Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 2

NAMA : INTAN HIDAYATI


NIM : 857933592
SEMESTER : I (SATU)
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN TERPADU DI SD

Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penilaian konvensional dan penilaian alternatif
2. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip penilaian terpadu menurut Mathews 1989
3. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk alat penilaian dalam pembelajaran terpadu
4. Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan penilaian pembelajaran terpadu
5. Sebutkan dan jelaskan prosedur kegiatan perencanaan pembelajaran terpadu untuk praktek
dan simulasi
Jawaban
1. Penilaian konvensional adalah penilaian dengan menggunakan teknik tes, penilaian
konvensional tidak selengkapnya dapat menggambarkan kemajuan belajar siswa secara
menyeluruh, sebab laporannya berupa angka atau huruf dan gambaran maknanya sangat
abstrak.
Penilaian alternatif adalah metode penilaian yang dipakai sebagai penunjang dalam
memberikan gambaran pengalaman dan kemajuan belajar siswa secara menyeluruh. Penilaian
alternatif menuntut siswa untuk menunjukkan keterampilan dan pengetahuan yang tidak dapat
dinilai dengan menggunakan penilaian berupa tes. Contoh penilaian alternatif di antaranya
adalah portofolio, catatan anecdote, unjuk kerja, dan jurnal.

2. Prinsip-prinsip penilaian terpadu menurut Mathews 1989


a. Penilaian Proses
Sasaran yang dinilai dalam penilaian proses adalah tingkat efektivitas kegiatan belajar
mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.
(1) Penilaian terhadap siswa yang mencakup perkembangan konseptual anak, tingkat
kemampuan menghadapi tantangan, interaksi siswa dengan siswa lainnya,
kemampuan anak berkomunikasi, kerasionalan argument/alasan, kerjasama dan
kekompakan serta produktivitas kegiatan kelompok, partisipasi siswa dalam diskusi
kelompok, penggunaan bahasa dengan baik dan benar sesuai tingkat kemampuan
siswa.
(2) Penilaian terhadap guru mencakup hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran,
pendekatan dan metode yang digunakan, materi pembelajaran yang mencakup :
pemilihan tema, topic, dan unit, serta kelengkapan pembelajaran yang disesuaikan
guru.
b. Penilaian Terhadap Produk Kegiatan
Sasaran yang dinilai dalam penilaian hasil belajar adalah tingkat penguasaan siswa
tentang apa yang telah dipelajarinya.
Penilaian terhadap produk meliputi :
(1) Penilaian terhadap siswa dilakukan melalui pengamatan terhadap hasil belajar anak
yang tergambarkan melalui kemampuan menulis laporan, kemampuan menyatakan
gagasan dalam bentuk gambar/diagram/grafik/simbol lainnya, dan
rekaman/video/kaset hasil unjuk kerja siswa.
(2) Penilaian terhadap guru dilakukan berdasarkan hasil dari daftar cek yang dilakukan
oleh rekan guru lain terhadap strategi dan pengelolaan belajar mengajar yang telah
dilakukan serta masukan dari anak, orang tua dan rekan guru berkaitan dengan
strategi dan proses belajar mengajar yang telah dilakukan.

3. Bentuk-bentuk alat penilaian dalam pembelajaran terpadu


a. Bentuk Penilai Alternatif
(1) Catatan sekolah
Catatan sekolah merupakan laporan tentang kemajuan belajar siswa berupa deskripsi
tentang aspek-aspek yang dialami siswa berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah.
(2) Cuplikan kerja
Penilaian yang dilakukan dnegan melihat siswa melakukan tugas/proses atau produk
yang dibuat siswa untuk selanjutnya melihat dan menilai proses dan produk tersebut
untuk menentukan tingkat pengetahuan atau skill mereka merupakan penilaian
kinerja (penilaian performance). Produk yang merupakan cuplikan kerja siswa
merupakan unjuk kerja kegiatan yang dihasilkan siswa berkaitan dengan pengetahuan
dan keterampilan yang sedang dipelajari.
(3) Portofolio
Portofolio menilai kemajuan siswa pada suatu periode yang didasarkan pada berbagai
tugas (jurnal, kaset, karya seni, dan produk atau kreasi lain) yang memungkinkan
mengarahkan siswa pada penunjukan pemahaman tentang suatu konsep. Portofolio
merupakan berkas bukti-bukti yang disusun untuk mendapatkan akreditasi perolehan
belajar melalui pengalaman. Dalam format penilaian portofolio dideskripsikan
tentang metode, pemenuhan kriteria, dan keputusan. Untuk ini lampiran berkas bukti-
bukti unjuk kerja siswa harus diperhatikan. Portofolio bersifat terbuka bagi siswa
sehingga siswa dapat menilai diri sendiri dan juga memberi informasi tambahan
untuk menilai kompetensi siwa.
(4) Wawancara
Wawancara adalah teknik penilaian lisan yang digunakan untuk memperoleh jawaban
dari siswa tentang sesuatu yang telah dipelajari. Penilaian dengan wawancara ini
dapat dipakai sebagai penunjuang atau pelengkap jika dengan penilaian yang lain
belum didapatkan gambaran yang jelas tentang siswa. Wawancara ini dapat dilakukan
secara individual maupun kelompok. Yang perlu diperhatikan pada saat wawancara
adalah memberikan rasa aman kepada siswa sehingga mereka mampu
mengungkapkan informasi yang dibutuhkan oleh siswa secara nyaman dan tidak
terpaksa.
(5) Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian alternatif yang dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan secara teliti serta mencatat secara sistematis tentang sesuatu
yang terjadi di kelas berkaitan dengan materi yang ditargetkan guru. Observasi ini
harus selalu diusahakan dalam situasi yang alami agar mendapatkan data yang
sebenarnya. Observasi bertujuan mengungkapkan perilaku nonverbal dan terfokus
pada aspek-aspek terkait. Prosedurnya harus memperhatikan, (a) spesifikasi tingkah
laku yang akan dinilai, (b) konteks dan metode yang akan digunakan, dan (c) alat
perekam dan penyimpanan hasil yang akan digunakan.
(6) Jurnal
Jurnal merupakan catatn harian siswa yang menggambarkan kegiatan siswa dalam
setiap harinya. Jurnal in dapat berisikan hal-hal yang dilakukan siswa di dalam kelas
maupun diluar jam sekolah. Selain itu dapat juga dipakai oleh guru untuk memberi
pertimbangan, memotivasi, dan penguatan kepada siswa.
(7) Rubrik
Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan jalan bersama siswa menyusun kriteria
penilaian tentang laporan kerja anak. Dengan melibatkan anak dalam kegiatan
pembelajaran dan penilaian diharpkan anak mengetahui perkembangannya dan hal itu
dimanfaatkan untuk meningkatkan proses belajar-mengajar.
(8) Catatan anecdotal ( File Card)
Catatan anekdotal merupakan catatan pengamatan informal yang menggambarkan
perkembangan bahasa maupun perkembangan sosial, kebutuhan, kelebihan,
kekurangan, kemajuan, gaya belajar, keterampilan, dan strategi yang digunakan
peserta didik atau yang berkaitan dengan hal apa saja yang tampak bermakna ketika
dilakukan pengamatan. Catatan ini berisi komentar singkat dan spesifik mengenai
sesuatu yang dikerjakan dan yang perlu dikerjakan siswa yang didokumentasikan
secara terus menerus sehingga menggambarkan kemampuan berbahasa anak secara
luas. Aktivitas anak yang memperagakan kemampuan dan perkembangan diri anak
dicatat pada kartu (setiap anak satu kartu). Catatan tersebut mencakup juga kelebihan,
kekurangan, dan kemajuan-kemajuan yang dicapai siswa.
b. Bentuk Penilaian Konvensional
Teknik penilaian konvensional bentuk tes juga digunakan dalam penilaian pembelajaran
terpaadu. Teknik ini meliputi: (1) tipe tes objektif, yang mencakup tipe pilihan ganda,
benar salah, menjodohohkan, dan isian singkat, sedangkan (2) tipe tes subjektif mencakup
essay.

4. Tahapan-tahapan penilaian pembelajaran terpadu


a. Perencanaan
(1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai baik itu oleh guru maupun siswa.
(2) Menentukan criteria keberhasilan yang ingin dicapai, baik oleh siswa maupun oleh
guru.
(3) Menentukan teknik dan instrument yang akan digunakan dalam proses penilaian.
b. Pelaksanaan
(1) Penilaian berlangsung sejak awal sampai dengan akhir proses pembelajaran
(2) Penilaian harus dilihat sebagai proses yang berkelanjutan, lebih dari sekedar salah
satu aspek belajar yang harus dicapai sebagai bagian suatu program
(3) Penilaian dapat diarahkan pada proses maupun produk serta program
c. Penyusunan dan penyajian laporan
Penyusunan laporan dilakukan secara logis , sistematis , dan secara komprehensif yang
diakhiri dengan sejumlah rekomendasi dan saran-saran.
d. Tahap Tindak-lanjut
Hasil pengamatan dan saran ditindaklanjuti bsecara operasional , namun tidak semua
kegiatan akhir tindak lanjut dilakukan pada akhir kegiatan karena penilaian dilakukan
secara terus menerus , dan umpan balik dimanfaatkan untuk meningkatkan kegiatan
belajar mengajar.

5. Prosedur Kegiatan Perancangan Pembelajaran Terpadu untuk Praktek Dan Simulasi


a. Menetapkan mata pelajaran yang dipadukan
Pilihlah ketiga mata pelajaran yang hendak dipadukan dalam proses simulasi maupun
praktek yang kemudian dipadukan dengan mengkaji Kompetensi Dasar yang telah
tertuang dalam silabus yang telah dikembangkan oleh sekolah maupun pemerintah.
Alternatif lain yang dapat kita gunakan atau kita lakukan sebagai acuan adalah dengan
mengkaji kompetensi dasar yang tertuang dalam dokumen standar isi dan standar
kompetensi yang dikeluarkan oleh badan standar nasional pendidikan (BSNP)
depertemen pendidikan nasional. Ketiga mata pelajaran yang dipilih harus dipadukan
dengan pencapaian kompetensi dasar serta kegiatan belajar yang dapat selaras antara 3
mata pelajaran tersebut.
b. Menetapkan kompetensi dasar dari 3 mata pelajaran di SD
Tahap kedua, kita harus memilih KD pada jenjang kelas dan semester yang sama dari
ketiga mata pelajaran tersebut.
c. Mengembangkan tema yang sesuai
Tema merupakan pokok pikiran yang akan menjadi fokus atau pusat pembicaraan. Dalam
pembelajaran terpkadu, fungsi tema merupakan hal yang pentinh karena dengan
penetapan tema yang tepat akan menciptakan suasana pembelajaran yang optimal.
d. Mengembangkan peta keterhubungan antara KD dan tema pemersatu
Pertama dilakukan adalah membuat peta yang menggambarkan keterhubungan antara
tema sebagai fokus atau pusat pembahasan dengan 3 KD dari 3 mata pelajaran yang
berbeda, sehingga akan didapat gambar seperti jaring laba-laba.
e. Penyusunan satuan pembelajaran terpadu
Setelah mengembangkan peta jaring-jaring tematik, kita harus menyusun satuan
pembelajaran terpadu. Istilah ini dapat berbeda-beda, ada sebagian sekolah masih
menggunakan rencana pembelajaran, ada yang menggunakan istilah rencana pelaksanaan
pembelajaran, sehingga dapat menggunakan istilah sehari-hari yang sesuai dengan proses
pembelajaran yang terjadi atau yang dikehendaki.
f. Rencana pembelajaran terpadu yang harus kita susun adalah sebanyak dua buah untuk
keperluan praktek di sebuah sekolah dasar. Kepala sekolah atau teman sejawat dapat
dimintai bantuan untuk menilai hasil pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai