Anda di halaman 1dari 6

TATA TERTIB PERSIDANGAN

PEMILIHAN PENGURUS IKATAN PEMUDA MAHASISWA TOMMO


BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1
Pemilihan Ketua Umum dilakukan melalui Pemungutan Suara dalam Musyawarah Besar yang
dihadiri oleh seluruh anggota aktif dan anggota biasa, secara langsung, bebas dan rahasia.
BAB II
Kriteria Ketua Umum
Pasal 2
1. Ketua Umum adalah mahasiswa aktif yang menempuh pendidikan di Kab. Majene.
2. Ketua Umum yang dapat dipilih yang memenuhi kriteria :
a. Berdomisili di wilayah kec. Tommo
b. Tidak menjadi anggota organisasi politik, dan organisasi terlarang yang ada di
Negara Republik Indonesia;
c. Memiliki konsep visi dan misi yang jelas, melalui penyampaian visi dan misi di
Sidang Pleno Musyawarah Besar ini;
g. Memiliki komitmen dan kompetensi untuk memimpin Ikatan Pemuda Mahasiswa tommo
berdasarkan AD/ART dan garis besar haluan organisasi.
e. calon ketua umum harus melampirkan tanda pengenal sebagai syarat dalam verifikasi
berkas

Pasal 3
Penetapan Calon Ketua Dan Wakil Ketua Umum

1. Pimpinan Musyawarah Besar menetapkan Calon Ketua Umum dan Wakil Ketua
Umum
2. Pimpinan sidang berhak menetapkan no. urut calon berdasarkan calon yang lebih
dulu melengkapi berkas pencalonan.
pasal 4
Penyampaian Visi dan Misi Calon Ketua Umum

1. Sebelum dilakukan pemilihan Ketua Umum, maka setiap Calon Ketua Umum
berkewajiban menyampaikan Visi dan Misinya maksimal 15 menit, di depan peserta
Musyawarah besar.
2. Agenda kegiatan penyampaikan Visi dan Misi para Calon Ketua Umum dipimpin
oleh Pimpinan Musyawarah besar.
3. Pimpinan Musyawarah besar, berhak mengingatkan dan menghentikan
penyampaian Visi dan Misi dari setiap Calon Ketua Umum bila telah melewati waktu
sesuai ayat (1) pasal ini
4. Calon ketua umum yang tidak menyampaikan visi dan misi dinyatakan gugur.
BAB IV
Pemungutan Suara
Pasal 5
Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada pasal 1, dilakukan secara langsung
oleh Peserta Musyawarah besar.
Pasal 6
Hak Suara Peserta Musyawarah Besar diatur sebagai berikut :
1. Setiap peserta musyawarah besar Ikatan Pemuda Mahasiswa Tommo memiliki hak
Suara.
2. Peserta musyawarah yang dimaksud oleh ayat 1 pasal 6 adalaah peserta yang
telah mengisi absensi Musyawarah Besar
3. ketentuan ayat 1 pasal 6 tentang hak suara berlaku selama peserta sidang mematuhi aturan

musyawaraah besar.
Pasal 7
1. Peserta pada pasal 6, mengisi formulir yang disediakan oleh Panitia Musyawarah

Besar, dan segera menyerahkan kepada Pimpinan Musyawarah besar.


2. Pimpinan Musyawarah besar memeriksa dan meneliti formulir tersebut pada
ayat (1) pasal ini;
3. Pimpinan Musyawarah besar dibantu oleh Panitia Musyawarah besar

menetapkan calon pemilih menjadi pemilih untuk selanjutnya akan memanggil satu

persatu guna menerima surat suara;


4. Sebelum dilakukan pemungutan suara, pimpinan Musyawarah besar wajib

melakukan:
a. Penghitungan surat suara secara terbuka sebelum dibagikan sesuai daftar
pemilih yang telah ditetapkan;
b. Memeriksa kotak suara yang akan digunakan dalam mengumpulkan surat suara
pemilihan Ketua Umum dan menunjukkan kepada Peserta Musyawarah besar
kotak suara yang kosong;
c. Setelah butir (b) ayat (4) dari pasal ini, pimpinan Musyawarah besar
melakukan penyegelan dan disaksikan secara terbuka
oleh Peserta Musyawarah besar
5. Dalam hal calon ketua umum hanya terdapat 1 orang sebagaimana dimaksud pada pasal 3,

maka calon yang bersangkutan langsung ditetapkan sebagai ketua umum


terpilih setelah menyampaikan visi dan misi.
Pasal 8
1. Pimpinan Musyawarah besar memanggil satu persatu peserta Musyawara

besar yang ditetapkan sebagai pemilih sesuai ayat (3) pasal 6 secara tertib, dan
teratur agar pemilih tidak bertumpuk pada saat akan mengisi surat suara
2. Pemilih yang telah menerima surat suara langsung menentukan pilihannya sesuai
pasal 3
3. Pemilih dalam menentukan pilhannya di surat suara dilakukan dengan mecoblos
nomor urut Calon Ketua Umum dan Wakil Ketua yang dipilihnya sesuai pasal 3
4. Pemilih yang sudah menentukan pilihannya sesuai ayat (2) pasal ini, memasukkan
surat suara ke dalam kotak suara yang telah disiapkan;
BAB V
Penghitungan Suara
Pasal 9
1. Penghitungan suara diawali dengan membuka segel kotak suara yang telah
berisi surat suara yang telah diisi oleh pemilih.
2. Pelaksanaan ayat (1) pasal ini dilakukan oleh Panitia Musyawarah Besar secara
terbuka dan disaksikan oleh saksi sebanyak 2 (dua) orang yang telah ditunjuk oleh
masing-masing Calon Ketua Umum;
3. Panitia Musyawarah besar yang disaksikan para saksi membuka surat suara dan
membacakan secara keras nomor calon Ketua Umum dan atau nama Calon Ketua
Umum yang dicatat/dipilih oleh pemilih dalam surat suara.
4. Surat Suara sah bila hanya memuat 1 (satu) nomor Calon Ketua Umum dan Wakil
Ketua atau memuat nama Calon Ketua Umum dan Wakil Ketua atau nomor dan nama
Calon Ketua Umum dan Wakil Ketua yang telah ditetapkan sesuai pasal 4;
5. Sah atau tidaknya suarat suara diputuskan oleh Pimpinan Musyawarah besar
disaksikan dan disetujui oleh 2 (dua) orang saksi yang telah ditunjuk oleh masing-
masing calon Ketua Umum;
6. Setelah diputuskan sah oleh Pimpinan Musyawarah besar maka, panitia
Musyawarah besar menskore sesuai dengan nomor urut dan nama Calon Ketua
Umum, dilakukan dan disaksikan oleh Peserta Musyawarah besar secara
terbuka.
Pasal 10
1. Setelah semua surat suara dalam kotak suara telah dibuka dan habis, serta telah
dinilai sah oleh Pimpinan Musyawarah Besar yang disaksikan para saksi, maka
Pimpinan Musyawarah besar dibantu oleh Panitia Musyawarah besar
melakukan penjumlahan suara sesuai dengan suara yang telah dikumpulkan dan
dicatat dipapan/kertas penghitungan suara;
2. Setelah dilakukan ayat (1) pasal ini, Pimpinan Musyawarah besar membacakan
hasil pemungutan suara dengan menyebutkan nama-nama Calon Ketua Umum dan
Wakil Ketua jumlah peroleh suaranya, termasuk suara yang tidak sah.
3. Calon Ketua Umum dan Wakil Ketua dianggap sah terpilih, apabila mendapatkan
suara 50% + 1
dari suara pemilih yang telah ditetapkan sesuai ayat (3) dari tata tertib ini.
4. Apabila jumlah suara belum memenuhi ketentuan ayat (3) pasal ini, maka
dilakukan pemilihan kembali terhadap calon Ketua Umum yang mendapat suara
terbanyak 1 (satu) dan 2 (dua) untuk mendapatkan suara terbanyak;
5. Pelaksaan ayat (4) pasal ini sesuai mekanisme pemilihan Calon Ketua Umum.
Pasal 11
Pimpinan Musyawarah besar mengesahkan dan menetapkan nama Calon Ketua
Umum dan Wakil Ketua yang memperoleh suara terbanyak sebagai Ketua Umum dan
Wakil Ketua Ikatan Pemuda Mahasiswa Tommo Periode 2022-2023
BAB VI
Pembentukan Kepengurusan
Pasal 12
Ketua Umum dan Wakil Ketua terpilih diberi mandat penuh oleh Musyawarah Besar
untuk menyusun komposisi personalia Badan Pengurus Harian Ikaatan Pemuda
Mahasiswaa Tommo Periode 2022-2023, selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari sejak pemilihan Ketua Umumn dan Wakil Ketua dilaksanakan.
BAB VII
Ketentuan Penutup
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Majene
Pada Tanggal : 1,OKTOBER,2022
MUSYAWARAH BESAR PERTAMA
IKATAN PEMUDA MAHASISWA TOMMO
Ketua Presidium Sidang ____________________________ _____________________
Wakil Ketua Presidium
Sidang
____________________________ _____________________
Wakil Ketua Presidium
Sidang
____________________________ _____________________

Anda mungkin juga menyukai