Anda di halaman 1dari 19

BAB VII

THAHARAH

Sumber: www.pixabay.com/wikiimage
Peta Konsep
Pengertian
Thaharah
Thaharah
menurut bahasa Arab artinya suci atau bersih.

menurut istilah, adalah menyucikan badan, pakaian serta tempat dari najis dan
menyucikan diri dari hadas.
...‫ب ْل ُمتَطَهِّ ِر َين‬
‫ب لتَّ َّوابِ َين َوي ُِح ُّ ا‬
‫اِ َّنهللاَ يُ ِح ُّ ا‬
Artinya:
“. . . Sungguh, Allah menyukai orang yang taubat dan menyukai orang yang menyucikan diri.”
(Q.S. Al-Baqarah/2: 222)
Hadas dan Cara Menyucikannya
Hadas adalah suatu kondisi dimana seseorang dalam keadaan tidak suci menurut ketentuan syara’
(tata aturan hukum Islam)
Hadas dibagi menjadi dua macam, yaitu: Hadas kecil dan Hadas Besar

Hadas kecil merupakan hadas yang


disebabkan oleh hal-hal berikut:
 Keluarnya sesuatu dari dubur (anus) Cara Menyucikannya:
dan kubul (kemaluan)
 Menyentuh dubur dan kubul dengan “Berwudhu atau
telapak tangan
 Hilang akalnya karena tidur, epilepsi,
bertayamum (apabila
gila dan mabuk tidak ada air)”
 Bersentuhan antara kulit perempuan
dan laki-laki yang bukan muhrim
Hadas dan Cara Menyucikannya
Hadas besar adalah kondisi hukum dimana seseorang sedang dalam keadaan
janabah, Janabah adalah status hukum yang tidak berbentuk fisik, sehingga janabah
tidak identik dengan kotor

Hadas besar merupakan hadas yang


disebabkan oleh hal-hal berikut:
 Berhubungan suami istri
Cara Menyucikannya:
 Datang bulan (haid) bagi wanita “Mandi wajib atau
 Keluarnya darah nifas bagi wanita bertayamum (apabila
 Melahirkan tidak ada air)”
 Keluar mani
 Meninggal dunia
Najis dan Cara Menyucikannya
Najis adalah suatu benda kotor yang menyebabkan seseorang tidak suci , seperti
kotoran manusia dan hewan, bangkai, darah, nanah, miras, anjing dan babi.

Najis dibagi 3 macam: Najis Mukhaffafah (ringan), Najis Mutawassitah (sedang),


dan Najis Mugallazah (Berat)

Najis Mukhaffafah
merupakan najis yang tergolong Cara Menyucikannya:
ringan, contohnya: “Cukup dipercikkan air yang suci
“air kencing bayi laki-laki yang pada tempat yang terkena najis”
usianya belum mencapai 2 tahun
dan belum makan/minum
kecuali ASI.”
Najis Mutawassitah
Najis Mutawassitah adalah najis yang tergolong sedang.

Kebanyakan najis yang tergolong dalam jenis najis mutawassitah seperti darah, nanah, kotoran
manusia/binatang, muntah-muntahan, bangkai, dan minuman yang memabukkan. Najis ini dibagi
menjadi 2, yaitu: Najis ‘Ainiyah dan Najis Hukmiyah
• Najis Mutawassitah ‘Ainiyah
Yaitu najis yang dapat diketahui dengan indera seperti warna/bentuknya, baunya, atau rasanya. Cara
menyucikannya: “Dicuci dengan air yang mengalir sampai hilang warna/bentuknya, baunya, dan
rasanya.”
• Najis Mutawassitah Hukmiyah
Yaitu najis yang tidak dapat diketahui dengan indera seperti warna/bentuknya, baunya, atau rasanya,
namun kita yakin najis tersebut ada. Seperti percikan air kencing pada celana yang sudah kering. Cara
Menyucikannya: “Dicuci dengan air yang mengalir tanpa harus hilang warna/bentuknya, baunya, dan
rasanya karena tidak nyata.”
Najis dan Cara Menyucikannya

Najis Mugallazah
Najis Mugallazah adalah najis yang tergolong berat, yaitu najis yang bersumber dari
anjing dan babi, baik jilatannya, air kencing, kotoran, daging, tulang, darah maupun
bangkainya.

Cara Menyucikannya:
“Dicuci dengan air yang suci sebanyak tujuh kali dan
salah satunya harus dicampur tanah /debu yang suci”
Perbedaan Hadas dan Najis
Berupa perbuatan atau tindakan Berupa benda di luar tubuh

Contoh:
Buang air kecil, buang angin, buang air besar, Contoh:
menyentuh kemaluan/dubur, tidur, Air kecing, nanah, darah termasuk
mengeluarkan darah haid (datang bulan), darah haid, kotoran kucing, bangkai
dan nifas dan sebagainya
Hadas Najis
Pembagiannya Pembagiannya
1. Hadas besar 1. Najis mukhaffafah
2. Hadas kecil 2. Najis mutawassitah
3. Najis mugallazah
Cara menyucikannya
1. Wudhu Cara menyucikannya
2. Mandi wajib Dicuci dan dibersihkan sesuai
3. Tayamum tingkatan najisnya
‫‪Wudu‬‬
‫ق َوا ْم َسح ُْوا بِ ُر ُء ْو ِس ُك ْم‬ ‫ٰياَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا قُ ْمتُ ْم اِلَى الص َّٰلو ِة فَا ْغ ِسلُ ْوا ُوج ُْوهَ ُك ْم َواَ ْي ِديَ ُك ْم اِلَى ْال َم َرافِ ِ‬
‫ض ٓى اَ ْو َع ٰلى َسفَ ٍر اَ ْو َجآ َء اَ َح ٌد ِّم ْن ُكم ِّم َن‬ ‫َواَرْ ُجلَ ُك ْم اِلَى ْال َك ْعبَي ِْن َواِ ْن ُك ْنتُ ْم ُجنُبًا فَاطَّهَّر ُْو ۗا َواِ ْن ُك ْنتُ ْم َّمرْ ٰ‬
‫طيِّبًا فَا ْم َسح ُْوا بِ ُوج ُْو ِه ُك ْم َواَ ْي ِديَ ُك ْم ِّم ْن ۗهُ َماي ُِر ْي ُد‬ ‫ص ِع ْي ًدا َ‬‫ْال َغ ِٕآى ِط اَ ْو ٰل َم ْستُ ُم النِّ َسآ َء فَلَ ْم تَ ِج ُد ْوا َمآ ًء فَتَيَ َّم ُم ْوا َ‬
‫طهِّ َر ُك ْم َولِيُتِ َّم نِ ْع َمتَ ٗه َعلَ ْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكر ُْونَ‬
‫ج َّولَ ِك ْن ي ُِر ْي ُد لِيُ َ‬
‫هللاُ لِيَجْ َع َل َعلَ ْي ُك ْم ِّم ْن َح َر ٍ‬
‫(سورة المائدة‪)٦ :‬‬
‫‪Artinya: “wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka‬‬
‫‪basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua‬‬
‫”‪kakimu sampai kedua mata kakimu. . .‬‬
‫)‪(Q.S. Al-Maidah/5: 6‬‬

‫‪Pengertian Wudhu:‬‬

‫‪“Wudhu adalah sebuah ibadah ritual untuk menyucikan diri dari hadas kecil dengan menggunakan media‬‬
‫”‪air.‬‬
Hukum Wudhu Rukun Wudhu
Wajib apabila hendak:  Niat
1. Shalat  Membasuh muka
2. Tawaf di seputar ka’bah  Membasuh kedua tangan sampai siku
 Mengusap sebagian kepala
Sunah apabila hendak:  Membasuh kedua belah kaki sampai
1. mengulangi wudhu untuk tiap shalat mata kaki
2. menyentuh kitab-kitab syar’iyah  Tertib
(Sepeti kitab tafsir hadis, aqidah, fiqih Syarat Sah Wudhu
dan lainnya)  Islam
3. Ketika akan tidur  Mumayyiz/tamyiz (dapat membedakan
4. Sebelum mandi dan janabah baik dan buruk)
5. Ketika marah  Tidak berhadas besar
6. Ketika membaca Al-Qur’an  Dengan air yang suci dan menyucikan
7. Ketika melantunkan adzan dan iqamah  Tidak ada penghalang air sampai ke
8. Zikir kulit
9. Khotbah  Mengetahui mana yang wajib dan
10. Ziarah ke makam mana yang sunah
Sunah-sunah Wudhu
 Membaca basmalah sebelum wudhu Hal-hal yang Membatalkan Wudhu
 Membasuh kedua tangan sampai  Keluarnya sesuatu dari kubul maupun
pergelangan tangan
 Berkumur-kumur dubur
 Intinsyaq dan istinsar  Tidur yang tidak tetap tempat duduknya
 Bersiwak
 Membasuh sela-sela kedua tangan dan  Hilang akalnya sebab gila, pingsan,
kaki mabuk, dan tidur nyenyak
 Meresapkan air ke jenggot (apabila
 Persentuh kulit antara pria dan wanita
mempunyai jenggot)
 Membasuh seluruh kepala dan  Tersentuh kemaluan dengan telapak
membasuh kedua telinga
 Membasuh masing-masing tiga kali tangan maupun jari.
 Mendahulukan yang kanan
 Takhlil
 Membaca doa setelah wudhu
Tayamum

... ‫ض ٓىاَ ْو َع ٰلى َس فَ ٍر اَ ْو َج آ َء اَ َح ٌد ِّم ْن ُكم ِّم َنا ْل َغ ِٕآى ِط‬ ٰ ‫َواِ ْن ُك ْنتُ ْم َّم ْر‬
‫ص ِع ْي ًدا طَيِّبًا‬ َ ‫اَ ْو ٰل َم ْستُ ُم ا لنِّ َسآ َء فَ لَ ْم تَ ِج ُد ْوا َمآ ًء فَ تَيَ َّم ُم ْوا‬
ُۗ‫فَ ا ْم َسح ُْوا بِ ُوج ُْو ِه ُك ْم َواَ ْي ِديَ ُك ْم ِّم ْنه‬....
Artinya:
“. . . Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah
dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan debu itu . . .”
(Q.S. Al-Ma’idah/5: 6)

Pengertian Tayamum:
“Tayamum adalah bersuci dengan debu yang diusapkan ke muka dan kedua tangan
sampai siku dengan beberapa syarat yang telah ditentukan sebagai pengganti wudhu
atau mandi wajib.”
Rukun Tayamum: Sunah- sunah Tayamum:
 Niat  Membaca bismilah
 Menyapu muka dengan debu  Meniup debu dari telapak tangan
 Menyapu kedua tangan sampai siku  Mendahulukan anggota yang kanan
dengan debu daripada yang kiri
 tertib  Membaca doa

Hal-hal yang Membatalkan Tayamum:


 Melihat air sebelum shalat, kecuali yang bertayamum karena sakit
 Semua hal yang membatalkan wudhu
 Menyentuh kemaluan atau dubur dengan telapak tangan
 Murtad
Mandi Wajib

.... ‫َواِ ْن ُك ْنتُ ْم ُجنُبًا‬


‫ فَ اطَّهَّ ر ُْو ۗا‬....
Artinya:
“…Dan jika kamu junub maka mandilah…”
(QS. Al-Ma’idah/5: 6)

Mandi Wajib merupakan cara bersuci (taharah) untuk


menghilangkan hadas besar.
Sebab diharuskan Mandi Wajib Rukun Mandi Wajib:
Berhubungan suami istri
 Niat
Datang bulan (haid) bagi wanita
 Mengalirkan dan membasuh
Keluarnya darah nifas bagi wanita
air ke seluruh tubuh
Melahirkan

Keluar mani

Meninggal dunia
Sunah-sunah Mandi Wajib: Larangan bagi Orang yang berhadas Besar:
• Membaca bismilah pada permulaan mandi
Shalat
• Mencuci kedua tangan dan kaki
• Mencuci dua kemaluan Tawaf
• Membersihkan najis
Memegang mushaf
• Sela-sela rambut
• Membasahi seluruh badan I’tikaf

• Wudhu sebelum mandi Khusus wanita yang haid dan nifas dilarang
• Menggosok badan hingga bersih dari segala
berhubungan intim dan berpuasa
kotoran
• Mendahulukan anggota badan yang kanan Sujud tilawah
• Menghadap kiblat sewaktu mandi
• Membasuh badan sampai 3 kali
• Membaca doa (seperti membaca doa sesudah
wudhu)
• tertib
Tata Cara Mandi Wajib

 Berwudhu
 Berniat mandi wajib, dengan membaca:

 Mencuci kedua telapak tangan sambil membaca bismillah


 Mencuci/ membersihkan kemaluan dengan tangan kiri
 Menyela-nyela jemari tangan dan menuangkan air ke atas kepala sebanyak 3 kali
 Meratakan air keseluruh tubuh/mandi
 Membasuh kedua kaki
 Lakukan wudhu yang kedua
 Berdoa (doa setelah wudhu)
Manfaat Thaharah dalam
Kehidupan

Manfaat Thaharah dalam Kehidupan:


Berthaharah mengarahkan setiap muslim untuk menjaga kebersihan dan

kesucian

Akan merasa percaya diri ketika berkumpul dengan orang lain

Menjaga kebersihan dan kesucian semata-mata karena Allah swt. akan

mendapatkan pahala

Anda mungkin juga menyukai