Anda di halaman 1dari 8

WUDHU

A. Dalil Perintah Untuk Bersuci

« َ ‫ضأ‬ َ َ‫صالَة ُ َي ٍْ أَحْ د‬


َّ ََٕ ‫ث َحتَّى َيت‬ َ ‫» الَ ت ُ ْق َب ُم‬
“Tidak diterima sholat orang yang berhadats sampai ia berwudhu”. Demikian juga dalam
juga Allah Subhanahu wa Ta‟ala perintahkan kepada kita dalam KitabNya,

‫س ُحٕا‬ ِ ‫ص َال ِة فَا ْغ ِسهُٕا ُٔ ُجٕ َْ ُك ْى َٔأ َ ْي ِد َي ُك ْى ِإنَى ْان ًَ َسا ِف‬
َ ‫ق َٔا ْي‬ َّ ‫َيا أَيُّ َٓا انَّرِيٍَ آ َ َيُُٕا ِإذَا قُ ًْت ُ ْى ِإنَى ان‬
ٍِْ ‫ِب ُس ُءٔ ِس ُك ْى َٔأ َ ْز ُجهَ ُك ْى ِإنَى ْان َك ْعبَي‬

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)
kakimu sampai dengan kedua mata kaki”. (QS Al Maidah [5] : 6).

B. Tata Cara Berwudhu


Dari hadits yang zulia ini dan beberapa hadits yang lain dapat kita simpulkan tata
cara wudhu Nabi shallallahu „alaihi was sallam secara ringkas sebagai berikut:
1. Berniat wudhu (dalam hati) untuk menghilangkan hadats.
2. Mengucapkan basmalah (bacaan bismillah).
3. Membasuh dua telapak tangan sebanyak 3 kali.
4. Mengambil air dengan tangan kanan kemudian memasukkannya ke dalam mulut
dan hidung untuk berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air dalam hidung).
Kemudian beristintsar (mengeluarkan air dari hidung) dengan tangan kiri sebanyak
3 kali.
5. Membasuh seluruh wajah dan menyela-nyelai jenggot sebanyak 3 kali.
6. Membasuh tangan kanan hingga siku bersamaan dengan menyela-nyelai jemari
sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan yang kiri.
7. Menyapu seluruh kepala dengan cara mengusap dari depan ditarik ke belakang, lalu
ditarik lagi ke depan, dilakukan sebanyak 1 kali, dilanjutkan menyapu bagian luar
dan dalam telinga sebanyak 1 kali.
8. Membasuh kaki kanan hingga mata kaki bersamaan dengan menyela-nyelai jemari
sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan kaki kiri.

Sunnah untuk Berdo’a ketika telah selesai berwudhu. Hal ini berdasarkan sabda
Nabi shallallahu „alaihi was sallam,

َّ َّ‫ضٕ َء ث ُ َّى يَقُٕ ُل أ َ ْش َٓدُ أ َ ٌْ الَ ِإنََّ ِإال‬


« ُ‫َّللا‬ ُ ُٕ ‫َيا ِي ُْ ُك ْى ِي ٍْ أ َ َح ٍد يَت ََٕضَّأ ُ فَيُ ْب ِه ُغ – أ َ ْٔ فَيُ ْسبِ ُغ – ْان‬
‫اب ْان َجَُّ ِت انث َّ ًَاَِيَتُ يَ ْد ُخ ُم ِي ٍْ أَيِّ َٓا شَا َء‬
ُ َْٕ ‫ت نَّ ُ أَب‬
ْ ‫َّللاِ َٔ َزسُٕنُُّ إِالَّ فُتِ َح‬ َ ‫» َٔأ َ ٌَّ ُي َح ًَّدًا‬.
َّ ُ‫ع ْبد‬
“Tidaklah salah seorang dari kalian berwudhu dan ia menyempurnakan wudhunya
kemudian membaca, “Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah
kecuali Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah” melainkan akan dibukakan
baginya pintu-pintu surga yang jumlahnya delapan, dan dia bisa masuk dari pintu mana
saja ia mau”.
At Tirmidzi menambahkan lafafdz,

َ َ ‫انهَّ ُٓ َّى اجْ َع ْهُِى ِيٍَ انت َّ َّٕا ِبيٍَ َٔاجْ َع ْهُِى ِيٍَ ْان ًُت‬
ٍَ‫ط ِ ّٓ ِسي‬

“Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku
termsuk orang-orang yang selalu mensucikan diri”

Sholat dua raka’at setelah wudhu. Hal ini berdasarkan hadits Nabi shollallahu
„alaihi was sallam,

« ‫َّللا ُ نَُّ َيا‬


َّ ‫غفَ َس‬
َ ، ُ ّ‫س‬ ُ ‫ الَ يُ َح ِد‬، ٍِْ ‫صهَّى َز ْك َعتَي‬
َ ‫ّث فِي ِٓ ًَا ََ ْف‬ ُ ُٔ َٕ ْ‫ضأ َ ََح‬
َ ‫ضٕئِى َْرَا ث ُ َّى‬ َّ ََٕ ‫َي ٍْ ت‬
ِّ ِ‫» تَقَد ََّو ِي ٍْ ذَ َْب‬

“Barangsiapa berwudhu sebagaimana wudhuku ini, kemudian sholat 2 raka‟at (dengan


khusyuked.) setelahnya dan ia tidak berbicara di antara keduanya, maka akan diampuni
seluruh dosanya yang telah lalu”

C. Keutamaan Menyempurnakan Wudhu Dan Ancaman Bagi Yang Lalai

1. Keutamaan Wudhu Kelak di Hari Kiamat

‫ع ِيُْ ُك ْى أ َ ٌْ ي ُ ِطي َم‬ َ َ ‫ فَ ًَ ٍِ ا ْست‬،‫ٕء‬


َ ‫طا‬ ِ ‫ض‬ُ ٕ‫ان‬
ُ ‫از‬ ِ َ ‫غ ًّسا ُي َح َّج ِهيٍَ ِي ٍْ آث‬ َ ْ‫ِإ ٌَّ أ ُ َّي ِتي يُد‬
ُ ‫ع ٌَْٕ يَ ْٕ َو ان ِقيَا َي ِت‬
‫غ َّستَُّ فَ ْهيَ ْفعَ ْم‬
ُ

Sesungguhnya umatku akan dipanggil di hari kiamat dengan wajah bersinar berseri-seri
karena bekas air wudhu, maka barang siapa diantara kalian yang mampu memanjangkan
cahaya wajahnya maka lakukanlah
[HR. Bukhari : 136]

2. Wudhu dapat Melebur Dosa Anggota Tubuh yang Terkena Air Wudhu

ْ َ‫ت أ‬
ِ َ‫ظف‬
ِِ ‫از‬ ِ ‫ َحت َّى ت َ ْخ ُس َج ِي ٍْ ت َ ْح‬،ِِ ‫س ِد‬ َ ‫ت َخ‬
َ ‫طايَاُِ ِي ٍْ َج‬ ُ ُٕ ‫سٍَ ْان‬
ْ ‫ضٕ َء خ ََس َج‬ َ ‫َي ٍْ ت َ َٕضَّأ َ فَأ َ ْح‬
Barang siapa yang berwudhu dengan bagus maka gugurlah kesalahan-kesalahannya dari
badannya hingga gugur keluar dari bawah kuku-kukunya.
[HR. Muslim : 245]
3. Tidak Menyempurnakan Wudhu
Dari Abdullah bin Amr bin Al-„Ash, Abu Hurairah dan „Aisyah radhiyallahu
„anhum, mereka berkata,

ُ ُٕ ‫از أ َ ْس ِبغُٕا ْان‬


‫ضٕ َء‬ ِ ‫ َٔ ْي ٌم ِنأل َ ْعقَا‬:‫سهَّ َى‬
ِ َُّ‫ب ِيٍَ ان‬ َ َٔ ِّ ‫عهَ ْي‬ َّ ‫صهَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َّ ‫قَا َل َزسُ ْٕ ُل‬
َ ِ‫َّللا‬
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Kebinasaan dari api neraka
bagi tumit-tumit (yang tidak sempurna terkena air)”

Anda mungkin juga menyukai