TIARA AMELLIA
PENGERTIAN
EJAAN
Ejaan yang Disempurnakan (EYD) merupakan penyempurnaan dari ejaan-
ejaan sebelumnya. EYD diresmikan pada saat pidato kenegaraan
memperingati HUT Kemerdekaan RI XXVII, 17 agustus 1972. Kemudian
dikukuhkan dalam Surat Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972. EYD ini
hasil kerja panitia ejaan Bahasa Indonesia yang dibentuk tahun 1966.
PENGERTIAN EYD
Ejaan merupakan keseluruhan dari peraturan tentang bagaimana
menggambarkan tentang lambang – lambang bunyi ujaran.
Ejaan juga mengatur tentang bagaimana interelasi antara
lambang – lambang tersebut ke dalam suatu bahasa.
Sebelum pemerintah memberlakukan EYD sudah terdapat beberapa Ejaan
sebelumnya yang berlaku di Indonesia antara lain,
Ejaan ini berlaku pada tahun 1972 sampai 2015 ejaan ini mengatur secara
lengkap tentang kaidah penulisan bahasa Indonesia, antara lain: tentang
unsur bahasa serapan, tanda baca, pemakaian kata, pelafalan huruf “e”.
penggunaan huruf kapital, dan penggunaan cetak miring. Selain itu, huruf
“f”, “v”, “q”, “x”, dan “z” yang kental dengan unsur bahasa asing resmi
menjadi bagian Bahasa Indonesia.
FUNGSI EYD
Ejaan tidak semata-mata hanya digunakan untuk menulis kata
atau kalimat dengan benar. Ejaan juga memiliki fungsi yang
cukup penting dalam penulisan Bahasa Indonesia. Menurut
Siti Maimunah dalam buku Bahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi (2019),
berikut fungsi ejaan diantaranya:
1) Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
tulisan.
Misalnya : Buku Negarakertagama karangan Prapanca.
(Negarakertagama)
Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dalam
kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya. Salah
satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem,
atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.
5. Pemakaian Tanda Baca
Tanda Seru ( ! )
Tanda seru digunakan sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan
atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, dan
rasa emosi yang kuat
.
Tanda Titik Koma ( ; )
Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
sejenis dan setara. serta memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat
majemuk sebagai pengganti kata penghubung.