Artinya: "Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-
Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah
jadikanlah aku orang yang ahli tobat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku
dari golongan orang-orang yang saleh."
PEMBELAJARAN 1
ADAB WUDHU
1. PENGERTIAN WUDHU
Sebagai orang Islam yang baik, kita diharuskan bisa berwudhu dengan baik dan
benar. Kenapa? Karena wudhu salah satu syarat sahnya sholat. Berwudhu bisa pula
menggunakan debu yang disebut dengan tayammum. Wudhu’ secara bahasa adalah
tampil indah dan bersih. Sedangkan, secara syar'i (terminologi) Wudhu’ adalah
"Menggunakan air yang tohur (suci dan mensucikan) pada anggota tubuh yang empat
(yaitu wajah, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki) dengan cara yang khusus menurut
syari'at"
2. HUKUM WUDHU
Hukum wudhu ada dua yaitu, wajib dan sunah.
1) Wudhu menjadi wajib ketika akan melaksanankan hal-hal , seperti;
a. Mengerjakan sholat
Firman Allah Subahanahu Wa Ta’ala. “Hai orang-orang yang beriman, jika
kalian hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah muka dan tangan kalian
sampai kesiku dan usapkan kepala serta basuhlah kaki kalian sampai mata
kaki.” (Al-Maidah:6)
2) Wudhu bersifat sunnah adalah bila akan mengerjakan hal-hal berikut ini:
a. Mengulangi wudhu untuk tiap shalat,
b. Bagi setiap Muslim untuk selalu tampil dengan wudhu,
c. Ketika hendak tidur,
d. Ketika marah,
e. Ketika membaca al-Qur'an,
f. Ketika Melantunkan azan dan iqamat,
3. SYARAT WUDHU
Syarat wudhu, antara lain:
1) Islam
2) Tamyiz (Cukup Umur dan Ber’akal)
3) Bersih dari haid
4) Bersih dari nifas
5) Bebas dari sesuatu yang bisa menghalangi sampainya air ke kulit
6) Jangan ada barang yang bisa merubah air (najis dll)
7) Mengetahui bahwa hukum wudhu tersebut adalah wajib
8) Tidak boleh beri`tiqad (berkeyakinan) bahwa salah satu dari fardhu–fardhu
wudhu` hukumnya sunnah (tidak wajib).
9) Menggunakan air yang mensucikan
10) Harus Masuk waktu (Sholat) bagi orang yang da’imul hadats (selalu berhadats).
5. RUKUN WUDHU
Rukun wudu adalah sesuatu yang harus ada pada wudhu, atau yang wajib ada pada
wudhu, tidak boleh ditinggalkan atau bahkan tidak ada pada wudhu.
Rukun wudhu berjumlah 6 :
1. Niat
2. Membasuh wajah
3. Membasuh kedua tangan sampai siku
4. Mengusap sebagian kepala
5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
6. tertib ( dilakukan secara berurutan)
PEMBELAJARAN 2
SHOLAT DAN ADAB DI MASJID
1. SHOLAT
Sholat berasal dari bahasa arab yang artinnya ‘’do’a’’. Sedangkan menurut isltilah
sholat adalah ibadah yang dimulai dengan bacaan takbiratul ikhrom dan diakhiri
dengan mengucap salam dengan syarat dan ketentuan tertentu. Segala perkataan dan
perbuatan yang termasuk rukun sholat mempunyai arti dan makna tertentu yang
bertujuan untuk mendekatkan hamba dengan Penciptannya.
Rukun sholat
Ada 13 Rukun Dalam Sholat Yaitu :
1. Niat
2. Takbirotul Ihrom
3. Berdiri Tegak Lurus
4. Membaca Surat Al Fatihah
5. Ruku’ Dengan Tumakninah, Tumakninah itu Artinya : (Tenang Lahir Dan
Batinnya)
6. I’tidal ( Bangun Dari Ruku’ )
7. Sujud Dengan Tumakninah
8. Lungguh Dengan Tumakninah (Lungguh Artinya Duduk Diantara 2 Sujud)
9. Duduk Tahiyat Akhir
10. Membaca Tasyahhud
11. Membaca Sholawat Nabi Muhammad SAW Pada Tasyahud Akhir
12. Salam Pertama
13. Tertib (Artinya Melakukan Sesuatu Yang Dimulai Dari Allah dan RosulNYA)
2. ADAB DI MASJID
Masjid adalah rumah Allah di bumi ini. Tempat yang paling dicintai oleh Allah
Ta’ala dibandingkan bagian bumi mana pun di dunia ini. Di dalam masjid shalat
ditegakkan, nama Allah Ta’ala disebut, ayat-ayat-Nya dibaca, kesucian dan
ketenangan dijaga.
Untuk itulah syariat Islam yang lengkap dan agung ini telah menetapkan adab-
adab saat seorang Muslim berada di dalam masjid. Adab di Masjid dalam Islam sesuai
Sunnah Rosul, diantaranya:
1. Mendahulukan kaki kanan saat memasuki masjid
Termasuk adab mendatangi masjid adalah mendahulukan kaki kanan saat
masuk ke masjid.
Al Bukhari rahimahullah berkata di dalam kitab Shahih-nya: “Bab
Mendahulukan yang Kanan Saat Memasuki Masjid dan lainnya.” Ibnu Umar
selalu memulai dengan kakinya yang kanan dan apabila keluar maka dia pun
memulai dengan kaki kirinya.” [ Shahih Al Bukhari: 1/116]
Kemudian dia menyebutkan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dengan
lafazh: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai memulai dengan yang
kanan semampu beliau dalam semua urusan beliau, baik dalam bersuci,
menyisir rambut maupun memakai sandal.” [HR Al Bukhari: 1/116]
Terdapat riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa dia berkata
mengenai ayat:
Ibnu Abbas berkata, ” Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang melakukan hal yang
sia-sia (laghwun) di dalam masjid.”
Pembelajaran 3
Sholat berjamaah dan adabnya
“Aku menginap di rumah bibiku, Maimunah. Lalu, Rasulullah SAW shalat pada
sebagian malam, lalu aku berdiri di samping kiri beliau. Maka, beliau
memegang kepalaku dan mendirikan aku di sisi kanan beliau.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Jabir Ra, berkata, “Aku datang dan berdiri di sebelah kiri Rasulullah SAW, lalu
beliau memegang tanganku dan menarikku hingga membuatku berdiri di
sebelah kanannya. Kemudian, datang Jabbar bin Shakhr, lalu ia berwudhu
kemudian datang dan berdiri di sebelah kiri Rasulullah SAW, lalu beliau
memegang tangan kami berdua dan mendorong kami hingga kami berdiri di
belakang beliau.” (HR. Muslim)
Untuk makmum perempuan lebih dari seorang, dan bahkan dengan shaf yang
lebih dari satu, posisi imam berada di tengah-tengah shaf pertama. Kemudian shaf
berikutnya berjajar di belakangnya.