1.Jembatan Maxwell
Dimana ω adalah frekuensi putar, yang besarnya sama dengan ω = 2πf dan dinyatakan
dalam radius/detik. ω dipakai lebih sering dalam formula-formula dari pada f, tidak hanya
karena membuat notasi lebih mudah akan tetapi ω adalah suatu kebesaran yang
berhubungan secara langsung terhadap perubahan dari sudut fasa dengan waktu. Agar
persamaan di atas dapat dipenuhi untuk bagian-bagian nyata dan bgian-bagian imajinernya,
maka bagian-bagian tahanan dan bagian-bagian induktansi harus masing-masing sama pada
kedua sisi persamaan tersebut. Dengan demikian maka kondisi keseimbangan didapat
sebagai berikut:
Jadi kondisi keseimbangan dari jembatan ini tidak tergantung pada frekuensi.
Untuk mencapai keseimbangan, LS dan S dibuat sebagai suatu kebesaran yang dapat diatur,
dan pengaturannya diperlihatkan dalam gambar 6. Bila Q/S, LS dan R diketahui maka Lx dan P
bias didapat dari:
Pada Gambar 6.7(a), suatu standar induktansi variabel (induktometer) diperlukan untuk
pengaturan keseimbangan akan tetapi bila hal ini tidak didapat maka siskuit seperti
diperlihatkan pada (b) dari gambar tersebut bila dipakai. Bila jembatan tersebut
diseimbangkan dengan mengatur r dan S dengan Kr pada posisi 1 maka,
Cara mengukur induksi diri dengan menggunakan metoda jembatan Maxwell ini diperlukan
sumber arus bolak-balik (AC) dalam pengukurannya. Induktansi yang akan diukur ( LX) ini
disambung pada rangkaian jembatan yang akan dipersamakan.
Ketika sakelar S ditutup dalam jembatan, maka akan dialiri oleh arus bolak-balik. Untuk
memperoleh keseimbangannya diaturlah induktansi standar Ln dengan tahanan standar Rn.
Maka setelah dicapai keseimbangan berlakulah:
Pada kondisi seimbang, nilai-nilai tahanan nyata R dan tahanan imaginer ( XL) pada tiap-tiap
induktansi harus sama, maka didapatlah sebagai berikut:
Jadi, kondisi keseimbangan dari jembatan ini tidak bergantung pada frekuensinya. Karena R,
Rn, Ln dan R1 telah diketahui, maka Lx dan Rx dapat dicari seperti berikut ini:
Dimana,
Lx = Induktansi yang diukur
Rx = Tahanan nyata dari
Ln = Induktansi standar
R1 = Tahanan nyata dari
R = Tahanan standar
Sn = Sakelar
T = Alat pendengar (head set)
E2 = Sumber tegangan AC
(Suryatmo, F.Teknik Pengukuran Listrik dan Elektronika.1997.Bumi Aksara:Jakarta : 89-92)
Dimana tahanan dinyatakan dalam ohm, induktansi dalam Henry, dan kapasitansi dalam
farad.
Jembatan Maxwell terbatas pada pengukuran kumparan dengan Q menengah
(1<Q<10). Ini dapat ditunjukkan dengan memperhatikan syarat seimbang kedua yang
menyatakan bahwa jumlah sudut fasa satu pasang lengan yang berhadapan harus sama
dengan jumlah sudut-sudut fasa pasangan lainnya. Karena sudut fasa dari elemen-elemen
resistif dalam lengan 2 dan lengan 3 berjumlah 0O jumlah sudut-sudut lengan 1 dan lengan 4
juga harus berjumlah 0O. Sudut fasa sebuah komponen dengan Q tinggi akan sangat
mendekati 90O(Positif), yang menghendaki bahwa sudut fasa lengan kapasitif juga harus
sangat mendekati 90O(negatif). Ini selanjutnya berarti bahwa tahanan R1harus sungguh-
sungguh sangat tinggi, yang bisa sangat tidak praktis. Dengan demikian kumparan-kumparan
Q tinggi umumnya diukur dalam jembatan Hay.
Jembatan Maxwell juga tidak sesuai untuk pengukuran kumparan dengan nilai Q
yang sangat rendah (Q<1) karena masalah pemusatan keseimbangan. Sebagai contoh nilai Q
yang sangat rendah terdapat dalam tahanan induktif atau dalam kumparan frekuensi radio
(RF) jika diukur pada frekuensi rendah. Sebagaimana dapat dilihat dari persamaan R x dan Lx ,
pengaturan keseimbangan induktif oleh R3 akan mengganggu keseimbangan resistif sebesar
R1 dan menghasilkan efek yang disebut seimbang bergeser (sliding balance). Seimbang
bergeser menjelaskan interaksi antara pengontrolan-pengontrolan, sehingga bila kita
menyeimbangkan dengan R1 dan kemudian dengan R3 dan kembali lagi ke R1 , kita
mendapatkan titik seimbang yang baru. Titik seimbang nampaknya bergerak atau bergeser
menuju titik akhirnya melalui banyak pengaturan. Interaksi tidak terjadi dengan
menggunakan R1 dan c1 sebagai pengatur keseimbangan, tetapi sebuah kapasitor variabel
tidak selalu memenuhi.
Prosedur yang biasa untuk menyeimbangkan jembatan Maxwell adalah dengan
pertama-tama mengatur R3 untuk keseimbangan induktif dan kemudian mengatur R1 untuk
keseimbangan resistif. Kembali kepengaturan R3 ternyata bahwa keseimbanagn resistif telah
terganggu dan berpindah ke suatu nilai baru. Proses ini diulangi dan memberikan
pemusatan yang lambat ke keseimbangan akhir. Untuk kumparan-kumparan Q menengah,
efek tahanan tidak dinyatakan, dan keseimbangan tercapai melalui beberapa pengaturan.
Kadang-kadang terjadi bahwa sebuah jembatan arus bolak-balik tidak dapat
diseimbangkan sama sekali hanya karena salah satu persyaratan seimbang yang telah
ditetapkan tidak dapat dipenuhi.
Contoh soal :
Gambar 6.16. Sebuah jembatan arus bolak balik yang tidak dapat seimbang
Tinjauan terhadap syarat seimbang kedua (sudut-sudut fasa) menghasilkan situasi berikut:
Jelas,θ1 + θ4 ≠ θ2 + θ3 , dan persyaratan kedua tidak dipenuhi. Dalam hal ini keseimbangan
jembatan tidak dicapai.
2. Sebuah ilustrasi menarik mengenai masalah menyeimbangkan sebuah jembatan diberikan
dalam contoh di bawah ini, dimana pengaturan kecil terhadap satu atau lebih lengan-lengan
jembatan menghasilkan suatu situasi dimana keseimbangan dapat diperoleh.
Gambar 6.17. Suatu masalah menyeimbangkan jembatan. Dimana dari gambar atas
berturut-turut adalah: (a) kondisi seimbang; (b) keseimbangan jembatan diperoleh
kembali dengan penambahan sebuah tahanan pada lengan 1(konfigurasi Maxwell);
dan (c) metode alternatif untuk memulihkan keseimbangan jembatan, dengan
menambahkan sebuah kapasitor pada lengan 3
Perhatikan rangkaian gambar 6.17 (a) dan tentukan apakah jembatan tersebut seimbang
sempurna atau tidak. Jika tidak, tunjukkan dua cara agar dia dapat dibuat seimbang dan
tetapkan nilai-nilai numerik untuk setiap komponen tambahan. Anggap bahwa lengan
jembatan 4 adalah yang tidak diketahu yang tidak dapat diubah.
Penyelesaian:
Jelas keseimbanagn tidak mungkin dicapai dengan konfigurasi gambar 6.8-6.10 sebab
penjumlahan θ1 dan θ4 akan sedikit negatif sedangkan penjumlahan θ2 dan θ3 akan persis 0o.
Keseimbangan ini dapat dipulihkan kembali dengan pengubahan rangkaian sedemikian rupa
sehingga persyaratan sudut fasa dipenuhi. Pada dasarnya terdapat dua metode untuk
melakukan hal ini, pertama yaitu mengubah Z1 sehingga sudut fasanya berkurang menjadi
lebih kecil dari 90o (sama dengan θ4) dengan menghubungkan sebuah tahanan paralel
terhadap kapasitor. Pengubahan ini menghasilkan konfigurasi jembatan Maxwell seperti
ditunjukkan pada gambar 6.17 (b). Tahanan R1 dapat ditentukan melalui pendekatan standar
dari pembahasan jembatan Maxwell yang sudah dibahas sebelumnya dengan menggunakan
admitansi lengan 1, dan dapat dituliskan :
juga dalam hal ini, kebesaran Z1 telah bertambah sehingga syarat seimbang pertama telah
berubah. Suatu pengaturan kecil terhadap R3 diperlukan kembali ntuk memulihkan
keseimbangan.