Anda di halaman 1dari 20

Thaharah : tayamum

Nama : Nia Pangestu


Semester 1
Mata Kuliah : FIQH
Dosen Pengampu : Irvan Khoiri

SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


(STEBI LAMPUNG)
KATA PENGANTAR
● Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt. Berkat karunia-Nya, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan Materi yang berjudul : Thaharah : tayamum
● Tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah FIQH,
● Apabila dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekeliruan dan kesalahan,
maka kami sebagai penulis mohon maaf. Segala sesuatu yang benar itu datangnya
dari Allah dan yang salah berasal dari saya sendiri sebagai penulis. Akhir ini kami
ucapkan terima kasih.

Pesawaran, Oktober 2022

Penulis : Na Pangestu
PENGERTIAN THAHARAH

Thaharah menurut bahasa berarti bersuci. Sementara menurut istilah,


thaharah yaitu berati suci dari hadas dan najis, yang mana berada
dalam keadaan suci setelah berwudhu, tayamum,atau mandi Wajib.
Dalam surat Al- Maidah ayat [5] : 6 yakni :
Artinya ;

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan


shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan
sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata
kaki, .”(QSAl-Maidah [5]: 6)
Ada pula dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 222 yakni berserta artinya :
Selain itu, dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW pernah bersabda,
“ALLAH tidak menerima sholat yang tidak disertai dengan bersuci.”
Dari penggalan ayat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa thaharah
hukumnya wajib, Terdapat dua macam thaharah yang perlu diketahui,
diantaranya adalah :

Thaharah ma’nawiyah

Thaharah ma’nawiyah adalah bersuci rohani. Berarti perlu membersihkan diri dari
segala penyakit hati seperti iri, dengki, riya, dan sifat yang dibenci ALLAH SWT
lainnya. Thaharah satu ini akan berkaitan dengan thaharah satunya , Sebab sebelum
melakukan thaharah satunya yang disebut thaharah hissiyah, kita tentunya harus
dalam keadaan bersih dan suci dari segala penyakit hati terlebih dahulu.
Thaharah hissiyah

Thaharah hissiyah berarti bersuci jasmani atau membersihkan bagian


tubuh dari sesuatu yang terkena najis (segala jenis kotoran) dan juga
hadas (kecil dan besar). Pada thaharah jenis ini, bisa melakukanya
menggunakan air seperti berwudhu,tayamum, atau mandi wajib. Air yang
bisa digunakan untuk bersuci ialah air yang turun dari langit atau keluar
dari bumi dan belum dipakai bersuci diantaranya
air hujan , air sumur, air laut, air sungai, air salju, air telaga, dan air
embun.

Lalu untuk pembagiannya sendiri terbagi menjadi beberapa bagian,


berikut diantaranya :
Air suci yang menyucikan , ialah air mutlak atau yang murni dan
dapat digunakan untuk bersuci dengan tidak makruh.

Air suci yang dapat menyucikan ialah air musyammas (air yang
dipanaskan melalui cahaya matahari ) yang diletakan di tempat logam
yang bukan emas.

Air suci tapi tidak dapat menyucikan ialah air musta’mal (telah
digunakan untuk bersuci) yang dapat menghilangkan hadas najis
walau tidak berubah rupa, rasa dan baunya.
Air mutanajis, atau disebut juga air yang terkena atau kemasukan najis,
sedangkan jumlahnya kurang sehingga tidak dapat menyucikan.

Air haram, ialah air yang diperoleh dengan cara mencuri atau mengambil tanpa
izin pemiliknya sehingga air itu tidak dapat menyucikan .
PENGERTIAN TAYAMUM

Dikutip dari buku yang bertajuk Panduan Shalat Lengkap & Jusz ‘Amma karya
Ahmad Najibuddin, tayamum adalah bersuci dengan menggunakan tanah atau
debu yang suci sebagai rukhsah (keringanan) ketika tidak ada air. Bersuci
dengan tayamum juga diperbolehkan bagi orang yang tidak dapat memakai air
karena ada halangan (udzur).

Anjuran bersuci dengan tayamum termasuk dalam firman Allah QS. Al Maidah
ayat 6 yakni :

‫اء َفلَ ْم‬


َ ‫س‬ َ ‫اء َأ َح ٌد ِم ْن ُك ْم مِنَ ا ْل َغاِئطِ َأ ْو ال َم ْس ُت ُم ال ِّن‬ َ ‫س َف ٍر َأ ْو َج‬ َ ‫ضى َأ ْو َع َلى‬ َ ‫َوِإنْ ُك ْن ُت ْم َم ْر‬
َ ‫س ُحوا ِب ُو ُجو ِه ُك ْم َوَأ ْيدِي ُك ْم ِم ْن ُه َما ُي ِري ُد هَّللا ُ لِ َي ْج َعل‬ َ ‫ام‬ ْ ‫صعِيدًا َط ِّي ًبا َف‬ َ ‫اء َف َت َي َّم ُموا‬
ً ‫َت ِجدُوا َم‬
َ‫ش ُك ُرون‬ْ ‫ج َو َلكِنْ ُي ِري ُد لِ ُي َط ِّه َر ُك ْم َولِ ُي ِت َّم ن ِْع َم َت ُه َع َل ْي ُك ْم َل َع َّل ُك ْم َت‬ ٍ ‫ع َل ْي ُك ْم مِنْ َح َر‬ 
َ
Artinya :
dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik
(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak
hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”(QS Al-
Maidah [5]: 6)
Syarat-syarat Tayamum

● - Sudah masuk waktu sholat;


- Sudah diusahakan mencari air, tetapi tidak dapat.
Sementara itu, waktu sholat sudah masuk;
- Dengan tanah atau debu yang suci; dan
- Menghilangkan najis.

● Adapun penjelasan tata cara tayamum, dari kitab


'Bidayatul Hidayah' karya Imam Al-Ghazali. Berikut ini
tata cara tayamum yang benar beserta bacaan doanya
menurut Imam Ghazali.
Tata Cara Tayamum

Tata Cara Tayamum


1. Siapkan tanah berdebu atau debu yang bersih. Ulama memperbolehkan
menggunakan debu yang berada di tembok, kaca, atau tempat lain yang dirasa
bersih;

2. Disunnahkan menghadap kiblat, lalu letakkan kedua telapak tangan pada debu,
dengan posisi jari-jari kedua telapak tangan dirapatkan;

3. Dalam keadaan tangan masih diletakan di tembok atau debu, lalu ucapkan
basmallah dan niat seperti berikut.
Niat Tayamum
‫ـح ِة اــل َّصلَاـ ِة لـــل ِهـ َتــــ َعـالـَى‬
َ ‫اس ِت َبا‬
ْ ‫َنــ َو ُيْـتاــلتَّيَ ُّم َمـ ِلــ‬
Bacaan latin: Nawaytu tayammuma li istibaakhati sholati lillahi ta'ala

Artinya: "Aku berniat tayamum agar diperbolehkan sholat karena Allah."

Niat di atas apabila ingin mengerjakan sholat. Lain jika ingin melakukan
ibadah lain, seperti membaca Al-Qur'an atau lainnya. Maka niatnya diganti
sesuai dengan tujuan bersuci.

4. Kemudian, usapkan kedua telapak tangan pada seluruh wajah. Berbeda


dengan wudhu, dalam tayamum tidak diharuskan untuk mengusapkan
debu pada bagian-bagian yang ada di bawah rambut atau bulu wajah, baik
yang tipis maupun yang tebal.
Dianjurkan untuk berusaha meratakan debu pada seluruh bagian wajah. Dan
itu cukup dengan satu kali menyentuh debu, sebab pada dasarnya lebar wajah
tidak melebihi lebar dua telapak tangan. Sehingga meratakan debu di wajah,
cukup mengandalkan dugaan yang kuat (ghalibuzhan);

5. Selanjutnya bagian tangan, sementara lepaskan cincin bila ada di jari, dan
letakkan kembali telapak tangan pada debu, kali ini jari tangan direnggangkan.
Lalu tengadahkan kedua telapak tangan, dengan posisi telapak tangan kanan
di atas tangan kiri. Rapatkan jari-jari tangan, dan usahakan ujung jari kanan
tidak keluar dari telunjuk jari kiri, atau telunjuk kanan bertemu dengan telunjuk
kiri;

6. Telapak tangan kiri mengusap lengan kanan hingga ke siku. Kemudian,


tangan kanan diputar untuk diusapkan juga sisi lengan kanan yang lain, dan
telapak tangan mengusap dari siku hingga dipertemukan kembali jempol kiri
mengusap jempol kanan. Lakukan hal yang sama pada tangan kiri seperti tadi;
7. pertemukan kedua telapak tangan dan usap-usapkan di antara jari-
jarinya;

8. Setelah tayamum, dianjurkan juga oleh sebagian ulama untuk membaca


doa bersuci, seperti halnya doa berikut ini.

Baca juga:
Niat Tayamum dan Kisah Hilangnya Kalung Aisyah, Istri Rasulullah
Doa Setelah Tayamum
‫ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا‬N‫ش َه‬ ْ ‫ َو َأ‬،N‫ ُه‬N‫ ِر ْي َك َل‬N ‫ش‬ َ ‫ اَل‬N‫ َو ْح َد ُه‬،‫هللا‬ ُ ‫اَّل‬ N
‫ه‬َ
‫ِإ ِإ‬‫ل‬ َ ‫اَل‬ ‫ن‬ْ ‫َأ‬ ‫د‬
ُ N
‫ه‬
َ ْ
‫ش‬ ‫َأ‬
‫ ِر ْي َن‬N‫ل ُم َت َط ِّه‬NN‫ا‬
ْ ‫ج َع ْلنِي َمِن‬Nْ ‫ َوا‬،‫ب ْي َن‬Nِ ‫ َّلت َّوا‬NN‫ج َع ْلنِي َمِنا‬Nْ ‫ ا‬N‫لَّ ُه َّم‬NN‫ َا‬،N‫س ْول ُ ُه‬
ُ ‫ َو َر‬N‫َع ْبد ُُه‬
‫ ُد َأ ْناَل‬N‫ش َه‬ ْ ‫ َأ‬،‫ َو ِب َح ْمد َِك‬N‫لَّ ُه َّم‬NN‫ ْب َحا َن َك َا‬N ‫س‬
ُ ‫ل ِح ْي َن‬NN‫ا‬
ِ ‫ص‬ َّ ‫ل‬NN‫ج َع ْلنِي ْمِنعِ َباد َِك ا‬N ْ ‫َوا‬
‫ت َأ ْس َت ْغ ِف ُر َك َوَأ ُت ْو ُبِإ َ ْلي َك‬
، َ ‫ ِإ اَّل َأ ْن‬N‫ِإ َل َه‬
Artinya: "Aku bersaksi tiada tuhan selain
Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah,
jadikanlah aku sebagai orang-orang yang
bertaubat, jadikanlah aku sebagai orang-
orang yang bersuci, dan jadikanlah aku
sebagai hamba-hamba-Mu yang saleh.
Mahasuci Engkau, ya Allah. Dengan
kebaikan-Mu, aku bersaksi bahwa tiada
tuhan selain Engkau. Dan dengan
kebaikan-Mu, aku memohon ampunan dan
bertaubat pada-Mu."
Thankyou
for watching

Anda mungkin juga menyukai