Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENELITIAN

IMPLEMENTASI FLASH CARD DALAM PENGENALAN


HURUF HIJAIYAH SISWA SD NEGERI 001 DAMAI
KABUPATEN KUTAI BARAT

Diajukan untuk Seleksi Judul di Depan Pembimbing Fakultas


Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Aji
Muhammad Idris (UINSI) Samarinda

Oleh:

ALPIONITA DAMAYANTI

NIM. 1811101014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA
2021
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................... i
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Penegasan Istilah ............................................................................. 3
D. Tujuan Penulisan.............................................................................. 3
E. Kegunaan Penulisan......................................................................... 3
F. Landasan Teori................................................................................. 4
G. Studi Pustaka.................................................................................... 9
H. Metodologi Penelitian...................................................................... 11
1. Informan............................................................................... 11
2. Jenis Penelitian..................................................................... 12
3. Uji Keabsahan Data............................................................. 12
4. Teknik Pengumpulan Data................................................... 13
5. Teknik Analisis Data............................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA

i
IMPLEMENTASI FLASH CARD DALAM PENGENALAN HURUF
HIJAIYAH SISWA SD NEGERI 001 DAMAI KABUPATEN KUTAI BARAT

A. Latar Belakang
Huruf hijaiyah merupakan huruf yang wajib dikenal sejak masa kanak-
kanak agar anak dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai
dengan kaidah tajwid. Anak dapat mengenal huruf hijaiyah melalui
pembelajaran dengan orang tua di rumah maupun dari guru ngaji yang
berkompeten pada bidang tersebut. Mengenal huruf hijaiyah sangat mudah
diterapkan sejak masa kanak-kanak, karena masa tersebut adalah masa
dimana anak akan sangat cepat merespon dan mengikuti atau meniru segala
hal yang mereka lihat. Jadi, dengan mengenalkan huruf hijaiyah pada masa
kanak-kanak akan membantu anak untuk lebih mudah mengetahui dan
memahami huruf hijaiyah yang merupakan landasan dasar untuk membaca
Al-Qur’an yang menjadi pedoman hidup manusia.
Berdasarkan penelitian ini saya menemukan masih cukup banyak anak-
anak yang belum mengenal huruf hijaiyah, belum bisa membacanya, belum
bisa melafalkan, dan kesulitan membedakan huruf hijaiyah. Hal ini tentunya
menjadi kekhawatiran bagi orang tua terutama peneliti, ketika anak-anak
tersebut belum mampu mengenal huruf hijaiyah dengan baik dan benar maka
akan mengakibatkan anak kesulitan membaca Al-Qur’an dan tidak menutup
kemungkinan juga akan salah membaca sehingga mengubah arti dari ayat
yang sedang dibaca.
Banyaknya anak-anak yang belum mengenal huruf hijaiyah ini terlihat
ketika mendapat giliran membaca satu per satu, hal tersebut disebabkan oleh
anak-anak yang memiliki daya ingat rendah sehingga kesulitan mengenal dan
membedakan huruf hijayah. Mengenal huruf hijaiyah memang berbeda
dengan belajar menggambar dan mewarnai, karena mengenal huruf hijaiyah
membutuhkan daya ingat yang kuat sehingga membutuhkan media yang tepat
untuk membantu mengingatnya.
Kondisi tersebut jika terus dibiarkan maka akan berdampak pada
kualitas mengenal huruf hijaiyah pada masa kanak-kanak terus menurun. Hal

1
tersebut juga nantinya mengakibatkan anak-anak kesulitan membaca Al-
Qur’an dan dapat mengakibatkan bacaan yang mengubah arti dari ayat yang
dibaca karena tidak membaca sesuai dengan kaidah tajwid. Oleh karena itu,
masalah tersebut perlu untuk diatasi agar anak-anak yang belum mengenal
huruf hijaiyah ini terus berkurang sehingga mereka menjadi anak-anak yang
mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah
tajwid.
Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti memberikan saran
mengenal huruf hijaiyah melalui media flash card karena sebelumnya hanya
belajar melalui papan tulis saja. Penggunaan flash card ini dapat membantu
memudahkan anak-anak dalam mengenal, mengingat, dan memahami huruf-
huruf hijayah. Penggunaan media flash card dalam pengenalan huruf hijaiyah
ini terbukti mampu mengatasi masalah tersebut berdasarkan dari salah satu
penelitian yang relevan yaitu dari peneliti Putri Sarah pada tahun 2016
dengan judul Upaya Meningkatkan Membaca Huruf Hijaiyah melalui
permainan Kartu Huruf pada Anak Usia Dini Kelompok B di TK/RA As-
Sa’adah Jalan Medan Area Selatan Gang Husman Tahun Ajaran 2015-2016.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian ini yang akan membahas tentang implementasi flash card dalam
pengenalan huruf hijaiyah siswa SD Negeri 001 Damai Kabupaten Kutai
Barat yang memiliki permasalahan daya ingat rendah pada pengenalan huruf
hijaiyah. Proposal penelitian ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian Kualitatif yang diampu oleh dosen Drs. Darwis, M.Pd.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut bagaimana implementasi flash card dalam
pengenalan huruf hijaiyah siswa SD Negeri 001 Damai Kabupaten Kutai
Barat?

2
C. Penegasan Istilah
Dalam penegasan istilah ini peneliti ingin memberikan penjelasan kata-
kata yang terukur dengan indikator-indikatornya, agar tidak salah penafsiran,
kata-kata tersebut sebagai berikut:
Flash card adalah media yang digunakan dalam pembelajaran yang
menggunakan kartu bertuliskan huruf dan kata.
Pengenalan huruf hijaiyah adalah huruf arab yang wajib diketahui untuk
seluruh umat Islam sehingga dapat membaca dan memahami Al-Qur’an
dengan baik dan benar sesuai kaidahnya.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi
flash card dalam pengenalan huruf hijaiyah siswa SD Negeri 001 Damai
Kabupaten Kutai Barat.
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dalam penelitian ini adalah:
1. Teoritis
Secara teoritis kegunaan dalam penelitian skripsi ini adalah untuk
memberikan masukan kepada guru agama Islam tentang pembelajaran
menggunakan media flash card dan pengenalan huruf hijaiyah.
2. Praktis
Secara praktis kegunaan dalam penelitian skripsi ini adalah untuk:
a. Memberikan gambaran pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah
dengan media flash card.
b. Memberikan informasi pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah
dengan media 2 dimensi.
c. Sebagai informasi awal bagi peneliti-peneliti lain untuk melakukan
penelitian lebih lanjut.

3
F. Landasan Teori
Landasan teori dalam memberikan penjelasan atas karya tulis penelitian
ini akan menjelaskan tentang:
1. Flash Card
a. Flash card adalah media yang digunakan untuk mengingatkan dan
menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan pada flash card,
baik flash card yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol sehingga
membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi. 1 Pada
pengertian lain flash card juga dapat menampilkan tulisan, kata-kata,
atau gambar yang biasanya terbagi berdasarkan kelompok jenis atau
kelasnya, seperti gambar makanan, buah-buahan, gambar praktik
ibadah, alat transportasi. Jadi, flash card adalah media yang
digunakan dalam pembelajaran berupa kartu bertuliskan huruf, kata
atau gambar untuk membantu siswa dalam mengenal dan mengingat
materi.
b. Prosedur penggunaan flash card, sebagai berkut:
1) Beli atau buat kartu huruf sesuaikan ukuran kartu dengan
kondisi kelas, kemudian jika dibuat sendiri maka tulis dan
gambarlah isi flash card dengan menarik sesuai materi;
2) Sebelum mengajar didepan siswa, guru terlebih dahulu
mempersiapkan diri untuk menguasai media, bahan materi, dan
memperbanyak latihan serta mengecek flash card agar urutannya
tidak teracak sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai
tahapan;
3) Sebelum memulai pembelajaran, guru terlebih dahulu
mengkondisikan siswa dan membuat suasana yang mendukung
agar dapat terjadi proses pembelajaran yang optimal serta
mulailah kegiatan awal pembelajaran dengan berdoa;
4) Setelah suasana dan kondisi sudah mendukung siswa untuk siap
belajar sampaikanlah beberapa kalimat pembuka agar siswa

1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo, 2006), h. 119.

4
lebih antusias dalam belajar kemudian sampaikan materi
pembelajaran agar siswa mengetahui;
5) Tahap pertama dalam menggunakan media flash card yaitu
mengangkat flash card satu per satu setinggi dada dan
menghadapkan ke siswa sehingga siswa dapat melihat dan
mengenali;
6) Setelah guru menunjukkan kepada siswa, cobalah meminta pada
para siswa untuk menyebutkan seperti apa bentuk yang ada
dalam flash card sehingga siswa bisa mengenali bentuknya
terlebih dahulu;
7) Setelah siswa menjawab dengan berbagai macam jawaban untuk
mendeskripsikan bentuk yang ada dalam flash card, kemudian
guru mencontohkan cara membacanya secara berulang-ulang
dengan nyanyian agar pembelajaran berjalan menyenangkan dan
tidak monoton;
8) Setelah guru mencontohkan, kemudian ajaklah siswa untuk
membacanya bersama-sama;
9) Setelah membaca bersama, kemudian guru meminta siswa
mengulangi satu per satu secara bergiliran untuk melihat
kemampuan siswa dalam mengenal dan mengingat isi flash
card;
10) Jika ada siswa yang aktif maka kita harus mengapresiasi siswa
dan jika terdapat siswa yang kurang aktif maka kita harus
memberikan motivasi kepada siswa;
11) Jika penggunaan flash card dikombinasikan dengan permainan,
maka penggunaannya bisa disesuaikan dengan alur permainan
tersebut.
c. Kebaikan dan keburukan penggunaan flash card
Kebaikan flash card:
a) Mudah dibawa
b) Dapat digunakan di dalam kelas maupun di luar kelas

5
c) Praktis dari segi membuat sampai menggunakannya
d) Membantu memudahkan siswa untuk mengenal, mengingat, dan
memahami materi
e) Mengembangkan daya ingat dan melatih kemampuan
konsentrasi anak
f) Menarik dan menyenangkan
Keburukan flash card:
a) Berfokus hanya pada gaya belajar visual
b) Hanya efektif diterapkan pada kelompok kecil
c) Jika banyak yang ingin diajarkan, maka banyak juga flash card
yang harus disediakan
d) Membutuhkan persiapan yang matang agar penggunaan flash
card lebih optimal
e) Membutuhkan ide dan kreativitas tinggi dalam membuat dan
menggunakannya agar pembelajaran berjalan menarik, inovatif,
kreatif, dan menyenangkan
2. Huruf Hijaiyah
a. Huruf hijaiyah menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah huruf
atau aksara dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menulis ayat-
ayat Al-Qur’an dan sebagai bahasa asli Al-Qur’an.2 Menurut Ath.
Thabari, huruf hijaiyah adalah salah satu jenis bahasa yang khas
dalam Al-Qur’an yang disusun sesuai dengan kaidah tajwid sehingga
mengisyaratkan bahwa Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa Arab. 3
Huruf-huruf yang digunakan untuk menulis ayat-ayat Al-Qur’an
terdiri dari 30 huruf jika hamzah dan lam alif termasuk. 4 Jadi, huruf
hijaiyah adalah huruf arab yang berjumlah 30 huruf yang wajib

2
Daniel Haryono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta; Gremedia Pustaka, 2008), h.
53.
3
Khusnul Laely dan Khaziq Ma’arif, “Pemanfaatan Media Flash Card untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah ”, dalam jurnal Sekolah Dasar, no. 1, vol. 4,
2017.
4
Masruri dan Yusuf, Belajar Mudah Membaca Al-Qur’an, (Surabaya: CV. Ummi Media
Center, 2015), h. 20.

6
diketahui untuk seluruh umat Islam sehingga dapat membaca dan
memahami Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidahnya.
b. Bentuk-bentuk huruf hijaiyah
TABEL I
HURUF HIJAIYAH

No. Huruf Hijaiyah Nama

1. ‫ا‬ Alif

2. ‫ب‬ Ba’

3. ‫ت‬ Ta’

4. ‫ث‬ Tsa’

5. ‫ج‬ Jim

6. ‫ح‬ Kha’

7. ‫خ‬ Kho’

8. ‫د‬ Dal

9. ‫ذ‬ Dzal

10. ‫ر‬ Ra’

11. ‫ز‬ Zai

12. ‫س‬ Sin

13. ‫ش‬ Syin

14. ‫ص‬ Shod

15. ‫ض‬ Dhod

16. ‫ط‬ Tho’

17. ‫ظ‬ Dhzo’

18. ‫ع‬ ‘ain

7
19. ‫غ‬ Ghain

20. ‫ف‬ Fa’

21. ‫ق‬ Qaf

22. ‫ك‬ Kaf

23. ‫ل‬ Lam

24. ‫م‬ Mim

25. ‫ن‬ Nun

26. ‫و‬ Wau

27. ‫ه‬ Ha’

28. ‫ال‬ Lam Alif

29. ‫ء‬ Hamzah

30. ‫ي‬ Ya’

c. Tanda Baca Huruf Hjaiyah

No. Nama Lambang Bunyi Contoh Cara Baca

1. Fathah ‫ﹷ‬ a ‫ب‬


َ ba

2. Kasrah ‫ﹻ‬ i ‫س‬


ِ si

3. Dhammah ‫ﹹ‬ u ‫ُد‬ du

4. Sukun ‫ﹿ‬ - ْ‫س‬ s

5. Tasydid ‫ﹽ‬ - ‫اَ َّم‬ amma

8
6. Fathatain ‫ﹰ‬ an ً‫ف‬ fan

7. Kasratain ‫ﹴ‬ in ‫ي‬


ٍ yin

8. Dhammatain ‫ﹲ‬ un ‫ٌم‬ mun

Alif
9. Sesudah ‫ا ﹷ‬ aa ‫بَا‬ baa
Fathah
Ya’ Sukun
10. Setelah ‫يْ ﹻ‬ ii ‫ِس ْي‬ sii
Karah
Wau Sukun
11. Setelah ‫ْو ﹹ‬ uu ْ‫ُكو‬ kuu
Dhammah

G. Studi Pustaka
Studi pustaka dalam penelitian ini adalah memberikan data atas hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya baik dari
UINSI Samarinda maupun dari peneliti perguruan tinggi lain. Untuk
memberikan gambaran hasil penelitian sebelumnya dengan hasil sebagai
berikut:
TABEL 2
HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

No. Nama/Judul Persamaan Perbedaan

1. Putri Sarah, 2016. Putri Sarah Putri Sarah


Upaya membahas menggunakan
Meningkatkan meningkatkan media kartu huruf
Membaca Huruf kemampuan baca pada anak usia
Hijaiyah melalui melalui kartu dini. Sedangkan
permainan Kartu huruf. Sedangkan penelitian ini

9
Huruf pada Anak penelitian ini menggunakan
Usia Dini menggunakan kartu bertuliskan
Kelompok B di kartu bertuliskan huruf dan kata
TK/RA As- huruf dan kata pada siswa
Sa’adah Jalan sekolah dasar
Medan Area
Selatan Gang
Husman Tahun
Ajaran 2015-
2016
2. Hesti Putri Hesti Putri Hesti Putri
Setianingsih, Setianingsih Setianingsih
2016. membahas membahas
Meningkatkan meningkatkan meningkatkan
Kemampuan kemampuan kemampuan
Membaca Huruf membaca melalui membaca melalui
Hijaiyah metode tilawati. metode tilawati
Menggunakan Penelitian ini dengan media
Metode Tilawati juga alat peraga dan
pada Anak menggunakan buku tilawati.
Kelompok B6 di metode tilawati Sedangkan
TK ABA juga tetapi Penelitian ini
Karangkajen berbeda menggunakan
Yogyakarta. medianya. metode bernyanyi
pada flash card
dan
menggunakan
metode tilawati
pada alat peraga
dan buku tilawati.
3. Fitri Iqromah, Fitri Iqromah Fitri Iqromah

10
2017. Identifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi
Kemampuan kemampuan kemampuan
Anak dalam mengenal huruf mengenal huruf
Mengenal Huruf menggunakan menggunakan
Hijaiyah di TK metode. metode iqra’.
Se-Kecamatan Penelitian ini Sedangkan
Samigaluh Kulon juga secara tidak Penelitian ini
Progo. langsung juga secara tidak
mengidentifikasi langsung
menggunakan mengidentifikasi
metode khusus. menggunakan
metode bernyanyi
dan metode
tilawati.

H. Metodologi Penelitian
1. Informan
Informan adalah orang yang memberikan informasi tentang segala
sesuatu yang berkenaan dengan data yang hendak dicari. Orang tersebut
dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, orang tua/wali siswa, dan
guru-guru lainnya. Subjek penelitian kualitatif ini adalah Guru Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan subjek
penerima penelitian kualitatif ini adalah 15 siswa kelas IV SD Negeri 001
Damai, Objek penelitian ini adalah pengenalan huruf hijaiyah
menggunakan media flash card pada siswa kelas IV SD Negeri 001
Damai.

2. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian kualitatif
karena untuk memahami secara natural, alamiah, dan disajikan serta

11
dianalisis dengan berbentuk narasi. Menurut Sutopo dan Arief yang
menyimpulkan beberapa pendapat pakar tentang penelitian kualitatif,
yaitu:
a. Mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara
individual maupun berkelompok.
b. Kegiatan terencana untuk menangkap praktik penafsiran responden
atau informan terhadap dunianya yang selalu majemuk, berbeda dan
dinamis.
c. Bersifat menggambarkan, mengungkapkan, dan menjelaskan (to
describe, explore, and explain).5
3. Uji keabsahan data
Untuk menguji data yang telah diperoleh agar memiliki validitas
yang baik maka peneliti menggunakan triangulasi data. Hal ini dilakukan
untuk menguji data yang diperoleh agar akurat dengan cara:
a. Uji teknik, yaitu dengan membandingkan teknik yang paling akurat
diantara teknik-teknik yang ada. Dalam penelitian ini menggunakan
teknik interview dan observasi, sehingga lebih akurat observasi
karena akan melampirkan foto atau dokumentasi dalam melakukan
observasi dan akan menyertakan esensi sehingga dokumentasinya
bisa lebih jelas dan lebih akurat. Sedangkan interview lebih akurat
pada hasil wawancara dengan informan yang dilengkapi dengan data
informan dan rekaman hasil wawancara agar lebih akurat.
b. Uji teori, yaitu dengan memilih teori yang relevan dan terkait dengan
permasalahan pada penelitian ini, jika teori yang sudah dipilih
diujikan kemudian hasilnya berkaitan dengan penelitian ini maka
akan dicantukam sebagai referensi. Sedangkan jika tidak berkaitan
atau bertentangan maka akan dihapus dan tidak dicantumkan dalam
penelitian ini.

5
I Wayan Suwendra, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan,
Kebudayaan dan Keagamaan, (Badung: CV. Nilacakra, 2018), h. 5.

12
c. Uji sumber, yaitu dengan menguji sumber informan seperti mencari
data, melihat kejelasan alamat, kebenaran orangnnya, dan sumber-
sumber lain yang detail sehingga mendekati akurat.
4. Teknik pengumpulan data
Cara ini untuk menggunakan menghimpun data dengan beberapa
cara-cara yang telah peneliti pergunakan seperti:
a. Interview
Interview yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
melalukan wawancara dengan informan untuk mendapatkan
informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
b. Observasi
Observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk
melihat dan meneliti secara langsung aktivitas yang berjalan dan
respon dari siswa maupun segala sumber yang terlibat dalam
pembelajaran untuk pengenalan huruf hijaiyah pada siswa.
c. Dokumen
Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala
sesuatu yang bersifat arsip di sekolah tentang data-data kegiatan,
dokumen pribadi, kegiatan rapat, hasil belajar, catatan kejadian yang
dimiliki oleh SD Negeri 001 Damai. Dokumen ini dipergunakan
untuk mendukung data primer yakni hasil interview dengan
informan dan hasil observasi.
5. Teknik analisis data
Teknik ini dipergunakan untuk menganalisis data yang diperoleh
dengan mengkombinasikan dengan teori yang telah diperoleh. Data yang
akan dikonfirmasi tersebut berupa hasi belajar menggunakan media flash
card dengan pengenalan huruf hijaiyah. Teknik yang dipergunakan untuk
dianalisis ini menggunakan interaksi simbolik. Menurut Fisher interaksi
simbolik adalah teori untuk melihat realitas sosial yang berasal dari
manusia. Menurut fisher, manusia sebenarnya mempunyai suatu
kemampuan dalam berinteraksi secara simbolik, mempunyai esesnsi

13
kebudayaan, saling berhubungan, bermasyarakat, dan memiliki
inteligensi yang baik. Segala bentuk interaksi sosial akan dimulai dan
berakhir dengan mempertimbangkan diri manusia.6 Interaksi simbolik
merupakan salah satu teori dalam pendekatan kualitatif untuk
menganalisis dalam fenomena pada bidang ilmu perpustakaan dan
informasi sehingga para profesional informasi khususnya dan masyarakat
pada umumnya dapat melakukan tindakan terhadap pengetahuan dan
informasi. 7 Interaksi ini dipergunakan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Display, display yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk
menyajikan data dalam bentuk uraian yang didukung dengan matriks
jaringan kerja, seperti matriks, network, chart atau grafik, dan lain
sebaganya yang dapat meningkatkan pemahaman kasus, sebagai
acuan mengambil tindakan dan penarikan kesimpulan berdasarkan
pemahaman dan sajian analisis data.
b. Verifikasi, verifikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
suatu proses meyusun laporan penelitian untuk menilai kebenaran
dari landasan teori dengan fakta yang ada di lapangan, kemudian
diolah dan dianalisis sehingga dapat diuji secara hipotesis penelitian
yang telah ditentukan.
c. Kesimpulan, kesimpulan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
segala hasil penelitian yang menjawab pertanyaan yang ada pada
rumusan masalah berdasarkan hasil analisis data. Kesimpulan
disajikan dalam bentuk deskriptif dan jelas yang diperoleh dari data-
data yang mendukung seehingga lebih akurat.

6
B. Aubrey Fisher, Teori-Teori Komunikasi: Perspektif Mekanistis, Psikologis,
Interaksional, Dan Pragmatis, (Bandung: Remaja Rosadakarya, 1986), h. 231.
7
Laksmi, “Teori Interaksionisme Simbolik dalam Kajian Ilmu Perpustakaan dan
Informasi”, dalam jurnal Perpustakaan dan Informasi Sosial, no. 1, vol. 1, 2017.

14
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo, 2006.

Fisher, B. Aubrey, Teori-Teori Komunikasi: Perspektif Mekanistis, Psikologis,


Interaksional, Dan Pragmatis, Bandung: Remaja Rosadakarya, 1986..

Haryono, Daniel, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta; Gremedia Pustaka, 2008.

Laely, Khusnul dan Khaziq Ma’arif, “Pemanfaatan Media Flash Card untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah ”, dalam jurnal Sekolah
Dasar, no. 1, vol. 4, 2017.

Laksmi, “Teori Interaksionisme Simbolik dalam Kajian Ilmu Perpustakaan dan


Informasi”, dalam jurnal Perpustakaan dan Informasi Sosial, no. 1, vol. 1, 2017

Masruri dan Yusuf, Belajar Mudah Membaca Al-Qur’an, Surabaya: CV. Ummi Media
Center, 2015.

Suwendra, I Wayan ,Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan,


Kebudayaan dan Keagamaan, Badung: CV. Nilacakra, 2018.

15

Anda mungkin juga menyukai