BAHASA INDONESIA
Kelompok 6
Fauzan Ahmad (1707111491)
Irfan Wahyudi (1707122219)
Misdar Rozikin (1707122483)
Harri Tri Joefie (1707122769)
Aris Tarmizi (1707111330)
Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah -Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia ini di selesaikan tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini kami membahas tentang Pedoman Umum Ejaan dan ruang Lingkup
pemakaiannya.
Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah
memberi dukungan kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Kami juga
menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada susunan
penulisan tugas kami.
Oleh karena itu, kami senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini. kami berharap
makalah ini dapat memberi apresiasi kepada pembaca dan utamanya kepada
kelompok kami sendiri. Selain itu, semoga makalah pendidikan ini dapat memberi
manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan, terima kasih.
Wassalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan......................................................................... 2
BAB II ISI.......................................................................................................... 3
2.1. Pengertian......................................................................................3
2.2. Ruang Lingkup...............................................................................3
2.3. Penulisan Huruf............................................................................12
2.4. Penulisan kata...............................................................................12
BAB III PENUTUP........................................................................................... 15
3.1. Simpulan...................................................................................... 15
3.2. Saran............................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat
sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dan
sastra. Penggunaannya pun semakin luas dalam beragam ranah pemakaian,
baik secara lisan maupun tulis. Oleh karena itu, kita memerlukan rujukan
yang dapat dijadikan pedoman dan acuan berbagai kalangan pengguna
bahasa Indonesia, terutama dalam pemakaian bahasa tulis, secara baik dan
benar. Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang
harus dipenuhi masyarakat Indonesia, tidak terkecuali Mahasiswa
terkhusus untuk prosesi dalam penulisan jurnal dan karya tulis bahkan
skripsi. Dalam bidang pendidikan, pengajaran dan perkuliahan bahasa
Indonesia merupakan mata pelajaran pokok. Di Universitas pelajaran
bahasa Indonesia diajarkan kepada mahasiswa berdasarkan kurikulum
yang berlaku, yang di dalamnya (kurikulum pendidikan dasar dan
lanjutana) terdapat beberapa tujuan pembelajaran. Salah satu tujuan
pokoknya adalah mahasiswa mampu dan terampil berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar setelah mengalami proses belajar mengajar di kelas.
Keterampilan berbahasa itu tidak saja meliputi satu aspek, tetapi di
dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis, mendengarkan
(menyimak), dan berbicara. Dalam proses pemerolehan dan
penggunaannya, keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan.
Bahasa tulis mencakup sejumlah unsur-unsur bahasa, salah satunya
adalah mengenai ejaan yang mencakup macam-macam huruf, berbagai
kata, dan aneka tanda baca.
Ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, khususnya berbagai
persoalan yang akan dibahas dalam bab ini. Hal-hal yang dimaksud adalah
pemakaian huruf, pemakaian huruf kapital dan pemakaian huruf miring
pada bahasa tulis.
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk pemakaian huruf pada bahasa tulis?
2. Bagaimana bentuk penulisan kata pada bahasa tulis?
1.3. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana pemakaian huruf pada bahasa tulis.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara penulisan kata dalam bahasa tulis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dari bunyi konsonan tak bersuara (p,t,k,f,c,s,x,y,h), konsonan
bersuara (b,d,g,j) sampai dengan huruf nasal (n,m). Jadi pada bagian ini
akan dijelaskan berbagai jenis huruf berdasarkan pola bunyi dan
penggunaannya.
4
Keterangan:
Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen (‘) dapat
digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan
5
z zeni lazim juz
Keterangan:
Huruf q dan x khusus digunakan untuk nama diri dan keperluan
6
1. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada setiap awal
kalimat.Misalnya:
Mengapa kita harus rajin belajar?
Dia menyelesaikan tugas itu tepat waktu.
2. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama
seseorang,termasuk julukan.Misalnya:
Gorys Keraf
Pangeran Diponegoro
Catatan:
a. Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama orang
yangmerupakan nama jenis atau satuan ukuran
Misalnya:
15 newton
Ikan mujair
b. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan huruf pertama kata
yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau
huruf
pertama kata tugas (di, ke, dan, dari, yang, dan untuk).
Misalnya:
Ibrahim Aziz bin Muaz
Esther boru Simanjuntak
4. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada setiap kata nama
agama,kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
7
Islam,Kristen,Hindu,Buddha, dan Katolik adalah lima agama yang diakuidi
Indonesia.
Ya Tuhan, tolong ampuni kami.
5. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama
gelarkehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama
orang,termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Nabi Muhammad SAW
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat
6. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama
gelarkehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan
dankepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
Silakan duduk, Yang Mulia.
Terima kasih, Dokter.
7. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama jabatan
dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti na
maorang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Gubernur Riau
8. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.
Misalnya:
Bahasa Indonesia
suku Dayak
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang digunakan sebagai bentukdas
ar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
8
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
ke bali-balian
9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,
danhari raya atau hari besar keagamaan.
Misalnya:
Bulan Juni tahun Masehi hari
Selasa hari Nyepi
10. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur nama
peristiwasejarah.
Misalnya:
Agresi Militer Belanda II
Perjanjian Renville
11. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Kepulauan Seribu Sungai Siak
Kecamatan Tampan Jalan Utama
Catatan:
a. Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis
denganhuruf kapital.
Misalnya:
Menyeberangi jalan
mendaki gunung
b. Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenistidak
ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:terong
belanda (Solanum betaceum)
kacang arab (Cicer arietinum)
9
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapatdikontr
askan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalamkelompoknya.
Misalnya:
Ada beberapa jenis salak di Indonesia, antara lain salak
ambarawa,salak bali, salak banjarnegara, salak bongkok, salak
hutan, dan salak pondoh.
Contoh berikut bukan nama jenis.
Pada mata pelajaran Seni Budaya hari ini, para murid di ajak
menyanyikan lagu daerah Riau, lagu daerah Sumatera Barat, dan
lagu daerah Aceh.
12. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
semuaunsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan,
organisasi,atau dokumen, kecuali kata tugas.
Misalnya:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Komisi Pemberantasan Korupsi
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur
kataulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, makalah,
namamajalah, dan surat kabar, kecuali kata tugas, yang tidak terletak pada
posisiawal.
Misalnya:
Majalah Bobo memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak-
anak.
Dia sedang membaca novel Dusta di Balik Penjelajahan
Columbus.
10
14. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat, atau sapaan.
Misalnya:
S.T. sarjana teknik
Nn. nona15.
15. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, dan paman, serta kata atau
ungkapanlain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
“Wajah Kakak terlihat pucat, apa Kakak sakit?” tanya Raisa.
Ibu berkata kepadaku, “Tolong bersihkan sayuran itu, Nak.”
Catatan:
Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Ibu saya memiliki satu orang kakak dan tiga orang adik.
Sejak kecil, dia sudah tinggal bersama dengan neneknya.
Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Bagaimana Anda bisa menyelesaikan pekerjaan itu dengan baik?
Saya tidak tahu kalua Anda juga suka bermain basket.
11
Go Gek Cap Lak (upacara bakar tongkang) adalah ritual tahunan
masyarakat di Bagan siapiapi yang sudah terkenal hingga di
mancanegara.
Ora et labora memiliki makna ‘berdoa dan bekerja’.
Catatan:
Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi,
dalam Bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf
miring
Misalnya:
- Kantor pajak penuh sesak.
- Saya pergi ke sekolah.
- Buku itu sangat tebal.
12
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran)
ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
- Berjalan - lukisan
- Berkelanjutan - kemauan
- Mempermudah - perbaikan
- gemetar
Catatan:
Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan, atau -
wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
- sukuisme
- seniman
- kamerawan
- gerejawi
13
Catatan:
Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau
singkatan yang berupa huruf ka-pital dirangkaikan dengan tanda hubung
(-).
Misalnya:
non-Indonesia, pan-Afrikanisme, pro-Barat, non-ASEAN, anti-
PKI
3. BentukUlang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-
unsurnya. Misalnya:
- anak-anak - biri-biri
- buku-buku - cumi-cumi
- hati-hati - kupu-kupu
- kuda-kuda - kura-kura
- lauk-pauk - berjalan-jalan
- mondar-mandir - mencari-cari
- ramah-tamah - terus-menerus
- sayur-mayur - porak-poranda
- serba-serbi - tunggang-langgang
Catatan:
Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama.
Misalnya:
- surat kabar → surat-surat kabar
- kapal barang → kapal-kapal barang
- rak buku → rak-rak buku
- kereta api cepat → kereta-kereta api cepat
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pemakaian huruf diantaranya mengenai huruf abjad, huruf vokal,
huruf konsonan, gabungan huruf konsonan, huruf capital, huruf miring dan
huruf table.
Penulisan kata diantaranya meliputi kata dasar, kata turunan, bentuk
ulang, gabungan kata, kata gantiku,kau,mu dannya, kata depan di,ke,da
dari, partikel dan tanda petik.
3.2.Saran
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai
calon pendidik, harus selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara
menggali potensi dapat dilakukan salah satunya dengan cara mempelajari
makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita ke
depannya.Aamiin.
15
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. edisi ketiga.
Jakarta:
Balai Pustaka.
Badudu, J.S. 1983.
Inilah Bahasa Indonesia yang Benar . Jakarta: PT. Gramedia.
Murtiani, Anjar, dkk. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Yogyakarta:
Araska.
Rahmadi, Duwi. 2017. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia & Kesalahan
Berbahasa. Solo: Genta Smart Publisher.
Yanti, Prima Gusti, dkk. 2016. Bahasa Indonesia Konsep Dasar dan Penerapan.
Jakarta: PT. Grasindo.
16