(PTK)
OLEH
SANTA MATHILDA
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas yang berjudul
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar BIOLOGI
Santa Mathilda.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan
1. Bapak Agustinus Dunia, S.Pd Kepala SMK Santa Mathilda, yang telah memberikan ijin
2. Bapak dan Ibu Guru SMK Santa Mathilda serta pihak lain yang tidak bisa penulis
sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini sehingga dapat
Peneliti sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan penelitian tindakan kelas
ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari pembaca. Akhir kata mudah-mudahan laporan ini bermanfaat
bagi para pembaca khususnya bagi guru dan umumnya bagi dunia pendidikan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
iv
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
BAB 1
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan syarat penting bagi kemajuan suatu bangsa karena pendidikan
adalah dasar pengembangan kemampuan bangsa. Pendidikan merupakan usaha sadar dan
aktivitas yang dilakukan manusia agar kemampuannya terus meningkat dengan cara membina
potensi-potensi yang dimilikinya, baik rohani yang meliputi pikiran, rasa, karsa, cipta dan budi
nurani maupun jasmani. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
No. 20 Bab II pasal 3 Tahun 2003 yang berbunyi: “Pendidikan Nasional berfungsi sebagai
pengembangan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhalk
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab”.
Belajar pada hakikatnya adalah proses interkasi terhadap situasi yang ada di sekitar
indivdu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan pada tujuan dan proses
berbuat melalui berbagai pengalaman. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang
pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar.
Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa komponen yang
dapat menunjang, yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen strategi belajar
mengajar dan komponen evaluasi. Masing-masing komponen tersebut saling terkait dan saling
1
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan terjadinya interaksi yang
menyenangkan antara pendidik dan peserta didik yang mampu mempererat hubungan antara
keduanya sehingga peserta didik dapat memahami konsep pembelajaran. Guru sebagai tenaga
pendidik yang profesional harus dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar
bergairah bagi anak didik. Dengan teori dan pengalaman yang dimiliki, guru menggunakannya
Santa Mathilda masih rendah. Guru lebih mengutamakan untuk mengisi pikiran siswa dengan
materi- materi yang sudah tersedia. Siswa diberikan materi yang bersifat hafalan sehingga
kemampuan berpikir siswa kurang dibangun. Guru sudah menggunakan media pembelajaran,
namun dalam penggunaannya masih kurang optimal. Siswa kurang terlibat aktif dalam
pembelajaran karena mereka menerima materi dalam bentuk hafalan saja, belum melalui proses
penemuan sendiri sehingga materi yang mereka dapatkan tidak bertahan lama dan mudah lupa.
Siswa mencatat materi dan belum diarahkan belajar mandiri untuk menemukan sendiri
Keadaan tersebut berpengaruh dengan hasil belajar BIOLOGI pada siswa kelas X A
Asisten Keperawatan SMK Santa Mathilda Maumere. Hasil belajar BIOLOGI Kelas X A
Asisten Keperawatan masih rendah ditunjukkan dengan data dari 28 siswa hanya 10 siswa
(36%) yang sudah mencapai KKM (75), sedangkan 18 siswa (64%) lainnya masih di bawah
KKM. Untuk itu, dalam pembelajaran BIOLOGI perlu diadakan perbaikan dengan menerapkan
model pembelajaran inovatif dan penggunaan media agartujuan pembelajaran dapat dicapai
secara optimal.
pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Biologi. Peneliti mencari solusi untuk mengatasi permasalahan pembelajaran
2
Biologi tersebut. Model pembelajaran yang tepat digunakan untuk mengatasi permasalahan
pembelajaran Biologi tersebut adalah dengan model Discovery Learning dengan media audio
visual.
PELAJARAN 2020/2021”
Faktor-faktor yang menjadi kendala berdasarkan temuan awal yang dilakukan adalah:
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, telah ditemukan
beberapa masalah dalam penelitian ini. Mengingat penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas yang hanya terfokus pada peningkatan hasil belajar, peneliti memberi batasan
penelitiannya yaitu siswa kesulitan untuk dapat memahami materi Biologi sehingga di sini
penulis mencoba meneliti tentang penggunaan media audio visual untuk meningkatkan hasil
“Bagaimanakah penerapan model discovery learning berbantuan media audio visual dapat
3
meningkatkan hasil belajar Biologi materi Sistem pencernaan pada siswa kelas X
Sesuai dengan tujuan dari penelitian tindakan kelas yang bermaksud memperbaiki
proses pembelajaran maka penelitian tindakan kelas ini mempunyai tujuan untuk
meningkatkan hasil belajar Biologi materi Sistem Pencernaan pada siswa kelas X A Asisten
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini ada dua yaitu manfaat secara teoritis dan
Dapat mendeskripsikan teori tentang penggunaan media audio visual dalam proses
pembelajaran.
1. Bagi Guru
4
2. Bagi Siswa
pelajaran
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
“learning by doing” yang di terapkan dalam konteks pekerjaan seseorang. Pada saat
seseorang bekerja, dia selalu menghasilkan ide-ide baru yang diwujudkan dalam
dan tenaga kependidikan (kepala sekolah dan pengawas). Dalam konteks pekerjaan
tersebut, guru menerapkan action research pada kegiatan belajar mengajar di kelas
sekolah. Action research yang dilakukan oleh guru dinamakan penelitian tindakan
kelas (classroom action research) sedangkan action research yang dilakukan kepala
perubahan perilaku siswa dan faktor- faktor yang menyebabkan tindakan yang
6
Apabila peneliti merasa tindakan yang dilakukan hasilnya kurang memuaskan maka
akan dicoba kembali tindakan kedua dan seterusnya. Dalam PTK, jarang ada
keberhasilan yang dapat dicapai dalam satu kali tindakan, oleh sebab itu PTK sering
dipelajari dan dilaporkan secara mendalam dan sistematis. Penelitian tindakan kelas
bertujuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang paling efisien dan efektif
pada situasi yang alamiah (bukan eksperimen). Action research berasumsi bahwa
melalui tindakan (action). Dengan asumsi tersebut, orang biasa mempunyai peluang
mengubah kondisi, perilaku dan kemampuan subjek (siswa) yang menjadi sasaran
metode penelitian yaitu metode eksperimen dan action research. Penelitian eksperimen
minimal menggunakan dua kelas paralel yaitu satu kelas digunakan sebagai kelas
perlakuan atau kelas eksperimen dan satu kelas yang lain digunakan sebagai kelas
kontrol atau kelas yang tidak diberi perlakuan. Penelitian tindakan kelas cukup
menggunakan satu kelas, tetapi tindakan yang dilakukan dapat berulang-ulang sampai
7
2.1.2 Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas secara garis besar ada empat langkah penting, yaitu
1. Rencana
apa yang telah terjadi. Rencana PTK disusun berdasarkan hasil pengamatan
fleksibel utuk mengadopsi pengaruh yang tidak dapat dilihat danrintangan yang
(a) mengatasi kendala pembelajaran kelas, (b) bertindak secara lebih tepatguna
dalam kelas, dan (c) meningkatkan keberhasilan pembelajaran kelas; dan (2)
kualitatif
8
2. Tindakan
itu tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana, mengingat dinamikan proses
perlu bersikap fleksibel dan siap mengubah rencana tindakan sesuai dengan
dilaporkan.
3. Observasi
agar ada dokumen sebagai dasar refleksi berikutnya dan fleksibel serta terbuka
untuk mencatat hal-hal yang tak terduga. Observasi dilakukan secara cermat
karena tindakan di kelas selalu akan dibatasi oleh kendala realitas kelas yang
dinamis, diwarnai dengan hal-hal tak terduga. Saat observai observer bersifat
dan adanya fokus pada apa yang ingin dicatat, sebaiknya menggunakan
penelitian yaitu perencanaan. Apa yang diamati dalam PTK adalah proses
tindakannya, pengaruh tindakan (yang disengaja dan tak sengaja), keadaan dan
9
kendala tindakan, bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau
persoalan lain yang timbul. Misalnya, jika anda adalah guru Matematika, akan
pada perilaku Anda sebagai guru dalam upaya membantu siswa belajar
suasana pembelajarannya.
4. Refleksi (Reflecting)
Model Discovery learning berusaha meletakkan dasar dan cara berpikir ilmiah,
murid ditempatkan sebagai subyek yang belajar, peranan guru dalam model discovery
learning adalah pembimbing belajar dan fasilitator belajar. Darmawan D. dan wahyudi
pembelajaran dan tertuju pada sebuah acuan untuk melaksanakan pembelajaran serta
10
Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya
untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Dalam proses pembelajarannya siswa
tersebut dapat dijadikan sebuah jawaban atas pertanyaan atau masalah yang diberikan
peserta didik. Selama proses pembelajaran siswa dituntut untuk menemukan sendiri.
tahapan dan jawaban- jawaban yang dibutuhkan sampai tersebut untuk menjawab dan
learning adalah proses pembelajaran yang menuntut siswa untuk menemukan suatu
konsep yang belum diketahui sebelumnya dengan cara melakukan suatu pengamatan
dan penelitian dari masalah yang diberikan oleh guru yang bertujuan agar siswa
berperan sebagai subyek belajar dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran di kelas.
11
3. Memilih materi pelajaran
1. Stimulation
2. Problem Statetment
agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran kemudian salah satunya
3. Data collection
12
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Dengan demikian peserta didik
4. Data processing
5. Verification
6. Generalization
dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang
Pengertian Media Audio Visual Media audio visual adalah cara menghasilkan
elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui audio-
visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapan melalui pandangan
dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau
simbol-simbol yang serupa. Audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara
13
Dale mengatakan media audio visual adalah media pengajaran dan media pendidikan
yang mengaktifkan mata dan telinga peserta didik dalam waktu proses belajar
mengajar berlangsung.
Dari berbagai ragam dan bentuk dari media pengajaran, pengelompokan atas
media dan sumber belajar, yaitu dibedakan menjadi media audio, media visual,media
audio visual, dan media serba neka. Media audio visual dibedakan menjadi:
a. Media audio visual diam: televisi diam, slide dan suara, film rangkai dan suara, buku
dan suara.
b. Media audio visual gerak: video, CD, film rangkai dan suara, televisi, gambar dan
suara.
Belajar adalah sebuah kunci yang paling vital dalam setiap pendidikan
sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Belajar juga
dan Amri, 2014:31). Dalam belajar, ada proses pembelajran yang merupakan upaya
latihan dan penampilan hasil. Tujuan tahap penampilan hasil ini adalah untuk
14
Berkenaan dengan hasil belajar, Abdurrahman (dalam Jihad dan Haris,
2013:14), hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Menurut Sudjana (dalam Fatimah 2015:17), hasil belajar adalah
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas
berlangsung dalam bentuk tingkah laku untuk mencapai tujuan. Hasil belajar
merupakan evaluasi dari proses pembelajaran. Proses pembelajaran dapat berjalan dan
berhasil dengan baik, jika guru dan siswa mampu menjalankan komunikasi yang
Menurut Bloom (1956) seperti yang dikuti oleh Rahman dan Amri (2014:31),
mengkategorikan hasil belajar ke dalam tiga ranah yaitu: ranah kognitif, terdiri dari
ranah afektif terdiri dari lima jenis perilaku (penerimaan, sambutan, penilaian,
organisasi, karakeristik) dan ranah psikomotor terdiri dari tujuh perilaku atas
pembelajaran. Hasil yang diperoleh berupa perubahan yang terjadi dalam diri seorang
15
2.4.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar
Secara umum, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal, yaitufaktor-
faktor yang ada dalam diri siswa dan faktor eksternal adalah faktor-faktoryang berada
a. Faktor internal
1) Faktor fisiologi atau jasmani baik bersifat bawaan maupun diperoleh dengan
b. Faktor eksternal
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas X A Asisten Keperawatan SMK Santa
Mathilda. Jumlah siswa seluruhnya 28, terdiri dari 24 perempuan dan 4 laki-laki.
a. Siklus I
1. Perencanaan
makanan.
c. Menyiapkan lembar kerja siswa, dan alat evaluasi berupa tes tertulis.
2. Pelaksanaan Tindakan
inti, dan kegiatan akhir. Peneliti menerapkan model Discovery Learning dengan
17
Adapun langkah- langkah kegiatan secara menyeluruh adalah sebagai berikut:
pembelajaran.
e. Guru membimbing siswa untuk mengolah data berdasarkan data yang telah
diperoleh.
3. Observasi
diamati adalah keaktifan siswa dan tingkah laku siswa selama pembelajaran
siklus I berlangsung.
4. Refleksi
Dalam kegiatan refleksi ini, hal-hal yang perlu dilakukan oleh peneliti
adalah:
18
a. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus I
pembelajaran
b. Siklus II
1. Perencanaan
c. Menyiapkan lembar kerja siswa, dan alat evaluasi berupa tes tertulis
2. Pelaksanaan Tindakan
sebagai berikut:
pembelajaran.
19
b. Guru mengajukan masalah melalui pertanyaan atau pernyataan.
e. Guru membimbing siswa untuk mengolah data berdasarkan data yang telah
diperoleh.
3. Observasi
diamati adalah keaktifan siswa dan tingkah laku siswa selama pembelajaran
siklus II berlangsung.
4. Refleksi
Dalam kegiatan refleksi ini, hal-hal yang perlu dilakukan oleh peneliti
adalah:
20
d) Mengetahui perubahan keterampilan guru dan aktivitas siswa dari
siklus I
e) Jika hasil keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar telah
dihentikan.
21
BAB IV
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah
perempuan. Penelitian dilakukan dalam 3 siklus serta obyek penelitiannya adalah mata
pelajaran Biologi. Tiap pertemuan dilakukan satu kali dalam seminggu dengan alokasi
waktu 1 hari.
Dalam penelitian ini dikumpulkan data yaitu hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Biologi. Data yang sudah terkumpul dianalisis secara kuantitatif yang
meliputi daya serap dan ketuntasan belajar klasikal. Analisis data kuantitatif dihitung
Suatu kelas dikatakan tuntas secara individu jika persentase daya serap individu
sekurang-kurangnya 65%
22
Tabel 4.1 Kriteria Daya Serap Indiviual
Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika persentase klasikal yang dicapai
Adapun data hasil belajar siswa untuk masing-masing siklus adalah sebagai
berikut:
23
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3
NILAI
SIKLUS SIKLUS
No NAMA SISWA SIKLUS 1 2 3
1 Alexander Febrianus 60 80 80
2 Anggalina Ifon 60 80 100
3 Aprilia Pratiwi 40 100 100
4 Beata Rosalia Tania Nitu 60 80 100
5 Dennislius Newthon K. Ratu 80 100 100
6 Desi Mariana 80 60 100
7 Febriana Lilisantisa 80 80 100
8 Hendrika Pire Koten 40 100 100
9 Kristina Lidia Pau 60 100 100
10 Laurensia Sina 80 100 100
11 Listia Yusefa 100 80 100
12 Magdalena Febiola Dua Putri 60 100 100
13 Magdalena M. K Uran 60 80 100
14 Maria Adelgonda Erni Lewuk 80 80 100
15 Maria Orisa 100 100 100
16 Maria Revalina 80 100 100
17 Maria Susilianti 100 100 100
18 Maria Veronika Yulita 60 80 100
19 Paskalia Beatrix Bure Sulie 40 60 100
20 Roslinde Romana Nurak 30 80 100
21 Sisilia Sugi Deru 40 80 100
22 Stefania Tuen Wunsili 100 80 100
23 Vincentia Anjelita Laura 100 100 100
24 Yolan Karmelia 80 60 100
25 Alina Aprilia 60 80 100
26 Blasius Jovi 40 60 100
27 Cristian P.M.Gowing Hayon 60 80 80
28 Claudia Firiyani Arginista 60 40 100
JUMLAH 1890 2320 2760
RATA-RATA 67.5 82.857143 98.571429
KKM 75 75 75
TUNTAS 12 23 26
BELUM TUNTAS 16 5 2
KETUNTASAN KLASIKAL 43% 82% 93%
24
4.1.1 Deskripsi Siklus 1
Pada siklus 1 ini terjadi dalam 4 tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti melakukan telaah kurikulum 2013. Perencanaan siklus
b. Tahap Tindakan
(Orientasi)
(Apersepsi)
6. Guru menunjukan bungkusan tablet obat tambah darah (TTD) yang sering
“ Coba bayangkan jika sehari atau dua hari kita tidak makan?”
25
7. Siswa memberi pendapatnya terhadap hal tersebut
18. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa setelah melakukan aktivitas
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap sikap siswa selama
memberikan lembar kerja peserta didik dan tes sebagai evaluasi. Adapun hasil
observasi pada siklus 1 diperoleh bahwa secara klasikal hasil belajar yang
26
Tabel 4.4 Hasil Belajar siklus 1
NILAI
No NAMA SISWA SIKLUS 1
1 Alexander Febrianus 60
2 Anggalina Ifon 60
3 Aprilia Pratiwi 40
4 Beata Rosalia Tania Nitu 60
5 Dennislius Newthon K. Ratu 80
6 Desi Mariana 80
7 Febriana Lilisantisa 80
8 Hendrika Pire Koten 40
9 Kristina Lidia Pau 60
10 Laurensia Sina 80
11 Listia Yusefa 100
12 Magdalena Febiola Dua Putri 60
13 Magdalena M. K Uran 60
14 Maria Adelgonda Erni Lewuk 80
15 Maria Orisa 100
16 Maria Revalina 80
17 Maria Susilianti 100
18 Maria Veronika Yulita 60
19 Paskalia Beatrix Bure Sulie 40
20 Roslinde Romana Nurak 30
21 Sisilia Sugi Deru 40
22 Stefania Tuen Wunsili 100
23 Vincentia Anjelita Laura 100
24 Yolan Karmelia 80
25 Alina Aprilia 60
26 Blasius Jovi 40
27 Cristian P.M.Gowing Hayon 60
28 Claudia Firiyani Arginista 60
JUMLAH 1890
RATA-RATA 67.5
KKM 75
TUNTAS 12
BELUM TUNTAS 16
KETUNTASAN KLASIKAL 43%
27
d. Tahap Refleksi
diadakan refleksi terhadap segala kegiatan yang telah dilakukan, hasil refleksi
Pada siklus 2 ini terjadi dalam 4 tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi.
a. Tahap Perencanaan
discovery learning.
b. Tahap Tindakan
28
1. Kelas dimulai dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa
yang diminta membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini datang
14. Siswa melihat tayangan audio visual tentang proses terjadinya hujan
29
16. Siswa menghubungkan informasi yang diperoleh dengan hasil
berikutnya
19. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa setelah melakukan aktivitas
memberikan lembar kerja peserta didik dan tes sebagai evaluasi. Adapun hasil
observasi pada siklus 2 diperoleh bahwa secara klasikal hasil belajar yang
30
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus 2
NILAI
No NAMA SISWA SIKLUS 2
1 Alexander Febrianus 80
2 Anggalina Ifon 80
3 Aprilia Pratiwi 100
4 Beata Rosalia Tania Nitu 80
5 Dennislius Newthon K. Ratu 100
6 Desi Mariana 60
7 Febriana Lilisantisa 80
8 Hendrika Pire Koten 100
9 Kristina Lidia Pau 100
10 Laurensia Sina 100
11 Listia Yusefa 80
12 Magdalena Febiola Dua Putri 100
13 Magdalena M. K Uran 80
14 Maria Adelgonda Erni Lewuk 80
15 Maria Orisa 100
16 Maria Revalina 100
17 Maria Susilianti 100
18 Maria Veronika Yulita 80
19 Paskalia Beatrix Bure Sulie 60
20 Roslinde Romana Nurak 80
21 Sisilia Sugi Deru 80
22 Stefania Tuen Wunsili 80
23 Vincentia Anjelita Laura 100
24 Yolan Karmelia 60
25 Alina Aprilia 80
26 Blasius Jovi 60
27 Cristian P.M.Gowing Hayon 80
28 Claudia Firiyani Arginista 40
JUMLAH 2320
RATA-RATA 82.8571429
KKM 75
TUNTAS 23
BELUM TUNTAS 5
KETUNTASAN KLASIKAL 82%
31
d. Tahap Refleksi
diadakan refleksi terhadap segala kegiatan yang telah dilakukan, hasil refleksi
guru
32
4.1.3 Deskripsi Siklus 3
Pada siklus 3 ini terjadi dalam 4 tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi.
a. Tahap Perencanaan
b. Tahap Tindakan
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa
yang diminta membaca do’a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling
33
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang
akan berlangsung
13. Siswa melihat tayangan audio visual tentang rumah yang kotor
memberikan lembar kerja peserta didik dan tes sebagai evaluasi. Adapun hasil
observasi pada siklus 3 diperoleh bahwa secara klasikal hasil belajar yang
34
diperoleh termasuk tinggi, namun pada siklus 3 ini ketuntasan klasikalnya
NILAI
No NAMA SISWA SIKLUS 3
1 Alexander Febrianus 80
2 Anggalina Ifon 100
3 Aprilia Pratiwi 100
4 Beata Rosalia Tania Nitu 100
5 Dennislius Newthon K. Ratu 100
6 Desi Mariana 100
7 Febriana Lilisantisa 100
8 Hendrika Pire Koten 100
9 Kristina Lidia Pau 100
10 Laurensia Sina 100
11 Listia Yusefa 100
12 Magdalena Febiola Dua Putri 100
13 Magdalena M. K Uran 100
14 Maria Adelgonda Erni Lewuk 100
15 Maria Orisa 100
16 Maria Revalina 100
17 Maria Susilianti 100
18 Maria Veronika Yulita 100
19 Paskalia Beatrix Bure Sulie 100
20 Roslinde Romana Nurak 100
21 Sisilia Sugi Deru 100
22 Stefania Tuen Wunsili 100
23 Vincentia Anjelita Laura 100
24 Yolan Karmelia 100
25 Alina Aprilia 100
26 Blasius Jovi 100
27 Cristian P.M.Gowing Hayon 80
28 Claudia Firiyani Arginista 100
JUMLAH 2760
RATA-RATA 98.5714286
KKM 75
TUNTAS 26
BELUM TUNTAS 2
KETUNTASAN KLASIKAL 93%
35
d. Tahap Refleksi
diadakan refleksi terhadap segala kegiatan yang telah dilakukan, hasil refleksi
guru
Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus 1 dan siklus 2, namun
pada siklus 3 mengalami penurunan pada muatan Bahasa Indonesia dapat dilihat pada
tabel berikut:
2 Nilai terendah 40 60 80
3 Nilai rata-rata 68 83 99
36
Jika digambarkan dalam grafik, maka akan tampak seperti berikut:
120
100
100 100 100 99
93
80
80 83 82
60 68
60 57
40
40 43
20
18
7
0
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata % Tuntas % Tidak Tuntas
4.3 Pembahasan
siswa tidak aktif mengikuti pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran yang
bersifat konvensional.
hasil belajar siswa pada materi Sistem Pencernaan di kelas X A Asisten Keperawatan
SMK Santa Mathilda dapat diatasi dengan menerapkan model pembelajaran discovery
37
Dengan menerapakan model pembelajaran discovery learning berbantuan media audio
digunakan metode yang bervariasi dan siswa telah dilibatkan dalam proses
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 menunjukkan hasil yang baik yaitu
pada hasil analisis data hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari pencapaian rata-rata
siklus 1 sebesar 68, ketuntasan klasikal 43%. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus
2 menunjukkan hasil yang baik dan mengalami peningkatan yaitu pada hasil analisis
data hasil belajar siswa, hal ini terlihat dari pencapaian rata-rata 83 dan ketuntasan
klasikal 82%. Untuk hasil belajar siklus 3 mengalami kenaikan pada ketuntasan belajar
model pembelajaran discovery learning dengan berbantuan media audio visual, yang
berarti model pembelajaran discovery learning dengan berbantuan media audio visual
sangat efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian
terjadi interaksi aktif antar guru dan siswa, maupun siswa dengan siswa sehingga
38
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Bertitik tolak dari analisis data sebagaimana yang disajikan pada bab IV, maka
berbantuan media audio visual pada muatan pelajaran Biologi ternyata dapat
meningkatkanhasil siswa. Hal ini dapat dilihat pada persentase ketuntasan klasikal hasil
belajar siklus I sebesar 43%, pada siklus II sebesar 82% dan pada siklus III sebesar 93%.
5.2 Saran
sebagai berikut.
1. Kepada Guru
yang dijumpai dalam proses pembelajaran di kelas, sebagai salah satu alternatif
dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Guru juga diharapkan mampu
dengan materi dan karakteristik peserta didik/siswa sehingga akan mencapai hasil
39
2. Kepada Peneliti Lain
3. Kepada Siswa
pengetahuannya sendiri sehingga akan meningkat motivasi dan hasil belajar siswa
40
DAFTAR PUSTAKA
Pressindo, 2012.
Pustakarya,2014.
http://eprints.umm.ac.id/53539/2/BAB%20I.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808329/pengabdian/8cmetode-penelitian-
tindakan-kelas.pdf
41
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
• KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.
• KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampakmata.
• KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret danranah
abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang teori.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
• Memahami berbagai bahan dan zat makanan
• Melakukan uji bahan makanan
• Memahami sistem organ pencernaan
• Memahami enzim pencernaan
• Memahami berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan
• Mengumpulkan data melalui penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi
• Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi
D. Materi Pembelajaran
Sistem Pencernaan pada manusia
• Zat makanan
• Uji bahan makanan
• Organ pencernaan
• Enzim pencernaan
• Penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi dan Eksperimen
3. Model : Discovery Learning
F. Media Pembelajaran
❖ Media :
➢ Worksheet atau lembar kerja (siswa)
➢ Lembar penilaian
➢ Laboratorium IPA sekolah
➢ Perpustakaan sekolah
➢ Video pembelajaran
❖ Alat/Bahan :
➢ Penggaris, spidol, papan tulis
➢ Laptop & infocus
➢ Slide presentasi (ppt)
G. Sumber Belajar
➢ Buku BIOLOGI Kelas X, Erlangga. Jakarta
➢ Buku lain yang menunjang
➢ Multimedia interaktif dan Internet
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru:
Orientasi
❖ Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
❖ Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
❖ Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
❖ Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
❖ Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)
❖ Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
❖ Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
❖ Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
❖ Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
❖ Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
❖ Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
❖ Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
❖ Pembagian kelompok belajar
❖ Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 50 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada
rangsangan) manusia dengan cara:
❖ Melihat
Menayangkan video stimulus.
❖ Mengamati
➢ Lembar kerja materi Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada
manusia.
➢ Pemberian contoh-contoh materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia untuk dapat dikembangkan peserta
didik, dari media interaktif, dsb
❖ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan dengan Pengantar tentang
Sistem Pencernaan pada manusia.
❖ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Pengantar
tentang Sistem Pencernaan pada manusia.
❖ Mendengar
Pemberian materi Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada
manusia oleh guru.
❖ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya:
masalah) ❖ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) ❖ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia yang sedang dipelajari dalam bentuk
videopembelajaran dan slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
❖ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Pengantar tentang
Sistem Pencernaan pada manusia yang sedang dipelajari.
❖ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada
guru berkaitan dengan materi Pengantar tentang Sistem Pencernaan
pada manusia yang sedang dipelajari.
❖ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Pengantar tentang
Sistem Pencernaan pada manusia yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
❖ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia.
❖ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia yang telah diperoleh pada buku catatan
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
❖ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Pengantar
tentang Sistem Pencernaan pada manusia sesuai dengan
pemahamannya.
❖ Saling tukar informasi tentang materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara:
❖ Berdiskusi tentang data dari Materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
❖ Mengolah informasi dari materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
❖ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi
Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan:
❖ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) ❖ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Pengantar tentang
Sistem Pencernaan pada manusia berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
❖ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
❖ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
❖ Bertanya atas presentasi tentang materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
❖ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
➢ Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
❖ Menjawab pertanyaan tentang materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
❖ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi
Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia yang akan
selesai dipelajari
❖ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Pengantar tentang
Sistem Pencernaan pada manusia yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik:
❖ Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia yang baru dilakukan.
❖ Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia yang baru diselesaikan.
❖ Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru:
❖ Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Pengantar tentang Sistem Pencernaan pada manusia.
❖ Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Pengantar tentang Sistem
Pencernaan pada manusia.
❖ Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Pengantar tentang Sistem Pencernaan
pada manusia kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
❖ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Zat makanan.
❖ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Zat makanan yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
❖ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Zat makanan
sesuai dengan pemahamannya.
❖ Saling tukar informasi tentang materi :
➢ Zat makanan
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara:
❖ Berdiskusi tentang data dari Materi :
➢ Zat makanan
❖ Mengolah informasi dari materi Zat makanan yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
❖ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Zat
makanan.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
2 . Pertemuan Kedua (2 x 45 Menit)
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan:
❖ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
➢ Zat makanan
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) ❖ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Zat makanan berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
❖ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
➢ Zat makanan
❖ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Zat makanan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
❖ Bertanya atas presentasi tentang materi Zat makanan yang dilakukan
dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
❖ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
➢ Zat makanan
❖ Menjawab pertanyaan tentang materi Zat makanan yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
❖ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Zat
makanan yang akan selesai dipelajari
❖ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Zat makanan yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Zat makanan berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
2 . Pertemuan Kedua (2 x 45 Menit)
lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik:
❖ Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Zat makanan yang baru
dilakukan.
❖ Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Zat makanan yang baru
diselesaikan.
❖ Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru:
❖ Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Zat
makanan.
❖ Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Zat makanan.
❖ Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Zat makanan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
❖ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Uji bahan makanan.
❖ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Uji bahan makanan yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
❖ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Uji bahan
makanan sesuai dengan pemahamannya.
❖ Saling tukar informasi tentang materi :
➢ Uji bahan makanan
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
processing (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara:
❖ Berdiskusi tentang data dari Materi :
➢ Uji bahan makanan
❖ Mengolah informasi dari materi Uji bahan makanan yang sudah
3 . Pertemuan Ketiga (2 x 45 Menit)
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
❖ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Uji bahan
makanan.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan:
❖ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
➢ Uji bahan makanan
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) ❖ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Uji bahan makanan
berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
❖ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
➢ Uji bahan makanan
❖ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Uji bahan makanan dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
❖ Bertanya atas presentasi tentang materi Uji bahan makanan yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
❖ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
➢ Uji bahan makanan
❖ Menjawab pertanyaan tentang materi Uji bahan makanan yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
❖ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
3 . Pertemuan Ketiga (2 x 45 Menit)
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Uji
bahan makanan yang akan selesai dipelajari
❖ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Uji bahan makanan
yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Uji bahan makanan berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik:
❖ Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Uji bahan makanan yang
baru dilakukan.
❖ Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Uji bahan makanan yang baru
diselesaikan.
❖ Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru:
❖ Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Uji
bahan makanan.
❖ Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Uji bahan makanan.
❖ Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Uji bahan makanan kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x
4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukankompetensi
yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan,
dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
2 setiap anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 =
400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x
100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 =
500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x
100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala
N Jumla Skor Kode
Aspek yang Dinilai 10
o 25 50 75 h Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
3
4
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut
:
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai
Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.