Anda di halaman 1dari 9

AL-QUR’AN DAN HADIST DALAM PROMOSI KESEHATAN

Nama : Dimas Rifqi Hidayat


NIM : 2020200072
Kelas : B/D3 Keperawatan

1. DOA KESEMBUHAN

َ ‫اش ِف ِه َوَأ ْنتَ ال َّشا ِفي اَل ِش َف‬


‫اء ِإاَّل ِشفَاُؤكَ ِش َفا ًء اَل ُيغَا ِدرُ َس َق ًما‬ َ ‫ب ْال َب‬
ْ ‫اس‬ ْ ‫اس َأ ْذ ِه‬
ِ ‫ال َّل ُه َّم َربَّ ال َّن‬
"Ya Allah Rabb manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah sesungguhnya
Engkau Dzat yang Maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan dari kesembuhan-
Mu, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit." (HR. Bukhari)

2. CARA DAN NIAT TAYAMMUM


 Niat
َّ ‫ْت التَّيَ ُّم َم اِل ْستِبَا َح ِة ال‬
‫صاَل ِة هللِ تَ َعالَى‬ ُ ‫نَ َوي‬
Artinya: Aku berniat tayamum agar diperbolehkan sholat karena Allah ta'ala.

 Tata Cara
1. Siapkan tanah berdebu atau debu yang bersih. Apabila Anda sedang dalam perjalanan,
bisa dengan jendela yang bersih.
2. Ketika posisi Anda sedang sakit parah di kamar atau rumah sakit, pilih dinding
berdebu yang sekiranya bersih dari kotoran cicak.
3. Kemudian menghadap kiblat, ucapkan basmalah. Letakkan kedua telapak tangan pada
debu dengan posisi jari-jari tangan dirapatkan.
4. Lalu usapkan kedua telapak tangan pada seluruh wajah Anda, disertai membaca niat
dalam hati. Salah satu bacaan niat tayamum
5. Tayamum berbeda dengan wudhu. Tidak disyaratkan mengusap pada bagian-bagian
yang ada di bawah rambut atau bulu wajah, baik yang tipis maupun tebal. Terpenting
meratakan debu pada seluruh bagian wajah.
7. Selanjutnya, letakkan lagi telapak tangan pada debu, sebaiknya di tempat yang berbeda
dari tepukan dinding yang pertama tadi. Kali ini jari-jari direnggangkan, jika ada cincin
pada jari dilepas dulu sementara.
8. Kemudian usap telapak tangan kiri pada punggung tangan kanan ke arah bagian dalam
lengan hingga siku. Lalu, balikkan telapak tangan kiri tersebut ke bagian dalam lengan
kanan, kemudian usapkan hingga ke bagian pergelangan.
9. Terakhir, usapkan bagian jempol kiri ke bagian punggung jempol kanan. Selanjutnya
lakukan hal yang sama pada tangan kiri.
10. Pertemukan kedua telapak tangan dan usap-usapkan di antara jari-jari Anda.

3. SHOLAT ORANG YANG SEDANG SAKIT

1. Bagi yang Mampu Duduk


 Dengan duduk bersila. Jika tak memungkinkan, diperbolehkan duduk dengan cara apa
pun yang mudah dilakukan.
 Duduk menghadap ke kiblat. Namun jika tidak memungkinkan, maka tidak mengapa.
 Cara bertakbir dan bersedekap sama seperti salat dalam keadaan berdiri. Tangan di
angkat hingga sejajar dengan telinga, kemudian tangan kanan diletakkan di atas tangan
kiri.
 Cara rukuknya yaitu membungkukkan badan sedikit. Ini merupakan
bentuk imaa sebagaimana dalam hadis Jabir. Lalu, kedua telapak tangan di lutut.
 Cara sujudnya juga sama sebagaimana sujud biasa, jika memungkinkan. Jika tak
memungkinkan, maka membungkukkan badannya lebih banyak dari ketika rukuk.
 Cara tasyahud yaitu dengan meletakkan tangan di lutut dan melakukan tasyahud seperti
biasa.
2. Bagi Yang Tidak Mampu Duduk dan Berdiri

a. ‘ala janbin (berbaring menyamping)


 Berbaring menyamping ke kanan dan ke arah kiblat jika memungkinkan. Jika tak bisa
menyamping ke kanan, maka menyamping ke kiri namun tetap ke arah kiblat. Jika tidak
memungkinkan untuk menghadap kiblat, maka tidak mengapa.
 Cara bertakbir dan bersedekap sama seperti salat dalam keadaan berdiri. Tangan diangkat
sejajar dengan telinga, setelah itu tangan kanan diletakkan di atas tangan kiri.
 Cara rukuknya dengan menundukkan kepala sedikit. Ini merupakan
bentuk imaa` sebagaimana dalam hadis Jabir. Kemudian, kedua tangan diluruskan ke
arah lutut.
 Cara sujudnya dengan menundukkan kepala lebih banyak dari ketika rukuk. Kedua
tangan diluruskan ke arah lutut.
 Cara tasyahud dengan meluruskan tangan ke arah lutut, namun jari telunjuk tetap
berisyarat ke arah kiblat.
b. mustalqiyan (telentang)
 Berbaring telentang dengan kaki menghadap kiblat. Yang utama, kepala diangkat sedikit
dengan ganjalan seperti bantal atau apa pun sehingga wajah menghadap kiblat. Jika tidak
memungkinkan, maka tidak mengapa.
 Cara bertakbir dan bersedekap sama sebagaimana salat dalam keadaan berdiri.
 Cara rukuknya dengan menundukkan kepala sedikit. Ini merupakan
bentuk imaa` sebagaimana dalam hadis Jabir. Kemudian, kedua tangan diluruskan ke
arah lutut.
 Cara sujudnya dengan menundukkan kepala lebih banyak dari ketika rukuk. Kedua
tangan diluruskan ke arah lutut.
 Cara tasyahud dengan meluruskan tangan ke arah lutut, namun jari telunjuk tetap
berisyarat ke arah kiblat.
Bagi Yang Tidak Bisa Menggerakkan Anggota Tubuh
Jika tidak mampu menggerakkan anggota tubuh, namun bisa menggerakkan mata, maka
diperbolehkan untuk salat dengan menggerakkan mata. Ini masih termasuk makna al-imaa`.
Kedipkan mata sedikit ketika takbir dan rukuk, kemudian kedipkan banyak untuk sujud. Disertai
dengan gerakan lisan ketika membaca bacaan-bacaan salat. Jika lisan tak mampu digerakkan,
maka bacaan-bacaan salat pun dapat dibaca dalam hati.
Jika tak mampu menggerakkan anggota tubuh sama sekali, namun masih sadar, maka salat
dilakukan dengan hati. Maksudnya adalah membayangkan dalam hati gerakan-gerakan salat
yang disertai gerakan lisan ketika membaca bacaan salat. Jika lisan tak mampu digerakkan, maka
bacaan salat pun dibaca dalam hati.
4. CARA TALQIN

Imam An-Nawawi menjelaskan,


‫ﻴﻖ َﺣﺎﻟﻪ َﻭ ِﺷ َّﺪﺓ ﻛَﺮْ ﺑﻪ‬
ِ ‫ﻀ‬ِ ِ‫َﻭ َﻛ ِﺮﻫُﻮﺍ ﺍ ِﻹ ْﻛﺜَﺎﺭ َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤ َﻮﺍﻻﺓ ﻟِﺌَﻼ ﻳَﻀْ َﺠﺮ ﺑ‬
“Dimakruhkan memperbanyak membaca talqin secara terus-menerus agar suasana tidak sempit
dan susah (bagi yang sedang  sakaratul maut).”
Cara yang benar adalah:
1. Membuat suasana tetap tenang
2. Membimbingnya  dengan suara lembut di dekat telinga-nya agar dia mengucapkan kalimat
“tauhid”
3. Jika ia telah mengucapkannya, maka tetap tenang dan banyak berdoa
4. Jika Dia bersuara lagi dan mengucapkan kata-kata selain “kalimat tauhid”, maka ulangi
kembali talqin dan bimbing kembali

5. DALIL MAKAN YANG HALAL DAN BAIK

ِ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكلُوا ِم ْن طَيِّبَا‬


َ‫ت َما َرزَ ْقنَا ُك ْم َوا ْش ُكرُوا هَّلِل ِ ِإ ْن ُك ْنتُ ْم ِإيَّاهُ تَ ْعبُ ُدون‬

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu
menyembah."

6. DALIL DAN HADIST ANJURAN MENIKAH

َ‫ث ِم ْنهُ َما ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسا ًء ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي تَ َسا َءلُون‬
َّ َ‫ق ِم ْنهَا َزوْ َجهَا َوب‬ ٍ ‫يايُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي خَ لَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف‬
َ َ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخل‬
‫بِ ِه َواَأْلرْ َحا َم ۚ ِإ َّن هَّللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬
Artinya: "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah
yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."
(QS. An-Nisa: 1).

7. DALIL LARANGAN HOMOSEKSUAL

‫ْأ‬
ِ ‫ِإنَّ ُك ْم لَتَ تُونَ ال ِّر َجا َل َش ْه َوةً ِم ْن دُو ِن النِّ َسا ِء ۚ بَلْ َأ ْنتُ ْم قَوْ ٌم ُمس‬
َ‫ْرفُون‬
Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan
kepada wanita, malah kalian ini adalah kaum yang melampaui batas. (Al-A’raaf: 81)

8. DALIL TENTANG MENYUSUI

ِ ‫ضا َعةَ ۚ َو َعلَى ْال َموْ لُو ِد لَهُ ِر ْزقُهُن َو ِك ْس َوتُه َُّن بِ ْال َم ْعر‬
ُ‫ُوف ۚ اَل تُ َكلَّف‬ َ ‫َأوْ اَل َده َُّن َحوْ لَ ْي ِن َكا ِملَ ْي ِن ۖ لِ َم ْن َأ َرا َد َأ ْن يُتِ َّم ال َّر‬ َ‫ض ْعن‬ ُ ‫َو ْال َوالِد‬
ِ ْ‫َات يُر‬
‫اض ِم ْنهُ َما َوتَ َشا ُو ٍر‬
ٍ ‫صااًل ع َْن ت ََر‬ َ ِ‫ث ِم ْث ُل ٰ َذل‬
َ ِ‫ك ۗ فَِإ ْن َأ َرادَا ف‬ ِ ‫ضا َّر َوالِ َدةٌ بِ َولَ ِدهَا َواَل َموْ لُو ٌد لَهُ بِ َولَ ِد ِه ۚ َو َعلَى ْال َو‬
ِ ‫ار‬ َ ُ‫ت‬ ‫نَ ْفسٌ ِإاَّل ُو ْس َعهَا ۚ اَل‬
‫ُوف ۗ َواتَّقُوا هَّللا َ َوا ْعلَ ُموا َأ َّن هَّللا َ بِ َما‬
ِ ‫ضعُوا َأوْ اَل َد ُك ْم فَاَل ُجنَا َح َعلَ ْي ُك ْم ِإ َذا َسلَّ ْمتُ ْم َما آتَ ْيتُ ْم بِ ْال َم ْعر‬
ِ ْ‫فَاَل ُجنَا َح َعلَ ْي ِه َما ۗ َوِإ ْن َأ َر ْدتُ ْم َأ ْن تَ ْستَر‬
ِ َ‫تَ ْع َملُونَ ب‬
‫صي ٌر‬

“Dan bagi para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang
ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada
para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar
kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang
ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih
(sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas
keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu
apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah
dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (Al-Baqarah : 233)

9. DALIL MENJARANGKAN KELAHIRAN

‫ض ٰعفًا خَ افُوْ ا َعلَ ْي ِه ۖ ْم فَ ْليَتَّقُوا هّٰللا َ َو ْليَقُوْ لُوْ ا قَوْ اًل َس ِد ْيدًا‬
ِ ً‫ش الَّ ِذ ْينَ لَوْ تَ َر ُكوْ ا ِم ْن َخ ْلفِ ِه ْم ُذ ِّريَّة‬
َ ‫َو ْليَ ْخ‬
Artinya : Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan
keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya.
Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara
dengan tutur kata yang benar.
10. DALIL PROSES PERKEMBANGAN JANIN

َ‫طفَةَ َعلَقَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَخَ لَ ْقنَا ْال ُمضْ َغة‬ ْ ُّ‫ار َّم ِك ْي ٍن ۖ ثُ َّم َخلَ ْقنَا الن‬ ْ ُ‫َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ااْل ِ ْن َسانَ ِم ْن س ُٰللَ ٍة ِّم ْن ِط ْي ٍن ۚ ثُ َّم َج َع ْل ٰنهُ ن‬
ٍ ‫طفَةً فِ ْي قَ َر‬
َ‫ك هّٰللا ُ اَحْ َسنُ ْال َخالِقِ ْي ۗن‬ ْ ُ‫ِع ٰظ ًما فَ َك َسوْ نَا ْال ِع ٰظ َم لَحْ ًما ثُ َّم اَ ْن َشْأ ٰنه‬
َ ‫خَلقًا ٰا َخ ۗ َر فَتَبَا َر‬

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian kami jadikan air mani itu segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah Pencipta Yang Paling Baik. (Al-Mu’minun : 12,14)

11. DALIL MANUSIA MAKHLUK PALING SEMPURNA


‫لَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ٱِإْل ن ٰ َسنَ فِ ٓى َأحْ َس ِن تَ ْق ِو ٍيم‬
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya".
(At-Tin : 4)

12. DALIL DZIKIR SEBAGAI PENENANG HATI

ُ ُ‫الَّ ِذينَ آ َمنُوا َوتَ ْط َمِئنُّ قُلُوبُ ُه ْم ِب ِذ ْك ِر هَّللا ِ َأال بِ ِذ ْك ِر هَّللا ِ تَ ْط َمِئنُّ ا ْلقُل‬
‫وب‬
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat)
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28)

13. DALIL UNTUK SALING MENGENAL ANTAR SUKU BANGSA

‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَ ۤا ِٕى َل لِتَ َعا َرفُوْ ا ۚ ِا َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِ َّن هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم خَ بِ ْي ٌر‬
Artinya : Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
(Al-Hujurat : 13)

14. DALIL MADU SEBAGAI OBAT

َ ِ‫اس اِ َّن فِ ْي ٰذل‬


‫ك اَل ٰ يَةً لِّقَوْ ٍم‬ ۤ ٌ ِ‫ك ُذلُاًل ۗ يَ ْخ ُر ُج ِم ْن بُطُوْ نِهَا َش َرابٌ ُّم ْختَل‬
ِ ۗ َّ‫ف اَ ْل َوانُهٗ ۖفِ ْي ِه ِشفَا ٌء لِّلن‬ ِ ‫ثُ َّم ُكلِ ْي ِم ْن ُك ِّل الثَّ َم ٰر‬
ِ ِّ‫ت فَا ْسلُ ِك ْي ُسبُ َل َرب‬
َ‫يَّتَفَ َّكرُوْ ن‬
Artinya : kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu
yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-
macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir. (An-
Nahl : 69)

15. DALIL LARANGAN MENIUP MAKANAN

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam  bersabda,


‫ وَِإ َذا َأتَى الخَ الَ َء فَالَ يَ َمسَّ َذ َك َرهُ بِيَ ِمينِ ِه‬،‫ب َأ َح ُد ُك ْم فَالَ يَتَنَفَّسْ فِي اِإل نَا ِء‬
َ ‫ِإ َذا َش ِر‬
Artinya : “Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam gelas, ketika buang hajat,
janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kana. (HR. Bukhari 153)”

16. DALIL PUASA

‫ َو َم ْن قَا َم لَ ْيلَةَ ْالقَ ْد ِر ِإي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬، ‫ضانَ ِإي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬ َ ‫َم ْن‬
َ ‫صا َم َر َم‬
Artinya : “Barangsiapa berpuasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala, akan
diampuni dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa salat di malam lailatul qodr karena iman dan
mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
17. HADIST TENTANG CARA MAKAN RASULULLAH
‫ه فَِإ َّن ال َّش ْيطَانَ يَْأ ُك ُل بِ ِش َمالِ ِه َويَ ْش َربُ بِ ِش َمالِ ِه‬Ãِ ِ‫ب فَ ْليَ ْش َربْ بِيَ ِمين‬
َ ‫ه َوِإ َذا َش ِر‬Ãِ ِ‫ِإ َذا َأ َك َل َأ َح ُد ُك ْم فَ ْليَْأ ُكلْ بِيَ ِمين‬
Artinya : “Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan
kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan
makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula.” (HR. Muslim)

18. DALIL TENTANG SIRKUMSISI

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :

‫ب‬ ِ ‫ار َوقَصُّ ال َّش‬


ِ ‫ار‬ ْ ‫الختَانُ َواال ْستِحْ دَا ُد َونَ ْتفُ اِإل ْب ِط َوتَ ْقلِ ْي ُم اَأل‬
ِ َ ‫ظف‬ ْ ِ‫الف‬
ِ : ُ‫ط َرةُ َخ ْمس‬

Artinya : “Lima dari fitrah yaitu khitan, istihdad (mencukur bulu kemaluan), mencabut bulu
ketiak, memotong kuku dan mencukur kumis”.

19. HADIST POSISI TIDUR YANG BAIK

‫اِضْ طَ ِج ْع َعلَى َشقِّكَ اَْأل ْي َم ِن‬.

Artinya : “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” [HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim
no. 2710]

Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam
ataupun tidur siang. Sebagaimana hadits:

ُ ‫ضجْ َعةٌ يَ ْب َغ‬


‫ضهَا هللاُ َع َّز َو َج َّل‬ َ ‫ِإنَّهَا‬.

Artinya : “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai oleh
Allah Azza wa Jalla.”
20. HADIST ANJURAN MEMBERI MADU PADA BAYI BARU LAHIR

hadist riwayat Al-Bukhari disebut dari Abi Musa,


"Anakku telah lahir lalu aku membawanya kepada Rasulllah. Kemudian beliau menamakannya
Ibrahim dan mentahnik mulutnya dengan sebutir kurma, lalu mendoakannya agar mendapat
barakah, kemudian mengembalikannya kepadaku."

Anda mungkin juga menyukai