Anda di halaman 1dari 5

RANCANGAN TATA TERTIB

KONFERENSI MAJELIS WAKIL CABANG NAHDLATUL ULAMA GALIS


DI AULA KH. FANI ROSIDI AZIS, M.Pa STIT. AL-IBROHMY BANGKALAN
21 Mei 2023

BAB I
Pasal 1
KETENTUAN UMUM

1. Yang dimaksud dengan Konferensi Majelis Wakil Cabang dalam tata


tertib ini adalah Konferensi Majelis Wakil Cabang yang diselenggarakan
oleh Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Galis pada akhir
masa khidmah 2018-2023 selanjutnya disebut Konferensi Majelis Wakil
Cabang.
2. Konferensi Majelis Wakil Cabang ini diselenggarakan pada 1 Dulqo’dah
1444/ 21 Mei 2023 bertempat di Aula KH. Fani Rosidi Azis, M.Pa STIT. Al-
Ibrohimy Bangkalan.
3. Konferensi Majelis Wakil Cabang ini merupakan pelaksanaan Bab IX
pasal 23 huruf e Anggaran Dasar tentang permusyawaratan tingkat
daerah dan Bab XXII, Pasal 82 poin 1 Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul
Ulama tentang konferensi Majelis Wakil cabang.
4. Yang dimaksud dengan Panitia Pelaksana Konferensi Majelis Wakil
Cabang adalah pelaksana teknis yang dibentuk oleh Pengurus Majelis
Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Galis untuk melaksanakan Konferensi ini.

Pasal 2
KUORUM

1. Konferensi Majelis Wakil Cabang sebagai instansi tertinggi


permusyawaratan tingkat Majelis Wakil cabang dianggap sah apabila
dihadiri 2/3 dari jumlah Pengurus Ranting yang sah di Majelis Wakil
Cabang Galis.
2. Pengurus Ranting yang sah adalah yang membawa mandat dan telah
didaftar sebagai Peserta Konferensi.
3. Persidangan dianggap sah apabila dihadiri lebih dari 50% peserta.

BAB II
Pasal 3
PERSIDANGAN

1. Persidangan Konferensi Majelis Wakil Cabang terdiri dari Sidang


Pleno dan Sidang Komisi.
2. Sidang Pleno dihadiri semua peserta konferensi
3. Sidang Komisi dihadiri oleh anggota komisi dari peserta yang
ditetapkan oleh konferensi.
4. Persidangan dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan menyertai
tata tertib ini.

Pasal 4
SIDANG PLENO

1. Sidang Pleno, terdiri dari : Pleno Pembukaan, Pembahasan Tata


Tertib, LPJ, Penetapan Anggota AHWA, Pengesahan hasil Komisi dan
Pleno Pemilihan Pengurus.

Pasal 5
SIDANG KOMISI

1. Sidang Komisi terdiri dari Komisi Program, Komisi Organisasi, Komisi


Rekomendasi atau Komisi Tausiyah,
2. Bila dipandang perlu, Sidang Komisi dapat membentuk Sub Komisi.
3. Setiap persidangan berhak membentuk tim untuk menyelesaikan
tugas tertentu berkaitan dengan materi persidangan tersebut.

Pasal 6
PIMPINAN SIDANG

1. Sidang Pleno dipimpin oleh Pengurus Majelis Wakil Cabang, kecuali


dalam acara pemilihan pengurus.
2. Sidang Pleno Pemilihan Pengurus Majelis Wakil Cabang dipimpin
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama dan apabila Pengurus Cabang
Nahdlatul Ulama berhalangan hadir, maka pimpinan sidang
ditentukan oleh peserta konferensi.
3. Sidang-sidang Komisi dan Sub Komisi dipimpin oleh Peserta sidang
Komisi dan Sub Komisi serta di pandu Majelis Wakil Cabang
4. Pimpinan Sidang sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua dan
seorang sekretaris.

BAB III
Pasal 7
PESERTA KONFERENSI

Peserta Konferensi Majelis Wakil Cabang terdiri dari utusan dan


Undangan:
1. Utusan terdiri dari:
a. Pengurus Pleno Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Galis
sesuai dengan pasal 32 ART. Muktamar ke 34 Lampung
b. Utusan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama se-Kecamata Galis
yang diberi mandat dari Ranting NU yang bersangkutan.
2. Undangan terdiri dari:
Undangan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Galis,
terdiri dari:
a. Pengasuh Pondok Pesantren.
b. Pejabat Negara, LSM, Pakar dan Pengamat.
3. Panitia berhak menolak kehadiran seorang yang tidak jelas
identitasnya dalam ruang sidang.

BAB IV
Pasal 8
HAK BICARA DAN HAK SUARA

1. Setiap peserta konfrensi mempunyai hak bicara:


2. Dalam pemungutan suara:
a. Setiap Ranting mempunyai hak satu suara
b. Pengurus Majelis Wakil Cabang Galis secara kolektif
mempunyai satu suara.

BAB V
Pasal 9
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Keputusan Konferensi Majelis Wakil Cabang pada dasarnya


dilakukan secara musyawarah mufakat.
2. Apabila tidak tercapai melalui musyawarah mufakat, maka
pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara.
3. Sidang Pleno menegaskan hasil Sidang-sidang Komisi keputusan
konferensi Majelis Wakil Cabang.

BAB VI
Pasal 10
PEMILIHAN PENGURUS

1. Pemilihan Pengurus Majelis Wakil Cabang diadakan dalam sidang


pleno yang diadakan khusus untuk itu.
2. Sesuai pasal BAB XIV pasa 44 Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul
Ulama tentang Pemilihan dan Penetapan Pengurus Majelis Wakil
Cabang NU, maka pemilihan Pengurus Cabang Nahdlatul Nahdlatul
Ulama dilakukan sebagai berikut:
a. Rais dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat
dengan sistem Ahlul Halli Wal ‘Aqdi ( AHWA )
b. Ahlul Halli Wal ‘Aqdi (AHWA) terdiri dari 5 orang Ulama yang
ditetapkan secara langsung dalam Konferensi Majelis Wakil
Cabang
c. Ketua dipilih secara langsung oleh pesereta Konferensi melalui
musayawarah mufakat dan atau Pemungutan suara dengan
terlebih dahulu calon yang akan diajukan untuk menjadi ketua
mendapat persetujuan dari Rais terpilih secara tertulis dan
atau lisan yang dinyatakan secara arif di depan peserta
Konferensi.
d. Calon Ketua diusulkan oleh Peserta Konferensi dalam hal ini
Pengurus Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama
e. Rais dan Ketua terpilih bertugas sebagai Tim Formatur,
dengan dibantu oleh 5 (lima) anggota Tim formatur yang
dipilih dari dan oleh peserta Konferensi Cabang, untuk
menyusun Pengurus Harian, selambat-lambatnya 30 hari
setelah Konferensi berakhir.
f. Rais dan Ketua terpilih mempunyai wewenang penuh dalam
melengkapi kepengurusan, sedang anggota Tim formatur
bertugas membantu dan memberikan pertimbangan.

Pasal 11
Sayarat Calon Rais dan Ketua
Syarat Untuk menjadi calon pengurus Majelis Wakil cabang harus:
a. Pernah menjadi pengurus Majelis Wakil Cabang atau pengurus
Badan Otonom atau Pengurus Harian PRNU sekurang-kurangnya
1 (satu) masa khidmat kepengurusan yang dibuktikan dengan
surat keputusan PPNU Bab III pasal 8 (ayat 1)
b. Sudah pernah mengikuti pendidikan kaderisasi Nahdlatul Ulama
PPNU Bab III pasal 8 (ayat 2)
c. Sedang tidak terkena peraturan Rangkap jabatan sebagaimana di
atur Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama Bab XVI Pasal 51,
dan peraturan lainnya.

BAB VII
Pasal 12
Ketentuan Penutup
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur lebih
lanjut oleh pimpinan sidang dengan persetujuan peserta konferensi.
Bangkalan, Dul Qo’dah 1444 H
21 Mei 2023 M

PIMPINAN SIDANG

Ketua Sekretaris

.............................................. ................................................

Anda mungkin juga menyukai