Baligh
Pengertian Baligh
Baligh berasal dari Arab yang artinya sampai. Adapun baligh maksudnya adalah telah
sampainya usia seseorang pada tahap kedewasaan. Pada usia ini seseorang mulai
bertanggung jawab terhadap dirinya dan malaikat mulai mencatat setiap amalnya.
Tanda-tanda Baligh
Tanda-tanda Balighnya seseorang secara umum ada beberapa, sebagai berikut:
Bab 2
Wudhu
Pengertian Wudhu
Wudhu artinya bersih atau membasuh anggota badan tertentu dari tangan kanan ke tangan
kiri secara bergantian dan berurutan. Tujuan kita berwudhu untuk menghilangkan hadas
kecil. Kita berwudhu menggunakan air yang suci lagi menyucikan.
1. Keluar sesuatu dari qubul atau dubur baik berupa angin atau lainnya kecuali keluar
mani.
2. Hilang akal sebab tidur atau lainnya kecuali tidurnya orang yang duduk, yang
menetapkan pantatnya pada bumi (pada alas).
3. Bersetuhan antara kulit laki-laki dan perempuan yang sama-sama dewasa tanpa
adanya penghalang.
4. Memegang (menyentuh) qubul anak adam (manusia, penj) atau area duburnya
dengan telapak tangan atau telapatk jari-jari tangan.
Fardhu Wudhu
Ada 6 :
1. Niat,
2. Membasuh wajah,
3. Membasuh kedua tangan sampai kedua siku,
4. Mengusap sebagian dari kepala,
5. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki,
6. Tartib (dalam mengerjakan fardhu-fardhunya Wudhu).
Syarat Wudlu’
Ada 10:
1. Islam.
2. Tamyis.
3. Bersih dari haid.
4. Bersih dari nifas.
5. Bebas dari sesuatu yang bisa mencegah sampainya air ke kulit.
6. Tidak ada sesuatu yang bisa merubah air pada anggota wudhu.
7. Mengetahui fardlu-fardlunya wudlu’.
8. Tidak boleh menganggap (beri’tiqad) satu fardhu diantara fardhu-fardhunya wudhu
sebagai perbuatan sunnah.
9. Memasuki waktu shalat .
10. Bersegera bagi yang selalu berhadats.
Najis
Ada 3:
1. Najis Mughalladiah: najisnya anjing dan babi dan keturunan dari satu satu binatang
tersebut.
2. Najis Mukhaffafah air kencing anak kecil yang belum pernah makan selain air susu
dan belum genap berusia 2 tahun.
3. Najis Mutawassithah: seluruh bentuk-bentuk najis lainya termasuk kategori
mutawassithah.
Bab 3
Tayamum
Pengertian Tayamum
Tayamum mengacu pada tindakan menyucikan diri tanpa menggunakan air dalam Islam,
yaitu dengan menggunakan pasir atau debu. Secara literal atau bahasa, tayamum bermakna
al-qashd, wa al-tawajjuh.
Syarat Tayammum
Ada 10:
1. Harus dengan debu.
2. Debu harus suci.
3. Debu bukan musta’mal (debu tidak pernah di Pakai).
4. Debu tidak bercampur dengan tepung dan Seumpamanya.
5. Harus menyengaja menggunakan debu tersebut.
6. Harus mengusap wajanya dan tangannya dengan dua kali tepukan.
7. Harus menghilangkan najis pada sebelumnya.
8. Bersungguh-sungguh (ijtihad) menghadap Qiblat.
9. Harus tayammum setelah masuk waktu shalat.
10. Harus tayammum disetiap melakukan shalat fardhu.
Fardlu Tayammum
Ada 5:
1. Memindahkan debu.
2. Niat.
3. Mengusap wajah,
4. Mengusap kedua tangan sampai kedua siku.
5. Tartib diantara dua usapan (mengusap muka kemudian tangan).
Batalnya Tayammum
Ada 4:
1. Semua hal yang bisa membatalkan wudlu,
2. Riddah (keluar dari Islam).
3. Beranggapan ada air jika bertayammum karena sebab tidak adanya air.
4. Syak (ragu-ragu).
Bab 4
Junub
Pengertian Junub
Junub adalah salah satu hadas yang termasuk sebagai hadas besar bersama dengan haid
atau nifas. Dalam hal ini junub adalah ketika seseorang dalam keadaan setelah
mengeluarkan air mani dan setelah berhubungan badan termasuk ketika bahkan tanpa
mengeluarkan air mani ketika berhubungan badan.
1. Shalat.
2. Thawaf.
3. Memegang al-Qur’an.
4. Membawa al-Qur’an.
5. Berdiam didalam masjid.
6. . Membaca al-Qur’an.
Tata cara mandi junub bagi wanita setelah haid dan nifas, serta pria yang bersyahwat pada
dasarnya adalah sama.
Perbedaannya hanyalah terdapat pada niat mandi junub sebelum mandi.
Bab 5
Haid dan Nifas
Pengertian Haid dan Nifas
Haidh atau haid (dalam ejaan bahasa Indonesia) adalah darah yang keluar dari
rahim seorang wanita pada waktu-waktu tertentu yang bukan karena disebabkan
oleh suatu penyakit atau karena adanya proses persalinan, dimana keluarnya darah
itu merupakan sunnatullah yang telah ditetapkan oleh Allah kepada seorang wanita.
Sifat darah ini berwarna merah kehitaman yang kental, keluar dalam jangka waktu
tertentu, bersifat panas, dan memiliki bau yang khas atau tidak sedap. Adapun Nifas
adalah darah yang keluar dari rahim wanita setelah seorang wanita melahirkan.
Darah ini tentu saja paling mudah untuk dikenali, karena penyebabnya sudah pasti,
yaitu karena adanya proses persalinan. Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah
mengatakan bahwa darah nifas itu adalah darah yang keluar karena persalinan, baik
itu bersamaan dengan proses persalinan ataupun sebelum dan sesudah persalinan
tersebut yang umumnya disertai rasa sakit. Pendapat ini senada dengan pendapat
Imam Ibnu Taimiyah yang mengemukakan bahwa darah yang keluar dengan rasa
sakit dan disertai oleh proses persalinan adalah darah nifas, sedangkan bila tidak
ada proses persalinan, maka itu bukan nifas.
1. Shalat.
2. Thawaf.
3. Memegang al-Qur’an.
4. Membawa al-Qur’an.
5. Berdiam didalam Masjid.
6. Membaca Alquran (adapun nifas boleh dengan catatan tidak memegang
mushaf Al-Qur’an).
7. Puasa.
8. Thalaq (cerai).
9. Berjalan didalam Masjid.
10. Bersenang-senang (jima’ atau lainnya) antara pusar dan lutut.
Waktu Haid
Paling sebentar, yaitu sehari semalam. • Ghalibnya selama 6 atau 7 hari. • Paling
lama, yaitu 15 hari 15 malam.
~Wallahu a'lam~