-Hadas, yaitu keadaan diri pada seorang muslim yang menyebabkan ia tidak suci, dan tidak
sah untuk mengerjakan sholat
1.Hadas digolongkan menjadi dua bagian:
-Hadas kecil
-Hadas besar
a.Macam-macam hadas kecil diantaranya:
-Mengeluarkan sesuatu dari qubul atau dubur, meskipun kentut.
-Tidur nyenyak, dengan miring ataupun telentang (hilang akal)
-Menyentuh kemaluan
Cara bersuci dari hadas kecil seperti diatas dengan cara berwudhu atau tayamum
-Najis, menurut bahasa berarti kotor, tidak bersih atau tidak suci. Sedangkan menurut istilah
adalah kotoran yang seorang muslim wajib membersihkan diri dan mencuci apa-apa yang
terkena najis.
Ket: Dari benda-benda najis diatas adalah najis yang harus dibersihkan dari badan, pakaian,
dan tempat ketika akan sholat. Maka pengertian dari khomr dan daging babi tentu bukan najis
seperti yang dimaksud secara syar’i.
Maksud nya kotor tidak boleh diminum bukan tidak boleh dipegang, demikian pula
judi itu kotor, artinya tidak boleh dikerjakan.
b.Macam-macam najis
Dari uraian diatas dapat di simpulkan, bahwa cara membersihkan najis yang kena
badan, pakaian, dan tempat hendaknya disesuaikan dengan tingkat najisnya. Apapun jenis
najis itu dapat dibedakan menjadi:
-Najis ringan (Mukhafaffah), yaitu naijs yang cara mensucikannya cukup memercikan air
kepada tempat atau benda yang di kenainya. Contoh najis ini adalah kencing bayi laki-laki
yang belum makan makanan, kecuali asi.
-Najis berat (Mughaaladzah), yaitu najis yang harus dibersihkan dengan air sebanyak 7
kali, salah satunya dicampur dengan tanah. Contoh najis ini adalah terkena air liur anjing atau
jilatan anjing.
-Najis yang dimaafkan (Ma’fu), yaitu najis yang dimaafkan karena sulit untuk
mengenalinya. Contoh najis ini adalah terkena percikan najis dijalanan.
o SUJUD TILAWAH
Sujud tilawah yaitu sujud karena membaca atau mendengar ayat-ayat Al-Qur’an tertentu,
yakni yang dinamakan ayat-ayat sajadah. Bacaan sujud tilawah
: َص َرهُ تَبَا َركَ هَّللا ُ َأحْ َسنُ ْالخَ الِقِين َ “ َس َج َد َوجْ ِهى لِلَّ ِذى خَ لَقَهُ َو
َّ صو ََّرهُ َو َش
َ َق َس ْم َعهُ َوب
o SUJUD SAHWI
Sujud sahwi yaitu sujud yang dilakukan orang yang shalat, sebanyak dua kali untuk menutup
kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan shalat, baik kekurangan raka’at, kelebihan
raka’at, atau karena ragu-ragu yang disebabkan karena lupa.
oSUJUD SYUKUR
Sujud syukur yaitu sujud yang dilakukan karena kita menerima kenikmatan atau mendengar
berita yang menggembirakan. Bacaan sujud syukur
Subhânakallâhumma Anta Rabbî haq-qan haqqâ, sajadtu laka yâ Rabbî ta-’abbudan wa riqqâ.
Allâhumma inna ‘amalî dha’îfun fadha’i lî. Allâhumma qinî ‘adzâbaka yawma tub’atsu
‘ibâduka wa tub ‘alayya innaka Antat tawwâbur Rahîm.”
KETENTUAN SHALAT BERJAMAAH
Pengertian dan Hukumnya
Shalat berjamaah yaitu shalat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
secara bersama-sama, yang satu menjadi imam dan yang lain makmum.
Pengertian Doa
Doa menurut bahasa adalah memanggil atau memohon sesuatu, sedangkan
menurut istilah adalah permohonan sesuatu yang disampaikan manusia sebagai
makhluk kepada Allah Swt sebagai Sang Pencipta dengan merendahkan diri dan
tunduk kepada-Nya, baik untuk kepentingan hidup di dunia maupun di akherat.
Adab Berdoa
1. Menghadap kiblat.
2. Memperhatikan saat yang tepat untuk berdoa, seperti di tengah malam dan
sehabis shalat fardhu.
3. Mengangkat kedua tangan setentang kedua bahu.
4. Memulai dengan istighfar, memuji Allah, dan membaca shalawat.
5. Harus ada sikap tawadhu' (rendah hati) dan Tadarru' (rendah diri) dan rasa
takut.
6. Hendaklah disertai dengan hati yang khusyu’ dan meyakini bahwa doanya
akan dikabulkan
oleh Allah Swt.
7. Menyederhanakan suara, antara bisik-bisik dengan suara keras.
8. Tidak berdoa untuk keburukan atau memutus tali silaturahim.
9. Tidak terburu-buru, maka doanya tidak akan dikabulkan.
10. Berdoa tidak boleh setulus hati dan berkata kepada Allah
11. Memilih kalimat-kalimat yang luas maknanya, tidak tertuju kepada
kepentingan yang sesaat dan ruang lingkupnya sempit. Misalnya: perkataan
pangkat, jabatan, lulus ujian diganti kebaikan dunia. Perkataan uang, materi
tertentu diganti dengan rezeki yang luas. Perkataan badan langsing, kurus, kuat,
dan lain-lain diganti dengan kesehatan. Perkataan pintar, ilmu tinggi diganti
dengan ilmu yang manfaat. Perkataan anak yang bergelar tinggi diganti dengan
anak yang saleh
12. Jangan mendoakan diri, keluarga, anak, harta, pelayan dengan doa yang
buruk Isi doanya dimulai dari mendoakan diri sendiri dulu, baru untuk yang lain
13. Menyapu muka dengan kedua telapak tangan setelah selesai berdoa.
c. Sunah Khotbah
1. Jumat Khotbah Jumat dilaksanakan di atas mimbar atau tempat yang tinggi.
2. Khotbah Jumat disampaikan dengan kalimah yang fasih, terang, dan mudah
dipahami.
3. Khatib menghadap ke jamaah Shalat Jumat.
4. Khatib membaca shalawat atau yang lainnya di antara dua khotbah.
5. Khatib menertibkan tiga rukun, yaitu dimulai dengan puji-pujian, salawat Nabi,
dan berwasiat. Jamaah Shalat Jumat hendaklah diam, tenang dan
memperhatikan khotbah Jumat.
6. Khatib hendaklah memberi salam.
7. Khatib hendaklah duduk di kursi mimbar sesudah memberi salam dan
mendengarkan adzan.
1. Jarak perjalanan sekurang-kurangnya dua hari perjalanan kaki atau dua marhalah(yaitu
sama dengan 138 km)
2. Berpergian bukan untuk maksiat
3. Shalat yang boleh di Qasar adalah sholat yang berjumlah 4 raka’at saja dan bukan qadha
4. Niat mengqashar pada waktu taqbiratul iqram
5. Tidak makmum kepada orang yang bukan musaffir
Dan menurut Abd.Rahman Al-Jazairi dalam Kitabul Fiqih alal Madzahibil Arba’ah
dinyatakan 81 km
2.Sholat Jama’
Sholat jama’ ialah sholat yang dikumpulkan,misalnya Dzuhur dengan Ashar,Magfibh dengan
Isya,di dalam satu waktu
o Jika sholat dzhur dengan ashar dikerjakan pada waktu dzuhur dengan magribh dengan
isya,dilakukan pada waktu magribh,maka jama seperti itu disebut sebagai Jama’ Taqdim
o Jika dilakukan sebaliknya disebut “Jama Takhir” misalnya zhur dengan dilakukan pada
waktu ashar dan magrib dengan isya,dikerjakan pada waktu isya
Syarat jama’taqdim: