Anda di halaman 1dari 3

A.

Tatacara Tayamum
1. Menyiapkan Debu yang Bersih Debu yang bisa digunakan adalah debu yang
menempel di tembok, kaca, atau tempat lain yang dirasa bersih.
Dalam Penjelasan Ustadz. Kholid Syamhudi Lc. “Sudah dimaklumi media yang
digunakan bertayamum adalah ash-sha’îd ath-thayyib (permukaan bumi yang
bersih (baik) ), sebagaimana dijelaskan dalam firman Allâh Azza wa Jalla :
َ ‫ض ٰى أَوْ َعلَ ٰى َسفَ ٍر أَوْ َجا َء أَ َح ٌد ِم ْن ُك ْم ِمنَ ْالغَائِ ِط أَوْ اَل َم ْستُ ُم النِّ َسا َء فَلَ ْم تَ ِجدُوا َما ًء فَتَيَ َّم ُموا‬
‫ص ِعيدًا‬ َ ْ‫َوإِ ْن ُك ْنتُ ْم َمر‬
ُ‫طَيِّبًا فَا ْم َسحُوا بِ ُوجُو ِه ُك ْم َوأَ ْي ِدي ُك ْم ِم ْنه‬
Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air
atau berhubungan badan dengan perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
maka bertayamumlah dengan permukaan bumi yang baik (bersih); sapulah
mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”.[Al-Mâidah/5:6]
Demikian juga Ibnu Abdilbarr t menyatakan: Ulama ahli fikih bersepakat bahwa
tayamum dengan debu diperbolehkan. Kesepakatan para ulama ini didasarkan
kepada hadits Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
‫ت تُرْ بَتُهَا لَنَا طَهُورًا إِ َذا لَ ْم نَ ِج ِد ْال َما َء‬ ْ َ‫َو ُج ِعل‬
Dan dijadikan debunya sebagai media atau alat bersuci untuk kita, apabila tidak
mendapatkan air [HR Muslim no. 522].

2. Menghadap Kiblat Saat melakukan tayamum,


Disunahkan untuk menghadap kiblat. Saat meletakkan telapak tangan pada debu,
posisikan jari-jari kedua telapak tangan merapat tanpa ada sela.

3. Membaca Niat
Kemudian saat tangan masih ditempelkan di tembok atau debu, ucapkanlah
basmalah dan membaca niat tayamum
Niat Tayamum
َّ ‫ْت التَّيَ ُّم َم اِل ْستِبَا َح ِة ال‬
‫صاَل ِة هللِ تَ َعالَى‬ ُ ‫نَ َوي‬
Bacaan latin: Nawaytu tayammuma li istibaakhati sholati lillahi ta'ala
Artinya: "Aku berniat tayamum agar diperbolehkan sholat karena Allah."

4. Mengusapkan Kedua Telapak Tangan ke Wajah


Bedanya tayamum dengan wudhu, saat tayamum tidak diharuskan untuk
mengusap debu pada bagian-bagian tubuh yang berada di bawah rambut atau bulu
wajah, tujuannya untuk meratakan debu pada seluruh bagian wajah.
5. Membasuh Kedua Tangan sampai siku.
cincin bila ada di jari, dan letakkan kembali telapak tangan pada debu, kali ini jari
tangan direnggangkan. Lalu tengadahkan kedua telapak tangan, dengan posisi
telapak tangan kanan di atas tangan kiri. Rapatkan jari-jari tangan, dan usahakan
ujung jari kanan tidak keluar dari telunjuk jari kiri, atau telunjuk kanan bertemu
dengan telunjuk kiri.
Telapak tangan kiri mengusap lengan kanan hingga ke siku. Kemudian, tangan
kanan diputar untuk diusapkan juga sisi lengan kanan yang lain, dan telapak
tangan mengusap dari siku hingga dipertemukan kembali jempol kiri mengusap
jempol kanan. Lakukan hal yang sama pada tangan kiri seperti tadi.
Terakhir, pertemukan kedua telapak tangan dan usap-usapkan di antara jari-
jarinya.
6. Setelah tayamum, dianjurkan juga oleh sebagian ulama untuk membaca doa
bersuci,
seperti halnya doa berikut ini.
Doa Setelah Tayamum
، َ‫ اَللَّهُ َّم اجْ َع ْلنِي ِمنَ التَّوَّابِ ْين‬،ُ‫ َو أَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬،ُ‫ك لَه‬ َ ‫ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬،ُ‫أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل هللا‬
، َ‫ أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل أَ ْنت‬،‫ك‬ َ ‫ك اَللَّهُ َّم َوبِ َح ْم ِد‬
َ َ‫ك الصَّالِ ِح ْينَ ُسب َْحان‬ َ ‫َواجْ َع ْلنِي ِمنَ ْال ُمتَطَه ِِّر ْينَ َواجْ َع ْلنِي ِم ْن ِعبَا ِد‬
َ
َ‫أ ْستَ ْغفِرُكَ َوأتُوْ بُ إِلَ ْيك‬ َ
Bacaan latin: Asyhadu an laa Ilaaha illalloh wahdahu laa syariika lahu. Wa
asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu. Allahummaj'alni minat
tawwaabiina, waj'alni minal mutatohhirina, waj'alni min 'ibaadikas sholihiina.
Subhanaka allahumma wa bihamdika astagfiruka wa atuubu ilaika.

Artinya: "Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-
Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya
Allah, jadikanlah aku sebagai orang-orang yang bertaubat, jadikanlah aku sebagai
orang-orang yang bersuci, dan jadikanlah aku sebagai hamba-hamba-Mu yang
saleh. Mahasuci Engkau, ya Allah. Dengan kebaikan-Mu, aku bersaksi bahwa
tiada tuhan selain Engkau. Dan dengan kebaikan-Mu, aku memohon ampunan dan
bertaubat pada-Mu."
https://ramadan.tempo.co/read/1513913/tata-cara-tayamumdalam-perjalanan-
tetap-bisa-tunaikan-salat
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5632619/tata-cara-tayamum-dilengkapi-
niat-doa-dan-syaratnya
https://almanhaj.or.id/11006-media-tayammum.html

Anda mungkin juga menyukai