Anda di halaman 1dari 9

Ahmad Fauzi, M,Pd konsep Dasar Fiqh

Dosen pengampuh Mata Kuliah

Mandi Wajib

Disusun oleh :
Kelompok 4

Annisa Al Zahara 202021016


Saribanun 202021

PROGRAM STUDI MADRASAH IBTIDAIYAH


JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI TENGKU DIRUNDENG
MEULABOH
TAHUN AJARAN 2023 M /1444 H
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebersihan adalah sebagian dari iman.Islam merupakan agama yang bersih yang
menghendaki setiap pengikutnya memiliki jasmani dan rohani yang bersih untuk
melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Salah satu ibadah yang wajib kita kerjakan sehari-
hari adalah shalat. Shalat merupakan tiang agama dan amal perbuatan yang akan dihisab
pertama kali. Jika shalatnya sah, maka amalnya pun diterima. Sedangkan jika shalatnya tidak
sah, maka ditolaklah seluruh amalannya. Salah satu syarat agar shalatnya sah adalah suci dari
hadats, baik hadats kecil maupun hadats besar. Apabila orang muslim berhadats besar, maka
ia wajib bersuci, yaitu dengan mandi. Selain tuntutan dari Allah, mandi juga berguna bagi
kesehatan kita.Dengan demikian kita harus mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan
dengan mandi, sehingga mandi yang dilakukan itu sah menurut ajaran syari’at ibadah.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Mandi Junub atau Mandi Wajib ?
b. Apa Saja Sebab – sebab mandi Wajib ?
c. Apa Saja Syarat Mandi Wajib ?
d. Apa Saja Rukun Mandi Wajib ?
e. Apa Saja Sunnah – Sunnah Mandi Wajib ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan Makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita tentang mandi
besar atau mandi wajib ini, mulai dari definisi mandi wajib sampai Sunnah – Sunnah yang
dapat dilakukan saat mandi wajib.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mandi
Junub atau Mandi Wajib Dalam bahasa arab, mandi berasal dari kata Al-Ghuslu, yang
artinya mengalirkan air pada sesuatu. Menurut istilah, Al-Ghuslu adalah menuangkan air
ke seluruh badan dengan tata cara yang khusus bertujuan untuk menghilangkan hadast
besar. Mandi wajib dalam islam ditujukan untuk membersihkan diri sekaligus
mensucikan diri dari segala najis atau kotoran yang menempel pada tubuh manusia.1
Secara Umum Mandi wajib atau Mandi Junub atau Mandi Besar yakni merupakan
mandi yang dilakukan dengan menggunakan air bersih dan suci yakni dengan cara
khusus yang telah diatur dengan menyiramkan atau mengalirkan air ke seluruh bagian
tubuh dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki hingga bersih. Mandi disyariatkan
dalam islam berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah Al Maidah ayat
6
۟
ِ ِ‫ٱلص@@لَ ٰو ِة فَٱ ْغ ِس@@لُوا ُوجُ@@وهَ ُك ْم َوَأيْ@@ ِديَ ُك ْم ِإلَى ْٱل َم َراف‬
‫@@ق‬ َّ ‫@@و ۟ا ِإ َذا قُ ْمتُ ْم ِإلَى‬ٓ ُ‫ٰيََٓأيُّهَ@@ا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ْ‫ض@ ٰ ٓى َأو‬
َ ْ‫ُوا ۚ َوِإن ُكنتُم َّمر‬ ۟ ‫وس ُك ْم َوَأرْ ُجلَ ُك ْم لَى ْٱل َك ْعبَيْن ۚ َو ن ُكنتُ ْم ُجنُبًا فَ@@ٱطَّهَّر‬ ۟ ‫َوٱ ْم َسح‬
ِ ‫ُوا بِ ُر ُء‬
‫ِ ِإ‬ ‫ِإ‬
۟ @‫وا م@@ٓا ًء فَتَيَ َّم ُم‬ ۟ ٰ
‫ص@ ِعيدًا‬ َ ‫@وا‬ َ ‫َعلَ ٰى َسفَ ٍر َأوْ َجٓا َء َأ َح@ ٌد ِّمن ُكم ِّمنَ ْٱلغَٓاِئ ِط َأوْ لَ َم ْس@تُ ُم ٱلنِّ َس@ٓا َء فَلَ ْم تَ ِج@ ُد‬
‫ج َو ٰلَ ِكن ي ُِري@ ُد‬ٍ ‫@ر‬
۟ ‫طَيِّبًا فَٱ ْم َسح‬
َ @‫ُوا بِ ُو ُج@@و ِه ُك ْم َوَأ ْي@ ِدي ُكم ِّم ْن@هُ ۚ َم@@ا ي ُِري@ ُد ٱهَّلل ُ لِيَجْ َع@ َل َعلَ ْي ُكم ِّم ْن َح‬
‫لِيُطَه َِّر ُك ْم َولِيُتِ َّم نِ ْع َمتَ ۥهُ َعلَ ْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat,
maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah,
dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah
dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah
tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur” (QS. Al –Maidah (5):6).

B. Sebab-sebab Wajib
Mandi Saab-sebab wajib mandi ada enam, tiga di antaranya biasa terjadi pada lakilaki
dan perempuan, dan tiga lagi tertentu (khusus) pada perempuan saja.
a. Bersetubuh, baik keluar mani ataupun tidak.
b. Keluar mani, baik keluarnya karena bermimpi ataupun sebab lain dengan
sengaja atau tidak, dengan perbuatan sendiri atau bukan .
c. Mati. Orang Islam yang mati, fardu kifayah atas muslimin yang hidup
memandikannya, kecuali orang yang mati syahid.

1
Dalam Islam,“Mandi Wajib : Pengertian, Syarat, Rukun dan Cara Pelaksanannya” diakses dari :
https://dalamislam.com/info-islami/mandi-wajib pada tanggal 01 Maret 2020
d. Haid. Apabila seorang perempuan telah berhenti dari haid, ia wajib mandi
agar ia dapat shalat dan dapat bercampur dengan suaminya. Dengan mandi itu
badannya pun menjadi segar dan sehat kembali.2
e. Nifas. Yang dinamakan nifas ialah darah yang keluar dari kemaluan
perempuan sesudah melahirkan anak. Darah itu merupakan darah haid yang
berkumpul, tidak keluar sewaktu perempuan itu gmengardung.
f. Melahirkan, baik anak yang dilahirkan itu cukup umur ataupun tidak, seperti
keguguran. 3

C. . Syarat – syarat Mandi Wajib


1. Islam.
2. Tamyis, orang mumayyiz ialah orang yang sudah dapat membedakan segala
perbuatan manusia yang baik dan yang buruk.
3. Dengan menggunakan air yang mutlaq (air yang suci dan mensucikan).
4. Tidak ada yang menghalangi sampainya air pada anggota badan seperti: cat,
getah, dan lain-lain.
5. Tidak dalam keadaan haidl atau nifas.

D. Rukun Mandi Wajib


Cara mandi dalam islam disampaikan teknisnya oleh Rasulullah SAW, untuk
menunjukkan cara mensucikan diri yang benar. Untuk melaksanakan mandi wajib, berikut
cara-caranya :
1. Niat Mandi Wajib Segala sesuatu berasal dari niatnya. Untuk itu, termasuk pada
pelaksanaan mandi wajib pun juga harus diawali dari niat. Untuk pelafadzan niat
adalah

ِ ‫ْت ْال ُغس َْل لِ َر ْف ِع ْال َح َد‬


‫ث االَ َكبَ ِر فَرْ ضًا هللِ تَ َعالَى‬ ُ ‫نَ َوي‬
Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar, fardhu karena Allah Ta'ala.

2. Membasuh seluruh anggota badan yang zahir.


“Ummu Salama RA, aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang cara-cara mandi,
beliau bersabda, “Memadailah engkau jiruskan tiga raup air ke kepala. Kemudiian
ratakannya ke seluruh badan. Dengan cara itu, sucilah engkau” (HR Muslim)
Membasuh semua anggota badan termasuk kulit atau rambut dengan air serta
meratakan air pada rambut hingga ke pangkalnya. Selain itu wajib juga membasuh
dengan air ke seluruh badan termasuk rambut-rambut, bulu yang ada pada seluruh
anggota badan, telinga, kemaluan bagian belakang ataupun depan.

2
Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, jilid II, (Bairut: Dar al-Firk), 1994, h. 57
3
Ibid
3. Rambut dalam kondisi terurai/tidak terikat Untuk mandi besar, maka rambut harus
dalam kondisi terurai atau tidak terikat. Hal ini untuk benar-benar mensucikan seluruh
tubuh, sedangkan jika terikat maka tidak sempurna mandinya. Dikhawtirkan tidak
semua bagian dibasuh atau terkenai air. Hal ini bisa menambah kebersihan, dan tidak
banyak kotoran yang bersisa yang masih melekat dalam bulu di badan.

Hal-hal berikut adalah cara mandi yang baik menurut Rasulullah dalam hadist yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Muslim yang melaksanakannya maka akan sesuai
sebagaimana Rasulullah melakukannnya. Tahapannya adalah sebagai berikut : 9
1. Terlebih dahulu mencucui tangan sebanyak tiga kali, sebelum tangan tersebut
digunakan mandi, atau dimasukkan ke dalam tempat pengambilang atau
penampungan air
2. Untuk membersihkan kemaluan dan kotoran, maka hendaklah untuk menggunakan
tangan kiri, bukan tangan kanan. Tangan kanan digunakan untuk makan, sedangkan
tidak mungkin menggunakannya untuk membersihkan kemaluan.
3. Setelah membersihkan kemaluan, maka cucilah tangan dengan menggosokkannya
pada tanah, bisa juga dengan sabun agar hilang kotoran tersebut dari tangan.
4. Berwudhu dengan cara berwudhu yang benar sesuai aturan/rukunnya dalam islam,
selagi akan melakukan shalat.
5. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali
6. Mencuci kepala (keramas) mulai dari kepala bagian kanan ke bagian kiri dan
membersihkannya hingga sela-sela rambut, agar benar-benar bersih dan sempurna
7. Mengguyur air mulai dari sisi badan sebelah kanan lalu pada sisi sebelah kiri.

E. Sunnah – Sunnah Mandi Wajib


Sunnah – Sunnah Mandi Wajib Jadi, lima hal yang disunnahkan ketika melaksanakan
mandi besar adalah:
1. membaca basmalah. Karena setiap sesuatu memang lebih baik diawali dengan
membaca basmalah. Dan membaca basmalahnya di dalam hati, menimbang posisinya
sedang berada di dalam kamar mandi.
2. berwudu sebelum mandi besar. Dan di dalam niat wudunya disertakan bahwa
wudunya ini adalah bagian dari sunnah-sunnahnya mandi.
3. menjalankan tangannya ke seluruh badan. Artinya, ia meratakan air ke seluruh badan
dengan tangannya. Tidak dengan pancuran atau selang. Dari ujung rambut sampai
ujung kaki dengan cara menggosok-gosoknya.
4. terus menerus. Yakni, tidak diselingi dengan jeda apapun, misalnya setelah
membasuh kepala ia tinggal sebentar, kemudian baru membasuh anggota yang lain.
Maka yang dimaksud dengan terus menerus tidak seperti itu. Tetapi setelah
membasuh kepala, langsung membasuh badan, tangan dan anggota-anggota yang lain.
Tidak diselingi dengan jeda
5. mendahulukan anggota badan yang kanan dan mengakhirkan yang kiri. Bukan
sebaliknya.4

BAB III
4
Bincang Syariah,”Sunnah Mandi Wajib” diakses dari : https://bincangsyariah.com/ubudiyah/limahal-yang-
disunnahkan-ketika-mandi-besar/ tanggal 01 Maret 2020
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mandi wajib tidaklah seperti mandi yang biasa kita lakukan dalam keseharian kita.
Namun mandi untuk menghilangkan hadats besar yang ada pada diri kita dan dalam
sebuah moment yang khusus pula. Mandi wajib dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara dengan tetap mengikuti madzhab yang baik dan benar juga tidak melenceng dari
syariat Islam serta yang melakukan pun merasa nyaman melakukannya.

B. Refleksi
Mandi junub atau mandi wajib merupakan mandi yang menggunakan air suci dan bersih yang
mensucikan dengan mengalirkan air tersebut ke seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Tujuan dari mandi wajib adalah untuk menghilangkan hadas besar yang harus dihilangkan sebelum
melakukan ibadah shalat. Maka, syariat mewajibkan mandi untuk membangkitkan semangat
umat muslim lagi. Itulah tiga hikmah melakukan mandi wajib dan sunnah dalam Islam.
Yakni, mendapatkan pahala, kebersihan badan dan menumbuhkan semangat.
C. Bukti Fisik

Jumat, 24 Maret 2023


Tempat : Rumah Saribanun
Sabtu, 25 Maret 2023
Tempat : Rumah Annisa
DAFTAR PUSTAKA
Dalam Islam,“Mandi Wajib : Pengertian, Syarat, Rukun dan Cara Pelaksanannya” diakses dari :
https://dalamislam.com/info-islami/mandi-wajib pada tanggal 01 Maret 2020

Sabiq sayyid, Fiqh al-Sunnah, jilid II, (Bairut: Dar al-Firk), 1994,

Ibid

Bincang Syariah,”Sunnah Mandi Wajib” diakses dari :


https://bincangsyariah.com/ubudiyah/limahal-yang- disunnahkan-ketika-mandi-besar/ tanggal 01
Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai