Anda di halaman 1dari 69

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(PTK)

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA

AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN, SISWA KELAS X A ASISTEN

KEPERAWATAN SMK SANTA MATHILDA MAUMERE

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

OLEH

FRANSISKA IWANTI, S.Si

SMK SANTA MATHILDA


MAUMERE
2022
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING

BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN SISWA

KELAS X A ASISTEN KEPERAWATAN SMK

SANTA MATHILDA

NAMA FRANSISKA IWANTI, S.Si

LAMA PENELITIAN 1 MINGGU

TEMPAT PENELITIAN SMK SANTA MATHILDA

Mengetahui,

Kepala SMK Santa Mathilda

Agustinus Dunia, S.Pd

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas yang berjudul

“PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO

VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI

SISTEM PENCERNAAN, SISWA KELAS X A ASISTEN KEPERAWATAN

SMK SANTA MATHILDA MAUMERE TAHUN PELAJARAN 2020/2021”.

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar BIOLOGI

materi Sistem Pencernaan pada siswa kelas X A Asisten Keperawatan SMK

Santa Mathilda.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya yang ditujukan secara terhormat kepada:

1. Bapak Agustinus Dunia, S.Pd Kepala SMK Santa Mathilda, yang telah memberikan ijin

kepada penulis untuk melakukan penelitian

2. Bapak dan Ibu Guru SMK Santa Mathilda serta pihak lain yang tidak bisa penulis

sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini sehingga dapat

terselesaikan tepat waktu.

Peneliti sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan penelitian tindakan kelas

ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun dari pembaca. Akhir kata mudah-mudahan laporan ini bermanfaat

bagi para pembaca khususnya bagi guru dan umumnya bagi dunia pendidikan.

Maumere, April 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................... 3

1.3 Analisis Masalah .............................................................................................. 3

1.4 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4

1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Tindakan Kelas ............................................................................... 6

2.2 Model Discovery Learning .............................................................................. 10

2.3 Media Audio Visual ......................................................................................... 13

2.4 Hasil Belajar..................................................................................................... 14

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian ............................................................................................. 16

3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ...................................................................... 16

3.3. Deskripsi Per siklus.......................................................................................... 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi dan Hasil Penelitian ......................................................................... 22

4.2 Nilai Hasil Belajar............................................................................................ 35

iv
BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan .......................................................................................................... 38

5.2 Saran-Saran ...................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 40

LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan syarat penting bagi kemajuan suatu bangsa karena pendidikan

adalah dasar pengembangan kemampuan bangsa. Pendidikan merupakan usaha sadar dan

aktivitas yang dilakukan manusia agar kemampuannya terus meningkat dengan cara membina

potensi-potensi yang dimilikinya, baik rohani yang meliputi pikiran, rasa, karsa, cipta dan budi

nurani maupun jasmani. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

No. 20 Bab II pasal 3 Tahun 2003 yang berbunyi: “Pendidikan Nasional berfungsi sebagai

pengembangan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa

agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhalk

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan

bertanggung jawab”.

Belajar pada hakikatnya adalah proses interkasi terhadap situasi yang ada di sekitar

indivdu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan pada tujuan dan proses

berbuat melalui berbagai pengalaman. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang

pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar.

Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa komponen yang

dapat menunjang, yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen strategi belajar

mengajar dan komponen evaluasi. Masing-masing komponen tersebut saling terkait dan saling

mempengaruhi satu sama lain.

1
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan terjadinya interaksi yang

menyenangkan antara pendidik dan peserta didik yang mampu mempererat hubungan antara

keduanya sehingga peserta didik dapat memahami konsep pembelajaran. Guru sebagai tenaga

pendidik yang profesional harus dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar

bergairah bagi anak didik. Dengan teori dan pengalaman yang dimiliki, guru menggunakannya

untuk menyiapkan program pembelajaran dengan baik dan sistematis.

Berdasarkan hasil refleksi awal ditemukan bahwa pembelajaran BIOLOGI di SMK

Santa Mathilda masih rendah. Guru lebih mengutamakan untuk mengisi pikiran siswa dengan

materi- materi yang sudah tersedia. Siswa diberikan materi yang bersifat hafalan sehingga

kemampuan berpikir siswa kurang dibangun. Guru sudah menggunakan media pembelajaran,

namun dalam penggunaannya masih kurang optimal. Siswa kurang terlibat aktif dalam

pembelajaran karena mereka menerima materi dalam bentuk hafalan saja, belum melalui proses

penemuan sendiri sehingga materi yang mereka dapatkan tidak bertahan lama dan mudah lupa.

Siswa mencatat materi dan belum diarahkan belajar mandiri untuk menemukan sendiri

pengetahuan baru yang sesuai dengan materi.

Keadaan tersebut berpengaruh dengan hasil belajar BIOLOGI pada siswa kelas X A

Asisten Keperawatan SMK Santa Mathilda Maumere. Hasil belajar BIOLOGI Kelas X A

Asisten Keperawatan masih rendah ditunjukkan dengan data dari 28 siswa hanya 10 siswa

(36%) yang sudah mencapai KKM (75), sedangkan 18 siswa (64%) lainnya masih di bawah

KKM. Untuk itu, dalam pembelajaran BIOLOGI perlu diadakan perbaikan dengan menerapkan

model pembelajaran inovatif dan penggunaan media agartujuan pembelajaran dapat dicapai

secara optimal.

Penggunaan model pembelajaran inovatif diharapkan dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Biologi. Peneliti mencari solusi untuk mengatasi permasalahan pembelajaran
2
Biologi tersebut. Model pembelajaran yang tepat digunakan untuk mengatasi permasalahan

pembelajaran Biologi tersebut adalah dengan model Discovery Learning dengan media audio

visual.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan penelitian yang berjudul

“PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO

VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI

SISTEM PENCERNAAN, SISWA KELAS X A ASISTEN KEPERAWATAN TAHUN

PELAJARAN 2020/2021”

1.2 Identifikasi Masalah

Faktor-faktor yang menjadi kendala berdasarkan temuan awal yang dilakukan adalah:

a. Hasil belajar siswa rendah pada materi sistem pencernaan

b. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran

c. Pembelajaran masih bersifat konvensional

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, telah ditemukan

beberapa masalah dalam penelitian ini. Mengingat penelitian ini merupakan penelitian

tindakan kelas yang hanya terfokus pada peningkatan hasil belajar, peneliti memberi batasan

penelitiannya yaitu siswa kesulitan untuk dapat memahami materi Biologi sehingga di sini

penulis mencoba meneliti tentang penggunaan media audio visual untuk meningkatkan hasil

belajar Biologi materi Sistem pencernaan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan analisis situasi tersebut maka pertanyaan yang timbul adalah

“Bagaimanakah penerapan model discovery learning berbantuan media audio visual dapat

3
meningkatkan hasil belajar Biologi materi Sistem pencernaan pada siswa kelas X

Asisten Keperawatan Tahun Pelajaran 2020/2021?”

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan tujuan dari penelitian tindakan kelas yang bermaksud memperbaiki

proses pembelajaran maka penelitian tindakan kelas ini mempunyai tujuan untuk

meningkatkan hasil belajar Biologi materi Sistem Pencernaan pada siswa kelas X A Asisten

Keperawatan SMK Santa Mathilda Tahun Pelajaran 2021/2022 menggunakan model

Discovery Learning berbantuan media audio visual.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini ada dua yaitu manfaat secara teoritis dan

manfaat secara praktis.

a. Manfaat secara teoritis

Dapat mendeskripsikan teori tentang penggunaan media audio visual dalam proses

pembelajaran.

b. Manfaat secara praktis

1. Bagi Guru

a) Memperoleh pengalaman dan pengetahuan langsung dalam pembelajaran dengan

media audio visual

b) Meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar

c) Menumbuhkan kreativitas dalam pembuatan media guna memperbaiki proses dan

prestasi belajar siswa.

4
2. Bagi Siswa

a) Dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman terhadap konsep materi

pelajaran

b) Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pelajaran

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Tindakan Kelas

2.1.1 Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan (action research) termasuk dalam ruang lingkup

penelitian terapan (applied research) yang menggabungkan antara pengetahuan,

penelitian dan tindakan. Action research mempunyai kesamaan dengan penelitian:

participatory research, collaborative inquiry, emancipatory research, action learning,

dan contextual action research. Secara sederhana, action research merupakan

“learning by doing” yang di terapkan dalam konteks pekerjaan seseorang. Pada saat

seseorang bekerja, dia selalu menghasilkan ide-ide baru yang diwujudkan dalam

tindakan untuk memperbaiki proses maupun hasil pekerjaannya Penyelenggaraan

pendidikan di lembaga pendidikan formal dilaksanakan oleh tenagapendidik (guru)

dan tenaga kependidikan (kepala sekolah dan pengawas). Dalam konteks pekerjaan

tersebut, guru menerapkan action research pada kegiatan belajar mengajar di kelas

sedangkan kepala sekolah menerapkan action research untuk memperbaiki manajemen

sekolah. Action research yang dilakukan oleh guru dinamakan penelitian tindakan

kelas (classroom action research) sedangkan action research yang dilakukan kepala

sekolah dinamakan penelitian tindakan sekolah (school action research) Menurut

O'Brien (2001) penelitian tindakan dilakukan ketika sekelompok orang (siswa)

diidentifikasi permasalahannya, kemudian peneliti (guru) menetapkan suatu tindakan

untuk mengatasinya. Selama tindakan berlangsung, peneliti melakukan pengamatan

perubahan perilaku siswa dan faktor- faktor yang menyebabkan tindakan yang

dilakukan tersebut sukses atau gagal.

6
Apabila peneliti merasa tindakan yang dilakukan hasilnya kurang memuaskan maka

akan dicoba kembali tindakan kedua dan seterusnya. Dalam PTK, jarang ada

keberhasilan yang dapat dicapai dalam satu kali tindakan, oleh sebab itu PTK sering

dilakukan dalam beberapa siklus tindakan. Pengaruh action research kemudian

dipelajari dan dilaporkan secara mendalam dan sistematis. Penelitian tindakan kelas

bertujuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang paling efisien dan efektif

pada situasi yang alamiah (bukan eksperimen). Action research berasumsi bahwa

pengetahuan dapat dibangun dari pengalaman, khususnya pengalaman yang diperoleh

melalui tindakan (action). Dengan asumsi tersebut, orang biasa mempunyai peluang

untuk ditingkatkan kemampuannya melalui tindakan-tindakan penelitian. Peneliti yang

melakukan penelitian tindakan diasumsikan telah mempunyai keahlian untuk

mengubah kondisi, perilaku dan kemampuan subjek (siswa) yang menjadi sasaran

penelitian. Peningkatan mutu pembelajaran di kelas dapat dilakukan dengan dua

metode penelitian yaitu metode eksperimen dan action research. Penelitian eksperimen

lebih banyak menggunakan data kuantitatif sedangkan penelitian tindakan (action

research) dapat menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Penelitian eksperimen

minimal menggunakan dua kelas paralel yaitu satu kelas digunakan sebagai kelas

perlakuan atau kelas eksperimen dan satu kelas yang lain digunakan sebagai kelas

kontrol atau kelas yang tidak diberi perlakuan. Penelitian tindakan kelas cukup

menggunakan satu kelas, tetapi tindakan yang dilakukan dapat berulang-ulang sampai

menghasilkan perubahan menuju arah perbaikan.

7
2.1.2 Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas secara garis besar ada empat langkah penting, yaitu

plan (perencanaan), act (tindakan), observe (pengamatan), dan reflect (perenungan)

yang dilakukan secara intensif dan sistematis.

1. Rencana

Rencana merupakan serangkaian tindakan terencana untuk meningkatkan

apa yang telah terjadi. Rencana PTK disusun berdasarkan hasil pengamatan

awal refleksif terhadap pembelajaran di dalam kelas. Perencanaan harus bersifat

fleksibel utuk mengadopsi pengaruh yang tidak dapat dilihat danrintangan yang

tersembunyi. Perencanaan dalam penelitian tindakan sebaiknya lebih

menekankan pada sifat-sifat strategik yang mampu menjawab tantangan yang

muncul dalam perubahan sosial an mengenal rintangan sebelumnya. Pada

prinsipnya, tindakan yang direncanakan hendaknya (1) membantu guru dalam

(a) mengatasi kendala pembelajaran kelas, (b) bertindak secara lebih tepatguna

dalam kelas, dan (c) meningkatkan keberhasilan pembelajaran kelas; dan (2)

membantu menyadari potensi baru guru untuk melakukan tindakan guna

meningkatkan kualitas kerja. Dalam proses perencanaan, guru harus

berkolaborasi dengan teman sejawat melalui diskusi untuk mengembangkan

bahasa yang akan dipakai dalam menganalisis dan meningkatkan pemahaman

dan tindakan di dalam kelas. Rencana tindakan perlu dilengkapi dengan

pernyataan tentang indikator-indikator peningkatan yang akan dicapai.

Misalnya, indikator untuk peningkatan keterlibatan siswa adalah peningkatan

persentase aktivitas siswa, yang dinyatakan baik secara kuantitatif maupun

kualitatif

8
2. Tindakan

Tindakan hendaknya dituntun oleh rencana yang telah dibuat, tindakan

itu tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana, mengingat dinamikan proses

pembelajaran di kelas, yang menuntut penyesuaian. Oleh karena itu, peneliti

perlu bersikap fleksibel dan siap mengubah rencana tindakan sesuai dengan

keadaan yang ada tetapi tidak mengubah hipotesis awal. Semua

perubahan/penyesuaian yang terjadi perlu dicatat karena kelak harus

dilaporkan.

3. Observasi

Observasi tindakan di kelas berfungsi untuk mendokumentasikan

pengaruh tindakan bersama prosesnya. Observasi itu berorientasi ke depan,

tetapi memberikan dasar bagi refleksi sekarang. Observasi perlu direncanakan

agar ada dokumen sebagai dasar refleksi berikutnya dan fleksibel serta terbuka

untuk mencatat hal-hal yang tak terduga. Observasi dilakukan secara cermat

karena tindakan di kelas selalu akan dibatasi oleh kendala realitas kelas yang

dinamis, diwarnai dengan hal-hal tak terduga. Saat observai observer bersifat

responsif, terbuka pandangan dan pikirannya. Harapannya observer adalah

sebagai instrumen penelitian, namun untuk menghindari unsur subyektivitas,

dan adanya fokus pada apa yang ingin dicatat, sebaiknya menggunakan

instrumen pedoman observasi, yang telah direncanakan pada kegiatan awal

penelitian yaitu perencanaan. Apa yang diamati dalam PTK adalah proses

tindakannya, pengaruh tindakan (yang disengaja dan tak sengaja), keadaan dan

9
kendala tindakan, bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau

mempermudah tindakan yang telah direncanakan dan pengaruhnya, serta

persoalan lain yang timbul. Misalnya, jika anda adalah guru Matematika, akan

melakukan pengamatan terhadap situasi pembelajaran kelas, seorang guru

matematika lain sebagai kolaborator melakukan pengamatan terhadap proses

pembelajaran yang Anda selenggarakan di kelas Anda; selama mengamati,

kolaborator menggunakan lembar observasi untuk memusatkan perhatiannya

pada perilaku Anda sebagai guru dalam upaya membantu siswa belajar

matematika, dan perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung, serta

suasana pembelajarannya.

4. Refleksi (Reflecting)

Langkah refleksi merupakan langkah di mana pada tahap ini dianalisis

kemajuan keterampilan proses sains siswa dan kendala-kendala yang muncul

ketika dilaksanakan tindakan untuk perbaikan pada siklus berikutnya.

2.2 Model Discovery Learning

2.2.1 Pengertian Discovery Learning

Model Discovery learning berusaha meletakkan dasar dan cara berpikir ilmiah,

murid ditempatkan sebagai subyek yang belajar, peranan guru dalam model discovery

learning adalah pembimbing belajar dan fasilitator belajar. Darmawan D. dan wahyudi

(2015:111) menyimpulkan bahwa discovery learning adalah sebuah model

pembelajaran dan tertuju pada sebuah acuan untuk melaksanakan pembelajaran serta

memiliki perbedaan pada tingkatan tertentu berdasarkan pengalaman penemuan dari

pengalaman belajar sebelumnya. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi,

pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi.

10
Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya

untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Dalam proses pembelajarannya siswa

diberikan sebuah materi pembelajaran, kemudian diberikan acuan bagaimana materi

tersebut dapat dijadikan sebuah jawaban atas pertanyaan atau masalah yang diberikan

peserta didik. Selama proses pembelajaran siswa dituntut untuk menemukan sendiri.

Selanjutnya peserta didik harus mnggunakan hasil temuannya menemukan langkah,

tahapan dan jawaban- jawaban yang dibutuhkan sampai tersebut untuk menjawab dan

merumuskan pendapat maupun deskripsi jawaban yang ditugaskan guru. Dengan

demikian, para peserta didik dapat mengorganisasi pengalaman belajar dan

pengetahuannya untuk sama-sama menuntaskan pembelajaran saat itu.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model discovery

learning adalah proses pembelajaran yang menuntut siswa untuk menemukan suatu

konsep yang belum diketahui sebelumnya dengan cara melakukan suatu pengamatan

dan penelitian dari masalah yang diberikan oleh guru yang bertujuan agar siswa

berperan sebagai subyek belajar dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran di kelas.

2.2.2 Langkah-Langkah Model Discovery Learning

Darmawan D. dan Wahyudi (2015:114), mengatakan bahwa langkah-langkah

pelaksanaan model Discovery Learning adalah

1. Menentukan tujuan pembelajaran

2. Melakukan identifikasi karakteristik siswa

11
3. Memilih materi pelajaran

4. Menentukan topik-topik yang hars dipelajari siswa secara induktif

5. Mengembangkan bahan-bahan belajar

6. Mengatur topik-topik pembelajaran dari sederhana ke kompleks

7. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar

Darmawan D. dan Wahyudi (2015:115) juga mengatakan dalam

mengaplikasikan discovery learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus

dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut:

1. Stimulation

Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan dengan situasi yang

menimbulkan tanda tanya kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi

generalisasi agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru memulai

kegiatan pembelaaran dnegan mengajukan pertanyaan, membaca buku dan

kegiatan lain yang mengarah pada pemecahan masalah.

2. Problem Statetment

Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutnya adalah guru memberi

kesempatan pada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-

agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran kemudian salah satunya

dipilih dan dirumuskan dalan bentuk hipotesis.

3. Data collection

Ketika eksplorasi berlangsung, guru juga memberi kesempatan kepaa

siswa untuk mengeksplorasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk

12
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Dengan demikian peserta didik

diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan,

membaca literatur, mengamati objek.

4. Data processing

Semua informasi hasil bacaan, wawancara, obsrvais dan sebagainya

semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, dan dihitung dengancara

tertentu serta ditafsrikan pada tingkat kepercayaan tertentu.

5. Verification

Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secra cermat untuk

membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan temuan

alternatif dihubungkan dengan hasil data processing.

6. Generalization

Tahap generalization adala prose menarik sebuah kesimpulan yangdapat

dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang

sama dengan memperhatikan hasil verifikasi.

2.3 Media Audio Visual

2.3.1 Pengertian Media Audio Visual

Pengertian Media Audio Visual Media audio visual adalah cara menghasilkan

atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan

elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui audio-

visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapan melalui pandangan

dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau

simbol-simbol yang serupa. Audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara

dan unsur gambar.

13
Dale mengatakan media audio visual adalah media pengajaran dan media pendidikan

yang mengaktifkan mata dan telinga peserta didik dalam waktu proses belajar

mengajar berlangsung.

2.3.2 Macam-Macam Audio Visual

Dari berbagai ragam dan bentuk dari media pengajaran, pengelompokan atas

media dan sumber belajar, yaitu dibedakan menjadi media audio, media visual,media

audio visual, dan media serba neka. Media audio visual dibedakan menjadi:

a. Media audio visual diam: televisi diam, slide dan suara, film rangkai dan suara, buku

dan suara.

b. Media audio visual gerak: video, CD, film rangkai dan suara, televisi, gambar dan

suara.

2.4 Hasil Belajar

2.4.1 Pengertian Hasil Belajar

Belajar adalah sebuah kunci yang paling vital dalam setiap pendidikan

sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Belajar juga

merupakan proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuanmenjadi

pengalaman, pengalaman menjadi kearifan dan kearifan menjadi tindakan (Rahman

dan Amri, 2014:31). Dalam belajar, ada proses pembelajran yang merupakan upaya

seorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yangbelajar.

Proses pembelajaran diawali dengan tahap persiapan, kemudian penyampaian,

latihan dan penampilan hasil. Tujuan tahap penampilan hasil ini adalah untuk

memastikan bahwa pembelajaran tetap melekat dan berhasil diterapkan.

14
Berkenaan dengan hasil belajar, Abdurrahman (dalam Jihad dan Haris,

2013:14), hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar. Menurut Sudjana (dalam Fatimah 2015:17), hasil belajar adalah

perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas

mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai setelah proses pembelajaran

berlangsung dalam bentuk tingkah laku untuk mencapai tujuan. Hasil belajar

merupakan evaluasi dari proses pembelajaran. Proses pembelajaran dapat berjalan dan

berhasil dengan baik, jika guru dan siswa mampu menjalankan komunikasi yang

harmonis dan keduanya saling mendukung. Keberhasilan proses belajar mengajar

yang ditandai dengan kemampuan guru menumbuh kembangkan kesadaran peserta

didik untuk belajar, sehingga hasil yang didapat siswa memuaskan.

Menurut Bloom (1956) seperti yang dikuti oleh Rahman dan Amri (2014:31),

mengkategorikan hasil belajar ke dalam tiga ranah yaitu: ranah kognitif, terdiri dari

enam jenis perilaku (pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,evaluasi),

ranah afektif terdiri dari lima jenis perilaku (penerimaan, sambutan, penilaian,

organisasi, karakeristik) dan ranah psikomotor terdiri dari tujuh perilaku atas

kemampuan motorik (persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa,

gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, kreativitas).

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang setelah melakukan proses

pembelajaran. Hasil yang diperoleh berupa perubahan yang terjadi dalam diri seorang

pelajar yang meliputi perubahan dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.

15
2.4.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar

Secara umum, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal, yaitufaktor-

faktor yang ada dalam diri siswa dan faktor eksternal adalah faktor-faktoryang berada

di luar diri siswa (Rahman dan Amri, 2014:44).

a. Faktor internal

1) Faktor fisiologi atau jasmani baik bersifat bawaan maupun diperoleh dengan

melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh dan sebagainya.

2) Faktor psikologi baik bersifat bawaan maupun keturunan.

b. Faktor eksternal

Yang tergolong faktor eksternal adalah faktor kelompok, faktor budaya,

lingkungan fisik dan spiritual keagamaan.

16
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian

Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas X A Asisten Keperawatan SMK Santa

Mathilda. Jumlah siswa seluruhnya 28, terdiri dari 24 perempuan dan 4 laki-laki.

3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di SMK Santa Mathilda, Kecamatan Alok

Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Waktu pelaksanaannya 13 – 20 April 2022.

3.3 Deskripsi Per Siklus

a. Siklus I

1. Perencanaan

a. Menyusun RPP dengan model discovery learning untuk materi Nutrisi

makanan.

b. Menyiapkan media audio visual, menyiapkan sumber belajar dan alat

peraga yang dibutuhkan.

c. Menyiapkan lembar kerja siswa, dan alat evaluasi berupa tes tertulis.

d. Menyiapkan lembar kerja observasi aktivitas siswa, angket respon

siswa, dan catatan lapangan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam siklus I meliputi kegiatan awal, kegiatan

inti, dan kegiatan akhir. Peneliti menerapkan model Discovery Learning dengan

media audio visual.

17
Adapun langkah- langkah kegiatan secara menyeluruh adalah sebagai berikut:

a. Guru melakukan apersepsi, memotivasi siswa, menyampaikan tujuan

pembelajaran.

b. Guru mengajukan masalah melalui pertanyaan atau pernyataan.

c. Siswa mengidentifikasi masalah yang relevan dengan materi.

d. Guru membimbing siswa mengumpulkan data.

e. Guru membimbing siswa untuk mengolah data berdasarkan data yang telah

diperoleh.

f. Siswa mengerjakan LKS dan mempresentasikannya

g. Siswa melihat tayangan media audio visual.

h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

i. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari

j. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

k. Guru mengajak siswa berdoa bersama dan guru menutup pelajaran.

3. Observasi

Selama pelaksanaan tindakan, peneliti mengamati aktivitas siswa.

Aktivitas siswa diamati menggunakan instrumen aktivitas siswa. Aspek yang

diamati adalah keaktifan siswa dan tingkah laku siswa selama pembelajaran

siklus I berlangsung.

4. Refleksi

Dalam kegiatan refleksi ini, hal-hal yang perlu dilakukan oleh peneliti

adalah:

18
a. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus I

berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran Biologi

melalui model Discovery Learning dengan media audio visual

b. Mengevaluasi keseluruhan proses dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran

c. Membuat daftar permasalahan yang muncul pada siklus I.

d. Merencanakan tindak lanjut untuk siklus kedua.

b. Siklus II

1. Perencanaan

a. Menyusun RPP dengan materi organ pencernaan.

b. Menyiapkan media audio visual, menyiapkan sumber belajar dan alat

peraga yang dibutuhkan

c. Menyiapkan lembar kerja siswa, dan alat evaluasi berupa tes tertulis

d. Menyiapkan lembar kerja observasi aktivitas siswa, angket respon siswa,

dan catatan lapangan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam siklus I meliputi kegiatan awal,

kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Peneliti menerapkan model Discovery

Learning dengan media audio visual.

Adapun langkah- langkah kegiatan secara menyeluruh adalah

sebagai berikut:

a. Guru melakukan apersepsi, memotivasi siswa, menyampaikan tujuan

pembelajaran.

19
b. Guru mengajukan masalah melalui pertanyaan atau pernyataan.

c. Siswa mengidentifikasi masalah yang relevan dengan materi.

d. Guru membimbing siswa mengumpulkan data.

e. Guru membimbing siswa untuk mengolah data berdasarkan data yang telah

diperoleh.

f. Siswa mengerjakan LKS dan mempresentasikannya

g. Siswa melihat tayangan media audio visual.

h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

i. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari

j. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

k. Guru mengajak siswa berdoa bersama dan guru menutup pelajaran.

3. Observasi

Selama pelaksanaan tindakan, peneliti mengamati aktivitas siswa.

Aktivitas siswa diamati menggunakan instrumen aktivitas siswa. Aspek yang

diamati adalah keaktifan siswa dan tingkah laku siswa selama pembelajaran

siklus II berlangsung.

4. Refleksi

Dalam kegiatan refleksi ini, hal-hal yang perlu dilakukan oleh peneliti

adalah:

a) Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus II

b) Mengevaluasi keseluruhan proses dan hasil pembelajaran siklus II

c) Membuat daftar permasalahan yang muncul pada siklus II

20
d) Mengetahui perubahan keterampilan guru dan aktivitas siswa dari

siklus I

e) Jika hasil keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar telah

mencapai target indikator keberhasilan, maka penelitian ini

dihentikan.

21
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah

dilaksanakan di SMK Santa Mathilda. Subyek penelitian adalah siswa kelas X A

Asisten Keperawatan yang berjumlah 28 siswa, terdiri dari 4 laki-laki dan 24

perempuan. Penelitian dilakukan dalam 3 siklus serta obyek penelitiannya adalah mata

pelajaran Biologi. Tiap pertemuan dilakukan satu kali dalam seminggu dengan alokasi

waktu 1 hari.

Dalam penelitian ini dikumpulkan data yaitu hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Biologi. Data yang sudah terkumpul dianalisis secara kuantitatif yang

meliputi daya serap dan ketuntasan belajar klasikal. Analisis data kuantitatif dihitung

menggunakan rumus sebagai berikut:

1. Daya serap individual

Daya serap individual = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ x 100%


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Suatu kelas dikatakan tuntas secara individu jika persentase daya serap individu

sekurang-kurangnya 65%

Daya serap individual dapat digambarkan dalam tabel berikut:

22
Tabel 4.1 Kriteria Daya Serap Indiviual

No Persentase nilai Kategori

1 65% - 100% Tuntas

2 < 65% Tidak tuntas

2. Ketuntasan belajar klasikal

𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟


Tuntas klasikal = x 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎

Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika persentase klasikal yang dicapai

75%.Ketuntasan belajar klasikal dapat digambarkan dalam table berikut:

Tabel 4.2 Kriteria Daya Serap Indiviual

No Persentase nilai Kategori

1 75% - 100% Tuntas

2 < 75% Tidak tuntas

Adapun data hasil belajar siswa untuk masing-masing siklus adalah sebagai

berikut:

23
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3

NILAI
SIKLUS SIKLUS
No NAMA SISWA SIKLUS 1 2 3
1 Alexander Febrianus 60 80 80
2 Anggalina Ifon 60 80 100
3 Aprilia Pratiwi 40 100 100
4 Beata Rosalia Tania Nitu 60 80 100
5 Dennislius Newthon K. Ratu 80 100 100
6 Desi Mariana 80 60 100
7 Febriana Lilisantisa 80 80 100
8 Hendrika Pire Koten 40 100 100
9 Kristina Lidia Pau 60 100 100
10 Laurensia Sina 80 100 100
11 Listia Yusefa 100 80 100
12 Magdalena Febiola Dua Putri 60 100 100
13 Magdalena M. K Uran 60 80 100
14 Maria Adelgonda Erni Lewuk 80 80 100
15 Maria Orisa 100 100 100
16 Maria Revalina 80 100 100
17 Maria Susilianti 100 100 100
18 Maria Veronika Yulita 60 80 100
19 Paskalia Beatrix Bure Sulie 40 60 100
20 Roslinde Romana Nurak 30 80 100
21 Sisilia Sugi Deru 40 80 100
22 Stefania Tuen Wunsili 100 80 100
23 Vincentia Anjelita Laura 100 100 100
24 Yolan Karmelia 80 60 100
25 Alina Aprilia 60 80 100
26 Blasius Jovi 40 60 100
27 Cristian P.M.Gowing Hayon 60 80 80
28 Claudia Firiyani Arginista 60 40 100
JUMLAH 1890 2320 2760
RATA-RATA 67.5 82.857143 98.571429
KKM 75 75 75
TUNTAS 12 23 26
BELUM TUNTAS 16 5 2
KETUNTASAN KLASIKAL 43% 82% 93%

24
4.1.1 Deskripsi Siklus 1

Pada siklus 1 ini terjadi dalam 4 tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti melakukan telaah kurikulum 2013. Perencanaan siklus

1 dengan materi perubahan wujud benda. Perencanaan tersebut disusun dan

dikembangkan oleh peneliti berupa RPP menggunakan model pembelajaran

discovery learning, LKPD, Evaluasi dan tujan pembelajaran yang hendak

dicapai. Dalam skenario pembelajaran, langkah- langkah dalam kegiatan

memuat langkah-langkah dalam model pembelajaran discovery learning.

b. Tahap Tindakan

Pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut:

1. Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran siswa

(Orientasi)

2. Siswa berdoa bersama dipimpin oleh salah satu siswa (Religius)

3. Guru bersama siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya (Nasionalis)

4. Guru menanyakan materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya

(Apersepsi)

5. Guru memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan dan manfaat

mempelajari materi Sistem Pencernaan. (Motivasi)

6. Guru menunjukan bungkusan tablet obat tambah darah (TTD) yang sering

dibagikan kepeada peserta didik secara rutin, kemudian mengajukan pertanyaan

“ Coba bayangkan jika sehari atau dua hari kita tidak makan?”

25
7. Siswa memberi pendapatnya terhadap hal tersebut

8. Guru menayangkan video sistem pencernaan, siswa mengamati dengan teliti

9. Kemudian siswa diberikan kesempatan untuk bertanya.

10. Siswa dibagi dalam beberpa kelompok kecil

11. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya

12. Siswa melihat tayangan audio visual tentang sistem pencernaan

13. Guru menjelaskan materi

14. Siswa menghubungkan informasi yang diperoleh dengan hasil percobaannya.

(Creativity and Innovation)

15. Guru memberikan refleksi/penguatan materi pembelajaran

16. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi pembelajaran berikutnya

17. Guru menyampaikan tugas

18. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa setelah melakukan aktivitas

c. Tahap Observasi dan evaluasi

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap sikap siswa selama

pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar observasi dan juga

memberikan lembar kerja peserta didik dan tes sebagai evaluasi. Adapun hasil

observasi pada siklus 1 diperoleh bahwa secara klasikal hasil belajar yang

diperoleh termasuk tinggi.

26
Tabel 4.4 Hasil Belajar siklus 1

NILAI
No NAMA SISWA SIKLUS 1
1 Alexander Febrianus 60
2 Anggalina Ifon 60
3 Aprilia Pratiwi 40
4 Beata Rosalia Tania Nitu 60
5 Dennislius Newthon K. Ratu 80
6 Desi Mariana 80
7 Febriana Lilisantisa 80
8 Hendrika Pire Koten 40
9 Kristina Lidia Pau 60
10 Laurensia Sina 80
11 Listia Yusefa 100
12 Magdalena Febiola Dua Putri 60
13 Magdalena M. K Uran 60
14 Maria Adelgonda Erni Lewuk 80
15 Maria Orisa 100
16 Maria Revalina 80
17 Maria Susilianti 100
18 Maria Veronika Yulita 60
19 Paskalia Beatrix Bure Sulie 40
20 Roslinde Romana Nurak 30
21 Sisilia Sugi Deru 40
22 Stefania Tuen Wunsili 100
23 Vincentia Anjelita Laura 100
24 Yolan Karmelia 80
25 Alina Aprilia 60
26 Blasius Jovi 40
27 Cristian P.M.Gowing Hayon 60
28 Claudia Firiyani Arginista 60
JUMLAH 1890
RATA-RATA 67.5
KKM 75
TUNTAS 12
BELUM TUNTAS 16
KETUNTASAN KLASIKAL 43%

27
d. Tahap Refleksi

Setelah melakukan pengamatan atas tindakan kelas, selnajutnya

diadakan refleksi terhadap segala kegiatan yang telah dilakukan, hasil refleksi

pada siklus 1 antara lain:

1. Proses pembelajaran berjalan tertib dan lancar dan terdapat beberapa

siswa yang mencoba membuat kegaduhan tapi dapat dikendalikan

2. Siswa dapat berinteraksi dan aktif dalam kegiatan pembelajaran, baik

dengan guru maupun dengan sesama teman

4.1.2 Deskripsi Siklus 2

Pada siklus 2 ini terjadi dalam 4 tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti melakukan telaah kurikulum 2013.

Perencanaan siklus 2 dengan materi proses terjadinya huja. Perencanaan

tersebut disusun dan dikembangkan oleh peneliti berupa RPP menggunakan

model pembelajaran discovery learning, LKPD, Evaluasi dan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai. Dalam skenario pembelajaran, langkah-

langkah dalam kegiatan memuat langkah-langkah dalam model pembelajaran

discovery learning.

b. Tahap Tindakan

Pelaksaan tindakan dalam siklus 2 adalah sebagai berikut:

28
1. Kelas dimulai dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek

kehadiran siswa

2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa

yang diminta membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini datang

paling awal. (Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).

3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat

dan manfaatnya bagi tercapainya cita-cita.

4. Menyanyikan lagu Indonesia Raya Guru memberikan penguatan tentang

pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.

5. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan dipelajari dan

diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)

6. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan

dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)\

7. Siswa menyimak pertanyaan guru tentang “Sistem Pencernaan?”

8. Siswa dapat mengemukakan pendapatnya

9. Guru menayangkan video pembelajaranan

10. Siswa mengamati video yang ditayangkan guru

11. Siswa diperkenankan untuk mengajukan pertanyaan di kelas, siswa lain

memberikan tanggapannya terhadap pertanyaan temannya yang lain

12. Siswa mengerjakan LKPD yang dibagikan

13. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya

14. Siswa melihat tayangan audio visual tentang proses terjadinya hujan

15. Guru menjelaskan materi

29
16. Siswa menghubungkan informasi yang diperoleh dengan hasil

percobaannya. (Creativity and Innovation)

17. Guru memberikan refleksi/penguatan materi pembelajaran

18. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi pembelajaran

berikutnya

19. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa setelah melakukan aktivitas

c. Tahap Observasi dan Evaluasi

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap sikap siswa

selama pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar observasi dan juga

memberikan lembar kerja peserta didik dan tes sebagai evaluasi. Adapun hasil

observasi pada siklus 2 diperoleh bahwa secara klasikal hasil belajar yang

diperoleh termasuk tinggi.

30
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus 2

NILAI
No NAMA SISWA SIKLUS 2
1 Alexander Febrianus 80
2 Anggalina Ifon 80
3 Aprilia Pratiwi 100
4 Beata Rosalia Tania Nitu 80
5 Dennislius Newthon K. Ratu 100
6 Desi Mariana 60
7 Febriana Lilisantisa 80
8 Hendrika Pire Koten 100
9 Kristina Lidia Pau 100
10 Laurensia Sina 100
11 Listia Yusefa 80
12 Magdalena Febiola Dua Putri 100
13 Magdalena M. K Uran 80
14 Maria Adelgonda Erni Lewuk 80
15 Maria Orisa 100
16 Maria Revalina 100
17 Maria Susilianti 100
18 Maria Veronika Yulita 80
19 Paskalia Beatrix Bure Sulie 60
20 Roslinde Romana Nurak 80
21 Sisilia Sugi Deru 80
22 Stefania Tuen Wunsili 80
23 Vincentia Anjelita Laura 100
24 Yolan Karmelia 60
25 Alina Aprilia 80
26 Blasius Jovi 60
27 Cristian P.M.Gowing Hayon 80
28 Claudia Firiyani Arginista 40
JUMLAH 2320
RATA-RATA 82.8571429
KKM 75
TUNTAS 23
BELUM TUNTAS 5
KETUNTASAN KLASIKAL 82%

31
d. Tahap Refleksi

Setelah melakukan pengamatan atas tindakan kelas, selnajutnya

diadakan refleksi terhadap segala kegiatan yang telah dilakukan, hasil refleksi

pada siklus 21 antara lain:

1. siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan menjawab pertanyaan

guru

2. kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar

32
4.1.3 Deskripsi Siklus 3

Pada siklus 3 ini terjadi dalam 4 tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti melakukan telaah kurikulum 2013.Perencanaan

siklus 3 dengan materi kalimat saran. Perencanaan tersebut disusun dan

dikembangkan oleh peneliti berupa RPP menggunakan model pembelajaran

discovery learning, LKPD, Evaluasi dan tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai. Dalam skenario pembelajaran, langkah- langkah dalam kegiatan

memuat langkah-langkah dalam model pembelajaran discovery learning.

b. Tahap Tindakan

Pelaksaan tindakan dalam siklus 3 adalah sebagai berikut:

1. Kelas dimulai dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran

siswa

2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa

yang diminta membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling

awal. (Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).

3. Menyanyikan lagu Indonesia Raya. Guru memberikan penguatan tentang

pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.

4. Kelas dilanjutkan dengan menyanyikan salam PPK dan tepuk PPK

5. Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang dipelajari sebelumnya

33
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang

akan berlangsung

7. Guru menampilkan gambar

8. Siswa mengemukakan pendapatnya dengan menjawab pertanyaan

9. Siswa diberi kesempatan untuk mengamati video pembelajaran

10. Siswa diperkenankan untuk mengajukan pertanyaan di kelas, siswa lain

memberikan tanggapannya terhadap pertanyaan temannya yang lain

11. Siswa mengerjakan LKPD yang dibagikan

12. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya

13. Siswa melihat tayangan audio visual tentang rumah yang kotor

14. Guru menjelaskan materi

15. Siswa menghubungkan informasi yang diperoleh dengan hasil pekerjaannya.

(Creativity and Innovation)

16. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

17. Guru memberikan refleksi/penguatan materi pembelajaran

18. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi pembelajaran berikutnya

19. Guru bersama siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran

c. Tahap Observasi dan Evaluasi

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap sikap siswa

selama pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar observasi dan juga

memberikan lembar kerja peserta didik dan tes sebagai evaluasi. Adapun hasil

observasi pada siklus 3 diperoleh bahwa secara klasikal hasil belajar yang

34
diperoleh termasuk tinggi, namun pada siklus 3 ini ketuntasan klasikalnya

menurun dari siklus 1 dan skiklus 2

Tabel 4.6 Hasil Belajar Siklus 3

NILAI
No NAMA SISWA SIKLUS 3
1 Alexander Febrianus 80
2 Anggalina Ifon 100
3 Aprilia Pratiwi 100
4 Beata Rosalia Tania Nitu 100
5 Dennislius Newthon K. Ratu 100
6 Desi Mariana 100
7 Febriana Lilisantisa 100
8 Hendrika Pire Koten 100
9 Kristina Lidia Pau 100
10 Laurensia Sina 100
11 Listia Yusefa 100
12 Magdalena Febiola Dua Putri 100
13 Magdalena M. K Uran 100
14 Maria Adelgonda Erni Lewuk 100
15 Maria Orisa 100
16 Maria Revalina 100
17 Maria Susilianti 100
18 Maria Veronika Yulita 100
19 Paskalia Beatrix Bure Sulie 100
20 Roslinde Romana Nurak 100
21 Sisilia Sugi Deru 100
22 Stefania Tuen Wunsili 100
23 Vincentia Anjelita Laura 100
24 Yolan Karmelia 100
25 Alina Aprilia 100
26 Blasius Jovi 100
27 Cristian P.M.Gowing Hayon 80
28 Claudia Firiyani Arginista 100
JUMLAH 2760
RATA-RATA 98.5714286
KKM 75
TUNTAS 26
BELUM TUNTAS 2
KETUNTASAN KLASIKAL 93%
35
d. Tahap Refleksi

Setelah melakukan pengamatan atas tindakan kelas, selnajutnya

diadakan refleksi terhadap segala kegiatan yang telah dilakukan, hasil refleksi

pada siklus 3 antara lain:

1. siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan menjawab pertanyaan

guru

2. kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar

4.2 Nilai Hasil Belajar

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus 1 dan siklus 2, namun

pada siklus 3 mengalami penurunan pada muatan Bahasa Indonesia dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas X A Asisten Keperawatan

SMK Santa Mathilda Pada siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3

No Uraian Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

1 Nilai tertinggi 100 100 100

2 Nilai terendah 40 60 80

3 Nilai rata-rata 68 83 99

4 Tuntas 43% 82% 93%

5 Tidak tuntas 57% 18% 7%

36
Jika digambarkan dalam grafik, maka akan tampak seperti berikut:

Tabel 4.8 Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas X A Asisten Keperawatan

SMK Santa Mathilda pada Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3

Nilai Hasil Belajar Kelas X A Asisten Keperawatan


Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

120

100
100 100 100 99
93
80
80 83 82

60 68
60 57
40
40 43

20
18
7
0
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata % Tuntas % Tidak Tuntas

4.3 Pembahasan

Permasalahan yang ditemukan peneliti yaitu rendahnya hasil belajar padamateri

Sistem Pencernaan di kelas X A Asisten Keperawatan SMK Santa Mathilda disebabkan

siswa tidak aktif mengikuti pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran yang

bersifat konvensional.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, faktor penyebab rendahnya

hasil belajar siswa pada materi Sistem Pencernaan di kelas X A Asisten Keperawatan

SMK Santa Mathilda dapat diatasi dengan menerapkan model pembelajaran discovery

learning berbantuan media audio visual.

37
Dengan menerapakan model pembelajaran discovery learning berbantuan media audio

visual, pembelajaran yang bersifat konvensioanl tidak digunakan karena telah

digunakan metode yang bervariasi dan siswa telah dilibatkan dalam proses

pembelajaran seperti dalam kegiatan tanya jawab.

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 menunjukkan hasil yang baik yaitu

pada hasil analisis data hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari pencapaian rata-rata

siklus 1 sebesar 68, ketuntasan klasikal 43%. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus

2 menunjukkan hasil yang baik dan mengalami peningkatan yaitu pada hasil analisis

data hasil belajar siswa, hal ini terlihat dari pencapaian rata-rata 83 dan ketuntasan

klasikal 82%. Untuk hasil belajar siklus 3 mengalami kenaikan pada ketuntasan belajar

klasikal, denga rata-rata hanya 99 dan ketuntasan belajar klasikalnya 93%.

Hasil penelitian di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada

materi Sistem Pencernaan di kelas X A Asisten Keperawatan dengan menggunakan

model pembelajaran discovery learning dengan berbantuan media audio visual, yang

berarti model pembelajaran discovery learning dengan berbantuan media audio visual

sangat efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian

terjadi interaksi aktif antar guru dan siswa, maupun siswa dengan siswa sehingga

penguasaan materi sistem pencernaan melalui model pembelajaran discovery learning

dengan berbantuan media audio visual dapat meningkat.

38
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Bertitik tolak dari analisis data sebagaimana yang disajikan pada bab IV, maka

dapat ditarik simpulan sebagai berikut implementasi model discovery learning

berbantuan media audio visual pada muatan pelajaran Biologi ternyata dapat

meningkatkanhasil siswa. Hal ini dapat dilihat pada persentase ketuntasan klasikal hasil

belajar siklus I sebesar 43%, pada siklus II sebesar 82% dan pada siklus III sebesar 93%.

5.2 Saran

Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian ini, maka diajukan saran-saran

sebagai berikut.

1. Kepada Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengatasi masalah

yang dijumpai dalam proses pembelajaran di kelas, sebagai salah satu alternatif

dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Guru juga diharapkan mampu

memilih dan mengimplemtasikan model-model pembelajaran inovatif sesuai

dengan materi dan karakteristik peserta didik/siswa sehingga akan mencapai hasil

yang diharapkan. Dalam setiap pelaksanaan proses pembelajaran guru hendaknya

selalu menggunakan media pembelajaran yang sesuai untuk menyampaikan materi

sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan termotivasi untuk belajar.

39
2. Kepada Peneliti Lain

Peneliti lain diharapkan mampu menyempurnakan penerapan pembelajaran

discovery learning berbantuan media audio visual serta mampu

mengimplementasikan model-model pembelajaran inovatif lainnya agar tercapai

tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan.

3. Kepada Siswa

Siswa dalam proses pembelajaran diharapkan selalu terlibat langsung dalam

pembelajaran dengan mengalami dan menemukan sendiri serta dapat menggali

pengetahuannya sendiri sehingga akan meningkat motivasi dan hasil belajar siswa

dan pembelajaran akan menjadi lebih bermakna.

40
DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Fatimah. Meningkatkan Hasil Belajar Energi Mekanik melalui Snowball

Throwing Siswa Kelas X TAV SMK Negeri 1 Bireuen.Pendidikan Serambi Ilmu.Maret

2015, Volume 20. No.1, hal.17.

Darmawan D. dan D. wahyudi. 2018. Model Pembelajaran di Sekolah.Bandung

Jihad, Asep dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran.Cet.1. Yogyakarta: Multi

Pressindo, 2012.

Rahman, Muhammat dan sofan Amri. Model Pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Terintegratif. Jakarta: PT. Prestasi

Pustakarya,2014.

O'Brien, R. 2001. An overview of the Methodological Approach of Action Research.

Toronto: Faculty of Information Studies. Available: http://www.web.ca/robrien/.html

http://eprints.umm.ac.id/53539/2/BAB%20I.pdf

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808329/pengabdian/8cmetode-penelitian-

tindakan-kelas.pdf

41
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMK Santa Mathilda


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Sistem Pencernaan pada manusia
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 2 Jam Pelajaran @45Menit

A. Kompetensi Inti
• KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.
• KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampakmata.
• KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret danranah
abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Menganalisis sistem pencernaan • Memahami berbagai bahan dan zat makanan
pada manusia dan memahami • Melakukan uji bahan makanan
gangguan yang berhubungan • Memahami sistem organ pencernaan
dengan sistem pencernaan, serta • Memahami enzim pencernaan
upaya menjaga kesehatan sistem • Memahami berbagai penyakit yang
pencernaan berhubungan dengan sistem pencernaan
4.5 Menyajikan hasil penyelidikan • Mengumpulkan data melalui penyelidikan
tentang pencernaan mekanis dan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi
kimiawi • Menyajikan hasil penyelidikan tentang
pencernaan mekanis dan kimiawi

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
• Memahami berbagai bahan dan zat makanan
• Melakukan uji bahan makanan
• Memahami sistem organ pencernaan
• Memahami enzim pencernaan
• Memahami berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan
• Mengumpulkan data melalui penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi
• Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi

D. Materi Pembelajaran
Sistem Pencernaan pada manusia
• Zat makanan
• Uji bahan makanan
• Organ pencernaan
• Enzim pencernaan
• Penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi dan Eksperimen
3. Model : Discovery Learning

F. Media Pembelajaran
❖ Media :
➢ Worksheet atau lembar kerja (siswa)
➢ Lembar penilaian
➢ Laboratorium IPA sekolah
➢ Perpustakaan sekolah
➢ Video pembelajaran

❖ Alat/Bahan :
➢ Penggaris, spidol, papan tulis
➢ Laptop & infocus
➢ Slide presentasi (ppt)

G. Sumber Belajar
➢ Buku BIOLOGI Kelas X, Erlangga. Jakarta
➢ Buku lain yang menunjang
➢ Multimedia interaktif dan Internet

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru:
Orientasi
❖ Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
❖ Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
❖ Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
❖ Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
❖ Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)
❖ Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
❖ Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
❖ Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
❖ Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
❖ Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
❖ Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
❖ Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
❖ Pembagian kelompok belajar
❖ Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 50 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada
rangsangan) manusia dengan cara:
❖ Melihat
Menayangkan video stimulus.
❖ Mengamati
➢ Lembar kerja materi Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada
manusia.
➢ Pemberian contoh-contoh materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia untuk dapat dikembangkan peserta
didik, dari media interaktif, dsb
❖ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan dengan Pengantar tentang
Sistem Pencernaan pada manusia.
❖ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Pengantar
tentang Sistem Pencernaan pada manusia.
❖ Mendengar
Pemberian materi Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada
manusia oleh guru.
❖ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya:
masalah) ❖ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) ❖ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia yang sedang dipelajari dalam bentuk
videopembelajaran dan slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
❖ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Pengantar tentang
Sistem Pencernaan pada manusia yang sedang dipelajari.
❖ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada
guru berkaitan dengan materi Pengantar tentang Sistem Pencernaan
pada manusia yang sedang dipelajari.
❖ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Pengantar tentang
Sistem Pencernaan pada manusia yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
❖ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia.
❖ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia yang telah diperoleh pada buku catatan
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
❖ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Pengantar
tentang Sistem Pencernaan pada manusia sesuai dengan
pemahamannya.
❖ Saling tukar informasi tentang materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara:
❖ Berdiskusi tentang data dari Materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
❖ Mengolah informasi dari materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
❖ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi
Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan:
❖ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) ❖ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Pengantar tentang
Sistem Pencernaan pada manusia berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
❖ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
❖ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
❖ Bertanya atas presentasi tentang materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
❖ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
❖ Menjawab pertanyaan tentang materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
❖ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi
Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia yang akan
selesai dipelajari
❖ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Pengantar tentang
Sistem Pencernaan pada manusia yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik:
❖ Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia yang baru dilakukan.
❖ Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia yang baru diselesaikan.
❖ Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru:
❖ Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia.
❖ Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia.
❖ Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Pengantar tentang Sistem Pencernaan
pada manusia kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

2 . Pertemuan Kedua (2 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru:
Orientasi
❖ Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
❖ Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
❖ Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
❖ Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
❖ Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
❖ Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
❖ Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
❖ Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
➢ Zat makanan
❖ Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
❖ Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
❖ Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
❖ Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
❖ Pembagian kelompok belajar
❖ Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Zat makanan dengan cara:
2 . Pertemuan Kedua (2 x 45 Menit)
rangsangan) ❖ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan video.
❖ Mengamati
➢ Lembar kerja materi Zat makanan.
➢ Pemberian contoh-contoh materi Zat makanan untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
❖ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan dengan Zat makanan.
❖ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Zat
makanan.
❖ Mendengar
Pemberian materi Zat makanan oleh guru.
❖ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
➢ Zat makanan
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya:
masalah) ❖ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
➢ Zat makanan
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) ❖ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Zat makanan yang sedang
dipelajari dalam bentuk video dan slide presentasi yang disajikan
dan mencoba menginterprestasikannya.
❖ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Zat makanan yang
sedang dipelajari.
❖ Aktivitas
2 . Pertemuan Kedua (2 x 45 Menit)
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada
guru berkaitan dengan materi Zat makanan yang sedang dipelajari.
❖ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Zat makanan yang
telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
❖ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Zat makanan.
❖ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Zat makanan yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
❖ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Zat makanan
sesuai dengan pemahamannya.
❖ Saling tukar informasi tentang materi :
➢ Zat makanan
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara:
❖ Berdiskusi tentang data dari Materi :
➢ Zat makanan
❖ Mengolah informasi dari materi Zat makanan yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
❖ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Zat
makanan.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
2 . Pertemuan Kedua (2 x 45 Menit)
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan:
❖ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
➢ Zat makanan
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) ❖ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Zat makanan berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
❖ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
➢ Zat makanan
❖ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Zat makanan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
❖ Bertanya atas presentasi tentang materi Zat makanan yang dilakukan
dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
❖ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
➢ Zat makanan
❖ Menjawab pertanyaan tentang materi Zat makanan yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
❖ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Zat
makanan yang akan selesai dipelajari
❖ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Zat makanan yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Zat makanan berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
2 . Pertemuan Kedua (2 x 45 Menit)
lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik:
❖ Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Zat makanan yang baru
dilakukan.
❖ Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Zat makanan yang baru
diselesaikan.
❖ Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru:
❖ Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Zat
makanan.
❖ Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Zat makanan.
❖ Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Zat makanan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

3 . Pertemuan Ketiga (2 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru:
Orientasi
❖ Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
❖ Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
❖ Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
❖ Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
❖ Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
❖ Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
❖ Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
❖ Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
➢ Uji bahan makanan
❖ Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
❖ Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
❖ Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
❖ Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
❖ Pembagian kelompok belajar
❖ Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
3 . Pertemuan Ketiga (2 x 45 Menit)
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 50 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Uji bahan makanan dengan cara:
rangsangan) ❖ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan video.
❖ Mengamati
➢ Lembar kerja materi Uji bahan makanan.
➢ Pemberian contoh-contoh materi Uji bahan makanan untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
❖ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan dengan Uji bahan makanan.
❖ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Uji bahan
makanan.
❖ Mendengar
Pemberian materi Uji bahan makanan oleh guru.
❖ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
➢ Uji bahan makanan
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya:
masalah) ❖ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
➢ Uji bahan makanan
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) ❖ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Uji bahan makanan yang sedang
dipelajari dalam bentuk video dan slide presentasi yang disajikan
3 . Pertemuan Ketiga (2 x 45 Menit)
dan mencoba menginterprestasikannya.
❖ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Uji bahan makanan
yang sedang dipelajari.
❖ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada
guru berkaitan dengan materi Uji bahan makanan yang sedang
dipelajari.
❖ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Uji bahan
makanan yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
❖ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Uji bahan makanan.
❖ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Uji bahan makanan yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
❖ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Uji bahan
makanan sesuai dengan pemahamannya.
❖ Saling tukar informasi tentang materi :
➢ Uji bahan makanan
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara:
❖ Berdiskusi tentang data dari Materi :
➢ Uji bahan makanan
❖ Mengolah informasi dari materi Uji bahan makanan yang sudah
3 . Pertemuan Ketiga (2 x 45 Menit)
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
❖ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Uji bahan
makanan.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan:
❖ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
➢ Uji bahan makanan
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) ❖ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Uji bahan makanan
berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
❖ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
➢ Uji bahan makanan
❖ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Uji bahan makanan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
❖ Bertanya atas presentasi tentang materi Uji bahan makanan yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
❖ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
➢ Uji bahan makanan
❖ Menjawab pertanyaan tentang materi Uji bahan makanan yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
❖ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
3 . Pertemuan Ketiga (2 x 45 Menit)
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Uji
bahan makanan yang akan selesai dipelajari
❖ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Uji bahan makanan
yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Uji bahan makanan berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik:
❖ Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Uji bahan makanan yang
baru dilakukan.
❖ Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Uji bahan makanan yang baru
diselesaikan.
❖ Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru:
❖ Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Uji
bahan makanan.
❖ Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Uji bahan makanan.
❖ Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Uji bahan makanan kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
Aspek Perilaku yang
N Dinilai Jumla Skor Kode
Nama Siswa
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x
4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukankompetensi
yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan,
dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
2 setiap anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 =
400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x
100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan
maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan
format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Mau menerima pendapat
1 100
teman.
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
Memaksakan pendapat 450 90,00 SB
3 sendiri kepada anggota 100
kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 =
500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x
100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala
N Jumla Skor Kode
Aspek yang Dinilai 10
o 25 50 75 h Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka
telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan,
PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

2. Instrumen Penilaian (terlampir)


a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM),
maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik
Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!
3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan!

CONTOH PROGRAM REMIDI

Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
3
4
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut
:
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai
Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.

Maumere, April 2021


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran,
Kepala SMK Santa Mathilda

Fransiska Iwanti, S.Si


Agustinus Dunia, S.Pd
Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran:

Anda mungkin juga menyukai