(MEMBACA PERMULAAN)
Membaca adalah keterampilan mendasar yang paling penting dari kurikulum sekolah manapun. Tujuan akhir dari mengajarkan membaca adalah
pemahaman, identifikasi kata dan kata yang berarti adalah bidang keterampilan yang harus dikuasai untuk memudahkan pemahaman. (Collins, 1991;
Rubin, 1994).
Sedangkan membaca permulaan sendiri menurut Harris seperti dikutip oleh Mercer (1979:202) ada lima tahap perkembangan membaca dan membaca
permulaan merupakan tahapan yang kedua setelah kesiapan membaca. (Abdurrahman, 2012, h. 159)
Subskill
Suku Kata
1. Kata Pandang (Sight Vocabulary)
Kata pandang adalah kata-kata yang dimengerti dan diucapkan oleh pembaca pada pandangan pertama penglihatan pembaca itu. Kata pandang memiliki
beberapa komponen yaitu:
a. Kosakata Dasar Kemampuan dalam menunjuk atau membaca kosakata dasar di dalam teks.
kata-kata yang tidak mudah berubah atau sedikit Contohnya, kosakata dasar nama, warna dan angka
sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain.
b. Kata yang sering muncul Kemampuan membaca secara lisan kata yang sering muncul, contohnya:
kata-kata yang paling sering muncul dengan Huruf kapital dan huruf kecil dari daftar nama
frekuensi yang sama dalam bahan bacaan Setiap kata dari daftar kata benda umum
Huruf
h b m d b p u c n
y a m d f p h u b
Kata
a. Konsonan Tunggal Kemampuan membedakan dan mengucapkan bunyi huruf konsonan yang berada diawal,
bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari ditengah, dan diakhir kata, contohnya
paru-paru yang mendapatkan hambatan atau Huruf konsonan yang berada di awal kata yaitu bahasa, cakap, fakir, dua, hari, jalan
halangan. Jumlah huruf konsonan ada 21 buah, yaitu Huruf konsonan yang berada di tengah kata sebut, kafan, ada, tiga, paksa, saham
a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, Huruf konsonan yang berasa di akhir kata abad, maaf, politik, akal, diam, daun, rapat
w, x, y, dan z.
b. Konsonan Campuran Kemampuan mengucapkan gabungan dua huruf konsonan dalam kata, contohnya praktik, truk,
gabungan dua huruf konsonan dalam kata. teks, dan lain-lain.
c. Konsonan Diftong Kemampuan mengucapkan gabungan dua huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy, contohnya :
gabungan dua huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy Gabungan huruf “kh” yaitu khusus, akhir, khawatir
yang masing-masing melambangkan satu bunyi Gabungan huruf “ng” yaitu ngilu, bangun, senang
konsonan. Gabungan huruf “ny” yaitu nyata, banyak, nyamuk
Gabungan huruf “sy” yaitu syarat, Isyarat, arasy.
e. Generalisasi Fonem Kemampuan mengucapkan kata dari daftar yang mengandung pola konsonan-vokal.
Mengucapkan kata yang mengandung pola konsonan-vokal (K-V). Contohnya di, ke.
Mengucapkan kata yang mengandung pola konsonan-vokal-konsonan (K-V-K). Contohnya
rak.
Mengucapkan kata yang mengandung pola vokal-konsonan-vokal (V-K-V). Contohnya
aku.
b. Sufiks (Akhiran) Kemampuan membaca dan mengidentifikasi kata yang mengandung akhiran, contohnya:
imbuhan yang dibubuhkan pada akhir sebuah kata. Akhiran “kan” yaitu dengarkan, memakan, pejamkan
Kemampuan dalam suffiks (akhiran) adalah Akhiran “ i ” yaitu turuti, gelitiki, namai
membaca setiap kata dan menyatakan setiap Akhiran “an” yaitu timbangan, gambaran, lautan
akhiran. Akhiran “kah” yaitu bukankah, sulitkah, mudahkah
Akhiran “pun” yaitu merekapun, sayapun, diapun
Akhiran “nya” yaitu sesungguhnya, sepertinya, semangatnya
Akhiran “man, wan, wati” yaitu seniman, wartawan, karyawati
c. Prefiks (Awalan) Kemampuan membaca dan mengidentifikasi kata yang mengandung awalan, contohnya:
sebuah imbuhan yang dibubuhkan pada awal Awalan “ber” yaitu beriak, berekreasi, bersepeda
sebuah kata. Kemampuan dalam prefiks (awalan) Awalan “me” yaitu mengambil, menyiram, membawa
adalah membaca setiap kata dan menyatakan setiap Awalan “pe” yaitu penulis, pemalu, pemaaf
awalan Awalan “di” yaitu disiram, dilihat, dipukul
Awalan “ke” yaitu kesatu, kedua, ketiga
Awalan “ter” yaitu terpandai, tertinggal, tertawa
Awalan “se” yaitu selembar, sekampung, sebesar
d. Kata Majemuk Kemampuan membaca dan mengidentifikasi komponen kata-kata dari daftar kata majemuk,
gabungan dua kata (morfem) dasar yang pada contohnya:
akhirnya memiliki makna baru. Kemampuan Menyebutkan 2 kata dasar dari tiap kata majemuk yaitu matahari, dukacita, saputangan,
dalam kata majemuk membaca dan menyatakan sukacita, saputangan
komponen kata-kata dari daftar kata majemuk pada
tingkat yang sesuai.
e. Kontraksi Kemampuan menyingkat (memendekkan) yang berupa huruf atau gabungan huruf, contohnya:
singkatan. DPR : Dewan Perwakilan Rakyat
Yth : yang terhormat
Dsb : dan sebagainya
Hlm : halaman
f. Suku Kata Kemampuan membaca dan mengidentifikasi jumlah suku kata dalam setiap kata, contohnya:
unit pembentuk kata yang tersusun dari satu fonem Kata yang berisi huruf vokal tunggal (V) yaitu Ibu [I]+[bu]
atau urutan fonem.
Kata yang berisi sebuah bunyi vocal sebagai puncak dan sebuah bunyi konsonan sebagai
kode (VK) yaitu Antar [an]+[tar]
Kata yang berisi sebuah bunyi konsonan sebagai tumpu suku dan sebuah bunyi vocal
sebagai puncak (KV) yaitu Punah [pu]+[nah]
Kata yang berisi oleh sebuah bunyi konsonan sebagai tumpu suku,sebuah bunyi vocal,
sebagai puncak sebuah bunyi konsonan sebagai koda suku (KVK) yaitu Sumber
[sum]+[ber]
Kata yang berisi dua buah bunyi konsonan sebagai tumpu suku,dan sebuah bunyi vocal
sebagai puncak suku (KKV) yaitu Drama [dra]+[ma]
Kata yang berisi dua buah bunyi konsonan yang bertindak sebagai tumpu suku,sebuah
bunyi vocal sebagai puncaknya dan sebuah bunyi konsonan sebagai koda suku (KKVK)
yaitu Praktik [prak]+[tik]
Kata yang berisi dua buah bunyi konsonan yang bertindak sebagai tumpu suku, sebuah
bunyi vocal sebagai puncaknya dan dua buah bunyi konsonan sebagai koda suku (KKVKK)
yaitu Transpor [tras]+[por]
Daftar kata yang berisi satu bunyi konsonan sebagai tumpu suku,sebuah bunyi vocal
sebagai puncak dan dua buah bunyi konsonan sebagai koda suku (KVKK) yaitu Tekstil
[teks]+[til]
Daftar kata yang berisi atu bunyi konsonan sebagai tumpu suku, sebuah bunyi vocal sebagai
puncak dan tiga buah konsonan sebagai koda suku (KVKKK) yaitu Korps
Daftar kata yang berisi tiga bunyi konsonan sebagai tumpu suku dan sebuah bunyi vocal
sebagai puncak suku (KKKV) yaitu Strategi [stra]+[te]+[gi]
Kata yang berisi tiga bunyi konsonan sebagai tumpu suku sebuah vocal sebagai puncak dan
sebuah konsonan sebagai koda suku (KKKVK) yaitu Struktur [struk]+[tur.
a. Kosakata Dasar 1) Kemampuan memahami atau mengidentifikasi sebuah kata yang memiliki arti serupa untuk setiap
kata-kata yang tidak mudah berubah atau kosakata dasar, contohnya:
sedikit sekali kemungkinannya dipungut Tunjukkan kata yang memiliki arti piring/makanan/bapak/dekat/segalanya dari daftar kata
dari bahasa lain. Sekitar Menyenangkan Santapan
Semua Laki-laki Cara
c. Kata ganti Kemampuan menunjuk atau secara lisan membaca kata ganti, contohnya:
salah satu jenis kata yang berfungsi untuk Kata Ganti Orang pertama tunggal : saya, aku, daku
menggantikan kata benda atau orang
Kata ganti orang pertama jamak : kita, kami
tertentu yang tidak disebut secara
langsung. Kata ganti orang kedua tunggal : kamu, anda, kau
Kata ganti orang kedua jamak : kalian, kamu sekalian
Kata ganti orang ketiga tunggal : ia, dia, beliau
Kata ganti orang ketiga jamak : mereka
Kata ganti penanya waktu : kapan
Kata ganti penanya tempat : di mana, ke mana
Kata ganti penanya orang : siapa, apa
Kata ganti penanya keadaan tertentu : bagaimana, kenapa, mengapa
Kata ganti pemiliki/kepunyaan : Bukuku, tulisanmu, kami, mereka, kerasnya
Kata ganti penghubung : yang
Kata ganti petunjuk umum : ini, itu.
Kata ganti petunjuk tempat : sana, sini, situ, ke sana, ke sini, ke situ, di sana, di sini, di situ
Kata ganti petunjuk hal/ikhwal : begini, begitu
Kata ganti tak tentu : sesuatu, seseorang, barang siapa, masing-masing, para
d. Afiks (Imbuhan) Kemampuan memahami dan menjelaskan kata yang memiliki imbuhan, contohnya:
bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata Membawa, antarkan, dipengaruhi, dan lain-lain.
- entah di awal, di akhir, di tengah, atau
gabungan di antara tiga imbuhan untuk
membentuk kata baru yang artinya
berhubungan dengan kata yang pertama.
e. Hubungan Kosakata 1) Menggambarkan setiap gambar dengan menggunakan setidaknya lima deskriptor yang sesuai saat
diberi serangkaian gambar rumah dan sekolah.
2) Kemampuan memahami kata yang memiliki makna hampir sama, contoh: senang=gembira
3) Kemampuan memahami kata yang memiliki makna berlawanan, contoh: berani-takut
4) Kemampuan membaca kalimat dan menunjuk homonim yang sesuai saat diberi daftar kalimat dengan
sebuah kata yang hilang dan sepasang homonim, contoh: dia memiliki …… sepatu baru
(sepasang,sebuah)
5) Kemampuan membaca secara lisan serta dengan benar mengucapkan homograf yang digaris bawahi
saat diberi daftar kalimat, contoh: saya tinggal di Jakarta
6) Kemampuan membaca secara lisan semua kemungkinan kombinasi deskriptif dari daftar kata benda,
kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan, contoh: beri nama 5 benda pada tiap kata yang digambarkan
yaitu kuno, modern, dan sedih.
7) Kemampuan menjelaskan arti setiap istilah abstrak saat diberi daftar kalimat yang mengandung istilah
abstrak, contoh: reputasi
8) Kemampuan menyatakan arti setiap istilah saat diberi daftar kalimat yang mengandung istilah sehari-
hari, contoh: iklim kelas terasa tegang
9) Kemampuan menjelaskan arti setiap kata saat diberi daftar kalimat yang mengandung nologisme
nyata dan dibuat-buat, contoh: pendidikan, instruksional, dan pemeriksaan
10) Kemampuan menyatakan persamaan noneuphemistik untuk daftar eufemisme, contoh: berjudi,
keringat, dan kerusuhan
11) Kemampuan menyatakan dan menjelaskan pejoratif dari daftar kata-kata, contoh: warung, amatir,
nuklir
12) Kemampuan menyatakan asal atau sejarah setiap kata pada daftar kata, contoh: astronot, sandwich,
kapal selam.