NIM : 857933592 SEMESTER : I (SATU) MATA KULIAH : EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF
1. Latar belakang penggunaan asesmen alternatif Penggunaan asesmen alternatif dalam penilaian hasil belajar siswa muncul sebagai akibat banyaknya kritik terhadap asesmen tradisional yang hanya menggunakan tes tertulis. Tes tertulis hanya dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar dalam ranah kognitif dan keterampilan sederhana. Tes tertulis hanya dapat mengukur sebagian kecil dari hasil belajar siswa dan tidak dapat mengukur hasil belajar yang kompleks. 2. Konsep dasar asesmen alternatif Asesmen alternatif merupakan semua usaha untuk mengukur, mengetahui, dan mendeskripsikan hasil belajar siswa, baik yang dilakukan dengan tes tertulis, asesmen kinerja, portofolio, dan semua usaha untuk memperoleh informasi hasil dan kemajuan belajar siswa. Asesmen alternatif tidak tergantung pada tes tertulis. 3. Landasan psikologis Teori fleksibilitas kognitif dari R. Spiro Teori ini menjelaskan bahwa belajar akan menghasilkan kemampuan secara spontan dalam melakukan restrukturisasi pengetahuan yang telah dimiliki untuk merespons kenyataan atau situasi yang dihadapi. Teori belajar Brunner Menurut Brunner, belajar merupakan suatu proses aktif yang dilakukan siswa dengan cara mengkonstruksi sendiri gagasan baru atau konsep baru atas dasar konsep, pengetahuan, dan kemampuan yang telah dimiliki. Generatif learning model dari osborne dan wittrock Berdasarkan generative learning model, dalam belajar siswa harus aktif memaknai apa yang sedang dipelajarinya. Untuk memahami apa yang sedang dipelajari, siswa harus dapat membuat model atau menjelaskan tentang apa yang sedang dipelajari kemudian mengorganisasikan informasi yang sudah diseleksi berdasarkan pengalaman yang sesuai, logis, riil, atau keduanya. Experiental learning theory dari C. Rogers Dalam teori ini siswa belajar secara aktif sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Teori ini menarik karena melibatkan pribadi siswa, inisiatif siswa, penilaian diri siswa, dan dampak langsung yang terjadi pada diri siswa dalam proses belajar. Multiple Intelligent Theory dari Howard Gardner Menurut Gardner, intelegensia didefinisiskan sebagai suatu kemampuan seseorang yang digunakan untuk memecahkan masalah atau kemampuan untuk menunjukkan suatu produk yang dihargai oleh satu atau lebih budaya. 4. Keunggulan dan kelemahan asesmen alternatif Keunggulan a. Dapat menilai hasil belajar yang kompleks dan keterampilan-keterampilan yang tidak dapat dinilai dengan asesmen tradisional b. Menyajikan hasil penilaian yang lebih hakiki, langsung, dan lengkap c. Meningkatkan motivasi siswa d. Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata e. Memberi kesempatan pada siswa untuk selfevaluation f. Membantu guru untuk menilai efektivitas pembelajaran yang telah dilakukan g. Meningkatkan daya transferabilitas hasil belajar Kelemahan a. Membutuhkan banyak waktu b. Adanya unsur subjektivitas dalam penskoran c. Ketetapan penskoran rendah d. Tidak tepat untuk kelas besar 5. Bentuk asesmen kinerja Computer adaptive testing Computer adaptive testing merupakan tes berbantuan komputer yang dapat digunakan untuk menilai hasil belajar siswa sesuai dengan kemampuannya. Tes pilihan ganda yang diperluas Tes pilihan ganda yang diperluas adalah tes pilihan ganda di mana dalam pengerjaannya siswa tidak hanya diminta untuk memilih salah satu jawaban yang paling tepat tetapi mereka juga diminta untuk memberikan alasan mengapa dia memilih jawaban itu. Ter uraian terbuka Tes ini digunakan untuk pemberian tugas dalam asesmen kinerja karena dengan tes uraian terbuka kita dapat menilai kinerja atau kemampuan siswa dalam penalaran, logika, serta kemampuan dalam menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Tugas individu Tugas individu merupakan tugas yang dikerjakan secara mandi. Tugas guru adalah menilai kinerja anak selama mengerjakan tugas dan menilai produk dari tugas tersebut. Tugas kelompok Tugas kelompok merupakan tugas yang harus dikerjakan secara kelompok. Tugas guru adalah melakukan pengamatan terhadap kinerja kelompok tersebut seperti pembagian kerja, tanggung jawab, dan kerja sama dalam menyelesaikan tugas tersebut. Proyek Tugas yang diberikan kepada siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks dalam jangka waktu tertentu. Interview Tugas yang dapat diberikan kepada siswa baik individu atau kelompok untuk melakukan wawancara dengan orang lain dan kemudian membuat laporan hasil wawancara. Tugas guru adalah menilai kualitas laporan tersebut. Pengamatan Tugas individu atau kelompok yang diberikan kepada siswa untuk melakukan pengamatan terhadap sesuatu yang ditugaskan oleh guru. Guru dapat menilai kualitas laporan yang dibuat berdasarkan hasil pengamatan tersebut. 6. Kriteria penilaian Holistic rubric Holistic rubric adalah rubrik yang deskripsi dimensi kinerjanya dibuat secara umum. Karena deskripsi kinerjanya dibuat umum maka biasanya holistic rubric dapat digunakan untuk menilai berbagai jenis kinerja. Analytic rubric Analytic rubric adalah rubrik yang dimensi atau aspek-kinerjanya dibuat lebih rinci, demikian pula deskripsi setiap aspek kinerjanya. Analytic rubric tepat digunakan untuk menilai kinerja tertentu. Dimensi kinerja yang akan dinilai disesuaikan dengan kinerja yang akan diukur. 7. Pengertian dan tujuan penilaian portofolio Pengertian : kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematis yang menunjukkan upaya, proses, hasil, dan kemajuan belajar yang dilakukan siswa dari waktu ke waktu. Tujuan : menunjukkan perkembangan hasil belajar siswa, menunjukkan kemampuan siswa, menilai keseluruhan hasil belajar siswa. 8. Perencanaan portofolio a. Menentukan kriteria atau standar yang akan digunakan sebagai dasar asesmen portofolio b. Menerjemahkan kriteria atau standar tersebut ke dalam rumusan-rumusan hasil belajar hasil belajar yang dapat diamati c. Menggunakan kriteria, memeriksa ruang lingkup dan urutan materi dalam kurikulum untuk menentukan perkiraan waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan bukti-bukti portofolio dan melengkapi penilaian. 9. Pelaksanaan portofolio a. Mendorong dan memotivasi siswa b. Memonitor pelaksanaan tugas c. Memberikan umpan balik d. Memamerkan hasil portofolio siswa 10. Pengumpulan bukti portofolio Tidak semua kumpulan karya siswa yang disimpan selama satu semester atau satu tahun termasuk portofolio. Kumpulan karya siswa dapat dikatakan portofolio jika kumpulan karya tersebut merupakan representasi dari kumpulan karya terpilih yang menunjukkan pencapaian dan perkembangan belajar siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. 11. Tahap penilaian portofolio a. Penilaian dimulai dengan menetapkan kriteria penilaian yang disepakati bersama antara guru dengan siswa pada awal pembelajaran b. Kriteria penilaian yang telah disepakati diterapkan secara konsisten c. Hasil penilaian selanjutnya digunakan sebagai penentuan tujuan pembelajaran berikutnya d. Penilaian dalam asesmen portofolio pada dasarnya dilakukan secara terus menerus atau berkesinambungan 12. Konsep dasar penilaian ranah afektif Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor sangat ditentukan oleh kondisi afektif siswa. Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga mereka akan dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Karakteristik yang penting dalam ranah afektif adalah sikap, minat, konsep diri, dan nilai. 13. Cara penilaian ranah afektif a. Pengamatan langsung, yaitu dengan memperhatikan dan mencatat sikap dan tingkah laku siswa terhadap sesuatu, benda, orang, gambar, atau kejadian. b. Wawancara, dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka atau tertutup. c. Angket atau kuisioner, merupakan suatu perangkat pertanyaan atau isian yang sudah disediakan pilihan jawaban berupa pilihan pernyataan ataupun pilihan bentuk angka. d. Teknik proyektil, merupakan tugas atau pekerjaan yang belum pernah dikenal siswa. e. Pengukuran terselubung, merupakan pengamatan tentang sikap dan tingkah laku seseorang di mana yang diamati tidak tahu bahwa ia sedang diamati. 14. Langkah pengembangan asesmen alternatif a. Merumuskan tujuan pengukuran afektif b. Mencari definisi konseptual dari afektif yang akan diukur c. Menentukan definisi operasional dari setiap afektif yang akan diukur d. Menjabarkan definisi operasional menjadi sjeumlah indikator e. Menggunakan indikator sebagai acuan menulis pernyataan-pernyataan dalam instrumen f. Meneliti kembali setiap butir pernyataan g. Melakukan uji coba h. Menyempurnakan instrumen i. Mengadministrasikan instrumen