Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA (PUEBI)

Kelompok 6
Fauzan Ahmad (1707111491)
Irfan Wahyudi (1707122219)
Misdar Rozikin (1707122483)
Harri Tri Joefie (1707122769)
Aris Tarmizi (1707111330)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah -Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia ini di selesaikan tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini kami membahas tentang Pedoman Umum Ejaan dan ruang Lingkup
pemakaiannya.
Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah
memberi dukungan kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Kami juga
menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada susunan
penulisan tugas kami.
Oleh karena itu, kami senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini. kami berharap
makalah ini dapat memberi apresiasi kepada pembaca dan utamanya kepada
kelompok kami sendiri. Selain itu, semoga makalah pendidikan ini dapat memberi
manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan, terima kasih.
Wassalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.

Pekanbaru,2 Februari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan......................................................................... 2
BAB II ISI.......................................................................................................... 3
2.1. Pengertian......................................................................................3
2.2. Ruang Lingkup...............................................................................3
2.3. Penulisan Huruf............................................................................12
2.4. Penulisan kata...............................................................................12
BAB III PENUTUP........................................................................................... 15
3.1. Simpulan...................................................................................... 15
3.2. Saran............................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang
Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat
sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dan
sastra. Penggunaannya pun semakin luas dalam beragam ranah pemakaian,
baik secara lisan maupun tulis. Oleh karena itu, kita memerlukan rujukan
yang dapat dijadikan pedoman dan acuan berbagai kalangan pengguna
bahasa Indonesia, terutama dalam pemakaian bahasa tulis, secara baik dan
benar. Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang
harus dipenuhi masyarakat Indonesia, tidak terkecuali Mahasiswa
terkhusus untuk prosesi dalam penulisan jurnal dan karya tulis bahkan
skripsi. Dalam bidang pendidikan, pengajaran dan perkuliahan bahasa
Indonesia merupakan mata pelajaran pokok. Di Universitas pelajaran
bahasa Indonesia diajarkan kepada mahasiswa berdasarkan kurikulum
yang berlaku, yang di dalamnya (kurikulum pendidikan dasar dan
lanjutana) terdapat beberapa tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan
pokoknya adalah mahasiswa mampu dan terampil berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar setelah mengalami proses belajar mengajar di kelas.
Keterampilan berbahasa itu tidak saja meliputi satu aspek, tetapi di
dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis, mendengarkan
(menyimak), dan berbicara. Dalam proses pemerolehan dan
penggunaannya, keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan.
Bahasa tulis mencakup sejumlah unsur-unsur bahasa, salah satunya
adalah mengenai ejaan yang mencakup macam-macam huruf, berbagai
kata, dan aneka tanda baca.
Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, khususnya berbagai
persoalan yang akan dibahas dalam bab ini. Hal-hal yang dimaksud adalah
pemakaian huruf, pemakaian huruf kapital dan pemakaian huruf miring
pada bahasa tulis.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk pemakaian huruf pada bahasa tulis?
2. Bagaimana bentuk penulisan kata pada bahasa tulis?
1.3. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana pemakaian huruf pada bahasa tulis.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara penulisan kata dalam bahasa tulis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PEUBI)


Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indosia (PUEBI) adalahtata bahasa dalam
Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa indonesia dalam tulisan,
mulai dari pemakaian huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, serta
penggunaan tanda baca.
Dalam menulis berbagai karya ilmiah, diperluhkan aturan tanda
bahasa yang menyempurnahkannya sebab karya tersebut memerlukan
tingkat kesempurnaan yang mendetail. Karya ilmiah tersebut dapat berupa
artikel, resens profil, karya sastra, jurnal, skripsi, tesis, disertasi, dan
sebagainya. Sehingga PUEBI dapat diartikan sebagai suatu ketentuan
dasar secara menyeluruh yang berisi penggunaan bahasa indonesia secara
baik dan benar.

2.2. Ruang Lingkup


Salah satu letak perbedaan antara PUEBI dan PUEYD adalah adanya
penambahan ruang lingkup. Pada PUEYD hanya terdapat tiga ruang lingkup,
yakni: pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.Sementara
pada PUEBI ditambahkan satu bagian ruang lingkup yaitu, penulisan unsur
serapan. Pada makalah ini, penulis hanya membahas dua bagian ruang lingkup
yaitu pemakain huruf dan penulisan kata.

2.3. Pemakaian Huruf


Penggunaan huruf pada kata berkaitan dengan fonologi (ilmu yang
mempelajari tentang bunyi). Dalam bahasa Indonesia, jumlah abjad yang
diketahui terdapat 26 huruf, yang terdiri dari 5 huruf vokal (a,i,u,o,e) dan
21 huruf konsonan (b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,u,v,w,x,y,z). Selain huruf-
huruf tersebut, adapun kaitannya dengan ilmu fonologi, bunyi-bunyi yang
ditimbulkan berdasarkan huruf-huruf itu dapat bermacam-macam.

3
Dari bunyi konsonan tak bersuara (p,t,k,f,c,s,x,y,h), konsonan
bersuara (b,d,g,j) sampai dengan huruf nasal (n,m). Jadi pada bagian ini
akan dijelaskan berbagai jenis huruf berdasarkan pola bunyi dan
penggunaannya.

2.3.1 Huruf Abjad


Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas
huruf yang berikut. Nama tiap huruf disertakan di sebelahnya.
Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama
Aa A Jj je Ss Es
Bb Be Kk ka Tt Te
Cc Ce Ll El Uu U
Dd De Mm em Vv Fe
Ee E Nn En Ww we
Ff Ef Oo O Xx eks
Gg Ge Pp pe Yy ye
Hh Ha Qq Ki Zz zet
Ii I Rr Er

2.3.2 Huruf Vokal


Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri
atas huruf a, e, i, o, dan u.
Huruf Contoh Pemakaian dalam Kata
Vokal Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
a api padi lusa
e* enak petak sore
emas kena tipe
i itu simpan murni
o oleh kota radio
u ulang bumi ibu

4
Keterangan:
 Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen (‘) dapat
digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan

2.3.3 Huruf Konsonan


Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia
terdiri atas huruf huruf b, c,d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y,
dan z.
Huruf Contoh Pemakaian dalam Kata
Konsonan Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
b bahasa sebut adab
c cakap kaca -
d dua ada Abad
f fakir kafan maaf
g guna tiga gudeg
h hari saham tuah
j jalan manja mikraj
k kami paksa politik
- rakyat* bapak*
l lekas alas akal
m maka kami diam
n nama tanah daun
p pasang apa siap
q** Quran status quo Taufiq
r raih bara putar
s sampai asli tangkas
t tali mata rapat
v varia lava -
w wanita hawa -
x** xerox - sinar-x
y yakin payung -

5
z zeni lazim juz
Keterangan:
 Huruf q dan x khusus digunakan untuk nama diri dan keperluan

ilmu pengetahuan. Huruf x pada posisi awal kata dilafalkan [s]

2.3.4 Huruf Diftong


Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan
dengan ai, au, dan oi.
Huruf Contoh Pemakaian dalam Kata
Diftong Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
ai ain malaikat pandai
au aula saudara harimau
oi - boikot amboi

Gabungan Huruf Konsonan


Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing masing
melambangkan satu bunyi konsonan.
Gabunga Contoh Pemakaian dalam Kata
n Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
Huruf
Konsonan
kh khusus akhir tarikh
ng ngilu bangun senang
ny nyata banyak -
sy syarat isyarat arasy

2.3.5 Huruf Kapital


Huruf kapital merupakan huruf yang memiliki bentuk khusus dan
berukuran lebih besar dari huruf biasa. Berikut adalah ketentuan-ketentuan
penggunaan huruf kapital.

6
1. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada setiap awal
kalimat.Misalnya:
Mengapa kita harus rajin belajar?
Dia menyelesaikan tugas itu tepat waktu.
2. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama
seseorang,termasuk julukan.Misalnya:
Gorys Keraf
Pangeran Diponegoro

Catatan:
a. Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama orang
yangmerupakan nama jenis atau satuan ukuran
Misalnya:
15 newton
Ikan mujair 
 
b. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan huruf pertama kata
yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau
huruf
pertama kata tugas (di, ke, dan, dari, yang, dan untuk).
Misalnya:
Ibrahim Aziz bin Muaz
Esther boru Simanjuntak

3. Huruf kapital digunakan pada awal kalimat di dalam petikan langsung


Misalnya:
“Apa gunanya?” tanya Tom kepada Ella. 
“Katakan kepadanya,” kata Shira kepadaku, “lebih baik jujur saja.”

4. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada setiap kata nama
agama,kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:

7
Islam,Kristen,Hindu,Buddha, dan Katolik adalah lima agama yang diakuidi
Indonesia.
Ya Tuhan, tolong ampuni kami.
5. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama
gelarkehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama
orang,termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
  Nabi Muhammad SAW
  Raden Mas Soewardi Soerjaningrat
 
6. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama
gelarkehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan
dankepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
Silakan duduk, Yang Mulia.
Terima kasih, Dokter.
 
7. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama jabatan
dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti na
maorang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Gubernur Riau
 
8. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.
Misalnya: 
Bahasa Indonesia
suku Dayak
Catatan: 
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang digunakan sebagai bentukdas
ar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.

8
Misalnya: 
pengindonesiaan kata asing
ke bali-balian

9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,
danhari raya atau hari besar keagamaan.
Misalnya: 
Bulan Juni tahun Masehi hari
Selasa hari Nyepi
10. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama
peristiwasejarah.
Misalnya:
  Agresi Militer Belanda II
 Perjanjian Renville
 
11. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
  Kepulauan Seribu Sungai Siak
  Kecamatan Tampan Jalan Utama
Catatan:
a. Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis
denganhuruf kapital.
Misalnya:
Menyeberangi jalan
mendaki gunung
 
b. Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenistidak
ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:terong
belanda (Solanum betaceum)
kacang arab (Cicer arietinum) 

9
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapatdikontr
askan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalamkelompoknya.
Misalnya:
Ada beberapa jenis salak di Indonesia, antara lain salak
ambarawa,salak bali, salak banjarnegara, salak bongkok, salak
hutan, dan salak pondoh.

 
Contoh berikut bukan nama jenis.
Pada mata pelajaran Seni Budaya hari ini, para murid di ajak
menyanyikan lagu daerah Riau, lagu daerah Sumatera Barat, dan
lagu daerah Aceh.

12. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
semuaunsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan,
organisasi,atau dokumen, kecuali kata tugas.
Misalnya:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Komisi Pemberantasan Korupsi
 
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur
kataulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, makalah,
namamajalah, dan surat kabar, kecuali kata tugas, yang tidak terletak pada
posisiawal.
Misalnya:
Majalah Bobo memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak-
anak.
Dia sedang membaca novel Dusta di Balik Penjelajahan
Columbus.
 

10
14. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat, atau sapaan.
Misalnya:
S.T. sarjana teknik 
Nn. nona15.
 
15. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, dan paman, serta kata atau
ungkapanlain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
“Wajah Kakak terlihat pucat, apa Kakak sakit?” tanya Raisa.
  Ibu berkata kepadaku, “Tolong bersihkan sayuran itu, Nak.”
Catatan:
Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Ibu saya memiliki satu orang kakak dan tiga orang adik.
Sejak kecil, dia sudah tinggal bersama dengan neneknya. 
 
Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Bagaimana Anda bisa menyelesaikan pekerjaan itu dengan baik?
Saya tidak tahu kalua Anda juga suka bermain basket.

2.3.5 Huruf Miring


1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,

majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau

mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.

3. Huruf miring digunakan untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam


Bahasa daerah atau bahasa asing.
Misalnya:

11
Go Gek Cap Lak (upacara bakar tongkang) adalah ritual tahunan
masyarakat di Bagan siapiapi yang sudah terkenal hingga di
mancanegara.
Ora et labora memiliki makna ‘berdoa dan bekerja’.
Catatan:
Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi,
dalam Bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf
miring

2.3.6 Huruf Tebal


1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab,
bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka,
indeks, dan lampiran.
2. Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk
keperluan itu digunakan huruf miring.
3. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan
sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan
polisemi.

2.4 Penulisan Kata


2.4.1 Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

Misalnya:
- Kantor pajak penuh sesak.
- Saya pergi ke sekolah.
- Buku itu sangat tebal.

2.4.2 Kata Berimbuhan

12
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran)
ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

Misalnya:
- Berjalan - lukisan
- Berkelanjutan - kemauan
- Mempermudah - perbaikan
- gemetar

Catatan:
Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan, atau -
wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
- sukuisme
- seniman
- kamerawan
- gerejawi

2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.


Misalnya:

Adibusana infrastruktur proaktif


Aerodinamika inkonvensional purnawirawan
Antarkota kontraindikasi saptakrida
Antibiotik kosponsor semiprofesional
Awahama mancanegara subbagian
Bikarbonat multilateral swadaya
Biokimia narapidana telewicara
Dekameter nonkolaborasi transmigrasi
Demoralisasi paripurna tunakarya
Dwiwarna pascasarjana tritunggal
Ekabahasa pramusaji tansuara
Ekstrakurikuler prasejarah ultramodern

13
Catatan:
Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau
singkatan yang berupa huruf ka-pital dirangkaikan dengan tanda hubung
(-).

Misalnya:
non-Indonesia, pan-Afrikanisme, pro-Barat, non-ASEAN, anti-
PKI

3. BentukUlang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-
unsurnya. Misalnya:
- anak-anak - biri-biri
- buku-buku - cumi-cumi
- hati-hati - kupu-kupu
- kuda-kuda - kura-kura
- lauk-pauk - berjalan-jalan
- mondar-mandir - mencari-cari
- ramah-tamah - terus-menerus
- sayur-mayur - porak-poranda
- serba-serbi - tunggang-langgang

Catatan:
Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama.
Misalnya:
- surat kabar → surat-surat kabar
- kapal barang → kapal-kapal barang
- rak buku → rak-rak buku
- kereta api cepat → kereta-kereta api cepat

14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pemakaian huruf diantaranya mengenai huruf abjad, huruf vokal,
huruf konsonan, gabungan huruf konsonan, huruf capital, huruf miring dan
huruf table.
Penulisan kata diantaranya meliputi kata dasar, kata turunan, bentuk
ulang, gabungan kata, kata gantiku,kau,mu dannya, kata depan di,ke,da
dari, partikel dan tanda petik.

3.2.Saran
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai
calon pendidik, harus selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara
menggali potensi dapat dilakukan salah satunya dengan cara mempelajari
makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita ke
depannya.Aamiin.

15
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. edisi ketiga.
Jakarta:
Balai Pustaka.
Badudu, J.S. 1983.
Inilah Bahasa Indonesia yang Benar . Jakarta: PT. Gramedia.
Murtiani, Anjar, dkk. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Yogyakarta:
Araska.
Rahmadi, Duwi. 2017. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia & Kesalahan 
Berbahasa. Solo: Genta Smart Publisher.
Yanti, Prima Gusti, dkk. 2016. Bahasa Indonesia Konsep Dasar dan Penerapan.
Jakarta: PT. Grasindo.

16

Anda mungkin juga menyukai