Anda di halaman 1dari 7

Berikut niat dan tata cara wudhu sesuai sunnah Nabi Muhammad Saw

Rukun – rukun wudhu


1. Niat Wudhu
‫هلل َت َعا َلى‬ ِ ‫ْت ْالوُ ض ُْو َء ل َِر ْف ِع ْال َح َد‬
ِ ِ ‫ث ْاالَصْ َغ ِر َفرْ ضًا‬ ُ ‫َن َوي‬
Lafal Arab-Latin: Nawaitul wudhuu-a liraf'll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta'aalaa

Artinya :"Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil fardu karena Allah".

2. Membasuh telapak tangan


Dilakukan sebanyak 3 kali hingga ke sela-sela jari.

3. Berkumur
Berkumur sebanyak 3 kali.

4. Membersihkan Lubang Hidung

Tata cara wudhu berikutnya adalah membersihkan lubang hidung 3 kali. Pada
saat menghirup air, lalu mengeluarkannya dengan memencet hidung.

5. Membasuh Wajah

Dilakukan mulai dari ujung kepala tumbuhnya rambut hingga bawah dagu.

6. Membasuh Tangan
Basuh kedua belah tangan hingga siku, dahulukan anggota tubuh bagian
kanan.

7. Mengusap Kepala
Mengusap sebagian kepala sebanyak 3 kali.

8. Mengusap Telinga
Mengusap kedua telinga.

9. Membasuh kaki
Membasuh kedua kaki hingga di atas mata kaki, dan dilakukan sebanyak 3 kali,
dimulai dari kanan terlebih dahulu.

10. Doa Setelah Wudhu

َ ‫َأ ْش َه ُد َأنْ ّآل ِا َل َه ِإالَّهللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬


‫ اللّ ُه َّم اجْ َع ْل ِنىْ م َِن‬.‫ْك َل ُه َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬
‫ال َّت َّو ِابي َْن َواجْ َع ْل ِنىْ م َِن ْال ُم َت َطه ِِّري َْن‬
Lafal Arab-Latin: Asyhadu allâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahu wa
asyhadu anna muhammadan 'abduhû wa rasûluhû, allâhummaj'alnî minat
tawwâbîna waj'alnii minal mutathahhirîna.

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa,
tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah
hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan
orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk dalam golongan
orang-orang yang bersuci (shalih)."

Tata Cara Shalat Sunnah Dhuha 2 rakaat :


1. Niat Sholat dhuha di dalam hati berbarengan dengan Takbiratul ihram:

ِ ِ ‫ْن مُسْ َت ْق ِب َل ْالقِ ْبلَ ِة اَدَا ًء‬


‫هلل َت َعالَى‬ ِ ‫صلِّى ُس َّن َة الض َّٰحى َر ْك َع َتي‬
َ ُ‫ا‬

"Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa."

Artinya:

"Aku niat sholat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta'ala.

2. Membaca Doa Iftitah


3. Membaca surat Al Fatihah
4. Membaca satu surat di dalam Al Quran. Afdholnya rakaat pertama membaca
surat Asy-Syam dan rakaat kedua surat Al Lail.
5. Ruku' dan membaca tasbih tiga kali.
6. I'tidal dan membaca bacaannya.
7. Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali.
8. Duduk di antara dua sujud dan membaca bacaanya.
9. Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali.
10. Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara di atas,
kemudian tasyahhud akhir. Setelah selesai maka membaca salam dua kali.
Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh di atas.

Sholat dhuha dilakukan 2 rakaat. Bisa juga dilakukan 12 rakaat sesuai hadist
riwayat berikut ini:

"Barang siapa sholat dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana
di surga." (H.R. Tarmizi dan Abu Majah).

Setelah selesai melakukan sholat dhuha, kita disunahkan membaca doa. Berikut
doa setelah sholat dhuha:

Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala


jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata
'ismatuka. Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi
fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa
tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa
jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu,


keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan
adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu." "Ya Allah, apabila
rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi
maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah,
apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (wahai
Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-
hamba-Mu yang sholeh."

2. Tata Cara Shalat Sunnah Tahajud 2 rakaat :

1. Niat sholat tahajud

Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini (mustaqbilal qiblati) lillahi ta’aalaa.


Artinya:
Aku niat sholat sunnah tahajud dua rakaat (dengan menghadap kiblat)
karena Allah Ta’ala.”
2. Melakukan takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
3. Membaca surat al fatihah
4. Membaca surat dalam Al Quran. Rasullullah SAW biasanya membaca
surat-surat yang panjang.
5. Rukuk dengan tuma’ninah sambil membaca doa i’tidal
6. I’tidal dengan tuma’ninah sambil membaca doa i’tidal
7. Sujud dengan tuma’ninah sambil membaca doa sujud
8. Mengulang gerakan seperti rakaat pertama
9. Pada tahiyat akhir, membaca doa tahiyat akhir
10. Melakukan gerakan salam.
11. Setelah salam, disunahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid,
takbir, sholawat, istigfar, kemudian membaca doa sholat tahajud.
Doa Setelah Shalat Sunnah Tahajud
‫ض‬ ِ ْ‫ت و ْاالَر‬ ِ ‫ك ال َّس َم َوا‬ ُ ِ‫ت َمال‬ َ ‫ك ْال َحمْ ُد اَ ْن‬ َ َ‫ َول‬. َّ‫ض َو َمنْ فِي ِْهن‬ ِ ْ‫ت َو ْاالَر‬ ِ ‫ت َق ِّي ُم ال َّس َم َوا‬ َ ‫ك ْال َح ْم ُد اَ ْن‬َ َ‫اَلل ُه َّم ل‬
َ ‫ت ْال َح ُّق َو َوعْ ُد‬
‫ك‬ َ ‫ك ْال َح ْم ُد اَ ْن‬ َ َ‫ َول‬. َّ‫ض َو َمنْ فِي ِْهن‬ ِ ْ‫ت َو ْاالَر‬ ِ ‫ت ُن ْو ُر ال َّس َم َوا‬ َ ‫ك ْال َح ْم ُد اَ ْن‬ َ َ‫ َول‬. َّ‫َو َمنْ فِي ِْهن‬
‫ك َح ٌّق َو ْال َج َّن ُة َح ٌّق َوال َّنا ُر َح ٌّق َوال َّن ِبي ُّْو َن َح ٌّق م َُح َّم ٌد‬ َ ُ‫ُك َح ٌّق َو َق ْول‬ َ ‫ ْال َح ُّق َولِ َقاء‬ 
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َح ٌّق َوالسَّا َع ُة َح ٌّق‬ َ .
 ‫ت َو َما‬ُ ‫اغفِرْ لِيْ َما َق َّد ْم‬ ْ ‫ت َف‬ ُ ْ‫ك َحا َكم‬ َ ‫ت َو ِالَ ْي‬ ُ ْ‫اصم‬ َ ‫ك َخ‬ َ ‫ْت َو ِب‬ُ ‫ْك اَ َنب‬ َ ‫ت َو ِالَي‬ ُ ‫ك َت َو َّك ْل‬
َ ‫ت َو َعلَ ْي‬ ُ ‫ك اَ َم ْن‬ َ ‫ت َو ِب‬ ُ ‫ك اَسْ لَ ْم‬ َ َ‫اَلل ُه َّم ل‬
َ‫ َوالَ َح ْو َل َوال‬.‫ت‬ َ ‫ت ْال ُمَؤ ِّخ ُر الَ ِالَ َه ِاالَّ اَ ْن‬ َ ‫ت ْال ُم َق ِّد ُم َواَ ْن‬ َ ‫ اَ ْن‬. ْ‫ت اَعْ لَ ُم ِب ِه ِم ِّني‬َ ‫ت َو َما اَ ْن‬ ُ ‫ت َو َما اَعْ لَ ْن‬ ُ ْ‫ت َو َما اَسْ َرر‬ ُ ْ‫اَ َّخر‬
ِ ‫قُوَّ َة ِاالَّ ِبا‬
‫هلل‬

Allaahumma Lakal Hamdu Anta Qayyimus Samaa Waati Wal Ardhi Wa Man
Fiihinna. Wa Lakal Hamdu Anta Malikus Samaa Waati Wal Ardhi Wa Man
Fiihinna. Wa Lakal Hamdu Anta Nuurus Samaawaati Wal Ardhi Wa Man
Fiihinna. Wa Lakal Hamdu Antal Haqqu, Wa Wa’dukal Haqqu, Wa
Liqaa’uka Haqqun, Wa Qauluka Haqqun, Wal Jannatu Haqqun, Wannaaru
Haqqun, Wannabiyyuuna Haqqun, Wa Muhammadun Shallallaahu ‘Alaihi
Wasallama Haqqun Wassaa’atu Haqqun. Allaahumma Laka Aslamtu, Wa
Bika Aamantu, Wa ‘Alaika Tawakkaltu, Wa Ilaika Anabtu, Wa Bika
Khaashamtu, Wa Ilaika Haakamtu, Faghfirlii Maa Qaddamtu, Wa Maa Akh-
Khartu, Wa Maa Asrartu, Wa Maa A’lantu, Wa Maa Anta A’lamu
Bihiminnii. Antal Muqaddimu, Wa Antal Mu’akhkhiru, Laa Ilaaha Illaa Anta,
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah

Artinya :

Wahai Allah! Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus
langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala
puji. Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di
dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta
makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah Yang
Hak (benar),janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar,
perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para
nabi itu benar, Nabi Muhammad saw itu benar, dan hari kiamat itu
benar(ada).
Wahai Allah! Hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah
aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal hanya kepada-Mu lah
aku kembali, hanya dehgan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-
Mu lah aku berhukum. Oleh karena itu ampunilah segala dosaku, yang telah
kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang
kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau
lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan
Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada
daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.

3. Tata cara shalat jenazah bagi Jenazah laki- laki dan Jenazah perempuan

Shalat jenazah tidak memiliki gerakan rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud dan
duduk tahiyat akhir. Hal ini membuat shalat jenazah sangat berbeda dengan
shalat- shalat lainnya. Dalam shalat jenazah sendiri hanya ada gerakan takbiratul
ihram, kita berdiri tanpa melakukan gerakan lainnya. Tidak ada perbedaan
gerakan dalam shalat jenazah bagi laki-laki ataupun perempuan. Hanya saja,
bacaan shalat jenazah berbeda disesuaikan dengan jenis kelamin orang yang
meninggal. Pada shalat jenazah laki-laki posisi imam berada sejajar dengan kepala
jenazah. Lebih diutamakan untuk menyolatkan jenazah di masjid atau musholla
terdekat.

Jika jenazah adalah seorang perempuan maka posisi imam berada sejajar atau
searah dengan tali pusar jenazah. Para makmum di belakang imam disarankan
untuk membuat barisan atau shaf yang ganjil dengan urutan makmum laki- laki
berada di depan, lalu di belakangnya makmum perempuan dewasa.

1. Membaca niat sholat jenazah.

- Untuk jenazah laki- laki

Usholli 'alaa haadzal mayyiti arba'a takbirootin fardhol kifaayati makmuuman


lillahi ta'aalaa.

Artinya: Saya niat sholat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai
makmum karena Allah Ta’ala.
- Untuk jenazah perempuan

Usholli 'alaa haadzihil mayyitati arba'a takbiratatin fardhol kifayaatai


ma'muuman lillahi ta'aala.

Yang artinya: Saya niat sholat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah,
sebagai makmum karena Allah Ta’ala.

2. Melakukan takbir pertama diikuti dengan membaca surat Al- Fatihah.

3. Melakukan takbir kedua, diikuti dengan membaca sholawat Nabi.

Allahumma sholli 'alaa muhammad wa 'ala aali muhammad. Kamaa sholaita 'ala
ibroohim wa 'ala aali ibroohim. Wa baarik 'ala muhammad wa 'ala aali
muhammad. Kamaa baarokta 'ala ibroohim wa 'ala aali ibroohim. Fil 'aalamiina
Innaka hamiidum majiid.

Yang artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad.Ya


Allah, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad.Sebagai mana telah
engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.Dan limpahilah berkah
atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana engkau telah
memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Bahwasannya engkau
adalah tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam."

4. Melakukan takbir ketiga diikuti dengan membaca doa.

Doa pada takbir ketiga versi panjang.

Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu


wawassi’ mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi
minal khothooyaa kamaa naqqoit ats tsaubal abyadhu minad danas. Wa abdilhu
daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min
zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin
naar.

Yang artinya: "Ya Allah, ampunilah din, belas kasihanilah dia, hapuskanlah dan
ampunilah dosa-dosanya, muliakan tempatnya (ialah surga) dan luaskanlah
kuburannya. Basuhkanlah kesalahan-kesalahannya sampai bersih sebagaimana
bersihnya kain putih dari kotoran. Gantikanlah rumah lebih baik daripada
rumahnya yang dulu, keluarganya lebih baik daripada keluarganya yang dulit; dan
masukkanlah ia ke dalam surge dan jauhkanlah ia dari siksa kubur dan siksa api
neraka."

Doa pada takbir ketiga versi pendek.

Allohummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fu 'anhu

Yang artinya: "Ya Allah, ampunilah din, belas kasihanilah dia, hapuskanlah dan
ampunilah dosa-dosanya. "
Apabila jenazahnya perempuan cukup mengganti lafadz “hu” menjadi “haa“,
seperti contoh berikut.

"Allaahummagh firlahu war hamhu wa'aafihu wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahu"

Diganti menjadi berikut:

"Allaahummagh firlahaa war hamhaa wa'aafihaa wa'fu 'anhaa wa akrim


nuzulahaa"

5. Melakukan takbir keempat diikuti dengan membaca doa.

Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba'dahu waghfirlanaa walahu

Yang artinya: "Ya Allah, janganlah engkau menutup-nutupi pahala mayit ini
kepada kami dan janganlah diberikan fitnah kepada kami setelah kami
meninggalkan mayit tersebut, ampunilah kami dan ampunilah dia."

Jika jenazahnya perempuan, maka “hu” diganti “haa” menjadi:

“Allahumma laa tahrrimna aj-rahaa walaa taftinnaa ba’dahaa wagh firlanaa


walahaa”

Dalam takbir ke- empat ini apabila jenazahnya belum baligh seperti balita dan
anak-anak maka diganti doa sebagai berikut.

"Allaahummaj 'alhu farothon wa dzukhron liwaalidaihi, wa syafii'an mujaaban.


Allaahumma tsaqqil bihi mawaaziinahumaa wa a'zhim bihi ujuurohumaa, wa
alhiqhu bishoolihil mu’miniin, waj 'alhu fii kafaalati ibroohiim, wa qihi birohmatika
'adzaabal jahiim, wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wa ahlan khoiron min
ahlihi. Allaahummaghfir li-aslaafinaa, wa afroothinaa wa man sabaqonaa bil
iimaan."

Yang artinya: "Ya Allah, jadikanlah kematian anak ini sebagai pahala yang
didahulukan, simpanan bagi kedua orang tuanya dan pemberi syafaat yang
dikabulkan doanya. Ya Allah, dengan musibah ini, beratkanlah timbangan
perbuatan mereka dan berilah pahala yang agung. Anak ini kumpulkan dengan
orang-orang yang shalih dan jadikanlah dia dipelihara oleh Nabi Ibrahim.
Peliharalah dia dengan rahmat-Mu dari siksaan Neraka Jahim. Berilah rumah yang
lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (di Surga) yang lebih baik
daripada keluarganya (di dunia). Ya Allah, ampunilah pendahulu-pendahulu kami,
anak-anak kami, dan orang-orang yang mendahului kami dalam keimanan."

6. Mengucap salam.

Setelah membaca doa pada takbir keempat, kemudian diakhiri dengan mengucap
salam sambil menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri.

Berikut tata cara shalat jenazah secara singkat yang penulis rangkum dari
penjelasan sebelumnya.
1. Membaca niat sholat jenazah

2. Berdiri bagi yang mampu

3. Melakukan takbir pertama diikuti dengan membaca surat Al-Fatihah

4. Melakukan takbir kedua diikuti dengan membaca sholawat Nabi

5. Melakukan takbir ketiga diikuti dengan membaca doa tertentu

6. Melakukan takbir keempat diikuti dengan membaca doa tertentu

7. Melakukan salam

Anda mungkin juga menyukai