Anda di halaman 1dari 6

Bab II

Pembahasan

1. Pengertian Penilaian
Menurut permendiknas no. 20 Tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan mendefinisikan
bahwa Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan
yang berlaku secara nasional. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Instrumen atau alat penilaian, meliputi substansi (bahan atau kompetensi yang akan diujikan),
konstruksi (tata penulisan pada lembar soal ujian), dan bahasa (tata bahasa yang baku dan
komunikatif). Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan secara komplementer (saling
melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Teknik penilaian yang dimaksud antara lain
melalui tes, observasi, penugasan, inventori,jurnal, penilaian diri, dan penilaian antarteman yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Berdasarkan
Permendiknas No. 5 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah (BSNP 2007), penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.

A. Prinsip Penilaian
Prinsip penilaian menurut Permendiknas No 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan, antara lain:
1.sahih, berarti Penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
2.objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai.
3.adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan
khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,
dan gender.
4.terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran.
5.terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6.menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik Penilaian yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik.
7.sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.
8.beracuan kriteria, berarti Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan.
9.akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.

B. Jenis-Jenis Peniaian
Jenis-Jenis Peniaian dalam Evaluasi Pendidikan,jika dilihat dari fungsinya, penilaianterdiri atas
beberapa macam yakni penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian
selektif dan penilaian penempatan.

Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar-
mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar itu sendiri. Dengan
demikian, penilaian formatif berorientasi kepada proses belajar-mengajar. Dengan penilaian
pormatif diharapkan guru dapat memperbaiki program pengajaran dan strategi pelaksanaannya.

Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu
akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuan nya adalah untuk melihat hasil yang
dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa.
Penilaian ini berorietasi kepada produk, bukan kepada proses.

Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-


kelemahan siswa serta faktor penyebabnya. Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan
bimbingan belajar, pengajaran remedial, menemukan kasus-kasus, dll.

Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya
ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.

Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan


persyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang
diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu. Dengan perkataan lain,
penilaian ini berorientasi kepada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan
program belajar dengan kemampuan siswa.

C. Macam-macam penilaian

Menurut Permendiknas No.20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan yaitu :

1) Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.

2) Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan / atau
di luar kegiatan pembelajaran.

3) Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah
dan / atau proyek.

4) bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan
peserta didik.

D. Teknik Penilain

2) Observasi
Observasi adalah penilaian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap peserta didik
selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. Observasi
dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan kompetensi
yang dinilai, dan dapat dilakukan baik secara formal maupun informal. Penilaian
observasi dilakukan antara lain sebagai penilaian akhir kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok
mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Ada 3 teknik dalam observasi yaitu:


1) Observasi partisipan

Observasi ini dilakukan oleh pengamat yang terjun langsung ke lapangan dan masuk
serta merasakan langsung ke dalam kelompok yang diamati.

2) Observasi sistematik

Merupakan observasi dimana factor factor yang diamati sudah didftar secara sistematis
dan sudah dipilah pilah menurut kategorinya. Di dalam observasi ini pengamat berada di
luar kelompok.

3) Observasi ekperimental

Observasi eksperimental ini dilakukan bilamana pengamat dapat mangendalikan unsur


unsur penting dalam kelompok dan juga pengamat tidak ikut langsung berpartisipasi
dalam kelompok.

3) Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik baik secara perorangan maupun
kelompok. Penilaian penugasan diberikan untuk penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur, dan dapat berupa praktik di laboratorium, tugas rumah,
portofolio, projek, dan/atau produk.
 
1) Portofolio
Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam bidang
tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan prestasi, dan
kreativitas peserta didik (Popham, 1999). Bentuk ini cocok untuk mengetahui
perkembangan unjuk kerja peserta didik dengan menilai bersama    karya-karya atau
tugas-tugas yang  dikerjakannya. Peserta didik dan pendidik perlu melakukan diskusi
untuk menentukan skor. Pada penilaian portofolio, peserta didik dapat menentukan karya-
karya yang akan dinilai, melakukan penilaian sendiri kemudian hasilnya dibahas.
Perkembangan kemampuan peserta didik dapat dilihat pada hasil penilaian portofolio.
Teknik ini dapat dilakukan dengan baik apabila jumlah peserta didik yang dinilai sedikit.
2) Projek
Projek adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Peserta didik dapat melakukan penelitian melalui pengumpulan, pengorganisasian, dan
analisis data, serta pelaporan hasil kerjanya.  Penilaian projek dilaksanakan terhadap
persiapan,  pelaksanaan, dan hasil.
3) Produk (hasil karya)
Produk (hasil karya) adalah penilaian yang meminta peserta didik menghasilkan suatu
hasil karya. Penilaian produk dilakukan terhadap persiapan, pelaksanaan/proses
pembuatan, dan hasil.

2. Pengukuran
Semua orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan tidak akan lepas dari
sebuah proses bernama pengukuran. Hal ini disebabkan oleh segala proses yang dilalui
dalam dunia pendidikan harus terencana dan terukur dengan baik, ketika di awal maupun di
akhir. Oleh sebab itu pengukuran merupakan proses yang tidak bisa dipisahkan dari dunia
pendidikan
Pengukuran adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengidentifikasi besar
kecilnya obyek atau gejala. Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara; 1) menggunakan
alat-alat yang standar, 2) menggunakan alat-alat yang tidak standar.
Sementara itu Ebel dan Frisbie (1986:14) berpendapat pengukuran dinyatakan
sebagai proses penetapan angka terhadap individu atau karakteristiknya menurut aturan
tertentu.
Menurut Allen & Yen (1979: 2), pengukuran (measurement), adalah penetapan angka
bagi individu dengan cara sistematis yang mencerminkan sifat (karakteristik) dari individu.
Djaali dan Muljono (2008: 2) mengatakan bahwa “pengukuran merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dalam arti memberi angka terhadap sesuatu yang
disebut obyek pengukuran atau obyek ukur.”
Sedangkan Arikunto (2012: 3) mengatakan bahwa “mengukur adalah
membandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang bersifat kuantitatif”. Pendapat ini senada
dengan Nasution dan Suryanto (2008: 3) yang menyatakan bahwa “pengukuran adalah suatu
upaya penentuan angka untuk menggambarkan karakteristik suatu obyek”.
Berdasarkan beberapa definisi dari beberapa ahli tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa pengukuran adalah proses pemberian angka atau deskripsi numerik kepada individu
yang diukur menggunakan ukuran tertentu. Hasil dari pengukuran adalah angka. Oleh
karena itu, dapat dipahami bahwa pengukuran bersifat kuantitatif.
Sumber:

1) https://aanblogger.wordpress.com/2012/10/20/macam-macam-penilaian-evaluasi-
pendidikan/
2) https://sumberbelajarangga.wordpress.com/2012/12/10/macam-macam-teknik-
penilaian-hasil-belajar/
3) https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendiknas20-2007StandarPenilaian.pdf
4) http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/dr-widarto-mpd/10-menyusun-
instrumen-penilaiansemnas-lppm-2014.pdf
5) http://wbgfiles.worldbank.org/documents/hdn/ed/saber/supporting_doc/EAP/Teac
hers/Indonesia/Permen_41_Th-2007.pdf
6)

Anda mungkin juga menyukai