Anda di halaman 1dari 11

Laporan

Implementasi Pembelajaran Berbasis Etnosains Dan Pengaruhnya Terhadap Kognitif


Peserta Didik

(Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Etnosains dan Pembelajarannya yang
diampuh oleh Ibu Dr Tirtawaty Abdjul, S.Pd, M.Pd)

Oleh

Laila Magfirah Mahmud (433419003)


Nur Afni Hunggaita (433419036)

JURUSAN FISIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang
telah memberi taufik dan hidayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
Laporan tentang “Implementasi Pembelajaran Berbasis Etnosains Dan Pengaruhnya
Terhadap Kognitif Peserta Didik” tepat pada waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan
salam semoga tercurah kepada Nabiyullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, para sahabat dan
sahabiyah yang senantiasa istiqamah dalam menjalankan syariah-Nya. Dan semoga kita
juga dimasukkan Allah SWT. dalam golongan ini. Amin.
Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Kami, Dr.
Tirtawaty Abdjul, S.Pd., M.Pd atas bimbingan yang diberikan sehingga Laporan ini dapat
terselesaikan. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan
bimbingan juga, kami ucapkan terima kasih. Dalam penyusunan laporan ini kami
menyadari masih banyak kesalahan yang dilakukan. Oleh karena itu, kami meminta saran
dan kritik yang membangun sehingga kedepannya kami akan lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca dan kita semua.

Gorontalo, 23 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan observasi ............................................................................................... 2
1.4 Manfaat obsevasi............................................................................................... 2
1.5 Sasaran observasi............................................................................................... 2
1.6 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Observasi........................................................ 2

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 3


2.1 Hasil dan Pembahasan....................................................................................... 5

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 6


3. 1 Kesimpulan....................................................................................................... 6
3. 2 Saran ................................................................................................................ 6
DOKUMENTASI

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang diperoleh melalui
pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan deduksi untuk menghasilkan
suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya Pembelajaran IPA dianggap
penting, karena IPA dianggap sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang memegang
peranan penting dalam pengembangan IPTEK guna memenuhi tuntutan abad 21 atau “
Esensial 21st Century “Skills” dimana manusia dituntut untuk mampu berpikir kreatif
dan berpikir kritis untuk memecahkan suatu masalah (problem solving ), berinovasi,
berelaborasi dan berkomunikasi (Rahmi, 2018).
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan pembelajaran
berbasis budaya, pembelajaran akan berpusat pada siswa. etnosains yang diintegrasikan
dalam pembelajaran berkaitan dengan budaya yang dimiliki anak dan pengetahuan budaya
yang digali dari praktisi budaya setempat melalui observasi dan menemukan. Sehingga
pembelajaran bisa berlangsung efektif karena terjadi interaksi antar peserta didik dengan
pendidik, antar peserta didik, dan antar masyarakat (Yuliana, 2017)
Menghadirkan kebudayaan dalam proses pembelajaran yang mengintegrasikan
pengetahuan sains ilmiah yang berorientasi budaya disebut dengan Etnosains. Etnosains
menekankan pada pengetahuan asli dan khas dari masyarakat dalam mempertahankan
kehidupanya dan mengklasifikasikan berbagai gejala yang berada di lingkungan. Dengan
pendekatan Etnosains maka dalam proses pembelajaran dapat memaparkan pengetahuan
tentang sains dengan menggunakan sudut pandang kebudayaan yang dimiliki bangsa
(Atmojo, 2020).
Salah satu solusinya adalah dengan mengenalkan kearifan lokal sejak dini ialah
dengan melakukan pembelajaran yang berbasis kearifan lokal. Kearifal lokal ini dapat
dikenalkan melalui pembelajaran IPA, kerena pembelajaran IPA mempelajari tentang
kehidupan sehari-hari antara manusia dengan lingkungan sehingga kearifan lokal dapat

1
digunakan dalam mata pelajaran IPA yang dikembangkan salah satunya yaitu
menggunakan media video (Basuki, 2019).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang kami akan bahas
dalam laporan ini adalah mengenai Implementasi Pembelajaran Berbasis Etnosains
Dan Pengaruhnya Terhadap Kognitif Peserta Didik melalui penggunaan media video
pembelajaran berbasis kearifan lokal pada materi energi dan perubahannya dengan
menggunakan model pembelajaran PBL.
1.3 Tujuan observasi
1. Untuk mengetahui implementasi pembelajaran berbasis etnosains dan pengaruh
media video terhadap literasi sains peserta didik pada materi energi dan
perubahannya dengan menggunakan model pembelajaran PBL
2. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah etnosains
3. Untuk menambah pengalaman mahasiswa program studi Pendidikan ilmu
pengetahuan alam di dunia Pendidikan
4. Untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik dalam melakukan
pembelajaran berbasis etnosains terhadap literasi sains melalui media video pada
materi energi dan perubahannya dengan menggunakan model pembelajaran PBL
1.4 Manfaat observasi
1. Melatih diri dalam berkomunikasi yang baik dan benar
2. Memberikan pengalaman bagi nahasiswa untuk menjadi pendidik yang baik dan
professional pada masa yang akan datang
1.5 Sasaran observasi
Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Dulupi
1.6 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Observasi
SMP Negeri 1 Dulupi beralamat di Jl. Teratai No. 155, Dulupi, Kec. Dulupi,
Kab. Boalemo, Gorontalo, dilaksanakan pada tanggal 23 dan 28 November 2022

2
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil dan pembahasan


Dalam Kegiatan observasi ini kami mengambil sampel dari SMP Negeri 1 Dulupi
yaitu Peserta didik kelas VII. Pada observasi ini metode pengambilan data observasi yang
kami gunakan adalah mengajar dan observasi untuk melihat implementasi pembelajaran
berbasis etnosains dan pengaruhnya terhadap kognitif peserta didik. kemudian penelitian
pada observasi ini juga menggunakan media video berbasis kearifan lokal mengenai
permainan neka dan permainan ketapel serta memberikan salah satu contoh perubahan
energi dari kimia kecahaya adalah tradisi yang selama ini dilakukan di gorontalo yakni
timbulotohe pada materi energi dalam sistem kehidupan dengan menggunakan model
pembelajaran PBL (Problem Based learning)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan media video berbasis
kearifan lokal pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan. kemudian kami
juga menemukan beberapa siswa sudah mulai berani untuk tampil didepan kelas, seperti
ketika disuru menjawab mereka berani menjawab, berani mengangkat tangan ketika ingin
bertanya ataupun berani menyimpulkan materi yang telah dipelajari setelah pembelajaran.
Pada observasi ini kegiatan awal yang dilakukan siswa adalah menyimak video
pembelajaran berbasis kearifan lokal dan mengisi LKPD serta menjawab tes yang kami
siapkan. Adapun hasil belajar siswa diperoleh dari skor rata-rata lembar observasi siswa,
lembar diskusi siswa dalam bentuk pengisian LKPD dan skor post-test. Data tersebut
dijadikan untuk menentukan ketuntasan klasikal siswa pada materi energi dalam sistem
kehidupan. Dari observasi yang telah dilakukan data hasil belajar yang diperoleh oleh siswa
adalah diatas KKM (69) yakni rata-rata hasil belajar siswa peroleh adalah 78-80. tingginya
ketuntasan nilai ini disebabkan karena adanya media pembelajaran digunakan adalah media
video pembelajaran berbasis kearifan lokal dengan menggunakan model pembelajaran PBL
serta salah satu mata pelajaran yang memerlukan media berbasis kearifan lokal adalah
pembelajaran IPA pada materi energi dalam kehidupannya.

3
Untuk hasil kognitif peserta didik diperoleh dari skor rata-rata post-test dan 5
indikator kemampuan kognitif siswa selama pembelajaran materi energi dalam sistem
kehidupan. Data kemampuan kognitif siswa selam\ pembelajaran materi energi dalam
kehidupannya diambil berdasarkan pengamatan observeri pada kelas. Ada tujuh indikator
kemampuan berpikir kritis siswa yang digunakan yaitu, 1) memfokuskan pertanyaan, 2)
bertanya atau menjawab pertanyaan, 3) mempertimbangkan tingkat kepercayaan sumber, 4)
mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi, 5) membuat dan menentukan
hasil pertimbangan, 6) menentukan suatu tindakan dan 7) berinteraksi dengan orang lain
Kemampuan kognitif siswa menggunakan media video kearifan lokal materi energi
dalam kehidupannya dengan model pembelajaran PBL memiliki presentase sebesar 80,5.
Hal ini dilaksanakan pelaksanaan pembelajaran menggunakan media video kearifan lokal
dengan model pembelajaran PBL berbasis etnosains. Pembelajaran diawali dengan kegiatan
observasi mengamati dan menyimak video kearifan lokal yang berkaitan dengan materi
energi dalam kehidupannya. kemudian diberikan masalah yang berkaitan dengan materi
energi dalam kehidupannya yang mereka akan jawab di LKPD. Dari hasil mereka mengisi
lembar kerja (LKPD) terlihat dengan jelas bahwa Ketika mereka mengisi soal-soal yang
ada di LKPD jawaban mereka sangat bagus hal ini dikerenakan saat mengisi soal mereka
menggunakan buku cetak yang telah di sediakan guru/sekolah dan mengaitkannya dengan
kehidupan sehari-hari siswa. kemudian mendiskusikannya dalam kelompok dan
mempresentasikannya didepan kelas. penerapan media video kearifan lokal menggunakan
model pembelajaran PBL memberikan peningkatan hasil belajar lebih tinggi daripada
peserta didik yang diajarkan dengan metode ceramah. Selanjutnya, pada peningkatan sikap
ilmiah peserta didik yang diajarkan dengan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) lebih baik daripada dengan peserta didik yang diajarkan dengan metode
“ ”

ceramah.
Hal ini berarti model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berpengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik Hal ini diperkuat dengan penelitian menurut Jones
dalam (Toharudin, Hendrawati, &Rustaman, 2011, hal. 106) penelitian terdahulu
mengindikasikan bahwa“peningkatan keberhasilan peserta didik berdasarkan kemampuan
PBL terhadappengetahuan awal peserta didik, mengembangkan proses berpikir, serta

4
menjadilebih paham, dan proses pembelajarannya berada dalam konteks yang menyerupai
situasi dunia nyata.”

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam Kegiatan observasi ini kami mengambil sampel dari SMP Negeri 1 Dulupi
yaitu Peserta didik kelas VII. Pada observasi ini metode pengambilan data observasi yang
kami gunakan adalah mengajar dan observasi untuk melihat implementasi pembelajaran
berbasis etnosains dan pengaruhnya terhadap kognitif peserta didik. kemudian penelitian
pada observasi ini juga menggunakan media video berbasis kearifan lokal serta
memberikan salah satu contoh perubahan energi dari kimia kecahaya adalah tradisi yang
selama ini dilakukan di gorontalo yakni timbulotohe pada materi energi dalam sistem
kehidupan dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based learning)
Pada observasi ini kegiatan awal yang dilakukan siswa adalah menyimak video
pembelajaran berbasis kearifan lokal dan mengisi LKPD serta menjawab tes yang kami
siapkan Dari observasi yang telah dilakukan data hasil belajar yang diperoleh oleh siswa
adalah diatas KKM (69) yakni rata-rata hasil belajar siswa peroleh adalah 78-80. tingginya
ketuntasan nilai ini disebabkan karena adanya media pembelajaran digunakan adalah media
video pembelajaran berbasis kearifan lokal dengan menggunakan model pembelajaran
PBL.

3.2 Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi para
pengolahan pendidikan khusnya para guru-guru untuk dapat meningkatkan media
pembelajaran dan pengembangan pembelajaran yang menggunakan etnosains.

6
DAFTAR PUSTAKA

Atmojo, Setyo Eko, Wahyu Kurniawati, and Taufik Muhtarom. 2020. Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Terpadu Etnoscience Untuk Meningkatkan Literasi Ilmiah Dan
Karakter Ilmiah. Jurnal Fisika: Seri Konferensi 1254, no. 1

Basuki, F. R., & Jufrida, J. (2019). video pembelajaran ipa terintegrasi kearifan lokal jambi
pada materi listrik dinamis kelas ix smp (Doctoral dissertation, universitas jambi).

Rahmi, D. A., & Rosdiana, L. 2018. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan
media science story berbasis etnosains. Pensa: E-Jurnal Pendidikan Sains, 6(02).

Rustaman, Nuryani, dkk. 2011. Materi dan Pembelajaran IPA SMP. Jakarta : Universitas
Terbuka

Yuliana, Wahyu. 2017 Pembelajaran Berbasis Etnosains Di Sekolah Dasar. Jurnal Inovasi
Pendidikan Dasar, Vol 1 Nomor 2
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai