Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

EJAAN (PENGGUNAAN HURUF)


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian Islam
Dosen Pengampu :
Nasrah, M.Pd.

Disusun oleh :
Syaza Naura Fatin Nst (230901149)
Lia wulan Sari (230901147)
Rafia Adawi (230901143)
Duni Arjanah Siregar ( 230901052)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UIN AR-RANIRY BANDA ACEH
1445H/2024M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT atas karunia nikmatnya yang telah memberikan kesehatan dan
melimpahkan rahmatnya, sehingga makalah ini dapat di selesaikan. Tak lupa sholawat serta
salam kita ucapkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw. yang mana telah membawa kita dari
zaman kegelapan yang penuh kebodohan hingga ke zaman yang kita rasakan saat ini yang penuh
ilmu pengetahuan.

Ucapan terima kasih untuk dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia yang kami
hormati, Nasrah, M.Pd. Dengan disusunnya makalah yang berjudul “EJAAN (PENGGUNAAN
HURUF)” kita dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai hal tersebut. Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, maka segala kritik
dan saran yang membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan menjadi referensi ataupun tambahan materi bagi
kita semua.

Banda Aceh, 24 Februari 2024

Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa adalah sarana yang dibutuhkan manusia untuk berkomunikasi satu sama lain
sebagai makhluk sosial. Oleh karena itu, penutur harus mampu menyampaikan
maksudnya dengan baik kepada lawan bicaranya dengan menggunakan kalimat yang
benar baik dalam tulisan maupun lisan. Dia pasti mempunyai bahasa, dari mana pun dia
berasal. Bahasa ini sangat penting bagi manusia, seperti bernafas yang sangat penting
bagi manusia. Kita akan kehilangan kemanusiaan kita dan tidak lagi dapat berfungsi
sebagai makhluk berpengetahuan jika kita kehilangan bahasa. Bahasa digunakan untuk
berkomunikasi untuk mencapai tujuan tertentu. Seorang pencetus, Tarigan, mengatakan
bahwa tujuan utama pembelajaran bahasa adalah agar siswa memperoleh keterampilan
berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Daripada
semua keterampilan berbahasa, kemampuan menulis adalah yang paling sulit. Oleh
karena itu, Anda harus menulis dengan hati-hati agar kalimat sesuai dengan ejaan bahasa
Indonesia. Seorang mahasiswa di bangku perkuliahan telah diberi instruksi tentang cara
menulis karangan yang baik, terutama dalam hal karya ilmiah. Semua tulisan harus ejaan
sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI).

Karya ilmiah ditulis dalam bahasa tulis. Karya ilmiah harus ditulis dalam bahasa
Indonesia baku, tidak peduli apakah itu adalah bagian dari karya ilmiah. Ada persyaratan
untuk kegiatan menulis di perguruan tinggi. Untuk dianggap baik, tulisan harus
memenuhi beberapa kriteria. Ini termasuk bermakna, jelas atau lugas, bulat, singkat, dan
padat, dan memenuhi kaidah Penulisan Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Menurut
Siswoyo (2007: 121), mahasiswa dapat didefinisikan sebagai seseorang yang sedang
belajar di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, atau di lembaga lain yang setara
dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki kecerdasan yang tinggi, kecerdasan
berpikir, dan kemampuan untuk mempersiapkan tindakan. Berpikir kritis dan bertindak
cepat dan tepat adalah sifat yang biasanya ada pada setiap siswa. Kedua sifat ini
merupakan prinsip yang saling melengkapi. Saat menulis makalah, siswa harus
memperhatikan ejaan bahasa Indonesia. Mahasiswa sering membuat kesalahan ejaan
bahasa Indonesia, seperti tanda baca atau huruf kapital, sehingga karya ilmiah mereka
kurang berkualitas. Sangat umum bagi siswa di sekolah menengah atas untuk menulis
makalah. Namun, apakah kebiasaan dan pemahaman ejaan bahasa Indonesia mereka
sama atau lebih baik saat mereka menjadi mahasiswa? Berdasarkan informasi ini, tujuan
penelitian adalah 1) untuk mengevaluasi ejaan yang digunakan dalam bahasa Indonesia
dan 2) untuk menentukan jenis kesalahan ejaan yang ditemukan dalam bahasa Indonesia.
Menurut Wijayanti dkk. (2014), ejaan adalah aturan untuk menggambarkan dan
melambangkan bunyi-bunyi tuturan (kata, kalimat, dan sebagainya), serta hubungan
antara lambang-lambang (pemisahan dan penggabungannya dalam bahasa). Gantamitreka
(2016:9) menyatakan bahwa ejaan adalah aturan tentang bagaimana bunyi-bunyi, seperti
kata, kalimat, dan sebagainya, ditulis dalam bentuk huruf dan disertai dengan tanda baca.
Menurut Suyanto (2011: 90), ejaan adalah bidang yang menyelidiki bagaimana ucapan
atau apa yang ditulis seseorang ditulis dengan menggunakan lambang atau gambar bunyi.
Oleh karena itu, menurut beberapa definisi ejaan yang disebutkan di atas, ejaan adalah
representasi kata, kalimat, dan sebagainya yang dituliskan atau dilisankan oleh seseorang.

Sejak tahun 1972, ejaan bahasa Indonesia menggunakan ejaan yang disempurnakan.
Sejak 1972 hingga 2015, Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan digunakan,
menggantikan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Namun, faktanya menunjukkan
bahwa hingga tahun 2015, masih sering ditemukan tulisan yang menyimpang dari prinsip
atau menyimpang dari peraturan. Dengan demikian, Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI) dibuat untuk menyempurnakan ejaan sebelumnya. Peraturan Menteri
dan Kebudayaan RI Nomor 50 Tahun 2015 menentukan perubahan yang dilakukan oleh
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia.

Karya ilmiah adalah sesuatu yang dibuat oleh siswa untuk menilai kemampuan
intelektual mereka. Oleh karena itu, siswa tidak dapat dipisahkan dari karya ilmiah
(Hudhana, Wiharja, dan Fitriani, 2021:4). Seperti yang dijelaskan oleh Suyitno
(2012:27), makalah ilmiah adalah jenis karya ilmiah yang ditulis secara sistematis dan
logis yang berisi informasi atau data faktual yang disampaikan secara objektif dan tidak
memihak pada kepentingan pihak lain. Berdasarkan apa yang telah dikatakan, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana ejaan digunakan dalam bahasa
Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1.) Apa pengertian dari huruf ?
2.) Apa saja macam-macam huruf ?
3.) Bagaimana cara pemakaian huruf capital dan huruf miring ?

1.3 Tujuan
1.) Untuk mengetahui pengertian huruf
2.) Untuk mengetahui apa saja macam-macam huruf
3.) Untuk mengetahui bagaimana cara pemakaian huruf capital dan huruf miring
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Huruf
Huruf adalah aksara dalam tulisan yang terdiri atas anggota abjad atau alfabet dan
melambangkan bunyi bahasa. Dalam bahasa Indonesia, huruf abjad terdiri atas 26 huruf yang
digunakan dalam penulisan. Jenis huruf dalam bahasa Indonesia meliputi huruf Abjad, huruf
vokal (a, i, u, e, o), huruf konsonan (b, c, d, dst.), huruf diftong, dan gabungan huruf konsonan.
Huruf hijaiyah adalah huruf sejenis alfabet yang digunakan dalam penulisan Al-Qur'an.
Dalam pembelajaran huruf, metode fonetik sering digunakan untuk mengajarkan pengenalan
huruf kepada anak-anak. Media audio visual juga dapat digunakan sebagai sarana untuk
memperkenalkan huruf vokal kepada anak-anak.
2.2 Macam-macam huruf
2.2.1 Huruf abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf yang berikut. Nama tiap
huruf disertakan di sebelahnya.

Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama


Aa a Jj je Ss es
Bb be Kk ka Tt te
Cc ce Ll el Uu u
Dd de Mm em Vv fe
Ee e Nn en Ww we
Ff ef Oo o Xx eks
Gg ge Pp pe Yy ye
Hh ha Qq ki Zz zet
Ii i Rr er

2.2.2 Huruf Vokal


Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas
huruf a, e, i, o, dan u.
Contoh pemakaian dalam kata
Huruf vokal Di awal Di tengah Di akhir
a api Padi lusa
e* enak petak sore
i itu simpan murni
o oleh kota radio
u ulang bumi ibu

Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata menimbulkan
keraguan.
Misalnya:
Anak-anak bermain di teras (téras).
Upacara itu dihadiri pejabat teras pemerintah.
Kami menonton film seri (séri).
Pertandingan itu berakhir seri
2.2.3 Huruf konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k,
l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z..

Contoh Pemakaian dalam kata


Huruf Konsonan Di Awal Di Tengah Di akhir
b bahasa sebut adab
c cakap kaca
d dua ada abad
f fakir kafir maaf
g guna tiga balig
h hari saham tuah
j jalan manja mikraj
k kami paksa sesak
l lekas alas Kesal
m maka kami diam
n nama anak daun
p pasang apa siap
q Quran furqan ufuq
r raib bara putar
s sampai asli lemas
t tali mata rapat
v varian lava
w wanita bawa
x xenon
y yakin payung
z zeni lazim juz

2. 2. 4 Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.
Contoh pemakaian dalam kata
Huruf Diftong Di awal Di tengah Di Akhir
ai ain syaitan pandai
au aula saudara harimau
oi boikot amboi

2. 2. 5 Gabungan Huruf Konsonan


Gabungan huruf konsonan, juga dikenal sebagai konsonan rangkap atau kluster
konsonan, merujuk pada dua atau lebih huruf konsonan yang muncul bersama dalam sebuah
kata. Gabungan ini dapat terjadi di awal, tengah, atau akhir kata. Contoh umum dari gabungan
huruf konsonan adalah "kl", "ng", "ny", "sy", dan sebagainya.
Gabungan huruf konsonan ini seringkali digunakan dalam bahasa untuk membentuk suku kata
atau kata-kata yang memiliki arti tertentu. Penggunaan gabungan huruf konsonan ini dapat
mempengaruhi pengucapan dan penulisan kata tersebut.
Penting untuk memperhatikan penggunaan gabungan huruf konsonan ini agar dapat
menghasilkan pengucapan yang tepat dan memahami makna kata secara keseluruhan.
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu kh, ng,
ny, dan sy.

Contoh pemakaian dalam kata


Gabungan huruf konsonan Di awal Di tengah Di akhir
kh khusus akhir tarikh
ng ngilu bangun senang
ny nyata hanyut
sy syarat isyarat arasy

2. 3 Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring


2. 3. 1 Huruf Kapital atau Huruf Besar
A. Huruf Kapital atau Huruf Besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
Dia mengantuk
Apa maksudnya?
Kita harus bekerja keras.
B. Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung
Misalnya:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
Bapak menasihatkan, “Berhati-hatilah, Nak!”
“Kemarin engkau terlambat”, Katanya
“Besok pagi,” Kata ibu, “dia akan berangkat”
C. Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan
dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Allah Alkitab Islam
Yang Maha Kuasa Quran Kristen
Yang Maha Pengasih Weda
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang engkau beri rahmat.
D. Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Mahaputra Yamin
Sultan Hasanuddin
Haji Agus Salim
Imam Syafii
Nabi Ibrahim
Huruf capital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
Tahun ini ia pergi naik haji.
E. Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama istansi, atau
nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husen Sastranegara
Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian
Gubernur Irian Jaya
Huruf capital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak
diikuti nama orang, atau nama tempat.
Misalnya:
Siapa gubernur yang baru di lantik itu?
Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.
F. Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Huruf kapital tidak dipakai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama
jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
Mesin diesel
10 volt
5 ampere
G. Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Sunda
bahasa Inggris
huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa
yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
mengindonesiakan kata asing
keinggris-inggrisan
H. Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
peristiwa sejarah.
Misalnya:
bulan Agustus
bulan Maulid
hari Jumat
huruf capital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai
nama.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya
Perlombaan senjata membawa resiko pecahnya perang dunia
I. Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi
Misalnya:
Asia Tenggara
Banyuwangi
Cirebon
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi
unsur nama diri.
Misalnya:
Berlayar ke teluk
Mandi di kali
Menyebrangi selat
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai
nama jenis.
Misalnya:
Garam inggris
Gula jawa
Kacang bogor
J. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama Negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan resmi Negara lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
Menjadi sebuah republic
Beberapa badan hokum
Menurut undang-undang yang berlaku
K. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
L. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata
ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata
seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra
M. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
sapaan.
Misalnya:
Dr. doctor
M.A master of arts
S.H sarjana hokum
N. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan
pengacuan.
Misalnya:
“kenapa Bapak berangkat?” tanya Harto.
Para Ibu mengunjungi Ibu Hasan
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti anda
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Surat Anda telah kami terima.

2. 3. 2 Huruf Miring
A. Huruf Miring dalam cetakan dipakai untuk menulisankan nama buku, majalah, dan
surat kabar yang di kutip dalam, tulisan.
Misalnya:
majalah Bahasa dan Kesusastraan.
Buku Negarakartagama Karangan Prapanca.
surat kabar Suara Karya.
B. Huruf Miring dalam cetakan di pakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Huruf pertama kata abadi ialah a.
Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
C. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau
ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia Mangostana.
Politik divided et impera pernah merajalela di negeri ini.

Anda mungkin juga menyukai