Anda di halaman 1dari 8

DRAF PERATURAN TATA TERTIB LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

DAN PEMILIHAN PEMILIHAN KETUA UMUM

PERATURAN TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR


DEWAN KEMAKMURAN MESJID BESAR KARANGNUNGGAL

PERIODE TAHUN 20..... / 20.....

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Yang dimaksud dengan Musyawarah Besar dalam peraturan tata tertib ini
adalah Musyawarah Besar Dewan Kemakmuran Mesjid Besar Kec.
Karangnunggal yang diselenggarakan pada hari .........................
tanggal ................... bertempat di ..........................

Pasal 2
Yang dimaksud dengan Panitia Musyawarah Besar adalah Panitia Pengarah
dan Panitia Pelaksana yang dibentuk oleh ..............
Pemilihan Ketua Umum dilakukan melalui Pemungutan Suara dalam Sidang
Pleno yang dihadiri oleh Peserta Musyawarah, secara langsung, bebas dan
rahasia.

BAB II
KORUM
Pasal 3
Musyawarah Besar sebagai instansi permusyawaratan tertinggi DKM Mesjid
Besar Kec. Karangnunggal dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh
peserta Musyawarah Besar yang diundang oleh Panitia Musyawarah Besar.

BAB III
PESERTA
Pasal 4
Peserta Musyawarah Besar terdiri dari:
1. Utusan
2. Peninjau

DEWAN KEMAKMURAN MESJI BESAR KARANGNUNGGAL


DRAF PERATURAN TATA TERTIB LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
DAN PEMILIHAN PEMILIHAN KETUA UMUM

Pasal 5
1. Utusan terdiri atas:
a. Pengurus DKM Mesjid Besar (Ketua, Sekretaris dan Bendahara)
b. Pengurus MUI Kecamatan (Ketua dan Sekretaris)
c. Pengurus MUI Desa
d. Tokoh agama dan cendikia, 2 orang dari setiap desa
e. Tokoh agama dan tokoh masyarakat sekitar mesjid besar
karangnunggal
2. Peninjau terdiri atas:
a. Muspika Kec. Karangnungal
b. Kepala KUA Kec. Karangnunggal
c. Pimpinan Ormas, perhimpunan, dan lembaga sosial kemasyarakatan
lainnya yang berada ditingkat kec. Karangnunggal.

Pasal 6
Setiap peserta dinyatakan sah apabila membawa serta surat undangan, atau
tercatat sebagai peserta oleh Panitia Musyawarah Besar, dan atau mendapat
mandat dari pimpinan yang mewakilinya, dan telah mendaftarkan diri kepada
Panitia Musyawarah Besar.

Pasal 7
Kewajiban peserta:
1. Mentaati Peraturan Tata Tertib serta ketentuan-ketentuan yang berlaku
selama Musyawarah Besar berjalan.
2. Mengikuti semua rangkaian kegitan Musyawarah Besar.
3. Memelihara ketertiban demi kelancaran dan keberhasilan Musyawarah
Besar.

Pasal 8
Hak peserta:
1. Setiap utusan berhak mengemukakan saran dan pendapat terhadap
masalah yang berkembang dalam Musyawarah Besar dan mempunyai hak
suara.
2. Setiap utusan berhak mengemukakan saran dan pendapat terhadap
masalah yang berkembang dalam Musyawarah Besar akan tetapi tidak
mempunyai hak suara.

Pasal 9
Setiap peserta diberikan tanda pengenal sesuai dengan status kepesertaannya
dalam Musyawarah besar.

DEWAN KEMAKMURAN MESJI BESAR KARANGNUNGGAL


DRAF PERATURAN TATA TERTIB LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
DAN PEMILIHAN PEMILIHAN KETUA UMUM

BAB IV
KEGIATAN
Pasal 10
1. Kegiatan-kegiatan Musyawarah Besar terdiri dari:
a. Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus DKM Mesjid Besar Kec.
Karangnunggal.
b. Pemilihan Ketua Umum DKM Mesjid Besar Kec. Karangnunggal periode
20.... / 20....
2. Seluruh rangkaian kegiatan Musyawarah Besar diatur dan ditetapkan dalam
jadwal acara Musyawarah Besar.

BAB V
PIMPINAN MUSYAWARAH BESAR
Pasal 11
1. Pimpinan Musyawarah Besar dalam kegiatan pembukaan dan Laporan
Pertanggung Jawaban Pengurus DKM Mesjid Besar Kec. Karangnunggal
dipimpin oleh Ketua Panitia Pelaksana.
2. Pimpinan Musyawarah Besar dalah kegiatan Pemilihan Ketua Umum DKM
Mesjid Besar Kec. Karangnunggal periode 20... / 20.... dipimpin oleh
peserta Musyawarah paling tua dan didampingi oleh peserta Musyawarah
paling muda.

Pasal 12
Pimpinan Musyawarah Besar berkewajiban:
1. Memimpin sidang dengan tertib sesuai dengan peraturan tata tertib
musyawarah.
2. Menjaga agar peraturan tata tertib musyawarah ditaati dengan baik oleh
setiap peserta musyawarah.
3. Memberi izin kepada peserta untuk berbicara agar peserta dapat
mengemukakan pendapatnya dan tidak menyimpang dari yang sudah
ditetapkan.
4. Menyimpulkan persoalan yang diputuskan.

Pasal 13
Pimpinan musyawarah berhak:
1. Mengatur urutan pembicara
2. Mengatur waktu bagi setiap pembicara dalam pembahasan suatu masalah
3. Mengatur pembicara dan menghentikan pembicaraannya setelah diberi
peringatan terlebih dahulu apabila menyimpang dari pokok permasalahan.

DEWAN KEMAKMURAN MESJI BESAR KARANGNUNGGAL


DRAF PERATURAN TATA TERTIB LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
DAN PEMILIHAN PEMILIHAN KETUA UMUM

BAB VI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 14
1. Keputusan Musyawarah Besar sedapat mungkin diambil atas dasar
musyawarah mufakat (suara bulat) kecuali dalam pemilihan Ketua Umum.
2. Apabila keputusan atas dasar musyawarah mufakat tidak dapat tercapai,
maka keputusan diambil atas dasar pemungutan suara.
3. Apabila hasil pemungutn suara berimbang, maka diadakan pemungutan
suara ulang, dan apabila hasilnya tetap sama, maka mekanisme
pengambilan keputusan diserahkan kepada pimpinan musyawarah.
4. Dalam hal pemungutan suara mengenai semua masalah dilakukan dengan
cara terbuka, sedang pemungutan suara yang menyangkut orang
dilakukan dengan cara tertutup (rahasia).

BAB VII
PEMILIHAN KETUA UMUM
Pasal 15
1. Sebelum acara pemilihan Ketua Umum dilakukan, pimpinan Musyawarah
Besar terlebih dahulu meminta pengurus DKM Mesjid Besar Kec.
Karangnunggal periode sebelumnya untuk menyatakan demisioner.
2. Pimpinan Musyawarah meneliti jumlah peserta yang hadir dan melakukan
persentasi untuk menentukan korum bagi sahnya pemilihan.
3. Pemilihan Ketua umum dilakukan dalam 2 (dua) tahap; tahap pertama
untuk penetapan calon dan tahap kedua untuk pemilihan ketua umum.

Pasal 16
1. Ketua Umum adalah warga masyarakat kecamatan karangnunggal.
2. Ketua Umum yang dapat dipilih yang memenuhi kriteria sbb:
b. Berdomisili di wilayah Kecamatan Karangnunggal dan dibuktikan
dengan Kartu Tanda penduduk (KTP);
c. Tidak menjadi pengurus parpol;
d. Memiliki konsep visi dan misi yang jelas, melalui penyampaian visi
dan misi di Sidang Pleno Musyawarah;
e. Memiliki Kapasitas, kapabilitas dan akseptabilitas;
f. Mampu bekerjasama secara kolektif;
g. Memiliki komitmen dan kompetensi untuk memimpin Organisasi
Dewan Kemakmuran Mesjid berdasarkan AD/ART dan Program Kerja
Organisasi

Pasal 17

DEWAN KEMAKMURAN MESJI BESAR KARANGNUNGGAL


DRAF PERATURAN TATA TERTIB LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
DAN PEMILIHAN PEMILIHAN KETUA UMUM

1. Bakal Calon Ketua Umum diusulkan oleh dan dari peserta utusan;
2. Pengusulan nama bakal calon diajukan oleh utusan secara kolektif sesuai
dengan kebutuhan dan disetujui oleh seluruh peserta musyawarah;
3. Masing-masing utusan tersebut dalam ayat (1) pasal ini mengusulkan paling
sedikit 1 (satu) orang dan paling banyak 3 (tiga) orang Bakal calon Ketua
Umum;
4. Nama-nama Bakal Calon Ketua Umum tersebut dalam ayat (2) pasal ini
disampaikan kepada Pimpinan Musyawarah oleh masing-masing utusan;
5. Pimpinan Musyawarah melakukan penghitungan suara Bakal Calon Ketua
Umum secara terbuka di hadapan peserta Musyawarah;
6. Bakal Calon Ketua Umum yang memperoleh suara terbanyak 1 (satu)
sampai dengan 3 (tiga), ditetapkan menjadi Calon Ketua Umum dan berhak
mengikuti Pemilihan Ketua Umum;
7. Dalam hal bakal calon ketua umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (5)
lebih dari 3 (tiga) orang, akan dilakukan penjaringan ulang putaran ke 2
atas bakal calon ketua umum yang memperoleh suara sama banyaknya;
8. Dalam hal bakal calon ketua umum yang diajukan hanya 1 (satu) orang,
maka bakal calon ketua umum yang bersangkutan ditetapkan sebagai calon
ketua umum.

Pasal 18
1. Pimpinan Musyawarah menetapkan 3 (tiga) Calon Ketua Umum yang
memperoleh suara terbanyak 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) secara
alfabetis untuk menentukan nomor urut Calon Ketua Umum;
2. Pimpinan Musyawarah mengumumkan 3 (tiga) Calon Ketua Umum dengan
nomor urutnya kepada peserta Musyawarah untuk dipilih;

Pasal 19
1. Sebelum dilakukan pemilihan Ketua Umum, maka setiap Calon Ketua Umum
berkewajiban menyampaikan Visi dan Misinya maksimal 15 menit, didepan
peserta Musyawarah dalam sidang Pleno Musyawarah;
2. Agenda kegiatan penyampaikan Visi dan Misi para Calon Ketua Umum
dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah.
3. Pimpinan Musyawarah, berhak mengingatkan dan menghentikan
penyampaian Visi dan Misi dari setiap Calon Ketua Umum bila telah
melewati waktu sesuai ayat (1) pasal ini
4. Calon ketua umum yang tidak menyampaikan visi dan misi dinyatakan
gugur.

Pasal 20
Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada pasal 1, dilakukan secara
langsung oleh Peserta Musyawarah
DEWAN KEMAKMURAN MESJI BESAR KARANGNUNGGAL
DRAF PERATURAN TATA TERTIB LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
DAN PEMILIHAN PEMILIHAN KETUA UMUM

Pasal 21
1. Wakil utusan masing-masing utusan tersebut pada pasal 7, mengisi formulir
yang disediakan oleh Panitia Musyawarah, dan segera menyerahkan kepada
Pimpinan Musyawarah;
2. Pimpinan Musyawarah memeriksa dan meneliti formulir tersebut pada ayat
(1) pasal ini;
3. Pimpinan Musyawarah dibantu oleh Panitia Musyawarah menetapkan calon
pemilih menjadi pemilih untuk selanjutnya akan memanggil satu persatu
guna menerima surat suara;
4. Sebelum dilakukan pemungutan suara, pimpinan Musyawarah wajib
melakukan:
a. Penghitungan surat suara secara terbuka sebelum dibagikan sesuai
daftar pemilih yang telah ditetapkan;
b. Memeriksa kotak suara yang akan digunakan dalam mengumpulkan
surat suara pemilihan Ketua Umum dan menunjukkan kepada Peserta
Musyawarah bahwa kotak suara kosong;
c. Setelah butir (b) ayat (4) dari pasal ini, pimpinan Musyawarah
melakukan penyegelan dengan kunci gembok dan disaksikan secara
terbuka oleh Peserta Musyawarah;
5. Dalam hal calon ketua umum hanya terdapat 1 orang sebagaimana
dimaksud pada pasal 3 ayat 7, maka calon yang bersangkutan langsung
ditetapkan sebagai ketua umum terpilih setelah menyampaikan visi dan
misi.

Pasal 22
1. Pimpinan Musyawarah memanggil satu persatu peserta Musyawarah yang
ditetapkan sebagai pemilih sesuai ayat (3) pasal 8 secara tertib, dan teratur
agar pemilih tidak bertumpuk pada saat akan mengisi surat suara
2. Pemilih yang telah menerima surat suara langsung menentukan pilihannya
sesuai pasal 4;
3. Pemilih dalam menentukan pilhannya di surat suara dilakukan dengan
menulis nomor urut dan atau nama Calon Ketua Umum yang dipilihnya
sesuai pasal 4;
4. Pemilih yang sudah menentukan pilihannya sesuai ayat (2) pasal ini,
memasukkan surat suara ke dalam kotak suara yang telah disiapkan;

Pasal 23
1. Penghitungan suara diawali dengan membuka gembok kotak suara yang
telah berisi surat suara yang telah diisi oleh pemilih;
2. Pelaksanaan ayat (1) pasal ini dilakukan oleh Panitia Musyawarah secara
terbuka dan disaksikan oleh saksi sebanyak 3 (tiga) orang yang telah
ditunjuk oleh masing-masing Calon Ketua Umum atau ditunjuk oleh panitia
atas persetujuan calon ketua umum;
DEWAN KEMAKMURAN MESJI BESAR KARANGNUNGGAL
DRAF PERATURAN TATA TERTIB LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
DAN PEMILIHAN PEMILIHAN KETUA UMUM

3. Panitia Musyawarah yang disaksikan para saksi membuka surat suara dan
membacakan secara keras nomor calon Ketua Umum dan atau nama Calon
Ketua Umum yang dicatat/dipilih oleh pemilih dalam surat suara;
4. Surat Suara sah bila hanya memuat 1 (satu) nomor Calon Ketua Umum
atau memuat nama Calon Ketua Umum dan atau nomor dan nama Calon
Ketua Umum yang telah ditetapkan sesuai pasal 4;
5. Sah atau tidaknya suarat suara diputuskan oleh Pimpinan Musyawarah
disaksikan dan disetujui oleh 3 (tiga) orang saksi yang telah ditunjuk
sebagaimana pada ayat 2 pasal ini;
6. Setelah diputuskan sah oleh Pimpinan Musyawarah maka, panitia
Musyawarah menskore sesuai dengan nomor urut dan nama Calon Ketua
Umum, dilakukan dan disaksikan oleh Peserta Musyawarah secara terbuka.

Pasal 24
1. Setelah semua surat suara dalam kotak suara telah dibuka dan habis, serta
telah dinilai sah oleh Pimpinan Musyawarah yang disaksikan para saksi,
maka Pimpinan Musyawarah dibantu oleh Panitia Musyawarah melakukan
penjumlahan suara sesuai dengan suara yang telah dikumpulkan dan
dicatat di white board/papan/kertas penghitungan suara;
2. Setelah dilakukan penghitungan perolehan suara sebagaimana pada ayat
(1) pasal ini, Pimpinan Musyawarah membacakan hasil pemungutan suara
dengan menyebutkan nama-nama Calon Ketua Umum dan jumlah peroleh
suaranya, termasuk suara abstain atau tidak sah.
3. Calon Ketua Umum dianggap sah terpilih, apabila mendapatkan suara 50%
+ 1 dari suara pemilih yang telah ditetapkan sesuai ayat (3) dari tata tertib
ini.
4. Apabila jumlah suara belum memenuhi ketentuan ayat (3) pasal ini, maka
dilakukan pemilihan kembali terhadap calon Ketua Umum yang mendapat
suara terbanyak 1 (satu) dan 2 (dua) untuk mendapatkan suara terbanyak;
5. Pelaksaan ayat (4) pasal ini sesuai mekanisme pemilihan Calon Ketua
Umum sebelumnya.

Pasal 25
Pimpinan Musyawarah mengesahkan dan menetapkan nama Calon Ketua
Umum yang memperoleh suara terbanyak sebagai Ketua Umum Dewan
Kemakmuran mesjid Besar Karangnunggal untuk periode Periode ..... /......

Pasal 26
1. Ketua Umum terpilih diberi mandat oleh Musyawarah untuk menyusun
komposisi personalia Dewan Kemakmuran Mesjid Periode 2016-2021,
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah Musyawarah.
2. Penyusunan personalia Dewan Kemakmuran Mesjid Besar Karangnunggal
dilakukan oleh Tim Formatur yang diketuai oleh Ketua Umum terpilih dan
dibantu oleh 6 orang anggota.
DEWAN KEMAKMURAN MESJI BESAR KARANGNUNGGAL
DRAF PERATURAN TATA TERTIB LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
DAN PEMILIHAN PEMILIHAN KETUA UMUM

3. Anggota Tim Formatur sebagaimana yang dimaksud ayat 2 pasal ini terdiri
dari utusan Muspika, Kepala KUA, Ketua MUI kecamatan, Ketua Baz
Kecamatan, tokom agama dan masyarakat.

BAB VIII
Ketentuan Penutup
Pasal 27
1. Hal-hal yang belum diatur dan atau belum cukup diatur dalam peraturan
tata tertib ini, akan diatur lebih lanjut oleh pimpinan musyawarah dengan
persetujuan peserta musyawarah;
2. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Karangnunggal
Pada Tanggal : ...., .................... 2016

1. Ketua Musyawarah : …………………………......... (…….......................…..)

2. Wakil Ketua Musyawarah : …………………………......... (…….......................…..)

3. Sekretaris Musyawarah : …………………………......... (…….......................…..)

DEWAN KEMAKMURAN MESJI BESAR KARANGNUNGGAL

Anda mungkin juga menyukai