FANKYwidjaya
LIDYAangel
JULIUSleonardo
SONYAmarcelia
7
OM POK
KEL
Presented by
Kelompok 7
Kesalahan Penerapan Kaidah:
Kesalahan Pelafalan
Kesalahan Penulisan
1. Kesalahan Pelafalan:
Pelafalan Abjad
Pelafalan Diftong
Pelafalan Kata Serapan
Pelafalan Singkatan
Pelafalan Kata
2. Kesalahan Penulisan:
Penulisan Kata: Penulisan Angka
Penyukuan Kata
Huruf Kapital
Huruf Miring
Penulisan Tanda Baca:
Tanda Titik
Kata Dasar
Tanda Koma
Kata Berimbuhan
Tanda Pisah
Kata Ulang
Tanda Hubung
Gabungan Kata
Kata Ganti
Kata Depan
Kata Partikel
Kata Serapan
1.1 Pelafalan Abjad
Huruf: Lafal:
A A
B Be bukan Bi
C Ce bukan Se
D De
E E bukan I
F Ef
G Ge bukan Ji
H Ha
I I bukan Ai
J dst. Je bukan Jay dst.
1.2 Pelafalan Diftong
Namun jika ada singkatan asing yang bersifat internasional, maka singkatan
itu tetap dilafalkan seperti aslinya.
Contoh:
Singkatan Lafal Salah Lafal Benar
UNESCO u nes co yu nes ko
UNICEF u ni cef yu ni syef
1.5 Pelafalan Kata
Ingat! Tanda baca sebelum tanda tanda petik awal adalah tanda koma (,)
bukan titik dua (:) dan tanda baca akhir (. ! ?) dibubuhkan sebelum
tanda petik penutup.
2.2 Huruf Kapital
b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan
yang berhubungan dgn hal-hal keagamaan.
Bentuk Salah:
Kami bersyukur kepadamu ya tuhan.
Bentuk Benar:
Kami bersyukur kepada-Mu ya Tuhan.
c) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, jabatan,
dan pangkat yang diikuti nama orang.
Bentuk Salah:
Pengarang lagu itu adalah presiden SBY.
Bentuk Benar:
Pengarang lagu itu adalah Presiden SBY.
2.2 Huruf Kapital
d) Kata-kata van, der, den, da, de, di, bin, dan ibnu yang digunakan
sebagai nama orang, tetap di tulis dengan huruf kecil.
Bentuk Salah:
Van Den Bosch
Bentuk Benar:
Van den Bosch
e) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
nama bangsa, suku, dan bahasa.
Bentuk salah:
Dalam Bahasa Sunda terdapat kata geulis.
Bentuk benar:
Dalam bahasa Sunda terdapat kata geulis.
2.2 Huruf Kapital
f) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,
hari, dan peristiwa sejarah.
Bentuk salah:
Pada Bulan Agustus terdapat hari yang sangat bersejarah bagi bangsa
Indonesia.
Bentuk benar:
Pada bulan Agustus terdapat hari yang sangat bersejarah bagi bangsa
Indonesia.
g) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi.
Bentuk salah:
Salah satu daerah pariwisata di Jawa Timur adalah gunung Bromo
Bentuk benar:
Salah satu daerah pariwisata di Jawa Timur adalah Gunung Bromo
2.2 Huruf Kapital
h) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan,
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan.
Bentuk salah:
Program Orang Tua Asuh dikampanyekan oleh departemen pendidikan
nasional Republik Indonesia.
Bentuk benar:
Program Orang Tua Asuh dikampanyekan oleh Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia.
i) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam
nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata
partikel yang tidak terletak di posisi awal.
Bentuk salah:
Idrus mengarang buku Dari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma
Bentuk benar:
Idrus mengarang buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
2.2 Huruf Kapital
j) Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama, gelar, dan sapaan,
kecuali gelar dokter.
Bentuk salah:
Proyek itu di pimpin oleh drs. Ahdan K.S.
Bentuk benar:
Proyek itu di pimpin oleh Drs. Ahdan K.S.
Kata ganti kau, ku, mu, nya yang ada pertaliannya dengan kata
engkau, aku, kamu, dia ditulis serangkai dengan kata yang
dilekatinya.
Bentuk salah:
Kalau mau, boleh kau_ambil buku itu.
Bentuk benar:
Kalau mau, boleh kauambil buku itu.
2.9 Kata Depan
Kata depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya, kecuali jika berupa gabungan kata yang sudah
padu benar, seperti kepada dan daripada.
Bentuk salah:
Ibu sedang masak didapur.
Bentuk benar:
Ibu sedang masak di_dapur.
2.10 Kata Partikel
a) Partikel pun dipisahkan dari kata yang mendahuluinya karena pun
sudah hampir seperti kata lepas dan mengandung arti juga.
Bentuk salah:
Apapun yang dimakannya, ia tetap kurus.
Bentuk benar:
Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.
b) Kelompok kata berikut sudah dianggap padu dan ditulis
serangkai: adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun,
kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, dan
walaupun.
Bentuk salah:
Kendati pun hari hujan, ia tetap pergi ke sekolah.
Bentuk benar:
Kendatipun hari hujan, ia tetap pergi ke sekolah.
2.10 Kata Partikel
c) Partikel per yang berarti “mulai”, “demi” dan “tiap” ditulis
terpisah dari bagian-bagian kalimat yang mendampinginya.
Bentuk salah:
Anak-anak masuk ke dalam kelas satu persatu.
Bentuk benar:
Anak-anak masuk ke dalam kelas satu per_satu.
2.11 Kata Serapan
Akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata
yang utuh.
Kata asing: Bentuk salah: Bentuk benar:
System sistim sistem
Effective effektif efektif
Analysis ananlisa analisis
Complex komplek kompleks
Patient pasen pasien
Export expor ekspor
Quittance kwitansi kuitansi
Traditional tradisionil tradisional
Formal formil formal
3. Angka
a) Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor.
Di dalam tulisan lazim dipakai angka Arab atau angka Romawi.
Angka digunakan untuk menyatakan ukuran panjang, berat luas
dan isi; satuan waktu; nilai uang, dsb.
Contoh: Jalan Panglima Sudirman 155 Kraksaan
Kelompok 7