“THAHARAH”
Disusun oleh:
TP.2023
THAHARAH
1. MACAM-MACAM AIR
، وماء العين، وماء البںٔر، وماء النهر، وماء البحر، ماء السماء:المياه التي يجوز بها الطّهير سبع مياه
وماء البرد،وماء الثلج
Air yang boleh digunakan untu bersuci adaa tujuh, yaitu: air hujan, air laut, air sungai, air
sumur, air mata air, air salju, dan air embun.
Bersuci bisa dilakukan dengan jenis air yang keluar dari bumi dan turun dari langit.
وهو الماء، وطاهر مطهر مكروه، وهو الماء المطلق، طاهر مطهر غير مكروه:ثم المياه علی أربعة أقسام
وهو، وماء نج. والمتغير بما خالطه من الطاهرات، وهو الماء المستعمل، وطاهر غير مطهر.المشمس
والقلتان خمسماںٔة رطل بغدادي تقريبا في. أو كان قلتين فتغير، وهو دون القلتين،الذي حلت فيه نجاسة
أالصح
وعظم الميتة وشعر ها. إال جلد الكلب والخترير وما تولد منهما أو من أحدهما،وجلود الميتة تطهر بالدباغ
نجس إال آالدم
Kulit bangkai binatang bisa menjadi suci jika disamak, kecuali kulit anjing dan babi serta
benda-benda yang bersumber dari keduanya atau salah satu dari keduanya. Tulang dan bulu
bangkai adalah najis kecuali mayatt manusia.
● Disamak artinya dihilangkan bagian lembabnya yang akan merusak keawetannya, yaitu
jika setelah direndam di dalam air maka bau busuknya tidak akan kembali
● Kulit babi dan anjing tetap najis walaupun disamak, itu karena kedua hewan tersebut
najis dan haram selama hidup dan tetap dihukumi tidak suci setelah kematiannya
● Bangkai adalah semua hewan yang mati bukan karena disembelih atas nama Allah
terkecuali bangkai hewan laut yang dihukumi suci. Kenajisannya diikuti oleh kenajisan
bagian-bagian lainnya.
● Mayat manusia hukumnya tidak najis begitu juga bagian-bagiannya yang lain. Akan
tetapi diharamkan memakan daging manusia adalah karena kemuliaannya. Hal itu
diperkuat dengan dalil surat Al-Isra’ ayat 70:
و يجوز استعمال غير هما من أالواني،وال يجوز استعمال أو اني الذهب أو الفضة
Tidak boleh menggunakan bejana (wadah) emas dan perak dan boleh menggunakan bejana
selainnya.
● Bukhari (5110) dan Muslim (2067) meriwayatkan dari Hudzaifah Ibnul Yaman bahwa dia
mendengar Rasulullah bersabda:
Janganlah kalian memakai sutra. Janganlah kalian minum dari bejana emas dan perak dan
jangan pula makan dengan memakai piringnya. Sesungguhnya semua itu adalah untuk mereka
(orang-orang kafir) di dunia dan untuk kita di akhirat.
● Hukum dasar penggunaan bejana emas dan perak adalah mubah sampai ada dalil yang
jelas untuk mengharamkannya
● Hukum tersebut berlaku bagi laki-laki dan perempuan.
4. HUKUM BERSIWAK
عند تغير الفم: وهو في ثالثة مواضع أشد استحبابا، إال بعد الزوال للصاںٔم،والسواك مستحب في كل حال
وعند القيام إلی الصالة، وعند القيام من انوم،من أزم و غيره
Bersiwak itu disunnahkan dalam segala keadaan kecuali setelah tergeincirnya matahari bagi
orang yang berpuasa. Bersiwak sangat disunnahkan sekali dalam tiga hal, yaitu:
1. Ketika bau mulut berubah karena sudah terlalu lama tidak makan maupun minum dan
sebagainya.
2. Ketika bangun tidur.
3. Ketika akan mengerjakan sholat.
● Siwak adalah alat untuk menggosok gigi. Menggunakan sesuatu yang kasar untuk
menghilangkn kotoran di gigi dinilai sebagai Sunnah. Akan tetapi, memakai kayu siwak
al-arak yang terkenal untuk menggosok gigi lebih diutamakan.
● Setelah tergelincir matahari orang yang berpuasa makruh untuk bersiwak. Biasanya orang
yang berpuasa tidak memiliki bau mulut kecuali setelah tergelincirnya matahari.
Memakai siwak justru akan menghilangkan bau mulut khas dari orang yang berpuasa.
ْ ح ا ْل ِم
س ِك ُ َصاںِٔ ِم َأ ْطي
ِ ب ِع ْن َد هَّللا ِ ِمنْ ِر ْي َّ لَ ُخلُوفُ فَ ِم ال
Bau mulut orang yang berpuasa lebih baik di sisi Allah daripada bau minyak kasturi. (Bukhari:
1795 dan Muslim: 1151)
ومسح، وغسل اليدين إلی مرفقين، وغسل الوجة، النية عند غسل الوجة:وفروض الوضوء ستة أشياء
والترتيب علی ما ذكرناه، وغسل الرجلين إلی الكعبين،بعد الرأس
Hai orang-orang yang beriman! Apabila kalian hendak mengerjakan sholat maka basuhlah
muka kalian dan tangan kalian sampai dengan siku. Usaplah kepala kalian dan basuhlah kaki
kalian sampai dengan kedua mata kaki.
● Diriwayatkan dari Muslim (246) dari Abu Hurairah bahwa dia berwudhu. Membasuh
muka lalu menyempurnakannya. Kemudian membasuh tangan kanannya sampai ke otot
(siku) begitupun dengan tangan kirinya. Kemudian mengusap kepalanya. Kemudian
membasuh kaki kanannya sampai ke betis begitupun dengan kaki kirinya. Kemudian dia
berkata “Beginilah saya melihat Rasulullah berwudhu.”
● Diwajibkannya niat di awal didasarkan pada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh
Bukhori (1) dan Muslim (1907) dari Umar bin Khattab bahwa dia mendengar Rasulullah
bersabda: “Amalan-amalan itu sesuai dengan niatnya.”. Amalan itu tidak akan dianggap
syar’I kecuali jika diniatkan.
ومسح جميع، واالإستنشاق، والمضمضة، وغسل الكفين قبل إدخالهما االءناء:وسنة عشرة أشياء
وتخليل أصابع اليدين و، وتخليل اللحية الكثة، ظاهر هما وباطنهما بهاء جديد: ومسح أالذنين،الرأس
والمواالة، والطهارة ثالثا ثالثا، وتقدم اليمنى علی اليسری،الرجلين
1. Mengucap basmallah
2. Membasuh kedua telapak tangan
3. Berkumur-kumur
4. Istinsyaq, menghirup air kedalam hidung dan mengeluarkannya kembali
5. Mengusap semua bagian wajah
6. Mengusap kedua telinga, meliputi bagian dalam dan luar
7. Menyela jenggot yang tebal serta menyela jari-jari tangan dan kaki
8. Mendahulukan anggota yang kanan dari yang kiri
9. Mencuci dan membersihkan setiap anggota wudhu masing-masing tiga kali
10. Muwalah, dilakukan beruntun.
اج َع ْلنِى
ْ اج َع ْلنِى ِمنَ التَّ َّوابِينَ َو ُ ش َه ُد َأنَّ ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر
ْ سولُهُ اللَّ ُه َّم َ َش َه ُد َأنْ الَ ِإلَهَ ِإالَّ هَّللا ُ َو ْح َدهُ ال
ْ ش ِري َك لَهُ َوَأ ْ َأ
َ َِمنَ ا ْل ُمت
َط ِّه ِرين
Saya bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah yang tiada sekutu bagi-Nya.
Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah jadikanlah aku termasuk
orang-orang yang bertaubat dan jadikan pula aku termasuk orang-orang yang suci.
7. HUKUM ISTINJA
Abu Dawud (40) dan selainnya meriwayatkan dari Aisyah 16l; lrahwa Rasulullah ffi bersabda,
ٍ ب اَ َح ُد ُك ْم اِاَل ْال َغا ِءدِئ ِط فَ ْليَ ْذهَبُ َم َعهُ بِثَلَثَ ٍة َأحْ َج
ار يَ ْستَ ِطيْبُ بِ ِه َّن َ َإ َذا َذه
فَِإنَّهَا تُجْ ِزُئ َع ْنه
Jika salah seorang di antara kalian membuang hajat, hendaknya dia membawa tiga buah batu
untuk beristinja' dengannya karena itu sudah mencukupi.
( ُ ) يَ ْستَ ِطيْبartinya adalah beristinja’. lstinja' artinya adalah membersihkan diri dari bekas
najis. Disebabkan orang yang beristinja' membersihkan dirinya dengan menghilangkan rrajis di
tempat keluarnya. Istinja' cukup dengan semua benda kering dan bersih, seperti tisu dan lainnya.
8. ADAB MEMBUANG HAJAT
a. Mengenai larangan membuang hajat di tempat terbuka dengan menghadap kiblat atau
membelakanginya, Bukhari (386) dan Muslim Q64 meriwayatkan dari Abu Ayyub
Al-Anshary, dari Nabi, beliau bersabda,
” َواِنْ لَ ْم يُ ْن ِز ْل.”
b. Keluarnya mani.
Bukhari (278) dan Muslim (313) meriwayatkan dari Ummu Salamah, bahwa Ummu
Sulaim datang kepada Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya Allah
tidak malu terhadap kebenaran. Haruskah perempuan mandi jika bermimpi?"
Rasulullah menjawab, "Ya, jika dia melihat air." Yaitu, mani atau cairan yang keluar
dari perempuan ketika berjima'. Maksud bermimpi dalam hadits di atas adalah
bermimpi bahwa dia disetubuhi.
c. Meninggal.
ِ يض قُلْ هُ َو َأ ًذى فَٱ ْعتَ ِزلُواٱلنِّ َسٓا َء فِى ْٱل َم ِح
يض ِ ك َع ِن ْٱل َم ِح َ ََويَ ْسـَٔلُون
ُ طهُرْ َن فَِإ َذا تَطَهَّرْ َن فَْأتُوهُ َّن ِم ْن َحي
ْث َأ َم َر ُك ُم ْ ََواَل تَ ْق َربُوهُ َّن َحتَّ ٰى ي
َ ِٱهَّلل ُ ِإ َّن ٱهَّلل َ ي ُِحبُّ ٱلتَّ ٰ َّوب
َ ۖ ين َوي ُِحبُّ ْٱل ُمتَطَه ِِّر
ين
“Oleh sebab itu, hendaklah kalian menj auhkan diri dari w anita di waktu haidh
dan jangan mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereha telah suci,
maka campurilah mereh.a itu di tempat yang diperintahhan Allah hepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyuhai
orang-orang yang menyucikan diri.” (Al-Baqarah l2l: 222)
Mereka telah suci, artinya mereka telah mandi Bukhari (314) meriwayatkan dari
Aisyah bahwa Rasulullah berkata kepada Fathimah binti Abu Jubaisy, "Jika haidh
datang, maka tinggalkanlah shalat. Jika telah berlalu, maka mandilah dan
kerjakanlah shalat."
b. Nifas.
Nifas diqiyaskan dengan haidh karena darah nifas adalah darah haidh yang
berkumpul.
c. Melahirkan
Ketika melahirkan, wanita wajib mandi karena anak yang keluar berasal dari
mani. Biasanya, darah keluar bersamanya.
Yang dimaksud perkara penting adalah perkara penting yang diperhatikan oleh syariat,
sedangkan maksud terputus adalah kurang dan sedikit berkahnya.
2. Berwudhu sebelum mandi.
3. Menggosokkan tangan ke badan.
Menggosokkan tangan ke badan adalah sebagai jalan keluar dari Perselisihan dengan
orang-orang yang mewajibkannya yaitu penganut madzhab Malikiyah.
4. Beruntun tanpa diselingi perbuatan lainnya.
5. Mendahulukan bagian kanan dari bagian kiri.
Maksud mendahulukan bagian kanan dari bagian kiri adalah bagian kanan badannya, baik bagian
punggung maupun bagian perut' Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari
(166) dan Muslim (268) dari Aisyah, dia berkata, "Nabi senang mendahulukan bagian kanan
ketika memakai sandal, menyisir, bersuci dan dalam seluruh urusannya'"
Maksud bersuci di sini adalah wudhu dan mandi'
Jika salah seorang di antara kalian pergi mengerjakan sholat Jumat, maka hendaknya dia mandi
ضْأ
َّ َما َغ َّس َل َميِّتًا فَ ْليَ ْغت َِسلْ َو َم ْن َح َّملَهُ فَ ْليَتَ َو
Barang siapa memandikan maya, hendaklah dia mandi. Barangsiapa memikulnya, hendaknya
dia berwudhu.
Diriwayatkan dari Abu Dawud (355) dan Tirmidzi (605) meriwayarkan dari Qais bin Ashim dia
berkata, "Saya mendatangi Nabi karena ingin masuk Islam. Beliau lalu memerintahku untuk
mandi dengan air dan sidr, yaitu daun yang ditumbuk dari pohon tertentu."
Hukumnya mandi ini tidak wajib karena Rasulullah tidak memerintahkan setiap orang yang
masuk Islam untuk mandi.
Bukhari (1478) dan Muslim (1259) meriwayatkan dari Ibnu Umar "bahwa jika
berangkat ke Mekkah, dia tidak akan bermalam kecuali di DzuThuwa sampai pagi hari dan
mandi. Kemudian masuk ke Mekkah ketika siang hari."