Bangkai, kecuali manusia, ikan, dan belalang Darah Nanah Segala sesuatu
yang keluar dari kubul dan dubur Anjing Babi Minuman keras Bagian anggota
badan Secara fiqih, najis terbagi menjadi 3 ( tiga ) golongan seperti penjelasan
berikut :
1. Najis Mukhaffafah (Ringan)
Najis mukhaffafah adalah najis dari air kencingnya bayi laki-laki yang belum
berumur 2 tahun, serta belum pernah makan sesuatu apa pun kecuali air susu
ibunya.
Najis Hukmiyah adalah najis yang tidak kelihatan wujudnya, seperti bekas
kencing, arak yang sudah mengering dan sebagainya.
1
3. Najis Mughalladah (Berat)
Najis mughalladhah yaitu najis yang berasal dari hewan anjing dan babi
Cara Membersihkan atau Menyucikan Najis
1. Membersihkan Najis Mukhaffafah
Sesuatu hal yang terkena najis mukhaffafah yaitu kotoran kencing bayi
yang belum 2 tahun serta masih minum ASI, dapat dibersihkan dengan
percikan air. Maksud percikan air ini adalah air yang mengalir mengenai
seluruh tempat terkena najis, dan airnya harus lebih banyak dari najis air
kencing tersebut. Apabila lokasi yang terkena najis air kencing misalnya
pakaian, sudah dibersihkan menggunakan air mengalir tadi, maka
selanjutnya tinggal keringkan seperti biasa.
2. Membersihkan Najis Mutawassithah Najis mutawassithah dapat
dibersihkan terlebih dulu najis'ainiyah-nya dengan cara tiga kali cucian
kemudian disirami lebih banyak. Untuk najis hukmiyah, cara
menghilangkannya cukup dengan air mengalir saja yang jumlahnya
melebihi najis itu.
3. Membersihkan Najis Mughalladhah Sesuatu hal yang terkena najis
mughalladhah seperti jilatan anjing atau babi, wajib dibasuh sebanyak 7
kali dan salah satunya memakai air campuran tanah atau debu.Sebelum
dibersihkan dengan air, wujud najis atau'ainiyah-nya harus dibuang terlebih
dulu sampai benar-benar hilang, kemudian dilanjutkan dengan cara 7 kali
cuci.
b. Doa Iftitah
Setelah mengucapkan takbir pertama, lipat tangan di dada, tepatnya lagi pada area
yang mendekat hati.
2
Bacaan sholat 5 waktu untuk doa iftitah adalah:
c. Doa Al-Fatihah
Pada setiap rakaat, kamu diwajibkan membaca surat Al-Fatihah.
Membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat adalah rukun sholat.
Berikut adalah bacaan doa Al-Fatihah seperti diambil dari Al-Qur’an:
١ – بِس ِْم هّٰللا ِ الرَّحْ مٰ ِن ال َّر ِحي ِْم
“Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm”
٢ – َاَ ْل َح ْم ُد هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِم ْي ۙن
“Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn”
٣ – الرَّحْ مٰ ِن ال َّر ِحي ۙ ِْم
“Ar-raḥmānir-raḥīm”
٤ – ك يَوْ ِم ال ِّدي ۗ ِْن
ِ ِمٰ ل
“Māliki yaumid-dīn”
٥ – ُد َواِيَّاكَ نَ ْست َِعي ْۗنiُ ُك نَ ْعب
َ اِيَّا
“Iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn”
٦ – ۙ ص َراطَ ْال ُم ْستَقِ ْي َم
ِّ اِ ْه ِدنَا ال
“Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm”
٧ – ࣖ َب َعلَ ْي ِه ْم َواَل الض َّۤالِّ ْين
ِ ْص َراطَ الَّ ِذ ْينَ اَ ْن َع ْمتَ َعلَ ْي ِه ْم ەۙ َغي ِْر ْال َم ْغضُو
ِ
“Sirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn”
d. Membaca Surat Pendek
3
Tata cara sholat 5 waktu berikutnya adalah membaca surat pendek.
Surat pendek dibaca pada dua rakaat pertama.
Berbeda dengan Al-Fatihah, membaca surat pendek hukumnya sunah.
4
َوا ْه ِدنِي َوعَافِنِ ْي َواعْفُ َعنِّ ْي، َوارْ ُز ْقنِي، َوارْ فَ ْعنِي، َواجْ بُرْ نِي، َوارْ َح ْمنِي، َربِّ ا ْغفِرْ لِي
“Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii“
g. Tasyahud Awal
Tasyahud awal dilakukan saat rakaat kedua pada salat dzuhur, ashar, magrib, dan
isya.
Berikut adalah bacaan doa tasyahud awal.
الَ ُم َعلَ ْينَا َو َعلَىxالس َّ ُهx ُسالَ ُم َعلَيْكَ َأيُّهَا النَّبِ ُّى َو َر ْحمَ ةُ هَّللا ِ َوبَ َر َكات َّ صلَ َواتُ الطَّيِّبَاتُ هَّلِل ِ ال
َّ التَّ ِحيَّاتُ ا ْل ُمبَا َر َكاتُ ال
ُ ش َه ُد َأنَّ ُم َح َّمدًا َر
ِ سو ُل هَّللا ْ ش َه ُد َأنْ الَ ِإلَهَ ِإالَّ هَّللا ُ َوَأ
ْ صالِ ِحينَ َأ
َّ ِعبَا ِد هَّللا ِ ال
“Attahiyyatul mubarakaatus salawatut tayyibatu lillah. Assalamu alaika ayyuhan
nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh. Assalamu alaina wa ala ibadillahis
salihin. Asyhadu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah.
Allahumma salli ala sayyidina Muhammad“
h. Tasyahud Akhir
Rukun sholat terakhir di dalam tata cara sholat yang baik dan benar adalah
tasyahud akhir.
Rukunnya dilakukan sebelum membaca doa setelah sholat.
Rukun ini dilakukan sebelum mengucapkan salam pada rakaat terakhir.
5
i. Syarat dan Rukun Shalat
Untuk melaksanakan salat 5 waktu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Tanpa satu dari persyaratan di bawah ini, salat 5 waktu tidak akan sah.
Hukumnya sama dengan salat lainnya, seperti sholat tahajud dan dhuha.
Adapun syarat sholat:
harus beragama Islam;
balig dan berakal sehat;
bersih dari najis kecil dan besar;
mengetahui tata cara sholat;
sudah masuk waktu salat 5 waktu;
harus selalu menghadap kiblat; dan
wajib memenuhi peraturan menutup aurat.
Selain syarat, setiap umat muslim juga harus memenuhi rukun shalat.
Rukun shalat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Berdiri bagi yang masih mampu
Mengucapkan niat di dalam hati
Mengucapkan takbirotul ihram (takbir pertama)
Membaca surat Al-Fatihah di setiap rakaat
Rukuk dan tumaninah
Membaca iktidal setelah rukuk dan tumaninah
Menjalani sujud dua kali
Duduk di antara dua sujud
Duduk tasyahud akhir
Membaca doa tasyahud akhir
Membaca salawat Nabi Saw saat tasyahud akhir
Salam pertama
Harus tertib melakukan rukun shalat secara berurutan
6
Salat subuh adalah salat yang dimulai saat munculnya matahari (fajar shiddiq)
atau cahaya putih di ufuk timur.Salat subuh berjumlah 2 rakaat.
Salat Dzuhur
Salat dzuhur berjumlah 4 rakaat dan 2 tahiyat.
Salat ini dilaksanakan beberapa jam setelah salat dhuha.
Salat ini dilaksanakan saat condongnya matahari di tengah-tengah langit sampai
bayangan sebuah benda sama panjangnya dengan benda tersebut.
Salat Ashar
Salat ashar dilakukan setelah dzuhur, dan berakhir sampai tenggelamnya matahari.
Jumlah rakaat salat ashar ada 4 dengan 2 tahiyat.
Salat Magrib
Salat magrib dilakukan setelah ashar, yaitu saat matahari terbenam sampai
hilangnya awan senja merah (syafaq).
Salat magrib berjumlah 3 rakaat dengan 2 tahiyat dan 1 salam.
Salat Isya
Salat isya adalah salat terakhir dalam satu hari.
Salat ini dilaksanakan mulai dari terbenamnya syafaq sampai terbitnya matahari
(fajar shiddiq).
Salat isya berjumlah 4 rakaat dengan 2 tahiyat.
Bacaan Niat Sholat
Niat merupakan bagian dari tata cara sholat 5 waktu.
Tanpa niat, salat tidak akan sah.
Niat sholat berbeda-beda tergantung waktunya.
Mari kita pelajari bacaan niat sholat wajib 5 waktu di bawah ini!
Niat Sholat Subuh
ستَ ْقبِ َل ا ْلقِ ْبلَ ِة َأدَا ًء هلِل ِ تَ َعالَى
ْ ح َر ْك َعتَ ْي ِن ُم
ِ الص ْب
ُّ ض َ ُأ
َ صلِّي فَ ْر
“Usholli fardha shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”
7
“Aku niat salat fardu subuh, dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena
Allah ta’ala”
Niat Sholat Dzuhur
ستَ ْقبِ َل ا ْلقِ ْبلَ ِة َأدَا ًء هلِل ِ تَ َعالَى ٍ ظ ْه ِر َأ ْربَ َع َر َك َعا
ْ ت ُم ُّ ض ال َ ُأ
َ صلِّي فَ ْر
“Usholli fardha dzuhri arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi
ta’aala”
“Aku niat salat fardu dzuhur, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena
Allah ta’ala”
Niat Sholat Ashar
ستَ ْقبِ َل ا ْلقِ ْبلَ ِة َأدَا ًء هلِل ِ تَ َعالَى ٍ ص ِر َأ ْربَ َع َر َك َعا
ْ ت ُم َ ُأ
َ صلِّي فَ ْر
ْ ض ال َع
“Aku niat salat fardu ashar, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena
Allah ta’ala”
Niat Sholat Magrib
ستَ ْقبِ َل ا ْلقِ ْبلَ ِة َأدَا ًء هلِل ِ تَ َعالَى ٍ ب ثَاَل َث َر َك َعا
ْ ت ُم َ ُأ
َ صلِّي فَ ْر
ِ ض ا ْل َم ْغ ِر
Usholli fardha maghribi tsalaatsa raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi
ta’aala
“Aku niat salat fardu maghrib, tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena
Allah ta’ala”
Niat Sholat Isya
ستَ ْقبِ َل ا ْلقِ ْبلَ ِة َأدَا ًء هلِل ِ تَ َعالَى ٍ ض ال ِعشَا ِء َأ ْربَ َع َر َك َعا
ْ ت ُم َ ُأ
َ صلِّي فَ ْر
Usholli fardha ‘isyaa`i arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi
ta’aala
“Aku niat salat fardu isya, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena
Allah ta’ala
8
Memahami Waktu Waktu Shalat 5 Waktu
Pengertian Shalat Lima Waktu (Fardhu) dan Cara Pelaksanaannya.
Fardhu Kifayah yakni yang diwajibkan atas seluruh muslim namun akan gugur
dan menjadi sunnat bila telah dilaksanakan oleh sebagian muslim yang lain.
Yang termasuk dalam kategori ini adalah salat jenazah.
Salat lima waktu merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Allah menurunkan
perintah salat ketika peristiwa Isra’ Mi’raj.
salat lima waktu tersebut adalah:
1. Subuh, terdiri dari 2 rakaat. Waktu Shubuh diawali dari munculnya fajar
shaddiq, yakni cahaya putih yang melintang di ufuk timur. Waktu shubuh
berakhir ketika terbitnya Matahari.
2. Zuhur, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Zhuhur diawali jika Matahari telah
tergelincir (condong) ke arah barat, dan berakhir ketika masuk waktu Ashar.
3. Asar, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Ashar diawali jika panjang bayang-bayang
benda melebihi panjang benda itu sendiri. Khusus untuk madzab Imam Hanafi,
waktu Ahsar dimulai jika panjang bayang-bayang benda dua kali melebihi
panjang benda itu sendiri. Waktu Asar berakhir dengan terbenamnya Matahari.
9
5. Isya, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Isya diawali dengan hilangnya cahaya merah
(syafaq) di langit barat, dan berakhir hingga terbitnya fajar shaddiq keesokan
harinya. Menurut Imam Syi’ah, Salat Isya boleh dilakukan setelah
mengerjakan Salat Magrib.
Berdasarkan hadis, dari Abdullah bin Umar ra, Nabi Muhammad bersabda: Waktu
salat Zuhur jika Matahari telah tergelincir, dan dalam keadaan bayangan dari
seseorang sama panjangnya selama belum masuk waktu Asar. Dan waktu Asar
hingga Matahari belum berwarna kuning (terbenam). Dan waktu salat Magrib
selama belum terbenam mega merah. Dan waktu salat Isya hingga pertengahan
malam bagian separuhnya. Waktu salat Subuh dari terbit fajar hingga sebelum
terbit Matahari. (Shahih Muslim)
Waktu salat
Waktu salat dari hari ke hari, dan antara tempat satu dan lainnya bervariasi. Waktu
salat sangat berkaitan dengan peristiwa peredaran semu Matahari relatif terhadap
bumi. Pada dasarnya, untuk menentukan waktu salat, diperlukan letak geografis,
waktu (tanggal), dan ketinggian. urutan waktu salat (dari pagi sampai malam)
yaitu imsak, Subuh, syuruq, Zuhur, Asar, Maghrib dan Isya.
Syuruq
Syuruq adalah terbitnya Matahari. Waktu syuruq menandakan berakhirnya waktu
Subuh. Waktu terbit Matahari dapat dilihat pada almanak astronomi atau dihitung
dengan menggunakan algoritma tertentu.
Zuhur
Waktu istiwa’ (zawaal) terjadi ketika Matahari berada di titik tertinggi. Istiwa’
juga dikenal dengan sebutan “tengah hari” (bahasa Inggris: midday/noon). Pada
saat istiwa’, mengerjakan ibadah salat (baik wajib maupun sunah) adalah haram.
10
Waktu Zuhur tiba sesaat setelah istiwa’, yakni ketika Matahari telah condong ke
arah barat. Waktu “tengah hari” dapat dilihat pada almanak astronomi atau
dihitung dengan menggunakan algoritma tertentu.
Secara astronomis, waktu Zuhur dimulai ketika tepi “piringan” Matahari telah
keluar dari garis zenith, yakni garis yang menghubungkan antara pengamat
dengan pusat letak Matahari ketika berada di titik tertinggi (istiwa’). Secara
teoretis, antara istiwa’ dengan masuknya zhuhur membutuhkan waktu 2,5 menit,
dan untuk faktor keamanan, biasanya pada jadwal salat, waktu Zuhur adalah 5
menit setelah istiwa’.[rujukan?]
Asar
Menurut mazhab Syafi’i, Maliki, dan Hambali, waktu Asar diawali jika panjang
bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Sementara
mazhab Imam Hanafi mendefinisikan waktu Asar jika panjang bayang-bayang
benda dua kali melebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Asar dapat dihitung
dengan algoritma tertentu yang menggunakan trigonometri tiga dimensi. Waktu
salat relatif terhadap peredaran semu Matahari
Waktu salat dari hari ke hari, dan antara tempat satu dan lainnya bervariasi. Waktu
salat sangat berkaitan dengan peristiwa peredaran semu Matahari relatif terhadap
bumi. Pada dasarnya, untuk menentukan waktu salat, diperlukan letak geografis,
waktu (tanggal), dan ketinggian.
Magrib
Waktu Magrib diawali ketika terbenamnya Matahari. Terbenam Matahari di sini
berarti seluruh “piringan” Matahari telah “masuk” di bawah horizon (cakrawala).
11
Perlu diketahui, bahwa sesaat setelah Matahari terbenam, langit kita tidak
langsung gelap, karena bumi kita memiliki atmosfer sehingga meskipun Matahari
berada di bawah horizon (ufuk barat), masih ada cahaya Matahari yang
direfraksikan di langit.
Dari sisi astronomis, cahaya di langit yang terdapat sebelum terbitnya Matahari
dan setelah terbenamnya Matahari dinamakan twilight, yang secara harfiah artinya
“cahaya di antara dua”, yakni antara siang dan malam.
12
3. Lafadz Adzan
2× هللَا ُ اَ ْكبَ ُر هللَا ُ اَ ْكبَ ُر
ALLAAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR (2X)
" Allah Maha Besar, Allah Maha Besar "
1x ُآلاِلَهَ اِالَّهللا
LAA ILAAHA ILLALLAAH (1X)
" Tiada Tuhan selain Allah "
13
2× ُش َه ُد اَنْ الَاِلَهَ اِالَّ هللا
ْ َا
ASYHADU AL LAA ILAAHA ILLALLAAH (2X)
" Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah, kecuali Allah "
1x ُآلاِلَهَ اِالَّهللا
" Tiada Tuhan selain Allah " Waktu menyerukan kalimat "Hayya 'alash shalaah"
disunatkan berpaling ke kanan, dan ketika menyerukan kalimat "Hayya 'alal falah"
berpaling ke kiri.
14
4. DO'A SESUDAH ADZAN
Selesai muadzin mengemundangkan adzan, baik muadzin maupun yang
mendengar disunatkan membaca do'a sebagai berikut:
َض ْيلَ ِة َوالش ََّرفَ َوال َّد َر َجةَ ْال َعالِيَة ِ َس ْيلَ ِة َوا ْلف ِ سيِّ َدنَا ُم َح َّم ًد ا ْل َو ِ صالَ ِة ْالقَآِئ َم ِة آ
َ ت َّ اَللَّ ُه َّم َر
َّ ب َه ِذ ِه ال َّد ْع َو ِة التَّا َّم ِة َوال
ْ َوا ْب َع ْثهُ َمقَاما ً َم ْح ُم ْو َد اللَّ ِذ.َال َّرفِ ْي َعة
اِنَّ َك الَت ُْخلِفُ ال ِم ْي َعا ِد.ُى َو َع ْدتَه
Artinya :
"Wahai Tuhanku, Tuhan yang mempunya seruan yang sempurna ini dan shaleh
yang didirikan, berikanlah kepada Nabi Muhammad perantaraan (wasilah),
keutamaan kemulyaan dan pangkat (derajat) yang terpuji yang telah Engkau
janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak pernah menyalahi janji."
5. LAFAZH IQAMAH
15
َّ َحيَّى َعلَى ال
2× صالَ ِة
HAYYA 'ALASH SHALAAH (2X)
"Marilah shalat"
1x ُآلاِلَهَ اِالَّهللا
LAA ILAAHA ILLALLAAH (1X)
" Tiada Tuhan selain Allah "
6. DO'A SESUDAH IQAMAH
ص ِّل َو َسلِّ ْم عَلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوآتِ ِه ُسْؤ لَهُ يَوْ َم ْالقِيَانَ ِة
َ صالَ ِة ْالقَآِئ َم ِة
َّ َوال.اَللَّهُ َّم َربَّ هَ ِذ ِه ال َّد ْع َو ِةالتَّا َّم ِة
Artinya:
"Ya Allah Tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna, dan memiliki shalat
yang ditegakkan, curahkanlah rahmat dan salam atas junjungan kami,
Muhammad, dan berilah/kabulkanlah segala pemohonannya pada hari kiamat."
16
7. MENJAWAB ADZAN DAN IQAMAH
Bagi yang mendengar suara adzan, maka sunah mnjawabnya dengan jawaban
yang sama seperti apa yang tersebut dalam kalimat adzan dan iqamah, kecuali
pada kalimat :
"Hayya 'alash shalaah" َّ َحيًى َعلَى ال
صالَ ِة
"Hayya 'alal falah" ِ ََحيَّى َعلَى ْالفَال
ح
Maka jawabnya:
آلح ْو َل َوالَقَ َّوةَ اِالَّبِاهللِ ا ْل َعلِيّ ِى ا ْل َع ِظ ْي ِم
َ
LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH.
"Tidak ada daya upaya dan tidak ada kekuatan, kecuali dengan pertolongan
Allah."
Saat Iqamah terdengar, maka dijawab sama seperti yang diucapkan, kecuali pada
kalimat: "QAD QAAMATISH SHALAAH."
17
َ ْاَقَا َم َهاهللاُ َواَدَا َم َها َو َج َع ْلنِ ْى ِمن
صالِح َى اَ ْهلِ َها
AQAAMAHALLAAHU WA ADAAMAHAA WA JA'ALANII MIN
SHAALIHII AHLIHA.
Artinya:
"Semoga Allah mendirikan shalat itu dengan kekalnya, dan semoga Allah
menjadikan aku ini golongan orang yang sebaik-sebiknya ahli shalat."
8. SYARAT-SYARAT MUADZIN:
a. Islam
b. Tamyiz dan laki-laki
c. Azan dan iqamah dilakukan setelah waktu shalat benar-benar masuk.
d. Lafaz azan dan iqamah diserukan secara berurutan dan teratur.
18
meninggalkannya, sebagaimana diriwayatkan Abu Dzar Al-Ghifari, bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah tiga orang yang tinggal di suatu kampung
atau pelosok tapi tidak melakukan salat jamaah, kecuali setan telah menguasai
mereka. Hendaklah kalian berjamaah, sebab serigala itu memakan domba yang
lepas dari kawanannya," (H.R. Abu Daud dan Nasai).
Oleh karena anjuran dan peringatan inilah, Ahmad Sarwat menulis dalam
Hukum Salat Berjamaah (2018), bahwa sebagian ulama salaf, seperti Atha' bin
Abi Rabah, Al-Auza'i, Abu Tsaur, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, serta para
ulama mazhab Hanbali menyatakan bahwa salat lima waktu berjamaah hukumnya
wajib atau fardu ain bagi laki-laki muslim. Sementara Imam Syafi'i, serta para
ulama dari mazhab Syafi'i, Abu Hanifah, dan para ulama dari mazhab Hanafi
menyatakan bahwa salat lima waktu berjamaah hukumnya sunah atau fardu
kifayah.
19
3) Sunah Sunah, seperti salat berjamaah Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, salat
Istisqa, dan sebagainya.
4) Mubah Mubah, seperti salat jamaah yang dilakukan dalam salat-salat yang
tidak disyariatkan untuk berjamaah, mencakup salat duha dan salat rawatib.
5) Khilaful Ula Khilaful Ula, yang terjadi ketika ada perbedaan niat antara imam
dan makmum, misalnya imam berniat salat bukan qada (ada’) sementara
makmum berniat qada, atau sebaliknya.
6) Makruh Makruh, yang terjadi, misalnya, jika seseorang melakukan salat
berjamaah dengan imam yang fasik.
7) Haram Haram, seperti salat berjamaah yang dilakukan di atas tanah hasil
rampasan atau diperoleh dari cara yang tidak halal, di lokasi ghosob (tanpa
izin) walaupun secara hukum, salatnya tetap sah.
1) Salat berjemaah adalah teladan dari Nabi Muhammad SAW Semasa hidupnya,
Nabi Muhammad SAW nyaris tak pernah meninggalkan salat jemaah lima
waktu. Bahkan, terhadap sahabatnya yang buta sekalipun, Abdullah bin Ummi
Maktum, Rasulullah memerintahkannya berangkat ke masjid. Suatu waktu,
Abdullah bin Ummi Maktum pernah meminta keringanan untuk tidak salat
jemaah karena ia tunanetra. Lantas, Rasulullah SAW bertanya :
"Apakah engkau mendengar seruan salat [azan]?". Abdullah bin Ummi
Maktum kemudian menjawab, "Iya". Rasulullah menanggapi, "Maka jawablah
[pergi ke masjid!]"
2) Kesempurnaan kolektivitas masyarakat Islam Jika seorang muslim hidup dalam
masyarakat agamis atau bertetangga dengan sesama orang Islam, salat paling
utama bagi mereka adalah salat berjemaah di masjid. Hal ini tergambar dalam
sabda Nabi Muhammad SAW: "Tidak sempurna salat seseorang yang
bertetangga kecuali dengan berjemaah di masjid," (H.R. Ahmad).
20
3) Salat berjemaah adalah penghapus dosa Keutamaan salat berjemaah yang lain
adalah sebagai wasilah penghapus dosa, sebagaimana dinyatakan Rasulullah
SAW: “Jika imam mengucapkan 'ghairil maghdhubi ‘alaihim waladhdhalliin',
maka ucapkan 'Amin', karena sesungguhnya siapa yang mengucapkan amin
bersamaan dengan ucapan malaikat maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu.” Terakhir, pahala salat berjemaah amat besar. Allah SWT
menjanjikan bahwa balasan bagi orang-orang yang salat berjemaah setara
dengan 27 kali lipat salat sendirian sebagaimana disebutkan dalam suatu hadis.
"Salat berjamaah lebih afdal daripada salat sendirian dengan perbandingan dua
puluh tujuh derajat," (H.R. Muslim
يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ْاذ ُكرُوا هَّللا َ ِذ ْكرًا َكثِيرًا
Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat
(nama-Nya) sebanyak-banyaknya, (Qs. Al-Ahzab 33:41)
21
Artinya: "Maukah kamu aku tunjukan amalan yang terbaik dan paling suci disisi
Rabbmu, yang paling mengangkat derajatmu. Lebih baik bagimu daripada
menginfakkan emas dan perak dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan
musuhmu lantas kamu memenggal leher mereka atau mereka memnggal
lehermu?" Para sahabat yang hadir menjawab; "Tentu saja wahai Rasulullah!"
Beliau bersabda: "Zikir kepada Allah yang Tinggi." (HR. Tirmidzi dan Ibnu
Majah)
b. Pengertian Doa
Doa menurut bahasa adalah memanggil atau memohon sesuatu, sedangkan
menurut istilah adalah permohonan sesuatu yang disampaikan manusia sebagai
makhluk kepada Allah Swt sebagai Sang Pencipta dengan merendahkan diri dan
tunduk kepada-Nya, baik untuk kepentingan hidup di dunia maupun di akherat.
َاع ِإ َذا َدعَا ِن ۖ فَ ْليَ ْستَ ِجيبُوا لِي َو ْليُْؤ ِمنُوا بِي لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ُش ُدون ُأ َ ََوِإ َذا َسَأل
ِ ك ِعبَا ِدي َعنِّي فَِإنِّي قَ ِريبٌ ۖ ِجيبُ َد ْع َوةَ ال َّد
Bagi seorang mukmin yang ingin berhasil dalam kehidupan ini, ada dua cara yang
harus ditempuhnya yaitu: berusaha dan berdoa kepada Allah. Kedua hal ini harus
ditempuh, karena di dalam kehidupan ini ada hal-hal yang dapat dijangkau oleh
pemikiran manusia, tetapi ada pula yang tidak dijangkaunya. Oleh karena itu
kedua cara ini harus ditempuh secara bersama-sama.
22
Mengucap zikir pada dasarnya tidak dibatasi jumlah bilangan. Demikian pula
mengenai lafal, waktu, cara dan tempat melaksanakannya. Akan tetapi, zikir
seyogyanya dilakukan di tempat-tempat yang suci dilandasi dengan niat yang
ikhlas, di samping sikap kusyu dan tawadhu, Allah Swt berfirman:
Firman Allah Swt. di atas memuat tata cara (adab) berzikir, antara lain:
1) Zikir hendaknya dilakukan dengan sikap tadarru' (merasa dirinya hina dan papa
di hadapan Allah Swt). Dengan demikian orang yang berzikir harus
memperlihatkan sikap tawadhu' kepada-Nya.
2) Zikir dilakukan dengan rasa takut kepada Allah Swt. Takut kepada keagungan
dan kemuliaan Allah Swt.
3) Zikir dilakukan dengan suara yang lembut,pelan dan kusyuk.
d. Cara berzikir ada tiga macam, yaitu:
a. Zikir dengan hati
Zikir dengan hati ialah dengan cara bertafakur memikirkan ciptaan Allah Swt,
sehingga timbul di dalam pikiran kita bahwa Allah Swt. adalah Dzat yang Maha
Kuasa. Semua yang ada di dalam alam semesta ini pastilah ada yang menciptakan
dan mengaturnya, yaitu Allah Swt.
b. Zikir dengan perbuatan
Yaitu dengan melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Semua itu
mesti diawali dengan niat untuk mendapatkan ridha Allah Swt. Jadi, menuntut
ilmu, bersilaturahmi, mencari nafkah, dan amalan-amalan lainnya yang
diperintahkan oleh agama adalah termasuk dalam lingkup zikir dengan perbuatan
23
Zikir dengan ucapan yaitu dengan cara menyebut asma Allah atau dengan
mengucapkan kalimat-kalimat WD\\LEDK. Sehingga setiap kali menyebut-Nya
akan semakin bertambah keimanan kita kepada Allah Swt.
e. Adab Berdoa
1) Menghadap kiblat.
2) Memperhatikan saat yang tepat untuk berdoa, seperti di tengah malam dan
sehabis shalat fardhu.
3) Mengangkat kedua tangan setentang kedua bahu.
4) Memulai dengan istighfar, memuji Allah, dan membaca shalawat.
5) Harus ada sikap tawadhu' (rendah hati) dan Tadarru' (rendah diri) dan rasa
takut.
6) Hendaklah disertai dengan hati yang khusyu’ dan meyakini bahwa doanya
akan dikabulkan oleh Allah Swt.
Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam
shalatnya, dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang
tidak berguna, (Qs. Al-Mu'minun 23:3)
24
7) Menyederhanakan suara, antara bisik-bisik dengan suara keras. Firman
Allah :
25
4. Pada waktu seseorang sedang puasa.
5. Ketika turun hujan.
6. Sebelum dan sesudah.
7. Sesudah shalat lima waktu.
8. Di tengah malam (sepertiga malam yang terakhir)
9. Di antara azan dan iqamat.
10. Ketika I'tidal yang akhir dalam salat.
11. Ketika sujud dalam salat.
12. Ketika khatam (tamat) membaca Al-Quran 30 Juz.
13. Sepanjang malam, utama sekali sepertiga yang akhir dan waktu sahur.
14. Sepanjang hari Jumat, karena mengharap berjumpa dengan saatijabah (saat
diperkenankan doa) yang terletak antara terbit fajar hingga terbenam
matahari pada hari Jumat, terutama antara dua khutbah jumat.
15. Antara Zuhur dengan ‘Ashar dan antara ‘Ashar dengan Maghrib.
16. Pada saat kritis atau genting
17. Pada saat teraniaya.
18. Pada waktu minum air zam-zam.
26
ْ َط َمِئ ُّن قُلُوبُهُم بِ ِذ ْك ِر هَّللا ِ ۗ َأاَل بِ ِذ ْك ِر هَّللا ِ ت
َُط َمِئ ُّن ْالقُلُوب ْ الَّ ِذينَ آ َمنُوا َوت
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
(Qs. Ar-Rad 13:28)
i. Dengan sering kita berdoa setelah shalat fardu banyak manfaat yang akan
diperoleh, diantaranya:
1. Akan terhindar dari sifat sombong dan congkak.
2. Akan terhindar dari sifat gampang putus asa.
3. Hati dan pikiran kita akan tenang dan tentram.
4. Akan memberi motivasi atau dorongan yang kuat dalam menjalani
kehidupan ini.
5. Memberikan perlindungan dalam menempuh kehidupan.
6. Kita akan merasa semakin dekat dengan Allah Swt.
7. Di akhirat kelak, kita akan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah, yaitu
surga
27
heran, secara umum pengertian sholat Jumat adalah ibadah yang diwajibkan bagi
kaum laki-laki.
Hal ini diperkuat dengan hadist yang berbunyi, “Sebaik-baiknya hari yang
matahari terbit padanya adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, masuk
dan keluar dari surga dan hari kiamat hanya akan terjadi pada hari Jumat.” (HR.
Muslim).
Setelah sedikit memahami perihal pengertian sholat Jumat, maka penting juga
bagi umat muslim laki-laki untuk mengerti apa saja syarat sah pelaksanaan sholat
Jumat.
28
5. Sholat Jumat sudah dapat dimulai ketika khatib telah membacakan rukun dua
khutbah.
Selain itu, ada syarat wajib sholat Jumat yang juga tidak kalah penting untuk
dipahami, antara lain:
Beragama Islam.
Sudah deasa atau baligh.
Tidak gila atau mengalami gangguan mental lainnya.
Laki-laki (wanita tidak wajib sholat Jumat).
Sehat jasmani dan rohani (orang sakit tidak wajib sholat Jumat).
Bertempat tinggal tetap atau menetap atau bermukim (orang yang sedang
dalam perjalanan jauh tidak wajib sholat Jumat).
Orang yang sedang dalam perjalanan jauh tidak wajib mengerjakan sholat
Jumat. Hal ini merujuk pada hadis Rasulullah SAW. Artinya: "Bagi musafir
tidak wajib sholat Jumat." (HR. Daruquthni).
29
صاَل ِة ُ ْس َعلَ ْي ُك ْم ُجنَا ٌح َأ ْن تَ ْق
َّ صرُوا ِمنَ ال ِ ْض َر ْبتُ ْم فِي اَأْلر
َ ض فَلَي َ َوِإ َذا
30
umatnya.” (HR. Ahmad) Salat jamak dapat dilakukan pada salat zuhur dengan
ashar, atau maghrib dengan isya. Pelaksanaannya dapat dikerjakan dengan
mengumpulkan salat di awal waktu (jamak taqdim) atau akhir waktu (jamak
takhir). Contoh jamak taqdim yaitu mengerjakan salat dhuhur dan ashar sekaligus,
yang didirikan pada waktu salat dhuhur. Untuk jamak takhir misalnya,
mengerjakan salat zuhur dan ashar yang dilaksanakan pada waktu salat ashar. Ini
berlaku juga untuk jamak pada salat maghrib dan isya. Shalat Jamak Qashar
Karena qashar berkaitan langsung dengan keringanan saat safar, maka jamak
qashar berlaku pada mereka yang sedang melakukan perjalanan saja. Seseorang
dapat mengumpulkan dua salat pada satu waktu, sekaligus meringkas pada salat
yang memiliki empat rakaat. Jamak qashar tidak harus selalu satu paket untuk
dikerjakan sewaktu safar. Orang yang safar boleh melaksanakan jamak saja,
qashar saja, atau menggabungkan keduanya. Semua tergantung kondisi yang
dialami seseorang dalam perjalanannya.
telah bersabda :
يصلى لمريض قاءما لن استطاع فان لم: عن على ابن ابى طالب عن النبي صلى هللا عليه وسلــم قال
يستطع صل قاعدا فاءن لم يستطع ان يسجد او م براسه وجعل سجوده احفض من ركوعه قاان لم يستطع
يصلى قاعدا صلى على جنبه االيمان مستقيل القبتة فاان لم يستطع ان يصلى على جنتة االيمان صلى
) (رواه الدار قطني مستلقيا رجاله مما يليالقبتة
Artinya :
31
Dari sahabat Ali bin Abi Tholib Nabi SAW bersabda : “ sholat orang sakit
sambil berdiri jika mampu, jika tidak mampu sholatlah dengan duduk, jika ia tidak
mampu sujud, maka isyarat saja dengan kepalanya, tetapi hendaklah sujudnya
lebih rendah dari pada ruku’nya, jika ia tidsk msmpu sholat dengan duduk, maka
sholatlah dengan berbaring kesebelah kanan menghadap kiblat, jika tidak mampu
juga maka sholatlah ia dengan terlentang , kedua kakinya diarahkan ke kiblat. “
(HR.Ad-Daru Quthni)
Duduklah sperti pada cara duduk tahiyat awal (duduk diantara dua sujud )
kemudian berniat sesuai sholat yang mau dikerjakan, dan bertakbiratul
ihram sambil mengangkat kedua tangan serta membaca : هللا اكـــبر
Sesudah itu ruku ‘ yaitu dengan duduk membungkuk sedikit kearah depan
dengan membaca tasbih rukuk sebagaimana sholat biasanya (sholat
berdiri)
I’tidal yaitu duduk kembali seperti semula serta membaca tasbih i’tidal
yaitu :
بع سمع هللا لمن حمد ربنا لك الحمد ملء السموات وملء االرض وملء ما شـئت من شىيئ
32
Jika kita sholat dengan duduk tidak bisa, hendaklah kita sholat dengan
berbaring, yaitu seluruh anggota badan dihadapkan ke kiblat.
Yang dimaksud dengan berbaring ialah kita tidur miring diatas rusuk yang
sebelah kanan dengan membujur kesebelah selatan, telinga sebelah kanan
tertindih oleh kepala sebelah kanan pula.
Selanjutnya wajah dan perut, dada dan kaki menghadap kearah kiblat
dengan disertai niat dan bertakbir seperti biasa.
Untuk melakukan ruku’ dan sujud cukup dengan anggukan kepala atau
dengan menggunakan kedipan mata.
Jika semua tidak bisa dilakukan dengan anggukan kepala dan kedipan
mata, maka gunakanlah hati selama kita masih sadar. Demikianlah
seharusnya hingga salam selesai.
Untuk melakukan ruku’ dan sujud cukup dengan melakukan kedipan mata,
jika kedipan mata tidak bisa maka cukup dalam hati saja selama kita masih
sadar.
Oleh karena pentingnya sholat, maka dalam kondisi apapun selama kita
sadar dan akal masih sehat kita wajib melaksanakannya.
33
memejamkan lebih kuat ketika sujud. Dan jika tidak sanggup juga sholat dengan
menggerakan kepala dan isyarat mata, hendaklahh ia sholat dengan hatinya, dia
berniat ruku, sujud dan berdiri serta duduk. Masing-masing orang akan diganjar
sesuai dengan niatnya.
34
Sementara itu, menurut ahli fiqih, sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan di
akhir sholat atau setelahnya karena adanya kekurangan, baik dengan
meninggalkan apa yang diperintahkan atau mengerjakan apa yang dilarang tanpa
sengaja.
Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits dan dikisahkan oleh Abu Sa'id Al
Khudri, Rasulullah SAW bersabda:
Sebab Sujud Sahwi Seperti yang dikutip dari buku Sujud Sahwi, Sujud
karena Lupa dalam Shalat yang ditulis oleh Al Allamah Syaikh Muhammad bin
Shalih Al-ÕUtsaimin, penjelasan mengenai sebab-sebab dilakukan sujud sahwi
terdapat tiga kondisi, yaitu menambah, mengurangi, dan ragu dalam sholat fardhu
atau sunnah karena lupa.
Oleh sebab itu, diwajibkan untuk melakukan sujud sahwi. Berikut ini tata
cara lengkap mengenai sujud sahwi yang dirangkum oleh detikcom.
Menurut sejumlah hadits dan disepakati para ulama, sujud sahwi dilakukan
sebanyak dua kali sebelum salam seberapa pun kesalahan dalam sholatnya. Sujud
sahwi menurut sunnah dilakukan di dalam salam.
35
صاَل تَهُ َس َج َد َسجْ َدتَي ِْن فَ َكبَّ َر فِي ُك ِّل َسجْ َد ٍة َوهُ َو َجالِسٌ قَب َْل َأ ْن يُ َسلِّ َم
َ فَلَ َّما َأتَ َّم
"Beliau (Nabi) sholat dua rakaat kemudian memberi salam kemudian bertakbir
lalu sujud seperti sujud biasa atau lebih lama. Kemudian Beliau mengangkat
kepalanya lalu bertakbir kemudian meletakkan kepalanya lalu bertakbir lalu
sujud seperti sujudnya yang biasa atau lebih panjang. Kemudian Beliau
mengangkat kepalanya dan bertakbir," (HR. Imam Bukhari, Muslim, dan Abu
Hurairah).
3)
ُس ْب َحانَ َم ْن اَل يَنَا ُم َواَل يَ ْسهُو
Bacaan latin: Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw.
Artinya: "Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa.
36
Menurut Syekh Abdullah Bafadhl, cara sujud sahwi dilakukan dengan
melakukan dua kali sujud sebelum salam. Bila seseorang lupa melakukan sujud
sahwi, maka dianjurkan untuk masuk kembali ke dalam sholat dan melakukan
sujud sahwi.
"Sujud sahwi meski banyak (yang dilupakan dalam sholat) tetap dua sujud
seperti sujud sholat. Tempat sujud sahwi adalah waktu antara tasyahud akhir
dan salam. Kesunahan sujud sahwi luput sebab salam secara sengaja, demikian
juga luput bila lupa tetapi jeda setelah salam terlalu lama. Tetapi ketika jeda
setelah salam cukup singkat, maka ia melakukan sujud sahwi. Artinya, ia
kembali masuk ke dalam sholat." (Lihat Syekh Abdullah Bafadhl, Al-
Muqaddimah Al-Hadhramiyyah, [Beirut: Darul Fikr, 2012 H/1433-1434 M],
juz I, halaman 244-246).
Oleh karena itu, hukum mengerjakannya dalam sholat sunnah adalah sama
dengan hukum mengerjakannya dalam sholat fardhu.
Sementara itu, Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri mengatakan, mayoritas
ulama berpendapat bahwa seorang makmum yang lupa di belakang imam tidak
wajib melakukan sujud sahwi. Kecuali imam yang lupa. "Maka ia (makmum)
wajib melakukan sujud bersamanya," kata dia.
5) Sujud Tilawah
Sujud tilawah adalah sujud yang dikerjakan karena membaca atau mendengar
bacaan ayat-ayat sajdah di dalam sholat maupun di luar sholat. Sujud tilawah
disebut juga dengan sujud bacaan.
37
Dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah SAW membacakan Al-Qur'an untuk kami.
Apabila melalui ayat sajdah beliau langsung takbir dan sujud, dan kami pun
sujud bersama beliau. (HR. Abu Daud, Baihaqi, dan Hakim).
"Jika anak Adam membaca ayat sajdah lantas sujud, maka menyingkirlah setan
sambil menangis dan berkata, "Celakalah diriku, ia (Anak Adam) diperintahkan
sujud dan ia patuh lalu sujud, maka baginyalah surga. Sedang aku sendiri
diperintahkan untuk bersujud namun aku menolak, maka untukku neraka." (HR.
Muslim, dan Ibnu Majah dalam Nashbur Roayah Volume 2 halaman 178).
Jika saat kita sholat dan membaca ayat sajdah, maka kita hendaknya langsung
sujud tanpa melakukan rukuk dan i'tidal lebih dulu. Setelah membaca doa atau
bacaan sujud tilawah selesai, sebaiknya kembali ke posisi berdiri seperti
semula dan melanjutkan sholat.
Jika dalam sholat berjamaah makmum mendengar bacaan ayat sajdah dicakan,
maka makmum tidak boleh melakukan sujud tilawah jika imam tidak
melakukannya. Sebaliknya, jika imam melakukannya, maka makmum harus
ikut melakukannya juga.
2. Di Luar Sholat
Segeralah bertakbir lalu sujud sebanyak satu kali, kemudian bertakbir lagi
untuk bangun dari sujud. Bisa juga langsung sujud sebagaimana sujud dalam
sholat tanpa didahului dengan takbir.
38
Arab-Latin: "Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo
sam'ahu, wa bashorohu bi khaulihi wa kuuwatihi fatabarakallahu ahsanul
kholiqiin."
3. SUJUD SYUKUR
a. Pengertian Dan Dalil Sujud Syukur
Syukur secara bahasa artinya adalah terimakasih, dan menurut istilah sujud
syukur adalah sujud yang dilakukan sebagai tanda terima kasih
seorang hamba kepada Sang Pencipta, yaitu Allah swt. Oleh karena itu,
sujud syukur merupakan ungkapan rasa terima kasih kepada Allah swt.
atas segala nikmat dan karunia yang diberikan kepada kita.
Mensyukuri nikmat yang Allah berikan dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Salah satu caranya, yaitu sujud syukur.
Firman Allah :
َوِإ ْذ تََأ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَِئ ْن َشكَرْ تُ ْم َأَل ِزي َدنَّ ُك ْم ۖ َولَِئ ْن َكفَرْ تُ ْم ِإ َّن َع َذابِي لَ َش ِدي ٌد
Artinya :
”Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS.
Ibrahim : 7)
39
فَ ْاذ ُكرُونِي َأ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوا لِي َواَل تَ ْكفُرُو ِن
Artinya :
”Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-
Ku”. (QS. Al-Baqarah :152)
Sementara itu hukum bersyukur dengan cara melakukan sujud syukur adalah
sunnah.
(H.R. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan at-Turmudzi yang menganggapnya sebagai
hadits hasan).
Artinya :
40
” Dari ‘Abdurrahmaan bin ‘Auf: Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam pernah bersabda: “Aku bertemu dengan Jibriil ‘alaihis-salaam, lalu ia
memberikan kabar gembira kepadaku dengan berkata : ‘Sesungguhnya Rabbmu
telah berfirman : Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadamu, maka aku
akan mengucapkan shalawat kepadanya. Barangsiapa yang mengucapkan salam
kepadamu, maka aku akan mengucapkan salam kepadanya’. (Mendengar hal itu),
aku pun bersujud kepada Allah bersyukur kepada-Nya”. (H.R. Baihaqi dan
Hakim)
Dalam prakteknya, ada hal-hal yang menyebabkan Nabi Muhammad saw dan
shalat melaksanakan sujud syukur, yaitu :
a. Ketika Nabi Muhammad saw mendapat surat dari Ali yang isinya kabar
gembira bahwa suku Hamzan masuk Islam.
b. Ketika malaikat jibril memberi kabar gembira kepada Nabi Muhammad saw.
bahwa orang yang selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. akan
diberi rahmat dan keselamatan.
c. Ketika mendengar kematian Musailamah al-Kadzdzab mati, Abu Bakar
melaksanakan sujud syukur.
d. Ka`ab bin Abdul Malik melaksanakan sujud syukur ketika mendengar
bahwa tobatnya diterima oleh Allah swt.
41
b. Takbiratul ihram
c. Sujud
e. Salam
Pada sujud syukur tidak disyaratkan wudhu, suci pakaian dan tempat, juga
tidak disyaratkan adanya takbir dan menghadap kiblat. Walaupun demikian
dianjurkan untuk bersih badan, pakaian dan tempat sebelum melaksanakan sujud
syukur, dan menghadap kiblat jika memungkingkan.
42
dari siksa-Mu pada hari hamba-hamba-Mu dibangkitkan, terimalah taubatku,
sesunguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang.”
Terhindar dari sifat sombong, karena apa yang diraih manusia berasal dari
Allah swt
Di akherat akan disediakan tempat yang istimewa bagi manusia yang
pandai bersyukur
Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan secara spontan. Misalkan, ketika
seseorang mendapatkan nikmat, atau baru saja mendapatkan kabar yang
menggembirakan, maka seketika itu juga ia melakukan sujud syukur tanpa
menunda-nundanya. Meskipun boleh-boleh saja seseorang melakukan sujud
syukur setiap hari, setiap ba’da shalat, atau kapan pun ia mau.
Tetapi sujud syukur lebih dianjurkan dilakukan oleh seseorang yang baru
saja mendapat kenikmatan-kenikmatan yang spesial seperti Lulus Ujian, naik
kelas, memenangi lomba tingkat nasional, dan lain sebagainya. Kenikmatan-
kenikmatan tersebut tidak terjadi belum tentu kita dapatkan setahun sekali.
Adapun cara melakukannya adalah dengan satu kali sujud dan dilakukan di
luar shalat. Meskipun syarat sujud syukur boleh tidak suci tetapi tentunya lebih
baik (afdhal) bila melakukan selagi suci dari hadast dan najis.
43
Caranya, yaitu sebaiknya suci dari hadas dan najis, berdiri menghadap
kiblat, kemudian niat sujud syukur bersamaan takbiratul ihram, setelah itu
langsung sujud satu kali, lalu duduk untuk mengucapkan salam.
Puasa yang murni biasanya dilakukan dengan menahan diri untuk makan
dan minum dalam kurun waktu tertentu, umumnya puasa dilaksanakan
dalam kurun waktu satu hari atau selama 24 jam, atau juga bisa beberapa
hari. Lamanya periode puasa ini bergantung pada ketentuan puasa.
Perlu diketahui bahwa puasa ada puasa lain yang hanya membatasi
seseorang untuk mengkonsumsi zat atau makanan tertentu. Perlu Grameds
ketahui bahwa puasa juga dapat membatasi seseorang dari berbagai aktivitas
yang berhubungan dengan aktivitas seksual. Karena umumnya puasa
dilaksanakan untuk menunaikan ibadah dalam suatu agama, selain itu puasa
juga kerap dilaksanakan untuk menaikkan tingkat kespiritualan seseorang.
Puasa dengan tujuan seperti itu biasanya dilakukan oleh seseorang yang
sudah sering bertapa atau rahib. Kesimpulannya, puasa dilakukan untuk
menahan diri dengan cara mengekang diri dari berbagai macam tujuan serta
44
keinginan. Puasa kerap diartikan sebagai kegiatan yang sangat berguna
untuk menekan nafsu duniawi pada diri manusia.
Pelaksanaan puasa yang sesuai dengan syariat islam adalah dengan menahan
diri dari makan minum serta semua perbuatan yang dapat membatalkan
puasa dari terbitnya matahari hingga matahari tenggelam dengan diawali
niat yang sudah tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an. Puasa ditujukan
untuk dapat membentuk serta menanamkan sikap-sikap teladan dan
meningkatkan ketakwaan seorang Muslim kepada Allah SWT.
45
mendapatkan dosa atau ganjaran. Berikut ini daftar puasa yang termasuk dalam
puasa wajib.
Puasa wajib Ramadhan
Puasa yang disebabkan karena bernazar
Puasa denda atau kafarat
Puasa ganti atau qadha
Puasa Sunnah atau shaum Sunnah merupakan jenis puasa yang apabila
dikerjakan maka akan mendapatkan pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak
mendapat dosa dan pahala. Berikut ini daftar puasa yang termasuk dalam puasa
Sunnah.
Puasa senin kamis tiap minggu
Puasa Sunnah enam hari yang dilaksanakan pada bulan Syawal, kecuali saat
hari raya Idul Fitri.
Puasa sunah arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah untuk umat muslim yang tidak
melaksanakan ibadah haji.
Puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah untuk umat muslim yang tidak
melaksanakan ibadah haji.
Puasa Daud atau sehari puasa besoknya tidak, puasa ini dilaksanakan untuk
meneladani puasa miliki Nabi Daud.
Puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram.
Puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.
Puasa Yaumul Bidh, sekitar tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan.
Puasa Nisfu Sya’ban dilaksanakan pada pertengahan bulan Sya’ban.
Puasa Asyhurul Hurum yang dilakukan pada bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah,
Muharram, dan bulan Rajab.
46
Umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa pastilah memiliki
beberapa syarat-syarat wajib menurut syariat islam yang harus terpenuhi.
Berikut ini syarat wajib ibadah puasa menurut syariat islam.
1) Syarat Wajib Puasa Menurut Syariat Islam
Beragama Islam dan menyembah Allah SWT.
Sudah baligh atau sudah cukup umur.
Kondisi akalnya sehat dan waras.
Keadaan rohani dan jasmani yang sehat.
Bukan termasuk musafir yang sedang melakukan perjalanan panjang dan
jauh.
Dalam keadaan yang suci dari hadas besar.
Memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk melaksanakan puasa.
a. Islam
Rukun pertama dalam melaksanakan ibadah puasa di agama islam
adalah sesroang haruslah memeluk atau beragama islam seperti yang telah
disampaikan pada syarat berpuasa menurut syariat islam.
b. Membaca niat
Membaca niat serta doa puasa merupakan tahapan yang sangat
penting untuk dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa. Umat muslim
47
akan membaca niat sebelum mereka menjalankan ibadah puasa tepatnya
setelah mereka melaksanakan sahur atau juga dapat dilakukan sebelum fajar
tiba. Ada beberapa hadist yang menyatakan bahwa pembacaan niat dan doa
dapat dilakukan malam harinya sebelum tidur.
48
c. Menahan serta mengontrol diri
Ketika berpuasa, umat muslim menahan serta mengontrol diri
mereka dari segala hawa nafsu baik hawa nafsu makanan, minuman,
kegiatan seksual, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa.
a) Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan berhak
untuk mentasharrufkan (mengedarkanya).
b) Orang yang diberi, syaratnya berhak memiliki. Dengan demikian tidak syah
memberi kepada.anak yang masih dalam kandungan ibunya atau memberi
kepada binatang, karena keduanya tidak berhak memiliki sesuatu.
c) Ijab dan qabul, ijab ialah pernyataan pemberian dari orang yang memberi
sedangkan qobul ialah pernyataan orang yang menerima pemberian.
d) Barang yang diberikan, syaratnya barang yang dapat di jual atau dapat
dimanfaatkan.
Adapun hukum shadaqah wajib apa bila sudah ditentukan ukuran, bentuk
dan waktunya seperti halnya zakat, dan sunnah muakkadah bila tidak ditentukan
jumlah dan waktunya.
B. Pengertian Hibah
49
Hibah adalah pemberian sesuatu barang dari seseorang kepada orang lain
tanpa suatu sebab, tanpa adanya ikatan apa-apa dan tidak mengharapkan
imbalan kecuali ridha Allah SWT. Dari segi bentuknya hibah ini berbentuk
materi atau barang yang bisa bertahan lama. Sedangkan obyek yang diberinya
bersifat perorangan bukan organisasi. Adapun dari segi macamnya hibah
terbagi menjadi dua yaitu: pertama, hibah benda yaitu, menghibah kan suatu
benda untuk memilikinya. Kedua, hibah manfaat suatu benda atau barang tetapi
status kepemilikan tetap pada pemberi. Adapun rukun dan syarat hibah antara
lain:
a) Rukun Hibah
Orang yang memberikan hibah (wahib)
Orang yang diberi hibah (mauhub lahu)
Barang yang dihibahkan (mauhub)
Akad (ijab qobul)
50
C. Syarat Hibah
a) Syarat wahib
Baligh dan berakal
Dilakukan atas kemauan sendiri
Dapat melakukan tindakan hokum
Pemilik barang yang dihibahkan
b) Syarat mauhub
Jelas ada wujudnya tidak samar
Mempunyai nilai atau harga tertentu
Barang yang dihibahkan benar-benar barang milik orang yang
menghibahkan
D. Pengertian Hadiah
Hadiah adalah pemberian suatu barang oleh seseorang kepada orang lain untuk
memuliakan atau sebagai penghormatan atau penghargaan kepada yang di beri.
Adapun hukumnya adalah boleh. Tetapi ada pula hadiah yang dilarang oleh
agama, yaitu hadiah yang mengarah pada risywah atau suap. Rosulullah SAW.
Bersabda:
رواه ابو د ود.من استعملنا ه عمل فر ز قنا ه رزقا فمااخد بعدذدلك فهو غلول.
“Barangsiapa yang kami pekerjakan pada suatu pekerjaan, kemudian kami beri
gaji, maka apa yang diimbalkan lebih dari itu berarti suatu penipuan.” (HR. Abu
Daud)
51
Penerima
Ijab qobiul
Barang atau benda yang diberikan
Syarat – syarat Hadiah
Orang yang member hadiah sehat akalnya dan tidak dibawah perwalian
orang lain
Penerima hadiah bukanlah orang yang memintanya.artinya hadiah yang
diberikan kepada yang memintanya tidak termasuk hadiah
Barang yang di hadiahkan harus bermanfaat bagi penerimanya
52
3. Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah, Rasul-Nya, dan para
ulama.
4. Air atau cairan yang suci itu didapatkan dengan cara-cara yang halal yang
tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.
53