MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pendidikan Pancasila yang
Dibina oleh Ndzani Latifatur Rofi’ah, M.Pd.
Oleh:
Kelompok 10
Kelas Pendidikan Biologi 1A
Anjaly Puspita Dewi (1908086004)
Rahmi Aulia (1908086011)
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah karakter kebangsaan Indonesia?
2. Bagaimanakah karakter nasional dan globalisasi?
3. Bagaimanakah aktualisasi Pancasila dalam kehidupan?
4. Apakah pengertian, ciri dan bentuk dari masyarakat madani?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui karakter kebangsaan Indonesia.
2. Untuk mengetahui karakter nasional dan globalisasi.
3. Untuk mengetahui aktualisasi Pancasila dalam kehidupan.
4. Untuk mengetahui definisi, ciri dan bentuk dari masyarakat
madani.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Nilai-nilai kemasyarakatan
Nilai nilai kemasyarakatan adalah nilai-nilai yang
terdapat dalam hidup dan kehidupan yang berupa nilai
moral, etika, dan etiket. Bila nilai-nilai ini telah
terinternalisasi dengan baik oleh anak, maka akan
terbentuklah karakter anak yang memiliki adab dan budaya
serta susila, atau berkepribadian.
Dengan penanaman nilai budaya karakter bangsa bentuk
kegiatan yang bernuansa kebangsaan dan nasionalisme
diharapkan akan mampu menggugah rasa kebangsaan dan
nasionalisme, sehingga anak memiliki rasa cinta terhadap
bangsanya sendiri, mampu menghargai bangsa dan
negaranya sendiri dan juga mampu menghargai bangsa lain.
c. Nilai-nilai kenegaraan
d. Nilai-nilai kehidupan
2. Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari
kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman
menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan
sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di
dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working
definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang
melihatnya. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai
sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa,
sehingga bias saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga
terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain
adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-
negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan
ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya
karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung
berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan
berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan
agama.
Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali
menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985. Scholte
melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang
dengan globalisasi, Internasionalisasi. Globalisasi diartikan
sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini
masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya
masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama
lain.