Anda di halaman 1dari 99

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Oleh
UMAYRA HIJRIAH
P1337420921208

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2022
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
KASUS INDIVIDU

Oleh
UMAYRA HIJRIAH
P1337420921208

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2022
LAPORAN PENDAHULUAN KASUS INDIVIDU
HALUSINASI

A. Konsep Halusinasi
1. Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh
pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan, atau penghiduan tanpa stimulus yang nyata Keliat, (2011) dalam
Zelika, (2015). Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau pengalaman persepsi
yang tidak sesuai dengan kenyataan Sheila L Vidheak, (2001) dalam Darmaja (2014).

Menurut Pambayung (2015) halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia


dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia
luar). Halusinasi adalah persepsi atau tanggapan dari pancaindera tanpa adanya
rangsangan (stimulus) eksternal (Stuart & Laraia, 2013). Halusinasi merupakan
gangguan persepsi dimana pasien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak
terjadi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, yang dimaksud dengan halusinasi adalah


gangguan persepsi sensori dimana klien mempersepsikan sesuatu melalui panca indera
tanpa ada stimulus eksternal. Halusinasi berbeda dengan ilusi, dimana klien mengalami
persepsi yang salah terhadap stimulus, salah persepsi pada halusinasi terjadi tanpa
adanya stimulus eksternal yang terjadi, stimulus internal dipersepsikan sebagai sesuatu
yang nyata ada oleh klien.

2. Tanda dan Gejala

Beberapa tanda dan gejala perilaku halusinasi adalah tersenyum atautertawa


yang tidak sesuai, menggerakkan bibir tanpa suara, bicarasendiri,pergerakan mata
cepat, diam, asyik dengan pengalamansensori,kehilangan kemampuan membedakan
halusinasi dan realitas rentangperhatian yang menyempit hanya beberapa detik atau
menit, kesukaranberhubungan dengan orang lain, tidak mampu merawat diri. Berikut
tanda dan gejala menurut jenis halusinasi Stuart & Sudden dalam Yusalia (2015).
Jenis halusinasi Karakteriostik tanda dan gejala
Pendengaran Mendengar suara-suara / kebisingan, paling sering suara
kata yang jelas, berbicara dengan klien bahkan sampai
percakapan lengkap antara dua orang yang mengalami
halusinasi. Pikiran yang terdengar jelas dimana klien
mendengar perkataan bahwa pasien disuruh untuk
melakukan sesuatukadang-kadang dapat membahayakan.

Stimulus penglihatan dalam kilatan


cahaya, gambar giometris, gambar karton dan atau
panorama yang luas dan komplek. Penglihatan dapat
Penglihatan berupa sesuatu yang menyenangkan /sesuatu yang
menakutkan seperti monster.

Membau bau-bau seperti bau darah, urine, fases


umumnya baubau yang tidak menyenangkan. Halusinasi
penciuman biasanya sering akibat stroke, tumor, kejang /
Penciuman dernentia.

Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urine, fases.

Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa


Pengecapan stimulus yang jelas rasa tersetrum listrik yang datang dari
tanah, benda mati atau orang lain.
Perabaan Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah divera
(arteri), pencernaan makanan.

Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak


Sinestetik Kinestetik

3. Jenis-jenis Halusinasi

Menurut Stuart (2013) dalam Yusalia (2015), jenis halusinasi antara lain :
a. Halusinasi pendengaran (auditorik) 70 %
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara – suara orang,
biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang
dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu.
b. Halusinasi penglihatan (visual) 20 %
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya,
gambaran geometrik, gambar kartun dan / atau panorama yang luas dan kompleks.
Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
c. Halusinasi penghidu (olfactory)
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang menjijikkan
seperti: darah, urine atau feses. Kadang – kadang terhidu bau harum.Biasanya
berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dementia.

d. Halusinasi peraba (tactile)

Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang
terlihat. Contoh : merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati atau orang
lain.
e. Halusinasi pengecap (gustatory)
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan menjijikkan,
merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses.
d. Halusinasi cenesthetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir
melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.
e. Halusinasi kinesthetic
Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak.

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian Keperawatan
Menurut Stuart (2009). Bahwa faktor-faktor terjadinya halusinasi meliputi:
1) Faktor predisposisi
Faktor predisposisi atau faktor yang mendukung terjadinya halusinasi menurut
Stuart (2013) adalah :

a. Faktor biologis
Pada keluarga yang melibatkan anak kembar dan anak yang diadopsi menunjukkan
peran genetik pada schizophrenia.Kembar identik yang dibesarkan secara terpisah
mempunyai angka kejadian schizophrenia lebih tinggi dari pada saudara sekandung
yang dibesarkan secara terpisah.
b. Faktor psikologis
Hubungan interpersonal yang tidak harmonis akan mengakibatkan stress dan
kecemasan yang berakhir dengan gangguan orientasi realita.
c. Faktor sosial budaya
Stress yang menumpuk awitan schizophrenia dan gangguan psikotik lain, tetapi tidak
diyakini sebagai penyebab utama gangguan.

2. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi atau faktor pencetus halusinasi menurut Stuart (2009) adalah:
a. Biologis
Stressor biologis yang berhubungan dengan respon neurobiologis maladaptif adalah
gangguan dalam komunikasi dan putaran umpan balik otak dan abnormalitas pada
mekanisme pintu masuk dalam otak, yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk
secara selektif menanggapi stimulus.

b. Lingkungan

Ambang toleransi terhadap stres yang ditentukan secara biologis berinteraksi dengan
stresor lingkungan untuk menentukan terjadinyagangguan prilaku.
c. Stres sosial / budaya
Stres dan kecemasan akan meningkat apabila terjadi penurunan stabilitas keluarga,
terpisahnya dengan orang terpenting ataudisingkirkan dari kelompok.
d. Faktor psikologik
Intensitas kecemasan yang ekstrem dan memanjang disertai terbatasnya kemampuan
mengatasi masalah dapat menimbulkan perkembangan gangguan sensori persepsi
halusinasi.
e. Mekanisme koping
Menurut Stuart (2013) perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi pasien dari
pengalaman yang menakutkan berhubungan dengan respons neurobiologis maladaptif
meliputi: regresi, berhunbungan dengan masalah proses informasi danupaya untuk
mengatasi ansietas, yang menyisakan sedikit energi untuk aktivitas sehari-hari.
Proyeksi, sebagai upaya untuk menejlaskan kerancuan persepsi dan menarik diri.

f. Sumber koping
Menurut Stuart (2013) sumber koping individual harus dikaji dengan pemahaman
tentang pengaruh gangguan otak pada perilaku. Orang tua harus secara aktif mendidik
anak–anak dan dewasa muda tentang keterampilan koping karena mereka biasanya
tidak hanya belajar dari pengamatan. Disumber keluarga dapat pengetahuan tentang
penyakit, finensial yang cukup, faktor ketersediaan waktu dan tenaga serta
kemampuan untuk memberikan dukungan secara berkesinambungan.

g. Perilaku halusinasi

Menurut Towsend (2016), batasan karakteristik halusinasi yaitu bicara teratawa


sendiri, bersikap seperti memdengar sesuatu,berhenti bicara ditengah – tengah kalimat
untuk mendengar sesuatu, disorientasi, pembicaraan kacau dan merusak diri sendiri,
orang lainserta lingkungan.
2. Pohon Diagnosa
Resiko mencederai diri sendiri, lingkungan, orang lain

haluninasi (pendengaran, penglihatan,


pengecapan, perabaan dan
penciuman)

Isolasi sosial

Harga diri rendah

3. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


1) Masalah keperawatan
a. Resiko mencederai diri, lingkungan, orang lain
b. Gangguan sensori persepsi: haluninasi
c. Isolasi sosial: menarik diri
2) Data yang perlu dikaji
a. Resiko mencederai diri, lingkungan, orang lain
Data subyektif:
a) Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
b) Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal
atau marah.
c) Data objektif
d) Mata merah, wajah agak merah.
e) Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai:berteriak, menjerit memukul diri
sendiri, orang lain.
f) Ekspresi marah saat membicerakan orang, pandangan tajam.
g) Merusak dan melempar barang-barang
b. Gangguan sensori persepsi: haluninasi
Data subjektif
a) Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus
nyata.
b) Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus
c) Klien merasakan sesuatu
d) Klien merasa ada sesuatu padakulitnya
e) Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar
f) Data objektif
g) Klien berbicara dan tertawa sendiri
h) Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu
i) Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
j) Disorientasi
c. Isolasi sosial: menarik diri
1) Data subjektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahi apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
2) Data objektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan,
ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup,apatis, ekspresi sedih, komunikasi
verbal kurang, aktivitas menurun.
4. Analisa data
Data Masalah
Data Subjektif : Halusinasi
- Mendengar suara-suara atau
kegaduhan
- Mendengar suara yang mengajak
bercakap-cakap
- Mendengar suara menyuruh
melakukan sesuatu yang berbahaya
Data Objektif :
- Bicara atau tertawa sendiri
- Marah marah tanpa sebab
- Mengarahkan telinga ke posisi
tertentu.
- Menutup telinga

5. Diagnosa Keperawatan
Menurut NANDA (2017) diagnosa keperawatan utama pada klien dengan prilaku
halusinasi adalah Halusinasi (pendengaran, penglihatan, pengecapan, perabaan dan
penciuman). Sedangkan diagnosa keperawatan terkait lainnya adalah Isolasi social dan
Resiko menciderai diri sendiri, lingkungan dan orang lain.
6. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan yang diberikan pada klien tidak hanya berfokus pada masalah
halusinasi sebagai diagnose penyerta lain. Hal ini dikarenakan tindakan yang
dilakukan saling berkontribusi terhadap tujuan akhir yang akan dicapai. Rencana
tindakan keperawatan pada klien dengan diagnose gangguan persepsi sensori
halusinasi meliputi pemberian tindakan keperawatan berupa terapi generalis individu
yaitu (Kanine, E., 2012) :
a. Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik,
b. Patuh minum obat secara teratur.
c. Melatih bercakap-cakap dengan orang lain,
d. Menyusun jadwal kegiatan dan dengan aktifitas
e. Terapi kelompok terkait terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi.
Rencana tindakan pada keluarga (Keliat, dkk. 2014) adalah
a. Diskusikan masalah yang dihadap keluarga dalam merawat pasien
b. Berikan penjelasan meliputi : pengertian halusinasi, proses terjadinya halusinasi, jenis
halusinasi yang dialami, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinya halusinasi.

c. Jelaskan dan latih cara merawat anggota keluarga yang mengalami halusinasi :
menghardik, minum obat, bercakap-cakap, melakukan aktivitas.

d. Diskusikan cara menciptakan lingkungan yang dapat mencegah terjadinya halusinasi.

e. Diskusikan tanda dan gejala kekambuhan

f. Diskusikan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk follow up


anggota keluarga dengan halusinasi.
7. Pelaksanaan Keperawatan
Implementasi disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan. Pada situasi nyata
sering pelaksanaan jauh berbeda dengan rencana, hal initerjadi karena perawat belum
terbiasa menggunakan rencana tertulis dalam melaksanakan tindakan keperawatan
(Dalami, 2009). Sebelum melaksanakan tindakan keperawatan yang sudah
direncanakan, perawat perlu memvalidasi dengan singkat apakah rencana tindakan
masih sesuai dan dibutuhkan klien sesuai dengan kondisinya (here and now). Perawat
juga menilai diri sendiri, apakah kemampuan interpersonal, intelektual, tekhnikal
sesuai dengan tindakan yang akan dilaksanakan, dinilai kembali apakah aman bagi
klien. Setelah semuanya tidak ada hambatan maka tindakan keperawatan boleh
dilaksanakan.
Adapun pelaksanaan tindakan keperawatan jiwa dilakukan berdasarkan Strategi
Pelaksanaan (SP) yang sesuai dengan masing-masing masalah utama. Pada masalah
gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran, terdapat 2 jenis SP, yaitu SP Klien
dan SP Keluarga.

SP klien terbagi menjadi SP 1 (membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi


halusinasi “jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi, perasaan dan respon halusinasi”,
mengajarkan cara menghardik, memasukan cara menghardik ke dalam jadwal; SP 2
(mengevaluasi SP 1, mengajarkan cara minum obat secara teratur, memasukan ke
dalam jadwal); SP 3 (mengevaluasi SP 1 dan SP 2, menganjurkan klien untuk
mencari teman bicara); SP 4 (mengevaluasi SP 1, SP 2, dan SP 3, melakukan
kegiatan terjadwal).
SP keluarga terbagi menjadi SP 1 (membina hubungan saling percaya,
mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien, menjelaskan
pengertian, tanda dan gejala helusinasi, jenis halusinasi yang dialami klien beserta
proses terjadinya, menjelaskan cara merawat pasien halusinasi); SP 2 (melatih
keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan halusinasi, melatih keluarga
melakukan cara merawat langsung kepada pasien halusinasi); SP 3 (membantu
keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge
planing), menjelaskan follow up pasien setelah pulang).

Pada saat akan dilaksanakan tindakan keperawatan maka kontrak dengan klien
dilaksanakan dengan menjelaskan apa yang akan dikerjakan danperan serta klien yang
diharapkan, dokumentasikan semua tindakan yang telah dilaksanakan serta respon
klien.
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN JIWA

HALUSINASI PENDENGARAN

A. Pengkajian Keperawatan kesehatan jiwa


Ruang Rawat: Mawar Tanggal dirawat: 9-06-2022
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.I
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 36 tahun

II. ALASAN MASUK


Pasien diantar oleh keluarga dengan keluhan mengamuk menghancurkan barang,
marah-marah, bicara kacau, tidak tidur malam, memberat dalam 2 hari sebelum masuk
rumah sakit.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


Riwayat Penyakit masa lalu
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
Masalah Keperawatan
 Ya - Perubahan pertumbuhan
 Tidak dan perkembangan
- Berduka antisipasi
2. Pengobatan sebelumnya - Berduka disfungsional
 Berhasil - Respon pasca trauma
- Sindroma Trauma
 Kurang berhasil Perkosaan
 Tidak berhasil - Resiko tinggi kekerasan
3. Trauma Usia pelaku korban Saksi
 Aniaya fisik ............... ............ ............. ...........
 Aniaya seksual ............... ............ ............. ...........
 Penolakan ............... ............ ............. ...........
 Kekerasan dalam keluarga............... ............ ............. ...........
 Tindakan kriminal ............... ............ ............. ...........
Jelaskan : Pasien tidak ada trauma sebelumnya Masalah Keperawatan
4. Anggota keluarga gangguan jiwa? - Koping keluarga tidak efektif :
 Ada ketidakmampuan
- Koping keluarga tidak efektif : kompromi
 Tidak - Resiko tinggi kekerasan
Kalau ada :
Hubungan keluarga : Tidak ada
Masalah Keperawatan
Gejala : Tidak ada - Perubahan pertumbuhan dan
Riwayat Pengobatan : Tidak ada perkembangan
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan? - Berduka antisipasi
- Berduka disfungional
- Respon pasca trauma
- Sindroma trauma perkosaan
Saat dikaji pasien mengatakan dimasa lalu pasien sudah menggunakan narkoba
karena pasien belum mendapatkan pekerjaannya, Jadi pasien merasa dirinya tidak ada
gunanya.

- Perubahan nutrisi : Potensial > Kebutuhan


IV. PEMERIKSAAN FISIK tubuh
1. Tanda Vital: - Perubahan perlindungan
TD:110/70mmHg - Kerusakan integritas jaringan
- Perubahan membran mukosa oral
N: 80x/min - Kerusakan integritas kulit
S: 36,0 ° C - Perubahan eliminasi feses
P: 20 x/min - Perubahan pola eliminasi urin

2. Ukur : BB 62 Kg TB 160 cm
3. Keluhan Fisik : keluarga mengatakan saat ini tidak ada keluhan apa-apa hanya saja
jika kecapean badan terasa lemas
Masalah Keperawatan
Masalah Keperawatan
- Resiko tinggi perubahan suhu tubuh
- Koping keluarga tidak efektif : ketidak
- Defisit Volume cairan
mampuan
- Perubahan volume cairan
- Koping keluarga tidak efektif : kompromi
- Resiko tinggi terhadap infeksi
- Koping keluarga : potensial untuk
- Perubahan nutrisi : < Kebutuhan tubuh
pertumbuhan
- Perubahan nutrisi : > Kebutuhan tubuh

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

PS Masalah Keperawatan
- Pengabaian unilateral
- Gangguan Citra tubuh
- Gangguan Identitas Pribadi
- Harga diri Rendah Kronik
- Harga diri Rendah Situasional
Keterangan:

= laki laki = sakit ---- = Tinggalserumah

= perempuan = meninggal
Jelaskan: Tn.I tinggal bersama orang tuanya,pola komunikasi dalam keluarga tidak terlalu
baik.
Masalah Keperawatan
- Kerusakan komunikasi
- Kerusakan komunikasi verbal
- Kerusakan interaksi sosial
- Isolasi sosial

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :Tn.I mengatakan sanggat menyukai tubuh sendiri, dan bersyukur
memiliki angota tubuh yang lengkap.
b. Identitas : Tn.I merasa tidak puas dengan kehidupannya saat ini sebagai laki-laki
sekaligus anak , dan tidak puas dalam status saat berkerja, karena belum
mendapatkan pekerjaan.
c. Peran: dirumah Tn.I berperan sebagai anak ke dua dari 3 bersaudara.
d. Ideal diri : pasien berharap segera mendapatkan pekerjaan.
e. Harga diri : Pasien senang dengan dirinya
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Tn.I mengatakan orang yang paling berarti di dalam hidupnya
adalah keluarganya seperti orang tua beliau.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : Tn.I tidak mengikuti kegiatan
sosialisai dilingkungan sekitarnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Tn.I tidak suka dalam
berhubungan dengan orang lain.
4. Spiritual Masalah Keperawatan
a. Nilai dan keyakinan : - Distress spiritual
Tn.I beragama islam dan beliau yakin bahwa setiap masalah pasti ada jalan
keluarnya dengan kita berdoa dan meminta kepada Allah SWT.
b. Kegiatan Ibadah ; Kegiatan ibadah yang sering di kerjakan Tn.I beliau selalu shalat
5 waktu, tetapi jika disuruh selalu tidak mau
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan Masalah Keperawatan
- Sindroma defisit perawatan diri (makan,
 Tidak rapi mandi, berpakaian, toileting, instrumentsi).
 Penggunaan pakaian tidak sesui
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Tn.i berpenampilan tidak rapi sering memkai baju yang sudah tidak layak
di pakai lagi dan kusut

2. Pembicaraan
- Cepat - Membisu Masalah Keperawatan
- Kerusakan komunikasi
- Keras - Lambat - Kerusakan Komunikasi verbal
- Gagap - Apatis
- Inkoherensi - Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Tn,I Tidak mampu memulai pembicaraan harus orang duluan yang memulai
karena takut, Jika berbicara selalu mengeluarkan suara yang keras

3. Aktivitas motorik Masalah Keperawatan


- Lesu - Tik - Resiko tinggi Cedera
- Tegang - Grimasem - Intoleransi aktifitas
- Defisit aktifitas deversional/ hiburan
- Gelisah - Tremor - Kerusakan fisik mobilitas
- Agitasi - Kompulsif
Jelaskan : Tn.I mampu beraktifitas secara maksimal tetapi sering berbicara sendiri dan
tertawa sendiri.
4. Alam perasaan Masalah Keperawatan
- Resiko tinggi Cedera - Ansietas
 Sedih
- Ketakutan - Keputusasaan
 Ketakutan - Ketidak berdayaan
 Putus asa - Resiko tinggi membahayakan diri
- Resiko tinggi penganiayaan diri
 Kuatir - Resiko tinggi mutilasi diri
 Gembira berlebihan
Jelaskan : Pasien ketakutan jika bertemu orang banyak

5. Afek Masalah Keperawatan


 Datar - Resiko tinggi Cedera
- Kerusakan komunikasi
 Tumpul - Kerusakan komunikasi verbal
 Labil - Kerusakan interaksi sosial
 Tidak sesuai
Jelaskan :eskpresi wajah klien menunjukan emosi yang cepat berubah-rubah
6. ma wawancara Masalah Keperawatan
 Bermusuhan - Kerusakan komunikasi
- Kerusakan interaksi sosial
 Tidak kooperatif - Isolasi sosial
 Mudah tersinggung - Resiko membahayakan diri
- Resiko tinggi penganiayaan diri
 Kontak mata kurang - Resiko tinggi mutilasi diri
 Defensif - Resiko tinggi kekerasan
 Curiga
Jelaskan : Tn.L menjawab semua pertanyaan dengan terbuka tetapi kontak mata
kurang.

7. Persepsi
Halusinasi Masalah Keperawatan
- Penglihatan - Viseral - Perubahan sensori perseptual
- Pendengaran - Pengecapan - (Pendengaran, Penglihatan, Perabaan,
Pengecapan, Penghidu)
- Penciuman - Histetik
- Perabaan - Hipnogogik - Halusinasi Perintah
- Kinestetik - hipnopompik
Jelaskan : klien sering tertawa sendiri dan marah –marah sendiri kepada orang tuanya
karena seperti mendengar bisikan-bisikan.
- Isi : Pasien mendengar suara yang mengejeknya dan mengancamnya.
- Frekuensi : Halusinasi jarang terjadi, hanya sesekali
Masalah Keperawatan
- Waktu : jika saat tertidur
- Perubahan proses pikir
- Situasi : jika ia sendiri dan melamuan
- Respon : saat terjadi halusinasi, pasien menutup telinga dan menghardik
halusinasi tersebut.
8. Isi pikir
- Obsesi - Depersonalisasi
- Phobia - Ide yang terkait
- Hipokondria - Pikiran magis
Waham
- Agama - Kejaran - Curiga - Kontrol pikir
- Somatik - Dosa - Nihilistik
- Kebesaran - Sisip pikir - Siar pikir
Jelaskan : tidak dijumpai adanya ganguan isi piker atau waham
9. Proses pikir
Masalah Keperawatan
- Koheren - Bloking - Perubahan proses pikir
- Inkoheren - Flight of idea
- Sirkumstansial - Tangensial
- Asosiasi Longgar - Logorea
- Pengulangan pembicaraan/ perseverasi
- Neologisme - Irelevansi
- Asosiasi Bunyi - Main kata - kata
- Afasi
Jelaskan : Tn.I merespon dengan cepat dan mampu menjawab pertanyaan dengan cepat
dan benar, hanya saja sedikit cemas.
10. Tingkat kesadaran
Masalah Keperawatan
- Compos mentis - Sopor - Resiko tinggi cedera
- Apatis - Somnolensia - Perubahan proses pikir
- Subkoma dan koma - Disorientasi waktu
- Disorientasi orang - Disorientasi tempat
Jelaskan : klien dengan kesadaran penuh
11. Memori Masalah Keperawatan
- Gangguan daya ingat jangka panjang - Perubahan proses pikir
- Gangguan daya ingat jangka pendek
- Gangguan daya ingat jangka saat ini
- Amnesia - Paramnesia
- Hipermnesia - Kofabulasi
Jelaskan : tidak ada gangguan memori pada Tn.I
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Masalah Keperawatan
 Mudah beralih - Perubahan proses pikir
 Tidak mampu berkonsentrasi - Isolasi Sosial
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : klien tidak mampu menghitung dengan konsentrasi penuh.
13. Kemampuan Penilaian
Masalah Keperawatan
 Gangguan ringan - Perubahan proses pikir
 Gangguan bermakna
Jelaskan :klien mampu mengambil menilai dan dapat memilih.
14. Data Tilik Diri/Insight Masalah Keperawatan
 Mengingkari penyakit yang diderita - Ketidakefektifan pelaksanaan regimen
- Terapeutik
 Menyalahkan hal- hal diluar dirinya - Ketidak patuhan
Jelaskan :klien Mengingkari penyakit yang diderita - Perubahan proses pikir

Masalah Keperawatan
KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG - Perubahan pemeliharaan kesehatan
1. Kemampuan Klien memenuhi kebutuhan - Perilaku mencari bantuan kesehatan
Makanan : pasien mampu dalam menyiapkan -makan dan mengatur pola makan
nya sehari-hari sendiri.
Keamanan : pasien mampu menjaga keamanan dirinya sendiri, hanya saja jika
penyakitnya kambuh pasien marah-marah sendiri.
Perawatan Kesehatan : pasien sering di bawa keluarga kerumah sakit untuk di
periksa
Pakaian : tidak mampu dalam memlih pakaian tetapi memakai pakaian sendiri.
Transportasi : mampu membawa transportasi sepeda motor
Tempat Tinggal : pasien tinggal di tempat ramai penduduk dan tinggal bersama
keluarganya.
Uang : biasanya klien memita kepada ibunya dan pasien sering juga memita kebada
orang lain jika ia ingin membeli rokok klien pasti meminta uang kepada
orang.
2. Kegiatan hidup sehari- hari
a. Perawatan Diri Bantuan total Bantuan minimal
Mandi : mandiri,klien mandi tidak dibantu oleh keluarganya.
Kebersihan: klien terlihat kurang rapi tapi bersih
Makan: klien jika lapar saja makan
BAK/ BAB: tidak menentu.
Ganti Pakaian: pakain selalu diganti.
Jelaskan : mampu dan mandiri. Masalah Keperawatan
b. Nutrisi - Perubahan pemeliharaan kesehatan
- Perubahan eliminasi Feses
Apakah anda puas dengan pola makan anda ? - Perubahan pola eliminasi urin
- Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan
rumah
- Sindroma defisit perawatan diri
Ya
Tidak
Apakah anda makan memisahkan diri ?
Ya, jelaskan : .........................................
Tidak
Frekuensi makan sehari: 3 x
Frekuensi kudapan sehari:1 x
Nafsu Makan
Masalah Keperawatan
Meningkat - Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
Menurun tubuh
Berlebihan - Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan
tubuh
Sedikit- sedikit - Perubahan nutrisi : potensial dari kebutuhan
Berat Badan tubuh
Meningkat
Menurun
BB Terendah :62Kg BB Tertinggi :75Kg
c. Berpakaian
 Apakah klien dapat mengambil, memilih dan mengenakan pakaian: Tn.I
dapat mengambil, memilih dan mengenakan pakainnya dengan sendiri
 Dandanan klien : Tn.I tidak ada berdandan
 Frekuensi ganti pakaian 1 X sehari
d. Tidur
Apakah ada masalah tidur ? tidak ada
Apakah merasa segar setelah bangun tidur? Iya
Apakah ada kebiasaan tidur siang ? Tn.k tidak pernah atau jarang tidur siang .
Lama tidur : 6 jam
Masalah Keperawatan
Apakah ada gangguan tidur ? - Gangguan pola tidur
 Sulit tidur
 Bangun terlalu pagi
 Somnamblisme
 Terbangun saat tidur
 Gelisah saat tidur
Jelaskan : pasien mengatakan sering terbangun saat tidur karena mendengar
suara yang mengejek dan meyuruhnya.
Masalah Keperawatan
3. Kemampuan klien dalam - Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen
Mengantisipasi kebutuhan diri terapeutik
Ya - Ketidak mampuan
- Konflilk pengambilan keputusan
Tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri
Ya
Tidak
Mengatur penggunaan klien
Ya Masalah Keperawatan
- Perilaku mencari bantuan kesehatan
Tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan
Ya
Tidak
Jelaskan : klien mampu dalam mengantisipasi kebutuhan dirinya sendiri,dan di bantu
oleh orang tuanya jika penyakitnya kambuh.
4. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga : Ya, klien mendapatkan dukungan dari keluarganya seperti orang
tuanya.
Terapis : Ya
Teman sejawat : tidak ada
Kelompok sosial : Tidak ada
Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?
Ya
Tidak
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, Kegiatan produktif atau hobi?
Ya
Tidak
ASPEK MEDIS
1. Diagnosa medis : Halusinasi pendengaran
2. Terapi medis yang diberikan:
- Injeksi Lodomer 1 A/N
- Deazepan

B. Diagnosa Keperawatan
1. Halusinasi pendengaran
2. Resiko Perilaku Kekerasan
3. Defisit perawatan diri
C. Analisa data
Data Masalah
Ds: halusinasi pendengaran
Pasien mengatakan sering mendengar bisikan suara
yang mengejeknya, dan berbicara sendiri
Do:
. pasien terlihat gelisah
- Pasien terlihat melamun dan bingung
Ds: Resiko Prilaku kekerasan
Klien mengatakan sekarang sudah tidak emosi. Klien
mengatakan marah jika mendengar ada yang menyuruh
(bisikanbisikan)
Klien mengatakan saat ini tidak mendengar
bisikanbisikan
Do:
Kontak mata kurang saat di ajak berkomunikasi,
Dan sering melamun, Klien terlihat tenang.
Ds: Defisit perawatan diri
- Klien mengatakan malas untuk merawat dirinya
karena menurutnya mandi ataupun tidak mandi tetap
tidak akan yang memperhatikannya.
- Klien hanya mengganti baju jika merasa ingin, jika
tidak maka pakaiannya akan terus ia pakai.
- Klien mengatakan tidak pernah mencuci tangan saat
makan dan ketika selesai makan klien hanya melap di
pakaiannya saja.
Do:
- Klien tampak kotor dan sangat bau.
- Klien sering memakai pakaian yang sama tiap
harinya dan berbau

D.Rencana keperawatan
NO Diagnosa Tujuan Intervensi
1. halusinasi TUM: klien dapat mengontrol Lakukan SP
pendengaran halusinasi yang dialaminya
Tuk I: 1. SP 1 (membina hubungan
Klien dapat membina saling percaya,
hubungan saling percaya.
mengidentifikasi halusinasi
Setelah 1x interaksi klien
menunjukkan tanda-tanda “jenis, isi, waktu, frekuensi,
percaya kepada perawat: situasi, perasaan dan respon
- Ekspresi wajah bersahabat’
halusinasi”, mengajarkan
- Menunjukkan rasa senang.
- Ada kontak mata. cara menghardik,
- Mau berjabat tangan. memasukan cara
- Mau menyebutkan nama.
- Mau bejabat tangan. menghardik ke dalam
- Mau menjawab salam. jadwal;
- Mau duduk berdampingan
dengan perawat. 2. SP 2 (mengevaluasi SP 1,
-bersedia mengungkapkan mengajarkan cara minum
masalah yang di hadapi.
obat secara teratur,
memasukan ke dalam
jadwal);

3. SP 3 (mengevaluasi SP 1
dan SP 2, menganjurkan
klien untuk mencari teman
bicara);

4. SP 4 (mengevaluasi SP 1,
SP 2, dan SP 3, melakukan
kegiatan terjadwal).

2. Resiko Perilaku TUM: Klien dapat Lakukan SP 1 pasien risiko


Kekerasan mengontrol perilaku
perilaku kekerasan :
kekerasan
TUK: 1.1.Membina hubungan
1. Klien dapat membina
saling percaya dengan cara
hubungan saling
percaya (menjelaskan maksud dan
2. Klien dapat tujuan interaksi, jelaskan
mengidentifikasi tentang kontrak yang akan
penyebab perilaku
kekerasan yang dibuat, beri rasa aman dan
dilakukannya sikap empati)
3. Klien dapat
mengidentifikasi 1.2.Diskusikan bersama
tanda-tanda perilaku klien tentang perilaku
kekerasan kekerasan (penyebab, tanda
4. Klien dapat
dan gejala, perilaku yang
mengidentifikasi jenis
perilaku kekerasan muncul dan akibat dari
yang pernah perilaku tersebut).
dilakukannya
5. Klien dapat Latih klien melakukan cara
mengidentifikasi mengontrol Kemarahan:
akibat perilaku
1.3.Ajarkan tehnik relaksasi
kekerasan
6. Klien dapat nafas dalam
mengidentifikasi cara
Lakukan SP 2 Pasien risiko
konstruktif
. Setelah 1 x pertemuan klien perilaku kekerasan
menunjukkan tanda-tanda 1.4.Ajarkan kepada Kepada
percaya kepada perawat:
 Wajah cerah, klien latihan fisik 2 (pukul
tersenyum Kasur dan bantal ).
 Mau berkenalan
 Ada kontak mata Lakukan SP 3 pasien risiko
 Bersedia
menceritakan perilaku kekerasan : Ajarkan
perasaan kepada klien bicara yang
1. Setelah 1x pertemuan
baik bila sedang marah. Ada
klien menceritakan
penyebab perilaku tiga cara:  Meminta dengan
kekerasan yang baik tanpa marah  Menolak
dilakukannya:
dengan baik  Mengungkapk
 Menceritakan
penyebab perasaan an perasaan kesal
jengkel/kesal baik
Lakukan SP 4 pasien risiko
dari diri sendiri
maupun perilaku kekerasan :
lingkungannya Diskusikan bersama klien
2. Setelah 1x pertemuan
cara mengendalikan risiko
klien menceritakan
tanda-tanda saat terjadi perilaku kekerasan dengan
perilaku kekerasan cara beribadah.
 Tanda fisik : mata
merah, tangan Lakukan SP 5 pasien risiko
mengepal, ekspresi perilaku kekerasan :
tegang, dan lain-lain.
 Tanda emosional : 1.5.Bantu klien mengontrol
perasaan marah, perilaku kekerasan pasien
jengkel, bicara kasar.
 Tanda sosial : dengan minum obat secara
bermusuhan yang teratur dan masukan dalam
dialami saat terjadi
perilaku kekerasan. jadwal kegiatan harian.
3. Setelah 1x pertemuan
klien menjelaskan:
 Jenis-jenis ekspresi
kemarahan yang
selama ini telah
dilakukannya
 Perasaannya saat
melakukan kekerasan
 Efektivitas cara yang
dipakai dalam
menyelesaikan
masalah
4. Setelah 1x pertemuan
klien menjelaskan
akibat tindak
kekerasan yang
dilakukannya
 Diri sendiri : luka,
dijauhi teman, dll
 Orang lain/keluarga :
luka, tersinggung,
5. Setelah 1x pertemuan
klien :
 Menjelaskan cara-cara
sehat mengungkapkan
marah
6. Setelah 1x pertemuan
klien memperagakan
cara mengontrol
perilaku kekerasan:
 Fisik: tarik nafas
dalam, memukul
bantal/kasur
 Verbal:
mengungkapkan
perasaan kesal/jengkel
pada orang lain tanpa
menyakiti
 Spiritual: zikir/doa,
meditasi sesuai
agamanya
7. Setelah 1x interaksi
keluarga:
 cara merawat klien
dengan perilaku
kekerasan
 Mengungkapkan rasa
puas dalam merawat
klien Menjelaskan

8. Setelah 3x interaksi
pertemuan klien dapat
menjelaskan:
 Manfaat minum obat
 Kerugian tidak
minum obat
 Nama obat
 Bentuk dan warna
obat
 Dosis yang diberikan
3. Defisit Perawatan - Klien mampu SP 1 : Melatih cara
diri melakukan kebersihan perawatan diri : Mandi
diri secara mandiri SP 2 : Melatih cara
- Klien mampu perawatan diri : Berhias
melakukan berhias

atau berdandan secara SP 3 : Melatih cara


baik perawatan diri :
- Klien mampu mencuci Makan/Minum
tangan sebelum dan
sesudah makan SP 4 : Melatih cara
- Klien mampu mencuci perawatan diri : BAB/BAK
tangan setelah
BAB/BAK
KRITERIA HASIL
Klien mau mandi minimal 2
kali dalam sehari
 Penampilan klien tampak
rapi, bersih, tidak berbau
 Mampu mengeringkan
badan setelah mandi

E. Implementasi dan Evaluasi


Tanggal No.dx Implementasi Evaluasi
23 Juni 1 1. SP 1 (membina hubungan saling Jam 10.00
2022 percaya, mengidentifikasi halusinasi S: pasien mengatakan bias
Pukul “jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi, cara menghardik halusinasi
dan bisa mengulangnya
10.00- perasaan dan respon halusinasi”,
kembali.
10.20 mengajarkan cara menghardik,
memasukan cara menghardik ke O:
dalam jadwal; pasien tampak tenang,
kontak mata sedikit
menurun, bicara kurang
jelas, pasien mau di ajak
komunikasi, pasien tampak
mempraktikan cara
mengontrol halusinasinya
secara mandiri dengan baik
A: Halisinasi pendengaran
Pasien mampu dan tau cara
untuk melakukannya
P:
PS: Anjurkan pasien untuk
melatih cara menghardik
halusinasi
PR: Lanjutkan SP 2
Halusinasi Pendengaran
pada pertemuan ke-2 pada
hari Jumat, 24 juni 2022
pukul 10:00 di balee
seulanga.

Umayra Hijriah
23 juni 2 Melakukan SP 1 pasien risiko Jam 10.00
2022 perilaku kekerasan: 1.1.Membina S:
hubungan saling percaya dengan cara -klien mampu
meredemonstrasikan cara
(menjelaskan maksud dan tujuan
mengendalikan perilaku
interaksi, jelaskan tentang kontrak kekerasan dengan cara fisik
yang akan dibuat, beri rasa aman dan 1 tarik napas dalam dan
sikap empati) 1.2.Diskusikan pasien senang.
bersama klien tentang perilaku O:
kekerasan (penyebab, tanda dan Pasien tampak tenang dan
gejala, perilaku yang muncul dan senang saat dikunjungi -
akibat dari perilaku tersebut) klien mampu mengulangi
1.3.Latih klien melakukan cara yang peneliti jelaskan
mengontrol kemarahan dengan cara A : RPK : Pasien mampu
ajarkan teknik nafas dalam dan tau cara untuk
mendemontrasikan
P:
PS: Anjurkan pasien untuk
mengulang atau melatih
cara mengontrol
kemarahannya dengan cara
menarik nafas dalam
PR: Lanjutkan SP 2 pasien
risiko perilaku kekerasan
pada pertemuan berikutnya.

Umayra Hijriah
24 juni 1 SP 2 (mengevaluasi SP 1, Jam 10.00
2022 S: pasien mengatakan bisa
mengajarkan cara minum obat cara menghardik halusinasi
secara teratur, memasukan ke dan bisa mengulangnya
kembali.
dalam jadwal); Dan akan meminum
obatnya secara teratur
O:
pasien tampak tenang,
pasien mau di ajak
komunikasi, pasien tampak
mempraktikan cara
mengontrol halusinasinya
secara mandiri dengan baik
A: Halisinasi pendengaran
Pasien mampu dan tau cara
untuk melakukannya
P:
PS: Anjurkan pasien untuk
melatih kembali cara
menghardik halusinasi dan
meminum obat secara
teratur
PR: Lanjutkan SP 3
Halusinasi Pendengaran
pada pertemuan ke-3 pada
hari senin, 27 juni 2022
pukul 10:00 di balee
seulanga.
Umayra Hijriah
24 juni 2 Lakukan SP 2 Pasien risiko perilaku Jam 10.00
2022 S:
kekerasan 1.4.Ajarkan kepada
- Pasien dapat
Kepada klien latihan fisik 2 (pukul mengulang apa yang
sudah di ajarkan
Kasur dan bantal ).
pada pertemuan tadi
dan mengatakan
bisa melakukannya
jika di suruh untuk
mengulang
O:
Pasien tampak tenang dan
senang saat dikunjungi,
klien mampu mengulangi
apa yang di ajarkan
A : RPK : Pasien mampu
dan tau cara untuk
mendemontrasikan
P:
PS: Anjurkan pasien untuk
mengulang atau melatih
cara mengontrol
kemarahannya dengan cara
memukul kasur dan bantal
PR: Lanjutkan SP 3 pasien
risiko perilaku kekerasan
pada pertemuan berikutnya.

Umayra Hijriah
25 juni 3 SP 1 : Melatih cara perawatan diri : Jam 10.00
2022 Mandi S:
Pasien mengatakn akan
SP 2 : Melatih cara perawatan diri :
mandi dan berhias setiap
Berhias
hari dan akan menggati
pakaian nya setiap hari
SP 3 : Melatih cara perawatan diri :
Makan/Minum O: pasien mau saat disuruh
mandi dan menggati
bajunya
SP 4 : Melatih cara perawatan diri :
BAB/BAK A: DPD:
Pasien mampu dan tau cara
untuk melakukannya
P:
PS: Anjurkan pasien untuk
melatih kembali cara untuk
mandi dan menganti
pakainan sendiri dan
berhias
PR: Lanjutkan SP 3
Halusinasi Pendengaran
pada pertemuan ke-3 pada
hari senin, 27 juni 2022
pukul 10:00 di balee
seulanga.

Umayra Hijriah

27 juni 1 SP 3 (mengevaluasi SP 1 dan SP Jam 10.00


2022 S: Pasien mengatakan akan
2, menganjurkan klien untuk berbicara dengan temannya
mencari teman bicara);
O: pasien tampak mengerti
SP 4 (mengevaluasi SP 1, SP 2, dan apa yang sudah di jelaslkan
SP 3, melakukan kegiatan
terjadwal). A: helusinasi pendengaran
tercapai
P:
PS: menganjurkan klien
untuk mencari teman bicara
PR: Mengevaluasi SP 1,
SP2, SP 3, dan
menjadwalkan kegitan yang
terjadwal.

Umayra Hijriah
28 juni 2 Lakukan SP 3 pasien risiko perilaku Jam 10.00
2022 S:
kekerasan : Ajarkan kepada klien
- Pasien dapat
bicara yang baik bila sedang marah. mengulang apa yang
sudah di ajarkan
Ada tiga cara:  Meminta dengan pada pertemuan tadi
baik tanpa marah  Menolak dengan dan mengatakan
bisa melakukannya
baik  Mengungkapk an perasaan jika di suruh untuk
kesal mengulang
O:
Lakukan SP 4 pasien risiko perilaku Pasien tampak tenang dan
kekerasan : Diskusikan bersama senang saat dikunjungi,
klien mampu mengulangi
klien cara mengendalikan risiko apa yang di ajarkan
perilaku kekerasan dengan cara A : RPK : Pasien mampu
beribadah. dan tau cara untuk
mendemontrasikan
P:
PS: Anjurkan pasien untuk
mengulang atau melatih
bicara dengan baik
PR: evaluasi SP1, SP2 ,SP 3
pasien risiko perilaku
kekerasan pada pertemuan
berikutnya.

Umayra Hijriah
LAPORAN KEPERAWATAN JIWA
RESUME

Oleh
UMAYRA HIJRIAH
P1337420921208

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2022
LAPORAN RESUME MINGGU KE 1-2 KEPERAWATAN GANGGUAN JIWA

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

B. Pengkajian Keperawatan kesehatan jiwa


Ruang Rawat: Mawar Tanggal dirawat: 9-06-2022
VII. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.F
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 36 tahun

VIII. ALASAN MASUK


Pasien diantar oleh keluarga dengan keluhan mengamuk,marah-marah, mengancam
keluarga dengan beda tajam.

IX. FAKTOR PREDISPOSISI


Riwayat Penyakit masa lalu
6. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
Masalah Keperawatan
 Ya - Perubahan pertumbuhan
 Tidak dan perkembangan
- Berduka antisipasi
7. Pengobatan sebelumnya - Berduka disfungsional
 Berhasil - Respon pasca trauma
- Sindroma Trauma
 Kurang berhasil Perkosaan
 Tidak berhasil - Resiko tinggi kekerasan
8. Trauma Usia pelaku korban Saksi
 Aniaya fisik ............... ............ ............. ...........
 Aniaya seksual ............... Masalah
............ Keperawatan
............. ...........
- Koping keluarga tidak efektif :
 Penolakan ............... ............ .............
ketidakmampuan
...........
 Kekerasan dalam keluarga............... - .............
............ Koping keluarga...........
tidak efektif : kompromi
 Tindakan kriminal ............... - Resiko tinggi
............ ............. kekerasan
...........
Jelaskan : Pasien tidak ada trauma sebelumnya
9. Anggota keluarga gangguan jiwa?
Masalah Keperawatan
 Ada - Perubahan pertumbuhan dan
 Tidak perkembangan
- Berduka antisipasi
Kalau ada : - Berduka disfungional
Hubungan keluarga : Tidak ada - Respon pasca trauma
Gejala : Tidak ada - Sindroma trauma perkosaan
Riwayat Pengobatan : Tidak ada
10. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?
Saat dikaji pasien mengatakan dimasa lalu pasien sudah menggunakan narkoba
karena pasien belum mendapatkan pekerjaannya, Jadi pasien merasa dirinya tidak ada
gunanya.

- Perubahan nutrisi : Potensial > Kebutuhan


X. PEMERIKSAAN FISIK tubuh
4. Tanda Vital: - Perubahan perlindungan
TD:110/70mmHg - Kerusakan integritas jaringan
- Perubahan membran mukosa oral
N: 82x/min - Kerusakan integritas kulit
S: 36,0 ° C - Perubahan eliminasi feses
P: 20 x/min - Perubahan pola eliminasi urin

5. Ukur : BB 62 Kg TB 160 cm
6. Keluhan Fisik : pasien mengatakan saat ini tidak ada keluhan apa-apa hanya saja
kecapean.
Masalah Keperawatan
Masalah Keperawatan
- Resiko tinggi perubahan suhu tubuh
- Koping keluarga tidak efektif : ketidak
- Defisit Volume cairan
mampuan
- Perubahan volume cairan
- Koping keluarga tidak efektif : kompromi
- Resiko tinggi terhadap infeksi
- Koping keluarga : potensial untuk
- Perubahan nutrisi : < Kebutuhan tubuh
pertumbuhan
- Perubahan nutrisi : > Kebutuhan tubuh

XI. PSIKOSOSIAL
5. Genogram

Masalah Keperawatan
PS - Pengabaian unilateral
- Gangguan Citra tubuh
- Gangguan Identitas Pribadi
- Harga diri Rendah Kronik
Keterangan: - Harga diri Rendah Situasional

= laki lak = sakit ---- = Tinggalserumah

= perempuan = meninggal
Jelaskan: Tn.F tinggal bersama orang tuanya,pola komunikasi dalam keluarga tidak
terlalu baik. Masalah Keperawatan
- Kerusakan komunikasi
- Kerusakan komunikasi verbal
- Kerusakan interaksi sosial
- Isolasi sosial

6. Konsep Diri
f. Citra tubuh :Tn.F mengatakan sanggat menyukai tubuh sendiri, dan bersyukur
memiliki angota tubuh yang lengkap.
g. Identitas : Tn.F merasa tidak puas dengan kehidupannya saat ini sebagai laki-laki
sekaligus anak , dan tidak puas dalam status saat berkerja, karena belum
mendapatkan pekerjaan.
h. Peran: dirumah Tn.F berperan sebagai anak ke tiga dari 3 bersaudara.
i. Ideal diri : pasien berharap segera mendapatkan pekerjaan.
j. Harga diri : Tn.F merasa dirinya kurang berharga dilingkungannya.
7. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Tn.F mengatakan orang yang paling berarti di dalam
hidupnya adalah keluarganya seperti orang tua beliau.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : Tn.F tidak mengikuti kegiatan
sosialisai dilingkungan sekitarnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Tn.F tidak suka dalam
berhubungan dengan orang lain.
8. Spiritual Masalah Keperawatan
e. Nilai dan keyakinan : - Distress spiritual
Tn.F beragama islam dan beliau yakin bahwa setiap masalah pasti ada jalan
keluarnya dengan kita berdoa dan meminta kepada Allah SWT.
f. Kegiatan Ibadah ; Kegiatan ibadah yang sering di kerjakan Tn.I beliau selalu shalat
5 waktu
XII. STATUS MENTAL
1. Penampilan Masalah Keperawatan
- Sindroma defisit perawatan diri (makan,
 Tidak rapi mandi, berpakaian, toileting, instrumentsi).
 Penggunaan pakaian tidak sesui
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Tn.F berpenampilan rapid an bersih selalu menggati pakaiiannya.
2. Pembicaraan
- Cepat - Membisu Masalah Keperawatan
- Kerusakan komunikasi
- Keras - Lambat - Kerusakan Komunikasi verbal
- Gagap - Apatis
- Inkoherensi - Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Tn,F mampu me mulai pembicaraan duluan, jika berbicara pasien terlalu
keras seperti orang marah.

3. Aktivitas motorik Masalah Keperawatan


- Lesu - Tik - Resiko tinggi Cedera
- Tegang - Grimasem - Intoleransi aktifitas
- Defisit aktifitas deversional/ hiburan
- Gelisah - Tremor - Kerusakan fisik mobilitas
- Agitasi - Kompulsif
Jelaskan : Tn.F mampu beraktifitas secara maksimal tetapi sering berbicara sendiri
dan tertawa sendiri.
4. Alam perasaan Masalah Keperawatan
- Resiko tinggi Cedera - Ansietas
 Sedih
- Ketakutan - Keputusasaan
 Ketakutan - Ketidak berdayaan
 Putus asa - Resiko tinggi membahayakan diri
- Resiko tinggi penganiayaan diri
 Kuatir - Resiko tinggi mutilasi diri
 Gembira berlebihan
Jelaskan : Pasien terlihat terlalu gembira saat diajak berbicara dengannya

5. Afek Masalah Keperawatan


 Datar - Resiko tinggi Cedera
- Kerusakan komunikasi
 Tumpul - Kerusakan komunikasi verbal
 Labil - Kerusakan interaksi sosial
 Tidak sesuai
Jelaskan :Eskpresi wajah klien menunjukan emosi yang cepat berubah-rubah
6. Interaksi selama wawancara Masalah Keperawatan
 Bermusuhan - Kerusakan komunikasi
- Kerusakan interaksi sosial
 Tidak kooperatif - Isolasi sosial
 Mudah tersinggung - Resiko membahayakan diri
- Resiko tinggi penganiayaan diri
 Kontak mata kurang - Resiko tinggi mutilasi diri
 Defensif - Resiko tinggi kekerasan
 Curiga
Jelaskan : Tn.F selalu berusaha mempertahankan pendapat nya dan kebenaran
dirinya.
7. Persepsi
Halusinasi Masalah Keperawatan
- Penglihatan - Viseral - Perubahan sensori perseptual
- Pendengaran - Pengecapan - (Pendengaran, Penglihatan, Perabaan,
Pengecapan, Penghidu)
- Penciuman - Histetik
- Perabaan - Hipnogogik - Halusinasi Perintah
- Kinestetik - hipnopompik Masalah Keperawatan
Jelaskan : Paien tidak ada halusinasi - Perubahan proses pikir
8. Isi pikir
- Obsesi - Depersonalisasi
- Phobia - Ide yang terkait
- Hipokondria - Pikiran magis
Waham
- Agama - Kejaran - Curiga - Kontrol pikir
- Somatik - Dosa - Nihilistik
- Kebesaran - Sisip pikir - Siar pikir
Jelaskan : tidak dijumpai adanya ganguan isi piker atau waham
9. Proses pikir Masalah Keperawatan
- Koheren - Bloking - Perubahan proses pikir
- Inkoheren - Flight of idea
- Sirkumstansial - Tangensial
- Asosiasi Longgar - Logorea
- Pengulangan pembicaraan/ perseverasi
- Neologisme - Irelevansi
- Asosiasi Bunyi - Main kata - kata
- Afasi
Jelaskan : Tn.F merespon dengan cepat dan mampu menjawab pertanyaan dengan
cepat dan benar,.
10. Tingkat kesadaran
Masalah Keperawatan
- Compos mentis - Sopor - Resiko tinggi cedera
- Apatis - Somnolensia - Perubahan proses pikir
- Subkoma dan koma - Disorientasi waktu
- Disorientasi orang - Disorientasi tempat
Jelaskan : klien dengan kesadaran penuh
11. Memori Masalah Keperawatan
- Gangguan daya ingat jangka panjang - Perubahan proses pikir
- Gangguan daya ingat jangka pendek
- Gangguan daya ingat jangka saat ini
- Amnesia - Paramnesia
- Hipermnesia - Kofabulasi
Jelaskan : tidak ada gangguan memori pada Tn.F
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Masalah Keperawatan
 Mudah beralih - Perubahan proses pikir
 Tidak mampu berkonsentrasi - Isolasi Sosial
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : klien mampu menghitung dengan konsentrasi penuh.
13. Kemampuan Penilaian
Masalah Keperawatan
 Gangguan ringan - Perubahan proses pikir
 Gangguan bermakna
Jelaskan :klien mampu mengambil menilai dan dapat memilih.
14. Data Tilik Diri/Insight Masalah Keperawatan
- Ketidakefektifan pelaksanaan regimen
 Mengingkari penyakit yang diderita
- Terapeutik
 Menyalahkan hal- hal diluar dirinya - Ketidak patuhan
Jelaskan :klien Mengingkari penyakit yang diderita - Perubahan proses pikir

Masalah Keperawatan
KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG - Perubahan pemeliharaan kesehatan
5. Kemampuan Klien memenuhi kebutuhan - Perilaku mencari bantuan kesehatan
Makanan : pasien mampu dalam menyiapkan -makan dan mengatur pola makan
nya sehari-hari sendiri.
Keamanan : pasien mampu menjaga keamanan dirinya sendiri, hanya saja jika
penyakitnya kambuh pasien marah-marah sendiri.
Perawatan Kesehatan : pasien sering di bawa keluarga kerumah sakit untuk di
periksa
Pakaian : tidak mampu dalam memlih pakaian tetapi memakai pakaian sendiri.
Transportasi : mampu membawa transportasi sepeda motor
Tempat Tinggal : pasien tinggal di tempat ramai penduduk dan tinggal bersama
keluarganya.
Uang : biasanya klien memita kepada ibunya dan pasien sering juga memita kebada
orang lain jika ia ingin membeli rokok klien pasti meminta uang kepada
orang.
6. Kegiatan hidup sehari- hari
a. Perawatan Diri Bantuan total Bantuan minimal
Mandi : mandiri,klien mandi tidak dibantu oleh keluarganya.
Kebersihan: klien terlihat kurang rapi tapi bersih
Makan: klien jika lapar saja makan
BAK/ BAB: tidak menentu.
Ganti Pakaian: pakain selalu diganti.
Jelaskan : mampu dan mandiri. Masalah Keperawatan
- Perubahan pemeliharaan kesehatan
- Perubahan eliminasi Feses
- Perubahan pola eliminasi urin
- Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan
rumah
- Sindroma defisit perawatan diri
b. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda ?
Ya
Tidak
Apakah anda makan memisahkan diri ?
Ya, jelaskan :..........................................
Tidak
Frekuensi makan sehari: 3 x
Frekuensi kudapan sehari:1 x
Nafsu Makan
Masalah Keperawatan
Meningkat - Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
Menurun tubuh
Berlebihan - Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan
tubuh
Sedikit- sedikit - Perubahan nutrisi : potensial dari kebutuhan
Berat Badan tubuh
Meningkat
Menurun
BB Terendah :62Kg BB Tertinggi :75Kg
g. Berpakaian
 Apakah klien dapat mengambil, memilih dan mengenakan pakaian: Tn.F
dapat mengambil, memilih dan mengenakan pakainnya dengan sendiri
 Dandanan klien : Tn.F setelah mandi selalu memakai bedak dan minyak
wangi
 Frekuensi ganti pakaian 1 X sehari
h. Tidur
Apakah ada masalah tidur ? tidak ada
Apakah merasa segar setelah bangun tidur? Iya
Apakah ada kebiasaan tidur siang ? Tn.F tidak pernah atau jarang tidur siang .
Lama tidur : 7 jam
Masalah Keperawatan
Apakah ada gangguan tidur ? - Gangguan pola tidur
 Sulit tidur
 Bangun terlalu pagi
 Somnamblisme
 Terbangun saat tidur
 Gelisah saat tidur
Jelaskan : pasien mengatakan sering terbangun saat tidur karena mendengar
suara yang mengejek dan meyuruhnya.
Masalah Keperawatan
7. Kemampuan klien dalam - Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen
Mengantisipasi kebutuhan diri terapeutik
- Ketidak mampuan
- Konflilk pengambilan keputusan
Ya
Tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri
Ya
Tidak
Mengatur penggunaan klien
Ya Masalah Keperawatan
- Perilaku mencari bantuan kesehatan
Tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan
Ya
Tidak
Jelaskan : klien mampu dalam mengantisipasi kebutuhan dirinya sendiri,dan di bantu
oleh orang tuanya jika penyakitnya kambuh.
8. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga : Ya, klien mendapatkan dukungan dari keluarganya seperti orang
tuanya.
Terapis : Ya
Teman sejawat : ada
Kelompok sosial : ada
Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?
Ya
Tidak
6. Apakah klien menikmati saat bekerja, Kegiatan produktif atau hobi?
Ya
Tidak
ASPEK MEDIS
3. Diagnosa medis : Halusinasi pendengaran
4. Terapi medis yang diberikan:
- Injeksi Lodomer 1 A/N

B. Diagnosa Keperawatan
1. Halusinasi pendengaran
2. Resiko Perilaku Kekerasan
3. Defisit perawatan diri

C. Analisa data
Data Masalah
Ds: Resiko Prilaku kekerasan
Klien mengatakan sekarang sudah tidak emosi. Klien
mengatakan marah jika mendengar ada yang
menyuruh (bisikanbisikan)
Klien mengatakan saat ini tidak mendengar
bisikanbisikan
Do:
Kontak mata kurang saat di ajak berkomunikasi,
Dan sering melamun, Klien terlihat tenang.

D.Rencana keperawatan
NO Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Resiko Perilaku TUM: Klien dapat Lakukan SP 1 pasien risiko
Kekerasan mengontrol perilaku perilaku kekerasan :
kekerasan 1.1.Membina hubungan
TUK: saling percaya dengan cara
7. Klien dapat membina (menjelaskan maksud dan
hubungan saling tujuan interaksi, jelaskan
percaya tentang kontrak yang akan
dibuat, beri rasa aman dan
8. Klien dapat
sikap empati)
mengidentifikasi
penyebab perilaku 1.2.Diskusikan bersama
klien tentang perilaku
kekerasan yang
kekerasan (penyebab, tanda
dilakukannya dan gejala, perilaku yang
9. Klien dapat muncul dan akibat dari
mengidentifikasi perilaku tersebut).
tanda-tanda perilaku Latih klien melakukan cara
kekerasan mengontrol Kemarahan:
10. Klien dapat 1.3.Ajarkan tehnik relaksasi
mengidentifikasi jenis nafas dalam
perilaku kekerasan Lakukan SP 2 Pasien risiko
yang pernah perilaku kekerasan
dilakukannya 1.4.Ajarkan kepada Kepada
11. Klien dapat klien latihan fisik 2 (pukul
mengidentifikasi Kasur dan bantal ).
akibat perilaku Lakukan SP 3 pasien risiko
kekerasan perilaku kekerasan : Ajarkan
12. Klien dapat kepada klien bicara yang
baik bila sedang marah. Ada
mengidentifikasi cara
tiga cara:  Meminta dengan
konstruktif baik tanpa marah  Menolak
. Setelah 1 x pertemuan klien dengan baik  Mengungkapk
menunjukkan tanda-tanda an perasaan kesal
percaya kepada perawat:
Lakukan SP 4 pasien risiko
 Wajah cerah, perilaku kekerasan :
tersenyum Diskusikan bersama klien
 Mau berkenalan cara mengendalikan risiko
 Ada kontak mata perilaku kekerasan dengan
 Bersedia cara beribadah.
menceritakan
perasaan Lakukan SP 5 pasien risiko
8. Setelah 1x pertemuan perilaku kekerasan :
1.5.Bantu klien mengontrol
klien menceritakan
perilaku kekerasan pasien
penyebab perilaku dengan minum obat secara
kekerasan yang teratur dan masukan dalam
dilakukannya: jadwal kegiatan harian.
 Menceritakan
penyebab perasaan
jengkel/kesal baik
dari diri sendiri
maupun
lingkungannya
9. Setelah 1x pertemuan
klien menceritakan
tanda-tanda saat terjadi
perilaku kekerasan
 Tanda fisik : mata
merah, tangan
mengepal, ekspresi
tegang, dan lain-lain.
 Tanda emosional :
perasaan marah,
jengkel, bicara kasar.
 Tanda sosial :
bermusuhan yang
dialami saat terjadi
perilaku kekerasan.
10. Setelah 1x pertemuan
klien menjelaskan:
 Jenis-jenis ekspresi
kemarahan yang
selama ini telah
dilakukannya
 Perasaannya saat
melakukan kekerasan
 Efektivitas cara yang
dipakai dalam
menyelesaikan
masalah
11. Setelah 1x pertemuan
klien menjelaskan
akibat tindak
kekerasan yang
dilakukannya
 Diri sendiri : luka,
dijauhi teman, dll
 Orang lain/keluarga :
luka, tersinggung,
12. Setelah 1x pertemuan
klien :
 Menjelaskan cara-cara
sehat mengungkapkan
marah
13. Setelah 1x pertemuan
klien memperagakan
cara mengontrol
perilaku kekerasan:
 Fisik: tarik nafas
dalam, memukul
bantal/kasur
 Verbal:
mengungkapkan
perasaan kesal/jengkel
pada orang lain tanpa
menyakiti
 Spiritual: zikir/doa,
meditasi sesuai
agamanya
14. Setelah 1x interaksi
keluarga:
 cara merawat klien
dengan perilaku
kekerasan
 Mengungkapkan rasa
puas dalam merawat
klien Menjelaskan

8. Setelah 3x interaksi
pertemuan klien dapat
menjelaskan:
 Manfaat minum obat
 Kerugian tidak
minum obat
 Nama obat
 Bentuk dan warna
obat
 Dosis yang diberikan
LAPORAN RESUME MINGGU KE 3
HALUSINASI PENGLIHATAN

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


Ruang Rawat : Seulanga Tanggal dirawat : 14-05-2022
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.M
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 26 tahun
II. ALASAN MASUK
Pasien diantar oleh keluarga dan orang kampung dengan keluhan mengamuk tanpa
sebab, keluyuran, bicara sendiri, meresahkan warga dan tidak bisa tidur malam.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
Riwayat Penyakit masa lalu
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu Masalah Keperawatan
 Ya - Perubahan pertumbuhan dan
perkembangan
 Tidak - Berduka antisipasi
- Berduka disfungsional
2. Pengobatan sebelumnya - Respon pasca trauma
 Berhasil - Sindroma Trauma Perkosaan
- Resiko tinggi kekerasan
 Kurang berhasil
 Tidak berhasil
3. Trauma Usia pelaku korban saksi
 Aniaya fisik ............... ............... ............... ..........
 Aniaya seksual ............... ............... ............... ..........
 Penolakan ............... ............... ............... ..........
 Kekerasan dalam keluarga ........... ............... ............... ..........
 Tindakan criminal ............... ............... ............... ..........
Jelaskan : Pasien tidak ada trauma sebelumnya Masalah Keperawatan
- Koping keluarga tidak efektif :
ketidakmampuan
4. Anggota keluarga gangguan jiwa - Koping keluarga tidak efektif :
Masalah Keperawatan
kompromi
 Ada - Perubahan pertumbuhan dan
- Resiko tinggi kekerasan
perkembangan
- Berduka antisipasi
- Berduka disfungional
- Respon pasca trauma
- Sindroma trauma perkosaan
 Tidak
Kalau ada :
Hubungan keluarga: Tidak ada
Gejala : Tidak ada
Riwayat Pengobatan : Tidak ada
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?
Saat dikaji pasien mengatakan dimasa lalu pasien pernah sekali ditolak atau
tidak diterima oleh anggota keluarga kerana pasien menuntut ilmu yang tidak
benar. Masalah Keperawatan
- Resiko tinggi perubahan suhu tubuh
- Deficit volume cairan
IV. PEMERIKSAAN FISIK - Perubahan volume cairan
1. Tanda Vital : - Resiko tinngi terhadap infeksi
- Perubahan nutrisi : < kebutuhan
TD : 110/70 mmHg tubuh
N : 80x/ mnt - Perubahan nutrisi : < kebutuhan
tubuh
S : 36,0 ° C
P : 20x/ mnt
2. Ukur : BB 63 kg TB : 170 cm
3. Keluhan Fisik : Pasien mengatakan saat ini tidak ada keluhan apa-apa hanya saja
jika kecapean badan terasa lemas.

Masalah Keperawatan
- Perubahan nutrisi : pontensial > - Koping keluarga tidak efektif :
kebutuhan tubuh ketidak mampuan
- Perubahan pelindungan - Koping keluarga tidak efektif :
- Kerusakan integritas jaringan kompromi
- Perubahan membrane mukosa oral - Koping keluarga : potensial untuk
- Kerusakan integritas kulit pertumbuhan.
- Perubahan eliminasi feses
- Perubahan pola eliminasi urin
V. PSIKOSOSIAL
1. genogram

Keterangan :
= laki -laki = Pasien
= Perempuan = Meninggal
= Tinggal Serumah
Masalah Keperawatan
- Pengabaian Unilateral
Jelaskan : - Gangguan Citra Tubuh
- Gangguan Identitas Pribadi
2. Konsep Diri - Harga Diri Rendah Kronik
- Harga Diri Rendah Situasional
a. Citra tubuh :
Tn.M mengatakan sangat menyukai tubuh sendiri,dan besyukur memiliki
anggota tubuh yang lengkap.
b. Identitas :
Tn.M merasa tidak puas dengan kehidupannya saat ini sebagai laki-laki
sekaligus sebagai kepala keluarga, dan tidak puas dalam status saat bekerja,
karena pekerjaan Tn.M bukan pekerjaan yang di inginkan olehnya.
c. Peran :
Dirumah Tn.M berperan sebagai kepala keluarga.

d. Ideal Diri :
Pasien ingin cepat sembuh dan pulang kerumah.
e. Harga Diri :
Pasien merasa malu, dan mengatakan tempatnya bukan di rumah sakit jiwa.
3. Hubungan sosial
Masalah Keperawatan
a. Orang yang berarti : - Kerusakan Komunikasi
- Kerusakan Komunikasi Verbal
Tn.M mengatakan orang yang paling berarti - Kerusakan Interaksi Sosial
di dalam hidupnya adalah keluarganya - Isolasi Sosial

sendiri, istri dan anak-anaknya.


b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat :
Tn.M tidak mengikuti kegiatan sosialisasi dilingkungan sekitarnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Tn.M tidak suka dalam berhubungan dengan orang lain.
4. Spiritual Masalah Keperawatan
a. Nilai dan keyakinan : - Distress Spiritual

Tn.M beragama islam dan beliau yakin bahwa setiap masalah pasti ada jalan
keluarnya dengan kita berdoa dan meminta kepada Allah SWT.
b. Kegiatan ibadah :
Kegiatan ibadah yang sering dikerjakan Tn.M adalah shalat 5 waktu, tetapi jika
disuruh oleh perawat beliau tidak mau.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan Masalah Keperawatan
- Sindroma deficit perawatan diri (makan,
 Tidak rapi
mandi, berpakaian,toileting, instrumentsi
 penggunaan pakaian tidak sesuai
 cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Tn.M berpenampilan tidak rapi.
2. Pembicaraan Masalah Keperawatan
- Kerusakan komunikasi
- Cepat - Membisu - Kerusakan komunikasi verbal
- Keras - Lambat

- Gagap - Apatis

- Inkoherensi - Tidak mampu memulai pembicaraan


Jelaskan : Tn.M saat berbicara sering dengan nada keras, dan cepat emosi jika
sedang diajak bicara.
3. Aktivitas motorik
Masalah Keperawatan
- Resiko tinggi cedera
- Lesu - Tik
- Intoleransi aktifitas
- Tegang - Grimasem - Defisit aktifitas diversional/ hiburan
- Kerusakan fisik mobilitas
- Gelisah - Tremor -

- Agitasi - Kompulsif
Jelaskan : Tn.M mampu beraktifitas secara maksimal tetapi sering berbicara
sendiri dan tertawa sendiri.
4. Alam perasaan
 Sedih Masalah Keperawatan
- Resiko tinggi cedera
 Ketakutan - Ketakutan
- Ketidak berdayaan
 Putus asa - Resiko tinggi membahayakan diri
 Kuatir - Resiko tinggi penganiayaan diri
- Resiko tinggi mutilasi
 Gembira berlebihan
Jelaskan : Pasien tidak nyaman jika sedang berada di tempat keramaian.
5. Afek
 Datar Masalah Keperawatan
- Resiko tinggi cedera
 Tumpul - Kerusakan komunikasi
- Kerusakan komunikasi verbal
 Labil - Kerusakan interaksi sosial
 Tidak sesuai
Jelaskan : Ekspresi wajah pasien menunjukan emosi yang cepat berubah-rubah.
6. Interaksi selama wawancara
Masalah Keperawatan
 Bermusuhan - Kerusakan komunikasi
- Kerusakan interaksi sosial
 Tidak koorperatif - Isolasi sosial
 Mudah tersinggung - Resiko membahayakan diri
- Resiko tinggi penganiayaan diri
 Kontak mata kurang - Resiko tinggi mutilasi diri
- Resiko tinggi kekerasan
 Defensif
 Curiga
Jelaskan : Tn.M menjawab semua pertanyaan dengan terbuka.
7. Persepsi Masalah Keperawatan
Halusinasi - Perubahan sensori perseptual
- (pendengaran, penglihatan, perabaan,
- Penglihatan - Viseral pengecapan, penghirup).

- Pendengaran - Pengecapan

- Penciuman - Histetik

- Perabaan - Hipnogogik

- Kinestetik - Hipnopompik

- Halusinasi perintah
Jelaskan : Klien sering tertawa dan bicara sendiri, serta sering marah-marah
sendiri saat meilhat bayangan hitam muncul dan saat ingat kepada keluarganya.
Masalah keperawatan : Halusinasi penglihatan
8. Isi pikir
Masalah Keperawatan
- Obsesi - Depersonalisasi - Perubahan proses pikir

- Phobia - Ide yang terkait

- Hipokondria - Pikiran mangis


Waham

- Agama - Kejaran - Curiga - Kontrol pikir

- Somatic - Dosa - Nihilistik

- Kebesaran - Sisip pikir - Siar pikir


Jelaskan : pasien memiliki pikiran bahwa dia bisa mematikan orang dengan ilmu
yang telah dipelajarinya, pasien juga mengatakan mempunyai penyakit tidak bisa
menahan lapar. Dan pasien juga mengatakan bahwa keluarganya tidak
menerimanya lagi.
9. Proses pikir

- Koheren - Bloking

- Inkoheren - Flight of idea


- Sirkumstansial - Tangensial

- Asosiasi longgar - Logorea

- Pengulangan pembicaraan / perseverasi


Masalah Keperawatan
- Neologisme - Irelevansi - Perubahan proses pikir

- Asosiasi bunyi - Main kata-kata

- Afasi
Jelaskan : Tn.M merespon dengan cepat dan mampu menjawab pertanyaan
dengan cepat dan benar.
10. Tingkat kesadaran
Masalah Keperawatan
- Compos mentis -Sopor - Resiko tinggi cedera
- Perubahan proses pikir
- Apatis - Somnolensia

- Subkoma dan koma - Disorientasi waktu

- Disorientasi orang - Disorientasi tempat


Jelaskan : Pasien dengan kesadaran penuh.
11. Memori
Masalah Keperawatan
- Gangguan daya ingat jangka panjang - Perubahan proses pikir
- Gangguan daya ingat jangka pendek

- Gangguan daya ingat jangka saat ini

- Amnesia

- Hipermnesia

- Paramnesia

- Kofabulasi
Jelaskan : Tidak ada gangguan memori pada Tn.M
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung Masalah Keperawatan
 Mudah beralih - Perubahan proses piker
- Isolasi sosial
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Pasien tidak mampu menghitung dengan konsentrasi penuh.

13. Kemampuan Penilaian Masalah Keperawatan


 Gangguan ringan - Perubahan proses pikir

 Gangguan bermakna
Jelaskan : Pasien mampu mengambil menilai dan dapat memilih.
14. Data Tilik Diri / Insight Masalah Keperawatan
 Mengingkari penyakit yang diderita - Ketidakefektifan pelaksanaan
regimen
 Menyalahkan hal-hal diluar dirinya - Terapeutik
- Ketidak patuhan
Jelaskan : Pasien mengingkari penyakit
- Perubahan proses pikir
yang dideritanya saat ini.

VII.KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan Masalah Keperawatan
- Perubahan pemeliharaan kesehatan
Makanan : - Perilaku mencari bantuan kesehatan
Pasien mampu dalam menyiapkan makan dan mengatur pola makannya sehari-hari
sendiri.
Keamanan :
Pasien mampu menjaga keamanan dirinya sendiri, hanya saja jika penyakitnya
kamuh pasien marah-marah sendiri.
Perawatan Kesehatan :
Pasien sering dibawa keluarga kerumah sakit untuk diperiksa
Pakaian :
Tidak mampu dalam memilih pakaian tetapi memakai pakaian sendiri.
Transportasi :
Mempu membawa transportasi sepada motor.
Tempat Tinggal :
Pasien tinggal ditempat ramai penduduk dan tinggal bersama keluarganya.
Uang :
Biasanya pasien menggunakan uang dari hasil kerjanya sendiri, dan selama sakit
pasien biasanya jika ingin membeli rokok pasien akan meminta uang kepada orang.
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan Diri Bantuan total Bantuan minimal
Mandi :
Mandiri, pasien mandi tidak dibantu oleh keluarganya.
Kebersihan :
Masalah Keperawatan
Pasien terlihat kurang rapi tapi bersih. - Perubahan pemeliharaan kesehatan
- Perubahan eliminasi feses
Makan :
- Perubahan pola eliminasi urin
Pasien jika lapar saja makan. - Kerusakan penatalaksanaan
pemeliharaan rumah
BAK/BAB : - Sindroma defisit, perawatan diri
Tidak menentu.
Ganti Pakaian : Masalah Keperawatan
Pakaian selalu diganti. - Perubahan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh
Jelaskan : - Perubahan nutrisi : lebih dari
kebutuhan tubuh
Mampu dan mandiri. - Perubahan nutrisi : potensial dari
b. Nutrisi kebutuhan tubuh.

Apakah anda puas dengan pola makan anda ?


Ya
Tidak
Apakah anda makan memisahkan diri ?
Ya, jelaskan…………………..
Tidak
Frekuensi makan sehari : 3x
Frekuensi kudapan sehari : 1x
Nafsu Makan
Meningkat
Menurun
Berlebihan
Sedikit-sedikit
Berat Badan
Meningkat
Menurun
BB Terendah : 63 kg Tertinggi : 75 kg
c. Berpakaian
 Apakah pasien dapat mengambil, memilih dan mengenakan pakaian :
Tn.M dapat mengambil, memilih dan mengenakan pakaian dengan sendiri.
 Dandanan Pasien : Tn.M tidak ada berdandan
 Frekuensi ganti pakaian 1 x sehari.
Masalah Keperawatan
d. Tidur - Gangguan pola tidur
Apakah ada masalah tidur ? tidak ada
Apakah merasa segar setelah bangun tidur ? iya
Apakah ada kebiasaan tidur siang ? Tn.F tidak pernah / jarang tidur siang.
Lama tidur : 6 jam
Apakah ada gangguan tidur ?
 Sulit tidur
 Bangun terlalu pagi
 Somnamblisme
 Terbangun saat tidur
 Gelisah saat tidur
Jelaskan : Pasien mengatakan sering terbangun tiba- tiba saat tidur karena
pasien merasa seperti ada bayangan hitam yang muncul disampingnya.
3. Kemampuan pasien dalam mengantisipasi kebutuhan diri
Ya
Tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri
Ya
Masalah Keperawatan
Tidak - Ketidakefektifan pelaksanaan
regimemn terapeutik
Mengatur penggunaan pasien - Ketidakmampuan
Ya - Konflik pengambilan keputusan

Tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan
Ya
Tidak
Jelaskan : Pasien mampu dalam mengantisipasi kebutuhan dirinya sendiri, dan di
bantu oleh orang istrinya jika penyakitnya kambuh.
4. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga :
Tidak, pasien merasa tidak mendapatkan dukungan dari keluarga
Terapis : Ya Masalah Keperawatan
Teman sejawat : Tidak ada - Perilaku mencari bantuan kesehatan

Kelompok sosial : Tidak ada


Apakah pasien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?

Ya
Tidak
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?
Ya
Tidak

VIII. ASPEK MEDIS


1. Diagnosa Medis : Halusinasi Penglihatan
2. Terapi medis yang diberikan :

- Injeksi Diazepam 5 mg / hr

- Risperindone 2x2 mg

- Thf (Trihexyphenidyl) 2x2 mg

IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Penglihatan
2. Isolasi Sosial : Menarik Diri
X. ANALISA DATA
No Data Masalah Keperawatan
1. DS :
- Pasien suka tertawa sendiri. Gangguan persepsi sensori :
halusinasi penglihatan
- Pasien sering melihat
bayangan- bayangan hitam
berbentuk seperti orang.

- Pasien mengatakan bayangan


tersebut muncul 3 kali/ hari
disaat dia menyendiri dan
ketika melihat orang ramai.

- Pasien sangat takut dan gelisah


jika melihat bayangan tersebut.
DO :
- Pasien sering bicara ngawur,
terkadang bicara sendiri, dan
senyum-senyum sendiri.

XI. RENCANA KEPERAWATAN


No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Halusinasi TUM: Lakukan SP
Penglihatan Pasien dapat mengontrol
halusinasi yang dialami. 1. SP 1 (membina
TUK I: hubungan saling
Pasien dapat membina percaya,
hubungan saling percaya. mengindentifikasi
Setelah interaksi 1x halusinasi “jenis,
interaksi pasien isi, waktu,
menunjukan tanda-tanda frekuensi, situasi,
percaya kepada perawat : perasaan dan
- Ekspresi wajah respon halusinasi
bersahabat “, mengajarkan
- Menunjukan rasa cara menghardik
senang ke dalam jadwal.
2. SP 2
- Ada kontak mata (mengevaluasi SP
- Mau berjabat tangan 1, mengajarkan
- Mau menyebutkan cara minum obat
nama. secara teratur,
memasukan ke
- Mau berjabat tangan
dalam jadwal).
- Mau menjawab salam 3. SP 3
- Mau duduk (mengevaluasi SP
berdampingan dengan 1 dan SP 2,
perawat. menganjurkan
pasien untuk
- Bersedia
mencari teman
mengungkapkan
bicara).
masalah yang
4. SP 4
dihadapi.
(mengevaluasi SP
1, SP 2, dan SP 3,
melakukan
kegiatan terjadwal
LAPORAN KEPERAWATAN JIWA
ANALISIS PROSES INTERAKSI

Oleh
UMAYRA HIJRIAH
P1337420921208
PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2022
ANALISA PROSES INTERAKSI (API)

Inisial klien : Tn. I Nama mahasiswa : Umayra Hijriah


Lingkungan : Tenang, posisi duduk berhadapan Tanggal : 24 Juni 2022
Deskripsi klien : Klien terlihat rapi dan bersih Jam : 10.00 WIB
Tujuan (berorientasi klien) : Diharapkan pasien dan
Fase : orientasi
perawat dapat membina
hubungan saling percaya

KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA ANALISA RASIONAL


VERBAL VERBAL BERPUSAT PADA BERPUSAT PADA
PERAWAT KLIEN
P: Selamat pagi Pak P: Tersenyum duduk Perawat memulai Klien nampak bersedia Salam merupakan
didepan pasien percakapan dengan sikap menjawab salam kalimat terbuka untuk
ramah memulai interaksi
K: Selamat pagi K: Menatap kearah sehingga dapat
perawat membangun rasa saling
percaya
P: Perkenalkan nama P:Mengulurkan tangan Perawat menjaga posisi Klien berespon positif Perkenalan diharapkan
saya umayra, mahasiswa untuk bersalaman duduk dengan terapeutik dengan menyebut dapat meningkatkan rasa
yang praktik disini, saya namanya saling percaya satu sama
disini selama1 minggu K: Menjabat tangan lain
kalau boleh tau nama perawat dan ada kontak
bapak siapa,sukanya mata
dipanggil apa?

K: Nama saya I

P: Bagaimana perasaan P: Menatap pasien Merasa lega karena Berbicara pelan Menanyakan keadaan
bapak hari ini? Apa masih mendapat respon untuk membina
keluhannya? yg baik hubungan baik
K: Menjawab singkat
K: Baik-baik saja

P: Baiklah, bagaimana P: Terjadi kontak mata Merasa senang karena Bicara pelan
kalau kita berbicara klien masih berespon
tentang perasaan bapak dengan baik
saat ini

K: Iya K: Menjawab pelan

P: Bapak mau P: Menatap klien Berharap dapat Klien bersedia Kontrak pertemuan
mengobrol dimana dan melanjutkan melanjutkan sangat penting dilakukan
berapa lamawaktu yang pembicaraan pembicaraan untuk menilai
kita butuhkan. ketersediaan dan
Bagaimana kalau 15 kesiapan klien
menit? berinteraksi dengan
K: Menjawab singkat perawat
K: Iya
P: Apa bapak sering Melihat pasien dan Perawat senang karena Berespon dengan baik Mengidentifikasi isi
mendengar suara tanda menanyakan pasien mau menjawab halusinasi
ada wujudnya? Apa yg
dikatakan suara itu?

K: Iya, suara orang


menyuruh saya
untuk memukul
orang disekitar saya.
P: Apakah terus Melihat pasien dan Perawat senang karena Menjawab pelan Mengidentifikasi
menerus? Kapan yang menanyakan pasien mau menjawab frekuensi halusinasi
paling sering dan dalam
keadaan apa?

K: Terus menerus, pada


saat sendirian, tetapi
sekarang suara tersebut
sudah tidak muncul lagi
P: Apa yang bapak Melihat pasien dan Bingung
rasakan
saat itu? menanyakan

K: Bingung

P: Apa yang ibu lakukan Terdapat kontak mata Bertanya dengan ramah Menjawab singkat
saat mendengar suara
itu?

K: Tutup telinga

P: Apa dengan cara Antusias bertanya dan Merasa senang karena Menjawab singkat
tersebut suara akan pasien menjawab singkat pasien terbuka
hilang

K: Tidak

P: Bagaimana kalau kita Berhadapan dengan Meminta persetujuan Pasien mulai kooperatif
belajar cara mencegah pasien pasien
agar suara itu tidak
muncul

K: Iya

P: Begini bapak terdapat Terjadi kontak mata Bicara menjelaskan Klien menunduk dan Diharapkan pasien
4 cara yang pertama yaitu antara perawat dengan jelas mendengarkan mengerti cara mengatasi
dengan cara menghardik danpasien masalah yang
suara tersebut,kedua menimpanya
meminum obat
,ketiga bercakap cakap
dan yang
ke empat melakukan
kegiatan sesuai jadwal
K: Oh begitu ya

P: Bagaimana kalau kita Perawat memperagakan Memperagakan dengan Memperhatikan dengan Untuk mengajarkan agar
belajar satu cara dulu dan pasien jelas seksama lebih mengerti
yaitu menghardik memperhatikan
misalnya saya tidak mau
mendengar, pergi jangan
ganggu saya, kamu suara
palsu begitu diulang-
ulang sampai suara itu
tidak terdengar lagi.
Coba bapak peragakan

K:Saya tidak mau


mendengar suara
itu,suara itu palsu,jangan
ganggu saya

P: Bagus sekali bapak Mampu bekerja sama Merasa senang Pasien merasa lega
sudah bisa dan terjadi kontak mata
memperagakannya.
Bagaiman perasaannya
setelah latihan tadi,kalau
suara itu muncul
silahkan coba cara
tersebut.

K: Iya sus

P: Apakah bapak Saling berhadapan Berharap pasien antusias Pasien mau melakukan Untuk mengurangi
inginberlatih kegiatan halusinasi agar tidak
dengan cara
yang lain untuk terjadi lagi
mengontrol
halusinasinya?

K: Mau sus

P: Besok kita akan Membuat jadwal Membuat jadwal Pasien mampu mengisi
bertemu lagi untuk pertemuan bersama pasien jadwal
belajar cara mengontrol
halusinasi? bapak tidak
keberatan kan

K: Tidak
P: Dimana besok kita Menatap dan tersenyum Tetap tenang
akan mengobrol?

K: Disini saja sus

P: Besok ketemu jam Memandang klien Mengontrak waktu Pasien merespon dengan Untuk melanjutkan
berapa? baik intervensi

K: Jam 09.00

P: Baiklah sampai jumpa Berjabat tangan dan Merasa senang Kooperatif


besok, selamat pagi tersenyum

K: Iya,selamat pagi
ANALISIS PROSES INTERAKSI (API)

Lingkungan : Tenang, posisi duduk berhadapan Nama mahasiswa : Umayra Hijriah


Deskripsi klien : Klien terlihat rapi dan bersih Tanggal : 27 Juni 2022
Tujuan (berorientasi klien) : Diharapkan pasien dan Jam : 10.00 WIB
perawat dapat membina Fase : terminasi
hubungan saling percaya

KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA ANALISA RASIONAL


VERBAL VERBAL BERPUSAT PADA BERPUSAT PADA
PERAWAT KLIEN
P: Selamat pagi Pak P: Tersenyum duduk Perawat memulai Klien nampak bersedia Salam merupakan
didepan pasien percakapan dengan sikap menjawab salam kalimat terbuka untuk
ramah memulai interaksi
K: Selamat pagi K: Menatap kearah sehingga dapat
perawat membangun rasa saling
percaya
P: Perkenalkan nama P:Mengulurkan tangan Perawat menjaga posisi Klien berespon positif Perkenalan diharapkan
saya umayra, mahasiswa untuk bersalaman duduk dengan terapeutik dengan menyebut dapat meningkatkan rasa
yang praktik disini, saya namanya saling percaya satu sama
disini selama1 minggu K: Menjabat tangan lain
kalau boleh tau nama perawat dan ada kontak
bapak siapa,sukanya mata
dipanggil apa?

K: Nama saya I

P: Bagaimana perasaan P: Menatap pasien Merasa lega karena Berbicara pelan Menanyakan keadaan
bapak hari ini? Apa masih mendapat respon untuk membina
keluhannya? yg baik hubungan baik
K: Menjawab singkat
K: Baik-baik saja

P: Baiklah, bagaimana P: Terjadi kontak mata Merasa senang karena Bicara pelan
kalau kita berbicara klien masih berespon
tentang perasaan bapak dengan baik
saat ini

K: Iya K: Menjawab pelan

P: Bapak mau P: Menatap klien Berharap dapat Klien bersedia Kontrak pertemuan
mengobrol dimana dan melanjutkan melanjutkan sangat penting dilakukan
berapa lamawaktu yang pembicaraan pembicaraan untuk menilai
kita butuhkan. ketersediaan dan
Bagaimana kalau 15 kesiapan klien
menit? berinteraksi dengan
K: Menjawab singkat perawat
K: Iya
P: Bagai mana Melihat pasien dan Perawat senang karena Berespon dengan baik Mengidentifikasi isi
perasaan bapak setelah menanyakan pasien mau menjawab halusinasi
kita belajar
menghardik halusinasi
bapak kemarin? Apa
bapak ada
melakukannya jika
mendengar suara yang
menggagu bapak?
K: Iya, saya
menutup telinga dan
bilang awas
suaramu palus, aku
tidak mau
mendengar.
P: baik bapak bagus Melihat pasien dan Perawat senang karena Menjawab pelan Mengidentifikasi
sekali, sekarang saya menanyakan pasien mau menjawab frekuensi halusinasi
akan mengajarkan
bapak untuk meminum
obat secara teratur ,
Yang sudah kita
janjikan minggu lalu ya
pak.
K: baik.

P: Apa yang bapak Melihat pasien dan Bingung


rasakan
saat itu? menanyakan

K: Bingung

P: Apa yang ibu lakukan Terdapat kontak mata Bertanya dengan ramah Menjawab singkat
saat mendengar suara
itu?

K: Tutup telinga

P: Apa dengan cara Antusias bertanya dan Merasa senang karena Menjawab singkat
tersebut suara akan pasien menjawab singkat pasien terbuka
hilang

K: Tidak

P: Bagaimana kalau kita Berhadapan dengan Meminta persetujuan Pasien mulai kooperatif
belajar cara mencegah pasien pasien
agar suara itu tidak
muncul

K: Iya

P: Begini bapak terdapat Terjadi kontak mata Bicara menjelaskan Klien menunduk dan Diharapkan pasien
4 cara yang pertama yaitu antara perawat dengan jelas mendengarkan mengerti cara mengatasi
dengan cara menghardik danpasien masalah yang
suara tersebut,kedua menimpanya
meminum obat
,ketiga bercakap cakap
dan yang
ke empat melakukan
kegiatan sesuai jadwal
K: Oh begitu ya

P: Bagaimana kalau kita Perawat memperagakan Memperagakan dengan Memperhatikan dengan Untuk mengajarkan agar
belajar satu cara dulu dan pasien jelas seksama lebih mengerti
yaitu menghardik memperhatikan
misalnya saya tidak mau
mendengar, pergi jangan
ganggu saya, kamu suara
palsu begitu diulang-
ulang sampai suara itu
tidak terdengar lagi.
Coba bapak peragakan

K:Saya tidak mau


mendengar suara
itu,suara itu palsu,jangan
ganggu saya

P: Bagus sekali bapak Mampu bekerja sama Merasa senang Pasien merasa lega
sudah bisa dan terjadi kontak mata
memperagakannya.
Bagaiman perasaannya
setelah latihan tadi,kalau
suara itu muncul
silahkan coba cara
tersebut.

K: Iya sus

P: Apakah bapak Saling berhadapan Berharap pasien antusias Pasien mau melakukan Untuk mengurangi
inginberlatih kegiatan halusinasi agar tidak
dengan cara
yang lain untuk terjadi lagi
mengontrol
halusinasinya?

K: Mau sus

P: Besok kita akan Membuat jadwal Membuat jadwal Pasien mampu mengisi
bertemu lagi untuk pertemuan bersama pasien jadwal
belajar cara mengontrol
halusinasi? bapak tidak
keberatan kan

K: Tidak
P: Dimana besok kita Menatap dan tersenyum Tetap tenang
akan mengobrol?

K: Disini saja sus

P: Besok ketemu jam Memandang klien Mengontrak waktu Pasien merespon dengan Untuk melanjutkan
berapa? baik intervensi

K: Jam 09.00

P: Baiklah sampai jumpa Berjabat tangan dan Merasa senang Kooperatif


besok, selamat pagi tersenyum

K: Iya,selamat pagi
ANALISIS PROSES INTERAKSI (API) HALUSINASI PENDENGARAN

Inisial klien : Tn. I Nama mahasiswa : Umayra Hijriah


Status interaksi perawat-klien : Pertemuan ke-3 (SP3) Tanggal : 29 Juli 2022
Lingkungan : Meja, Kursi, berhadapan Jam : 09.00 WIB
dengan klien Ruang : Mawar
Deskripsi klien :Penampilan kurang rapi, pasien
berbicara sendiri

Tujuan (berorientasi klien) :


1. Klien dapat menjawab semua pertanyaan perawat
dan mampu menjelaskan dengan tepat.
2. Klien dapat membuat jadwal kegiatan sesuai
dengan kemampuan.
3. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit
dan kemampuannya
KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA ANALISA BERPUSAT RASIONAL
VERBAL VERBAL BERPUSAT PADA PADA KLIEN
PERAWAT
P: Assalamu’alaikum pak.. P: Tersenyum, menatap Perawat menyapa klien, Klien dapat menjawab Mengucapkan salam
selamat pagi ! klien, berjabat tangan perawat memposisikan salam dari perawat terapeutik untuk
dengan klien. diri terapeutik membina hubungan
K: ya selamat pagi saling percaya
K: Tersenyum, menjabat
tangan perawat
P: bapak masih ingat P: Memandang klien Membuka percakapan Klien mengenal dan Menanyakan apakah
dengan saya? Bagaimana sambil tersenyum dengan klien berharap memahami pertanyaan masih ingat dengan
perasaan bapak saat ini. klien ingat dengan dari perawat perawat untuk evaluasi
Apakah mas sudah K: Ekpresi datar perawat / validasi, klien
melakukan apa yang mengenal perawat maka
saya ajarkan kemarin akan memudahkan
tentang menghardik proses interaksi
halusinasi dan bercakap-
cakap dengan orang lain
saat halusinasi mas
muncul ?

K: Iya masih Bu umayra

P: bagaimana kalau kita P: Menatap klien Perawat Klien dapat menjawab Setiap interaksi harus
membicarakan hal ini dengan tersenyum mempertahankan posisi pertanyaan perawat berdasarkan kontrak
sekitar 20 menit, bapak trapeutik yang telah dibuat dan
bersedia kan? K: Menunduk sambill klien slalu harus
menjawab diingatkan pada kontrak
K: ya bu yang telah disepakati
untuk memudahkan
serta mengarahkan
proses interaksi.
P: Sesuai kontrak P: Memandang klien Perawat mengingatkan Klien mencoba Kontrak topic agar
kemarin, bapak sambil menunjuk kontrak dengan klien mengingat kontrak yang pembicaraan lebih
mengingkan berbicara ruangan sudah disepakati terfokus
diruangan ini, benarkan
pak? K: Menganggukan
kepalanya

K:iya bu disini saja

P: bapak, kemarin kan P: : Tersenyum sambil Berharap klien bisa Klien tampak bingung Bisa mengingat dengan
sudah saya ajarkan cara menyodorkan kertas ke merespon dengan baik dan klien tampak berpikir baik.
menghardik dan cara klien Dan bisa menuliskan
untuk melatih berbicara dengan jadwal yang
dengan orang lain saat K: Menaruh dagunya ke telah dibuat
halusinasi mas muncul. tangan sambil melihat
Apa sudah mas terapkan perawat
dalam sehari-hari
Selanjutnya kita belajar
cara untuk mencegah
halusinasi dengan cara
membuat jadwal
kegiatan bapak mulai
dari bangun pagi sampai
tidur malam. Ini kertas
kosong yang bisa mas
pakai
K: iya bu
P: Coba sekarang bapak P: Tersenyum sambil Perawat senang karena Klien mulai memikirkan Perawat menunjukkan
tuliskan kegiatan yang menyuruh klien klien mau memikirkan kemampuan melakukan hubungan yang terbuka
dilakukan dari bangun menuliskan jadwal alternative kegiatan kegiatannya dengan klien.Dimana
pagi sampai tidur malam. bahwa untuk
Caranya Mas tulis dulu K: segera melakukan Perawat mencoba Klien mencoba percaya mendapatkan data
jam di kolom pertama apa yang diperintah memberikan dorongan apa yang dikata oleh diperlukan pertanyaan
kemudian kegiatan di perawat kepada klien perawat dan sikap terbuka.
kolom kedua. Contohnya
begini: jam 05.00 mas
bangun,kemudian sholat
subuh. Ya begitu. Coba
mas teruskan. Ya
teruskan sampai tidur
malam
K: Iya bu
Ya bagus pak, bapak P: tersenyum sambil Perawat senang karena Klien berantusias untuk Untuk membuat klien
sudah selesai menulis mengajak pasien klien bisa menjalankan menjalan kegiatan yang supaya menjadi lebih
kegiatan Mas dari melakukan kegiatan tugasnya dengan baik sudah ada aktif di dalam rumah
bangun sampai tidur lagi. sakit
Sekarang jam 08.00
jadwal merapikan K: Merapikan kursi
ruangan,mari kita latihan dengan baik
K: iya bu
P: bagaimana perasaan P: Tersenyum , melihat Perawat senang karena Klien memberikan Melakukan evaluasi
bapak setelah membuat respons klien klien mengerti arahan respon yang baik kepada subyektif untuk menilai
jadwal kegiatan dan dari perawat perawat perasaan klien setelah
berlatih seperti yang K: Tertawa sambil interaksi
saya ajarkan tadi?” menunduk
apakah bapak senang?

K: Seneng sih bu..


P: Coba bapak lakukan P: Menatap klien Perawat mencoba Klien mulai memikirkan Melakukan evaluasi
sesuai jadwal yang kita sambil memperhatikan menggali ingatan yang kegiatan yang telah obyektif untuk menilai
buat tadi klien telah diajarkan kepada diajarkan oleh perawat pemahaman klien
klien setelah interaksi
K: iya iya K: Kepala menoleh Klien mampu
keatas , sambil menjawabnya
memainkan jari jemari
tangannya.
P: jika bapak P: Tersenyum , Perawat menunjukkan Klien menanggapai Perawat menunjukkan
mengalami kesulitan memandang klien perhatian kepada klien pertanyaan perawat hubungan yang terbuka
atau ada sesuatu yang dengan klien.Dimana
ingin ditanyakan bisa K: Menganggukan bahwa untuk
memanggil saya kepala mendapatkan data
diperlukan pertanyaan
K: iya bu dan sikap terbuka.
P: besok kita akan P: Bertanya dengan Perawat mencoba Klien memikirkan Melakukan kontrak
membahas tentang nada lembut, tetap menawarkan kegiatan kegiatan yang ditawarkan topic , agar klien dapat
masalah obat, saya akan tersenyum memandang lainnya kepada klien dan kemampuan untuk mengira-ngira kapan
menjelaskan tentang klien melaksanakannya akan bisa berinteraksi
pengobatan dan latihan lagi dengan perawat
minum obat yang benar. K: Menatap perawat Klien masih berpikir
Apakah bapak mau ?? dan menjawab karena pertanyaan abru
pertanyaan perawat
K: oh gitu, iya deh bu
besok ketemu lagi
P: bagaimana kalau P: Badan agak condong Perawat mencoba Klien memberikan Melakukan kontrak
besok kita bertemu lagi, ke depan, sambil mengontrak kembali respon setuju dan tertarik waktu dan tempat
bapak inginnya jam menatap klien waktu kepada klien pada tawaran perawat berikutnya dengan klien
berapa? Bagaimana kapan bisa berinteraksi
kalau jam 08.00 WIB K: Menoleh ke atas dengan perawat lagi
mas mau berbicara sambil badan bersender
ditempat mana? di kursi
Bagaimana kalau di
taman saja
K: Iya setuju bu
P: baiklah,,, sekarang P: Berdiri, tersenyum Perawat meras senang Klien merespon salam Salam terapeutik
bapak lanjutkan dan meninggalkan klien karena klien merespon dari perawat
kegitan bapak sesuai dengan baik
dengan jadwal yang K: Menjawab sambil
telah kita
buat tadi, saya permisi memainkan jemarinya
dulu… sampai jumpa
besok pagi…

K: iya bu siap..
LAPORAN KEPERAWATAN JIWA
RENCANA HARIAN PERAWAT

Oleh
UMAYRA HIJRIAH
P1337420921208

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2022
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama Mahasiswa : Umayra Hijriah Ruangan / Balee : Mawar


Nama Institusi Pendidikan : Poltekkes Smg-Aceh Hari / Tgl : Senin, 27 Juni 2022

No PUKUL / JAM JENIS KEGIATAN TANDA TANGAN


1 08.00 Tiba diruangan Mawar
2 08.10 Membimbing pasien melakukan
personal hygine
- Mulai dari sikat gigi
- Dan mengganti pakaian
3 09.00 Membimbing pasien untuk minum
susu pagi bersama
4 09.45 Melanjutkan Implementasi yang belum
selesai pada pasien kelolaan Bpk.I
5 12.00 Membimbing pasien untuk makan
siang bersama :
- Mulai dari cuci tangan
- Doa makan bersama
- Serta doa setelah makan
6 12.30 Istirahat
7 13.00 Kembali keruang Mawar
8 14.00 Persiapan pulang
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama Mahasiswa : Umayra Hijriah Ruangan / Balee : Mawar


Nama Institusi Pendidikan : Poltekkes Smg-Aceh Hari / Tgl : Selasa, 28 Juni 2022

No PUKUL / JAM JENIS KEGIATAN TANDA TANGAN


1 08.00 Tiba diruangan Mawar
2 08.10 Membimbing pasien melakukan
personal hygine
- Mulai dari sikat gigi
- Dan mengganti pakaian
3 08.30 Mengantar pasie untuk pindah ruangan
Dari mawar ke bugenvil,jeumpa dan seroja
4 09.00 Membimbing pasien untuk minum
susu pagi bersama
5 09.45 Melanjutkan pengkajian yang belum
selesai pada pasien kelolaan Bpk.I
6 12.00 Membimbing pasien untuk makan
siang bersama :
- Mulai dari cuci tangan
- Doa makan bersama
- Serta doa setelah makan
7 12.30 Istirahat
8 13.00 Kembali keruang Mawar
9 14.00 Persiapan pulang
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama Mahasiswa : Umayra Hijriah Ruangan / Balee : Mawar


Nama Institusi Pendidikan : Poltekkes Smg-Aceh Hari / Tgl : Rabu, 29 Juni 2022

No PUKUL / JAM JENIS KEGIATAN TANDA TANGAN


1 08.00 Tiba diruangan cempaka
2 08.10 Membimbing pasien melakukan
personal hygine
- Mulai dari sikat gigi
- Merapikan tempat tidur
- Dan mengganti pakaian
3 09.00 Membimbing pasien untuk minum
susu pagi bersama
4 09.45 Melaksanakan TAK
5 12.00 Membimbing pasien untuk makan
siang bersama :
- Mulai dari cuci tangan
- Doa makan bersama
- Serta doa setelah makan
6 12.30 Istirahat
7 13.00 Kembali keruang Mawar
8 14.00 Persiapan pulang
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama Mahasiswa : Umayra Hijriah Ruangan / Balee : Mawar


Nama Institusi Pendidikan : Poltekkes Smg-Aceh Hari / Tgl : Kamis, 30 Juni 2022

No PUKUL / JAM JENIS KEGIATAN TANDA TANGAN


1 08.00 Tiba diruangan cempaka
2 08.10 Membimbing pasien melakukan
personal hygine
- Mulai dari sikat gigi
- Merapikan tempat tidur
- Dan mengganti pakaian
3 09.00 Membimbing pasien untuk minum
susu pagi bersama
4 09.45 Melanjutkan I yang belum
selesai pada pasien resume Bpk.F
5 12.00 Membimbing pasien untuk makan
siang bersama :
- Mulai dari cuci tangan
- Doa makan bersama
- Serta doa setelah makan
6 12.30 Istirahat
7 13.00 Kembali keruang Mawar
8 14.00 Persiapan pulang
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama Mahasiswa : Umayra Hijriah Ruangan / Balee : Mawar


Nama Institusi Pendidikan : Poltekkes Smg-Aceh Hari / Tgl : Jum’at, 1 Juli 2022

No PUKUL / JAM JENIS KEGIATAN TANDA TANGAN


1 08.00 Tiba diruangan Mawar
2 08.10 Membimbing pasien melakukan
personal hygine
- Mulai dari sikat gigi
- Dan mengganti pakaian
3 09.00 Membimbing pasien untuk minum
susu pagi bersama
4 09.45 Melanjutkan Implementasi yang belum
selesai pada pasien kelolaan Bpk.I
5 12.00 Membimbing pasien untuk makan
siang bersama :
- Mulai dari cuci tangan
- Doa makan bersama
- Serta doa setelah makan
6 12.30 Istirahat
7 13.00 Kembali keruang Mawar
8 14.00 Persiapan pulang
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama Mahasiswa : Umayra Hijriah Ruangan / Balee : Mawar


Nama Institusi Pendidikan : Poltekkes Smg-Aceh Hari / Tgl : Sabtu, 2 Juli 2022

No PUKUL / JAM JENIS KEGIATAN TANDA TANGAN


1 08.00 Tiba diruangan Mawar
2 08.10 Membimbing pasien melakukan
personal hygine
- Mulai dari sikat gigi
- Dan mengganti pakaian
3 09.00 Membimbing pasien untuk minum
susu pagi bersama
4 09.45 Melanjutkan Implementasi yang belum
selesai pada pasien kelolaan Bpk.I
5 12.00 Membimbing pasien untuk makan
siang bersama :
- Mulai dari cuci tangan
- Doa makan bersama
- Serta doa setelah makan
6 12.30 Istirahat
7 13.00 Kembali keruang Mawar
8 14.00 Persiapan pulang
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama Mahasiswa : Umayra Hijriah Ruangan / Balee : Seulanga


Nama Institusi Pendidikan : Poltekkes Smg-Aceh Hari / Tgl : Senin, 04 Juni 2022

No PUKUL / JAM JENIS KEGIATAN TANDA TANGAN


1 08.00 Tiba diruangan Seulanga
2 08.10 Membimbing pasien melakukan
personal hygine
- Mulai dari sikat gigi
- Dan mengganti pakaian
3 09.00 Membimbing pasien untuk minum
susu pagi bersama
4 09.45 Melakukan pengkajian pasien resume.
5 12.00 Membimbing pasien untuk makan
siang bersama :
- Mulai dari cuci tangan
- Doa makan bersama
- Serta doa setelah makan
6 12.30 Istirahat
7 13.00 Kembali keruang Seulanga
8 14.00 Persiapan pulang
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama Mahasiswa : Umayra Hijriah Ruangan / Balee : Seulanga


Nama Institusi Pendidikan : Poltekkes Smg-Aceh Hari / Tgl : Selasa, 05 Juni 2022

No PUKUL / JAM JENIS KEGIATAN TANDA TANGAN


1 08.00 Tiba diruangan Seulanga
2 08.10 Membimbing pasien melakukan
personal hygine
- Mulai dari sikat gigi
- Dan mengganti pakaian
3 09.00 Membimbing pasien untuk minum
susu pagi bersama
4 9.20 Mengantarkan pasien untuk rehabilitasi.
5 09.45 Melakukan pengkajian pasien resume.
6 12.00 Membimbing pasien untuk makan
siang bersama :
- Mulai dari cuci tangan
- Doa makan bersama
- Serta doa setelah makan
7 12.30 Istirahat
8 13.00 Kembali keruang Seulanga
9 14.00 Persiapan pulang
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama Mahasiswa : Umayra Hijriah Ruangan / Balee : Seulanga


Nama Institusi Pendidikan : Poltekkes Smg-Aceh Hari / Tgl : Rabu, 06 Juni 2022

No PUKUL / JAM JENIS KEGIATAN TANDA TANGAN


1 08.00 Tiba diruangan Seulanga
2 08.10 Membimbing pasien melakukan
personal hygine
- Mulai dari sikat gigi
- Dan mengganti pakaian
3 09.00 Membimbing pasien untuk minum
susu pagi bersama
4 9.20 Mengantarkan pasien untuk rehabilitasi.
5 09.45 Melakukan pengkajian pasien resume.
6 12.00 Membimbing pasien untuk makan
siang bersama :
- Mulai dari cuci tangan
- Doa makan bersama
- Serta doa setelah makan
7 12.30 Istirahat
8 13.00 Kembali keruang Seulanga
9 14.00 Persiapan pulang
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama Mahasiswa : Umayra Hijriah Ruangan / Balee : Seulanga


Nama Institusi Pendidikan : Poltekkes Smg-Aceh Hari / Tgl : Kamis, 07 Juni 2022

No PUKUL / JAM JENIS KEGIATAN TANDA TANGAN


1 08.00 Tiba diruangan Seulanga
2 08.10 Membimbing pasien melakukan
personal hygine
- Mulai dari sikat gigi
- Dan mengganti pakaian
3 09.00 Membimbing pasien untuk minum
susu pagi bersama
4 9.20 Mengantarkan pasien untuk rehabilitasi.
5 09.45 Melakukan pengkajian pasien resume.
6 12.00 Membimbing pasien untuk makan
siang bersama :
- Mulai dari cuci tangan
- Doa makan bersama
- Serta doa setelah makan
7 12.30 Istirahat
8 13.00 Kembali keruang Seulanga
9 14.00 Persiapan pulang
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama Mahasiswa : Umayra Hijriah Ruangan / Balee : Seulanga


Nama Institusi Pendidikan : Poltekkes Smg-Aceh Hari / Tgl : Jumat, 08 Juni 2022

No PUKUL / JAM JENIS KEGIATAN TANDA TANGAN


1 08.00 Tiba diruangan Seulanga
2 08.10 Membimbing pasien melakukan
personal hygine
- Mulai dari sikat gigi
- Dan mengganti pakaian
3 09.00 Membimbing pasien untuk minum
susu pagi bersama
4 12.00 Membimbing pasien untuk makan
siang bersama :
- Mulai dari cuci tangan
- Doa makan bersama
- Serta doa setelah makan
5 12.30 Istirahat
6 13.00 Kembali keruang Seulanga
7 14.00 Persiapan pulang
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama Mahasiswa : Umayra Hijriah Ruangan / Balee : Seulanga


Nama Institusi Pendidikan : Poltekkes Smg-Aceh Hari / Tgl : Sabtu, 09 Juni 2022

No PUKUL / JAM JENIS KEGIATAN TANDA TANGAN


1 08.00 Tiba diruangan Seulanga
2 08.10 Membimbing pasien melakukan
personal hygine
- Mulai dari sikat gigi
- Dan mengganti pakaian
3 09.00 Membimbing pasien untuk minum
susu pagi bersama
4 12.00 Membimbing pasien untuk makan
siang bersama :
- Mulai dari cuci tangan
- Doa makan bersama
- Serta doa setelah makan
5 12.30 Istirahat
6 13.00 Kembali keruang Seulanga
7 14.00 Persiapan pulang

Anda mungkin juga menyukai