Oleh
UMAYRA HIJRIAH
P1337420921208
TAHUN 2022
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
KASUS INDIVIDU
Oleh
UMAYRA HIJRIAH
P1337420921208
TAHUN 2022
LAPORAN PENDAHULUAN KASUS INDIVIDU
HALUSINASI
A. Konsep Halusinasi
1. Definisi Halusinasi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh
pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan, atau penghiduan tanpa stimulus yang nyata Keliat, (2011) dalam
Zelika, (2015). Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau pengalaman persepsi
yang tidak sesuai dengan kenyataan Sheila L Vidheak, (2001) dalam Darmaja (2014).
3. Jenis-jenis Halusinasi
Menurut Stuart (2013) dalam Yusalia (2015), jenis halusinasi antara lain :
a. Halusinasi pendengaran (auditorik) 70 %
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara – suara orang,
biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang
dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu.
b. Halusinasi penglihatan (visual) 20 %
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya,
gambaran geometrik, gambar kartun dan / atau panorama yang luas dan kompleks.
Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
c. Halusinasi penghidu (olfactory)
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang menjijikkan
seperti: darah, urine atau feses. Kadang – kadang terhidu bau harum.Biasanya
berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dementia.
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang
terlihat. Contoh : merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati atau orang
lain.
e. Halusinasi pengecap (gustatory)
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan menjijikkan,
merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses.
d. Halusinasi cenesthetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir
melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.
e. Halusinasi kinesthetic
Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak.
a. Faktor biologis
Pada keluarga yang melibatkan anak kembar dan anak yang diadopsi menunjukkan
peran genetik pada schizophrenia.Kembar identik yang dibesarkan secara terpisah
mempunyai angka kejadian schizophrenia lebih tinggi dari pada saudara sekandung
yang dibesarkan secara terpisah.
b. Faktor psikologis
Hubungan interpersonal yang tidak harmonis akan mengakibatkan stress dan
kecemasan yang berakhir dengan gangguan orientasi realita.
c. Faktor sosial budaya
Stress yang menumpuk awitan schizophrenia dan gangguan psikotik lain, tetapi tidak
diyakini sebagai penyebab utama gangguan.
2. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi atau faktor pencetus halusinasi menurut Stuart (2009) adalah:
a. Biologis
Stressor biologis yang berhubungan dengan respon neurobiologis maladaptif adalah
gangguan dalam komunikasi dan putaran umpan balik otak dan abnormalitas pada
mekanisme pintu masuk dalam otak, yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk
secara selektif menanggapi stimulus.
b. Lingkungan
Ambang toleransi terhadap stres yang ditentukan secara biologis berinteraksi dengan
stresor lingkungan untuk menentukan terjadinyagangguan prilaku.
c. Stres sosial / budaya
Stres dan kecemasan akan meningkat apabila terjadi penurunan stabilitas keluarga,
terpisahnya dengan orang terpenting ataudisingkirkan dari kelompok.
d. Faktor psikologik
Intensitas kecemasan yang ekstrem dan memanjang disertai terbatasnya kemampuan
mengatasi masalah dapat menimbulkan perkembangan gangguan sensori persepsi
halusinasi.
e. Mekanisme koping
Menurut Stuart (2013) perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi pasien dari
pengalaman yang menakutkan berhubungan dengan respons neurobiologis maladaptif
meliputi: regresi, berhunbungan dengan masalah proses informasi danupaya untuk
mengatasi ansietas, yang menyisakan sedikit energi untuk aktivitas sehari-hari.
Proyeksi, sebagai upaya untuk menejlaskan kerancuan persepsi dan menarik diri.
f. Sumber koping
Menurut Stuart (2013) sumber koping individual harus dikaji dengan pemahaman
tentang pengaruh gangguan otak pada perilaku. Orang tua harus secara aktif mendidik
anak–anak dan dewasa muda tentang keterampilan koping karena mereka biasanya
tidak hanya belajar dari pengamatan. Disumber keluarga dapat pengetahuan tentang
penyakit, finensial yang cukup, faktor ketersediaan waktu dan tenaga serta
kemampuan untuk memberikan dukungan secara berkesinambungan.
g. Perilaku halusinasi
Isolasi sosial
5. Diagnosa Keperawatan
Menurut NANDA (2017) diagnosa keperawatan utama pada klien dengan prilaku
halusinasi adalah Halusinasi (pendengaran, penglihatan, pengecapan, perabaan dan
penciuman). Sedangkan diagnosa keperawatan terkait lainnya adalah Isolasi social dan
Resiko menciderai diri sendiri, lingkungan dan orang lain.
6. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan yang diberikan pada klien tidak hanya berfokus pada masalah
halusinasi sebagai diagnose penyerta lain. Hal ini dikarenakan tindakan yang
dilakukan saling berkontribusi terhadap tujuan akhir yang akan dicapai. Rencana
tindakan keperawatan pada klien dengan diagnose gangguan persepsi sensori
halusinasi meliputi pemberian tindakan keperawatan berupa terapi generalis individu
yaitu (Kanine, E., 2012) :
a. Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik,
b. Patuh minum obat secara teratur.
c. Melatih bercakap-cakap dengan orang lain,
d. Menyusun jadwal kegiatan dan dengan aktifitas
e. Terapi kelompok terkait terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi.
Rencana tindakan pada keluarga (Keliat, dkk. 2014) adalah
a. Diskusikan masalah yang dihadap keluarga dalam merawat pasien
b. Berikan penjelasan meliputi : pengertian halusinasi, proses terjadinya halusinasi, jenis
halusinasi yang dialami, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinya halusinasi.
c. Jelaskan dan latih cara merawat anggota keluarga yang mengalami halusinasi :
menghardik, minum obat, bercakap-cakap, melakukan aktivitas.
Pada saat akan dilaksanakan tindakan keperawatan maka kontrak dengan klien
dilaksanakan dengan menjelaskan apa yang akan dikerjakan danperan serta klien yang
diharapkan, dokumentasikan semua tindakan yang telah dilaksanakan serta respon
klien.
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN JIWA
HALUSINASI PENDENGARAN
2. Ukur : BB 62 Kg TB 160 cm
3. Keluhan Fisik : keluarga mengatakan saat ini tidak ada keluhan apa-apa hanya saja
jika kecapean badan terasa lemas
Masalah Keperawatan
Masalah Keperawatan
- Resiko tinggi perubahan suhu tubuh
- Koping keluarga tidak efektif : ketidak
- Defisit Volume cairan
mampuan
- Perubahan volume cairan
- Koping keluarga tidak efektif : kompromi
- Resiko tinggi terhadap infeksi
- Koping keluarga : potensial untuk
- Perubahan nutrisi : < Kebutuhan tubuh
pertumbuhan
- Perubahan nutrisi : > Kebutuhan tubuh
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
PS Masalah Keperawatan
- Pengabaian unilateral
- Gangguan Citra tubuh
- Gangguan Identitas Pribadi
- Harga diri Rendah Kronik
- Harga diri Rendah Situasional
Keterangan:
= perempuan = meninggal
Jelaskan: Tn.I tinggal bersama orang tuanya,pola komunikasi dalam keluarga tidak terlalu
baik.
Masalah Keperawatan
- Kerusakan komunikasi
- Kerusakan komunikasi verbal
- Kerusakan interaksi sosial
- Isolasi sosial
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :Tn.I mengatakan sanggat menyukai tubuh sendiri, dan bersyukur
memiliki angota tubuh yang lengkap.
b. Identitas : Tn.I merasa tidak puas dengan kehidupannya saat ini sebagai laki-laki
sekaligus anak , dan tidak puas dalam status saat berkerja, karena belum
mendapatkan pekerjaan.
c. Peran: dirumah Tn.I berperan sebagai anak ke dua dari 3 bersaudara.
d. Ideal diri : pasien berharap segera mendapatkan pekerjaan.
e. Harga diri : Pasien senang dengan dirinya
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Tn.I mengatakan orang yang paling berarti di dalam hidupnya
adalah keluarganya seperti orang tua beliau.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : Tn.I tidak mengikuti kegiatan
sosialisai dilingkungan sekitarnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Tn.I tidak suka dalam
berhubungan dengan orang lain.
4. Spiritual Masalah Keperawatan
a. Nilai dan keyakinan : - Distress spiritual
Tn.I beragama islam dan beliau yakin bahwa setiap masalah pasti ada jalan
keluarnya dengan kita berdoa dan meminta kepada Allah SWT.
b. Kegiatan Ibadah ; Kegiatan ibadah yang sering di kerjakan Tn.I beliau selalu shalat
5 waktu, tetapi jika disuruh selalu tidak mau
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan Masalah Keperawatan
- Sindroma defisit perawatan diri (makan,
Tidak rapi mandi, berpakaian, toileting, instrumentsi).
Penggunaan pakaian tidak sesui
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Tn.i berpenampilan tidak rapi sering memkai baju yang sudah tidak layak
di pakai lagi dan kusut
2. Pembicaraan
- Cepat - Membisu Masalah Keperawatan
- Kerusakan komunikasi
- Keras - Lambat - Kerusakan Komunikasi verbal
- Gagap - Apatis
- Inkoherensi - Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Tn,I Tidak mampu memulai pembicaraan harus orang duluan yang memulai
karena takut, Jika berbicara selalu mengeluarkan suara yang keras
7. Persepsi
Halusinasi Masalah Keperawatan
- Penglihatan - Viseral - Perubahan sensori perseptual
- Pendengaran - Pengecapan - (Pendengaran, Penglihatan, Perabaan,
Pengecapan, Penghidu)
- Penciuman - Histetik
- Perabaan - Hipnogogik - Halusinasi Perintah
- Kinestetik - hipnopompik
Jelaskan : klien sering tertawa sendiri dan marah –marah sendiri kepada orang tuanya
karena seperti mendengar bisikan-bisikan.
- Isi : Pasien mendengar suara yang mengejeknya dan mengancamnya.
- Frekuensi : Halusinasi jarang terjadi, hanya sesekali
Masalah Keperawatan
- Waktu : jika saat tertidur
- Perubahan proses pikir
- Situasi : jika ia sendiri dan melamuan
- Respon : saat terjadi halusinasi, pasien menutup telinga dan menghardik
halusinasi tersebut.
8. Isi pikir
- Obsesi - Depersonalisasi
- Phobia - Ide yang terkait
- Hipokondria - Pikiran magis
Waham
- Agama - Kejaran - Curiga - Kontrol pikir
- Somatik - Dosa - Nihilistik
- Kebesaran - Sisip pikir - Siar pikir
Jelaskan : tidak dijumpai adanya ganguan isi piker atau waham
9. Proses pikir
Masalah Keperawatan
- Koheren - Bloking - Perubahan proses pikir
- Inkoheren - Flight of idea
- Sirkumstansial - Tangensial
- Asosiasi Longgar - Logorea
- Pengulangan pembicaraan/ perseverasi
- Neologisme - Irelevansi
- Asosiasi Bunyi - Main kata - kata
- Afasi
Jelaskan : Tn.I merespon dengan cepat dan mampu menjawab pertanyaan dengan cepat
dan benar, hanya saja sedikit cemas.
10. Tingkat kesadaran
Masalah Keperawatan
- Compos mentis - Sopor - Resiko tinggi cedera
- Apatis - Somnolensia - Perubahan proses pikir
- Subkoma dan koma - Disorientasi waktu
- Disorientasi orang - Disorientasi tempat
Jelaskan : klien dengan kesadaran penuh
11. Memori Masalah Keperawatan
- Gangguan daya ingat jangka panjang - Perubahan proses pikir
- Gangguan daya ingat jangka pendek
- Gangguan daya ingat jangka saat ini
- Amnesia - Paramnesia
- Hipermnesia - Kofabulasi
Jelaskan : tidak ada gangguan memori pada Tn.I
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Masalah Keperawatan
Mudah beralih - Perubahan proses pikir
Tidak mampu berkonsentrasi - Isolasi Sosial
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : klien tidak mampu menghitung dengan konsentrasi penuh.
13. Kemampuan Penilaian
Masalah Keperawatan
Gangguan ringan - Perubahan proses pikir
Gangguan bermakna
Jelaskan :klien mampu mengambil menilai dan dapat memilih.
14. Data Tilik Diri/Insight Masalah Keperawatan
Mengingkari penyakit yang diderita - Ketidakefektifan pelaksanaan regimen
- Terapeutik
Menyalahkan hal- hal diluar dirinya - Ketidak patuhan
Jelaskan :klien Mengingkari penyakit yang diderita - Perubahan proses pikir
Masalah Keperawatan
KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG - Perubahan pemeliharaan kesehatan
1. Kemampuan Klien memenuhi kebutuhan - Perilaku mencari bantuan kesehatan
Makanan : pasien mampu dalam menyiapkan -makan dan mengatur pola makan
nya sehari-hari sendiri.
Keamanan : pasien mampu menjaga keamanan dirinya sendiri, hanya saja jika
penyakitnya kambuh pasien marah-marah sendiri.
Perawatan Kesehatan : pasien sering di bawa keluarga kerumah sakit untuk di
periksa
Pakaian : tidak mampu dalam memlih pakaian tetapi memakai pakaian sendiri.
Transportasi : mampu membawa transportasi sepeda motor
Tempat Tinggal : pasien tinggal di tempat ramai penduduk dan tinggal bersama
keluarganya.
Uang : biasanya klien memita kepada ibunya dan pasien sering juga memita kebada
orang lain jika ia ingin membeli rokok klien pasti meminta uang kepada
orang.
2. Kegiatan hidup sehari- hari
a. Perawatan Diri Bantuan total Bantuan minimal
Mandi : mandiri,klien mandi tidak dibantu oleh keluarganya.
Kebersihan: klien terlihat kurang rapi tapi bersih
Makan: klien jika lapar saja makan
BAK/ BAB: tidak menentu.
Ganti Pakaian: pakain selalu diganti.
Jelaskan : mampu dan mandiri. Masalah Keperawatan
b. Nutrisi - Perubahan pemeliharaan kesehatan
- Perubahan eliminasi Feses
Apakah anda puas dengan pola makan anda ? - Perubahan pola eliminasi urin
- Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan
rumah
- Sindroma defisit perawatan diri
Ya
Tidak
Apakah anda makan memisahkan diri ?
Ya, jelaskan : .........................................
Tidak
Frekuensi makan sehari: 3 x
Frekuensi kudapan sehari:1 x
Nafsu Makan
Masalah Keperawatan
Meningkat - Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
Menurun tubuh
Berlebihan - Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan
tubuh
Sedikit- sedikit - Perubahan nutrisi : potensial dari kebutuhan
Berat Badan tubuh
Meningkat
Menurun
BB Terendah :62Kg BB Tertinggi :75Kg
c. Berpakaian
Apakah klien dapat mengambil, memilih dan mengenakan pakaian: Tn.I
dapat mengambil, memilih dan mengenakan pakainnya dengan sendiri
Dandanan klien : Tn.I tidak ada berdandan
Frekuensi ganti pakaian 1 X sehari
d. Tidur
Apakah ada masalah tidur ? tidak ada
Apakah merasa segar setelah bangun tidur? Iya
Apakah ada kebiasaan tidur siang ? Tn.k tidak pernah atau jarang tidur siang .
Lama tidur : 6 jam
Masalah Keperawatan
Apakah ada gangguan tidur ? - Gangguan pola tidur
Sulit tidur
Bangun terlalu pagi
Somnamblisme
Terbangun saat tidur
Gelisah saat tidur
Jelaskan : pasien mengatakan sering terbangun saat tidur karena mendengar
suara yang mengejek dan meyuruhnya.
Masalah Keperawatan
3. Kemampuan klien dalam - Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen
Mengantisipasi kebutuhan diri terapeutik
Ya - Ketidak mampuan
- Konflilk pengambilan keputusan
Tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri
Ya
Tidak
Mengatur penggunaan klien
Ya Masalah Keperawatan
- Perilaku mencari bantuan kesehatan
Tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan
Ya
Tidak
Jelaskan : klien mampu dalam mengantisipasi kebutuhan dirinya sendiri,dan di bantu
oleh orang tuanya jika penyakitnya kambuh.
4. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga : Ya, klien mendapatkan dukungan dari keluarganya seperti orang
tuanya.
Terapis : Ya
Teman sejawat : tidak ada
Kelompok sosial : Tidak ada
Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?
Ya
Tidak
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, Kegiatan produktif atau hobi?
Ya
Tidak
ASPEK MEDIS
1. Diagnosa medis : Halusinasi pendengaran
2. Terapi medis yang diberikan:
- Injeksi Lodomer 1 A/N
- Deazepan
B. Diagnosa Keperawatan
1. Halusinasi pendengaran
2. Resiko Perilaku Kekerasan
3. Defisit perawatan diri
C. Analisa data
Data Masalah
Ds: halusinasi pendengaran
Pasien mengatakan sering mendengar bisikan suara
yang mengejeknya, dan berbicara sendiri
Do:
. pasien terlihat gelisah
- Pasien terlihat melamun dan bingung
Ds: Resiko Prilaku kekerasan
Klien mengatakan sekarang sudah tidak emosi. Klien
mengatakan marah jika mendengar ada yang menyuruh
(bisikanbisikan)
Klien mengatakan saat ini tidak mendengar
bisikanbisikan
Do:
Kontak mata kurang saat di ajak berkomunikasi,
Dan sering melamun, Klien terlihat tenang.
Ds: Defisit perawatan diri
- Klien mengatakan malas untuk merawat dirinya
karena menurutnya mandi ataupun tidak mandi tetap
tidak akan yang memperhatikannya.
- Klien hanya mengganti baju jika merasa ingin, jika
tidak maka pakaiannya akan terus ia pakai.
- Klien mengatakan tidak pernah mencuci tangan saat
makan dan ketika selesai makan klien hanya melap di
pakaiannya saja.
Do:
- Klien tampak kotor dan sangat bau.
- Klien sering memakai pakaian yang sama tiap
harinya dan berbau
D.Rencana keperawatan
NO Diagnosa Tujuan Intervensi
1. halusinasi TUM: klien dapat mengontrol Lakukan SP
pendengaran halusinasi yang dialaminya
Tuk I: 1. SP 1 (membina hubungan
Klien dapat membina saling percaya,
hubungan saling percaya.
mengidentifikasi halusinasi
Setelah 1x interaksi klien
menunjukkan tanda-tanda “jenis, isi, waktu, frekuensi,
percaya kepada perawat: situasi, perasaan dan respon
- Ekspresi wajah bersahabat’
halusinasi”, mengajarkan
- Menunjukkan rasa senang.
- Ada kontak mata. cara menghardik,
- Mau berjabat tangan. memasukan cara
- Mau menyebutkan nama.
- Mau bejabat tangan. menghardik ke dalam
- Mau menjawab salam. jadwal;
- Mau duduk berdampingan
dengan perawat. 2. SP 2 (mengevaluasi SP 1,
-bersedia mengungkapkan mengajarkan cara minum
masalah yang di hadapi.
obat secara teratur,
memasukan ke dalam
jadwal);
3. SP 3 (mengevaluasi SP 1
dan SP 2, menganjurkan
klien untuk mencari teman
bicara);
4. SP 4 (mengevaluasi SP 1,
SP 2, dan SP 3, melakukan
kegiatan terjadwal).
8. Setelah 3x interaksi
pertemuan klien dapat
menjelaskan:
Manfaat minum obat
Kerugian tidak
minum obat
Nama obat
Bentuk dan warna
obat
Dosis yang diberikan
3. Defisit Perawatan - Klien mampu SP 1 : Melatih cara
diri melakukan kebersihan perawatan diri : Mandi
diri secara mandiri SP 2 : Melatih cara
- Klien mampu perawatan diri : Berhias
melakukan berhias
Umayra Hijriah
23 juni 2 Melakukan SP 1 pasien risiko Jam 10.00
2022 perilaku kekerasan: 1.1.Membina S:
hubungan saling percaya dengan cara -klien mampu
meredemonstrasikan cara
(menjelaskan maksud dan tujuan
mengendalikan perilaku
interaksi, jelaskan tentang kontrak kekerasan dengan cara fisik
yang akan dibuat, beri rasa aman dan 1 tarik napas dalam dan
sikap empati) 1.2.Diskusikan pasien senang.
bersama klien tentang perilaku O:
kekerasan (penyebab, tanda dan Pasien tampak tenang dan
gejala, perilaku yang muncul dan senang saat dikunjungi -
akibat dari perilaku tersebut) klien mampu mengulangi
1.3.Latih klien melakukan cara yang peneliti jelaskan
mengontrol kemarahan dengan cara A : RPK : Pasien mampu
ajarkan teknik nafas dalam dan tau cara untuk
mendemontrasikan
P:
PS: Anjurkan pasien untuk
mengulang atau melatih
cara mengontrol
kemarahannya dengan cara
menarik nafas dalam
PR: Lanjutkan SP 2 pasien
risiko perilaku kekerasan
pada pertemuan berikutnya.
Umayra Hijriah
24 juni 1 SP 2 (mengevaluasi SP 1, Jam 10.00
2022 S: pasien mengatakan bisa
mengajarkan cara minum obat cara menghardik halusinasi
secara teratur, memasukan ke dan bisa mengulangnya
kembali.
dalam jadwal); Dan akan meminum
obatnya secara teratur
O:
pasien tampak tenang,
pasien mau di ajak
komunikasi, pasien tampak
mempraktikan cara
mengontrol halusinasinya
secara mandiri dengan baik
A: Halisinasi pendengaran
Pasien mampu dan tau cara
untuk melakukannya
P:
PS: Anjurkan pasien untuk
melatih kembali cara
menghardik halusinasi dan
meminum obat secara
teratur
PR: Lanjutkan SP 3
Halusinasi Pendengaran
pada pertemuan ke-3 pada
hari senin, 27 juni 2022
pukul 10:00 di balee
seulanga.
Umayra Hijriah
24 juni 2 Lakukan SP 2 Pasien risiko perilaku Jam 10.00
2022 S:
kekerasan 1.4.Ajarkan kepada
- Pasien dapat
Kepada klien latihan fisik 2 (pukul mengulang apa yang
sudah di ajarkan
Kasur dan bantal ).
pada pertemuan tadi
dan mengatakan
bisa melakukannya
jika di suruh untuk
mengulang
O:
Pasien tampak tenang dan
senang saat dikunjungi,
klien mampu mengulangi
apa yang di ajarkan
A : RPK : Pasien mampu
dan tau cara untuk
mendemontrasikan
P:
PS: Anjurkan pasien untuk
mengulang atau melatih
cara mengontrol
kemarahannya dengan cara
memukul kasur dan bantal
PR: Lanjutkan SP 3 pasien
risiko perilaku kekerasan
pada pertemuan berikutnya.
Umayra Hijriah
25 juni 3 SP 1 : Melatih cara perawatan diri : Jam 10.00
2022 Mandi S:
Pasien mengatakn akan
SP 2 : Melatih cara perawatan diri :
mandi dan berhias setiap
Berhias
hari dan akan menggati
pakaian nya setiap hari
SP 3 : Melatih cara perawatan diri :
Makan/Minum O: pasien mau saat disuruh
mandi dan menggati
bajunya
SP 4 : Melatih cara perawatan diri :
BAB/BAK A: DPD:
Pasien mampu dan tau cara
untuk melakukannya
P:
PS: Anjurkan pasien untuk
melatih kembali cara untuk
mandi dan menganti
pakainan sendiri dan
berhias
PR: Lanjutkan SP 3
Halusinasi Pendengaran
pada pertemuan ke-3 pada
hari senin, 27 juni 2022
pukul 10:00 di balee
seulanga.
Umayra Hijriah
Umayra Hijriah
28 juni 2 Lakukan SP 3 pasien risiko perilaku Jam 10.00
2022 S:
kekerasan : Ajarkan kepada klien
- Pasien dapat
bicara yang baik bila sedang marah. mengulang apa yang
sudah di ajarkan
Ada tiga cara: Meminta dengan pada pertemuan tadi
baik tanpa marah Menolak dengan dan mengatakan
bisa melakukannya
baik Mengungkapk an perasaan jika di suruh untuk
kesal mengulang
O:
Lakukan SP 4 pasien risiko perilaku Pasien tampak tenang dan
kekerasan : Diskusikan bersama senang saat dikunjungi,
klien mampu mengulangi
klien cara mengendalikan risiko apa yang di ajarkan
perilaku kekerasan dengan cara A : RPK : Pasien mampu
beribadah. dan tau cara untuk
mendemontrasikan
P:
PS: Anjurkan pasien untuk
mengulang atau melatih
bicara dengan baik
PR: evaluasi SP1, SP2 ,SP 3
pasien risiko perilaku
kekerasan pada pertemuan
berikutnya.
Umayra Hijriah
LAPORAN KEPERAWATAN JIWA
RESUME
Oleh
UMAYRA HIJRIAH
P1337420921208
TAHUN 2022
LAPORAN RESUME MINGGU KE 1-2 KEPERAWATAN GANGGUAN JIWA
5. Ukur : BB 62 Kg TB 160 cm
6. Keluhan Fisik : pasien mengatakan saat ini tidak ada keluhan apa-apa hanya saja
kecapean.
Masalah Keperawatan
Masalah Keperawatan
- Resiko tinggi perubahan suhu tubuh
- Koping keluarga tidak efektif : ketidak
- Defisit Volume cairan
mampuan
- Perubahan volume cairan
- Koping keluarga tidak efektif : kompromi
- Resiko tinggi terhadap infeksi
- Koping keluarga : potensial untuk
- Perubahan nutrisi : < Kebutuhan tubuh
pertumbuhan
- Perubahan nutrisi : > Kebutuhan tubuh
XI. PSIKOSOSIAL
5. Genogram
Masalah Keperawatan
PS - Pengabaian unilateral
- Gangguan Citra tubuh
- Gangguan Identitas Pribadi
- Harga diri Rendah Kronik
Keterangan: - Harga diri Rendah Situasional
= perempuan = meninggal
Jelaskan: Tn.F tinggal bersama orang tuanya,pola komunikasi dalam keluarga tidak
terlalu baik. Masalah Keperawatan
- Kerusakan komunikasi
- Kerusakan komunikasi verbal
- Kerusakan interaksi sosial
- Isolasi sosial
6. Konsep Diri
f. Citra tubuh :Tn.F mengatakan sanggat menyukai tubuh sendiri, dan bersyukur
memiliki angota tubuh yang lengkap.
g. Identitas : Tn.F merasa tidak puas dengan kehidupannya saat ini sebagai laki-laki
sekaligus anak , dan tidak puas dalam status saat berkerja, karena belum
mendapatkan pekerjaan.
h. Peran: dirumah Tn.F berperan sebagai anak ke tiga dari 3 bersaudara.
i. Ideal diri : pasien berharap segera mendapatkan pekerjaan.
j. Harga diri : Tn.F merasa dirinya kurang berharga dilingkungannya.
7. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Tn.F mengatakan orang yang paling berarti di dalam
hidupnya adalah keluarganya seperti orang tua beliau.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : Tn.F tidak mengikuti kegiatan
sosialisai dilingkungan sekitarnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Tn.F tidak suka dalam
berhubungan dengan orang lain.
8. Spiritual Masalah Keperawatan
e. Nilai dan keyakinan : - Distress spiritual
Tn.F beragama islam dan beliau yakin bahwa setiap masalah pasti ada jalan
keluarnya dengan kita berdoa dan meminta kepada Allah SWT.
f. Kegiatan Ibadah ; Kegiatan ibadah yang sering di kerjakan Tn.I beliau selalu shalat
5 waktu
XII. STATUS MENTAL
1. Penampilan Masalah Keperawatan
- Sindroma defisit perawatan diri (makan,
Tidak rapi mandi, berpakaian, toileting, instrumentsi).
Penggunaan pakaian tidak sesui
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Tn.F berpenampilan rapid an bersih selalu menggati pakaiiannya.
2. Pembicaraan
- Cepat - Membisu Masalah Keperawatan
- Kerusakan komunikasi
- Keras - Lambat - Kerusakan Komunikasi verbal
- Gagap - Apatis
- Inkoherensi - Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Tn,F mampu me mulai pembicaraan duluan, jika berbicara pasien terlalu
keras seperti orang marah.
Masalah Keperawatan
KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG - Perubahan pemeliharaan kesehatan
5. Kemampuan Klien memenuhi kebutuhan - Perilaku mencari bantuan kesehatan
Makanan : pasien mampu dalam menyiapkan -makan dan mengatur pola makan
nya sehari-hari sendiri.
Keamanan : pasien mampu menjaga keamanan dirinya sendiri, hanya saja jika
penyakitnya kambuh pasien marah-marah sendiri.
Perawatan Kesehatan : pasien sering di bawa keluarga kerumah sakit untuk di
periksa
Pakaian : tidak mampu dalam memlih pakaian tetapi memakai pakaian sendiri.
Transportasi : mampu membawa transportasi sepeda motor
Tempat Tinggal : pasien tinggal di tempat ramai penduduk dan tinggal bersama
keluarganya.
Uang : biasanya klien memita kepada ibunya dan pasien sering juga memita kebada
orang lain jika ia ingin membeli rokok klien pasti meminta uang kepada
orang.
6. Kegiatan hidup sehari- hari
a. Perawatan Diri Bantuan total Bantuan minimal
Mandi : mandiri,klien mandi tidak dibantu oleh keluarganya.
Kebersihan: klien terlihat kurang rapi tapi bersih
Makan: klien jika lapar saja makan
BAK/ BAB: tidak menentu.
Ganti Pakaian: pakain selalu diganti.
Jelaskan : mampu dan mandiri. Masalah Keperawatan
- Perubahan pemeliharaan kesehatan
- Perubahan eliminasi Feses
- Perubahan pola eliminasi urin
- Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan
rumah
- Sindroma defisit perawatan diri
b. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda ?
Ya
Tidak
Apakah anda makan memisahkan diri ?
Ya, jelaskan :..........................................
Tidak
Frekuensi makan sehari: 3 x
Frekuensi kudapan sehari:1 x
Nafsu Makan
Masalah Keperawatan
Meningkat - Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
Menurun tubuh
Berlebihan - Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan
tubuh
Sedikit- sedikit - Perubahan nutrisi : potensial dari kebutuhan
Berat Badan tubuh
Meningkat
Menurun
BB Terendah :62Kg BB Tertinggi :75Kg
g. Berpakaian
Apakah klien dapat mengambil, memilih dan mengenakan pakaian: Tn.F
dapat mengambil, memilih dan mengenakan pakainnya dengan sendiri
Dandanan klien : Tn.F setelah mandi selalu memakai bedak dan minyak
wangi
Frekuensi ganti pakaian 1 X sehari
h. Tidur
Apakah ada masalah tidur ? tidak ada
Apakah merasa segar setelah bangun tidur? Iya
Apakah ada kebiasaan tidur siang ? Tn.F tidak pernah atau jarang tidur siang .
Lama tidur : 7 jam
Masalah Keperawatan
Apakah ada gangguan tidur ? - Gangguan pola tidur
Sulit tidur
Bangun terlalu pagi
Somnamblisme
Terbangun saat tidur
Gelisah saat tidur
Jelaskan : pasien mengatakan sering terbangun saat tidur karena mendengar
suara yang mengejek dan meyuruhnya.
Masalah Keperawatan
7. Kemampuan klien dalam - Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen
Mengantisipasi kebutuhan diri terapeutik
- Ketidak mampuan
- Konflilk pengambilan keputusan
Ya
Tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri
Ya
Tidak
Mengatur penggunaan klien
Ya Masalah Keperawatan
- Perilaku mencari bantuan kesehatan
Tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan
Ya
Tidak
Jelaskan : klien mampu dalam mengantisipasi kebutuhan dirinya sendiri,dan di bantu
oleh orang tuanya jika penyakitnya kambuh.
8. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga : Ya, klien mendapatkan dukungan dari keluarganya seperti orang
tuanya.
Terapis : Ya
Teman sejawat : ada
Kelompok sosial : ada
Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?
Ya
Tidak
6. Apakah klien menikmati saat bekerja, Kegiatan produktif atau hobi?
Ya
Tidak
ASPEK MEDIS
3. Diagnosa medis : Halusinasi pendengaran
4. Terapi medis yang diberikan:
- Injeksi Lodomer 1 A/N
B. Diagnosa Keperawatan
1. Halusinasi pendengaran
2. Resiko Perilaku Kekerasan
3. Defisit perawatan diri
C. Analisa data
Data Masalah
Ds: Resiko Prilaku kekerasan
Klien mengatakan sekarang sudah tidak emosi. Klien
mengatakan marah jika mendengar ada yang
menyuruh (bisikanbisikan)
Klien mengatakan saat ini tidak mendengar
bisikanbisikan
Do:
Kontak mata kurang saat di ajak berkomunikasi,
Dan sering melamun, Klien terlihat tenang.
D.Rencana keperawatan
NO Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Resiko Perilaku TUM: Klien dapat Lakukan SP 1 pasien risiko
Kekerasan mengontrol perilaku perilaku kekerasan :
kekerasan 1.1.Membina hubungan
TUK: saling percaya dengan cara
7. Klien dapat membina (menjelaskan maksud dan
hubungan saling tujuan interaksi, jelaskan
percaya tentang kontrak yang akan
dibuat, beri rasa aman dan
8. Klien dapat
sikap empati)
mengidentifikasi
penyebab perilaku 1.2.Diskusikan bersama
klien tentang perilaku
kekerasan yang
kekerasan (penyebab, tanda
dilakukannya dan gejala, perilaku yang
9. Klien dapat muncul dan akibat dari
mengidentifikasi perilaku tersebut).
tanda-tanda perilaku Latih klien melakukan cara
kekerasan mengontrol Kemarahan:
10. Klien dapat 1.3.Ajarkan tehnik relaksasi
mengidentifikasi jenis nafas dalam
perilaku kekerasan Lakukan SP 2 Pasien risiko
yang pernah perilaku kekerasan
dilakukannya 1.4.Ajarkan kepada Kepada
11. Klien dapat klien latihan fisik 2 (pukul
mengidentifikasi Kasur dan bantal ).
akibat perilaku Lakukan SP 3 pasien risiko
kekerasan perilaku kekerasan : Ajarkan
12. Klien dapat kepada klien bicara yang
baik bila sedang marah. Ada
mengidentifikasi cara
tiga cara: Meminta dengan
konstruktif baik tanpa marah Menolak
. Setelah 1 x pertemuan klien dengan baik Mengungkapk
menunjukkan tanda-tanda an perasaan kesal
percaya kepada perawat:
Lakukan SP 4 pasien risiko
Wajah cerah, perilaku kekerasan :
tersenyum Diskusikan bersama klien
Mau berkenalan cara mengendalikan risiko
Ada kontak mata perilaku kekerasan dengan
Bersedia cara beribadah.
menceritakan
perasaan Lakukan SP 5 pasien risiko
8. Setelah 1x pertemuan perilaku kekerasan :
1.5.Bantu klien mengontrol
klien menceritakan
perilaku kekerasan pasien
penyebab perilaku dengan minum obat secara
kekerasan yang teratur dan masukan dalam
dilakukannya: jadwal kegiatan harian.
Menceritakan
penyebab perasaan
jengkel/kesal baik
dari diri sendiri
maupun
lingkungannya
9. Setelah 1x pertemuan
klien menceritakan
tanda-tanda saat terjadi
perilaku kekerasan
Tanda fisik : mata
merah, tangan
mengepal, ekspresi
tegang, dan lain-lain.
Tanda emosional :
perasaan marah,
jengkel, bicara kasar.
Tanda sosial :
bermusuhan yang
dialami saat terjadi
perilaku kekerasan.
10. Setelah 1x pertemuan
klien menjelaskan:
Jenis-jenis ekspresi
kemarahan yang
selama ini telah
dilakukannya
Perasaannya saat
melakukan kekerasan
Efektivitas cara yang
dipakai dalam
menyelesaikan
masalah
11. Setelah 1x pertemuan
klien menjelaskan
akibat tindak
kekerasan yang
dilakukannya
Diri sendiri : luka,
dijauhi teman, dll
Orang lain/keluarga :
luka, tersinggung,
12. Setelah 1x pertemuan
klien :
Menjelaskan cara-cara
sehat mengungkapkan
marah
13. Setelah 1x pertemuan
klien memperagakan
cara mengontrol
perilaku kekerasan:
Fisik: tarik nafas
dalam, memukul
bantal/kasur
Verbal:
mengungkapkan
perasaan kesal/jengkel
pada orang lain tanpa
menyakiti
Spiritual: zikir/doa,
meditasi sesuai
agamanya
14. Setelah 1x interaksi
keluarga:
cara merawat klien
dengan perilaku
kekerasan
Mengungkapkan rasa
puas dalam merawat
klien Menjelaskan
8. Setelah 3x interaksi
pertemuan klien dapat
menjelaskan:
Manfaat minum obat
Kerugian tidak
minum obat
Nama obat
Bentuk dan warna
obat
Dosis yang diberikan
LAPORAN RESUME MINGGU KE 3
HALUSINASI PENGLIHATAN
Masalah Keperawatan
- Perubahan nutrisi : pontensial > - Koping keluarga tidak efektif :
kebutuhan tubuh ketidak mampuan
- Perubahan pelindungan - Koping keluarga tidak efektif :
- Kerusakan integritas jaringan kompromi
- Perubahan membrane mukosa oral - Koping keluarga : potensial untuk
- Kerusakan integritas kulit pertumbuhan.
- Perubahan eliminasi feses
- Perubahan pola eliminasi urin
V. PSIKOSOSIAL
1. genogram
Keterangan :
= laki -laki = Pasien
= Perempuan = Meninggal
= Tinggal Serumah
Masalah Keperawatan
- Pengabaian Unilateral
Jelaskan : - Gangguan Citra Tubuh
- Gangguan Identitas Pribadi
2. Konsep Diri - Harga Diri Rendah Kronik
- Harga Diri Rendah Situasional
a. Citra tubuh :
Tn.M mengatakan sangat menyukai tubuh sendiri,dan besyukur memiliki
anggota tubuh yang lengkap.
b. Identitas :
Tn.M merasa tidak puas dengan kehidupannya saat ini sebagai laki-laki
sekaligus sebagai kepala keluarga, dan tidak puas dalam status saat bekerja,
karena pekerjaan Tn.M bukan pekerjaan yang di inginkan olehnya.
c. Peran :
Dirumah Tn.M berperan sebagai kepala keluarga.
d. Ideal Diri :
Pasien ingin cepat sembuh dan pulang kerumah.
e. Harga Diri :
Pasien merasa malu, dan mengatakan tempatnya bukan di rumah sakit jiwa.
3. Hubungan sosial
Masalah Keperawatan
a. Orang yang berarti : - Kerusakan Komunikasi
- Kerusakan Komunikasi Verbal
Tn.M mengatakan orang yang paling berarti - Kerusakan Interaksi Sosial
di dalam hidupnya adalah keluarganya - Isolasi Sosial
Tn.M beragama islam dan beliau yakin bahwa setiap masalah pasti ada jalan
keluarnya dengan kita berdoa dan meminta kepada Allah SWT.
b. Kegiatan ibadah :
Kegiatan ibadah yang sering dikerjakan Tn.M adalah shalat 5 waktu, tetapi jika
disuruh oleh perawat beliau tidak mau.
- Gagap - Apatis
- Agitasi - Kompulsif
Jelaskan : Tn.M mampu beraktifitas secara maksimal tetapi sering berbicara
sendiri dan tertawa sendiri.
4. Alam perasaan
Sedih Masalah Keperawatan
- Resiko tinggi cedera
Ketakutan - Ketakutan
- Ketidak berdayaan
Putus asa - Resiko tinggi membahayakan diri
Kuatir - Resiko tinggi penganiayaan diri
- Resiko tinggi mutilasi
Gembira berlebihan
Jelaskan : Pasien tidak nyaman jika sedang berada di tempat keramaian.
5. Afek
Datar Masalah Keperawatan
- Resiko tinggi cedera
Tumpul - Kerusakan komunikasi
- Kerusakan komunikasi verbal
Labil - Kerusakan interaksi sosial
Tidak sesuai
Jelaskan : Ekspresi wajah pasien menunjukan emosi yang cepat berubah-rubah.
6. Interaksi selama wawancara
Masalah Keperawatan
Bermusuhan - Kerusakan komunikasi
- Kerusakan interaksi sosial
Tidak koorperatif - Isolasi sosial
Mudah tersinggung - Resiko membahayakan diri
- Resiko tinggi penganiayaan diri
Kontak mata kurang - Resiko tinggi mutilasi diri
- Resiko tinggi kekerasan
Defensif
Curiga
Jelaskan : Tn.M menjawab semua pertanyaan dengan terbuka.
7. Persepsi Masalah Keperawatan
Halusinasi - Perubahan sensori perseptual
- (pendengaran, penglihatan, perabaan,
- Penglihatan - Viseral pengecapan, penghirup).
- Pendengaran - Pengecapan
- Penciuman - Histetik
- Perabaan - Hipnogogik
- Kinestetik - Hipnopompik
- Halusinasi perintah
Jelaskan : Klien sering tertawa dan bicara sendiri, serta sering marah-marah
sendiri saat meilhat bayangan hitam muncul dan saat ingat kepada keluarganya.
Masalah keperawatan : Halusinasi penglihatan
8. Isi pikir
Masalah Keperawatan
- Obsesi - Depersonalisasi - Perubahan proses pikir
- Koheren - Bloking
- Afasi
Jelaskan : Tn.M merespon dengan cepat dan mampu menjawab pertanyaan
dengan cepat dan benar.
10. Tingkat kesadaran
Masalah Keperawatan
- Compos mentis -Sopor - Resiko tinggi cedera
- Perubahan proses pikir
- Apatis - Somnolensia
- Amnesia
- Hipermnesia
- Paramnesia
- Kofabulasi
Jelaskan : Tidak ada gangguan memori pada Tn.M
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung Masalah Keperawatan
Mudah beralih - Perubahan proses piker
- Isolasi sosial
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Pasien tidak mampu menghitung dengan konsentrasi penuh.
Gangguan bermakna
Jelaskan : Pasien mampu mengambil menilai dan dapat memilih.
14. Data Tilik Diri / Insight Masalah Keperawatan
Mengingkari penyakit yang diderita - Ketidakefektifan pelaksanaan
regimen
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya - Terapeutik
- Ketidak patuhan
Jelaskan : Pasien mengingkari penyakit
- Perubahan proses pikir
yang dideritanya saat ini.
Tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan
Ya
Tidak
Jelaskan : Pasien mampu dalam mengantisipasi kebutuhan dirinya sendiri, dan di
bantu oleh orang istrinya jika penyakitnya kambuh.
4. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga :
Tidak, pasien merasa tidak mendapatkan dukungan dari keluarga
Terapis : Ya Masalah Keperawatan
Teman sejawat : Tidak ada - Perilaku mencari bantuan kesehatan
Ya
Tidak
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?
Ya
Tidak
- Injeksi Diazepam 5 mg / hr
- Risperindone 2x2 mg
Oleh
UMAYRA HIJRIAH
P1337420921208
PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2022
ANALISA PROSES INTERAKSI (API)
K: Nama saya I
P: Bagaimana perasaan P: Menatap pasien Merasa lega karena Berbicara pelan Menanyakan keadaan
bapak hari ini? Apa masih mendapat respon untuk membina
keluhannya? yg baik hubungan baik
K: Menjawab singkat
K: Baik-baik saja
P: Baiklah, bagaimana P: Terjadi kontak mata Merasa senang karena Bicara pelan
kalau kita berbicara klien masih berespon
tentang perasaan bapak dengan baik
saat ini
P: Bapak mau P: Menatap klien Berharap dapat Klien bersedia Kontrak pertemuan
mengobrol dimana dan melanjutkan melanjutkan sangat penting dilakukan
berapa lamawaktu yang pembicaraan pembicaraan untuk menilai
kita butuhkan. ketersediaan dan
Bagaimana kalau 15 kesiapan klien
menit? berinteraksi dengan
K: Menjawab singkat perawat
K: Iya
P: Apa bapak sering Melihat pasien dan Perawat senang karena Berespon dengan baik Mengidentifikasi isi
mendengar suara tanda menanyakan pasien mau menjawab halusinasi
ada wujudnya? Apa yg
dikatakan suara itu?
K: Bingung
P: Apa yang ibu lakukan Terdapat kontak mata Bertanya dengan ramah Menjawab singkat
saat mendengar suara
itu?
K: Tutup telinga
P: Apa dengan cara Antusias bertanya dan Merasa senang karena Menjawab singkat
tersebut suara akan pasien menjawab singkat pasien terbuka
hilang
K: Tidak
P: Bagaimana kalau kita Berhadapan dengan Meminta persetujuan Pasien mulai kooperatif
belajar cara mencegah pasien pasien
agar suara itu tidak
muncul
K: Iya
P: Begini bapak terdapat Terjadi kontak mata Bicara menjelaskan Klien menunduk dan Diharapkan pasien
4 cara yang pertama yaitu antara perawat dengan jelas mendengarkan mengerti cara mengatasi
dengan cara menghardik danpasien masalah yang
suara tersebut,kedua menimpanya
meminum obat
,ketiga bercakap cakap
dan yang
ke empat melakukan
kegiatan sesuai jadwal
K: Oh begitu ya
P: Bagaimana kalau kita Perawat memperagakan Memperagakan dengan Memperhatikan dengan Untuk mengajarkan agar
belajar satu cara dulu dan pasien jelas seksama lebih mengerti
yaitu menghardik memperhatikan
misalnya saya tidak mau
mendengar, pergi jangan
ganggu saya, kamu suara
palsu begitu diulang-
ulang sampai suara itu
tidak terdengar lagi.
Coba bapak peragakan
P: Bagus sekali bapak Mampu bekerja sama Merasa senang Pasien merasa lega
sudah bisa dan terjadi kontak mata
memperagakannya.
Bagaiman perasaannya
setelah latihan tadi,kalau
suara itu muncul
silahkan coba cara
tersebut.
K: Iya sus
P: Apakah bapak Saling berhadapan Berharap pasien antusias Pasien mau melakukan Untuk mengurangi
inginberlatih kegiatan halusinasi agar tidak
dengan cara
yang lain untuk terjadi lagi
mengontrol
halusinasinya?
K: Mau sus
P: Besok kita akan Membuat jadwal Membuat jadwal Pasien mampu mengisi
bertemu lagi untuk pertemuan bersama pasien jadwal
belajar cara mengontrol
halusinasi? bapak tidak
keberatan kan
K: Tidak
P: Dimana besok kita Menatap dan tersenyum Tetap tenang
akan mengobrol?
P: Besok ketemu jam Memandang klien Mengontrak waktu Pasien merespon dengan Untuk melanjutkan
berapa? baik intervensi
K: Jam 09.00
K: Iya,selamat pagi
ANALISIS PROSES INTERAKSI (API)
K: Nama saya I
P: Bagaimana perasaan P: Menatap pasien Merasa lega karena Berbicara pelan Menanyakan keadaan
bapak hari ini? Apa masih mendapat respon untuk membina
keluhannya? yg baik hubungan baik
K: Menjawab singkat
K: Baik-baik saja
P: Baiklah, bagaimana P: Terjadi kontak mata Merasa senang karena Bicara pelan
kalau kita berbicara klien masih berespon
tentang perasaan bapak dengan baik
saat ini
P: Bapak mau P: Menatap klien Berharap dapat Klien bersedia Kontrak pertemuan
mengobrol dimana dan melanjutkan melanjutkan sangat penting dilakukan
berapa lamawaktu yang pembicaraan pembicaraan untuk menilai
kita butuhkan. ketersediaan dan
Bagaimana kalau 15 kesiapan klien
menit? berinteraksi dengan
K: Menjawab singkat perawat
K: Iya
P: Bagai mana Melihat pasien dan Perawat senang karena Berespon dengan baik Mengidentifikasi isi
perasaan bapak setelah menanyakan pasien mau menjawab halusinasi
kita belajar
menghardik halusinasi
bapak kemarin? Apa
bapak ada
melakukannya jika
mendengar suara yang
menggagu bapak?
K: Iya, saya
menutup telinga dan
bilang awas
suaramu palus, aku
tidak mau
mendengar.
P: baik bapak bagus Melihat pasien dan Perawat senang karena Menjawab pelan Mengidentifikasi
sekali, sekarang saya menanyakan pasien mau menjawab frekuensi halusinasi
akan mengajarkan
bapak untuk meminum
obat secara teratur ,
Yang sudah kita
janjikan minggu lalu ya
pak.
K: baik.
K: Bingung
P: Apa yang ibu lakukan Terdapat kontak mata Bertanya dengan ramah Menjawab singkat
saat mendengar suara
itu?
K: Tutup telinga
P: Apa dengan cara Antusias bertanya dan Merasa senang karena Menjawab singkat
tersebut suara akan pasien menjawab singkat pasien terbuka
hilang
K: Tidak
P: Bagaimana kalau kita Berhadapan dengan Meminta persetujuan Pasien mulai kooperatif
belajar cara mencegah pasien pasien
agar suara itu tidak
muncul
K: Iya
P: Begini bapak terdapat Terjadi kontak mata Bicara menjelaskan Klien menunduk dan Diharapkan pasien
4 cara yang pertama yaitu antara perawat dengan jelas mendengarkan mengerti cara mengatasi
dengan cara menghardik danpasien masalah yang
suara tersebut,kedua menimpanya
meminum obat
,ketiga bercakap cakap
dan yang
ke empat melakukan
kegiatan sesuai jadwal
K: Oh begitu ya
P: Bagaimana kalau kita Perawat memperagakan Memperagakan dengan Memperhatikan dengan Untuk mengajarkan agar
belajar satu cara dulu dan pasien jelas seksama lebih mengerti
yaitu menghardik memperhatikan
misalnya saya tidak mau
mendengar, pergi jangan
ganggu saya, kamu suara
palsu begitu diulang-
ulang sampai suara itu
tidak terdengar lagi.
Coba bapak peragakan
P: Bagus sekali bapak Mampu bekerja sama Merasa senang Pasien merasa lega
sudah bisa dan terjadi kontak mata
memperagakannya.
Bagaiman perasaannya
setelah latihan tadi,kalau
suara itu muncul
silahkan coba cara
tersebut.
K: Iya sus
P: Apakah bapak Saling berhadapan Berharap pasien antusias Pasien mau melakukan Untuk mengurangi
inginberlatih kegiatan halusinasi agar tidak
dengan cara
yang lain untuk terjadi lagi
mengontrol
halusinasinya?
K: Mau sus
P: Besok kita akan Membuat jadwal Membuat jadwal Pasien mampu mengisi
bertemu lagi untuk pertemuan bersama pasien jadwal
belajar cara mengontrol
halusinasi? bapak tidak
keberatan kan
K: Tidak
P: Dimana besok kita Menatap dan tersenyum Tetap tenang
akan mengobrol?
P: Besok ketemu jam Memandang klien Mengontrak waktu Pasien merespon dengan Untuk melanjutkan
berapa? baik intervensi
K: Jam 09.00
K: Iya,selamat pagi
ANALISIS PROSES INTERAKSI (API) HALUSINASI PENDENGARAN
P: bagaimana kalau kita P: Menatap klien Perawat Klien dapat menjawab Setiap interaksi harus
membicarakan hal ini dengan tersenyum mempertahankan posisi pertanyaan perawat berdasarkan kontrak
sekitar 20 menit, bapak trapeutik yang telah dibuat dan
bersedia kan? K: Menunduk sambill klien slalu harus
menjawab diingatkan pada kontrak
K: ya bu yang telah disepakati
untuk memudahkan
serta mengarahkan
proses interaksi.
P: Sesuai kontrak P: Memandang klien Perawat mengingatkan Klien mencoba Kontrak topic agar
kemarin, bapak sambil menunjuk kontrak dengan klien mengingat kontrak yang pembicaraan lebih
mengingkan berbicara ruangan sudah disepakati terfokus
diruangan ini, benarkan
pak? K: Menganggukan
kepalanya
P: bapak, kemarin kan P: : Tersenyum sambil Berharap klien bisa Klien tampak bingung Bisa mengingat dengan
sudah saya ajarkan cara menyodorkan kertas ke merespon dengan baik dan klien tampak berpikir baik.
menghardik dan cara klien Dan bisa menuliskan
untuk melatih berbicara dengan jadwal yang
dengan orang lain saat K: Menaruh dagunya ke telah dibuat
halusinasi mas muncul. tangan sambil melihat
Apa sudah mas terapkan perawat
dalam sehari-hari
Selanjutnya kita belajar
cara untuk mencegah
halusinasi dengan cara
membuat jadwal
kegiatan bapak mulai
dari bangun pagi sampai
tidur malam. Ini kertas
kosong yang bisa mas
pakai
K: iya bu
P: Coba sekarang bapak P: Tersenyum sambil Perawat senang karena Klien mulai memikirkan Perawat menunjukkan
tuliskan kegiatan yang menyuruh klien klien mau memikirkan kemampuan melakukan hubungan yang terbuka
dilakukan dari bangun menuliskan jadwal alternative kegiatan kegiatannya dengan klien.Dimana
pagi sampai tidur malam. bahwa untuk
Caranya Mas tulis dulu K: segera melakukan Perawat mencoba Klien mencoba percaya mendapatkan data
jam di kolom pertama apa yang diperintah memberikan dorongan apa yang dikata oleh diperlukan pertanyaan
kemudian kegiatan di perawat kepada klien perawat dan sikap terbuka.
kolom kedua. Contohnya
begini: jam 05.00 mas
bangun,kemudian sholat
subuh. Ya begitu. Coba
mas teruskan. Ya
teruskan sampai tidur
malam
K: Iya bu
Ya bagus pak, bapak P: tersenyum sambil Perawat senang karena Klien berantusias untuk Untuk membuat klien
sudah selesai menulis mengajak pasien klien bisa menjalankan menjalan kegiatan yang supaya menjadi lebih
kegiatan Mas dari melakukan kegiatan tugasnya dengan baik sudah ada aktif di dalam rumah
bangun sampai tidur lagi. sakit
Sekarang jam 08.00
jadwal merapikan K: Merapikan kursi
ruangan,mari kita latihan dengan baik
K: iya bu
P: bagaimana perasaan P: Tersenyum , melihat Perawat senang karena Klien memberikan Melakukan evaluasi
bapak setelah membuat respons klien klien mengerti arahan respon yang baik kepada subyektif untuk menilai
jadwal kegiatan dan dari perawat perawat perasaan klien setelah
berlatih seperti yang K: Tertawa sambil interaksi
saya ajarkan tadi?” menunduk
apakah bapak senang?
K: iya bu siap..
LAPORAN KEPERAWATAN JIWA
RENCANA HARIAN PERAWAT
Oleh
UMAYRA HIJRIAH
P1337420921208
TAHUN 2022
RENCANA HARIAN PERAWAT