Anda di halaman 1dari 11

ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN PEMUDA MAHASISWA TOMMO (IPMT

BAB I

KEANGGOTAAN

BAGIAN I

ANGGOTA

Pasal 1

Pemuda

Pemuda adalah generasi muda yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang belum
mempunyai status menikah

Pasal 2

Mahasiswa

Mahasiswa adalah individu yang terdaftar diperguruan tinggi negri maupun swasta

BAGIAN II

SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN

Pasal 3

Pemuda, pelajar dan mahasiswa yang terdaftar sebagai masyarakat kecamatan tommo
dimungkinkan bergabung menjadi anggota IPMT

Pasal 4

Masa keanggotaan

1. Masa keanggotaan dimulai sejak terdaftar sebagai anggota IPMT sebagai mana dimaksud
dalam pasal sebelumnya
2. Masa keanggotaan berakhir apabila:
1. Meninggal dunia
2. Telah berakhir masa keanggotaannya
3. Menjadi anggota partai politik
4. Diberhentikan atau dipecat
5. Mengundurkan diri
BAGIAN IV

HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 5

Hak anggota

1. Setiap anggota berhak untuk bicara dan berpartisipasi


2. Setiap anggota berhak untuk dipilih dan atau memilih

Pasal 6

Kewajiban anggota

1. Setiap anggota wajib menjaga nama baik IPMT


2. Setiap anggota wajib menjalankan misi organisasi
3. Setiap anggota wajib menjunjung tinggi pancasila
4. Setiap anggota wajib tunduk dan patuh kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga dan berpartisispasi dalam setiap kegiatan IPMT
5. Setiap anggota wajib membanyar uang iuran anggota
6. Setiap anggota wajib menghormati simbol-simbol organisasi

BAGIAN V

RANGKAP ANGGOTA DAN RANGKAP JABATAN

Pasal 7

1. Dalam keadaan tertentu anggota IPMT dapat merangkap menjadi anggota organisasi lain
2. Ketua Umum IPMT tidak dibenarkan merangkap jabatan pada organisasi lain
3. Ketentuan tentang jabatan seperti pada butir (b) diatur dalam ketentuan tersendiri
4. Anggota IPMT yang mempunyai kedudukan pada organisasi lain dluar IPMT harus
menyesuaikan tindakan dengan AD/ART dan ketentuan-ketentuan organisasi tersebut

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI

1. STRUKTUR KEKUASAAN

BAGIAN I

MUBES

Pasal 8
Status

1. MUBES memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi


2. MUBES diadakan satu tahun sekali
3. Dalam keadaan yang luar biasa MUBES dapat diadakan menyimpang dari ketentuan
pasal 8 butir (b)

Pasal 9

Kekuasaan/ wewenang

1. Meminta laporan pengurus


2. Menetapkan anggaran dasar /anggaran rumah tangga dan program kerja IPMT
3. Memilih pengurus IPMT dengan jalan memilih ketua sekaligus jajarannya

Pasal 10

Tata tertib

1. Peserta MUBES terdiri dari pemuda, dan mahasiswa serta pembina dan undangan
lainnya
2. Peserta mempunyai hak suara dan hak bicara sedangkan pembina dan
undanganmempunyai hak bicara
3. Pimpinan sidang MUBES dipilih dari dan oleh peserta dan berbentuk presidium
4. MUBES baru dapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 25 anggota
5. Apabila butir (d) tidak dapat terpenuhi maka MUBES diundur selama 1 X 10 Menit dan
setelah itu dinyatakan sah
6. Setelah menanyampaikan laporan pertanggungjawaban dan dibahas oleh MUBES maka
kekuasaan organisasi dipegang oleh presidium MUBES

1. STRUKTUR ORGANISASI

BAGIAN II

Pasal 11

Struktur organisasi IPMT Terdiri dari :

1. Dewan Penasehat
2. Dewan Pembina
3. Dewan Pertimbangan Organisasi
4. Pengurus Harian
1. Ketua Umum
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Divisi – Divisi
1. Divisi KADERISASI
2. Divisi PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT
3. Divisi KESEKRETARIATAN
4. Divisi KEWIRAUSAHAAN
5. Divisi HUMAS DAN KOMUNIKASI
6. Divisi KEAGAMAAN
7. Divisi PENGEMBANGAN KEILMUAN

BAGIAN III

DEWAN PENASEHAT,DEWAN PEMBINA,DAN DEWAN PERTIMBANGAN


ORGANISASI

Pasal 12

Dewan Penasehat

Bertugas dan berwenang memberikan nasehat dan bimbingan untuk kemajuan IPMT pada
umumnya dan I pada khusunya.

Pasal 13

Dewan Pembina

Dewan pembina bertugas dan berwenang :

1. Melantik Ketua Umum  beserta Seluruh jajaran Pengurus lainnya IPMT


2. Memberikan binaan dalam berbagai bidang untuk kelancaran program Organisasi
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan Program

Pasal 14

Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO)

Dewan Pertimbangan Organisasi(DPO) berugas dan berwenang :

1. Memberikan pertimbangan dan menawarkan solusi kepada pengurus dalam hal :


1. Pelaksanaan Program
2. Masalah keanggotaan
3. Mempertanyakan tentang jalannya program
4. Koordinasi dan pengawasan
5. Mengadakan rapat koordinasi dengan pengurus

BAGIAN IV

RHESUFFLE

Pasal 15

Rhesuffle pengurus dimungkinkan dan menjadi hak prerogatif ketua umum dengan pertimbangan
anggota serta alasan-alasan yang tidak bertentangan dengan AD/ART

BAB III

ALUMNI IPMT

Pasal 16

1. Alumni IPMT adalah anggota IPMT yang telah habis masa keanggotannya
2. Alumni IPMTberkewajiban menjaga nama baik IPMT dalam merealisasikan visi dan misi
organisasi

BAB IV

KEUANGAN DAN HARTA BENDA

Pasal 17

Pengelolaan keuangan dan harta benda

1. Prinsip terbuka adalah adanya keterbukaan tentang sumber dan besarnya dana yang
diperoleh serta ke mana dan berapa besar dana yang sudah dialokasikan
2. Prinsip efektif adalah setiap dana yang digunakan berguna dalam upaya pencapaian visi
dan misi organisasi
3. Prinsip efisien adalah setiap dana yang digunakan tidak melebihi kebutuhannya
4. Prinsip bertanggung  jawab adalah setiap dana yang diperoleh dan dikeluarkan dapat
dipertanggungjawabkan secara tertulis bila perlu melalui bukti nyata
5. Prinsip berkelanjutan adalah setiap usaha memperoleh dan mempergunakan dana tidak
merusak sumber dana untuk jangka panjang dan tidak membebani generasi selanjutnya

BAB V

LAMBANG DAN ATRIBUT ORGANISASI

Pasal 18
Lambang dan atribut organisasi lainnya diatur dalam ketentuan yang ditetapkan dalam MUBES

BAB VI

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 19

1. Perubahan anggaran rumah tangga hanya dapat dilakukan pada MUBES


2. Perubahan anggaran rumah tangga hanya dapat dilakukan apabila anggota yang hadir
melebihi 25 orang dan disetujui oleh 75% peserta MUBES

BAB VII

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 20

            Segala ketentuan yang belum diatur dalam anggaran rumah tangga IPMT dimuat dalam
peraturan-peraturan tersendiri yang akan ditetapkan kemudian dengan syarat tidak bertentangan
dengan AD/ART organisasi.

TATA TERTIB PERSIDANGAN


PEMILIHAN PENGURUS IKATAN PEMUDA MAHASISWA TOMMO

BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1
Pemilihan Ketua Umum dilakukan melalui Pemungutan Suara dalam Musyawarah Anggota
yang dihadiri oleh seluruh anggota aktif dan anggota biasa, secara langsung, bebas dan
rahasia.
BAB II
Kriteria Ketua Umum
Pasal 2
1. Ketua Umum adalah mahasiswa aktif yang menempuh Pendidikan dimajene
2. Ketua Umum yang dapat dipilih yang memenuhi kriteria :
a. Berdomisili di kecamatan Tommo untuk kepentingan efektivitas dan efisiensi organisasi;
(alternatif I)
b. Tidak menjadi anggota organisasi politik, dan organisasi terlarang.
c. Memiliki konsep visi dan misi yang jelas, melalui penyampaian visi dan misi di Sidang
Pleno Musyawarah besar ini.
e. Memiliki Kapasitas, kapabilitas dan akseptabilitas;
g. Memiliki komitmen dan kompetensi untuk memimpin Ikatan Pemuda Mahasiswa
Tommo berdasarkan AD/ART dan Garis Besar Haluan Organisasi
3, pasangan calon ketua dan wakil ketua harus mengikuti seluruh rangkaian acara
musyawarah besar.
4, jika pasangan calon tidak memenuhi salah satu ketentuan diatas, maka pimpinan sidang
musyawarah besar berhak menggugurkan pasangan calon tersebut
Bab III
Penjaringan Bakal Calon Ketua Umum dan Penetapan Calon Ketua Umum
Pasal 3

Penetapan Calon Ketua Umum dan wakil ketua.


1. Pimpinan Musyawarah besar menetapkan maksimal 2 (dua) pasangan Calon Ketua
Umum dan wakil ketua.
2. Pimpinan Musyawarah Anggota mengumumkan paling banyak 2 (dua) Calon Ketua
Umum dengan nomor urutnya kepada peserta Musyawarah Anggota untuk dipilih.

Pasal 5
Penyampaian Visi dan Misi Calon Ketua Umum
1. Sebelum dilakukan pemilihan Ketua Umum, maka setiap Calon Ketua Umum
berkewajiban menyampaikan Visi dan Misinya maksimal 15 menit, di depan peserta
Musyawarah Besar.
2. Agenda kegiatan penyampaikan Visi dan Misi para Calon Ketua Umum dipimpin oleh
Pimpinan Musyawarah Besar.
3. Pimpinan Musyawarah besar, berhak mengingatkan dan menghentikan penyampaian Visi
dan Misi dari setiap Calon Ketua Umum bila telah melewati waktu sesuai ayat (1) pasal ini
4. Calon ketua umum yang tidak menyampaikan visi dan misi dinyatakan gugur.

BAB IV
Pemungutan Suara
Pasal 6
Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada pasal 1, dilakukan secara langsung oleh
Peserta Musyawarah Anggota.
Pasal 7
Hak Suara Peserta Musyawarah besar diatur sebagai berikut
1. setiap peserta Musyawarah besar Ikatan Pemuda Mahasiswa Tommo memiliki 1 hak
suara.
2. Peserta musyawarah besar adalah peserta yang telah mengisi absensi musyawarah
Besar
3. Ketentuan ayat 1 berlaku selama peserta sidang mematuhi Tata Tertib musyawarah
besar.
Pasal 8
1. Peserta pada pasal 7, mengisi formulir yang disediakan oleh Panitia Musyawarah besar,
dan segera menyerahkan kepada Pimpinan Musyawarah Besar;
2. Pimpinan Musyawarah Besar memeriksa dan meneliti formulir tersebut pada ayat (1)
pasal ini;
3. Pimpinan Musyawarah besar dibantu oleh Panitia Musyawarah besar menetapkan calon
pemilih menjadi pemilih untuk selanjutnya akan memanggil satu persatu guna menerima
surat suara;
4. Sebelum dilakukan pemungutan suara, pimpinan Musyawarah besar wajib melakukan:
a. Penghitungan surat suara secara terbuka sebelum dibagikan sesuai daftar pemilih yang
telah ditetapkan;
b. Memeriksa kotak suara yang akan digunakan dalam mengumpulkan surat suara
pemilihan Ketua Umum dan menunjukkan kepada Peserta Musyawarah besar kotak
suara yang kosong.
c. Setelah butir (b) ayat (4) dari pasal ini, pimpinan Musyawarah besar melakukan
penyegelan dan disaksikan secara terbuka oleh Peserta Musyawarah besar
5. Dalam hal calon ketua umum hanya terdapat 1 orang sebagaimana dimaksud pada pasal
3 maka calon yang bersangkutan langsung ditetapkan sebagai ketua umum terpilih
setelah menyampaikan visi dan misi.

Pasal 9
1. Pimpinan Musyawarah besar memanggil satu persatu peserta Musyawarah besar yang
ditetapkan sebagai pemilih sesuai ayat (3) pasal 8 secara tertib, dan teratur agar pemilih
tidak bertumpuk pada saat akan mengisi surat suara
2. Pemilih yang telah menerima surat suara langsung menentukan pilihannya sesuai pasal 4
3. Pemilih dalam menentukan pilhannya di surat suara dilakukan dengan menulis nomor
urut Calon Ketua Umum yang dipilihnya sesuai pasal 4;
4. Pemilih yang sudah menentukan pilihannya sesuai ayat (2) pasal ini, memasukkan surat
suara ke dalam kotak suara yang telah disiapkan;

BAB V
Penghitungan Suara
Pasal 10
1. Penghitungan suara diawali dengan membuka segel kotak suara yang telah berisi surat
suara yang telah diisi oleh pemilih;
2. Pelaksanaan ayat (1) pasal ini dilakukan oleh Panitia Musyawarah Besar secara terbuka
dan disaksikan oleh saksi sebanyak 3 (tiga) orang yang telah ditunjuk oleh masing-masing
Calon Ketua Umum;
3. Panitia Musyawarah Besar yang disaksikan para saksi membuka surat suara dan
membacakan secara keras nomor calon Ketua Umum dan atau nama Calon Ketua Umum
yang dicatat/dipilih oleh pemilih dalam surat suara.
4. Surat Suara sah bila hanya memuat 1 (satu) nomor Calon Ketua Umum atau memuat
nama Calon Ketua Umum dan atau nomor dan nama Calon Ketua Umum yang telah
ditetapkan sesuai pasal 4
5. Sah atau tidaknya surat suara diputuskan oleh Pimpinan Musyawarah Besar disaksikan
dan disetujui oleh 2 (dua) orang saksi yang telah ditunjuk oleh masing-masing calon Ketua
Umum;
6. Setelah diputuskan sah oleh Pimpinan Musyawarah besar maka, panitia Musyawarah
besar menskore sesuai dengan nomor urut dan nama Calon Ketua Umum, dilakukan dan
disaksikan oleh Peserta Musyawarah besar secara terbuka.

Pasal 11
1. Setelah semua surat suara dalam kotak suara telah dibuka dan habis, serta telah dinilai
sah oleh Pimpinan Musyawarah besar yang disaksikan para saksi, maka Pimpinan
Musyawarah besar dibantu oleh Panitia Musyawarah besar melakukan penjumlahan suara
sesuai dengan suara yang telah dikumpulkan dan dicatat di white board/papan/kertas
penghitungan suara;
2. Setelah dilakukan ayat (1) pasal ini, Pimpinan Musyawarah Anggota membacakan hasil
pemungutan suara dengan menyebutkan nama-nama Calon Ketua Umum dan jumlah
peroleh suaranya, termasuk suara abstain atau tidak sah.
3. Calon Ketua Umum dianggap sah terpilih, apabila mendapatkan suara 50% + 1 dari
suara pemilih yang sah.
4. Apabila jumlah suara belum memenuhi ketentuan ayat (3) pasal ini, maka dilakukan
pemilihan kembali terhadap calon Ketua Umum yang mendapat suara terbanyak 1 (satu)
dan 2 (dua) untuk mendapatkan suara terbanyak;
5. Pelaksaan ayat (4) pasal ini sesuai mekanisme pemilihan Calon Ketua Umum
sebelumnya.

Pasal 12
Pimpinan Musyawarah Anggota mengesahkan dan menetapkan nama Calon Ketua Umum
yang memperoleh suara terbanyak sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Program
Studi PGSD Periode 2022-2023
BAB VI
Pembentukan Kepengurusan
Pasal 13
Ketua Umum terpilih diberi mandat penuh oleh Musyawarah Anggota untuk menyusun
komposisi personalia Badan Pengurus Harian Ikatan Pemuda Mahasiswa Tommo Periode
2022-2023. selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak pemilihan Ketua Umum
dilaksanakan.
BAB VII
Ketentuan Penutup
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai