Najis secara bahasa artinya menjijikan. Secara istilah najis adalah sesuatu
yang menjijikan dan dapat membatalkan shalat. Najis dapat membatalkan shalat jika
itu terkena salah satu anggota badan kita, di pakaian yang sedang kita kenakan
saat itu, dan di tempat shalat. Najis sendiri terbagi menjadi 2 berdasarkan
bentuknya, yaitu;
1. Najis Ainiyah
Najis yang mempunyai bentuk, bau, dan warna yang masih tertangkap oleh
indera.
2. Najis Hukmiyah
Najis yang tidak mempunyai bentuk, bau, dan warna namun di akuin
kewujudannya.
Secara tingkatan, najis juga dibagi menjadi 3 yaitu;
1. Najis Mughafafah (Ringan)
Najis yang berasal dari kencing anak laki laki yang belum berusia 2 tahun
atau makan dan minum selain dari asi ibunya.
Mandi wajib dilakukan saat diri sedang terkena hadas besar dan ingin
melaksakanakan ibadah. Mandi wajib terdapat 3 hukum, yaitu;
1. Niat
2. Menghilangkan Najis
3. Mengguyur air keseluruh badan
Tata Caranya:
Menyiapkan tempat untuk mandi termasuk air dan kamar mandi.
1. Mensucikan kedua telapak tangan kita.
2. Membersihkan najis/kemaluan dengan sabun
3. Berwudhu (sunnah yang tidak ditinggal)
4. Membaca niat mandi wajib
هلل َت َعالَى
ِ ِ ضا ِ ْت ْال ُغسْ َل ل َِر ْف ِع ْال َح َد
ً ْث ْاالَ ْك َب ِر َفر ُ َن َوي
Artinya: “Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah”.
Boleh tidak dilafdzkan namun dibaca dalam hati.
5. Basuh rambut dengan tangan hingga ke seluruh permukaan kulit kepala
sampai rata.
6. Guyur kepala lalu guyur seluruh badan kita dimulai dari anggota badan lalu ke
kanan setelah itu ke sebelah kiri. Kemudian setelah digosok, disabun, disiram
dipastikan tidak ada najis lagi.
Perlu diperhatikan ketika menggosok dengan cara merasakan/menyentuh kulit
kita lebih lebih pada lipatan yang kemungkinan air tidak masuk. Sehingga perlu
digosok.