Anda di halaman 1dari 9

BAHASA INDONESIA

Penulisan EYD Versi 5


Boby Gunawan M.Pd
Kelompok 5
Sulviana Balqish Putri (22612080)
Andhika Dian Wicaksono (22612044)
Billal Alrexa Munggaran (22612048)
Seri Wahyuni (22612223)
Niken Dwi Agustina (22612222)
Gusni Malasari (22612057)
Pengertian Ejaan Dan
EYD
Dalam(KBBI), Ejaan adalah kaidah cara
menggambarkan suara dalam bentuk tulisan
(huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.
Dikutip dari buku esai penerapan ejaan
Bahasa Indonesia (2020) karya widya
fitriantiwi, ejaan disebut juga sebagai kaidah
yang harus dipatuhi oleh pemakai Bahasa
supaya keteraturan dan keseragaman dalam
penulisan Bahasa dapat tercapai. Bisa
dikatakan kalua ejaan adalah cara dalam
menuliskan kata/kalimat dengan benar,
dengan memperhatikan penggunaan huruf
Fungsi Ejaan
Ejaan tidak semata-mata hanya digunakan untuk menulis
kata/kalimat dengan benar. Ejaan juga memiliki fungsi
yang cukup penting dalam penulisan Bahasa Indonesia.
Berikut fungsi ejaan diantaranya:
- Sebagai pembakuan dalam membuat tata Bahasa
agar semakin baku.
- Membuat pemilihan kosa kata dan istilah menjadi
lebih baku.
- Sebagai penyaring unsur Bahasa asing ke Bahasa
Indonesia sehingga dalam penulisannya tidak
menghilangkan makna aslinya.
- Penggunaan ejaan dapat membantu mencerna
informasi dengan lebih cepat dan mudah, karena
penulisan Bahasa yang lebih teratur.
Ejaan Van Ophuysen Ejaan Suwandi
Setelah ejaan Van
Ejaan ini mulai berlaku sejak Bahasa Ophuysen diberlakukan,
Idonesia lahir dalam awal tahun dua maka muncul ejaan yang
puluh. Ejaan ini merupakan warisan menggantikan, yaitu ejaan
dari Bahasa melayu yang menjadi
dasar Bahasa indonesia.
Sejarah Ejaan suwandi. Dimana ejaan ini
berlaku mulai tahun 1947

Bahasa Indonesia sampai 1972

Ejaaan Yang Di
sempurnakan(EYD)
EYD diterapkan secara resmi
mulai tanggal 17 agustus 1972
dengan surat keputusan
presiden RI nomor : 57/1972
Perubahan Pemakaian Huruf Dalam
Tiga Ejaan Bahasa Indonesia
Ejaan Yang Disempurnakan EYD Khusu, Jumat, Yakni
(Mulai 16 Agusrtus 1972)

Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) Chusus, Djum’at, Jakni


1947-1972

Ejaan Ophusen (1901-1947) Choesoes, Djoem’at, Ja’ni


Penulisan Ejaan & Contohnya
01 02 03
HURUF ABJAD HURUF VOKAL HURUF KONSONAN
Dalam bahasa Indonesia, Dalam bahasa Indonesia, Dalam bahasa Indonesia,
terdapat 26 hururf abjad terdapat 5 huruf vokal yang terdapat 21 huruf
yaitu: A, B, sampai Z. diantaranya adalah: A, I, U, E, konsonan
O

04 05 06
HURUF DIFTONG GABUNGAN HURUF HURUF TEBAL
Huruf vocal ai, au, ei, dan oi. KONSONAN Huruf tebal dipakai untuk
Huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy menegaskan tulisan miring
masing-masing melambangkan
satu bunyi konsonan.
dan bagian karangan.
7 HURUF KAPITAL 8 HURUF MIRING
• Huruf pertama di awal kalimat.
• Huruf pertama dalam unsur • Huruf miring dipakai untuk
nama orang termasuk julukan. menuliskan judul buku, nama
• Huruf pada awal kalimat dalam majalah, atau nama surat kabar.
petikan langsung • Huruf miring dipakai untuk
• Huruf pertama setiap kata menegaskan atau
nama agama, kitab suci, dan mengkhususkan huruf.
Tuhan. • Huruf miring dipakai untuk
menuliskan kata atau ungkapan
• Huruf pertama unsur nama
dalam Bahasa daerah atau
gelar kehormatan, keturunan,
Bahasa asing.
keagamaan, atau akademik.
• Huruf pertama unsur nama
jabatan dan pangkat
• Huruf pertama nama bangsa,
suku bangsa, dan Bahasa, DLL.
TANDA TANYA TANDA TITIK
Tanda tanya hanya dipakai
pada akhir kalimat tanya, 06 01 Tanda titik dipakai pada akhir
kalimat yang bukan
tanda tanya diapakai dalam pertanyaan atau seruan,
tanda kurung untuk tanda titik di pakai dibelakang
menyatakan bagian kalimat angka atau huruf dalam suatu
yang disangsikan. bagan.

TANDA HUBUNG
Pemakaian TANDA KOMA
05 Tanda Baca 02
Tanda hubung menyambung Dipakai diantara unsur-unsur
suku-suku kata dasar yang daam suatu pembilangan,
terpisah, menyambung untuk memisahkan kalimat,
awalan dengan bagian kata di dugunakan untuk memisahkan
depannya pada pengganti anak kalimat dari induk kalimat.
baris

TANDA TITIK DUA TANDA TITIK KOMA

03
Dapat dipakai pada akhir suatu Dapat dipakai untuk
pernyataan lengkap, tidak akan
dipakai jika rangkaian atau
04 memisahkan bagian kalimat
yang sejenis, dipakai sebagai
perian itu merupakan pelengkap pengganti kata penghubung.
yang mengakhiri pernyataan.
KESIMPULAN
Ejaan merupakan keseluruhan peraturan bagaimana
menggambarkan lambang-lambang bunyi ujuran dan
bagaimana interrelasi antara lambang-lambang itu
(pemisahannya, penggambungannya) dalam suatu Bahasa.
Ejaan yang disempurnakan bertujuan untuk dapat
berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai