Anda di halaman 1dari 25

TATA BAHASA

A. Bahasa
a. Bahasa ialah : Ucapan pikiran perasaan manusia dengan teratur dengan
memakai alat bunyi. Dengan bahasa manusia menyampaikan
buah pikiran perasaan, dan keinginannya kepada orang lain.
b. Fungsi Bahasa : fungsi bahasa pada umumnya ialah sebagai alat yang sebaik-
baiknya untuk berkomunikasi atau mengadakan hubungan-
hubungan antara anggota-anggota masyarakat.

B. Bentuk Bahasa
Bentuk bahasa ialah cara melahirkan bahasa itu yang berupa bunyi atau tulisan.
a. Bahasa lisan ialah : Bahasa yang dipakai dalam berbicara. Bentuk bahasa
lisan mementingkan bunyi bahasa.
b. Bahasa tulis ialah : lahir setelah orang mengenal gambar atau tanda
tangan bunyi (huruf). Bahasa tulisan ialah bantuk bahasa
yang dipergunakan dalam karangan, mengarang atau tulis
menulis.

C. Tata Bahasa
Tata bahasa ialah : Pengetahuan atau pelajaran mengenai peraturan, tata tertib,
atau sistem mempergunakan suatu bahasa.

Bagian tata bahasa meliputi :


1. tata bunyi yang disebut FONEMIK, ialah cabang tata bahasa yang membicarakan
bangun alat-alat pembentuk bunyi bahasa.
2. tata kata yang disebut MORFOLOGO, ialah bagian tata bahasa yang membicarakan
kata-kata dari segi bentuknya. Oleh kare itu ilmu ini disebut juga ilmu bentuk kata.
3. tata kalimat atau sintaksisi, ialah bagian tata bahasa yang menyelidiki isi dan
bentuk kalimat.

2:18:05 AM 1 12/06/2005
Ariyani
D. Makna Kata
a. Makna Gramatikal yaitu makna yang timbul oleh peristiwa tata bahasa, contoh :
Kata “ kain” berubah menjadi “berkain” Dari perubahan ini timbul makna baru
yaitu memakai atau mempunyai kain.
b. Makna Leksikal ialah makana yang sesuai kamus
c. Bapak, Ibu ( Menyempit/sepesialisasi)
d. Amelioratif/amiliorasi ialah perubahan makna nilai rasa yang pada saat sekarang
dianggap lebih baik etau lebih tinggi dari mekna sebelumnya.
Premuwisata ( pembantu)
Tunanetra (orang buta)
e. istri ( meluas/generalisasi)
f. Asosiasi ialah perubahan makna akibat adanya persamaan sifat. Makna baru hasil
asosiasi itu menunjukkan makana kias.
Kata genting bermakna tutup atap rumah. Akan tetapi, dalam hal keadaan
genting berarti gawat.
g. Wajahnya manis sekali.
( Sinestesia perubahan makna akibat adanya perbedan-perbedaan antara dua
indra yang berbeda. Kata manis sebenarnaya untuk indra perasa lidah.)
h. Gambar kucing itu terdapat pada halaman dua.
( Homonin : 2 kata atau lebih yang ejaan dan ucamannya sama, tetapi maknanya
berbeda) halaman rumah.
i. Homofon : kata yang bunyinya sama tetapi katanya berbeda. Masa (waktu.)
Pencuru itu dihajar massa.(masyarakat)
j. Homograf : 2 kata atau lebih yang ejaan atau tulisannya sama tetpi maknanya
berbeda.
Ia tidak tahu kalau ayah sedang marah. (mengetahui) Tahu ( sejenis makanan)
k. Tentukan antonim (lawan kata)
1. panjang x pendek
2. membanting tulang x bertopang dagu
3. kaya x miskin

2:18:05 AM 2 12/06/2005
Ariyani
l. Sinonim (persamaan makna kata)
Bertemu (berjumpa) = meninggal (wafat, berpulang ke pangkuan Ilahi)
m. Hipinim (umum dan khusus)
Ikan (Umum); mujair, nila, lele ( Khusus)
n. (Polisemi kata yang memiliki banyak makna)
Setiap bulan ia menerima gaji sebagai karyawan .
Bulan adalah benda langit yang mengitari bumi dalam orbit yang pasti.
o. Anak-anak pramuka itu berkemah di kaki hutan ( tepi hutan)Polisemi.

E. Bahasa Lisan
a. Kalimat ialah : satuan bahasa yang terkecil, yang yang mengucapkan
suatu pikiran yang lengkap. Berupa leretan bunyi yang
lengkap dengan lagu, jangka, dan perhentiannya. Satuan
bahsa lisan ialah kalimat.
Orang berbicara tidaklah terus menerus mengeluarkan
bunyi. Di sana sini ia berhenti.
b. Suku kalimat : Bagian-bagian yang ditandai oleh lagu, tetapi tidak sebagai
satuan yang lengkap ; terdengar masih ada bagian yang
mengikutinya.
c. Suku kata ialah : Bagian kata, berupa satuan bunyi yang diucapkan dalam
satuan kata.
Apabila sepatah kata kita ucapkan perlahan-lahan,
kebanyakannya terdiri atas dua suku kata atau lebih.

F. Bahasa Tertulis
a. Alinea ialah : kelompok barisan yang ditandai oleh baris pertama yang
dimulai agak ke dalam dan baris penghabisan berakhir
agak di tengah.
Kelompok kalimat dalam satu alinea merupakan kesatuan
pikiran.

2:18:05 AM 3 12/06/2005
Ariyani
b. Kalimat : satu alinea ada yang terdiri atas satu kalimat dan atas
banyak kalimat. Satu kalimat ditandai oleh huruf
permulaan, yaitu dengan huruf besar dan ditutup olah
tanda titik (.), tanda seru (!) atau tanda tanya (?).
c. Kata : tiap-tiap kalimat terdiri atas kata-kata, sebab ditulis
terpisah-pisah. Sedangkan suku-suku kalimat tidak
kelihatan dalam tulisan.
d. Suku Kata : suku kata dalam kalimat pun tak kelihatan, sebab semua
huruf yang membentuk satu kata ditulliskan serangkai.
Hanya pada akhir baris adakalanya kelihatan karena kita
terpaksa memenggal kata. Maka dapatlah kita simpulkan,
bahwa bahasa tertulis terdiri atas : alinea, kalimat, kata
dan huruf.

G. Bentuk Kata
1. Kata dasar ialah bentuk kata yang sederhana yang tidak dapat disederhanakan
lagi dan tidak berasal dari kata yang lain. Misal: dalam, hanya, mesin, aku.
2. Kata berimbuhan, yang terdiri atas :
a. Kata yang berawalan (berprefiks) : ber-, me- ,di-, ke-, ter-, per-,pe-,se-
b. Kata yang bersisipan (berinfiks) : -el-, -em-, -er-
c. Kata yang berakhiran (bersufiks) : -kan, -an, -i.
Partikal atau akhiran penekanan : -lah, -tah, -kah, -pun
d. Kata yang berawalan dan akhiran (berkomfiks) : ke-an, per-an, pe-an, ber-
an, se-nya
e. Jenis afiks yang lain :
- Afiks penunjuk milik : ku, mu, nya
- Afiks yang berasal dari kata ganti yang tersingkat : ku-, kau- (pada kata
kerja pasif)
- Afiks dari bahasa asing : -man, wan-, wati-, -in, -at
f. Imbuhan berpartikel

2:18:05 AM 4 12/06/2005
Ariyani
amoral inframerah superpower
asusila infrastruktur supersonik
adikuasa interferensi swadaya
adidaya internasional swakarsa
antitesis intrakurikuler telepati
autobiografi kontaraindikasi transmigrasi
kooperatif nonformal transliterasi
koordinasi pascajual tunarungu
dehidrasi pascapanen tunawisma
devaluasi propemerintah ultramodern
diskulifikasi pro-Amerika ultrasonik
ekologi ekowisata semifinal subordinasi
ekstrakurikuler semipermanen ekspresiden
ekslusif serbabisa

3. KATA TURUNAN
Kata turunan adalah kata yang sudah mengalami proses afiksasi
1. Imbuhan (awalan,sisipan,akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Misalnya :
Dikelola
mempermainkan

2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis
serangkai dengan kata yang angsung mengikutinya atau mendahuluinya.
Misalnya:
Bertepuk tangan
Sebar luaskan

3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan
akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.

2:18:05 AM 5 12/06/2005
Ariyani
Misalnya :
Menyebarluaskan
Dipertanggungjawabkan

4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya:
adipati mahasiswa
aerodinamika mancanegara
antarkota multilatera
anumerta narapidana
audiogram nonkolaborasi
awahama pancasila
bikarbonat panteisme
biokimia paripurna
caturtunggal poligami
dasawarsa pramuniaga
dekameter prasangka
demoralisasi purnawirawan
dwiwarna reinkarnasi
ekawarna saptakrida
ekstrakurikuler semiprofesional
elektronik subseksi
infrastruktur swadaya
tritunggal ultramodern
mahakuasa

3. Kata ulang ialah bentuk kata yang terjadi dari kata yang diulang, atau perulangan
kata dasar.

2:18:05 AM 6 12/06/2005
Ariyani
Bentuk-bentuk kata ulang :
a. Kata ulang murni : kata dasar diulang tanpa memperoleh perubahan,
misalnya : mandi-mandi, meja-meja.
b. Kata ulang bersambugan : berapa perulangan kata dasar yang mendapat
awalan, akhiran atau sisipan.
Misalnya : berjalan-jalan, setinggi-tingginya, tarik-
menarik, turun-menurun.
c. kata ulang berubah bunyi : perulangan dengan perubahan bunyi salah satu
suku kata dasarnya, seperti : sayur-mayur, gerak-
gerik, cerai-berai, sorak-sorai.
4. Kata majemuk atau kompositum ialah : gabungan dua kata atau lebih yang
menbentuk satu kesatuan arti. Kata majemuk yang sudah umum dituliskan
serangkai, seperti : matahari, bilamana, barangkali, daripada, sekaligus,
peribahasa, dsb
1. Jika kata mejemuk mendapat keterangan, keterangan terebut harus
menjelaskan keseluruhannya, misalnya: “Saya sangat naik darah” Kata
keterangan sangat memberi keterangan terhadap naik darah (marah)
2. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus,
unsurunsurnya ditulis terpisah.
Misalnya:
Duta besar mata pelajaran
Orang tua simpang empat
Kambing hitam meja tulis
Persegi panjang model linear
Rumah sakit
3. Gabungan kata berikut ditulis serangkai.
Misalnya:
acapkali daripada syahbandar
adakalanya darmawisata saputangan
acapkaliirulkalam darmabakti silaturahmi

2:18:05 AM 7 12/06/2005
Ariyani
alhamdulillah dukacita sukacita
astagfirullah kacamata saripati
barangkali ketatabahasa sebagaimana
bagaimana kasatmata sukaria
belasungkawa kilometer radioaktif
bumiputra matahari padahal
beasiswa mangkubumi hulubalang
bilamana manakala puspawarna
barang kali saptamarga padahalhalalbihalal
manasuka sediakala peribahasa
olahraga sekalipun sukarela
4. Kata majemuk yang ditulis terpisah.
Misalnya : rumah sakit, ibu bapa, dsb.

H. Jenis atau ragam Kalimat


1. Kalimat tanya ialah : Suatu ucapan seseorang kepada orang lain, meyatakan
bahwa yang bertanya itu tidak tahu, dan ingin diberi tahu tentang yang tidak
diketahuinya.
2. Kalimat tanya tak bertanya (ritoris) ialah kalimat tanya yang tak memerlukan
jawaban, karena jawaban dari kalimat tanya tersebut telah diketahui dan kalimat
ini sudah merupakan kalimat yang lengkap.
Misalnya : Aku tak tahu mengapa hal ini mesti terjadi?
Benarkan kata saya bahwa dia akan datang?
3. Kalimat perintah ialah suatu kalimat yang maksudnya menyuruh orang lain untuk
melaksanakan sesuatu yang tersebut dalam kalimat itu.
Misalnya : Tutuplah pintu itu !
Buanglah sampah itu pada tempatnya!
4. Kalimat berita ialah kalimat yang menyampaikan berita atau mengungkapkan
sesuatu kejadian yang perlu diketahui sendiri atau orang lain.
Misalnya : Aku tadi hampir terjatuh.

2:18:05 AM 8 12/06/2005
Ariyani
I. Jabatan - jabatan Kalimat
A. Bentuk kalimat yang sempurna ialah :
- jabatan yang diceritakan adalah subjek
- jabatan yang menceritakan adalah predikat
- yang dapat dilengkapi dengan objek
Objek ialah yang melengkapi predikat kalimat.
Contoh :- Guru mengajar.
Anto menulis.
- Pak Daeng membaca majalah
Kambing makan rumput
B. Kalimat tak sempurna
Misal : mari
Aduh.
Siapa?

J. Kalimat Inti dan Kalimat Luas


a. Kalimat inti ialah kalimat yang terdiri dari dua unsur pokok atau pusat, yaitu
yang terdiri dari subjek inti dan predikat inti. Misalnya : Kucing berlari
S P
b. Setiap unsur dalam kaliamat inti dapat diberi tambahan keterangan. Tambahan
itu bolah pada unsur subjek saja atau prediket saja, dan boleh juga pada
kedua unsurnya. Misalnya : Kucing saya / berlari
Kucing saya / berlari kencang
Kaimat yang terdiri dari dua unsur pusat ditambah satu atau lebih keterangan
tambahan itu dinamakan Kalimat Luas. Keterangan tambahan itu dinamakan
juga unsur tambahan.

c. Ciri-ciri kalimat inti :


1. tata urut kalimatnya teratur
2. intonasinya netral

2:18:05 AM 9 12/06/2005
Ariyani
3. jumlah katanya hanya dua
4. kedua kata itu sakaligus menjadi unsur pusat atau inti kalimat
Urutan kata-kata kalimat inti haruslah merupakan urutan yang biasa
terdapat pada kalimat-kalimat netral, tanpa intonasi (lagu kalimat) istimewa.
Tata urut kata yang biasa kita temukan :
1. Linda membaca. Kata benda & kata kerja
2. Pohon tinggi Kata benda & kata sifat
3. Amin pedagang. Kata benda & kata benda
4. Gelas selusin Kata benda & kata bilangan

Beberapa contoh kalimat luas :


a. Sementara itu Husien pergi keterminal bis.
b. Tanaman yang ada di daerah ini subur benar.
c. Sopir bis malam itu paman Asman.

Kalimat intinya:
a. Husen pergi. (KB – KK)
b. Tanaman subur. (KB – KS)
c. Sopir paman. (KB – KB)

K. Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif


Kalimat aktif ialah suatu kalimat yang subjeknya atau pokok kalimatnya
melakukan suatu perbuatan.
Misalnya : Dokter memeriksa nenek.
Ayah membaca surat.
Kucing menangkap tikus.
Subjek kalimat-kalimat di atas yaitu dokter, ayah, dan kucing, masing-masing
melakukan perbuatan memeriksa, membaca, dan menangkap.
Kalimat pasif ialah sebuah kalimat yang subjeknya dikenai perbuatan atau
sebagai penderita atau perbuatan.

2:18:05 AM 10 12/06/2005
Ariyani
Misalnya : Surat dikirim paman.
Baju saya seterika.
Pohon ditabrak mobila.
Subjek kalimat-kalimat ini ialah surat, baju, dan pohon, masing-masing dikenai
perbuatan yang dilakukan oleh objek penderita yaitu : paman, saya, dan mobil.

L. Kalimat Keterangan
Dalam kalimat ada yang bertugas menerangkan. Misalnya :
a. Kami duduk di bangku panjang. (Ket. Tempat)
Ayah pergi ke kantor. (Ket. Tempat)
Polan datang dari Sumatra. (Ket. Tempat)
b. Kemarin saya sakit. (Ket. Waktu)
Pelajaran sebentar lagi usai. (Ket. Waktu)
Sekarang hari apa? (Ket. Waktu)

Pengertian Frase ialah kontruksi sintaksis yang terjadi bantuk bebas yang lebih
kecil, yang menjadi pembentuk unsur kalimat. Atau yang
dapat disisipi dengan kata-kata lain, seperti : yang, dan itu.
Misal :
Ibu bapa - ibu dan bapa
Anak manis - Anak yang manis

Frase idiomatik ialah frase atau kelompok kata yang maknanya merupakan
sebuah idiom (ungkapan).
Idiom ialah kelompok kata yang mengandung kiasan.
Contoh :
1. Anak yang besar kepala itu tidak disenagi orang. (sombong)
2. Sungguh tebal muka betul orang itu, sudah ditegur di depan umum masih
tertawa juga. (tidak punya malu)
3. Kepala saya sudah beratap seng. (beruban).

2:18:05 AM 11 12/06/2005
Ariyani
M. Jenis-jenis Karangan
1. Karangan (Deskripsi) ialah : Jenis karangan yang isinya memberikan,
melukiskan, atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengamatan
pancaindra. Pemerian itu dilukiskan secara jelas dan terinci. Sehingga pembaca
seolah-olah melihat, mendengarkan atau merasakan sendiri apa yang didengar
atau yang dibaca. Dengan demikian, pembaca memperoleh kesan yang
mendalam atas tulisan tersebut.
DESKRIPSI gambaran seolah-olah melihat sendiri objek

2. Karangan ( Argumentasi ) ialah perosa yang mengungkapkan suatu pendapat,


gagasan atau pendapat sikap yang disertai alasan, bukti dan contoh-contoh.
Penulis karangan argumentasi berusaha menyakinkan orang lain terhadap
kebenaran pendapat, gagasan, atau sikap yang dikemukakannya.
ARGUMENTASI alasan ada bukti/data untuk memperkuat alasan.

3. Karangan ( Narasi ) ialah Karangan yang berbentuk cerita. Karangan jenis ini
biasanya menceritakan sesuatu hal, kejadian atau peristiwa yang dirangkaikan
berdasarkan urutan waktu. Kejadian atau peristiwa yang dirangkaikan
berdasarkan urutan waktu. Peristiwa-peristiwa itu mempunyai hubungan sebab
akibat.
NARASI Cerita ada tokoh, latar dan kronologis kejadian.

4. Karangan ( Eksposisi ) ialah karangan yang menerangkan atau menginformasikan


suatu hal untuk memperluas wawasan pembaca.
EKSPOSISI Paparan Menjelaskan/memaparkan /menerangkan.

5. Karangan ( Persuasi ) ialah karangan yang bertujuan mempengaruhi pemikiran,


pendapat atau sikap pembaca dengan memberikan penekanan aspek emosional.
PERSUASI Ajakan seakan-akan kita pembaca diajak

2:18:05 AM 12 12/06/2005
Ariyani
DILIHAT DARI POLA PENGEMBANGANNYA, PARAGRAF DAPAT DIBEDAKAN
MENJADI, BERIKUT :

a. umum-khusus
pragraf umum khusus dimulai dengan kalimat topik atau gagasan utama
diikuti dengan perincian-perincian.
Misal :
Sepak bola berupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat.
Permainan ini telah dikenal olah semua orang. Dengan dimainkan oleh 10
orang tiap regunya ditambah seorang lagi yang bertugas sebagai kiper,
perolehan kemenagan ditetapkan dengan jumlah masuknya bola
kegawang lawan (gol). Permainin ini telah dikenal oleh semua orang.
Sepak bola tidak hanya digemari oleh kaum lelaki, kaum wanita juga tidak
mau ketinggalan.

b. Perbandingan dan pertentangan


perbandinagan ialah upaya mengamati persamaan-persamaan yang dimiliki
oleh dua benda atau lebih, sedangkan pertentangan lebih banyak
menonjolkan perbedaan yang ada pada dua benda atau lebih.
Misal:
Itu saya tahu, tetapi bangaimana akal yang terpikir oleh saya itu,
belum saya keluarkan semuanya. Dengarlah baik-baik kita semua tahu,
orang yang bernama atau yang bepangkat lebih dimalui orang. Jadi, salah
seorang di antara kita disebut kepala kampung, dua orang jadi
pengiringnya.

c. Analogi.
Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal
secara umum dengan sesuatu yang belum atau kurang dikenal oleh umum.
Misal :

2:18:05 AM 13 12/06/2005
Ariyani
Media komunikasi yang digunakan di Indonesia saat ini bermacam-
macam. Beberapa diantaranya media tersebut adalah buku, majalah, surat
kabar, radio, telepon, film dan televisi. Ari segi kualitas, televisi
mengungguli media komunikasi lainnya. Televisi mampu merekam dan
menampilkan garis, gambar, warna, gerak, dan suara. Televisi bahkan
dapat menayangkan suatu peristiwa secara lengkap pada saat terjadinya
peristiwa itu. Kemempuan yang tekhir ini tidak dimiliki oleh media lain.

d. Contoh
Untuk ilustrasi terdapat gagasan umum sering dipergunakan contoh untuk
membuat paragraf menjadi lebih kongkret.
Misal:
Pada saat pemilihan pengurus OSIS (ketua OSIS) masa kerja tahun
2007-2008 terjadi persaingan diantara calon ketua.
Pada umumnya setiap calon ketua mempunyai misi pada kepemimpinan
nanti. Misalnya mereka ingin mengaktifkan roda organisasi melalui berbagai
kegiatan ekstrakurikuler contohnya menekankan progamnya melalui
pengembangan keilmuan melalui Kelompok Ilmiah Remaja.

e. Sebab akibat
Dalam paragraf ini sebab dapat menjadi gagasan utama dan akibat menjadi
gagasan pikiran/penjelas atau sebaliknya.
Misal :
Dengan adanya siaran televisi sehari penuh, anak-anak menjadi
malas belajar. Anak-anak lebih senag menonton televisi daripada belajar
atau mengerjakan pekerjaan rumah dari gurunya. Kecendrungananak
yang suka meniru tokoh-tokoh dalam film laga, bisa dipastikan akibatnya.
Mereka menjadi agresif, kurang disiplin dan susah diatur.

f. Proses

2:18:05 AM 14 12/06/2005
Ariyani
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan untuk
menghasilkan sesuatu.
Misal :
Panaskan margarin, tumis bawang bombay sampai layu. Kemudian
masukkan wortel dan setengah bagian susu cair dan masak sampai susu
mengental. Tambahkan garam. Merica, bumbu kaldu, sisa susu, dan
maizena cair. Masak sampai semua bahan matang. Masukkan daging
ayam, makromi jamur merang dan ikan.
……

g. Klimaks dan antiklimaks.


Klimaks adalah perincian gagasan dari gagasan yang paling bawah atau
rendah kemudian gagasan yang paling tinggi. Kedudukan atau
kepentingannya. Kebalikannya adalah antiklimas
Misalnya :
Dahulu sampah hanya dianggap sebagai suatu yang harus dibuang
karena sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi. Namun setelah itu orang-
orang mulai mengetahui sampah organik yang berasal dari tumbuhan dan
binatang untuk digunakan sebagai pupuk sedangkan sampah an organik
yang berupa gelas, botol, kaleng dan kantong plastik dibiarkan dibakar
atau dibuang. Saat ini setelah teknologi semakin maju sampah-sampah an
organik yang tidak bisa membusuk diolah kembali oleh pabrik pengolahan
limbah untuk didaur ulang menjadi barang-barang yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat.

N. Jenis- jenis Majas


Majas adalah bahasa kias, bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan efek
tertentu. Ada beberapa jenis majas, tetapi secara garis besar, majas terbagi atas majas
perbandingan, pertentangan, pertautan, dan perulangan .

2:18:05 AM 15 12/06/2005
Ariyani
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan meliputi asosiasi, personifikasi, perumpamaan dan alegori.
a. Asosiasi (simile) adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi
dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama,
seperti.
Contoh: Semangatnya keras bagaikan baja.

b. Metafora adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat.
Contoh: Raja siang keluar dari ufuk timur.

c. Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa


seolah-olah memiliki sifat seperti manusia
Contoh: Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
Daun kelapa melambai-lambai di tepi pantai.

2. Majas pertentangan
Majas pertentangan antara lain meliputi hiperbola, litotes, ironi, sinisme, dan
oksimoron.
a. Hiperbola adalah majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan
dengan maksud memperhebat atau meningkatkan kesan dan daya pengaruh.
Contoh : Saya kaget setengan mati mendengar perkatannya.

b. Litotes adalah majas yang ditunjukkan untuk mengurangi atau mengecil-ngecilkan


kenyataan yang sebenarnya. Tujuannya antara lain untuk merendahkan diri.
Contoh : Kami berharap Anda dapat menerima pemberian yang tidak berharga ini.

c. Ironi adalah majas yang menyatakan makna bertentangan dengan maksud menyindir
atau memperolok-olok.
Contoh: Bagus sekali rapotmu, Andi, banyak benar angka merahnya.

2:18:05 AM 16 12/06/2005
Ariyani
d. Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh: Perkataanmu tadi sangat menyebalkan. Kata-kata itu tidak pantas
disampaikan orang terpelajar seperti kamu!

e. Oksimoron adalah majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang


bertentangan.
Contoh: Nuklir dapat menjadi pemusnah masal, tetapi juga dapat menyejahterakan
kehidupan umat manusia

3. Majas Pertautan
Majas pertautan meliputi metonimia, sinekdoke, alusi, eufimisme, elipsis, dan
inversi.
a. Metonimia adalah majas yang memakai nama diri atau nama hal yang ditautkan
dengan nama orang, barang, atau hal lainya sebagai penggantinya.
Contoh: Ayah baru saja membeli Zebra, padahal saya ingin Kijang.

b. Sinekdoke adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama
keseluruhanya atau sebaliknya. Majas ini terbagi dalam dua jenis.
1. Pars pro toto, sebagian untuk seluruhnya
Maksudnya, kalau yang disebutkan sebagian dari suatu benda, yang dimaksud
adalah benda itu secara keseluruhan.
Contoh: Paman saya mempunyai atap di Jakarta.
2. Totem pro parte, seluruhnya untuk sebagian.
Maksudnya, dengan menyebutkan keseluruhan, yang dimasud hanya sebagian
saja.
Contoh: Indonesia meraih mendali emas dalam kejuaraan itu.

c. Alusi adalah majas yang menunjuk secara tidak langsung pada suatu tokoh atau
peristiwa yang sudah diketahui.
Contoh: Banyak korban berjatuahan akibat kekejaman Nazi.

2:18:05 AM 17 12/06/2005
Ariyani
d. Elipsis adalah majas yang di dalamnya terdapat penghilangan kata atau bagian
kalimat.
Contoh: Dia dan ibunya ke Tasikmalaya ( penghilangan predikat pergi).

e. Inversi adalah majas yang dinyatakan oleh pengubahan susunan kalimat.


Contoh: Wartawan, paman saya.

4. Majas Penegasan/Perulangan
Majas perulangan terdiri atas pleonasme, klimaks, anti-klimaks, retoris, aliterasi,
anaklasis, repetisi, paralelisme, dan kiasmus.
a. Pleinasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan
maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh: Mereka turun ke bawah untuk melihat barang-barangnya yang jatuh.

b. Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin
lama makin menghebat.
Contoh: Semua jenis kendaraan, mulai dari sepeda, motor, sampai mobil berjejer
memenuhi halaman rumah Pak Kades.

c. Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin
lama makin menurun.
Contoh: Bapak kepala sekolah, para guru, dan murid-murid , sudah hadir di lapangan
upacara.
d. Ritoris adalah majas yang berupa kalimat tanya yang jawabannya sudah diketahui
penanya. Tujuannya memberikan penegasan pada masalah yang diuraikan,
meyakinkan, atau sindiran.
Contoh: Siapa yang tidak ingin hidup bahagia?

e. Aliterasi adalah majas yang memanfaatkan kata-kata yang bunyi awalannya sama.
Contoh: Dara damba, daku, datang, dari danau.

2:18:05 AM 18 12/06/2005
Ariyani
f. Antanaklasis adalah majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan
makna yang beda/berlainan makna.
Contoh: Karena buah penanya yang kontroversial, dia menjadi buah bibir
masyarakat.

g. Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.


Contoh: Selamat datang pahlawanku, selamat datang pujaanku, selamat datang
bunga bangsaku.

h. Paralelisme adalah majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, hanya disusun


dalam baris yang berbeda. Biasanya terdapat dalam puisi.
Contoh: Sunyi itu duka
Sunyi itu kudus
Sunyi itu lupa
Sunyi itu lampus

i. Kiasmus adalah majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung invesi.
Contoh: Yang kaya merasa dirinya miskin, sedangkan yang miskin merasa dirinya
kaya.

Jenis-jenis Cerita / Sifat Karangan

1. Cerita fiksi ialah karangan yang berdasarkan hal-hal yang bersifat rekaan, khayalan
atau imajinasi, tidak berdasarkan kenyataan.
Misal : Roman, novel, drama, cepen, dongeng dan puisi merupakan karangan fiksi.

Karangan fiksi bersifat menggugah perasaan dan mempunyai unsur intrinsik yang
berupa tema, alur, tokoh, konflik, serta latar. Bahasa yang digunakan bersifat
komunikatif.

2:18:05 AM 19 12/06/2005
Ariyani
2. Cerita Nonfiksi ialah karangan yang berdasarkan kenyataan, laporan. Karya nonfiksi
bersifat memberi informasi atau penjelasan, sehingga bahasa yang
digunakan harus lugas atau apa adanya tapa disertai gaya bahasa.
Bahasa karangan menggunakan bahasa baku atau ilmiah.

Prosa nonfiksi meliputi :


1. Biografi ialah cerita yang mengisahkan perjalanan hidup seseorang, terutama kisah
seputar cita-cita, dan sepak terjangnya.
2. Kritik (sastra) ialah pertimbangan atau penilaian tentang baik buruknya suatu
karya sastra. Objektivitas dan kejujuran penilaian memegang peranan penting
dalam kritik sastra.
3. Esai ialah karangan yang membahas kupasan tentang suatu karya sastra,
keseniaan, ataupun bidang kebudayaan yang dilakukan oleh ahli dalam bidangnya.

1. PUISI
Puisi ialah cipta manusia yang terdiri atas satu atau beberapa lirik (baris) yang
memperlihatkan pertalian makna dan membentuk bait. Keindahan puisi terletak
pada persamaan bunyi (rima,sajak) dan irama.

Unsur-unsur intrinsik puisi adalah sebagai berikut:


a. Tema ialah ide atau gagasan yang menjadi pokok persoalandalam sebuah
cerita. Dalam puisi, tema ini terkadang diungkapkan secara langsung dan
terkadang tidak secara tidak langsung.
b. Rasa disebut juga arti emosional. Rasa ini timbul ketika seorang penyair
menghadapi suatu persoalan dan ia dapat merasakan sentuhan secara rasional
ataupun terlibat secara emosional. Ketika ia melihat suatu objek, ia dapat
merasakan sedih, senang, gembira, puas atau heran.
c. Nada atau intonasi. Dalam pembacaan puisi, nada ini memegang peranan.
Apabila nada yang disampaikan oleh penyair benar-benar tepat dengan tema

2:18:05 AM 20 12/06/2005
Ariyani
dari puisi yang dibacanya, pendengar atau penyimak puisi dapat dengan
mudah mengetahui makna puisi tersebut.
d. Amanat atau pesan ialah suatu yang ingin disampaikan oleh penyair melalui
puisi.
e. Diksi atau pilihan kata. Pemilihan kata dalam puisi memegang peranan penting.
Apabila kata-kata yang diungkapkan oleh penyair sangat tepat dan sesuai
dengan tema dan makna yang dimaksu dalam puisi, berati puisi tersebut
bernilai baik.
f. Imajiner atau daya bayang ialah kata atau kelompok kata yang berfungsi untuk
mengingatkan penyimaknya akan kesan-kesan panca indra dalam jiwanya.
g. Kata-kata kongkrit adalah kata-kata yang dari segi denotatifnya tampak sama,
namun dari segi konotatifnya tidak sama karena bergantung pungkapan pada
situasi dan kondisi pemakainya.
h. Gaya bahasa ialah cara pengungkapan pikiran melalui bahasa secara khas yang
memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis
i. Ritme adalah ukuran tinggi rendahnya suara dalam pembaca puisi. Ritme diatur
oleh pengaturan larik, persaman bunyi, dan jumlah suku kata.
j. Rima atau sajak ialah persamaan bunyi, bisa terjadi di awal, tengah atau akhir.

Struktur fisik puisi meliputi : Struktur batin puisi meliputi:


a. Diksi a. Makna dan tema
b. Majas b. Perasaan(feeling)
c. Rima atau irama c. Nada dan suasana
d. Tifografi (tata wajah)

2. Drama
Drama ialah karya yang ditulis dalam bentuk percakapan (dialog) yang dipertunjukkan
oleh tokoh-tokoh di atas pentas. Drama digolongkan ke dalam dua bagian. Drama
dalam bentuk tulisan dan drama dalam bentuk lisan (dipentaskan).

2:18:05 AM 21 12/06/2005
Ariyani
Beberapa unsur yang membantu dalam pementasan drama ialah :
1. Babak ialah bagian dari sebuah lakon drama.
2. Adegan ialah bagian dari sebuah lakon drama
3. Prolog ialah kata pengantar atau pendahuluan sebuah lakon.
4. Dialog ialah percakapan dianara para pelaku/pemain dalam sebuah pementasan.
5. Monolog ialah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri
6. Epilog ialah kata penutup yang meakhri sebuah lakon biasanya merupakan ikhtisar
dari cerita dalam drama tersebut.
7. Mimik ialah ekspresi (gerak-gerik) air muka pemain untuk memberikan gambaran
yang sesuai dengan jalan cerita drama terseut.
8. Pantomin ialah ekspresi (gerak-gerik) anggota tubuh untuk mengembangkan
emosi yang sesuai dengan jalan cerita.
9. Interperetasi kehidupan ialah menggambarkan kehidupan yang sebenarnya.

Jenis – jenis drama :


1. tragedi ialah drama yang diwarnai kesedihan.
2. Komedi ialah drama yang diwarnai kegenbiraan.
3. tragedi komedi ialah drama yang diwarnai kesedihan dan kegembiraan.
4. pantomin adalah drama yang hanya menampilkanmimik dan gerak.

Tahapan-tahapan drama :
1. Eksposisi (pengenalan) yaitu tahap memperkenalkan pelaku-pelaku atau informasi
penting lainnya.
2. Puncak konflik (klimaks) yaitu tahap terjadinya pertentangan atau ketegangan
dalam diri pelaku atau antara pelaku.
3. Komplikasi ialah terjadinya persoalan baru dalam cerita.
4. Krisis ialah pertentangan yang diimbangi dengan jalan ke luar.
5. Resolusi (penyelesaian) ialah penyelesaian cerita.
6. Keputusan ialah berakhirnya suatu konflik dalam cerita.

2:18:05 AM 22 12/06/2005
Ariyani
Unsur-unsur intrinsik cerpen/novel :
1. Tema
Tema adalah gagasan utama atau pesan utama yang menjadi struktur isi cerita.
2. Alur
Alur (Plot) merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan
sebab-akibat.
a. Berdasarkan periode pengembangannya.
(1) Alur normal : (1) (2) (3) (4) (5)
(2) Alur Surut Balik : (5) (4) (3) (2) (1)
(3) Alur maju mundur : (4) (5) (1) (2) (3)
Periode-periode tersebut meliputi:
(1) pengenalan situasi cerita (babak awal)
(2) pengungkapan peristiwa
(3) menuju pada adanya konflik
(4) puncak konflik
(5) penyelesaian
3. Latar
Latar atau setting meliputi tempat, waktu, dan budaya. Latar dalam suatu cerita
bisa bersifat faktual atau bisa pula imajiner.
4. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan
karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
Untuk menggambarkan karakter tokoh tersebut, pengarang dapat menggunakan
teknik berikut :
a. analitik, katakter tokoh diceritakan secara langsung oleh
pengarang.
b. Teknik dramatik, katakter tokoh dikemukakan melalui :
1. penggambaran fisik dan perilaku tokoh
2. penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
3. penggambaran tata kebahasaan tokoh

2:18:05 AM 23 12/06/2005
Ariyani
4. penggambaran oleh tokoh lain.
5. Poin of view atau sudut pandang
Poin of view atau sudut pandang yaitu posisi pengarang dalam membawakan
cerita. Posisi pengarang terdiri atas dua hal :
a. berperan langsung sebagai tokoh yang terlibat dalam cerita yang bersangkutan.
b. hanya sebagai pihak ketiga yang berperan sebagi pengamat
6. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengaran. Pesan ini bisa berisi
harapan, nasihat, kritik, dan sebagainya.

2:18:05 AM 24 12/06/2005
Ariyani
2:18:05 AM Ariyani

12/26/20225

Anda mungkin juga menyukai