Anda di halaman 1dari 15

Bahasa Indonesia

Dosen pengampu : Norma Atika Sari, M.Hum.


Pertemuan 2
EJAAN BAHASA INDONESIA (EBI)
A. Definisi Ejaan
Rokhmansyah (2018 : 19 - 26)
à Keseluruhan pelambangan bunyi bahasa, penggabungan dan
pemisahan kata, penempatan tanda baca dalam tataran
satuan bahasa
à Dalam KBBI : kaidah – kaidah cara menggambarkan bunyi –
bunyi dalam bentuk huruf serta penggunaan tanda baca
dalam tataran wacana
à Cakupan bahasan ejaan :
1. Pemakaian huruf vokal dan konsonan
2. Penggunaan huruf kapital dan kursif
3. Penulisan kosakata dan bentukan kata
4. Penulisan unsur serapan, afiksasi dan kosakata asing
5. Penempatan dan pemakaian tanda baca
B. Fungsi Ejaan
a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa
b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan
c. Alat penyaring masuknya unsur – unsur bahasa lain ke
dalam bahasa Indonesia
d. Membantu pemahaman pembaca di dalam mencerna
informasi yang disampaikan secara tertulis

C. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia


1. Ejaan van Ophuijsen
2. Ejaan Republik (Ejaan Soewandi)
3. Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
4. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
1. Ejaan van Ophuijsen
Ø Aksara Arab Melayu bercampur dengan bahasa daerah dan bahasa
barat sebagai konsekuensi kontak budaya
Ø Oleh karena itu pada tahun 1900 seorang ahli bahasa dari Belanda
bernama Charles Adriaan van Ophuijsen (1856 – 1917) mendapat
perintah untuk menyusun ejaan yang dapat dipakai dalam bahasa
Melayu, terutama untuk kepentingan pengajaran
Ø Charles Adriaan van Ophuijsen lahir di Solok, Sumatera Barat—
adalah seorang Belanda yang gemar mempelajari bahasa dari
berbagai suku di Indonesia
Ø Ejaan tersebut berlaku sejak tahun 1901 dan dimuat dalam Kitab
Logat Melajoe.
Ø Selanjutnya ia dibantu 2 pakar bahasa yaitu Engkoe Nawawi Soetan
Ma’moer dan Moehammad Thalib Soetan Ibrahim sejak tahun 1901
Ø Ejaan ini dipakai selama 46 tahun dan baru diganti setelah 2 tahun
Indonesia merdeka
Ø Pada tahun 1926 sistem ejaan mendapat bentuk tetap
Huruf – huruf yang mendukung Ejaan van Ophuijsen adalah sebagai berikut :

Bunyi vokal a e, e i o oe
Bunyi diftong ai au oi
Bunyi konsonan b p m g k ng
d t n dj tj nj
r s l j h w
Bunyi hamzah ‘
Bunyi ain ‘
Bunyi trema “
Bunyi asing ch sj f z
2. Ejaan Republik (Ejaan Soewandi)
Ø Beberapa tahun sebelum Indonesia merdeka, tepatnya
pada masa penjajahan Jepang, pemerintah sudha mulai
memilkirkan keadaan ejaan yang tidak mampu mengikuti
perkembangan ejaan Internasional

Ø Oleh karena itu pemerintah melalui Menteri Pendidikan


dan Kebudayaan melakukan revisi ejaan

Ø Pada tahun 1947 muncul sebuah ejaan baru yang


diresmikan oleh Dr Soewandi tepatnya pada tanggal 19
Maret 1947
Hal – hal yang menonjol dalam Ejaan Soewandi/
Ejaan Republik adalah :
a. Huruf /oe/ diganti dengan /u/
b. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan /k/
c. Angka dua boleh dipakai untuk menyatakan pengulangan
d. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya
e. Tanda trema tidak dipakai lagi sehingga tidak ada perbedaan antarsuku
kata diftong
f. Tanda aksen pada huruf e tidak dipakai lagi
g. Di hadapan tj dan dj, bunyi sengau ny dituliskan sebagai n untuk
mengindahkan cara tulis
h. Ketika memotong kata – kata di ujung baris, awalan dan akhiran dianggap
sebagai suku – suku yang terpisah
i. Huruf q, x dan y tidak diatur pemakaiannya dalam ejaan. Huruf e hanya
dipakai dalam hubungannya dengan huruf ch.
3. Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
Ø Pada 16 Agustus 1972, Presiden Republik Indonesia
meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD)
Ø Berdasarkan Kepres No 57 Tahun 1972, menggantikan
Kemen sebelumnya
Ø Pada tanggal 12 Oktober 1972 disusun buku Pedoman
Umum yang berisi pemaparan kaidah ejaan yang lebih
luas
Ø Pada tahun 1988 Pedoman Umum Ejaan yang
Disempurnakan (PUEYD) edisi kedua diterbitkan berdasar
Keputusan Menteri
Ø Edisi Ketiga diterbutkan tahun 2009 berdasarkan Permen
Dalam EYD terdapat perbincangan lengkap yaitu :
a. Pembicaraan tentang nama dan penulisan huruf
b. Pembicaraan tentang pemakaian huruf
c. Pembicaraan tentang penulisan kata
d. Pembicaraan tentang penulisan unsur serapan
e. Pembicaraan tentang pemakaian tanda baca

Perbedaan menonjol EYD dibandingkan Ejaan Soewandi :


a. Beberapa huruf berubah fungsi
b. Peresmian penggunaan beberapa huruf yang sebelumnya
belum resmi
c. Terdapat beberapa huruf yang hanya dipakai dalam Ilmu
Eksakta
d. Penulisan di- sebagai awalam dan sebagai kata depan
4. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
Ø Istilah EYD sudah tidak digunakan sejak tahun 2015 berdasarkan Permendikbud
Ø Meskipun namanya diganti, namun sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan
antara EYD edisi 2009 dengan EBI 2015
Ø Ada 3 perbedaan yang menonjol antara EYD dan EBI :
1. Penambahan huruf vokal diftong
- Pada EYD = ai, au, ao
- Pada EBI = ditambah satu yaitu ei
2. Penggunaan huruf kapital
- Pada EYD = tidak diatur untuk penulisan unsur julukan, hanya nama orang
saja
- Pada EBI = unsur julukan juga ditulis dengan huruf kapital
3. Penggunaan huruf tebal
- Pada EYD = (a) menulis judul buku, bab, dsb, (b) mengkhususkan huruf,
(c) menulis lema dan sublema dalam kamus
- Pada EBI = fungsi ke-3 dihapus
Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI),
terdapat beberapa aturan sbb:
1. Pemakaian huruf (huruf abjad, huruf vokal, huruf konsonan,
huruf diftong, gabungan huruf konsonan, huruf kapital, huruf
miring dan huruf tebal)
2. Penulisan kata (kata dasar, kata berimbuhan, bentuk ulang
gabungan kata, pemenggalan kata, kata depan, partikel,
singkatan dan akronim, angka dan bilangan, kata ganti dan kata
sandang)
3. Penempatan tanda baca dan pengaplikasiannya secara resmi.
TUGAS
TUGAS - Kode Soal 01

1. Sudah berapa kali bahasa Indonesia mengalami perubahan ejaan? Sebutkan dari tahun ke
tahun!
2. Jelaskan perbedaan mendasar antara Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dan Ejaan Bahasa
Indonesia (EBI)!
3. Jelaskan dengan contoh perbedaan penggunaan tanda koma (,) dan tanda titik koma (;)!
4. Perhatikan baik-baik kalimat di bawah ini, lalu perbaiki ejaan yang salah.
Setelah membeli pisang Ambon dan kunci Inggris, laki - laki itu menaiki Kapal Laut
menuju Kota Pare-Pare.
5. Lengkapilah dengan tanda baca bacaan di bawah ini sehingga membentuk satu paragraf
yang efektif.
selain itu sepak bola juga perlu dilihat dari sisi lain dalam kehidupan kita ini ada dua
kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemain sepak bola pertama
kemampuan dasar yang meliputi kemampuan menendang bola kemampuan berlari
dan kemampuan memainkan bola dengan baik kemampuan ini tidak cukup untuk
membawa permainan sepak bola dapat dimenangkan karena itu hanya terkait
dengan kemampuan individu namun ada kemampuan ke dua yang tak kalah
pentingnya yakni kemampuan bekerja sama dilapangan kemampuan inilah yang
sangat berpengaruh dalam tim sepak bola
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai