). Dan ketika ada anak
murid yang minat belajarnya sangat rendah maka Subjek inisial HE, akan
diberikan satu bintang untuk yang malas belajar dengan cara itu Subjek
dan ada yang juga tidak suka mungkin mereka merasa takut (HE. 26).
banyak nilai dan itu dapat membuat mereka semakin bersemangat (HE.
56
27). Jadi sistem penilaian yang akan hak diberikan kepada anak-anak
memberikan evaluasi setiap satu kali dalam 6 bulan selain itu juga ada
evaluasi tema yang akan dilakukan satu kali dalam 3 minggu (HE. 29).
Ketika ada siswa-siswi yang tidak mau melakukan evaluasi maka Subjek
sangat penting bagi anak-anak usia dini karena motivasi itu sangat
penting dalam perkembangan anak (HE. 32). Yang paling membuat anak
sekolah setiap hari (HE. 33). Agar motivasi anak tetap bisa bertahan
senang bermain dan mencoba hal baru jadi sebagai guru Subjek inisial
diri seperti pengalaman hormat mereka dan ikut sertanya kontak fisik
kasih sayang. Sebagai seorang guru di tuntut harus selalu aktif dan kreatif
dalam proses belajar, anak merasa senang. Hendaknya, seorang guru tidak
b) Motivasi belajar
anak mempunyai kemampuan yang berbeda antara anak yang satu dengan
ketahui oleh seorang guru, diantaranya Sifat ingin tahu, Adanya hukuman,
pendidikan anak usia dini terutama bagi para orang tua. Sehingga anak-anak
dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang diharapan orang tua dan
guru.
menjadi prioritas utama. Memastikan bahwa guru dihargai sebagai mitra yang
kondisi dan sumber daya yang baik untuk pengajaran yang berkualitas.
Mempromosikan sikap positif dan harapan yang tinggi untuk belajar di antara
siswa secara berkala dan dengan berbagai kriteria, dan mendorong pertemuan
rutin dengan guru dan orang tua dengan tujuan untuk meningkatkan program
yang baik, fleksibilitas dan rasa hormat terhadap guru serta mengurusi hal-hal
anak- anak dengan memberikan pandangan kepada orang tua akan keputusan
namun lebih cenderung yang biasanya orang tua memilih di TK PGRI Berare.
Tentu hal itu merupakan suatu kebjikan baik karna di sepakati oleh suami dan
mempertimbangkan apakah anak sudah siap untuk memulai peran baru, terlebih
paud bisa mengurangi beban asuh anak dirumah. Pendidikan anak sedikit
menyekolahkan anak di yayasan pendidikan anak usia dini (TK PGRI Berare),
pandangan orang lain terhadap suatu kelurga tertentu pastinya akan mencitrakan
dimiliki subjek inisial NR menunjukan kualitas guru yang sebenarnya baik dari
dan andal, tidak terlepas dari pendidikan karakter, subjek memulai pembelajaran
kesan.
belajar.
Kasaming, (2021) Sebagai guru harus aktif dan kreatif dalam memberikan
informasi kepada anak. Sehingga dalam proses belajar, anak merasa senang.
pembelajaran yang kekinian. Serta orang tua juga pasti memiliki peran yang
D. Pembahasan
untuk mengemukakan analisis dan ulasan terhadap hasil penelitian yang diarahkan
temuan, sehingga peneliti tidak hanya sekedar menyajikan ulang data, melainkan
dapat dipahami dengan jelas temuan penelitian yang diperoleh (Tokan, 2016).
pembahasan “Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Usia Dini
meningkatan motivasi belajar anak usia dini di TK PGRI Berare, tentu saja
pengembangan wataknya secara sehat, tujuannya adalah agar anak dapat secara
mengenai disiplin sangat perlu karena hal ini dapat menjadi sumber masukan
dalam pelayanan sebagai guru, sehingga guru memiliki pemahaman yang benar
mengenai disiplin. Selain itu dapat menjadi alat refleksi bagi guru, sehingga guru
dapat bersikap yang benar dalam mendisiplinkan ketaatan dan kepatuhan pada aturan
terpantau bahwa siswa lebih antusias dan ikut berpartisipasi dalam proses
dapat di pahami peneliti mengacu pada hasil yang menunjukkan bahwa Peran
Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar anak usia dini di TK PGRI Berare,
meningkatkan dan memperkuat perilaku harus sesuai dengan aturan dan norma-
62
dukung juga dari beberapa acuan penelitian terdahulu yang di gunakan peneliti
saat ini sebagai relevansi serta pandangan teori perkembangan kognitif Piaget
ada, hal ini tentu saja memiliki pengaruh besar terhadap bagaimana seorang anak
tentunya berbeda pada usia yang berbeda pula. Pengetahuan anak terbentuk secara
tindakan, usia, tingkat perkembangan anak, kepada anak tidak harus berbentuk
Penghargaan adalah sesuatu hal positif yang diraih anak, sedangkan imbalan
dilakukan, sedangkan imbalan adalah janji yang diberikan sebelum suatu tindakan
baik (Verbatim subjek inisial NR dan HE. 25). Bentuk dan cara penguatan yang
penguatan motivasi yang diberikan oleh pendidik atau seorang guru TK untuk
anak kecil tentunya berbeda dengan penghargaan yang diberikan kepada anak
yang lebih besar. Penguatan motivasi dapat juga berupa penghargaan serta pujian
yang diberikan kepada anak kecil jangan hanya verbal karena mereka belum
mengetahui apa yang disampaikan pendidik (Verbatim subjek inisial NR dan HE.
31).
dominan dalam klasifikasi guru dalam meningkatan motivasi belajar anak usia
dini di TK PGRI Berare, berjalan dan berhasil sesuai dengan yang di harapkan
dengan hasil maksimal yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar anak usia dini
di TK PGRI Berare.
BAB V
KESIMPULAN
A. SIMPULAN
laksanakan peneliti dengan dua orang Subjek berinisial NR dan HE pada analisis
Guru memberi motivasi kepada anak dalam meningkatkan motivasi belajar serta
kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat mencapai prestasi, hingga penelitian
ini mencapai hasil maksimal, faktor pendukung juga dari beberapa acuan
teori perkembangan kognitif Piaget yang di gunakan sebagai pisau bedah dalam
Dari uraian diatas kondisi yang baik menunjukkan hasil maksimal, kegiatan
berjalan dan berhasil sesuai dengan yang di harapkan yaitu dapat meningkatkan
motivasi belajar anak usia dini di TK PGRI Berare. Motivasi belajar penting
sebagai penguatan agar peserta didik mampu menyimpan segala informasi dalam
64
65
afektifnya. Mencetak sumber daya manusia sejak dini menjadi lebih baik tentu
tidak terlepas dari prilaku yang baik, cara mengubah perilaku dengan menerapkan
prinsip-prinsip belajar.
maksimal, terpantau dalam observasi peneliti bahwa siswa lebih antusias dan ikut
secara sehat, tentu saja memberikan hal baik untuk dirinya, tujuannya adalah
untuk motivasi belajar agar peserta didik dapat secara aktif, kreatif, dinamis serta
B. SARAN
kepada pihak yang dipandang perlu sebagai masukan untuk dapat di kembangkan
berikut:
desa berare
2) Bagi Pendidik
66
Jadilah Tut Wuri Handayani "(Dari belakang, seorang guru harus bisa
meningkatan motivasi belajar anak usia dini agar aktif dalam proses
Kebijaksanaan dalam hidup menjadi satu hal yang harus selalu diajarkan,
dengan ajaran bijak dari orangtua, maka anak-anak akan tumbuh jadi sosok yang
Jadilah pencetus inspirasi dan motivasi baru bagi siapapun yang akan
melakukan penelitian ini, sehingga menjadi tolak ukur yang ideal dan sempurna
Dadan Suryana. (2016). Pendidikan Anak Usia Dini: Stimulasi & Aspek
Perkembangan Anak. In Kencana (pp. 1–193).
https://books.google.co.id/books?id=qQRBDwAAQBAJ&pg=PA108&dq=S
ebab+akibat+matematika+anak+usia+dini&hl=id&newbks=1&newbks_redir
=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwiensHj7_
X5AhWDFrcAHQgJDZQQuwV6BAgDEAc#v=onepage&q=Sebab akibat
matematika anak
Lakeisha. https://books.google.co.id/books?id=uVkjEAAAQBAJ
Dworkin, M., Falkow, S., Rosenberg, E., Schleifer, K. H., & Stackebrandt, E.
(2006). The Prokaryotes: Vol. 2: Ecophysiology and Biochemistry. Springer
New York. https://books.google.co.id/books?id=kyAZ47ZrazkC
Fajrillah, F., Purba, S., Sirait, S., Sudarso, A., Sugianto, S., Sudirman, A.,
Febrianty, F., Hasibuan, A., Julyanthry, J., Simarmata, J., & others. (2020).
SMART ENTREPRENEURSHIP: Peluang Bisnis Kreatif \& Inovatif di Era
Digital. Yayasan Kita Menulis.
https://books.google.co.id/books?id=tBHxDwAAQBAJ
Fauziah, Intan, S., & Syarifah, H. (2017). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Melalui Lesson Studi di Kelas V SD Negeri Lampagen Aceh Besar.
Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1), 30–31.
Jaipul. (2015). Pendidikan Anak Usia Dini: Dalam Berbagai Pendekatan. Prenada
Media. https://books.google.co.id/books?id=lKRADwAAQBAJ
La Jeti & Junaidin. (2022). POLA ASUH & KETERLIBATAN ORANG TUA
DALAM PEMBENTUKAN NILAI-NILAI MORAL ANAK USIA DINI: Vol.
Cetakan II (Zahir Publishing (ed.); I). Zahir Publishing (Anggota IKAPI)
Kembang Anak. https://www.zahirpublishing.net/buku-pola-asuh--
keterlibatan-orang-tua-dalam-pembentukan-nilainilai-moral-anak-usia-dini-
248
Tuti Fatma Rahmawati, dkk, Puspitasari, E. D., Febrianti, N., & Hanafi, Y.
(2021). Pembelajaran untuk Menjaga Ketertarikan Siswa di Masa Pandemi
(Antologi Esai Mahasiswa Pendidikan Biologi). UAD PRESS.
https://books.google.co.id/books?id=Qzk1EAAAQBAJ
Wahyudi, I., Damanik, D., Purba, E., A, M. U., Ruswandi, W., Febrian, W. D.,
Putra, I. G. C., Yuliastuti, I. A. N., Sari, M., & others. (2022). Metodologi
Penelitian Manajemen. Global Eksekutif Teknologi.
https://books.google.co.id/books?id=VrmYEAAAQBAJ
Wijoyo, H., & Indrawan, I. (2020). Pendidikan anak pra sekolah (Issue May).
Winkel, W. S. (1989). Psikologi pengajaran. Gramedia.
https://books.google.co.id/books?id=19qANwAACAAJ
Wawancara :
Subjek inisial HE, (1965, Januari 01) . Personal interview.
Subjek inisial NR. (1987, Desember 25). Personal interview.
71
LAMPIRAN
72
Lampiran 1
1) Menurut Ibu
bagaimanakah cara
mengajar yang baik agar
mudah di pahami siswa-
siswi ?
2) Apakah ibu sudah
Cara menerapkan proses
menyampaikan kegiatan belajar mengajar
Guru sebagai pembelajaran yang menarik untuk
Demonstator agar benar di siswa-siswi ?
pahami oleh 3) Seperti apakah proses
muridnya kegiatan belajar mengajar
tersebut ?
4) Bagaimana strategi Ibu
ketika ada siswa atau
siswi yang ketika sudah
di ajarkan tetapi masih
belum paham ?
Usman
1) Bagaimana cara ibu
(2007)
mengelola kelas agar
tidak membosankan bagi
anak- anak ?
Cara 2) Apakah dikelas telah di
Guru sebagai mengelola kelas atur jadwal siswa-siswi
pengelola agar tercipta yang memimpin doa dan
kelas lingkungan bernyanyi ?
tyang asik dan 3) Bagaimana cara
menarik menciptakan lingkungan
belajar yang menarik ?
4) Bagaimana cara ibu
membujuk anak yang
susah di atur ?
Sebagai 1) Apakah ibu sudah
Guru sebagai penengah dalam mendampingi siswa
Mediator kegiatan belajar ketika mereka
siswa, bermasalah?
hendakanya 2) Sebaliknya apakah ibu
73
Lampiran 2
Guide Observasi
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
DOKUMENTASI
OBERVASI PENELITIAN
Gambar. L.03. Seorang siswa (Kelas B) yang menangis saat akan mengikuti
kegiatan-belajar
Gambar. L.16. Kegiatan foto bersama setelah Wawancara Subjek inisial NR (Ibu
yang menggenakan seragam batik Tosca -Tengah )
Keterangan
L : Lampiran