Anda di halaman 1dari 15

NAJIS KELOMPOK 2

1. Amelia Fahra Anggraini : 1120510000004


2. PuJI Lestari Maharani : 1120510000003
3. Abdul Fatah Kamil : 1120510000013
MACAM-MACAM
01 PENGERTIAN 03 NAJIS
CARA
04 MEMBERSIHKAN
02 CONTOH NAJIS
PENGERTIAN
Najis dalam bahasa arab berasal dari kata "Al Qadzarah" yang
berarti segala sesuatu yang bersifat kotor.
Najis secara istilah adalah kotoran yang menempel pada tubuh,
tempat, maupun pakaian yang menyebabkan batalnya ibadah
yang kita lakukan (salah satu contoh dari ibadah adalah Shalat).
Mengingat bahwa najis dan kotoran dapat menyebabkan
batalnya ibadah, maka Islam mewajibkan untuk membersihkan
.

diri terlebih dahulu sebelum melakukan ibadah.


CONTOH NAJIS
CONTOH-CONTOH NAJIS

NANAH BABI

BANGKAI AIR LIUR ANJING DARAH


MAKHLUK HIDUP
MACAM MACAM
NAJIS
MACAM-MACAM NAJIS

01 02 03
NAJIS NAJIS NAJIS
MUKHAFAFFAH MUTAWASSITHAH MUGHALADAH
Najis Mukhafafah
Najis Mukhaffafah adalah najis ringan. Salah satu contoh dari najis mukhaffafah adalah air kencing bayi berjenis
kelamin laki-laki dengan usia kurang dari 2 tahun. Dan bayi tersebut hanya meminum air susu ibu, belum
mengonsumsi makanan jenis lainnya.
Cara Membersihkan Najis Mukhaffafah
1. Menggunakan Air
Cara membersihkan najis ringan yang pertama yaitu dengan air ke area tubuh, pakaian, atau tempat yang terkena
najis mukhaffafah. Lalu diikuti dengan mengambil wudhu. Maksud dari air yang disebutkan sebelumnya yaitu air
mengalir yang membasahi seluruh tempat yang terkena najis. Dan air tersebut harus lebih banyak dibandingkan
najisnya.
2. Mandi dan Berwudhu
Apabila yang terkena najis mukhaffafah adalah anggota tubuh, maka jika yang terkena sedikit bisa disucikan dengan
berwudhu. Namun, jika yang terkena najis adalah banyak, maka Islam menganjurkan untuk mandi agar najis tersebut
benar-benar hilang.
3. Mencuci Dengan Sabun
Cara terakhir untuk bersuci dari najis mukhaffafah adalah mencuci yang terkena najis (misalnya anggota tubuh)
dengan sabun hingga tidak berbau lalu dilanjutkan dengan berwudhu
Najis Mutawassithah
Najis Mutawassithah termasuk ke dalam najis sedang. Contoh dari
najis ini adalah segala sesuatu yang keluar dari qubul dan dubur
manusia atau binatang (terkecuali air mani). Selain itu, contoh lainnya
adalah khamr atau minuman keras dan susu hewan dari binatang yang
tidak halal untuk dikonsumsi.
Bangkai makhluk hidup (kecuali bangkai manusia, ikan, dan belalang)
juga digolongkan sebagai najis mutawassithah. Najis mutawassithah
dibedakan kembali menjadi dua jenis, yaitu Najis ‘Ainiyah dan Najis
Hukmiyah.
Najis ‘Ainiyah
Najis ‘Ainiyah adalah najis yang masih ada wujudnya.
Najis ini dapat terlihat rupanya, dapat tercium baunya,
serta dapat dirasakan rasanya. Contoh dari najis
‘ainiyah adalah air kencing yang masih terlihat dengan
jelas wujud dan baunya.
Cara untuk membersihkan najis ‘ainiyah adalah
dengan tiga kali mencuci menggunakan air lalu ditutup
dengan menyiram lebih banyak pada bagian yang
terkena najis.
Najis Hukmiyah
Najis Hukmiyah adalah najis yang tidak bisa dilihat rupanya, tidak
berbau, dan tidak ada rasa. Contoh najis hukmiyah adalah air
kencing bayi yang telah mengering sehingga tidak meninggalkan
bekas apa pun (baik dari segi rupa yang tidak terlihat oleh mata dan
tidak berbau).
Contoh lain dari najis ini adalah air khamr yang telah mengering.
Cara membersihkan najis hukmiyah yaitu cukup dengan
menggunakan air mengalir dengan volume yang lebih besar
daripada najis tersebut.
Najis Mughalladah
Najis mughalladah merupakan najis berat. Jenis najis ini adalah yang paling berat
dan membutuhkan penanganan khusus untuk menyucikannya. Yang termasuk ke
dalam najis mughalladah adalah anjing, babi, dan darah. Apabila bagian tubuh atau
pakaian tersentuh oleh babi, terkena air liur dari anjing, atau terkena darah baik
secara sengaja atau pun tidak disengaja, maka termasuk dari najis berat.

Cara untuk membersihkan najis ini cukup rumit. Cara yang dapat dilakukan untuk
bersuci yaitu dengan membasuh bagian yang terkena najis sebanyak tujuh kali (salah
satu dari ketujuh basuhan tersebut dengan menggunakan air yang tercampur dengan
debu atau tanah), lalu disusul dengan membasuhnya menggunakan air.
Namun, sebelum dibersihkan menggunakan air, najis mughalladah yang mengenai
tubuh atau pakaian harus benar-benar hilang wujudnya terlebih dahulu.
Najis Ma’fu
Jenis najis yang terakhir yaitu najis ma’fu. Najis ini adalah najis
yang dimaafkan. Najis ma’fu dapat ditoleransi sehingga yang
terkena najis jenis ini dapat mengabaikan untuk membasuh atau
mencuci.
Contoh dari najis ma’fu adalah najis kecil yang tidak kasat mata
seperti ketika kita buang air kecil tanpa melepas seluruh pakaian
yang menempel di badan, secara tidak sengaja mungkin ada
sedikit sekali percikan air kencing tersebut yang mengenai
pakaian. Nah, maka hal tersebut ditoleransi sehingga tidak perlu
bersuci
KESIMPULAN
NAJIS TERBAGI TIGA
BAGIAN
Najis Mukhafaf, Najis Mutawasitthah,
Najis Mughaladhah, dan Najis Marfu

Dalam agama Islam, sesuatu Taharah


Sesuatu yang terkena najis harus segera
yang dianggap kotoran dan disucikan. Cara menyucikan diri disebut
harus dihindari untuk dengan thaharah.
terkena pada pakaian atau CONTOH NAJIS
tubuh karena dapat air liur anjing, babi, darah, air kencing bayi laki-laki
di bawah usia dua tahun, darah, nanah, khamr,
membatalkan ibadah segala sesuatu yang keluar dari qubul dan dubur,
disebut dengan najis hingga bangkai makhluk hidup kecuali bangkai
manusia, ikan, dan belalang.

Anda mungkin juga menyukai