Anda di halaman 1dari 11

UNIT KEGIATAN MAHASISWA

ORKESTRHA
Kampus 1 : Jl. RAA Martanegara No.60 Turangga-Lengkong,Bandung
Kampus 2 : Jl. Katapang No.236 Km. 11,5 Kopo-Soreang, Kab. Bandung
Kampus 3 : Jl. Sangkuriang No.93 Cipageran-Cimahi Utara,Kota Cimahi
email : orkestrhaa.tridharma@gmai.com

TATA TERTIB

PEMILIHAN KETUA ORKESTRHA

STIE TRIDHARMA BANDUNG

BAB I

Ketentuan Umum

Pasal 1
Pemilihan Ketua Umum dilakukan melalui Pemungutan Suara dalam
Musyawarah Anggota yang dihadiri oleh seluruh anggota aktif dan anggota
biasa, secara langsung, bebas dan rahasia.

BAB II

Kriteria
K
et
u
a
U
m

~1~
u
m
P
as
al
2
1. Ketua Umum adalah mahasiswa aktif Program Studi Manajeman dan Akuntansi
maksmal semester V.
2. Ketua Umum yang dapat dipilih yang memenuhi kriteria :
a. Merupakan anggota Unit kegiatan Mahasiswa Orkestrha sekurang-
kurangnya selama 2 [dua] tahun, aktif atau pernah berpartisipasi di dalam
kegiatan-kegiatan Orkestrha. Memiliki konsep visi dan misi yang jelas,
melalui penyampaian visi dan misi di Musyawarh Anggota ini;
b. Memiliki Kapasitas, kapabilitas dan akseptabilitas;
c. Mampu bekerjasama secara kolektif;
d. Memiliki komitmen dan kompetensi untuk memimpin anggota Unit
kegiatan Mahasiswa Orkestrha;

Bab III

Penjaringan Bakal Calon Ketua Umum dan Penetapan Calon Ketua


Umum Pasal 3
Penjaringan Bakal Calon Ketua Umum

1. Bakal Calon Ketua Umum diusulkan oleh dan dari utusan kelas atau tingkat;
2. Masing-masing utusan tersebut dalam ayat (1) pasal ini mengusulkan paling
sedikit 1 (satu) orang dan paling banyak 2 (dua) orang Bakal calon Ketua
Umum;
3. Dalam mengusulkan calon ketua umum utusan tingkat wajib melibatkan
utusan kelas di dalamnya.
4. Nama-nama Bakal Calon Ketua Umum tersebut dalam ayat (2) pasal ini

~2~
disampaikan kepada Pimpinan Musyawarah Anggota oleh masing-masing
utusan

~3~
5. Pimpinan Musyawarah Anggota melakukan penghitungan suara Bakal Calon
Ketua Umum secara terbuka di hadapan peserta Musyawarah Anggota
6. Bakal Calon Ketua Umum yang memperoleh suara terbanyak 1 (satu)
sampai dengan 3 (tiga), ditetapkan menjadi Calon Ketua Umum dan berhak
mengikuti Pemilihan Ketua Umum.
7. Dalam hal bakal calon ketua umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (6)
lebih dari 3 (tiga) orang, akan dilakukan penjaringan ulang putaran ke 2 atas
bakal calon ketua umum yang memperoleh suara sama banyaknya lebih dari
3 orang bakal calon ketua umum.
8. Dalam hal bakal calon ketua umum yang diajukan hanya 1 (satu) orang,
maka bakal calon ketua umum yang bersangkutan ditetapkan sebagai calon
ketua umum.

Pasal 4

Penetapan Calon Ketua Umum

1. Pimpinan Musyawarah Anggota menetapkan maksimal 3 (tiga) Calon Ketua


Umum yang memperoleh suara terbanyak 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga)
secara alfabetis untuk menentukan nomor urut Calon Ketua Umum;
2. Pimpinan Musyawarah Anggota mengumumkan paling banyak 3 (tiga)
Calon Ketua Umum dengan nomor urutnya kepada peserta Musyawarah
Anggota untuk dipilih;

Pasal 5

Penyampaian Visi dan Misi Calon Ketua Umum

1. Sebelum dilakukan pemilihan Ketua Umum, maka setiap Calon Ketua


Umum berkewajiban menyampaikan Visi dan Misinya maksimal 15 menit,
di depan peserta Musyawarah Anggota;
2. Agenda kegiatan penyampaikan Visi dan Misi para Calon Ketua Umum

~4~
dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah Anggota.
3. Pimpinan Musyawarah Anggota, berhak mengingatkan dan menghentikan
penyampaian Visi dan Misi dari setiap Calon Ketua Umum bila telah
melewati waktu sesuai ayat (1) pasal ini
4. Calon ketua umum yang tidak menyampaikan visi dan misi dinyatakan gugur.

BAB IV

Pemun
g
u
t
a
n

S
u
a
r
a
P
a
s
a
l
6
Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada pasal 1, dilakukan secara langsung
oleh Peserta Musyawarah Anggota.
Pasal 7

~5~
Hak Suara Peserta Musyawarah Anggota diatur sebagai berikut :

1. Anggota biasa mempunyai 1 (satu) suara;


2. Anggota aktif mempunyai 1 (satu) suara;

~6~
Pasal 8

1. Peserta pada pasal 7, mengisi formulir yang disediakan oleh Panitia


Musyawarah Anggota, dan segera menyerahkan kepada Pimpinan
Musyawarah Anggota;
2. Pimpinan Musyawarah Anggota memeriksa dan meneliti formulir tersebut
pada ayat (1) pasal ini;
3. Pimpinan Musyawarah Anggota dibantu oleh Panitia Musyawarah Anggota
menetapkan calon pemilih menjadi pemilih untuk selanjutnya akan
memanggil satu persatu guna menerima surat suara;
4. Sebelum dilakukan pemungutan suara, pimpinan Musyawarah Anggota
wajib melakukan:
a. Penghitungan surat suara secara terbuka sebelum dibagikan sesuai daftar
pemilih yang telah ditetapkan;
b. Memeriksa kotak suara yang akan digunakan dalam mengumpulkan surat
suara pemilihan Ketua Umum dan menunjukkan kepada Peserta
Musyawarah Anggota kotak suara yang kosong;
c. Setelah butir (b) ayat (4) dari pasal ini, pimpinan Musyawarah Anggota
melakukan penyegelan dengan kunci gembok dan disaksikan secara
terbuka oleh Peserta Musyawarah Anggota
5. Dalam hal calon ketua umum hanya terdapat 1 orang sebagaimana dimaksud
pada pasal 3, maka calon yang bersangkutan langsung ditetapkan sebagai
ketua umum terpilih setelah menyampaikan visi dan misi.

Pasal 9

1. Pimpinan Musyawarah Anggota memanggil satu persatu peserta


Musyawarah Anggota yang ditetapkan sebagai pemilih sesuai ayat (3) pasal
8 secara tertib, dan teratur agar pemilih tidak bertumpuk pada saat akan
mengisi surat suara
2. Pemilih yang telah menerima surat suara langsung menentukan pilihannya
sesuai pasal 4;

~7~
3. Pemilih dalam menentukan pilhannya di surat suara dilakukan dengan
menulis nomor urut Calon Ketua Umum yang dipilihnya sesuai pasal 4;
4. Pemilih yang sudah menentukan pilihannya sesuai ayat (2) pasal ini,
memasukkan surat suara ke dalam kotak suara yang telah disiapkan;

BAB V

Penghitungan Suara

Pasal 10

1. Penghitungan suara diawali dengan membuka gembok kotak suara yang


telah berisi surat suara yang telah diisi oleh pemilih;
2. Pelaksanaan ayat (1) pasal ini dilakukan oleh Panitia Musyawarah Anggota
secara terbuka dan disaksikan oleh saksi sebanyak 3 (tiga) orang yang telah
ditunjuk oleh masing-masing Calon Ketua Umum;
3. Panitia Musyawarah Anggota yang disaksikan para saksi membuka surat
suara dan membacakan secara keras nomor calon Ketua Umum dan atau
nama Calon Ketua Umum yang dicatat/dipilih oleh pemilih dalam surat
suara;

~8~
4. Surat Suara sah bila hanya memuat 1 (satu) nomor Calon Ketua Umum atau
memuat nama Calon Ketua Umum dan atau nomor dan nama Calon Ketua
Umum yang telah ditetapkan sesuai pasal 4;
5. Sah atau tidaknya suarat suara diputuskan oleh Pimpinan Musyawarah
Anggota disaksikan dan disetujui oleh 3 (tiga) orang saksi yang telah
ditunjuk oleh masing- masing calon Ketua Umum;
6. Setelah diputuskan sah oleh Pimpinan Musyawarah Anggota maka, panitia
Musyawarah Anggota menskore sesuai dengan nomor urut dan nama Calon
Ketua Umum, dilakukan dan disaksikan oleh Peserta Musyawarah Anggota
secara terbuka.

Pasal 11

1. Setelah semua surat suara dalam kotak suara telah dibuka dan habis, serta
telah dinilai sah oleh Pimpinan Musyawarah Anggota s yang disaksikan para
saksi, maka Pimpinan Musyawarah Anggota dibantu oleh Panitia
Musyawarah Anggota melakukan penjumlahan suara sesuai dengan suara
yang telah dikumpulkan dan dicatat di white board/papan/kertas
penghitungan suara;
2. Setelah dilakukan ayat (1) pasal ini, Pimpinan Musyawarah Anggota
membacakan hasil pemungutan suara dengan menyebutkan nama-nama
Calon Ketua Umum dan jumlah peroleh suaranya, termasuk suara abstain
atau tidak sah.
3. Calon Ketua Umum dianggap sah terpilih, apabila mendapatkan suara 50% +
1 dari suara pemilih yang telah ditetapkan sesuai ayat (3) dari tata tertib ini.
4. Apabila jumlah suara belum memenuhi ketentuan ayat (3) pasal ini, maka
dilakukan pemilihan kembali terhadap calon Ketua Umum yang mendapat
suara terbanyak 1 (satu) dan 2 (dua) untuk mendapatkan suara terbanyak;
5. Pelaksaan ayat (4) pasal ini sesuai mekanisme pemilihan Calon Ketua
Umum sebelumnya.

Pasal 12

~9~
Pimpinan Musyawarah Anggota mengesahkan dan menetapkan nama Calon
Ketua Umum yang memperoleh suara terbanyak sebagai Ketua Umum
Himpunan Mahasiswa Program Studi PGSD Periode 2014-2015.

BAB VI

Pembentukan Kepengurusan

Pasal 13

Ketua Umum terpilih diberi mandat penuh oleh Musyawarah Anggota untuk
menyusun komposisi personalia Badan Pengurus Harian Himpunan
Mahasiswa Program Studi PGSD Periode 2014-2015., selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari sejak pemilihan Ketua Umum dilaksanakan.

BAB VII

Ketentu
an Penutup Keputusan ini mulai berlaku
sejak tanggal ditetapkan

~ 10
~
Ditetapkan di : Pacitan

Pada Tanggal : 9 Oktober 2014

MUSYAWARAH
ANGGOTA PERTAMA

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PGSD

Ketua Presidium Sidang

Wakil Ketua Presidium


Sidang

Wakil Ketua Presidium


Sidang

~ 11
~

Anda mungkin juga menyukai