Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEMATIKA TUMBUHAN

“SAMPLING DAN KARAKTERISASI TUMBUHAN SPERMATOPHYTA 1”


(MENGENAL ORGAN TUMBUHAN SPERMATOPHYTA)

Nama : Zuhriva Ulfi Ernadila


NIM 1908086031
Kloter 2
Kelompok 2
Asisten dosen : 1. Immtyas Yumna
2. Erma

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI UIN WALISONGO
SEMARANG
2020
ACARA VII
Sampling dan Karakterisasi Tumbuhan Spermatophyta 1
Kegiatan Ke – 1
Karakterisasi Familia – Familia Tumbuhan
Kamis, 9 April 2020

A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan sampling terhadap satu familia tumbuhan anggota
Spermatophyta.
2. Mahasiswa dapat menentukan OTU’s ( Operational Taxonomic Units)
3. Mahasiswa dapat melakukan karakterisasi terhadap sampel dari salah satu
familia yang merupakan anggota Spermatophyta
B. Dasar Teori
Menurut Sutoyo (2010), keanekaragaman hayati ialah istilah yang mencakup
semua bentuk kehidupan yang mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi. Ancaman
keanekaragaman hayati ialah pemanasan global. Pemanasan global bisa menjadi
ancaman yang lebih besar bagi makhluk hidup dari pada penebangan hutan di abad
ini. (Sutoyo, 2010)
Evaluasi kekerabatan atau kesamaan antara satuan taksonomi berdasarkan
angka perhitungan memerlukan beberapa langkah, yaitu terlebih dulu menentukan
satuan taksonomi yang dijadikan dasar penelitian berupa galur,jenis,marga dan
sebagainya. Seleksi taksa atau individu tersebut disebut Operational Taxonomic Units
atau OTUs. (Sutoyo, 2010)
Pada family Anacardiaceae merupakan tumbuhan yang memiliki ciri-ciri
habitus perdu, pohon. Daun tunggalatau mejemuk, tersebar. Bunga mejemuk;
biseksual atau uniseksual; pentamer; stamen 5-10, seringterdapat staminodium;
terdapat diskus bentuk cincin dekat stamen; ovarium superum atau
semiinferumdengan 1-5 karpel, ruang sejumlah karpel, 1-2 ovul tiap ruang. Buah
tunggal; drupa. Contoh : Mangiferaindica. Habitus perdu atau pohon, buah tunggal
berupa drupa, bunga majemuk bisa biseksual ataupununiseksual. (Tjitrosoepomo,
1994)
Tanaman berkayu dengan saluran damar. Daun tersebar, tunggal atau
menyirip ganjil. Daun penumpu tidak ada. Tanaman berumah 1atau 2. Bunga
beraturan atau sedikit tidak beraturan, berkelamin 1 atau 2, kadang-kadang
berkelamin campuran; dalam malai. Daun kelopak 4-5, bersatu atau tidak bersatu.
Daun mahkota 4-5, berdaun lepas, atau tidak berdaun. Benang sari 10 atau 5, jarang
lebih, kerapkali mereduksi menjadi staminodia. Bakal buah menumpang atau
setengah tenggelam, beruang 1-10, kerapkali 3-1, seringkali miring, kadang-kadang
bertangkai pendek; kadang-kadang beberapa bakal buah lepas per ruang 1 Buah batu.
(Tjitrosoepomo, 1994)
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Penggaris
b. Kamera
c. Flied book
d. Alat tulis
e. Sampling bag
f. Kertas label
g. Lup
h. Mikroskop stereo
i. Kater
2. Bahan
a. Tumbuhan jambu mete
b. Tumbuhan mangga
c. Tumbuhan kedondong
d. Tumbuhan kuweni
e. Tumbuhan kasturi
D. Cara Kerja

Dilakukan sampling terhadap satu anggota familia sebanyak 5 spesimen (dengan jenis
atau varietas yang berbeda) sebelum jam praktikum dimulai (diberi kode label)

Dilakukan pengamatan yang ditemukan di lapangan

Dibawa sampel ke laboratorium dan dilakukan pengamatan lanjutan secara lebih rinci
(digunakan mikroskop stereo untuk memperoleh data secara detail)

Dimasukkan data karakter yang diperoleh dalam table data karakter

Dibuat ilustrasi gambar dan foto karakter yang diamati

Diherbariumkan seluruh spesimen sampel


E. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
pengamatan
Tabel 1.1 Daun
No Nama Nama Ilmiah Jenis Tulang Tepi Permukaan
Lokal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Jambu Anacardium ✔ ✔ ✔ ✔
mete occidentale
2 Mangga Mangifer ✔ ✔ ✔ ✔
a indica
3 Kedondong Spondias ✔ ✔ ✔ ✔
dulcis Forst
4 Kuweni Mangifera ✔ ✔ ✔ ✔
odorata
5 Kasturi Mangifer ✔ ✔ ✔ ✔
a casturi
Kosterm
1= Majemuk 6= Rata
2= Tunggal 7= Berombak
3= Menyirip 8= Beringgrit
4= Sejajar 9= Mengkilat
5= Melengkung 10= Suram
Tabel 1.2 Akar
No Nama Lokal Nama Ilmiah Tipe akar Perakaran
1 Jambu mete Anacardium Tombak Tunggang
occidentale
2 Mangga Mangifera indica Tombak Tunggang
3 Kedondong Spondias Tombak Tunggang
dulcis Forst
4 Kuweni Mangifera odorata Tombak Tunggang
5 Kasturi Mangifera Tombak Tunggang
casturi Kosterm
Tabel 1.3 Batang
No Nama Lokal Nama Ilmiah Warna Batang Tipe Batang
1 Jambu mete Anacardiu Coklat tua Berkayu
m
occidentale
2 Mangga Mangifera indica Coklat muda Berkayu
3 Kedondong Spondias Putih kehijauan Berkayu
dulcis Forst
4 Kuweni Mangifera odorata Coklat muda Berkayu
5 Kasturi Mangifera Coklat muda Berkayu
casturi Kosterm
Tabel 1.4 Bunga
No Nama Nama Jenis Gambar
Lokal Ilmiah Majemuk Tunggal
1 Jambu Anacardiu ✔
mete m
occidentale

2 Mangga Mangifer ✔
a indica

3 Kedondong Spondias ✔
dulcis Forst

4 Kuweni Mangifer ✔
a odorata
5 Kasturi Mangifer ✔
a casturi
Kosterm

Tabel 1. 4 Buah
No Nama Nama Buah Buah Gambar
Lokal Ilmiah Sejati Semu
1 Jambu Anacardiu ✔
mete m
occidentale

2 Mangga Mangifer ✔
a indica
3 Kedondong Spondias ✔
dulcis Forst

4 Kuweni Mangifer ✔
a odorata

5 Kasturi Mangifer ✔
a casturi
Kosterm
Dendogram

Rosa hybrida

Malus domestica

Pyrus communis

Fragaria sp

Prunus avium

0.40 0.43 0.46 0.49 0.52


Coefficient

2. Pembahasan
JAMBU METE (Anacardium occidentale )
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Spesies : Anacardium occidentale (Evika, Sandi Savitri, 2005)
Tanaman jambu mente memiliki akar tunggang dan akar serabut. akar
tunggang menembus tanah menuju pusat bumi sampai pada kedalaman 5 m lebih
sedangkan akar-akar serabut tumbuh menyebar dalam tanah secara horizontal.
Batang tanaman jambu mente merupakan batang sejati, berkayu dan keras.
batang tanaman bercabang dan memiliki banyak ranting sehingga dapat
membentuk mahkota yang tinggi dan indah. Batang jamu mente bisa mencapai
hingga 7-10 m. Daun jambu mente merupakan daun tunggal. Daun jambu mente
tumbuh pada cabang dan ranting secara berselang seling dan juga merupakan
tempat berlangsungnya proses asimilasi, daun jambu mente berbentuk bulat
panjang hingga oval dan membulat hingga merucing di ujungnya.Bunga tanaman
jambu mente tumbuh pada ujung tunas atau ranting yang baru terbentuk sehingga
buah muncul pada permukaan luar tajuk tanaman. Pembungaan tanaman jambu
mente dapat terjadi sepanjang tahun atan dua kali dalam setahun dan itupun
tergantung pada iklim. Bunga jambu mente memiliki bentuk yang beragam,
misalnya berbentuk piramida dan kerucut.Buah jambu mente terdiri dari dua
bagian, yaitu buah sejati dan buah semu. (Sumardi, 1993)
MANGGA (Mangifera indica)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica (Evika, Sandi Savitri, 2005)
Akar tanaman mangga terdiri dari akar tunggang dan akar cabang. Akar
tunggang berukuran sangat panjang, bisa mencapai kedalaman 6 meter.
Pemanjangan akar tunggang pada tanaman mangga akan berhenti apabila akar
tersebut telah mencapai permukaan air tanah, dan selanjutnya akan membentuk
akar cabang di dalam tanah. Semakin kedalam, jumlah akar cabang yang terbentuk
semakin sedikit. Tanaman mangga akan membentuk akar cabang paling banyak
pada kedalaman 30-60 cm di bawah permukaan tanah. Batang tumbuh tegak
dengan percabangan dan ranting banyak. Cabang dan rangting ditumbuhi daun
lebat dengan tajuk berbentuk kubah, oval, atau memanjang. Kulit batang pohon
mangga tebal dan kasar, banyak celah-celah kecil dan bersisik bekas tangkai daun.
Warna kulit batang biasanya cokelat tua hingga abu-abu kehitaman. Tanaman
yang berasal dari biji biasanya tumbuh tegak, kuat dan meninggi. Sedangkan
tanaman yang berasal dari bibit sambung atau okulasi biasanya berbatang pendek
dengan percabangan membentang. Umur tanaman mangga yang berasal dari biji
bisa lebih dari 100 tahun, sedangkan tanaman dari bibit okulasi atau sambung
biasanya hanya mencapai 80 tahun.DaunTanaman mangga memiliki daun tunggal
tanpa anak dan penumpu. Letak dan posisi daun bergantian mengelilingi ranting.
Panjang tangkai daun 1,25-12,50 cm. Bagian pangkal tangkai daun membesar,
dengan sisi atasnya membentuk alur. Panjang daun 8-40 cm dengan lebar 2-12,5
cm. Tulang daun berjumlah 18-30 buah. Aturan letak daun pada batang
(phyllotaxy) biasanya 3/8, tetapi semakin mendekati ujung, letaknya biasanya
semakin berdekatan, sehingga tampak seperti dalam lingkaran. Bentuk daun
bervariasi, ada yang seperti mata tombok, lonjong, segi empat dengan ujung
runcing, dan bulat telur dengan ujung runcing. Tepi daun halus, terkadang sedikit
bergelombang. Daun muda berwarna kemerahan, sedangkan daun tua pada
permukaan bagian atas berwarna hijau tua dan permukaan bagian bawah hijau
muda. Umur daun dapat mencapai satu tahun. Bunga mangga tumbuh dari tunas
ujung, terangkai dalam tandan sebagai bunga majemuk, rangkaian bunga
berbentuk kerucut. Jumlah bunga pada setiap tandan berkisar antara 1.000-6.000
kuntum, berukuran kecil dengan diameter antara 6-8 mm. Dalam setiap rangkaian
bunga, terdapat bunga jantan dan hermaprodit, dengan jumlah bunga jantan lebih
banyak. Diperkirakan dalam satu tandan hanya terdapat 1,25-77,9% bunga
hermaprodit. Kelopak dan mahkota berjumlah lima lembar. Panjang daun
mahkota dua kali panjang kelopak. Warna bunga kekuningan, warna bagian tepi
mahkota putih. Ketika akan layu, warna mahkota berubah menjadi kecokelatan
hingga kemerahan. Bakal buah tidak bertangkai, pada bagian ujungnya terdapat
kepala putik. Dalam satu bunga hermaprodit, kadang-kadang terdapat tiga bakal
buah. (Setjo, 2004)
KEDONDONG (Spondias dulcis Forst)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Spondias
Spesies : Spondias dulcis Forst (Evika, Sandi Savitri, 2005)
Tumbuhan ini berakar tunggang dan berwarna coklat tua (Yustina,2011).
Tumbuhan ini mempunyai batang yang berkayu ( lignosus ) yang biasanya keras
dan kuat karena sebagian besar terdiri dari kayu yang terdapat pada pohon
dengan bentuk batangnya yang bulat (teres) dan tumbuh tegak, percabangan
batangnya yaitu simpodial dimana batang pokoknya sukar untuk ditemukan
karena dalam perkembangannya kalah cepat dan besar pertumbuhannya
dibandingkan dengan cabangnya, permukaan batang halus dan berwarna putih
kehijauan. Tumbuhan ini termasuk ke dalam tanaman berdaun majemuk, bagian
yang terlebar yang berada di tengah-tengah helaian daunnya berbentuk jorong
(ovalis), pangkal daun runcing (acutus), ujung daun meruncing (acuminatus),
warna daun hijau dengan panjang daunnya 5-8 cm dan lebar 3- 6 cm, dilihat dari
arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun daun kedondong ini
termasuk daun yang bertulang menyirip dengan jumlah anak daun yang gasal
(imparipinnatus) dan anak daun yang berpasang-pasangan, tepi daunnya rata
(integer), tata letak daun tersebar (folia sparsa), permukaan daun licin (laevis)
dan mengkilat (nitidus). Tumbuhan ini termasuk bunga majemuk (inflorescentia),
berbentuk malai (panicula) dimana ibu tangkainya mengadakan percabangan
monopodial, panjang 24-40 cm, panjang kelopak bunganya ± 5 cm, jumlah benang
sari delapan berwarna kuning, mahkota bunga berjumlah empat sampai lima,
lanset, warna bunganya putih kekuningan. Berbuah buni (bacca) dimana buah ini
mempunyai dinding lapisan luar yang tipis atau kaku seperti kulit dan lapisan
dalam yang tebal, lunak, dan berair serta seringkali dimakan, berbentuk lonjong,
buah sejati tungga yang berdaging, mempunyai diameter ± 5 cm dan berserat,
warna buah hijau kekuningan dengan rata-rata beratnya ± 0,7-1 kg/buah,
biasanya buahnya tumbuh dalam jumlah yang banyak. Biji:Bijinya bulat dan
berserat kasar, warna biji putih kekuningan. (Rosanti, 2011)
KUWENI (Mangifera odorata)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera odorata (Evika, Sandi Savitri, 2005)
Pohon berukuran sedang, dengan tinggi antara 10-15 (jarang hingga 20) m.
Berbatang lurus dengan tajuk bundar atau bundar telur melebar. Seluruh bagian
tanaman, apabila dilukai, akan mengeluarkan getah berbau, yang mula-mula
bening namun lama kelamaan akan menjadi coklat kehitaman. Getah ini bersifat
menggatalkan bila terkena kulit. Daun tunggal tersebar, bentuk lonjong sampai
lanset, 12-35 x 4-10 cm, dengan ujung daun meluncip pendek, bertangkai 3–7 cm
yang pangkalnya menggembung. Helai daun menjangat, dengan urat-urat daun
yang tampak jelas terutama di sisi bawah. (Verheji & Coronel 1997)
Perbungaan dalam malai serupa piramida di ujung ranting, 15–50 cm
panjangnya, dengan banyak kuntum bunga kecil-kecil. Bunga berbilangan 5
dengan diameter sekitar 6 mm, berbau harum. Kelopak bundar telur, merah coklat
atau kehijauan, 3–4 mm panjangnya; daun mahkota bentuk lanset, 5-6 x 1,2–2
mm, dengan pangkal kekuningan dan ujung merah jambu pucat. Tangkai sari
panjangnya sekitar 5 mm dan tangkai putik 3–5 mm. (Steenis, 2013)
Akar tunggang dengan buah batu berbentuk lonjong-jorong miring, lebih
kurang 10-13 x 6–9 cm ini beraroma harum yang kuat. Kulitnya berwarna hijau
sampai kekuningan, dengan bintik-bintik lentisel berwarna kecoklatan yang
jarang-jarang. Kulit buah agaktebal, 3–4 mm, dengan daging berwarna kuning
sampai agak jingga, manis-asam, berserat, mengandung banyak sari buah. Bau
harum agak seperti terpentin, mirip bau buah bacang. Meski hampir serupa, buah
kuweni agak mudah dibedakan dari bacang yang lebih bulat dan berkulit lebih
keras dan tebal, dengan banyak bintik lentisel berjarak agak rapat. (Verheji &
Coronel 1997)
KASTURI (Mangifera casturi
Kosterm) Kingdom : Plantae
(Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera casturi Kosterm (Evika, Sandi Savitri, 2005)
Pohon tumbuhan endemik dan dijadikan maskot flora Kalimantan Selatan ini
bisa mencapai tinggi 25 m dengan diameter batang kurang lebih 40 – 115 cm.
Kulit kayu berwarna putih keabu-abuan sampai coklat terang, kadang-kadang
terdapat retakan atau celah kecil kurang lebih 1 cm berupa kulit kayu mati dan
mirip dengan Mangifera indica. Daun bertangkai, berbentuk lanset memanjang
dengan ujung runcing dan pada kedua belah sisi tulang daun tengah terdapat 12 –
25 tulang daun samping. Daun muda menggantung lemas dan berwarna ungu
tua.Bunga majemuk berkelamin ganda dengan bentuk bunga rasemos dan
kerapkali berambut rapat. Panjang tangkai bunga ± 28 cm dengan anak tangkai
sangat pendek, yaitu 2 – 4 mm. Daun kelopak bulat telur memanjang dengan
panjang 2 –3 mm. Daun mahkota bulat telur memanjang dan bunga berbau harum.
Benang sari sama panjang dengan mahkota, staminodia sangat pendek dan seperti
benang sari yang tertancap pada tonjolan dasar bunga. (Kostermans & Bompard
1993)
Akarnya tunggang dengan buah berbentuk bulat sampai ellipsoid dengan berat
kurang dari 80 gram, daging buah kuning atau oranye dan berserabut. Biji batu
dengan dinding yang tebal. Kasturi ini berbuah pada awal musim hujan atau
sekitar bulan Januari. (Sari 2008)
ANALISIS DENDOGRAM
Rosaceae adalah suku atau famili tumbuhan (keluarga) mawar-mawaran,
Evolusi famili rosaceae adalah dengan ditemukannya fosil tanaman ini 90 juta
tahun yang lalu yang merupakan nenek moyang tanaman dikotil dan memiliki
karangan bunga yang spesifik. Secara umum, famili ini berupa herba, semak,
pohon dan kadang-kadang seperti rizoma, merambat, dan tegak. Daunnya
alternate, memiliki stipula, bunganya biseksual namun ada juga yang uniseksual.
Suku mawar-mawaran atau Rosaceae adalah Sebuah keluarga tumbuhan yang
besar, terdiri dari 3.000 – 4.000 spesies di dalam 100 – 120 marga.
Mawar termasuk di dalam suku ini, demikian pula apel, pir, arbei, prem, persik,
ceri, lokat dan sebagainya. Daun pada suku ini selalu tersusun bersilangan dan
biasanya disertai daun penumpu, semacam kuncup pada pangkal daun. Bunganya
selalu berkelamin ganda, dan berisi banyak benang sari serta putik. Sangat sedikit
anggota suku ini yang beracun. Akan tetapi semak mawar yang berbunga bisa
berbahaya, karena pada batangnya terdapat duriduri tajam yang merupakan
pelindung dirinya. Rosaceae adalah salah satu keluarga terbesar dari dikotil,
subcosmopolitan dalam distribusi khususnya diversifikasi dibelahan bumi utara
yang mencakup sekitar 100 genera dan 3100 spesies. Hal ini mencakup banyak
kepentingan ekonomi spesies terutama buah-buahan yang bisa dimakan disebut
buah batu. Spesies Prunus termasuk peach, ceri, plum, aprikot dan almond.
Dalam Analisis kali ini kelompok 2 mengambil contoh 5 spesies famili
Rosaceae yaitu : Mawar (Rosa Hybrida) ; Strawberry (Fragaria sp ) ; Apel (Malus
domestica ) ; Pear (Pyrus communis ) ; Ceri Manis (Prunus avium (L)
).Berdasarkan data dendogram di atas dapat dilihat bahwa terdapat 2 kelompok
besar pertama Rosa Hybrida ; Malus domestica ; Pyrus communis serta kedua
Fragaria sp ; Prunus avium (L). Dari kelima spesies tersebut memiliki kesamaan
atau kekerabatan dengan tingkat koefisien 0,40 / 40%.
Berdasarkan dendogram dapat dilihat pada kelompok pertama yang memiliki
kekerabatan atau similaritas tinggi sebesar 0.52 ialah Malus domestica ; Pyrus
communis kesamaan yang dimiliki 5 kesamaan dengan cakupan yang luas yaitu
batang yang memiliki bentuk silindris serta permukaan batangnya yang kasar,
serta percabangan yang simpodial. Pada daun Malus domestica ; Pyrus communis
memiliki kesamaan pada ujung daunnya yang meruncing, pangkal daun yang
membulat, tepi daun yang bergerigi, permukaan daun baik atas maupun bawah
yang terdapat rambut halus, warna daun yang hijau, pertulangan daun menyirip,
panjang daun yang tipis dan tipe daun tunggal. Pada bunga Malus domestica ;
Pyrus communis memiliki tipe bunga tunggal dengan jumlah mahkota daun yang
terdapat 5 helai. Akar Malus domestica ; Pyrus communis memiliki bentuk bulat
memanjang dan sistem perakaran tunggang. Dan yang terakhir persamaan buah
Malus domestica ; Pyrus communis memiliki tipe buah tunggal dengan warna buah
mudanya bewarna hijau serta jenis buah sejati.
Kelompok kedua Fragaria sp ; Prunus avium (L) memiliki tingkat kekerabatan
atau similaritas sebesar 0,438(0,44). Kesamaan yang dimiliki Fragaria sp ; Prunus
avium (L) hampir sama dengan Malus domestica ; Pyrus communis yaitu terdapat
5 kesamaan namun perbedaanya Fragaria sp ; Prunus avium (L) tidak memiliki
kesamaan pada buah namun bijinya, sedangkan Malus domestica ; Pyrus communis
kebalikannya. Selain itu cakupan kekerabatan atau similaritas Fragaria sp ; Prunus
avium (L) tidak seluas Malus domestica ; Pyrus communis dikarenakan angka
kekerabatan atau similaritas yang kecil sebesar . Kesamaan Fragaria sp ; Prunus
avium (L) yang pertama terdapat pada batang yang berbentuk bulat atau silindris
dengan arah tumbuh yang sama yaitu keatas. Kedua Daun yang dimiliki keduanya
sama – sama meiliki tepian yang bergerigi dengan rambut halus di bawah
permukaan daun. Pada warna daun keduanya sama – sama terdapat warna hijau
tua atau hijau gelap, namun perbedaannya warna daun Prunus avium (L) tidak
selalu hijau atau mengikuti musim, Prunus avium (L) akan bewarna hijau tua atau
gelap ketika musim panas saja. Ini dikarenakan tempat hidup ceri manis banyak
tumbuh alami dijenis hutan beriklim luas dan hutan campuran. Kemudian
pertulangan daun yang dimiliki keduanya menyirip dan kelengkapan daun yang
lengkap, memiliki panjang daun yang tipis dan lunak, terakhir tipe daunnya adalah
majemuk. Selanjutnya persamaan pada bunga, keduanya memiliki bunga yang
bewarna putih dengan jumlah mahkota 5 helai serta kelengkapan bunga lengkap,
selain itu letak bunga keduanya terdapat diujung dan tipe bunga yamg dimiliki
ialah majemuk. Akar yang dimiliki Fragaria sp ; Prunus avium (L) berbentuk
tunggang dengan sistem perakaran tunggang, warna yang dimiliki ialah coklat.
Terakhir biji Fragaria sp ; Prunus avium (L) memiliki tekstur permukaan biji yang
kasar, dengan warna biji saat sudah tua bewarna coklat tua.
Kekerabatan terakhir yang memiliki nilai paling kecil diantara lainnya ialah
Rosa hybrida L dengan tingkat kekerabatan atau similaritas sebesar 0,428(0,43) .
Persamaan yang dimiliki mawar diantara Malus domestica ; Pyrus communis ;
Fragaria sp ; Prunus avium (L) ialah batang yang memiliki bentuk silindris.
Kemudian daun yang memiliki tepian yang bergerigi, permukaan daun yang
terdapat rambut halus dan pertulangan daun yang menyirip. Bunga yang memiliki
jumlah mahkota 5. Dan yang terkahir sistem perakaran tunggang dengan warna
akar coklat. Persamaan yang dimiliki saat kecil baik cakupan bahkan jenisnya.
Namun yang istimewa dan hanya dimiliki oleh Rosa hybrida L ialah buahnya yang
merupakan buah kurung ganda.

F. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini , praktikan menggunkanan tumbuhan dari familia
Anacardiaceae yaitu mangga manggaan. Praktikan menggunakan sampel jambu
mete( Anacardium occidentale ), mangga( Mangifera indica), kedondong (Spondias
dulcis Forst), kuweni (Mangifera odorata), kasturi (Mangifera casturi Kosterm)yang
dari kesemuanya termasuk dalam familia yang sama. Dengan ciri – ciri yang sebagian
sama seperti akar tunggang, berbunga majemuk.
G. Pertanyaan
1. Jelaskan alasan kelompok dalam memilih familia!
Jawaban : lemih ngemenal family tersebut dan mudah ditemui.
2. Terangkan karakter khas yang dimikliki oleh familia yang telah terpilih!
Jawaban : Family Anacardiaceae merupakan tumbuhan yang memiliki ciri-ciri
habitus perdu, pohon. Daun tunggalatau mejemuk, tersebar. Bunga mejemuk;
biseksual atau uniseksual; pentamer; stamen 5-10, seringterdapat staminodium;
terdapat diskus bentuk cincin dekat stamen; ovarium superum atau
semiinferumdengan 1-5 karpel, ruang sejumlah karpel, 1-2 ovul tiap ruang. Buah
tunggal; drupa. Contoh : Mangiferaindica. Habitus perdu atau pohon, buah tunggal
berupa drupa, bunga majemuk bisa biseksual ataupununiseksual.Tanaman
berkayu dengan saluran damar. Daun tersebar, tunggal atau menyirip ganjil. Daun
penumpu tidak ada. Tanaman berumah 1atau 2. Bunga beraturan atau sedikit
tidak beraturan, berkelamin 1 atau 2, kadang-kadang berkelamin campuran;
dalam malai. Daun kelopak 4-5, bersatu atau tidak bersatu. Daun mahkota 4-5,
berdaun lepas, atau tidak berdaun. Benang sari 10 atau 5, jarang lebih, kerapkali
mereduksi menjadi staminodia. Bakal buah menumpang atau setengah
tenggelam, beruang 1-10, kerapkali 3-1, seringkali miring, kadang-kadang
bertangkai pendek; kadang-kadang beberapa bakal buah lepas per ruang.
3. Jelaskan yang dimaksid dengan OTU!
Jawaban :OTU adalah definisi pragmatis untuk kelompok individu dengan
kesamaan, setara dengan tetapi tidak harus sejalan dengan taksonomi Linnaean
klasik atau taksonomi evolusioner modern.
H. Daftar Pustaka
Evika, Sandi Savitri. 2005.Taksonomi Tumbuhan Tinggi. UIN Press: Malang.
Ibayati Y. 2003. Pintar Biologi . Bandung: Gane Exact.
Kostermans AJGH, Bompard JM. 1993. The Mangoes: Their Botany, Nomenclature,
Horticulture and Utilization. London: Academis Press.
Rosanti D. 2011. Morfologi Tumbuhan . Jakarta: Erlangga.
Sari GS. 2008. Kelimpahan dan Penyebaran Populasi Mangifera casturi sebagai Usaha
Konservasi dan Pemanfaatan Tumbuhan Langka Khas Kalimantan Selatan.
Laporan Penelitian. Banjarbaru : Universitas Lambung Mangkurat.
Setjo, Susetyoadi. 2004. Morfologi Tumbuhan. Malang: Universitas Nergeri Malang
Steenis CGGJ van. 2013. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Pradnya Paramita, Jakarta.
Sumardi, Issrep. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jogjakarta : UGM
Sutoyo. 2013. Keanekaragaman Hayati Indonesia. PS. Agroteknologi, Fakultas IPSA,
Universitas Tribhuwana Tungga.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Morfologi tumbuhan. Yogyakarta : UGM
Verheij EWM, Coronel RE (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-
buahan yang Dapat Dimakan. Jakarta : Gramedia.
I. Lembar Pengesahan

Semarang, 9 April 2020


Dosen Pengampu Praktikan

Zuhriva Ulfi Ernadila


J. Lampiran
Buah jambu mete Buah mangga

Buah kedondong Buah kasturi

Buah kuweni Bunga kasturi


Bunga kedondong Bunga jambu mete

Bunga mangga

Anda mungkin juga menyukai