Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISIS KENDALA PADA WATER INJECTION TERHADAP


PRODUKTIVITAS CRUDE OIL DENGAN METODE THEORY OF
CONSTRAINT (TOC)
(Studi Kasus: PT. MEDCO E&P Indonesia Blok Rimau Sumsel)

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk


Memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana
Teknik Industri

Disusun Oleh :
Nama : Silky Riska Sulviana
NIM : D 600.160.009

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LAPORAN KERJA PRAKTEK diajukan kepada Universitas Muhammadiyah


Surakarta untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program
Sarjana Teknik Industri

Waktu : 26 Juli 2019 s.d 20 Agustus 2019


Tempat : PT. Medco E&P Indonesia Blok Rimau Sumsel

Oleh:
Silky Riska Sulviana
D 600.160.009

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

Henpry Ahmad Kholid Alghofari, S.T., M.T

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Industri

Eko Setiawan, ST, MT, Ph.D

ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Laporan Kerja Praktek dengan Judul : ANALISIS KENDALA PADA WATER


INJECTION TERHADAP PRODUKTIVITAS CRUDE OIL DENGAN
METODE THEORY OF CONSTRAINT (TOC) (Studi Kasus: PT. Medco
E&P Indonesia Blok Rimau Sumsel) ini telah diuji dan dipertahankan
dihadapan Dewan Penguji sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta, pada :
Hari :

Tanggal :

Mengesahkan,
Dewan Penguji, Tanda Tangan

1. ……………………………….
Ketua

2. ……………………………….
Anggota

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Industri

Eko Setiawan, ST, MT. Ph D

iii
ABSTRAK

Kegiatan eksplorasi menghasilkan limbah cair dalam bentuk air terproduksi yang
dapat dikelola dengan melakukan reinjeksi ke dalam sumur. Proses injeksi air
terproduksi seringkali mengalami kendala sehingga berkurangnya air terproduksi
yang dapat diinjeksikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
kendala pada proses injeksi air terproduksi dan menguji pengaruh serta hubungan
antara jumlah injeksi air terproduksi dengan jumlah minyak yang terangkat.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah teori kendala (TOC) dengan
menggunakan lima tools yakni current reality tree (CRT), evaporating cloud
(EC), future reality tree (FRT) dan prerequisite tree (PrT). Hasil dari penelitian
ini menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara jumlah
injeksi air terproduksi dan jumlah minyak yang dihasilkan sebesar 35,7%.
Hubungan antara kedua variabel tersebut cukup kuat dengan tingkat keeratan
hubungan sebesar 0,598%. Kendala yang berhasil di identifikasi adalah kebocoran
pada pipa water injection pump, masalah pada genset, total solid yang tinggi pada
air terproduksi dan masalah korosi pada pipa yang disebabkan tingginya kadar
H2S pada air terproduksi. Kesimpulan yang didapatkan adalah akar kendala yang
mempengaruhi sebagian besar sistem adalah masalah korosi pipa. Rekomendasi
yang dapat diberikan adalah melakukan treatment pada air terproduksi dengan
bahan kimia untuk meminimalisir kadar H2S.
Kata Kunci : Water Injection, Crude Oil, Theory of Constraints

ABSTRACT

Exploration activities produce liquid waste such as produced water that can be
managed by re-injecting into the well. The process of water injection are often
constrained so that the reduction in produced water can be injected. The purpose
of this research is to analyze the constraints of water injection and to test the
effect and the relationship between the amount of water injection with the amount
of crude oil. The method used in this research is the theory of constraints (TOC)
using five tools such as current reality tree (CRT), evaporating cloud (EC), future
reality tree (FRT) and the prerequisite tree (PrT). The results of this research
indicate that there are significant positive and significant correlation between
water injection and crude oil in amounted of 35.7%. The relationship between
these two variables is strong enough to level the relationship of 0.598%.
Constraints are successful in identifying is leaks in the pipe of water injection
pump, problems in the generator, level total solid are high in produced water and
corrosion problems in the pipe caused by high levels of H2S in the produced
water. The conclusion obtained is the root constraints affecting most of the system
is the problem of corrosion of the pipe. Recommendations can be given is to do
some treatment on produced water with chemicals to minimize the levels of H2S.
Keywords : water injection, crude oil, theory of constraints

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allat SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek dengan judul
“ANALISIS KENDALA PADA WATER INJECTION TERHADAP
PRODUKTIVITAS CRUDE OIL DENGAN METODE THEORY OF
CONSTRAINT (TOC) (Studi Kasus: PT. Medco E&P Indonesia Blok Rimau
Sumsel)” dengan lancar dan tepat waktu.
Penyusunan Laporan Kerja Praktek tidak lepas dari campur tangan pihak –
pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas segala kasih sayang dan rahmat-Nya telah memberi kelancaran
dan kemampuan untuk menyelesaikan Laporan Kerja Praktek.
2. Bapak dan Ibu yang telah memberikan doa dan dukungan baik dari aspek moril
maupun materil sehingga penulis dapat melaksanakan Kerja Praktek dengan
lancar.
3. Bapak Ir. Ahmad Kholid Alghofari, S.T., M.T selaku dosen pembimbing kerja
praktek yang telah memberi masukan konstruktif pada penulis.
4. Ibu Ir. Indah Pratiwi, S.T., M.T selaku dosen pembimbing akademik yang telah
mendukung kelancaran proses kerja praktek ini.
5. Bapak Rully Chaerulah, Bapak Dudi K, Bapak Khalit, Bapak Henpry, Bapak
Arif, Bapak Idris dan Bapak Erdian selaku penanggung jawab dan pendamping
di lapangan.
6. Karyawan-karyawan di divisi Production and Pipeline PT. Medco E&P
Indonesia Blok Rimau Sumsel yang telah membantu selama pelaksanaan Kerja
Praktek.
7. Octalia Rahmasari yang telah menemani, membantu dan mendukung dalam
kelancaran Kerja Praktek di PT. Medco E&P Indonesia.
Ucapan Terima Kasih dan rasa hormat penulis sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek. Akhir
kata, penulis berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis dan bagi perusahaan yang diteliti.

Surakarta, September 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PEMBAHASAN ........................................... iii
ABSTRAK............................................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR........................................................................................................v
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. ix
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .......................................................1
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ............................................................1
B. Misi dan Tujuan Perusahaan ................................................................1
C. Struktur Organisasi dan Job Description ..........................................2
1. Struktur Organisasi dan Job Description Blok Rimau ...............2
2. Struktur Organisasi dan Job Description Divisi
Production and Pipeline .....................................................................3
D. Sistem Produksi dan Peta Proses Operasi .........................................4
1. Sistem Produksi .....................................................................................4
2. Peta Proses Operasi ...............................................................................5
E. Hasil Produksi dan Pemasarannya .....................................................5
1. Hasil Produksi ........................................................................................5
2. Pemasaran ................................................................................................6
F. Lokasi dan Layout Pabrik ......................................................................6
1. Lokasi Pabrik ..........................................................................................6
2. Layout Pabrik .........................................................................................7
G. Personalia .......................................................................................................7
1. Status Karyawan ....................................................................................7
2. Penggajian Karyawan ...........................................................................7
3. Kesejahteraan Karyawan .....................................................................7
4. Pendidikan dan Pelatihan Karyawan ...............................................7
5. Pembagian Jam Kerja Karyawan ......................................................8
6. Kebijakan yang Terjadi di PT. Medco E&P Rimau ....................8
7. Proses Rekruitmen Karyawan ............................................................8
H. Identifikasi Permasalahn Umum dan Permasalahan
Khusus ............................................................................................................8
1. Permasalahan Umum ............................................................................8
2. Permasalahan Khusus........................................................................ 10
BAB II ANALISIS PERMASALAHAN KHUSUS............................................. 11
A. Pendahuluan............................................................................................... 11
1. Latar Belakang .................................................................................... 11
2. Rumusan Masalah .............................................................................. 12

vi
3. Manfaat .................................................................................. 12
B. Tujuan ......................................................................................... 12
C. Metodologi Penelitian ................................................................ 12
D. Hasil dan Pembahasan .............................................................. 13
1. Objek Studi ............................................................................ 13
2. Pengaruh Water Injection terhadap Produktivitas Crude
Oil di Bulan Juni 2019 dengan Uji Regresi Korelasi dan
Anova ..................................................................................... 13
3. Area atau Batasan dari Objek Studi ....................................... 15
4. Karakterisasi Area .................................................................. 16
5. Current Reality Tree (CRT) .................................................. 16
6. Evaporating Cloud (EC) ....................................................... 17
7. Future Reality Tree (FRT) .................................................... 18
8. Prerequisite Tree (PrT) ......................................................... 19
E. Kesimpulan ................................................................................. 19
F. Ucapan Terima Kasih ................................................................ 20
G. Daftar Pustaka ........................................................................... 20
BAB III DESKRIPSI LAPORAN HARIAN ................................................ 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Status Karyawan di Bagian Production and Pipeline..............................7


Tabel 1.2 Pembagian Jam Kerja Karyawan ...................................................................8
Tabel 1.3 Permasalahan Umum.........................................................................................9
Tabel 2.1 Data Produksi Crude Oil dan Water Injection Bulan Juni 2019........ 13
Tabel 2.2 Total Solid pada Bulan Juni 2019 ............................................................... 16
Tabel 2.3 UDE yang Teridentifikasi ............................................................................. 16
Tabel 2.4 Relationship Matrix dari UDE yang Teridentifikasi ............................. 16
Tabel 2.5 Identifikasi Kondisi Diinginkan dan Tidak Diinginkan ....................... 18

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Blok Rimau ............................................................2


Gambar 1.2 Struktur Organisasi Divisi Production and Pipeline.......................3
Gambar 1.3 Peta Proses Operasi Oil PT. Medco Blok Rimau ..............................5
Gambar 1.4 Lokasi PT. Medco E&P Rimau ..............................................................6
Gambar 1.5 Layout Pabrik PT. Medco E&P Rimau ................................................7
Gambar 2.1 Flowchart Metodologi Penelitian ....................................................... 13
Gambar 2.2 Current Reality Tree (CRT) ................................................................. 17
Gambar 2.3 Evaporating Cloud (EC)........................................................................ 18
Gambar 2.4 Future Reality Tree (FRT) .................................................................... 18
Gambar 2.5 Prerequisite Tree (PrT) .......................................................................... 19

ix
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan


PT Medco Energi didirikan sebagai kontraktor pengeboran Indonesia
pada tahun 1980 oleh Arifin Panigoro dengan nama Meta Epsi Drilling
Company (MEDCO). Aktivitas di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan
gas dimulai ketika Medco Energi mengakuisisi kontrak eksplorasi dan
produksi Tesoro di Kalimantan Timur (TAC dan PSC) pada tahun 1992.
Tahun 1994 terjadi penawaran saham perdana Medco Energi di Bursa Efek
Indonesia yang sebelumnya dikenal dengan Bursa Efek Jakarta. Tahun
berikutnya perusahaan ini mengambil alih 100% saham PT Stanvac Indonesia
dari Exxon dan Mobil Oil. Perusahaan ini melakukan observasi hingga tahun
1996 menemukan lapangan minyak terbesar di Kaji dan Semoga, Blok
Rimau, Sumatera Selatan. Tahun 1997 Medco Energi mulai memasuki
industri hilir melalui joint management agreement untuk mengoperasikan
kilang metanol milik Pertamina di Pulau Bunyu, dan tahun 1998 produksi di
Blok Rimau sudah dapat di operasikan secara keseluruhan
Pada tahun 2000, perusahaan ini mengakuisisi tiga wilayah kerja baru
yakni Simenggaris, West Madura dan Senoto-Toili serta menemukan
lapangan minya di Soka, Sumatera Selatan. Saat inilah ekspor minyak bumi
perdana dilakukan, hal ini ditandai dengan penggabungan expand Sumatera
dan expand Kalimantan menjadi expand Nusantara. Tahun 2004 perusahaan
melakukan rebranding dengan mengubah expand Nusantara menjadi PT.
Medco E&P Indonesia. Tahun 2006 dan 2008 perusahaan ini mendapat
kontrak jasa E&P di Oman dan mengakuisis Blok 82 dan 83 di Yaman. Tahun
2011 mendapat persetujuan komersialisasi untuk area 47 di Libya hingga
tahun 2018 PT Medco Energi memperoleh perpanjangan kontrak selama 20
tahun untuk Blok Tarakan dan selama 21 tahun di Blok Rimau serta berhasil
menerbitkan obligasi global US$ 500 Juta dengan rating outlook yang
favorable dari lembaga berwenang.
B. Misi dan Tujuan Perusahaan
PT. Medco Energi memiliki misi dalam membangun sumber daya energi
menjadi portofolio investasi yang menguntungkan dan dilakukan dengan
benar serta bertanggung jawab. Misi tersebut merupakan strategi untuk
mencapai visi atau tujuan perusahaan yakni menjadi perusahaan energi
pilihan bagi investor, pemegang saham, mitra kerja, karyawan Medco Energi
serta masyarakat umum. Tantangan yang Medco Energi hadapi adalah
mewujudkan misi dan memastikan bahwa setiap proyek dapat diselesaikan
dengan tepat waktu dan dikerjakan sesuai standar tertinggi tata kelola
perusahaan yang baik dan keselamatan. Cara Medco

1
2

Energi dalam menghadapi tantang itu adalah dengan menerapkan tata nilai
yakni profesional, terbuka, etis dan inovatif, dengan menerapkan tata nilai
tersebut Medco Energi dapat terus mempertahankan kelangsungan usahanya.
Strategi lain dari Medco Energi adalah menjadi perusahaan energi
terkemuka di Indonesia dengan menerapkan tujuh sasaran strategis berskala
luas, strategi tersebut di antaranya adalah
1. Mengganti dan menambah cadangan melalui eksplorasi dan akuisisi
2. Meningkatkan volume produksi melalui pengembangan cadangan dan
penciptaan pasar baru untuk gas alam yang belum terjual
3. Mengembangkan sumber energi lain dan bidang usaha terkait unyuk
memenuhi peningkatan permintaan energi dunia
4. Menjaga fleksibilitas finansial dengan struktur keuangan yang bijak dan
pengendalian biaya
5. Membangun aliansi-aliansi strategis
6. Mendorong kesejahteraan masyarakat dan melestarikan lingkungan
7. Terus mempraktikkan standar tertinggi dengan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance.
C. Struktur Organisasi dan Job Description
1. Struktur Organisasi dan Job Description Blok
Rimau a. Struktur Organisasi Blok Rimau

Manager Operasi Rimau

Lead Lead Well


Lead Lead Artifical Lead Road and
Production and Maintenance
Maintenance Lift Transportasion
Pipeline Rimau

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Blok Rimau


3

2. Struktur Organisasi dan Job Description Divisi Production and


Pipeline a. Struktur Organisasi Divisi Production and Pipeline

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Divisi Production and Pipeline


b. Job Description Divisi Production and Pipeline
1) Kepala Production and Pipeline
Mengepalai dan mengawasi pelaksanaan proses produksi, menjaga
keseimbangan proses dan mengawasi pembuatan laporan produksi.
2) Admin dan pendukung
Mengatur dan membuat segala hal administratif yang mendukung
kegiatan divisi production and pipeline.
3) Supervisor
Merencanakan kegiatan sesuai dengan bidangnya, mengkondisikan
kegiatan dan tugas yang berada di lingkupnya berjalan lancar dan
melakukan kontrol terhadap pekerjaan tersebut.
4) Pumper
Mengawasi berbagai hal yang ada di lapangan baik yang merupakan
perangkat utama produksi maupun perangkat pendukung.
5) Foreman
Mengepalai operator dan secara langsung bertanggung jawab kepada
supervisor atas kondisi di stasiun.
4

6) Operator Stasiun
Mengatur dan mengoperasikan perangkat pada stasiun, mengecek
fasilitas stasiun dan melaporkan hasil pantauan selama enam jam.
7) Teknisi
Melakukan pengecekan secara berkala dan melakukan pemeliharaan
sesuai jadwal serta melakukan perbaikan dari perangkat produksi
saat kondisi tertentu
8) Laboran
Melakukan pengecekan terhadap sampel, merekam data dengan
menuliskannya dalam format sesuai standar dan melaporkannya.
9) Ship Clerk
Memastikan pesanan tepat waktu, memantau jalannya pengiriman,
memastikan produk sampai tempat tujuan dengan baik dan
memastikan dokumen terkait tersedia secara lengkap
10) Welder
Mengoperasikan peralatan yang sesuai untuk menyatukan struktur
atau bagian mekanis dengan presisi yang tinggi atau subjek yang
bekerja pada bagian pengelasan.
11) Pipe Fitter
Memeriksa dan menguji sistem jalur pipa yang dipasang, merakit
dan mengamankan pipa dan peralatan terkait sesuai dengan
spesifikasi, merencanakan tata letak atau perbaikan sistem pipa
sesuai dengan spesifikasi.
12) Wireline and Well Test
Melakukan perawatan sumur produksi dengan cara melakukan
pembersihan tubing, penggantian gas lift dan melakukan test
terhadap performansi sumur saat masih berada di formasi.
D. Sistem Produksi dan Peta Proses Operasi
1. Sistem Produksi
Sistem produksi dari PT Medco E&P Rimau menggunakan sistem
produksi kontinyu selama 24 jam. Sistem produksi ini pada dasarnya
menghasilkan tiga komponen yakni crude oil, gas dan produce water.
a. Crude Oil
Sistem produksi dengan hasil crude oil didapat saat proses
pemisahan oleh separator menjadi gas, minyak dan air. Selanjutnya
akan dibawa ke FWKO (free water knock out) untuk memisahkan
kembali gas dan liquid. Liquid ini yang akan menjadi crude oil setelah
melalui proses heater di wash tank dan di treatment pada storage tank
dengan water content maksimal 0,5%.
b. Gas
Sistem produksi dengan hasil gas didapat saat proses pemisahan di
separator dan FWKO, dimana gas akan masuk ke bagian scrubber
5

suction untuk kemudian di discharge menjadi sumber untuk gas lift


dalam bentuk kompresor dan sebagian akan dilakukan flaring.
c. Produced Water
Sistem produksi dengan hasil produced water didapat saat proses
pemisahan di FWKO dimana liquid akan dipisahkan dan air masuk
kedalam skimmer tank yang juga kembali dipantau oil content nya, jika
sudah dirasa tidak membawa kandungan minyak akan masuk kedalam
produced water tank 10.000 Bbl dan dilakukan WIP (water injection
pump) ke dalam sumur sebagai upaya untuk mengembalikan air
kembali ke perut bumi dan memancing minyak yang berada di sela
bebatuan naik ke permukaan.
2. Peta Proses Operasi

Gambar 1.3 Peta Proses Operasi Oil PT. Medco Blok Rimau
E. Hasil Produksi dan
Pemasarannya 1. Hasil Produksi
PT Medco E&P Indonesia Blok Rimau memiliki 389 sumur di
lapangan Kaji dan Semoga, Sumatera Selatan. Sumur tersebut dibagi
menjadi empat kondisi diantaranya 192 sumur yang masih berproduksi
secara aktif, 93 sumur dalam kondisi tutup sementara, 98 sumur
mengandung injeksi air dan 6 sumur yang tidak lagi berproduksi. Hasil
produksi pada Blok Rimau Kaji-Semoga diantaranya adalah minyak
mentah sebanyak ± 8.000 BOPD (barrel oil per day), gas ikutan atau gas
yang terlarut dan dihasilkan bersamaan dengan minyak bumi sebanyak
±1,5 MMSCFD (million standard cubic feet per day) dan air terproduksi
sebanyak ±230.000 BAPD (barrel air per day). Produksi tersebut
didapatkan dari metode pengangkatan secara alami maupun buatan dengan
menggunakan bantuan gas lift dan ESP.
6

2. Pemasaran
Pada bagian distribusi pemasaran, stasiun Kaji menjadi muara akhir
dari beberapa stasiun seperti stasiun pengumpulan minyak Semoga,
Satelite Matra, KM. 102 yang merupakan milik Pertamina, old Rimau
yang terdiri dari tiga daerah utama yakni Kerang, Langkap dan Tabuan
serta Cluster AV yang merupakan tempat terpisah dari sumber utama
pengumpulan minyak dan terdiri dari beberapa sumur. Pada stasiun Kaji,
minyak tersebut kemudian melalui proses pengolahan sehingga
menghasilkan nett oil yang siap untuk di distribusikan. Proses distribusi
dimulai dari lapangan Kaji kemudian ke Pengabuan dan Tengguleng,
namun untuk pendistribusian di Tengguleng mulai berhenti pada tanggal
17 Juli 2019. Di Pengabuan akan menerima minyak dari Jene (SSB)
kemudian kembali didistribusikan ke KM. 03 dan berakhir di Pertamina
RU III. Proses pendistribusian dilakukan secara estafet mengingat bahwa
jarak dari satu stasiun ke stasiun lainnya cukup berjauhan mencapai ±105
km dan berakibat pada berkurangnya tekanan pipa penyalur sehingga
minyak tidak dapat tersalurkan dengan lancar.
F. Lokasi dan Layout
Pabrik 1. Lokasi Pabrik
PT Medco E&P Blok Rimau memiliki luas wilayah sebesar 1.103
2
km . Lokasi Blok Rimau ini terletak di dua daerah yakni Kabupaten Musi
Banyuasin dan Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Saat ini
Blok Rimau memiliki beberapa stasiun utama yakni Kaji, Semoga, Cluster
AV, Satelite Matra dan Old Rimau.

Gambar 1.4 Lokasi PT. Medco E&P Rimau


7

2. Layout Pabrik

Gambar 1.5 Layout Pabrik PT. Medco E&P Rimau


G. Personalia
1. Status Karyawan
Pada keseluruhan PT Medco Blok Rimau mengenal status karyawan
yang dibedakan menjadi karyawan tetap dan outsourcing atau pihak
ketiga. Adapun jumlah karyawan pada keseluruhan PT Medco Blok Rimau
khususnya divisi production and pipeline dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Status Karyawan di Bagian Production and Pipeline
Old Kaji
Summary Admin WI Pipeline Jumlah
Rimau Semoga
Permanent 0 6 11 5 5 27
Pihak
2 26 21 22 27 98
Ketiga
Jumlah 32 21 27 32
2. Penggajian Karyawan
Proses penggajian karyawan pada PT Medco E&P Indonesia memiliki
standar sesuai dengan kesepakatan atau agreement dari kedua belah pihak
di awal perekrutan. Penggajian dilakukan pada setiap tanggal 25 dan
prosedur pencairan gaji secara langsung akan ditransfer pada rekening
pribadi karyawan.
3. Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan karyawan didapat dengan memberikan asuransi kesehatan,
tunjangan dan beberapa fasilitas pendukung seperti medical department,
mess full facility, sarana olahraga, masjid, kantin, kendaraan (mobil dan
minibus), generator listrik dan security.
4. Pendidikan dan Pelatihan Karyawan
Pelatihan dan pendidikan bagi karyawan di PT. Medco E&P Indonesia
diantaranya adalah program pengembangan kompetensi kepemimpinan,
harmonisasi kebijakan SDM, program pengembangan kompetensi teknis,
pengembangan sistem informasi, penghargaan dan program
pengembangan akselerasi.
8

5. Pembagian Jam Kerja


Pembagian jam kerja di PT Medco E&P menyesuaikan dengan status
karyawan. Terdapat perbedaan pada karyawan yang bekerja di bagian
kantor perusahaan dan karyawan yang bekerja secara langsung di
lapangan. Pembagian kerja tersebut dapat dirincikan sebagai berikut. Tabel
1.2 Pembagian Jam Kerja Karyawan
Status Karyawan
Lokasi Kerja
Tetap Outsourcing
Kantor On 14 hari 5 hari
Off 14 hari 2 hari
Lapangan On 10 hari 10 hari
Off 5 hari 5 hari
6. Kebijakan yang Terjadi di PT. Medco E&P Rimau
a. Pembuatan visitor pass and exit pass verification bagi para pengunjung
di PT Medco E&P Rimau.
b. Pemeriksaan kesehatan bagi pengunjung di Medical Department.
c. Safety Briefing bagi setiap pengunjung oleh HSE Departement.
d. Safety talk divisi setiap senin hingga jumat dan gabungan pada hari
sabtu.
e. THIC (Toolbox-Meeting Hazard Identification Card) sebagai upaya
peringatan bahaya secara langsung di lapangan.
f. 10 Life Saving Rules
g. 3T Golden Rules (Tahu Pekerjaannya, Tahu Bahayanya dan Tahu
Mengendalikan Resikonya)
7. Proses Rekruitmen Karyawan
Proses rekruitmen ini dilakukan menyesuaikan dengan kebutuhan dari
setiap divisi dalam organisasi. Kebutuhan man power dari sebuah divisi
akan dilaporkan ke human resource, setelah itu bagian HR akan mencari
calon karyawan yang memenuhi kriteria dan standar sesuai dengan
kebutuhan divisi tersebut. Proses ini melewati tiga tahapan test,
diantaranya adalah psikologi, technical dan kesehatan. Pada bagian
psikologi akan diberikan test berkaitan dengan ilmu pengetahuan alam dan
matematika, selanjutnya bagian technical akan menguji sesuai dengan
kebutuhan yang diajukan atau posisi yang ditawarkan. Terakhir pada
bagian kesehatan akan disesuaikan dengan standar yang telah diberlakukan
perusahaan.
H. Identifikasi Permasalahan Umum dan Permasalahan
Khusus 1. Permasalahan Umum
Pada dasarnya setiap perusahaan selalu menemukan berbagai kendala
maupun hambatan dalam proses mencapai tujuan. Permasalahan umum
yang berhasil diidentifikasi pada divisi production and pipeline adalah
sebagai berikut.
9

Tabel 1.3 Permasalahan Umum


No Masalah Uraian Masalah Solusi
1 Operator Kesulitan membagi kerja saat Melakukan metode bypass
Stasiun terjadi kondisi upnormal antara
pengecekan langsung di stasiun
dan mengoperasikan sistem
Kurangnya pengawasan terhadap Melakukan overflow sehingga
wash tank sehingga minus oil minyak tidak terbawa pada
terlalu banyak dan produce water injection water
masih mengandung oil konten
Tidak adanya pemberitahuan Surat ijin kerja harus
mengenai pekerjaan yang mengetahui operator yang
berdampak pada operator sedang bertugas
Bagian form pada wash tank Melakukan pelapisan berongga
mengalami pengaratan sehingga agar air dapat keluar
timbul genangan air ditengah-
tengah
Power plan rusak sehingga engine Melakukan pengecekan pada
dan pompa mati trafo secara berkala
2 Laboratori Ketidakpastian waktu pada Penambahan personil
um sampel yang akan di uji dikhususkan untuk
pengambilan sampel,
dikarenakan pumper memiliki
jobdesc yang cukup banyak
Pengadaan chemical yang Memastikan bahwa vendor
terlambat dari jadwal yang telah sudah memiliki stock yang
diatur diminta dan melakukan
kooridinasi dengan pihak pusat
Sirkulasi udara di laboratorium Pemasangan blower pada
menyebabkan terganggunya laboratorium
konsentrasi laboran

Efek jangka panjang yang akan Penggunaan APD lengkap


diterima laboran dari aspek
setiap melakukan pengujian
kesehatan tanpa terkecuali
Lambatnya pelaporan watercut Pelaporan pada pihak
dari sampel minyak melebihi
engineering terkait dengan
standar yang telah ditentukan
watercut sampel dilakukan
yakni 0,5% setiap 6 jam sekali
3 Pumper Kebocoran pada pipa yang
Melakukan klem pada pipa
menghubungkan antara manifold atau pemeliharaan secara
di well dan manifold di stasiun preventif dengan melakukan
piging
Nipple drat pada well bengkok Penggantian nipple drat dan
karena terjadi benturan benda pemasangan safety line pada
keras area sumur
Beberapa sumur masih Penjadwalan retest dan
memerlukan retest dan resample resample pada sumur sehingga
persiapan lebih terstruktur
10

No Masalah Uraian Masalah Solusi


Masih ditemukan pekerjaan berat Pengawasan tentang
yang tidak dibantu helper dan pelaksanaan THIC diperketat
dengan peralatan safety yang
belum lengkap
Masih ditemukan surat izin kerja Sosialiasi penggunaan surat
yang tidak sesuai dengan lokasi izin kerja pada pihak
pekerjaan outsourcing dilakukan berkala
Hilangnya kabel tembaga pada Pengawasan pada panel dapat
panel dari well ESP dilakukan dengan cctv
Rusaknya pipa dikarenakan Pemasangan alarm pada pipa
binatang buas
Crude oil mengandung banya Menurunkan tekanan hingga
paravin sehingga terlalu kental stabil, karena sumur dengan
dan tool susah untuk masuk jumlah paravin yang banyak
kedalam sumur biasanya adalah sumur low
pressure
Beberapa klem yang aus Penggantian klem dan
pembersihan disekitar pipa
2. Permasalahan Khusus
Pada permasalahan khusus, peneliti lebih berfokus untuk melakukan
analisa kendala pada water injection dan pengaruhnya terhadap
produktivitas crude oil pada bulan Juni 2019. Sebelum melakukan
identifikasi terhadap kendala-kendala pada water injection, perlu
dilakukan pengujian adanya pengaruh dan hubungan antara water injection
dan produktivitas crude oil. Ketika pengujian tersebut menghasilkan nilai
yang positif, selanjutnya dilakukan identifikasi kendala pada water
injection. Kendala-kendala tersebut kemudian disusun dan dianalisis
sedemikian rupa untuk mendapatkan akar dari kendala pada water
injection. Akar kendala tersebut mempengaruhi kinerja dari injeksi
produce water dilihat dari sebuah sistem, dari akar kendala tersebut dapat
digagas sebuah rekomendasi yang diharapkan dapat mempengaruhi jumlah
produce water yang di injeksikan dan dampaknya pada jumlah crude oil
yang didapatkan.
Berdasarkan permasalahan khusus di atas peneliti bermaksud
melakukan pengamatan di divisi production and pipeline untuk
mengetahui pengaruh antara water injection dan crude oil serta kendala-
kendala yang menghambat atau menyebabkan penurunan injeksi pada
produce water di bulan Juni 2019. Peneliti akan menganalisis data dari
produksi crude oil dan water injection per hari pada bulan Juni 2019 dan
mengidentifikasi kendala pada water injection melalui metode theory of
constraints (TOC).
BAB II
ANALISIS PERMASALAHAN KHUSUS
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kegiatan eksplorasi produksi minyak dan gas bumi menghasilkan
limbah kegiatan yang berbentuk padat, cair dan gas dengan komposisi 80%-
95% merupakan limbah cair. Air terproduksi atau produce water merupakan
limbah cair terbesar yang dihasilkan oleh kegiatan tersebut, air terproduksi
akan terus menerus dihasilkan selama lapangan minyak itu berproduksi
(Igunnu & Chen., 2012). Air terproduksi mengandung kadar garam yang
cukup tinggi, garam bukanlah senyawa berbahaya bagi lingkungan tetapi
jika melebihi baku mutunya maka akumulasi garam dapat menyebabkan
penurunan kualitas air permukaan dan air tanah (Guerra et al., 2011)
Pengelolaan air terproduksi dapat dilakukan dengan cara reinjeksi ke
dalam sumur-sumur yang tidak terpakai lagi. Injeksi air terproduksi
memerlukan suatu sistem yang dimulai dari proses pre-treatment produce
water sampai dengan penginjeksian ke dalam sumur-sumur injeksi
menggunakan pompa (Maulina., 2011). Sistem injeksi air terproduksi pada
lapangan Kaji-Semoga blok Rimau dimulai dengan memisahkan antara
liquid dan gas pada separator, liquid kemudian dipisahkan kembali di
FWKO. Produce water pada FWKO kemudian dibawa ke skimmer untuk
dipantau kadar minyak yang kemungkinan masih ada, dari skimmer air
terproduksi di bawa ke produce water tank 10.000 barel dengan
menggunakan pompa feeder. Dari tank tersebut kemudian di alirkan menuju
water injection pump ke sumur-sumur water injection untuk di injeksikan.
Tujuan dari water injection adalah sebagai maintenance pressure
reservoir dan water driver. Maintenance pressure reservoir dimaksudkan
untuk menjaga dan memastikan tekanan produced water tersebut mengisi
rongga pori-pori batuan reservoir dan dapat mengalirkan fluida yang
terkandung didalamnya. Pada water driver bertujuan untuk mendorong
minyak dengan tekanan yang stabil ke permukaan sumur oleh air, dengan
adanya injeksi air pada sumur akan mengakibatkan kenaikan jumlah minyak
yang terangkat. Dampak kenaikan produksi dapat dihitung dari produksi
kumulatif minyak aktual sebelum injeksi air dan setelah injeksi air.
Proses injeksi pada produce water memiliki beberapa kendala
dalam penerapannya seperti kebocoran pipa, pompa yang rusak dan kendala
lainnya. Kendala tersebut dapat diidentifikasi dengan metode teori kendala
atau theory of constarints yang dikenalkan oleh Eliyahu Goldratt dalam
bukunya yang berjudul “The Goal”. Pada dasarnya teori kendala adalah
sebuah metode yang membantu dalam mengidentifikasi kendala dan
menemukan solusi dari sebuah sistem, terdapat beberapa tool pada metode
ini diantaranya adalah current reality tree (CRT), evaporating cloud (EC),

11
12

future reality tree (FTR) dan Prerequisite Tree (PrT). Melalui injeksi pada
kendala diharapkan dapat meningkatkan jumlah produce water injection
yang diinjeksi dan berdampak pada peningkatan jumlah crude oil.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut
a. Bagaimana pengaruh antara water injection terhadap produktivitas
crude oil?
b. Apa kendala dalam memaksimalkan produce water dan rekomendasi
yang dapat diberikan?
3. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan pada penelitian ini untuk kedepannya
sebagai berikut
a. Mahasiswa mampu menganalisis adanya pengaruh dan hubungan antara
dua variabel dengan membandingkan keadaan aktual dari kondisi
sebelum dan sesudah treatment serta mengambil kesimpulan untuk
langkah penelitian selanjutnya
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kendala dan mengolahnya untuk
mendapatkan akar kendala yang mempengaruhi sebagian besar sistem
c. Mahasiswa mampu memberikan rekomendasi bagi perusahaan dengan
metode dari keilmuwan teknik industri dengan harapan dapat
meningkatkan throughput dari perusahaan.
B. Tujuan
Adapun tujuan pada penelitian ilmiah ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui tujuan dari dilakukannya water injection pada PT Medco E&P
Blok Rimau Sumsel.
2. Mengetahui adanya pengaruh dan hubungan antara produktivitas crude oil
dan jumlah produce water yang diinjeksikan melalui data bulan Juni 2019.
3. Mengidentifikasi akar kendala dari water injection dengan metode theory
of constraints.
4. Memberikan rekomendasi berdasarkan akar kendala yang berhasil di
identifikasi.
C. Metodologi Penelitian
Pada penelitian yang dilakukan tanggal 26 Juli 2019 hingga 20 Agustus
2019 di PT Medco E&P Blok Rimau tepatnya pada divisi production and
pipeline, metode yang digunakan adalah TOC (Theory of Constraint). Metode
ini digunakan untuk mengidentifikasi kendala dan menemukan solusi dari
sebuah sistem. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini dapat di
gambarkan pada flowchart sebagai berikut
13

Gambar 2.1 Flowchart Metodologi Penelitian


D. Hasil dan Pembahasan
1. Objek Studi
Objek studi yang diteliti adalah kendala pada water injection dan
pengaruhnya terhadap produktivitas crude oil bulan Juni 2019. Objek
penelitian ini berada di Kaji-Semoga Blok Rimau PT Medco E&P Sumsel.
2. Pengaruh Water Injection terhadap Produktivitas Crude Oil di Bulan Juni
2019 dengan Uji Regresi, Korelasi dan Anova
a. Data Produksi Crude Oil dan Water Injection Bulan Juni 2019
Tabel 2.1 Data Produksi Crude Oil dan Water Injection Bulan Juni 2019
Production Kaji Water Production Kaji Water
No No
Date Semoga Inject Date Semoga Inject
1 01 Jun 2019 7.104,88 217.354,03 16 16 Jun 2019 7.044,92 214.064,00
2 02 Jun 2019 7.112,11 218.374,02 17 17 Jun 2019 7.054,95 215.366,97
3 03 Jun 2019 7.125,44 222.354,01 18 18 Jun 2019 7.060,54 213.112,96
4 04 Jun 2019 7.129,41 222.505,99 19 19 Jun 2019 7.045,49 217.583,01
5 05 Jun 2019 7.136,90 219.393,96 20 20 Jun 2019 7.051,73 211.518,06
6 06 Jun 2019 7.146,95 221.092,95 21 21 Jun 2019 6.953,34 201.009,99
7 07 Jun 2019 7.161,50 215.464,99 22 22 Jun 2019 6.973,67 215.348,99
8 08 Jun 2019 7.116,12 213.017,99 23 23 Jun 2019 6.950,83 218.150,03
9 09 Jun 2019 7.133,85 217.748,98 24 24 Jun 2019 6.961,43 216.317,03
10 10 Jun 2019 7.142,91 218.405,98 25 25 Jun 2019 6.965,43
217.443,0
14

Production Kaji Water Production Kaji Water


No No
Date Semoga Inject Date Semoga Inject
11 11 Jun 2019 7.107,32 218.913,98 26 26 Jun 2019 6.885,44 209.163,02
12 12 Jun 2019 7.114,44 213.575,05 27 27 Jun 2019 6.915,49 203.891,99
13 13 Jun 2019 7.115,55 209.904,01 28 28 Jun 2019 6.931,58 211.140,99
14 14 Jun 2019 7.089,93 208.924,96 29 29 Jun 2019 6.916,23 208.492,99
15 15 Jun 2019 6.994,89 213.791,94 30 30 Jun 2019 6.947,58 200.452,98
b. Output Uji Regresi, Korelasi dan Anova dari SPSS
Model Summary
Adjusted
R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,598 ,357 ,334 69,76787
a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 75728,534 1 75728,534 15,558 ,000
Residual 136291,549 28 4867,555
Total 212020,083 29
a. Dependent Variable: crude_oil
b. Predictors: (Constant), water_injek
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5113,237 490,267 10,430 ,000
water_injek ,009 ,002 ,598 3,944 ,000
Correlations
crude_oil water_injek
**
crude_oil Pearson Correlation 1 ,598
Sig. (2-tailed) ,000
N 30 30
**
water_injek Pearson Correlation ,598 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 30 30
c. Analisis Output Uji Regresi, Anova dan Korelasi Berdasarkan
output di atas dapat di analisis sebagai berikut :
2
1) Pada tabel model summary terdapat nilai R-Square (R ) sebesar 0,357
yang artinya besarnya pengaruh jumlah water injection terhadap
produktivitas crude oil adalah 35,7% sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain di luar dari model regresi ini, sehingga sebaran data
yang hanya bisa dijelaskan oleh variabel bebas (X) sebesar 35,7%.
2) Pada tabel anova terdapat dua hipotesis sebagai berikut
a) H0 : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara water
injection dan produktivitas crude oil pada bulan Juni 2019.
b) H1 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara water
injection dan produktivitas crude oil pada bulan Juni 2019.
15

Berdasarkan hasil output didapat nilai F hitung sebesar 15,558


sedangkan F tabel didapat 4,195972 sehingga F hitung > F tabel
maka terdapat pengaruh positif dan signifikan antara water injection
terhadap produktivitas crude oil, atau dengan kata lain H0 ditolak dan
H1 diterima.
3) Berdasarkan tabel coefficient didapat sebuah persamaan regresi Y =
5113,237 + 0,09X, artinya setiap penambahan 1 nilai pada variabel X
maka nilai partisipasi Y akan bertambah sebanyak 0,09.
4) Berdasarkan output correlation didapat nilai signifikansi 0,000.
Angka ini lebih kecil dari taraf signifikansi yakni 0,05, hal ini berarti
H0 ditolak dengan kata lain terdapat hubungan antara water injection
dan produktivitas crude oil. Pada pearson correlation didapat nilai
sebesar 0,598 sehingga masuk pada interval 0,400-0,599 yang berarti
tingkat keeratan hubungan keduanya adalah sedang dan bernilai
positif.
3. Area atau Batasan dari Objek Studi
Pada langkah ini akan diteliti berdasarkan dua aspek yakni teknologi dan
lingkungan.
a. Jumlah WIP (water injection pump) di stasiun Kaji sebanyak 8 buah.
b. Jumlah WIP (water injection pump) di stasiun Semoga sebanyak 12
buah.
c. Jumlah WTP (water transfer pump) sebanyak dua buah untuk di
alirkan ke stasiun Kaji dan stasiun Semoga.
d. Uji total solid dilakukan sebanyak empat kali dalam sebulan.
Dengan demikian area yang diteliti terletak pada stasiun Kaji dan
Semoga di Blok Rimau. Blok Rimau pada dasarnya terbagi menjadi
beberapa bagian seperti Old Rimau, Tabuan, Langkap, West Iliran,
Kerang, Rimbabat, Kalabau, Rumbi dan Kaji Semoga.
4. Karakterisasi Area
a. WIP di Stasiun Kaji pada Bulan Juni dikategorikan dalam kondisi baik
sebanyak 6 buah, kondisi standby sebanyak 1 buah dan kondisi rusak
sebanyak 2 buah.
b. WIP di Stasiun Semoga pada Bulan Juni dikategorikan dalam kondisi
baik sebanyak 10 buah, kondisi rusak sebanyak 2 buah dan tidak ada
dalam kondisi standby.
c. Terjadi kebocoran pipa sebanyak 19 line dikarenakan internal
corrotion dan 9 line dikarenakan external corrotion.
d. Pengujian total solid dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini
16

Tabel 2.2 Total Solid pada Bulan Juni 2019


No Tanggal Uraian Total Solid (gram)
1 03-Jun-19 KS-096 ("G")
2 03-Jun-19 KS-259 ("P")
125,1463
3 03-Jun-19 KS-011 ("D")
4 03-Jun-19 KS-178 ("J")
5 13-Jun-19 Suct. Feeder Wash Tank 401-SMG
6 13-Jun-19 FWKO-01-SMG
117,7635
7 13-Jun-19 FWKO-02-SMG
8 13-Jun-19 FWKO-04-SMG
9 20-Jun-19 KS-370 ("AO")
10 20-Jun-19 KS-047 ("O")
124,5247
11 20-Jun-19 KS-048 ("O")
12 20-Jun-19 KS-353("AJ")
13 27-Jun-19 KS-266 ("B")
14 27-Jun-19 KS-222("AI")
121,6935
15 27-Jun-19 KS-173 ("C")
16 27-Jun-19 KS-156 ("H")
5. Current Reality Tree (CRT)
Setelah dilakukan wawancara pada operator stasiun, laboran maupun
chief operator terkait dengan kendala pada water injection didapatkan
efek-efek yang tidak diinginkan (UDE) dan berhasil diidentifikasi. Tabel
2.3 UDE yang Teridentifikasi
Simbol Uraian Simbol Uraian
UD1 Tingginya level skimmer UD7 Adanya total solid pada
produce water
UD2 Masalah pada pompa WIP UD8 Rendahnya frekuensi
pengujian total solid
UD3 Masalah pada genset UD9 Masalah korosi pipa
UD4 Aliran pipa WIP yang macet UD10 Tingginya kadar garam dan
H2S pada produce water
UD5 Tekanan berlebih pada discharge UD11 Masalah pengadaan chemical
pipa WIP
UD6 Kebocoran pada pipa WIP
Berdasarkan pendapat tiga ahli didapatkan hubungan antara satu UDE
dengan UDE yang lain yang digambarkan dengan relationship matrix.
Tabel 2.4 Relationship Matrix dari UDE yang Teridentifikasi
levelskimmer

Rendahnyafrekuensipengujiantotal

Masalah pengadaanchemical
Tekanan berlebihpadadischargepipa

kadargaramdanH2Spadaproducewater
Masalah korosi pipa
solidpadaproducewater
padapompaWIP

WIPyangmacet

padapipaWIP
padagenset

Aliran line

Relationship Matrix
Kebocoran
Masalah

Tingginya
Tingginya

Adanya total
Masalah

solid

Tingginya level skimmer 3 3 3 3 2 0 0 0 0 0


Masalah pada pompa WIP 3 3 3 3 0 1 0 3 0 0
Masalah pada genset 3 3 1 0 0 0 0 0 0 0
Aliran pipa yang macet 1 0 3 1 2 0 0 3 1 0
Tekanan berlebih pada discharge pipa
2 3 0 3 3 3 0 1 0 0
WIP
Kebocoran pada pipa WIP 0 3 0 3 2 3 1 3 3 1
Adanya total solid pada produce water 1 0 0 0 3 3 3 0 3 2
17

Masalahpengadaanchemi
Masalahkorosipipa
Kebocoranpadap

Rendahnyafrekuensipe

Tingginyaka darg ar amd an H


Adanyatotalsolid
AliranlineWIPyang

Tekananberlebihpadadischargepipa

2Spada produ ce w ater


ngujiantotalsolid
Masalahpadagenset
Tingginyalevel

Masalahpada

padaproducewater
skimmer

ipaWIP
pompaWIP

macet

cal
Relationship Matrix

Rendahnya frekuensi pengujian total


0 0 0 0 2 0 3 2 0 0
solid
Masalah korosi pipa 0 0 0 2 0 3 1 0 3 2
Tingginya kadar garam dan H2S pada
0 1 0 2 0 3 2 0 3 3
produce water
Masalah pengadaan chemical 0 0 0 0 0 0 0 3 2 3
Keterangan :
0 : Tidak ada ahli yang menyetujui 2 : Dua ahli menyetujui
1 : Satu ahli menyetujui 3 : Tiga ahli menyetujui
Masalah pada pompa Tingginya level
WIP skimmer

Aliran pipa WIP yang Tekanan berlebih pada


Masalah pada genset
macet pipa WIP

Kebocoran pada pipa Adanya total solid pada


WIP produce water

Masalah korosi pada


Rendahnya frekuensi
pipa WIP pengujian total solid

Tingginya kadar garam


dan H2S pada produce Masalah pengadaan
water chemical

Gambar 2.2 Current Reality Diagram (CRT)


6. Evaporating Cloud (EC)
Tujuan dari langkah ini adalah untuk memaksimalkan produce water
yang akan di injeksikan. Hal yang perlu dilakukan adalah mendefiniskan
injeksi yang merupakan ide dasar untuk direalisasikan. Permasalahan
korosi pada pipa WIP memiliki dampak pada sistem secara berantai
sehingga diperlukan pencegahan maupun perbaikan untuk memastikan
tujuan tercapai. Strategi yang digunakan pada permasalahan korosi pada
pipa WIP dapat digambarkan oleh diagram konflik sebagai berikut.
a. Melakukan preventif maintenance dengan menghentikan aliran pipa
WIP
b. Melakukan treatment pada produce water dengan tidak menghentikan
aliran pipa WIP
c. Memastikan pompa WIP tidak rusak
d. Memastikan pipa WIP tidak korosi
18

Tindakan A : Melakukan
Kebutuhan A: Memastikan treatment pada produce
pipa WIP tidak korosi water dengan tidak
menghentikan aliran pipa
WIP
Tujuan : Memaksimalkan Injeksi : Membuat schedule preventif maintenance dan
produce water yang akan memastikan adanya pompa dalam kondisi standby
diinjeksikan

Tindakan B : Melakukan
Kebutuhan B: Memastikan preventif maintenance
pompa WIP tidak rusak dengan menghentikan
aliran pipa WIP

Gambar 2.3 Evaporating Cloud (EC)


7. Future Reality Tree (FRT)
Langkah ini bertujuan untuk mengalokasikan tindakan yang harus
dilakukan untuk mencapai kondisi yang diinginkan. Oleh karenanya,
diperlukan identifikasi kondisi yang bernilai kontradiktif dari kondisi yang
tidak diinginkan.
Tabel 2.5 Identifikasi Kondisi Diinginkan dan Tidak Diinginkan
Simbol Kondisi yang Tidak Diinginkan Simbol Kondisi yang Diinginkan
UD1 Tingginya level skimmer DE1 Level skimmer stabil
UD2 Masalah pada pompa WIP DE2 Kondisi pompa WIP baik
UD3 Masalah pada genset DE3 Kondisi genset yang stabil
UD4 Aliran pipa WIP yang macet DE4 Aliran pipa WIP lancar
UD5 Tekanan berlebih pada discharge DE5 Tekanan discharge pipa WIP stabil
pipa WIP
UD6 Kebocoran pada pipa WIP DE6 Tidak ada kebocoran pipa WIP
UD7 Adanya total solid pada produce DE7 Total solid pada produce water dapat
water diminimalisir
UD8 Rendahnya frekuensi pengujian total DE8 Frekuensi pengujian total solid relatif
solid tinggi
UD9 Masalah korosi pipa DE9 Kondisi pipa dalam keadaan baik
UD10 Tingginya kadar garam dan H2S DE10 Kadar garam dan H2S dapat diminimalisir
pada produce water
UD11 Masalah pengadaan chemical DE11 Lancarnya proses pengadaan chemical

Kondisi pompa Level skimmer


WIP baik stabil

Kondisi genset Aliran discharge Tekanan pipa WIP


yang stabil pipa yang lancar stabil

Tidak ada kebocoran Minimnya Total Solid


pipa WIP

Injeksi 3 : Melakukan
preventif maintenance
pada genset Kondisi pipa dalam Frekuensi pengujian
keadaan baik total solid relatif tinggi
Injeksi 1 :
Melakukan
penggantian pipa
Injeksi 2 : Melakukan Minimnya kadar WIP
treatment pada produce garam dan H2S pada Lancarnya proses
secara
bertahap
water PW pengadaan chemical

Gambar 2.4 Future Reality Tree (FRT)


19

8. Prerequisite Tree (PrT)


Setelah injeksi sudah ditentukan, selanjutnya dapat dilakukan
implementasi dari injeksi tersebut dengan mengidentifikasi hambatan yang
dimiliki oleh sistem pada water injection pada masing-masing injeksi
tersebut.
Injeksi 1 : Melakukan penggantian pipa WIP Hambatan :Alokasi dana yang cukup besar
secara bertahap dengan konsep yang harus dimatangkan

Injeksi 2 : Melakukan treatment pada produce Hambatan : Terlambatnya pengadaan


water chemical dan perubahan schedule pengujian

Injeksi 3 : Melakukan preventif maintenance Hambatan : Menyebabkan pompa WIP


pada genset berhenti sementara dan jumlah produce
water yang diinjeksikan berkurang

Gambar 2.5 Prerequisite Tree untuk Injeksi Sistem


Berdasarkan pohon prasyarat di atas dapat dilihat bahwa fokus
masalah ada pada injeksi kedua dimana perlunya memastikan pengadaan
chemical tepat waktu disesuaikan dengan schedule treatment dari produce
water yang ada. Proses treatment pada produce water seperti corrotion
inhibitor, scale inhibitor, bioside dan pengurangan kadar garam dengan
temperatur terbukti membantu meminimalisir terjadinya internal
corrotion. Minimalnya aspek-aspek yang menyebabkan internal corrotion
dapat menjaga ketebalan pipa sehingga tidak mudah terjadi kebocoran
yang berakibat pada perlu dilakukannya shut in pada pompa WIP dan
mengurangi jumlah injeksi produce water ke well water injection.
Berkurangnya injeksi produce water pada akhirnya berdampak pada
kurangnya produktivitas crude oil yang dihasilkan dilihat dari hubungan
keduanya yang cukup kuat. Oleh karenanya, injeksi kedua adalah solusi
alternatif terkuat yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan yakni
memaksimalkan jumlah produce water yang diinjeksikan.
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang didapatkan diantaranya.
1. Water injection memiliki dua tujuan utama yakni maintenance pressure
reservoir dan water drive.
2. Hubungan antara water injection dan produktivitas crude oil sebesar 35,7 %
dengan tingkat keeratan hubungan keduanya pada level 0,598 yang artinya
cukup kuat.
3. Dari hasil pengolahan theory of constraint, akar kendala yang hampir
mempengaruhi sebagian besar sistem adalah masalah korosi pipa yang
berakibat pada penurunan injeksi produce water sejalan dengan penurunan
produktivitas crude oil.
4. Injeksi yang dapat direkomendasikan adalah melakukan treatment pada
produce water untuk meminimalisir kadar H2S dengan chemical seperti
corrotion inhibitor, scale inhibitor dan bioside serta pengurangan kadar
20

garam dengan temperatur tertentu sehingga dapat menunda laju korosi pada
pipa WIP.
F. Ucapan Terima Kasih
Alhamdulillah, terselip rasa syukur dan penuh terima kasih pada Allah
SWT, orang tua sebagai support system, keluarga, bapak Kholid selaku dosen
pembimbing, bapak Dudi selaku lead of production and pipeline division,
bapak Henpry dan bapak Khalit selaku pembimbing lapangan, bapak Arif dan
bapak Idris sebagai perpanjangan tangan dari pembimbing lapangan, bapak
Rully dan bapak Erdian selaku HR, bapak Tony, bapak Untung dan bapak Eko
selaku supervisor di divisi PRP, bapak-bapak operator stasiun Kaji, bapak-
bapak Pumper Kaji-Semoga, bapak-bapak Wireline, bapak-bapak Pipeline
serta teman-teman khususnya teman seperjuangan kerja praktek Octalia dan
seluruh karyawan PT. Medco E&P Blok Rimau Sumsel yang dengan segala
kesibukan dan keterbatasan meluangkan waktunya untuk memberikan
masukan, petunjuk dan saran sehingga selesainya penelitian kerja praktek ini.
G. Daftar Pustaka
Alfian., 2008. Analisis Nilai Intrinsik Saham PT. Medco Energi Internasional
Tbk. Dengan Metode FCFF dan Option Pricing Model. Tesis Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia : 30-35.
Almeida, Cristiani Farias, dkk., 2013. Using the Theory of Constraints to
Analyze Bottlenecks in the Freight Transportation System : the Chase of
the Center-north Corridor in Brazil: 4-13.
Cox III, James F dan John G., S., 2010. Theory of Constraints Handbook.
United States: Mc Graw Hill.
Dettmer, H. William. 2007. The Logical Thinking Process : A System
Approach to Complex Problem Solving. USA: ASQ Qualisty Press.
Guerra, K., K. Dahm, S. Dundorf., 2011. Oil and Gas Produces Water
Management and Benefical Use in the Western United States. Department
of the Interior Bureau of Reclamation U.S.
Hasiany, Sillak, dkk., 2015. Penerapan Produksi Bersih untuk Penanganan Air
Terproduksi di Industri Minyak dan Gas. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya
Alam dan Lingkungan 5(1): 25-32.
Igunu, E. T., G. Z. Chen., 2012. Produced Water Treatment Technologies.
International Journal of Low-Carbon Technologies.
Doi:10.1093/ijlct/cts049.
Irwin, Rendi Wirnanda. 2015. Penentuan Isi Awal Minyak dan Peramalan
Produksinya dengan Decline Curve Analysisi di Lapangan “R”. Jurnal
Seminar Nasional Cendekiawan: 412-419.
Maulina, I. P., 2011. Sistem Pengelolaan Air Terproduksi dengan Metode
Injeksi di Lapangan Badak Vico Indonesia [kerja praktek]. ITB, Bandung.
Syahri, M., S. Bambang S., 2008. Scale Treatment Pada Pipa Distribusi Crude
Oil Secara Kimiawi. Prosiding Seminar Nasional Teknoin : 33-37.
21
22
23
24
LAMPIRAN
GAMBAR PRODUK

Gambar Crude Oil

Gambar Produce Water

Gambar Fresh Water Inlet WTP Gambar Fresh Water Outlet WTP
LAYOUT PERUSAHAAN

Gambar Layout Perusahaan Blok Rimau PT Medco E&P Indonesia

MESIN PENGOLAHAN MINYAK

Gambar Separator Gambar FWKO


Gambar WIP (Water Injection Pump) Gambar Well Water Injection

SISTEM PRODUKSI

Gambar Sistem Produksi Water Injection


DATA-DATA MENTAH

Data Jumlah Produksi Crude Oil dan Water Injection Bulan Juni 2019
Kaji
No Production Date Water Inject
Semoga
1 01 Jun 2019 7.104,88 217.354,03
2 02 Jun 2019 7.112,11 218.374,02
3 03 Jun 2019 7.125,44 222.354,01
4 04 Jun 2019 7.129,41 222.505,99
5 05 Jun 2019 7.136,90 219.393,96
6 06 Jun 2019 7.146,95 221.092,95
7 07 Jun 2019 7.161,50 215.464,99
8 08 Jun 2019 7.116,12 213.017,99
9 09 Jun 2019 7.133,85 217.748,98
10 10 Jun 2019 7.142,91 218.405,98
11 11 Jun 2019 7.107,32 218.913,98
12 12 Jun 2019 7.114,44 213.575,05
13 13 Jun 2019 7.115,55 209.904,01
14 14 Jun 2019 7.089,93 208.924,96
15 15 Jun 2019 6.994,89 213.791,94
16 16 Jun 2019 7.044,92 214.064,00
17 17 Jun 2019 7.054,95 215.366,97
18 18 Jun 2019 7.060,54 213.112,96
19 19 Jun 2019 7.045,49 217.583,01
20 20 Jun 2019 7.051,73 211.518,06
21 21 Jun 2019 6.953,34 201.009,99
22 22 Jun 2019 6.973,67 215.348,99
23 23 Jun 2019 6.950,83 218.150,03
24 24 Jun 2019 6.961,43 216.317,03
25 25 Jun 2019 6.965,43 217.443,00
26 26 Jun 2019 6.885,44 209.163,02
27 27 Jun 2019 6.915,49 203.891,99
28 28 Jun 2019 6.931,58 211.140,99
29 29 Jun 2019 6.916,23 208.492,99
30 30 Jun 2019 6.947,58 200.452,98
Data Uji Totak Solid Bulan Juni 2019
No Tanggal Uraian Total Solid
1 03-Jun-19 KS-096 ("G")
2 03-Jun-19 KS-259 ("P")
125,1463
3 03-Jun-19 KS-011 ("D")
4 03-Jun-19 KS-178 ("J")
5 13-Jun-19 Suct. Feeder Wash Tank 401-SMG
6 13-Jun-19 FWKO-01-SMG
117,7635
7 13-Jun-19 FWKO-02-SMG
8 13-Jun-19 FWKO-04-SMG
9 20-Jun-19 KS-370 ("AO")
10 20-Jun-19 KS-047 ("O")
124,5247
11 20-Jun-19 KS-048 ("O")
12 20-Jun-19 KS-353("AJ")
13 27-Jun-19 KS-266 ("B")
14 27-Jun-19 KS-222("AI")
121,6935
15 27-Jun-19 KS-173 ("C")
16 27-Jun-19 KS-156 ("H")

Data Kondisi Pompa WIP Bulan Juni 2019


Jumlah Pompa
Tanggal Kaji Semoga
Running Standby Rusak Running Standby Rusak
01-Jun-19 5 2 1 10 2 0
02-Jun-19 5 2 1 9 3 0
03-Jun-19 5 2 1 8 4 0
04-Jun-19 6 2 0 10 2 0
05-Jun-19 6 2 0 10 1 1
06-Jun-19 6 2 0 10 0 2
07-Jun-19 6 1 1 10 0 2
08-Jun-19 6 1 1 10 0 2
09-Jun-19 6 1 1 10 0 2
10-Jun-19 6 1 1 10 0 2
11-Jun-19 6 1 1 10 0 2
12-Jun-19 6 1 1 10 0 2
13-Jun-19 6 1 1 9 1 2
14-Jun-19 6 1 1 10 1 1
15-Jun-19 6 1 1 10 0 2
16-Jun-19 5 1 2 10 0 2
17-Jun-19 6 1 1 10 0 2
18-Jun-19 6 1 1 10 0 2
19-Jun-19 6 1 1 10 0 2
20-Jun-19 6 1 1 10 0 2
Jumlah Pompa
Tanggal Kaji Semoga
Running Standby Rusak Running Standby Rusak
21-Jun-19 5 1 2 10 0 2
22-Jun-19 6 1 1 10 1 1
23-Jun-19 4 1 3 10 0 2
24-Jun-19 5 2 1 11 0 1
25-Jun-19 6 1 1 11 0 1
26-Jun-19 6 1 1 9 2 1
27-Jun-19 6 1 1 9 2 1
28-Jun-19 6 1 1 11 0 1
29-Jun-19 6 1 1 9 2 1
30-Jun-19 6 1 1 9 2 1
SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTEK

Anda mungkin juga menyukai