Anda di halaman 1dari 2

NAMA: SOFYAN DENIL

PRODI: HKI IV A
MATKUL: TAFSIR AYAT AHKAM
DOSEN: SOFYAN KARIM

SURAH AL MAIDAH AYAT 6

‫س ُح ْوا بِ ُر ُء ْو ِسكُ ْم َواَ ْر ُجلَكُ ْم اِلَى‬ َ ‫ق َوا ْم‬ ِ ِ‫ص ٰلوةِ فَا ْغ ِسلُ ْوا ُو ُج ْو َهكُ ْم َواَ ْي ِديَكُ ْم اِلَى ا ْل َم َراف‬ َّ ‫ٰيٰٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْٰٓوا اِذَا قُ ْمت ُ ْم اِلَى ال‬
‫س ۤا َء فَلَ ْم‬ َ ِ‫سف ٍَر اَ ْو َج ۤا َء اَ َح ٌد ِم ْنكُ ْم مِنَ ا ْلغ َۤاىِٕطِ اَ ْو ٰل َم ْست ُ ُم الن‬ َ ‫ع ٰلى‬ َ ‫ط َّه ُر ْو ِۗا َوا ِْن كُ ْنت ُ ْم َّم ْرضٰ ٰٓ ى اَ ْو‬ َّ ‫ا ْل َك ْعبَي ِۗ ِْن َوا ِْن كُ ْنت ُ ْم ُجنُبًا فَا‬
‫ج َّو ٰلك ِْن ي ُِّر ْي ُد‬ ٍ ‫علَ ْيكُ ْم م ِْن َح َر‬ ُ ‫س ُح ْوا بِ ُو ُج ْو ِهكُ ْم َواَ ْي ِد ْيكُ ْم ِم ْنهُ ِۗ َما ي ُِر ْي ُد ه‬
َ ‫ّٰللا ِليَجْ َع َل‬ َ ‫طيِبًا فَا ْم‬ َ ‫ص ِع ْيدًا‬ َ ‫ت َِجد ُْوا َم ۤا ًء فَتَيَ َّم ُم ْوا‬
َ‫علَ ْيكُ ْم لَ َعلَّكُ ْم تَ ْشكُ ُر ْون‬ َ ُ‫ِلي‬
َ ٗ‫ط ِه َركُ ْم َو ِليُتِ َّم نِ ْع َمتَه‬

TERJEMAHAN
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah
wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua
mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit) dalam perjalanan, kembali dari
tempat buang air (kakus), atau menyentuh) perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah
dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin
menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur.”

ASBABUN NUZUL
Ayat di atas memberi penjelasan tentang tata cara tayamum dan sebab-sebab yang memperbolehkannya.
Ayat ini turun ketika Nabi bersama para sahabat berada di sebuah tempat yang sangat tandus dan jauh
dari mata air. Mereka kala itu juga tidak membawa bekal air.
Aisyah ra berkata "Kalungku terjatuh ditengah padang pasir saat kami pulang ke madinah, Rasulullah
SAW menghentikan untanya, kemudian turun untuk membantu mencari kalungku. Kemudian, beliau
istirahat dan tertidur di pangkuanku. Abu bakar ra datang dan berkata, 'kamu telah menelantarkan orang-
orang hanya karena kalungmu'. Tak lama, waktu sholat subuh pun tiba. Rasul SAW terbangun dan
berusaha mencari air berwudhu. Namun, beliau tidak menemukan air, lalu turunlah ayat ini" (HR.
Bukhari).

TAFSIR
pada ayat ini Allah menjelaskan hukum-hukum yang berkaitan dengan tata cara beribadah kepada Allah
dimulai dengan salat sebagai ibadah yang paling mulia. Ayat ini memberikan petunjuk tentang persiapan
yang harus dilakukan ketika hendak melakukan salat, yaitu cara menyucikan diri dengan berwudu,
tayamum, dan mandi. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu telah membulatkan hati hendak
melaksanakan salat, sedangkan kamu saat itu dalam keadaan tidak suci atau berhadas kecil, maka
berwudulah, yaitu dengan cara basuhlah wajahmu dengan air dari ujung tempat tumbuhnya rambut
kepala sampai ke ujung dagu dan bagian antara kedua telinga, dan basuhlah tanganmu sampai ke siku,
dan sapulah sedikit atau sebagian atau seluruh kepalamu dan basuhlah kedua kakimu sampai kedua mata
kaki. Dan jika kamu dalam keadaan junub, yakni keluar mani karena bersetubuh atau karena sebab lain,
maka mandilah, yakni basuhlah dengan air seluruh badanmu. Dan jika kamu sakit yang menghalangi
kamu menggunakan air karena khawatir penyakitmu bertambah parah atau memperlambat kesembuhan
kamu, atau kamu berada dalam perjalanan yang dibenarkan agama dan dalam jarak tertentu, atau kembali
dari tempat buang air, yakni kakus, setelah selesai membuang hajat, atau menyentuh perempuan lalu
kamu tidak memperoleh air, tidak dapat menggunakannya, baik karena tidak ada, tidak cukup, atau
karena sakit, maka bertayamumlah dengan debu yang baik, yakni debu yang bersih dan suci; yaitu
dengan cara sapulah wajahmu dan tanganmu dengan debu itu. Allah Yang Mahakuasa tidak ingin
menyulitkan kamu dan tidak menghendaki sedikit pun kesulitan bagimu dengan mengharuskan kamu
berwudu ketika tidak ada air atau ketika dalam keadaan sakit yang dikhawatirkan kamu bertambah sakit
apabila anggota badanmu terkena air, tetapi Dia hendak membersihkan kamu, menyucikan kamu dari
dosa maupun dari hadas, dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, dengan meringankan apa yang
menyulitkan kamu agar kamu bersyukur atas nikmat yang dianugerahkan-Nya kepadamu.

HUKUM YANG TERKANDUNG

Kandungan ayat 6 dalam surah al-Maidah, merupakan tuntunan bagi seorang mukmin, yakni apabila ia
hendak menegakkan shalat. Hukum wudhu adalah wajib bagi seorang muslim sebelum mengerjakan
ibadah sholat. Orang yang mendirikan sholat tanpa wudhu, maka sholatnya dianggap tidak sah. Sebab
wudhu merupakan salah satu dari syarat sah sholat. Namun, apabila dalam keadaan tidak menjumpai air
atau berhalangan menyentuh air, misalnya dalam keadaan sakit maka hukumnya boleh untuk
bertayammum.

Anda mungkin juga menyukai