Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

EJAAN DAN TANDA BACA

Disusun Oleh :
AMIRA RAKHMAH
2161201002960

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERDEKA
PASURUAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Ejaan dan Tanda Baca"
dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Ejaan dan Tanda Baca bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nina selaku Dosen Mata Kuliah
Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pasuruan, 28 Maret 2022

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Apakah itu bahasa? Di dalam sejumlah pertemuan, hampir pasti, kita selalu
menggunakan bahasa untuk Berkomunikasi. hampir tidak pernah terjadi, misalnya,
kita Berkomunikasi dengan cara saling menulis dirobekan kertas, menggunakan
Bahasa tubuh, bernyanyi dll. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari, belajar bahasa berarti belajar komunikasi. Seorang
dapat menyampaikan berbagai informasi, pendapat, serta beriteraksi dengan orang
lain melalui komunikasi. Melalui bahasa sebagai alat komunikasi, manusia dapat
saling bertukar pikiran, gagasan, pengetahuan, serta dapat menjalin hubungan dengan
sesama. Salah satu rencana atau alat untuk berinteraksi adalah bahasa. Ada yang
menggunakan bahasa secara lisan dan ada pula yang menggunakan bahasa tulisan.
dengan bahasa lisan informasi yang disampaikan akan lebih mudah di pahami, hal ini
karena selain berhadapan langsung, yang bicara dapat manfaatkan gerakan-gerakan
tubuh, intonasi, jeda, dan irama kalimat untuk memperjelas. Unsur-unsur non verbal
itu tidak terdapat dalam bahasa tulis sehingga ketiadaanya dapat menimbulkan
kesalah pahaman.
Berbeda dengan bahasa lisan, agar maksud yang ingin disampaikan dalam
sebuah bahasa tulis mudah dipahami pembaca maka dituntut adanya kecermatan
dalam penggunaan ejaan, tanda baca, dan pemilihan kata yang benar. Bahasa tulis
memiliki karakteristik berbeda dengan karakteristik bahasa lisan. Dalam bahasa lisan
orang akan lebih mudah untuk memahami maksud dari pengucapanya, hal ini
dikarnakan adanya intonasi pada pengucapan kalimat-kalimat yang di tuturkan.
Sedangakan dalam bahasa tulis, penulis hendaknya menguasai tata cara penulisan
termasuk di dalamnya tanda baca sebagai intonasi atau jeda dalam tulisan agar
tulisanya mudah untuk dipahami. Tulisan harus disajikan secara jelas, agar makna
yang disampaikan melalui lisan dapat ditangkap sama seperti lewat tulisan.
Ejaan yang disempurnakan (EYD) merupakan seperangkat atau kaidah
penggunaan bahasa Indonesia dalam konteks resmi, baik lisan maupun tulisan.
Aturan (EYD) tersebut harus ditaatioleh pemakai bahasa Indonesia agar terjalin
keteraturan dan keseragaman bentuk dalam berbahasa Indonesia. Ejaan mencakup
cara menggambarkan/ melambangkan bunyi-bunyi tuturan (kata, kalimat, dan
sebagainya) dan bagaimana hubungan diantara lambanglambang itu (pemisahan dan
penggabungannya dalam bahasa). Secara teknis, ejaan berkaitan dengan penulisan
huruf (huruf besar/ kapital dan huruf Ejaan yang disempurnakan (EYD) merupakan
seperangkat atau kaidah penggunaan bahasa Indonesia dalam konteks resmi, baik
lisan maupun tulisan. Aturan (EYD) tersebut harus ditaatioleh pemakai bahasa
Indonesia agar terjalin keteraturan dan keseragaman bentuk dalam berbahasa
Indonesia. Ejaan mencakup cara menggambarkan/ melambangkan bunyi-bunyi
tuturan (kata, kalimat, dan sebagainya) dan bagaimana hubungan diantara
lambanglambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam bahasa). Secara
teknis, ejaan berkaitan dengan penulisan huruf (huruf besar/ kapital dan huruf
miring), penulisan kata, penulisan unsur serapan, penulisan angka/bilangan, dan
penulisan tanda baca.
Ejaan suatu bahasa tidak saja berkisar pada persoalan bagaimana melambangkan
bunyi-bunyi ujaran serta bagaimana menempatkan tanda tanda baca dan sebagainya,
tetapi juga meliputi hal-hal seperti: bagaimana memotong-motong suku kata,
bagaimana menggabungkan kata-kata, baik dengan imbuhan-imbuhan maupun antara
kata dengan kata. Pemotong itu harus berguna terutama bagaimana kita harus
memisahkan huruf-huruf itu pada akhir suatu barisan, bila baris itu tidak
memungkinkan kita menuliskan seluruh kata di sana. Selain itu, penggunaan huruf
kapital juga merupakan unsur penting yang harus diperhatikan dalam penulisan
dengan ejaan yang tepat. Ejaan turut menentukan kebakuan dan tidak kebakuan
kalimat. Karena ejaannya benar, sebuah kalimat dapat menjadi baku dan karena
ejaannya salah, sebuah kalimat dapat tidak menjadi tidak baku. Kesalahan ejaan
biasanya terjadi pada: penggunaan tanda koma yang salah, dan kesalahan penulisan
sapaan.
Maka dari itu penting bagi kita untuk berbahasa dengan baik dan benar,
tujuannya untuk bisa berkomunikasi baik dan benar perlunya belajar tentang ejaan
ataupun tanda baca dengan benar.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar belakang di atas adapun Rumusan Masalah dalam Makalah
ini adalah bagaimana penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar agar bisa
berkomunikasi dengan baik dan benar.
1.3 Tujuan Pembahasan
Berdasarkan Latar Belakang di atas adapun Tujuan Pembahasan agar bisa
memahami bagaimana berkomunikasi dengan baik dan benar.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Isi dan pembahasan


Isi dan Pembahasan mengenai Ejaan dan Tanda Baca Menurut aturan
berbahasa yang benar sebagai berikut :
2.1.1 Pengertian ejaan
Pengertian ejaan adalah keseluruhan sisitem dan peraturan bunyi bahasa
untuk mencapai keseragaman. Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana
melambangkan bunyi ujaran dan bagimana hubungan antara lambang-lambang
itu (pemisah dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Ejaan mencakup
kaedah cara menggambarkan/melambangkan bunyi-bunyi tuturan (kata, kalimat,
dan sebagainya) dan bagaimana hubungan diantara lambang-lambang itu
(pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa).

Ejaan mencakup kaedah cara menggambarkan/melambangkan bunyi-


bunyi tuturan (kata, kalimat, dan sebagainya) dan bagaimana hubungan diantara
lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa).

2.1.1.1 Pemakaian huruf


 Huruf abjad Abjad adalah kumpulan huruf (aksara) yang burutan yang tetap 23 .
Huruf abjad yang terdapat didalam bahasa Indonesia terdiri dari 26 huruf, sebagai
berikut: a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, z.

 Huruf vokal Vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat bicara jika aliran udara
yang keluar dari paru-paru tidak mengalami hambatan. Huruf yang melambangkan vokal
dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf: a,e, i, o, dan u.

 Huruf konsonan Konsonan adalah bunyi bahasa yang dihasilkan jika aliran udara yang
keluar dari paru-paru mengalami hambatan. Huruf yang melambangkan konsonan dalam
bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf: b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y,dan z.

 Gabungan huruf konsonan Di dalam bahasa Indonesia, terdapat empat gabungan huruf
yang melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, an sy, tiap gabungan huruf
melambangkan satu bunyi konsonan.
Gabungan huruf Contoh pemakain dalam kata

konsonan Posisi awal Posisi tengah Posisi akhir

Kh Khawatir Mkhluk Tarikh

Ng Ngilu Sangkal tentang

Ny Nyala sunyi -

Sy Syarat dahsyat arasy

 Huruf diftongDiftong adalah gabugan dua buah huruf vokal yang menghasilkan satu
kesatuan bunyi. Di dalam bahasa Indonesia, diftong dilambangan dengan:
Ai, au, dan oi.

Huruf diftong Contoh pemakain dalam kata

Posisi awal Posisi tengah Posisi akhir

Ai Ain Malaikat Tangkai

Au Audio Saudara Lampau

Oi Boikot Amboi

2.1.1.2 Pemenggalan kata

 Jika ditengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan dilakukan diantara kedua

vokal itu.

Contoh:

Ra-ih, sa-at, ta-at, ku-at, ba-ik.

 Jika ditengah kata ada konsonan di antara dua vokal, pemenggalan dilakukan

sebelum konsonan itu.

Contoh:
Te-puk, ka-rang, ku-lit, le-ngan, se-ko-lah.

 Jika ditengah kata ada dua konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukandi antara

kedua konsonan itu.

Contoh:

Ten-dang, lem-par, kem-bang, rom-bak, tak-luk.

 Jika ditengah kata ada tiga buah konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukandiantara

konsonan yang pertama (termasuk ng) dengan yang kedua,

Contoh:

Im-pre-sif, ul-tra-vi-o-let, ikh-las, ben-trok, bang-krut.

2.1.1.3 Pemakaian huruf kapital dan huruf miring

 Huruf kapital atau huruf besar.

Suatu tulisan dinilai baik jika tulisan tersebut menerapkan kaidah tulis

menulis yang benar. Adapun huruf kapital dipakai sebagai huruf besar pada awal

kalimat, petikan langsung, ungkapan yang berhubungan dengan nama tuhan,

gelar, jabatan, nama orang, bangsa, suku, tahun, bulan, nama geografi, dan lain-

lain.

Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata awal kalimat.

Contoh :
Mereka tertawa.

Ke mana domba itu pergi?

Kami harus belajar dengan giat.

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.

Contoh:
Kakak bertanya, “Mengapa kamu bersedih?”
Ibu mengingatkan, “Jangan lupa membaca do‟a sebelum
tidur.”

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan

nama tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk tuhan.

Contoh:

Allah, Yang mahakuasa, Yang Maha

Penyayang Alkitab, Qur‟an, Weda, Taurat

 Huruf kapital dipakai sbagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,dan

keagamaan yang diikuti oleh nama orang.

Contoh:
Nabi Adam, Pangeran Diponegoro, Haji Rahmanudin.

 Huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yangdiikuti nama

orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama oranag tertentu, nama instansi, atau

nama tempat.

Contoh:
Wakil Presiden

Boediono Laksmana

Muda Maeda Gubernur

DKI Jakarta

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.

Contoh:
Susilo Bambang

Yudhoyono Yuniar

Adelia Sabila

Ani Suryani

 Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

Contoh:
Bangsa
Indonesia Suku
Baduy
Bahasa Belanda

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,hari, hari raya, dan

peristiwa sejarah.

Contoh:
Tahun Hijriah

Bulan Februari

Bulan

Ramadhan

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang diikuti nama diri.

Contoh:
Kota Jakarta, Gunung Bromo, Selat Bali, Sungai Musi,
Jalan Sudirman

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga,

pemerintahan, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali kata hubung

seperti dan.

Contoh:
Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat,

Departemen Budaya dan Pariwisata.

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang

terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan, serta dokumen

resmi.

Contoh:
Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Hak Cipta

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan

sapaan.

Contoh:
Prof. Profesor

Dr. Doktor

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti.

Contoh:
Mengapa Anda tidak datang?

Kami sudah mendengar keluhan

Anda. Surat anda telah saya baca.

 Huruf miring

Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, dan

surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

Contoh:
Majalah bobo

Buku kambing hitam

Surat kabar berita Indonesia

Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,

bagian kata, atau kelompok kata.

Contoh:
Kata datang bersinonim dengan datang

Orang itu tidak mencuri tapi dicuri

Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan asing

kecuali yang telah disesuaikan ejaanya.

Contoh:
Sebaiknya kita menggunakan kata kudapan untuk kata
snack.
Nama ilmiah Dahlia ialah Dahlia pinnata.
2.1.1.4 Penulisan kata

Kata dasar, ditulis sebagai satu kesatuan. Contoh:

Kita junjung tinggi kesatuan dan persatuan bangsa.

Rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaan.


Kata turunan Imbuhan yang terdiri atas awalan, sisipan, dan akhiran ditulis
serangkai dengan bentuk dasarnya.

Contoh:
Bertemu kerelaan
Mempersatukan gambaran

Tersesat kinerja

Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara

unsur-unsurnya.

Contoh:
Batu-batu Mata-mata
Suku-suku Menari-nari
Serba-serbi Bertanya-tanya.

Gabungan kata, unsur-unsur kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis

terpisah.

Contoh:
Rendah hati Angakat Bicara
Duta besar Segitiga Beraturan

Mata Pelajaran Rumah Sakit Umum

Kata depan di dan ke ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali

didalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti

kepada dan daripada.

Contoh:

Simpan tasmu di kamar


Kami akan berkunjung ke Wahana surya

Makanan berasal dari Sumatera Barat

Partikel –lah,-kah-, dan –tah ditulis serangkaian dengan kata

mendahuluinya.

Contoh:
Mintalah kuitansi pembayaran setiap kali kamu berbelanja !
Apakah dia tahu perasaan ku sekarang ?
Apakah gunanya bersedih hati?

Singkatan adalah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf ataulebih.
Misalnya singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat
yang diikuti dengan tanda titik dibelakang tiap-tiap singkatan itu.

Contoh:
H.Ridwansyah Hajio Ridwansyah
B.J Habibie Bahardding Jusuf Habibie
S.Sos Sarjana Sosial

Akronim adalah bentuk singkat dari dua kata atau lebih yang diperlakukan
sebagai sebuah kata.

Contoh:
KONI Komite Olahraga Nassiaonal

Indonesia LIPILembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia

Sim Surat Izin Mengemudi

berdasarkan asalnya afiks dibedakan menjadi dua yaitu afiks asli (imbuhan

Indonesia) dan afiks asing (imbuhan asing).

Imbuhan Indonesia Berdasarkan letak atau posisinya, imbuhan dalam bahasa


indonesia dapat dibagi atas beberapa macam yaitu:
1) Prefiks atau awalan adalah imbuhan yang diletakkan didepan bentuk

kata dasar.

2) Infiks atau sisipan adalah imbuhan yang diletakkan ditengah bentuk

dasar.

3) Sufiks atau akhiran adalah imbuhan yang diletakkan dibelakang

bentuk dasar.

4) Konfiks atau awalan-akhiran adalah imbuhan yang diletakkan di

depan dan dibelakang bentuk dasar secara bersamaan.

Imbuhan asing Imbuhan asing adalah imbuhan yang telah diseraf kedalam
bahasaIndonesia.

Contoh:

Afiks serapan Kata dasar Kata berimbuhan

a- Moral Amoral

Pra- Sekolah Prasekolah

-wan Harta Hartawan

-isme Suku sukuisme


2.1.2 Pengertian tanda baca
Tanda baca adalah tanda yang di baca dalam sistem ejaan (titik,koma,tanda
tanya, dan tanda hubung). Tanda baca disebut juga pungtuasi-pungtuasi atau tanda
baca sebagi hasil usaha menggambarkan unsur-unsur suprasegmental itu tidak lain
dari gambar atau tanda yang secara konvensional disetujui bersama untuk
memberikan kunci kepada pembaca terhadap apa yang ingin disampaikan kepada
mereka.
Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan(seperti
titik,koma,titikdua,dan sebagainya).15Tanda baca dapat dapat membantu pembaca
untuk memahami makna tulisan dengan tepat. Bayangkan jika tulisan tanpa tanda
baca. Pasti tulisan tersebut membingungkan pembaca.
2.1.2.1 Fungsi tanda baca
Ada lima belas tanda baca yang fungsinya adalah sebagai berikut:

 Fungsi tanda titik (.)

1) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan


atauseruan.
2) Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam satu bagan,
ikhtisar, atau daftar.
3) Tanda titik digunakan untuk penanda waktu (jam, menit, dan detik).
4) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik
yang menunjukan jangka waktu.
5) Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak
berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit di dalam
daftar pustaka.
6) Tanda titik dipakai untuk menceraikan angka ribuan atau kelipatan.

7) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan judul gambar
atau judul karangan, tabel, dan sebagainya.

8) Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal
surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.
 Fungsi tanda koma (,)
1) Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur di dalam pemerincian
atau pembilangan.
2) Tanda koma digunakan untuk memisahkan atara kalimat setara yang
satu dan kalimat setara yang lainnya yang didahului kata tetapi atau
melainkan, dan sedangkan.
3) Tanda koma digunakan untuk menceraikan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimat.
4) Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung
diantara kalimat yang terdapat di awal kalimat.
5) Tanda koma digunakan untuk memisahkan kata, seperti o, ya, wah,
aduh, kasihan, dari kata lain terdapat di dalam kalimat.
6) Tanda koma digunakan diantara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-
bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, (iv) nama tempat dan
wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
7) Tanda koma digunakan untuk menceraikan nama yang dibalik
susunannya di dalam daftar pustaka.
8) Tanda koma digunakan di antara bagian-bagian di dalam catatan
kaki.
9) Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik
yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga, atau marga.
10) Tanda koma digunakan di muka angka persepuluh atau di antara
rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
11) Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan
tambahan atau keterangan aposisi.

12) Tanda koma dapat digunakan untuk menghindari salah baca di


belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
 Fungsi tanda titik koma (;)

1. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat


yang sejenis dan setara.
2. Tanda titik koma digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan klausa yang setara di dalam kalimat majemuk.
 Fungsi tanda titik dua (:)
1. Tanda titik dua digunakan di akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
rangkai perintah.
2. Tanda titik dua digunakan setelah kata atau ungkapan yang memerlukan
perincian.
3. Tanda titik dua digunakan dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan
pelaku percakapan.
4. Tanda titik dua digunakan (i) di antara jilid atau nomor dan halaman,
di antara bab dan ayat di dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak
judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam
karangan.
 Fungsi tanda hubung (-)
1. Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku kata dasar yang terputus
karena pergantian baris.
2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau
akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
3. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
4. Tanda hubung digunakan untuk menyambung huruf pada kata yang dieja
satu-satu dan bagian bagian tanggal.
5. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian
kata atau ungkapan dan (ii) penghilangan bagian- bagian kelompok kata.
6. Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya
yang diawali dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, angka dengan -an,
(iv) singkatan dengan huruf kapital, imbuhan, kata, dan (v) nama jabatan
rangkap.
7. Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia
dengan bahasa asing.
 Fungsi tanda pisah (−)

1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi


penjelasan di luar bangun kalimat.
2. Tanda pisah menegaskan keterangan aposisi atau keterangan yang lain
untuk memperjelas kalimat.
3. Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua tanda hubung tanpa
spasi baik sebelum maupun sesudahnya.
 Fungsi tanda elipsis (. . .)
Tanda elipsis dinyatakan dengan tiga tanda titik dalam kalimat
yangdipenggal. Tanda elipsis didahului dengan spasi.

 Fungsi tanda tanya (?)


1. Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya.
2. Tanda tanya digunakan diantara kurung untuk menayakan bagian kalimat yang
diasingkan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenaranya.

 Fungsi Tanda seru (!)

Tanda seru digunakan setelah ungkapan atau pernyataan yang berupa


seruan atau perintah, atau yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.

 Fungsi Tanda kurung ((...))


1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
2. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagianintegral
pokok pembicaraan.
3. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadiranya di dalam teks dapat
dihilangkan.
4. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan
keterangan.

 Fungsi tanda kurung siku ([... ])


1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai.
Koreksi pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu
menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat dalam
naskah asli.
2. Tanda kurung siku mangapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah
bertanda kurun.

 Fungsi tanda petik(” ”)


1) Tanda petik mengapit langsung yang berasal dari pembicaraan dan
naskah atau bahan tertulis lain.
2) Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang
dipakai dalam kalimat.
3) Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata
yang mempunyai arti yang khusus.
4) Tanda petik penutup menandai tanda baca yang mengakhiri petikan
langsung.
 Fungsi tanda petik tunggal („.............‟)
1) Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun didalam petikan
lain.
2) Tanda petik tunggal mengapit makna,terjemahan, atau penjelasan
kata atau ungkapan asing.

 Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka ribuan, jutaan dan seterusnya
yang tidak menunjukan jumlah Misalnya:
Contoh yang benar:
Rp. 3.000,00
Rp. 3.000.000,00
Contoh yang salah:
Rp 3000,00.
Rp. 300000.0,00.

 Tanada titik digunakan dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran,
timbangan atau mata uang Misalnya:
H. (Hidrogen
He. (Helium)
Rp. (Rupiah)

 Tanda titik digunakan judul yang merupakan kepala karangan atau


kepala ilustrasi, tabel dan sebagainya Misalnya:
Salah Asuhan.
Siti Nurbaya.
Layar Terkembang.

 Tanda koma (,) Kaidah-kaidah penggunaan tanda koma adalah sebagai berikut.17

Tanda koma digunakan diantara unsur-unsur dalam suatu


pemerincianatau pembilang
Misalnya:
Nenek, kakek,ayah,ibu,paman,bibi,kakak,adik,dan seluruh
kaum kerabat menyambut kedatangan saya dari Negeri
Belanda.
Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu
dari kalimat setara berikutnya, yang didahului oleh kata tetapi atau
melainkan

Misalnya:
Dia ingin sekali membeli tanah itu, tetapi sampai sekarang
uangnya belum cukup.
Bukan kamu yang saya suruh kesawah, tetapi kakakmu.

Tanda koma digunakan dibelakang kata ungkapan penghubung antara


kalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk di dalamnya, oleh karena
itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi
Misalnya:
Jadi, jelaslah bahwa masalahnya tidak serumit yang kita
bayangkan semula.
Oleh karena itu, kamu sekalian harus rajin belajar sejak
sekarang.

Tanda koma digunakan di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh,


kasihan, yang terdapat pada awal kalimat
Misalnya:
O, masa dia mau berbuat begitu kepada tetangganya.

Ya, kita serahkan saja semua kepada tuhan yang


mahakuasa.
Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
dalam kalimat
Misalnya:
“kirim kabar kalau kamu telah tiba di medan,” kata ayah.
“sampaikan salam kami dari bandung kepada semua sanak
saudara kita di Manna,”kata ibu.

Tanda koma digunakan untuk memisahkan bagian nama yang dibalik


susunanya dalam daftar pustaka
Misalnya:
Anceuk, j. C. 1978. The nimboran languange;s
Gravenhage: Martinus nyhoff.
Bloomfield, Leonard. 1995. Languange. London; george
Alen & Unwin Ltd.
Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya, untuk membedakan dari singkatan nama keluarga atau marga
Misalnya:
Syahrul Syarif,
S.S. Prof.
Harsono, S.E

Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca di belakang


keterangan yang terdapat pada awal kalimat
Misalnya:
Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita
memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Atas bantuan agus, karyadi mengucapkan terimakasih.

13) Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan petikan langsung


dari bagian lain dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut
berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan mendahului bagian
lain dalam kalimat itu
Misalnya:

“siapa nama anak itu?”tanya ibu.

“mengapa kamu terlambat tiap hari?” tanya guru.

b. Tanda titik koma (;)

Pemakaian tanda titik koma dapat digunakan sebagai berikut.18

1) Titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian


kalimat yangsejenis dan setara
Misalnya:
 Tanda titik dua (:) pemakaian tanda titik dua dapat digunakan sebagai berikut.

Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila
diikuti rangkaian atau pemberian
Misalnya:

Yang kita butuhkan adalah barang-barang


sebagai berikut:meja,kursi,bangku,almari dan
papan tulis.
Tanda titk dua dipakai sesudah ungkapan atau yang memerlukan

perincian
Misalnya:

Ketua : Suberta

Sekretaris : Sutiyaningsi

Hari : Senin

Tanggal : 22 Januari 2018

Jam : 09.00 pagi

Tempat : Jalan HibridaKota


Bengkulu

Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
menunjukan pelaku dan percakapan
Misalnya:

Ayah : “Keluarkan mobil segera,


Dul,” Dullah: “Baik, Pak!”
Ayah : “Jangan lupa cuci dan bersihkan.”

Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau perincian itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan
Misalnya:

Kita sekarang memerlukan kursi, meja, almari, bangku,


dan papan tulis.
Tanda titik dua dipakai antara jilid atau nomor dan halaman,
diantarabab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau diantara judul dan
anak judul suatu karangan
Misalnya:

Sarinah, II (1976), 38:5

Suarah Al-baqarah : 28

Karangan Idrus, kisah sebuah celana pendek: celana


kepar, made in Italia.

 Tanda hubung. (-) Kaidah-kaidah penggunaan tanda penghubung antara lain adalah
sebagai berikut

Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh


pergantian baris
Misalnya:
Disamping cara-cara lama itu juga ada cara yang baru

Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata


dibelakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada
pergantian baris
Misalnya:
Kini ada cara yang baru untuk meng-ukur panas.
Kukuran baru ini memudahkan kita meng-ukur kelapa.
Senjata ini merupakan alat pertahan-an yang canggih.

Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang


Misalnya:
Anak-anak
Berulang-ulang
Kemerah-
merahan
Kata hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan
bagian-bagian tunggal
Misalnya:
p-a-n-i-t-i-
a 8-4-
1973

Tanda hubung boleh di pakai untuk memperjelas (i) hubungan


bagian-bagian kata atau ungkapan dan (ii) penghilangan bagian
kelompok kata
Misalnya:
Ber-evolusi
Dua puluh lima-ribu (25.000
Tanggung jawab dan kesetiakawanan-sosial

Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se-dengan kata


berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke-dengan angka,
(iii) angka dengan-an, imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan
rangkap
Misalnya:
Se-
Indonesia
Se-jawa
barat
Hadiah ke-2
Tahun 50-
an

Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia


dengan unsur bahasa asing
Misalnya:
di-smash
pe-tackle-an

 Tanda tanya (?) Kaidah-kaidah Pemakain tanda tanya adalah sebagai berikut.20
2) Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya
Misalanya:
Apa yang bergerak-gerak dibawah lemari itu?
Siapa yang memberinya modal untuk buat usaha
itu? Dimana kamu tinggal sekarang?

Tanda tanya di gunakan di antara kurung untuk menayakan bagian


kalimat yang di asingkan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenaranya
Misalnya:
Ketiga rumahnya itu dijualnya dengan harga 1,5 juta
rupiah(?)
Dia sanggup membiayaai istrinya yang tujuh orang(?)itu.
Gajinya 50 juta rupiah(?) setiap bulan.

 Tanda seru (!) Tanda seru digunakan setelah ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan atau perintah, atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun
rasa emosi yang kuat21
Misalnya:
Bukan main indahnya Danau Toba ini!

Alangkah segarnya udara Kota Brastagi!

 Tanda pisah (-)bTanda pisah dapat digunakan sebagai berikut.

Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi


penjelasan di luar bangunan kalimat
Misalnya:
Kemerdekaan bangsa Indonesia itu-saya yakin akan
tercapai- diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.

Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan


yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas
Misalnya:
Rangkai temuan ini-evolusi, teori kenesbian, dan kini juga
pembelahan otonom-telah mengubah konsepsi kita tentang
alam semesta.

Tanda pisah dipakai antara dua bilangan atau tanggal dengan arti”
sampai ke” atau “sampai dengan”
Misalnya:
1990-1945
Tanggal 5-10 April1970
Jakarta-Bandung
Catatan.
Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah
tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya.
 Tanda elipsis (. . .)
Tanda elipsis dipakai dalam kalimat terputus-putus
Misalnya:
Kalau begitu... ya, marilah kita bergerak.

Tanda elipsis menunjukan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah


ada bagian yang dihilangkan
Misalnya:

Sebab-sebab kemerosotan . . . akan diteliti lebih lanjut.

 Tanda kurung ((...))

Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan


Misalnya:
Bagian perencanaan sudah selesai menyusun DIK (daftar
isian kegiatan) kantor itu.

Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan


bagian integral pokok pembicaraan
Misalnya:
Sajak tranggono yang berjudul”ubud” (nama tempat yang
terkenal di bali) ditulis pada tahun 1962.

Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadiranya di dalam


teks dapat dihilangkan
Misalnya:
Kata cocaine diseraf kedalam bahasa indonesia menjadi
kokain (a).Pejalan kaki itu berasal dari(kota) surabaya.

Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu


urutan keterangan.
Misalnya:
Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga
kerja, dan (c) modal.
 Tanda kurung siku ([... ])

Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai
koreksi pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu
memang terdapat dalam naskah asli
Misalnya:
Sang sapurba men [d] engar bunyi gemerisik

Tanda kurung siku mangapit keterangan dalam kalimat penjelas


yang sudah bertanda kurung
Misalnya:
Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di
dalam Bab II [lihat halaman 35-38]) perlu di bentangkan
disini.

 Tanda petik(”.................”)

Tanda petik mengapit langsung yang berasal dari pembicaraan dan


naskah atau bahan tertulis lain
Misalnya:
Saya belum siap,”kata mirna, “tunggu sebentar!”
Pasal 36 UUD 1945, berbunyi, “Bahasa Negara
adalah Bahasa Indonesia”.

Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang
dipakai dalam kalimat
Misalnya:
Bacalah “bola lampu” dalam buku dari suatu masa, dari
suatu tempat.
Karangan Andi hakim nasotian yang berjudul “raport dan
nilai prestasi di SMA” di terbitkan dalam tempo.
Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata
yang mempunyai arti yang khusus
Misalanya:
Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “ coba dan ralat”
saja.
Ia bercelana panjang yang dikalangan remaja dikenal
dengan nama “cutbrai”

Tanda petik penutup menandai tanda baca yang mengakhiri petikan


langsung
Misalnya:
Kata Tono, “ saya juga minta satu.”

 Tanda petik tunggal („. . .‟)

Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun didalam petikan


lain
Misalnya:
Tanya basri, “kau dengar bunyi „kring-kring‟ tadi ?”

“Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku,


„ibu, bapak pulang‟, dan rasa letihku lenyap
seketika,” ujar pak hamdan.

Tanda petik tunggal mengapit makna,terjemahan, atau penjelasan


kata atau ungkapan asing.
Misalnya:

Feed-back ‘balikkan

 Tanda garis miring (/)

Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada alamat
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
Dikirim lewat „dikirim lewat darat
Darat/laut atau lewat laut‟
Harganya „harganya Rp 25.00 tiap
Rp 25.00/lembar lembar‟
 Tanda penyingkat atau apostrof („)
tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau
bagian angka tahun
Misalnya:
Ali‟kan kusurati. („kan=akan)
Malam „lah tiba.(„lah=telah)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas Ejaan dan Tanda Baca sangat berguna bagi kebutuhan
berkomunikasi agar cara berkomunikasi lebih baik dan benar. Ejaan terdiri dari
Huruf dan Nama, Penggunaan Huruf Vokal, Huruf Konsonan, Huruf Kapital, Huruf
Kecil dll, sedangkan tanda baca ialah tanda – tanda yang digunakan didalah Bahasa
tulis agar mudah dipahami seperti tanda titik, koma, pisah, tanya dll.

3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan
pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

3.3 Lampiran
Artikel yg ejaan dan tanda bacanya salah :

MANADO KOMENTAR - Wakil Ketua DPRD Sulut DR.Viktor Johanes


Mailangkay.SH MH, rabu 23/3 mengadakan reses pertama ditahun 2022.

Reses yang dipusatkan di kantor kelurahan lapangan kecamatan mapanget kota manado,
dihadiri masyarakat, THL dan ASN serta lurah lapangan Trintje Amik.
Lanjut, pada pertemuan tersebut warga masyarakat yang tinggal disekitar bandara
keluhkan sejumlah masalah dan serius mempertanyakan kebijakan yang diambil perum
angkasa pura yang dinilai merugikan masyarakat.

Terkait hal ini, usai pertemuan pimpinan DPRD Sulut Viktor Mailangkay angkat bicara
dan beberkan sejumlah keluhan warga setempat,

Ini penjelasannya,
Terkait keluhan masyarakat, dimana perum angkasa pura melakukan pemberhentian dan
pemutusan hubungan kerja atau dirumahkan tenaga security yang tinggal disekitar
bandara, namun ironisnya mereka diganti oleh orang berasal dari luar daerah.

"Ini sangat memprihatinkan dan hal tersebut akan kami tindak lanjuti dan panggil hearing
perum angkasa pura bersama dengan dinas tenaga kerja dan dinas perhubungan diDPRD
Sulut." Ungkap Mailangkay kepada awak media.
Selain itu tanah pasini yang lokasinya disekitar bandara, warga setempat dilarang oleh
perum angkasa pura untuk mengolah lahan tersebut dan katanya hal itu untuk perluasan
bandara.
"Karena itu perum angkasa pura akan kami panggil juga bersama dengan dinas
perhubungan sulut, guna pertanyakan sejauh mana pemanfaatan lahan tersebut dan kalau
belum sebaiknya dipakai masyarakat untuk diolah karena itu tanah mereka." Ujarnya.

Ditambahkan, Mailangkay yang adalah politisi partai Nasdem, menyangkut kebijakan


kepala lanudsri bandara Sam ratulangi hal itu terkait penerimaan calon tamtama dan
bintara TNI angkatan udara, saat itu masyarakat sekitar bandara hanya 1 sampai 2 orang
yang diterima pada penerimaan TNI angkatan udara.

"Harapan warga, kalau bisa kuotanya ditambah agar masyarakat disekitar bandara dapat
direkrut lebih banyak pada penerimaan tamtama dan bintara TNI angkatan udara ."
tambahnya

Sementara itu kata Viktor Mailangkay dapil kota manado, akan menindak lanjuti
perjuangan aspirasi masyarakat yang diusulkan dimusrembang tingkat kelurahan,
kecamatan sampai kepemerintah kota dan provinsi dengan berbagai usulan termasuk
pengusulan sarana air bersih yang sulit dikelurahan lapangan, karena masih tergantung
pasokan air dari Minahasa Utara " Hal ini akan kami teruskan aspirasi ini kepada
pemerintah provinsi dinas ESDM, karena itu yang menjadi kewenangan pemerintah."
bebernya.

Pembetulan:
Manado KOMENTAR - Wakil Ketua DPRD Sulut Dr.Viktor Johanes
Mailangkay.SH MH, Rabu 23/3 mengadakan reses pertama ditahun 2022.
Reses yang dipusatkan di kantor kelurahan lapangan kecamatan mapanget kota Manado,
dihadiri masyarakat, THL ASN serta lurah lapangan Trintje Amik.anjut, pada pertemuan
tersebut warga masyarakat yang tinggal di sekitar bandara keluhkan sejumlah
masalah serius mempertanyakan kebijakan yang diambil perum angkasa
pura yang dinilai merugikan masyarakat.

Terkait hal ini, usai pertemuan pimpinan DPRD Sulut Viktor Mailangkay angkat
bicara beberkan sejumlah keluhan warga setempat,

ini penjelasannya,

Terkait keluhan masyarakat, di mana perum angkasa pura melakukan


pemberhentian pemutusan hubungan kerja atau dirumahkan tenaga
security yang tinggal di sekitar bandara, namun ironisnya mereka diganti oleh orang
berasal dari luar daerah.

"ini sangat memprihatinkan hal tersebut akan kami tindak lanjuti panggil hearing perum
angkasa pura bersama dengan dinas tenaga kerja dinas perhubungan diDPRD Sulut."
Ungkap Mailangkay kepada awak media.
Selain itu tanah pasini yang lokasinya di sekitar bandara, warga setempat dilarang oleh
perum angkasa pura untuk mengolah lahan tersebut katanya hal itu untuk perluasan
bandara."karena itu perum angkasa pura akan kami panggil juga bersama dengan dinas
perhubungan sulut, guna pertanyakan sejauh mana pemanfaatan lahan
tersebut kalau belum sebaiknya dipakai masyarakat untuk diolah karena itu tanah
mereka." Ujarnya.

Ditambahkan, Mailangkay yang adalah politisi partai Nasdem, menyangkut kebijakan


kepala lanudsri bandara Sam ratulangi hal itu terkait penerimaan calon tamtama bintara
TNI angkatan udara, saat itu masyarakat sekitar bandara hanya 1 sampai 2
orang yang diterima pada penerimaan TNI angkatan udara.

"Harapan warga, kalau bisa kuotanya ditambah agar masyarakat di


sekitar bandara dapat direkrut lebih banyak pada penerimaan tamtama bintara TNI
angkatan udara ." tambahnya

Sementara itu kata Viktor Mailangkay dapil kota Manado, akan menindak lanjuti
perjuangan aspirasi masyarakat yang diusulkan dimusrembang tingkat kelurahan,
kecamatan sampai kepemerintah kota provinsi dengan berbagai usulan termasuk
pengusulan sarana air bersih yang sulit dikelurahan lapangan, karena masih tergantung
pasokan air dari Minahasa Utara " Hal ini akan kami teruskan aspirasi ini kepada
pemerintah provinsi dinas ESDM, karena itu yang menjadi kewenangan pemerintah."
bebernya.*Jovan
DAFTAR PUSTAKA

Aan, Djam‟an. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

Aedi, Nur. 2014. Pengawasan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Al wasi‟u, Jannatin. 2000. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD).


Solo: Sendang Ilmu.
Alek, Ahmad. 2016. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:PT.
Gelora Askara Pratama.

Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: Raja Wali Pers.

Departemen Agama RI. 2005. Al-qur’an dan Terjemahannya. Bandung: CV.


Penerbit Diponogoro.

Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rawali Pers.

Heny, Randy. 2017. Bahasa Indonesia Diperguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Https:// www. Slides Hare. net> Rha_Princess.

Kaelan. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Paradigma.

Kusumaningsih, Dewi.2013. Terampil Berbahsa Indonesia. Yogyakarta: Andi.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Muslich, Masnur. 2015. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Mustakim. 2010. Cerdas Bebahasa Indonesia Sesuai EYD. Depok: Penebar Plus.

Purwanto. 2007. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. (Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Kalimat Efektif . Bandung: Refika Aditama.

Rahman. 2014. Metodologi Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta: Raja Gropindo


Persada.

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group.


Sudijono, Anas.2015. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Sugiarto, Eko. 2014. Kitab EYD. Yogyakarta: CV. Andi.

Sugihastuti. 2007. Bahasa Laporan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono.

2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sungguh, As‟ad. 2004. Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Taringan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung:


Angkasa.

Taringan, Henry Guntur. 2013. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung: CV. Angkasa.

Tohirin. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Wibowo, Wahyu. 2001. Manajemen Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wijayanti, Sri Hapsari Dkk. 2014. Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yaqin, Zubad Nurul. 2012. Bahasa Indonesia Keilmuan. Malang: UIN-Maliki


Press.

Budianto David, 2019, “analisi kesalahan tanda baca dan kesalahan ejaan”,Pendidikan
Guru MI Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai