0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
67 tayangan45 halaman
Teks tersebut membahas tentang ejaan dan tanda baca dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian ejaan dan tanda baca, ruang lingkup ejaan yang mencakup pemakaian huruf, penulisan huruf kapital dan miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, serta pemakaian tanda baca. Juga dijelaskan tentang jenis-jenis huruf dalam bahasa Indonesia beserta contoh pemakaiannya.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Bab I_ejaan Dan Tanda Baca_zulhafizh (22 April 2014)
Teks tersebut membahas tentang ejaan dan tanda baca dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian ejaan dan tanda baca, ruang lingkup ejaan yang mencakup pemakaian huruf, penulisan huruf kapital dan miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, serta pemakaian tanda baca. Juga dijelaskan tentang jenis-jenis huruf dalam bahasa Indonesia beserta contoh pemakaiannya.
Teks tersebut membahas tentang ejaan dan tanda baca dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian ejaan dan tanda baca, ruang lingkup ejaan yang mencakup pemakaian huruf, penulisan huruf kapital dan miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, serta pemakaian tanda baca. Juga dijelaskan tentang jenis-jenis huruf dalam bahasa Indonesia beserta contoh pemakaiannya.
Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 1 ~
BAB I 1 EJAAN DAN TANDA BACA
A. Pengertian Ejaan dan Tanda Baca Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan, penempatan, dan penulisanya dalam suatu bahasa. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata, sedangakan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
Pembahasan tentang ejaan dan tanda baca mengacu pada ketetapan Pemerintah yang tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Berbagai pembahasan dalam EyD mencakup; (a) pemakaian huruf, (b) pemakaian huruf, (c) huruf kapital dan huruf miring, (d) penulisan kata, (e) penulisan unsur serapan, dan (f) pemakaian tanda baca. Pembahasan tentang EyD ini dapat ditemukan juga dibuku-buku lain atau buku khusus yang membahas tentang ejaan. Pada buku ini, penulis sengaja memasukkannya ke dalam BAB bahasan. Hal ini bermaksud agar materi tentang ejaan dan tanda baca dapat dibahas secara detail, karena materi ini merupaka materi dasar dalam kajian kebahasaan yang mau tidak mau harus dipelajari dan dipahami. Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 2 ~
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman dalam bahasa tulis. Keteraturan ini berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat menyetir kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu itu, terciptalah lalu lintas yang tertib, teratur, dan tidak semberawut. Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang Disempurnakan (EYD). EYD yang resmi mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972. Upaya penyempurnaan ejaan ini telah dilakukan bertahun-tabun. Sebelumnya yang dikenal dengan nama Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan K Republik Indonesia pada tahun 1947). Sebelum Ejaan Soewandi ada, ejaan pertama Bahasa Indonesia yaitu Ejaan Van Ophuysen (seorang guru besar Belanda yang juga pemerhati bahasa) pada tahun 1901.
B. Ruang Lingkup Ejaan Ruang lingkup bahasan dalam ejaan meliputi: 1. Pemakaian huruf 2. Pemakaian huruf kapital dan huruf miring 3. Penulisan kata 4. Penulisan unsur serapan 5. Pemakaian tanda baca
1. Pemakaian Huruf a. Abjad Abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdiri dari huruf yang berikut. Nama masing-masing disertai di sebelahnya. Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 3 ~
Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama A a B b C c D d E e F f G g H h I i a be ce de e ef ge ha i J j K k L l M m N n O o P p Q q R r Je ka el em en o pe ki er S s T t U u V v W w X x Y y Z z es te u fe we eks ye zet
b. Huruf Vokal Huruf Contoh Pemakaian di depan di tengah di belakang a e*
i o u api enak emas itu oleh ulang padi petak kena simpan kota bumi lusa turne metode murni took ibu Catatan: * Dalam pelajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata menimbulkan keraguan. Misalnya: - Anak-anak bermain di teras. Upacara itu dihadiri pejabat teras pemerintah. - Rambutnya perang. Bahaya perang berkurang. - Ia kena bisa ular. Andi sudah bisa berjalan.
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 4 ~
c. Diftong Huruf Contoh Pemakaian di depan di tengah di belakang ai au oi - aula - - saudara - pandai harimau amboi Catatan: Diftong, yang dieja dengan au, ai, dan oi, dilafalkan sebagai bunyi vokal yang diikuti oleh bunyi konsonan luncuran w atau y karena diftong bukanlah gabungan dua bunyi lokal. Istilah semivokal yang kadang- kadang dipakai untuk w dan y sudah menunjukkan bahwa keduanya bukan vokal. Bandingkanlah beda lafal au atau ai dalam harimau dan menggulai (au dan ai di sini adalah diftong), dan dalam mau dan menggulai (au dan ai di sini melambangkan deret dua bunyi vokal).
d. Huruf Konsonan Huruf Contoh Pemakaian di depan di tengah di belakang b c d f g h j k
kh l bahasa cakap dua fakir guna hari jalan kami - khusus lekas sebut kaca ada kafan tiga saham manja paksa rakyat + akhir alas adab - abad maaf gudeg tuah - politik bapak + tarikh kesal Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 5 ~
Huruf Contoh Pemakaian di depan di tengah di belakang m n ng ny p q + + r s sy t v w x + + y z maka nama ngilu nyata pasang quran raih sampai syarat tali varia wanita xenon yakin zeni kami anak angin hanya apa furqan bara asli isyarat mata lava hawa - payung lazim diam daun pening - siap - putar lemas arasy rapat - - - - - Catatan: + Huruf k di sini melambangkan bunyi hamzah ++ Khusus untuk nama dan keperluan ilmu
e. Persekutuan Setiap suku kata Indonesia ditandai oleh sebuah huruf vokal. Huruf vokal itu dapat didahului atau diikuti oleh huruf konsonan. 1) Bahasa Indonesia mengenal empat macam pola umum suku kata: V a-nak, i-tu, ba-u VK ar-ti, ma-in, om-bak KV ra-kit, ma-in, i-bu KVK pin-tu, hi-lang, ma-kan Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 6 ~
2) Di samping itu, bahasa Indonesia memiliki pola suka kata yang berikut: KKV pra-ja, sas-tra, in-fra KKVK blok, trak-tor, prak-tis VKK eks, ons KVKK teks, pera, kon-teks KKVKK kom-pleks KKKV stra-te-gi, in-stru-men KKKVK struk-tur, instruk-tur Keterangan: V = Vokal, K = Konsonan 3) Pemisahan suku kata pada kata dasar adalah sebagai berikut. a) Kalau di tengah kata ada dua buah vokal yang berurutan, pemisahan itu dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. Misalnya: ma-in, bu-ah. b) Kalau ditangah kata ada huruf konsonan di antara dua buah huruf vokal, pemisahan itu dilakukan sebelum huruf konsonan itu. Misalnya: a-nak, ba-rang, su-lit. c) Karena ng, ny, sy, dan kh melambangkan satu konsonan, gabungan huruf itu tidak pernah diceraikan sehingga pemisahan suku kata terdapat sebelum atau sesudah pasangan huruf itu. Misalnya: sa-ngat, nyo-nya, i-sya-rat, a-khir, ang-ka, akh-lak. d) Kalau di tengah kata ada dua buah huruf konsonan yang berurutan, pemisahan itu terdapat di antara kedua huruf konsonan itu. Misalnya: man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, Ap- ril. Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 7 ~
e) Kalau di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemisahan itu dilakukan diantara huruf konsonan yang pertama (termasuk ng) dan huruf kononan yang kedua. Misalnya: in-stru-men, ul-tra-, in-fra, bang-krut, ben- trok. f) Imbuhan, termasuk awalan yang mengalami peruba- han bentuk dan partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dalam peyukuan kata dipisah sebagai satu kesatuan. Misalnya: ma-kan-an, me-me-nuhi, bel-a-jar, mem- ban-tu, per-gi-lah
f. Nama Diri Penulisan nama sungai, gunung, jalan, dan sebagainya disesuaikan dengan Ejaan yang Disempurnakan. Nama orang, badan hukum, dan nama diri lain yang sudah lazim disesuaikan dengan Ejaan yang Disempurnakan, kecuali bila ada pertimbangan khusus.
2. Penulisan Huruf a. Huruf Besar atau Huruf Kapital 1) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya: Ada gula, ada semut. Apa maksudmu? Selamat pagi. 2) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya: Adik bertanya, Kapan kita pulang? Bapak menasihatkan, Berhati-hatilah, Nak! Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 8 ~
3) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci dan nama Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya: Allah Yang Mahakuasa Yang Maha Pengasih Quran Alkitab Weda Islam Kristen kepada hamba-Nya. Bimbinglah hamba-Mu 4) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya: Haji Agus Salim Imam Syafii Mahaputra yamin Nabi Ibrahim Sultan Hasunuddin 5) Huruf besar atau huruf kapitaldipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang. Misalnya: Gubernur Ali Sadikin Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara Menteri Adam Malik 6) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang.
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 9 ~
Misalnya: Amir Hamzah Dewi Sartika Halim Perdanakusuma Wage Rudolf Supratman 7) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Misalnya: bangsa Indonesia suku Sunda bahasa Inggris 8) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya: tahun Hijrah tarikh Masehi bulan Agustus hari Jumat 9) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi. Misalnya : Asia Tenggara Banyuwangi Bukit Barisan Cirebon 10) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi. Misalnya: Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat Undang-Undang Dasar RI 11) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 10 ~
partikel, seperti: di, ke, dari, untuk, dan yang, yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Lanjutan Atas Salah Asuhan 12) Huruf besar atau huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan sapaan. Misalnya: Dr. Doktor Ir. Insinyur M.A. Master of Arts Ny. Nyonya Prof. Profesor Sdr. Saudara S.E. Sarjana Ekonomi 13) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan. Misalnya: Kapan Bapak berangkat? Itu apa, Bu? Surat Saudara sudah saya terima. Besok Paman akan datang Silakan duduk, Dik!
Catatan: Huruf besar atau huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata ganti atau sapaan. Misalnya: Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 11 ~
b. Huruf Miring Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk: 1) Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan. Misalnya: majalah Bahasa dan Kesusastraan surat kabar Suara Karya 2) Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata. Misalnya: Huruf pertama kata abad ialah a. 3) Menuliskan kata nama-nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Misalnya: Apakah tidak sebaiknya kita menggunakan kata penataran untuk kata up-grading? Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu garis dibawahnya.
3. Penulisan Kata a. Kata Dasar Kata yang berupa dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: Ibu Percaya engkau tahu Kantor pajak penuh sesak Buku itu buku baru
b. Kata Turunan 1) Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serang- kaian dengan kata dasarnya. Misalnya: bergeletar dibiayai diperlebar Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 12 ~
mempermainkan menengok 2) Awalannya atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata. Misalnya: bertepuk tangan garis bawahi menganak sungai sebar luaskan 3) Kalau bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran, maka kata- kata itu ditulis serangkai. Misalnya: memberitahukan mempertanggungjawabkan dilipatgandakan penghancurleburan 4) Kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya: amoral antarkota antikomunis bikarbonat Catatan: Bila bentuk terikat tersebut diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf besar, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-). Misalnya : non-Indonesia Pan-Afrikanisme
Maha sebagai unsur gabungan kata ditulis serangkai kecuali jika diikuti oleh kata yang bukan kata dasar. Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 13 ~
Misalnya: Di daerahnya ia benar-benar mahakuasa. Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. c. Kata Ulang Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misalnya: anak-anak berjalan-jalan centang-perenang gerak-gerik
d. Gabungan Kata 1) Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, bagian-bagiannya umumnya ditulis terpisah. Misalnya : duta besar kambing hitam mata pelajara meja tulis 2) Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian diantara unsur yang bersangkutan. Misalnya : alat pandang-dengar buku sejarah-baru dua-sendi ibu-bapak 3) Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai. Misalnya: apabila bagaimana Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 14 ~
barangkali bilamana daripada hulubalang kepada matahari
e. Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya Kata ganti ku dank au ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa yang kumiliki boleh kuambil. Bukuku, bukumu, dan bukunya.
f. Kata Depan di, ke, dan dari Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. Misalnya: Adiknya pergi ke luar negeri. Bermalam sajalah di sini. Mereka dari rumah.
g. Kata si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil
h. Partikel 1) Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 15 ~
Misalnya: Apakah yang tersirat dalam surat itu? Bacalah buku itu baik-baik. Siapatah gerangan dia? 2) Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus. Hendak pulang pun, sudah tak ada kendaraan. Kelompok kata yang berikut, yang sudah dianggap padu benar, ditulis serangkai : adapun, adaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun. Misalnya : Bagaimanapun juga akan dicobanya menyelesaikan tugas itu. 3) Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian-bagian kalimat yang mendam- pinginya. Misalnya: Harga kain itu Rp 2.000,00 per helai.
i. Angka dan Lambang Bilangan 1) Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab dan angka Romawi. Pemakaiannya diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal yang berikut ini. Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dts. Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, dts. 2) Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, dan isi, (b) satuan waktu, dan (c) nilai uang.
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 16 ~
Misalnya: a. 10 liter 4 meter persegi 5 kilogram 0,5 sentimeter 10 persen b. 1 jam 20 menit pukul 15.00 tahun 1928 17 Agustus 1945 c. Rp. 5.000,00 US$ 3.50 + 5.10 + Y 100 2.000 rupiah Catatan: + Tanda titik di sini melambangkan tanda desimal. 3) Angka lazim dipakai untuk menandai nomor jalan, rumah, apartemen atau kamar pada alamat. Misalnya : Jalan Tanah Abang I No. 15 Hotel Indonesia, Kamar 169 4) Angka digunakan juga untuk menomori karangan atau bagiannya. Misalnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252 Surah Yasin : 9 5) Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut: a) Bilangan utuh Misalnya: 12 dua belas 22 dua puluh dua b) Bilangan Pecahan Misalnya: setengah tiga perempat Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 17 ~
1/16 seperenam belas 3 3 / 3 tiga dua pertiga 1 % satu persen 1 o / 00 satu permil 1,2 satu dua persepuluh 6) Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut. Misalnya: Paku Buwono X Paku Buwono ke-10 Paku Buwono kesepuluh Bab II Bab ke-2 Bab kedua Abad XX Abad ke-20 Abad kedua puluh Tingkat I Tingkat ke-1 Tingkat kesatu (pertama) 7) Penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran an mengikuti cara yang berikut. Misalnya: tahun 50-an atau tahun lima puluhan Uang 5000-an atau uang lima ribuan 8) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam pemerincian dan pemaparan. Misalnya: Amir menonton drama itu sampai tiga kali. Ayah memesan tiga ratus ekor ayam. 9) Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 18 ~
bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat lagi pada awal kalimat. Misalnya: Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu. 10) Angka yang menunjukkan bilangan bulat yang besar dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. Misalnya: Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah. 11) Kecuali di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi, bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks. Misalnya: Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai. Bukan : Kantor kami mempunyai 20 (dua puluh) orang pegawai. 12) Kalau bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat. Misalnya: Saya lampirkan tanda terima sebesar Rp. 999,00 (sembilan ratus Sembilan puluh sembilan rupiah). Saya lampirkan tanda terima sebesar 999 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan) rupiah.
4. Penulisan Unsur Serapan Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Inggris, dan bahasa asing lain. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar: Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 19 ~
dalam bahasa Indonesia, seperti: team, shuttle cock, Iexploitation de Ihomme par Ihomme. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini, diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan ialah sebagai berikut: aa (Belanda) menjadi a paal pal ball bal octaaf oktaf ae, jika tidak bervariasi dengan e, tetap ae aerobe aerob aerobdynamics aerodinamika ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e haemoglobin hemoglobin haematite hematite ai tetap ai trailer trailer caisson kaison au tetap au audiogram audiogram autotroph autotrof tautomer tautomer hydraulic hidraulik caustic kaustik
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 20 ~
c, di muka a, u, o, dan konsonan, menjadi k calomel kalomel construction konstruksi cubic kubik crystal kristal classification klasifikasi coupe kup c, di muka e, i, oe, dan y, menjadi s central sentral cent sen cybernetics sibernetika circulation sirkulasi cylinder silinder coelom selom cc, di muka o, u, dan konsonan, menjadi acculturation akulturasi acclimatization aklimatiasi accumulation akumulasi acclamation aklamasi cc, di muka e dan i, menjadi ks accent aksen vaccine vaksin cch dan ch, dimuka a, o, dan konsonan, menjadi k saccharin sakarin charisma karisma cholera kolera chromosome kromosom technique teknik ch, yang lafalnya s atau sy, menjadi s echelon eselon machine mesin Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 21 ~
ch, yang lafalnya c, menjadi c check cek China Cina c (Sanskerta) menjadi s cabda sabda castra sastra e tetap e effective efektif description deskripsi synthesis sintesis system sistem ea tetap ea idealist edealis habeas habeas ee (belanda) menadi e stratosfeer stratosfer system sjstem ei tetap ei eicosane eikosan eidetic eidetik einsteinium einsteinium eo tetap eo stereo stereo geometry geometri zeolite zeolit zeolite zeolit eu tetap eu neutron neutron eugenol eugenol europium europium
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 22 ~
f teta f fanatic, fanatiek fanatik factor faktor fossil fosil gh menjadi g sorghum sorgum gue menjadi ge igue ige gigue gige i, pada awal suku kata di muka vocal, tetap i iamb iambe ion ion iota iota ie, jika lafalnya i, menjadi i politiek politik riem rim ie, jika lafalnya bukan i, tetap ie variety varietas patient pasien efficient efisien kh (Arab) tetap kh khusus khusus akhir akhir ng tetap ng contingent kontingen congress kongres linguistics linguistik oe (oi Yunani) menjadi e oestrogen estrogen oenology enologi foetus fetus Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 23 ~
oo (Belanda) menjadi o komfoor kompor provoost provos oo (Inggris) menjadi u cartoon kartun proof pruf pool pul oo (vokal ganda) tetap oo zoology zoologi coordination koordinasi ou, jika lafalnya au, menjadi au gouverneur gubernur coupon kupon contour kontur ph menjadi f phase fase physiology fisiologi spectrograph spektrograf ps tetap ps pseudo pseudo psychiatry psikiatri psychosomatic psikosomatik pt tetap pt pterosaur pterosaur pteridology pteridologi ptyalin ptyalin q menjadi k aquarium akuarium frequency frekuensi equator ekuator
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 24 ~
rh menjadi r rhapsody rapsodi rhombus rombus rhythm ritme rhetoric retorika sc, di muka, a, o, u, dan konsonan, menjadi sk scandium scandium scotopia skotopia scutella skutela sclerosis sklerosis scriptie skripsi sc, di muka e, i, dan y, menjadi s scenography senografi scintillation sintilasi scyphistoma sifistoma sch, dimuk avokal, menjadi sk schema skema schizophrenia skizofrenia scholasticism skolastisisme t, di muka i, jika lafalnya s, menjadi s ratio rasio aktie, action aksi patient pasien th menjadi t theocracy teokrasi orthography ortografi thiopental thiopental thrombosis thrombosis method, methode metode u tetap u unit unit nucleolus nucleolus Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 25 ~
structure struktur institute institut ua tetap ua ualisme dualisme aquarium akuarium ue tetap ue suede sued duet duet ui tetap ui equinox ekuinoks conduit konduite duit duit uo tetap uo fluorescein fluoresein quorum kuorum quota kuota uu menjadi u prematuur prematur vacuum vakum v tetap v vitamin vitamn television televis cavalry kavaleri x, pada awal kata, tetap x xanthate xantat xenon xenon xylophone xilofon x, pada posisi lain, menjadi ks executive, executief taxi taksi extra ekstra latex lateks Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 26 ~
xc, di muka e dan i, menjadi ks exceptie eksepsi excess ekses excitation eksitasi xc, dimuka a, o, u, dan konsonan, menjadi ksk excavation ekskavasi excommunication ekskomunikasi excursive ekskursif y, jika lafalnya y, tetap y yangonin yangonin yen yen yuccaganin yukaganin y, jika lafalnya i, menjadi i yttrium itrium dynamo dinamo propyl propil psychology psikologi z tetap z zenith zenith zirconium zirconium zodiac zodiak zygote zigot Konsonan ganda menjadi konsonan tunggal, kecuali kalau dapat membingungkan. gabbro gabro accu aki effect efek commission komisi ferrum ferum solfeggio solfegio
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 27 ~
Catatan: 1) Unsur-unsur yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dan lazim dieja secara Indonesia tidak perlu lagi diubah ejaannya. Misalnya : kabar, sirsak, iklan, perlu, hadir. 2) Sekalipun dalam ejaan ini huruf c dan x diterima sebagai bagian abjad bahasa Indonesia, unsur yang mengandung kedua huruf itu diindonesiakan menurut kaidah yang terurai di atas. Keduanya huruf itu dipertahankan dalam penggunaan tertentu saja seperti dalam pembedaan nama dan istilah khusus. 3) Di samping pegangan untuk penyesuaian huruf atau bunyi asing tersebut di atas. Berikut ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standarisasi, implementasi, dan objektif, diserap secara utuh di samping kata standar, impelemen, dan objek.
-aat menjadi -at advokat advokat -age menjadi -ase percentage persentase etalage etalase -air, -ary menjadi -er primair, primary primer secundair, secondary sekunder -ant menjadi -an accountant akuntan informant informan
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 28 ~
-archie, -archy, menjadi -arki anarchi, anarchy anarki oligarchie, oligarchy oligarki -(a)tie, -(a)tion menjadi -asi, -si actie, ation aksi publicatie, publication publikasi -eel, -aal, -al menjadi -al structureel, structural struktural formeel, formal formal rationeel, rational rasional ideal, ideal ideal normaal, normal normal -ein tetap -ein cystein sistein casein kasein protein protein -eur, -or menjadi -ur directeur, director direktur inspecteur inspector inspektur conducteur, conductor kondektur -or tetap or dictator diktator corrector korektor -ief, -ive menjadi -if descriptief, descriptive deskriptif -iek, -ica, ic- ics, ique (nominal) menjadi -ik, -ika phonetiek, phonetics fonetik physica, physics fisika logica, logic logika dialectika, dialectics dialektika techniek, technique teknik
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 29 ~
-iel, -ile menjadi -il percentile, percentile persentil mobile, mobile mobil -isch, -ic (adjektif) menjadi -ik electronisch, electronic elektronik mechanisch, mechanic mekanik ballistisch, ballistic balistik -isch, -ical menjadi -is economisch, economical ekonomis practisch, practical praktis logisch, logical logis -isme, -ism menjadi -isme modernism, modernism modernisme communisme, communism komunisme -ist menjadi is publicist publisis egoist egois -logie, -logy menjadi -logi technologie, technology teknologi physiologie, physiology fisiologi analogie, analogy analogi -logue menjadi -log catalogue katalog dialogue dialog -loog (Belanda) menjadi -log analoog analog epilog epilog -oide, -oid menjadi -oid hominoide, hominoid hominoid anthropoide, anthropoid antropoid
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 30 ~
-oir(e) menjadi -oar trottoir trotoar repertoire repertoar -teit, -ty menjadi -tas universiteit, university universitas qualiteit, quality kualitas -uur, -ure menjadi -ur factuur faktur structuur, structure struktur
5. Penulisan Tanda Baca a. Tanda Titik ( . ) 1) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Misalnya: Ayahku tinggal di Solo. Biarlah mereka duduk di sana. 2) Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. Misalnya: A.S. Kramawijaya Muh. Yamin 3) Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Misalnya: Bc. Hk. Bakalaureat Hukum Dr. Doktor Ir. Insinyur Kep. Kepala Kol. Kolonel M.Sc. Master of Science Ny. Nyonya Prof. Profesor S.E. Sarjana Ekonomi S.H. Sarjana Hukum Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 31 ~
4) Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik. Misalnya: a.n. atas nama dkk. dan kawan-kawan dll. dan lain-lain dsb. dan sebagainya dst. dan seterusnya 5) Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Misalnya: III. Departemen Dalam Negeri A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa B. Direktorat Jenderal Agraria Penyiapan Naskah : 1. Patokan Umum 1.1 Isi Karangan 1.2 Ilustrasi 1.2.1 Gambar Tangan 1.2.2 Tabel 1.2.3 Grafik 6) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Misalnya: pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik) 7) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu. Misalnya: 1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik) Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 32 ~
8) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjuk- kan jumlah. Misalnya: Ia lahir pada tahun 1950 di Bandung Lihat halaman 2345 dan seterusnya 9) Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata ata suku kata, atau gabungan keduanya, atau yang terdapat di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat. Misalnya: SMA (Sekolah Menengah Atas) Ormas Organiasi Massa 10) Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang. Misalnya: Cu Kuprum TNT Trinitrotoluen cm sentimeter Rp rupiah 11) Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat. Misalnya: Yth. Sdr. Moh. Hasan Jalan Arif 43 Palembang
b. Tanda Koma ( , ) 1) Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. Misalnya: Saya membeli kertas, pena, dan tinta. Satu, dua, tiga! Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 33 ~
2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan. Misalnya: Saya ingin datang, tetapi hari hujan. Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim. 3) Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penhubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi. Misalnya: Oleh karena itu, kita harus berhati- hati. Jadi, soalnya tidaklah semudah itu. 4) Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya: O, begitu? Wah, bukan main! 5) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya: Kata ibu, Saya gembira sekali. Saya gembira sekali, kata ibu, karena kamu lulus. 6) Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tinggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Misalnya: Sdr. X, Jalan Batu 1, Pekanbaru. 7) Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 34 ~
Misalnya: Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka. 8) Tanda koma dipakai di antara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbitan. Misalnya: Tjokronegoro, Sutomo, Tjukupkah Saudara Membina Bahasa Persatuan Kita? Djakarta, Eresco, 1968. 9) Tanda koma dipakai di antara nama orang yang dan gelas akademik yang mengikutinya untuk membeda- kannya dari singkatan nama keluarga atau marga. Misalnya : B. Ratulangi, S.E. Ny. Khadijah, M.A. 10) Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan dan di antara rupiah dan sen dalam bilangan. Misalnya: 12,54 m Rp12,50 (Lambang Rp tidak diberi titik) 11) Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi. Misalnya: Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali. Seorang mahasiswa, sekalu wakil kelompoknya, maju cepat-cepat. 12) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat apabla petikan langsung tersebut berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru dan mendahului bagian lain dalam kalimat itu. Misalnya: Di mana Saudara tinggal? Tanya Karim. Berdiri lurus-lurus! perintahnya.
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 35 ~
c. Tanda Titik Koma ( ; ) 1) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Misalnya: Malam makin larut; kami belum selesai juga. 2) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. Misalnya: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.
d. Tanda Titik Dua ( : ) 1) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya: Yang kita perlukan sekarang ialah barang-barang yang berikut: kursi, meja, dan lemari. Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan. 2) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya : 1. Ketua : Ahmad Wijaya Sekretaris : S. Handayani Bendahara : B. Hartawan 3) Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 36 ~
Misalnya : Ibu : Bawa kopor ini, Mir! Amir : Baik, Bu. Ibu : Jangan lupa. Letakkan baik- baik! 4) Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerintah itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Misalnya: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari. Fakultas itu mempunyai jurusan Ekonomi Umum dan jurusan Ekonomi Perusahaan. 5) Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) antara bab dan ayat dalam kitab- kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan. Misalnya: (i) Tempo, I (1971), 34:7 (ii) Surah Yasin:9 (iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
e. Tanda Hubung ( - ) 1) Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Misalnya:
Suku kata yang terdiri dari satu huruf tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada ujung baris atau pangkal baris. . . . ada cara ba- ru juga. Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 37 ~
2) Tanda hubug menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris. Misalnya:
Akiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
3) Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Misalnya : anak-anak berulang-ulang dibolak-balik tanda ulang (2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan. 4) Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satudan bagian-bagian tanggal. Misalnya : p-a-n-i-t-i-a 8-4-1973 5) Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan. Bandingkan: ber-evolusi dengan be-revolusi dua puluh lima-ribuan (20 x 5000) dengan dua puluh-lima-ribuan (1 x 25000) istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang-ramah . . . cara baru meng- ukur panas. . . . cara baru me- ngukur kelapa. . . . alat pertahan- an yang baru Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 38 ~
6) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf bapital, (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata. Misalnya : se-Indonesia Se-Jawa Barat hadiah ke-2 tahun 50-an ber-SMA KTP-nya nomor 141693 A Bom-H sinar-X 7) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Misalnya: di-charter Pen-tackle-an
f. Tanda Pisah ( ) 1) Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat. Misalnya: Kemerdekaan bangsa itusaya yakin akan tercapaidiperjuangkan oleh bangsa itu sendiri. 2) Tanda pisah menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Misalnya: Rangkaian penemuan inievolusi, teori, kenisbian, dan juga pembelahan atomtelah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta. Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 39 ~
3) Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti ke, atau sampai. Misalnya : 19101945 tanggal 510 April 1970 JakartaBandung
g. Tanda Elipsis ( ... ) 1) Tanda elipsis menggambarkan kalimat yang terputus- putus. Misalnya : Kalau begitu ya, marilah kita bergerak. 2) Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan. Misalnya : Sebab-sebab kemerosotan akan diteliti lebih lanjut. Catatan: Kalau bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat perlu dipakai empat titik: tiga untuk menghilangkan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat. Misalnya: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati
h. Tanda Tanya ( ? ) 1) Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Misalnya : Kapan ia berangkat? Saudara tahu, bukan? 2) Tanda tanya dipakai di antara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disansikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 40 ~
Misalnya : Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?). Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.
i. Tanda Seru ( ! ) Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau perintah, atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat. Misalnya : Alangkah seramnya peristiwa itu! Bersihkan kamar ini sekarang juga! Masakan! Sampai hati juga ia meninggalkan anak istrinya! Merdeka!
j. Tanda Kurung ( () ) 1) Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Misalnya: DIP (Daftar Isian Proyek) kantor itu sudah selesai. 2) Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Misalnya: Sajak Tranggono yang berjudul Ubud (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962. Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangann baru dalam pasaran dalam negeri. 3) Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan. Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung tutup saja. Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 41 ~
Misalnya : Faktor-faktor produksi menyangkut masalah: (a) alam; (b) tenaga kerja; dan (c) modal (d) alam; (e) tenaga kerja; dan (f) modal. Faktor-faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan (c) modal.
k. Tanda Kurung Siku ( [] ) 1) Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu merupakan isyarat bahwa kesalahan itu memang terdapat di dalam naskah asal. Misalnya : Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik. 2) Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelasan yang sudah bertanda kurung. Misalnya: (Perbedaan antara dua macam proses ini [lihat Bab I] tidak dibicarakan).
i. Tanda Petik () 1) Tanda petik mengapit petikan langung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.kedua pasang tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 42 ~
Misalnya: Sudah siap? Tanya awal. Saya belum siap, seru Mira, tunggu sebentar! 2) Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat. Misalnya : Bacalah Bola Lampu dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat. Karangan Andi Hakim Nasution yang berjudul Rapor dan Nilai Prestasi di SMA diterbitkan dalam Tempo. Sajak Berdiri Aku terdapat pada halaman 5 buku itu. 3) Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Misalnya: Pekerjaannya itu dilaksanakannya dengan cara coba dan ralat saja. Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama cutbrai. 4) Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. Misalnya: Kata Tono, Saya juga minta satu. 5) Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus. Misalnya: Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan si Hitam. Bang Komar sering disebut pahlawan, ia sendiri tidak tahu sebabnya.
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 43 ~
j. Tanda Petik Tunggal () 1) Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Misalnya: Tanya Basri, Kaudengar bunyi kring- kring tadi? Waktu kubuka pintu kamar depan, kudengar teriak anakku, Ibu, bapak pulang, dan rasa letihku lenyap seketika, ujar Pak Hamdan. 2) Tanda petik tunggal mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing. Misalnya: rate of inflation laju inflasi
k. Tanda Ulang ( 2) (angka 2 biasa) Tanda ulang dapat dipakai dalam tulisan cepat dan notula untuk menyatakan pengulangan kata dasar. Misalnya: kata2 lebih2 sekali2
l. Tanda Garis Miring ( / ) Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat. Misalnya: No. 7/PK/1973 Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per, atau nomor alamat. Misalnya: mahasiswa/mahasiswa harganya Rp. 15,00/lembar jalan Daksinapati IV/3
m. Tanda Penyingkat Apostrof ( ` ) Misalnya: Ali `kan kusurati (`kan = akan) Malam `lah tiba (`lah = telah) Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 44 ~
C. Bentuk Kesalahan Ejaan dan Tanda Baca Penyebabnya kesalahan penerapan ejaan dan tanda baca antara lain ialah adanya perbedaan konsepsi pengertian tanda baca di dalam ejaan. Sebelumnya tanda baca diartikan sebagai tanda bagaimana seharusnya membaca tulisan. Misalnya, tanda koma merupakan tempat perhentian sebentar (jeda) dan tanda tanya menandakan intonasi naik. Pada dasarnya, tidak seperti itu. Perhatikan contoh berikut. (1) Susda sudah lulus? (2) Mita tidak ikut ujian?
Bandingkan dengan kalimat tanya yang berikut: (1a) Apakah engkau sudah lulus? (2a) Siapa yang tidak ikut ujian? Dalam konsep pengertian, tanda baca berhubungan dengan bagaimana melisankan bahasa tulis, sedangkan dalam ejaan sekarang tanda baca berhubungan dengan bagaimana memahami tulisan (bagi pembaca) atau bagaimana memperjelas isi pikiran (bagi penulis) dalam ragam bahasa tulis. Jadi, bagi pembaca, tanda baca berfungsi untuk membantu pembaca dalam memahami jalan pemikiran penulis. Sementara itu, bagi penulis, tanda baca berfungsi untuk membantu menjelaskan jalan bagi penulis supaya tulisannya (karangannya) dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Persoalan kesalahan ini terjadi karena ketidakpahaman terhadap ejaan dan tanda baca tersebut. Contoh lain dapat diperhatikan pada kesalajan penulisan huruf kapital.
Ejaan dan Tanda Baca Zulhafizh, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah ~ 45 ~
(3) Jurusan Teknologi elektironik (4) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (a) Hubungan antara pemahaman Media Belajar dan Pemanfaatan Media Belajar di SMA Negeri kota Pekanbaru, (b) Hubungan antara Motivasi Mengajar pada Guru dengan Pemanfaatan Media Belajar di SMA Negeri Kota Pekanbaru, (c) Kekuatan dan arah hubungan antara tingkat Pemahaman Media Belajar dan Motivasi mengajar para Guru dengan efektivitas Pemanfaatan Media Belajar di SMA Negeri Kota Pekanbaru. Pada contoh (3) dan (4) terdapat beberapa kesalahan ejaan, kesalahan tersebut berupa kesalahan penggunaan huruf kapital. Kesalahan seperti ini banyak dijumpai pada tugas mahasiswa, laporan penelitian, skripsi, dan sebagainya. Untuk contoh (3), semestinya huruf [e] ditulis dengan huruf kapital [E] karena menjelaskan lembaga. Demikian juga pada contoh (4), semestinya, huruf yang bercetak tebal ditulis dengan huruf kecil karena kalimat tersebut bukan judul. Kalimat tersebut berupa penjelasan saja. Oleh karena itu, tidak boleh menggunakan huruf kapital.