Anda di halaman 1dari 30

Materi PNDI II (Pesantrenisasi) 2022

THAHARAH
(Wudu, Tayammum, dan Mandi Wajib)
Disusun oleh Pusat Studi Tafaquh UII
Diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam UII
OUTLINE MATERI
THAHARAH:
• Pengertian Thaharah

• Media Thaharah

• Macam-macam Thaharah
PENGERTIAN
THAHARAH
Secara Bahasa Secara Istilah

Keterjagaan dan kesucian dari


kotoran (baik yang bersifat hissi Menghilangkan sesuatu yang

(yang tampak) seperti kencing menghalangi shalat berupa

ataupun yang bersifat ma’nawi hadats atau najis dengan

(yang tidak tampak dzatnya) media thaharah (air atau

seperti dosa atau maksiat debu).

Sehingga, terdapat dua macam thaharah, yakni:


• Thaharah dzahir seperti wudhu dan mandi.
• Thaharah batin seperti mensucikan hati (al-qalb) dari
dengki, syirik, dan takabbur.
MEDIA UNTUK BERSUCI (THAHARAH)

AIR BATU (Istinja’) TANAH/DEBU

Air Suci dan Mensucikan (Air Mutlak)


Pengganti apabila tidak
didapatkan air
Air Suci Tetapi Tidak Mensucikan

Air yang Najis (mutanajjis)

Air Makruh
2
MANDI WAJIB
1
WUDHU

MACAM-MA
3
CAM TAYAMMUM

THAHARAH
4
MENGHILANGKAN
NAJIS
BERWUDHU
Secara Bahasa
Wudhu’ berasal dari al-Wadhâ artinya menurut
bahasa indah dan elok (al-husnu wa al-bahjah)

Secara Istilah
Perbuatan berupa basuhan kepada anggota badan
tertentu dengan niat tertentu menggunakan air.
DALIL
BERWUDHU
‫ﯾٰ ٓ ﺎ َ ﱡﯾﮭَﺎ اﻟﱠ ِذﯾْنَ اٰ َﻣﻧ ُْٓوا اِذَ ا ﻗُ ْﻣ ُﺗ ْم ِاﻟَﻰ اﻟﺻﱠﻠٰ و ِة ﻓَﺎﻏْ ﺳِ ﻠ ُْوا وُ ﺟ ُْو َھ ُﻛ ْم‬
‫َواَ ْﯾ ِد َﯾ ُﻛ ْم ِاﻟَﻰ ا ْﻟﻣَرَ اﻓِقِ َواﻣْﺳَ ﺣ ُْوا ِﺑ ُرء ُْوﺳِ ُﻛ ْم َواَرْ ُﺟ َﻠ ُﻛ ْم ِاﻟَﻰ‬
‫ا ْﻟﻛَﻌْ َﺑ ْﯾ ِۗن‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila
kamu hendak melaksanakan salat, maka
basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke
siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua
kakimu sampai ke kedua mata kaki.”
(Qs. Al-Maidah Ayat: 6)
FARDHU WUDHU
Hal yang Wajib Dilakukan Saat Berwudhu

Membasuh 2
Niat Membasuh
tangan hingga
wajah
ke-2 siku-siku

Mengusap
Membasuh 2 kaki Tertib
sebagian dari
sampai 2 mata
kepala*
kaki

* Ulama lain berpendapat mengusap seluruh kepala


SUNNAH-SUNNAH
WUDHU

Bersiwak Mencuci Berkumur-ku Memasukkan air Menyela-nyela


tangan tiga mur tiga kali dalam hidung jenggot dan
kali di awal (istinsyaq) dan jari jemari
wudhu mengeluarkannya
(istintsar) tiga kali

Memulai mencuci Menggosok-go Mengusap setiap Berdo’a Melaksanakan


yang kanan sok anggota anggota wudhu setelah shalat dua
kemudian yang wudhu secara muwalah wudhu. raka’at
kiri (tidak ada selang setelah wudhu
waktu yang lama).
HAL-HAL YANG
MEMBATALKAN WUDHU

Hilangnya akal Bersentuhan kulit


karena tidur antara laki-laki dan
perempuan*

*Menurut madhab lain tidak


Menyentuh dubur batal apabila bersentuhan tidak
dengan syahwat, ada yang
Keluarnya sesuatu dan kemaluan mengartikan bersentuhan
dari dua lubang sendiri maupun dengan bersetubuh

kemaluan orang lain dengan


telapak tangan
MANDI WAJIB
Secara Bahasa
Mengalir

Secara Istilah
Meratakan air ke seluruh tubuh disertai niat
tertentu.
DALIL MANDI
WAJIB
‫َواِنْ ُﻛ ْﻧ ُﺗ ْم ُﺟ ُﻧﺑًﺎ ﻓَﺎ ﱠط ﱠﮭر ُْو ۗا‬
". Jika kamu junub, maka mandilah”
(Qs. Al-Maidah Ayat: 6)
Hal-hal yang mewajibkan mandi
Masuknya alat kelamin laki-laki ke
1 perempuan 4 Nifas

2 Keluar mani 5 Melahirkan

3 Haid 6 Mati
Macam-macam Darah Wanita yang
Mewajibkan Mandi

1 Haid Mengalir

Darah yang keluar melalui alat kelamin


wanita, yang sudah mencapai minimal
usia 9 tahun, dan keluar secara alami
(tabiat perempuan) bukan disebabkan
melahirkan atau suatu penyakit pada
rahim.
Macam-macam Darah Wanita yang
Mewajibkan Mandi

2 Nifas Melahirkan

Darah yang keluar melalui farji perempuan


setelah melahirkan atau belum melebihi 15
hari setelahnya, bila darah tidak langsung
keluar.
Macam-macam Darah Wanita yang
Mewajibkan Mandi

3 Melahirkan/Wiladah Persalinan atau Melahirkan

Darah yang keluar bersamaan dengan


keluarnya bayi.
1
Menghilangkan kotoran

Fardhu Mandi

Sunnah Mandi Besar


2 Membaca basmalah

Besar
• Niat
• Meratakan air ke seluruh tubuh 3 Menghadap Kiblat
Menghadap
4 Membasuh farji
Berwudhu (kemaluan)
kiblat

5 Berwudhu

6 Mendahulukan yang kanan

7 Terus menerus
TAYAMMUM
Secara Bahasa
Al-qasdu (ُ‫)اﻟﻘَﺻْ د‬
Menyengaja atau Bermaksud

Secara Istilah
Mengusap wajah dan kedua tangan dengan menggunakan
debu yang suci sebagai ganti dari wudhu atau mandi disertai
dengan niat dan syarat tertentu.
1
2
k A d an ya A ir
Tida
e ru s aha Sakit (Pen
se te la h b yakit yang
mengakib
mencarinya atkan tida
k
boleh mem
akai air, jik
Sebab-sebab memakai a
ir sakitnya
a

semakin p

Diperbolehkannya
arah)

Ada air h a n ya s e k e dar Tayammum 4

p i ke b u t uh an tayamum
mencuku diperboleh
i a a t au kan
m a n u s setelah wa
primer ktu masuk
a n g M u h t aram
binatang y salat
(dihormati).
DALIL
TAYAMMUM
‫ﺿﻰ ا َْو ﻋَ ﻠٰ ﻰ ﺳَ ﻔَرٍ ا َْو ﺟَ ۤﺎ َء اَﺣَ ٌد ﱢﻣ ْﻧ ُﻛ ْم ﻣﱢنَ اﻟْﻐَ ۤﺎ ٕﯨِطِ ا َْو‬
ٓ ٰ ْ‫َواِنْ ُﻛ ْﻧ ُﺗ ْم ﻣﱠر‬
‫ﻟٰ ﻣَﺳْ ُﺗ ُم اﻟﻧﱢﺳَ ۤﺎ َء َﻓ َﻠ ْم َﺗ ِﺟد ُْوا َﻣ ۤﺎ ًء َﻓ َﺗ َﯾ ﱠﻣﻣ ُْوا ﺻَ ِﻌ ْﯾدًا طَ ﱢﯾﺑًﺎ ﻓَﺎﻣْ ﺳَ ﺣ ُْوا‬
‫ﺑِوُ ﺟ ُْو ِھ ُﻛ ْم َواَ ْﯾ ِد ْﯾ ُﻛ ْم ﱢﻣ ْﻧ ُﮫ‬
“Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak
memperoleh air, maka bertayamumlah dengan
debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan
tanganmu dengan (debu) itu.”
(Qs. Al-Maidah Ayat: 6)
3
Mengusap wajah

1
Memindahkan
debu ke kedua
tangan

FARDHU
4 Mengusap kedua
tangan sampai

TAYAMMUM siku

2
Niat
5
Tertib
SUNNAH-SUNNAH TAYAMMUM
1 2 3

Membaca Merenggangkan
Menipiskan debu
basmalah jari

4 5 6
Tidak mengangkat Tidak membersihkan
tangan dari anggota Melepas cincin debu dari anggota
yang diusap hingga saat pengambilan tayammum hingga
sempurna debu selesai melaksanakan
pengusapan shalat
Hal yang Dapat
Membatalkan Wudhu

Hal yang Dapat Murtad


Membatalkan
Tayammum

Menduga Adanya
Air Sebelum
Shalat
NAJIS
Secara Bahasa
Sesuatu yang menjijikan

Secara
.
Barang men
Istilah
Sesuatu yang dianggap (secara syari’at) menjijikan yang
mencegah sahnya shalat
Najis Hukmiyah,
najis yang tidak
memiliki bentuk,
rasa, warna atau
bau.

Najis dari segi


materi ada 2

Najis Ainiyah,
Najis yang
memiliki bentuk,
warna atau bau
Najis Mukhaffafah
1

Ada 3 tingkatan
Najis
2
Najis Muthawasitah
3
Najis Mughaladhah
Najis Mukhaffafah
(Ringan)

Kencing anak laki-laki yang belum mencapai usia 2 tahun, belum makan
atau minum selain air susu ibu

Najis
Najis ‘Ainiyah
Hukmiyah
Najis yang masih ada zat, Najis yang diyakini
bau dan warnanya. keberadaannya, meskipun
zat, bau dan warnanya
tidak nyata adanya
Dihilangkan bentuk
dan sifat (warna, bau)
najisnya, kemudian Cukup memercikkan air
diikuti dengan cara pada daerah yang terkena
menghilangkan najis najis
hukmiyah
Najis Mutawasithoh
(Sedang)

Segala najis selain najis mukhaffafah (air kencing bayi) dan najis yang
bersumber dari anjing dan babi. Seperti kotoran, darah, dll.

Najis
Najis ‘Ainiyah
Hukmiyah
Najis yang masih ada zat, Najis yang diyakini
bau dan warnanya. keberadaannya, meskipun
zat, bau dan warnanya
tidak nyata adanya
Dihilangkan bentuk
dan sifat (warna, bau)
najisnya, kemudian Mengalirkan air pada daerah
diikuti dengan cara yang terkena najis
menghilangkan najis
hukmiyah
Najis Mughalladlah
(Berat)

Najis yang berasal dari anjing dan babi serta keturunannya, sekalipun kawin
silang dengan hewan lain

Najis
Najis ‘Ainiyah
Hukmiyah
Najis yang masih ada zat, Najis yang diyakini
bau dan warnanya. keberadaannya, meskipun
zat, bau dan warnanya
tidak nyata adanya
Dihilangkan bentuk
dan sifat (warna, bau)
najisnya, kemudian Dibasuh sebanyak 7 kali, salah satu basuhannya
diikuti dengan cara dicampur dengan debu yang suci. Ada 3 pilihan cara:
menghilangkan najis 1. Debu dicampur dengan air
hukmiyah 2. Air disiramkan kemudian ditabur debu
3. Debu ditabur dahulu, kemudian diikuti air
Alhamdulillah!
J a z a k u m u

llahu
Khairan

Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam


@dppai.uii @tafaquhuii

Anda mungkin juga menyukai