Anda di halaman 1dari 12

EJAAN BAHASA

INDONESIA YANG
DISEMPURNAKAN

Linny Oktovianny
EJAAN
 Keseluruhan peraturan bagaimana
melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana
hubungan antara lambang-lambang itu (Arifin,
2004:170).
 Suatu cara atau aturan menuliskan kata-kata
dengan huruf (Poerwardarminta, 1976).
 Cara atau aturan menulis kata-kata dengan huruf
menurut disiplin ilmu bahasa (Tarigan, 1985)
 Suatu cara atau peraturan dalam penulisan suatu
bahasa, yaitu kata, melalui huruf-huruf menurut
disiplin ilmu bahasa. Dapat disimpulkan bahwa,
ejaan merangkup penulisan huruf, kata, dan
tanda baca.
PENGERTIAN EJAAN
 Keseluruhan peraturan
melambangkan bunyi ujaran dan
antarhubungan antara lambang-
lambang itu (pemisahan dan
penggabungannya dalam suatu
bahasa).
JENIS-JENIS EJAAN
 Ejaan van Ophuijsen
Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa
Melayu dgn huruf latin yang disebut van
Ophuijsen. Van Ophuijsen yg merancang
ejaan itu dibantu oleh Engku Nawawi gelar
Soetan Ma’moer dan Muhammad Taib
Soetan Ibrahim.
 Ejaan Suwandi
Pada tanggal 19 Maret 1947 Ejaan
Suwandi diresmikan untuk menggantikan
ejaan van Ophuijsen. Ejaan baru tersebut
diberi julukan Ejaan Republik.
 Ejaan Melindo
Pada akhir 1959 sidang perutusan Indonesia
dan Melayu (Slametmulyana-Syeh Nasir bin
Ismail, ketua) menghasilkan konsep ejaan
bersama yang kemudian dikenal dengan
nama Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia).
Perkembangan politik selama bertahun-tahun
berikutnya mengurungkan peresmian ejaan
tersebut.
 Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan
Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden RI
meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa
Indonesia berdasarkan Keputusan
Presiden No. 57, tahun 1972.
EJAAN VAN EJAAN SUWANDI
OPHUIJSEN
Huruf j untuk menuliskan Huruf oe diganti dgn u: guru,
kata-kata jang, pajah, itu, umur.
sajang.
Huruf oe untuk menuliskan Bunyi hamzah dan bunyi
kata-kata goeroe, itoe, sentak ditulis dgn k, seperti
oemoer. pada kata-kata; tak, pak,
maklum, rakyat.
Tanda diakritik, seperti Kata ulang boleh ditulis
koma ain dan tanda trema dengan angka -2, sepertti
untuk menuliskan kata-kata, anak2, berjalan2, kebarat2an.
ma’moer, ‘akal. Ta’. Pa’
Awalan di- dan kata depan
di- kedua-duanya ditulis
serangkai dgn kata yang
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

 Suatu cara atau peraturan dalam penulisan suatu


bahasa, yaitu kata yang meliputi penulisan huruf,
singkatan, akronim, angka dan bilangan,
penggunaan tanda baca, serta pelafalan dan
peraturan dalam penyerapan unsur asing.
EYD
 Pemakaian Huruf
 Pemakaian Huruf Kapital dan
Huruf Miring
 Penulisan Kata
 Penulisan Unsur Serapan
 Pemakaian Tanda baca
1. PEMAKAIAN HURUF

 Huruf abjad;
 Huruf vokal;
 Huruf konsonan;
 Huruf diftong;
 Gabungan huruf konsonan;
 Pemenggalan kata;
 Huruf miring;
2. PENULISAN KATA

 Kata dasar;
 Kata turunan;
 Bentuk ulang;
 Gabungan kata;
 Kata ganti: ku, mu, dan –nya;
 Kata depan: di, ke, dan dari;
 Kata Si dan Sang;
 Partikel;
 Singkatan dan akronim;
 Angka dan lambang bilangan;
3. PENULISAN UNSUR SERAPAN
 Adaptasi
unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap
ke dalam bahasa Indonesia.
Contoh: reshuffle, exit, open, syarat dan lain-lain
 Adopsi
unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisan
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Contoh: octaaf (Belanda) = oktaf
haemoglobin = hemaglobin
4. PEMAKAIAN TANDA BACA
 Tanda titik (.)  Tanda kurung ((...))

 Tanda koma (,)  Tanda kurung ([…])


 Tanda petik (“…”)
 Tanda titik koma
(;)  Tanda petik tunggal
(‘…’)
 Tanda titik dua (:)
 Tanda garis miring
 Tanda hubung (-)
(/)
 Tanda pisah (--)  Tanda penyingkat
 Tanda elipsis (…) (‘)
 Tanda tanya (?)
 Tanda seru (!)

Anda mungkin juga menyukai