Anda di halaman 1dari 5

LAMPIRAN

RANCANGAN KEPUTUSAN
PERATURAN TATA TERTIB RAPAT KERJA CABANG
GERAKAN PRAMUKA KABUPATEN PANGANDARAN
NOMOR:
/RAKERCAB/2016
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1).Rapat Kerja Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Pangandaran yang selanjutnya dalam
peraturan tata tertib ini disebut Rakercab diselenggarakan sebagai langkah pengendalian
operasional Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Pangandaran.
(2).Dalam menjalankan misinya, Rakercab berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
BAB II
TUGAS DASAR
Pasal 2
(1).Rakercab Gerakan Pramuka kabupaten Pangandaran tahun 2016 mempunyai tugas dan
wewenang untuk menetapkan Rencana Kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten
Pangandaran tahun I.
BAB III
PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 3
(1).Peserta Rakercab Gerakan Pramuka Kabupaten Pangandaran terdiri atas :
a. Unsur Pengurus Kwartir Cabang
b. unsur Pengurus Kwarran
c. unsur Dewan Kerja Cabang
d. Unsur Pusdiklatcab
e. Unsur LPK
(2).Peninjau Rakercab Gerakan Pramuka Kabupaten Pangandaran terdiri dari :
a. Unsur Mabicab
b. Undangan
(3).Peserta berpakaian seragam pramuka lengkap (PDH) selama mengikuti Rakercab
BAB IV
HAK, KEWAJIBAN PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 4
(1).Peserta Rakercab berhak untuk :
a. Mengeluarkan pendapat dan mengajukan saran-saran, baik secara lisan maupun tulisan.
b. Memberikan suara dalam pengambilan putusan yang diatur dalam Peraturan Tata Tertib
ini.
c. Menghadiri sidang-sidang
(2).Peninjau Rakercab berhak untuk :
a. Mengeluarkan pendapat atas persetujuan pimpinan sidang
b. Menghadiri sidang-sidang
c. Meninggalkan ruang sidang seijin pimpinan sidang

Pasal 5
(1).Pendapat, saran dan usul dimaksud dalam Pasal 4 (1) disusun secara singkat dan jelas dan
disampaikan kepada pimpinan sidang.
(2).Pimpinan sidang berhak mengambil kesimpulan dan atau memberikan jawaban atau
tanggapan atas pendapat, saran, usul dan pertanyaan yang diajukan peserta, atas dasar
persetujuan sidang.
Pasal 6
(1).Peserta berhak mengajukan usul perubahan terhadap rancangan keputusan yang diajukan
panitia Rakercab. Pokok-pokok usul perubahan disampaikan dalam sidang Pleno.
(2).Pengajuan usul perubahan sebagai mana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini dapat diterima
untuk diperhitungkan jika didukung oleh suara terbanyak sekurang-kurangnya 50% dari
jumlah peserta Rakercab.
(3).Jika pengajuan usul seperti dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini tidak didukung oleh suara
terbanyak, maka seketika itu pimpinan sidang menolaknya.
Pasal 7
(1).Setiap peserta dan peninjau wajib mentaati ketentuan-ketentuan yang diatur dalan Peraturan
Tata Tertib ini.
BAB V
QUORUM DAN TATACARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 8
(1).Rakercab dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50% + 1 (satu) orang dari
jumlah peserta yang ada.
(2).Sidang-sidang paripurna dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50% + 1
(satu) orang dari jumlah peserta yang ada.
(3).Yang berhak mengambil keputusan adalah peserta Rakercab dari kelompok peserta sebagai
mana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 peraturan tata tertib ini.
Pasal 9
(1).Pengambilan keputusan dalam sidang pleno dan atau sidang komisi sedapat mungkin
diusahakan secara musyawarah dan mufakat.
(2).Jika pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini tidak tercapai,
maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dalam pemungutan suara.
BAB VI
ALAT KELENGKAPAN RAKERCAB
Pasal 10
(1).Alat-alat kelengkapan Rakercab Gerakan Pramuka Kabupaten Pangandaran disusun menurut
tugas dan kegiatan dalam Rakercab.
Pasal 11
(1) Alat kelengkapan sebagaimana dimaksud pasal 10 sebagai berikut :
a. Pimpinan Sidang Rakercab
b. Komisi-Komisi Rakercab.
BAB VII
PIMPINAN
Pasal 12
(1).Rakercab Gerakan Pramuka Kabupaten Pangandaran dipimpin oleh Pimpinan Sidang yang
dipilih dari dan oleh peserta Rakercab.

(2).Pemilihan pimpinan seperti dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dilaksanakan dalam Sidang
Pleno ke-1.
(3).Sidang paripurna seperti dimaksud dalam ayat (2) pasal ini dipimpin oleh pimpinan
sementara, dalam hal ini ketua, sekretaris dan anggota OC sampai terpilihnya Presidium
pimpinan RAKERCAB.
(4).Presidium pimpinan RAKERCAB terdiri dari 3 unsur yang merupakan satu kesatuan
pimpinan yang personilnya terpilih dari :
a. Unsur Kwarran Parigi 1 orang
b. Unsur Gudep Putra 1 orang
c. Unsur Gudep Putri 1 orang
(5).Kedudukan dari masing-masing anggota presidium pimpinan RAKERCAB adalah :
a. Seorang ketua merangkap anggota
b. Seorang wakil ketua merangkap anggota
c. Seorang sekretaris merangkap anggota
(6).Presidium pimpinan RAKERCAB mempunyai tugas :
a. Pimpinan sidang-sidang Pleno
b. Mengatur jalannya sidang dapat berjalan dengan lancar, tertib dan aman mencapai
mufakat.
BAB IX
KOMISI-KOMISI
Pasal 13
RAKERCAB Gerakan Pramuka Parigi membentuk komisi-komisi sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 14
(1).Komisi-komisi RAKERCAB bertugas memusyawarahkan dan mengambil keputusan
mengenai hal-hal yang menjadi acara sidang komisi sesuai bidang lingkup tugas komisinya.
(2).Komisi-komisi melaporkan hasil kerjanya pada Sidang Pleno.
Keputusan/hasil

sidang

komisi

Pasal 15
disusun dan

disajikan

dalam

suatu

risalah.

Pasal 16
(1).Setiap peserta harus menjadi anggota salah satu komisi RAKERCAB kecuali Presidium
pimpinan RAKERCAB.
(2).Susunan dan jumlah anggota komisi ditetapkan oleh pimpinan RAKERCAB dengan
persetujuan Sidang Pleno RAKERCAB.
(3).Pimpinan RAKERCAB dapat menghadiri semua sidang komisi untuk melakukan tugas
koordinasi.
Pasal 17
(1).Pimpinan komisi terdiri dari : seorang ketua, seorang wakil ketua, seorang sekretaris komisi.
(2).Pimpinan komisi seperti dimaksud ayat (1) pasal ini dipilih dari dan oleh anggota komisi
dalam sidang komisi.
(3).Pembagian tugas diantara anggota komisi dipimpin oleh ketua komisi masing-masing.
BAB X
MUSYAWARAH DAN SIDANG-SIDANG
Pasal 18
Rangkaian sidang-sidang seperti tersebut pada peraturan tata tertib ini disebut Musyawarah
Ranting (RAKERCAB).
Pasal 19

Rancangan acara RAKERCAB disampaikan oleh Pimpinan Sidang Sementara RAKERCAB


kepada sidang pleno untuk disahkan.
Pasal 20
Jenis-jenis sidang dalam RAKERCAB Parigi :
a. Sidang Pleno
b. Sidang Komisi
c. Sidang Formatur
Pasal 21
(2).Sebelum mengikuti sidang peserta wajib menandatangani daftar hadir peserta.
(3).Apabila yang hadir sudah melebihi dari jumlah Gugus Depan yang ada di Parigi maka
pimpinan sidang dapat membuka sidang.
(4).Jika pada waktu yang telah ditentukan sebagaimana diatur dalam jadwal acara, jumlah
peserta yang hadir belum pencapai separuhnya, makapimpinan sidang menunda sidang
paling lama 15 menit.
(5).Jika telah ditunda selama 15 menit, belum juga mencapai jumlah peserta yang hadir
sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (3) pasal ini, maka pimpinan sidang dapat membuka
sidang.
(6).Untuk dapat mengambil keputusan diperlukan korum sebagaimana diatur dalam BAB X
peraturan tata tertib ini.
Pasal 22
(1).Peserta sidang dapat menyampaikan pendapat setelah mendapat izin dari pimpinan sidang.
(2).Jika dianggap perlu, pimpinan sidang dapat mengulas / menjelaskan kembali kepada seluruh
peserta sidang tentang hal-hal yang disampaikan aoleh peserta, seperti dimaksud ayat (1)
pasal ini.
(3).Apabila diantara unsur pimpinan sidang ingin menyampaikan pendapat dalam kedudukan
sebagai peserta sidang tentang hal-hal yang dimusyawarahkan, maka ia harus terlebih dahulu
menyampaikan maksudnya kepada peserta sidang seluruhnya.
Pasal 23
(1).Pimpinan sidang wajib menetapkan mengenai lamanya peserta berbicara, (1 menit)
(2).Dalam hal peserta menyampaikan pendapat melampaui batas waktu yang ditetapkan, ketua
sidang memperingatkan pembicara supaya mengakhiri pembicaraannya dan dalam hal ini
peserta harus mematuhi peringatan itu.

Pasal 24
(1).Sebelum berbicara, peserta harus menyebutkan nama terlebih dahulu kepada pimpinan.
(2).Peserta yang belum menyebutkan namanya sebagai mana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini,
tidak berhak berbicara, kecuali menurut pimpinan sidang ada alasan-alasan yang dapat
diterima.
Pasal 25
(1).Giliran berbicara diberikan menurut urutan permintaan.
(2).Untuk kelancaran sidang, pimpinan sidang dapat mengadakan penyimpangan dari urutan
berbicara seperti dimaksud dalam ayat (1) pasal ini.
BAB XI
TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS KWARTIR RANTING
GERAKAN PRAMUKA PARIGI MASA BHAKTI 2012 - 2015
Pasal 26

(1).Pengurus Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Parigi Masa Bhakti 2012 - 2015 dipilih oleh
tim formatur yang diketuai oleh ketua Kwarran terpilih.
(2).Pemilihan ketua Kwarran Parigi dengan cara pengajuan calon oleh peserta.
(3).Ketua Kwarran dipilih langsung pada saat Musyawarah Ranting.
(4).Tim Formatur yang dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) pasal ini berjumlah 5 (lima) orang
terdiri dari :
a. 1 (satu) orang unsur pimpinan Majelis Pembimbing Kwarran Parigi .
b. 1 (satu) orang unsur Kwartir Ranting Parigi .
c. 3 (tiga) orang unsur Gugus Depan.
(5).Tim Formatur yang dimaksud pada ayat (3) pasal ini diberi mandat penuh oleh RAKERCAB
untuk kemilih Pengurus Kwartir Ranting Parigi Masa Bhakti 2012 -2015 dalam pelaksanaan
tugasnya dapat berkonsultasi kepada ketua Mabiran Parigi .
Pasal 27
Tata cara pengambilan keputusan untuk tim formatur adalah sama dengan tatacara pengambilan
keputusan sebagai mana termuat dalam Peraturan tata tertib ini.
Pasal 28
Tim Formatur mengumumkan susunan Pengurus/Andalan Kwartir Ranting Parigi Masa Bhakti
2012-2015 dalam sidang Pleno sebagai mana tercantum dalam acara RAKERCAB.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
(1).Segala sesuatu yang belum/tidak diatur dalam Peraturan Tata Tertib ini akan ditetapkan
pimpinan RAKERCAB Gerakan Pramuka Parigi 2012 atas persetujuan musyawarah.
(2).Keputusan ini berlaku sejak saat ditetapkannya.
DITETAPKAN DI
PADA TANGGAL

: PARIGI
:

Pimpinan RAKERCAB
Ketua,

----------------------------------------------------------------------

Sekretaris,

Anda mungkin juga menyukai