Anda di halaman 1dari 13

PRODUKSI MEDIA BOOKLET QR PEWARISAN SIFAT UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1


TAPA

LAPORAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Produksi Media Pembelajaran yang
dibina oleh Dr. Lilan Dama, M.Pd., Sitti Suhada, S.Kom., MT dan Muh. Nur
Akbar,S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh
Nama : Selly Safitri
NIM : 431419002
Kelas : A

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillahhi robbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT dan tiada
Tuhan selain Dia yang menguasai alam semesta. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurah Kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta
seluruh kaum muslimin dan muslimat yang senantiasa istiqomah mengikuti
petunjuk-Nya.
Berkat rahmat dan izin Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Akhir Produksi Media Pembelajaran guna. Laporan ini
tidak akan selesai tanpa bimbingan dari dosen dan teman-teman sekalian, untuk
itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Dr. Lilan Dama, M.Pd selaku dosen pengajar mata kuliah Produksi Media
Pembelajaran Program Studi Pendidikan Biologi (S1) Universitas Negeri
Gorontalo
2. Sitti Suhada, S.Kom., M.T selaku dosen pengajar mata kuliah Produksi Media
Pembelajaran Program Studi Pendidikan Biologi (S1) Universitas Negeri
Gorontalo
3. Muh. Nur Akbar, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengajar mata kuliah Produksi
Media Pembelajaran Program Studi Pendidikan Biologi (S1) Universitas
Negeri Gorontalo

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam


penulisan Laporan Akhir Produksi Media ini. Penulis menerima saran dan kritik
yang membangun dalam kesempurnaan langkah selanjutnya. Penulis berharap
semoga Laporan ini bisa bermanfaat untuk penulis dan khususnya bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Gorontalo, 13 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman cover....................................................................................... i
Kata pengantar...................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................
1.2 Tujuan Produksi Media.....................................................................
1.3 Manfaat Produksi Media...................................................................

BAB II METODE
2.1 Model Produksi.................................................................................
2.2 Prosedur Produksi Media..................................................................

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil Observasi dan Analisis Kebutuhan .........................................
3.2 Kepraktisan Media............................................................................
3.3 Efektifitas Media...............................................................................

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................
4.2 Saran..................................................................................................

Daftar Pustaka.......................................................................................
Lampiran................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran Biologi merupakan salah satu pembelajaran yang kompleks
karena menyangkut fenomena-fenomena dalam makhluk hidup maupun
lingkungannya. Produk dari keilmuan Biologi ini menghasilkan suatu fakta
dan konsep. Namun, ternyata tidak semua konsep maupun fakta yang
dihasilkan mudah diamati, sebagian masih bersifat abstrak. Seperti pada salah
satu materi Pewarisan Sifat dalam pelajaran Biologi yang banyak mencakup
istilah-istilah ilmiah, bahasa latin, dan penjelasan yang masih abstrak sehingga
membuat para siswa kesulitan memahami materi pelajaran. Serupa dengan
yang disampaikan oleh Christopher dalam Saenab (2016) menjelaskan bahwa
kesulitan belajar siswa dalam konsep Genetika disebabkan oleh banyak
memuat istilah-istilah ilmiah yang sulit dimengerti, bahasa buku yang abstrak,
guru yang kurang inovatif dalam menyajikan materi sehingga konsep tidak
tersampaikan dengan baik kepada siswa.
Terlebih dalam proses pembelajaran yang masih monoton dan dengan
metode yang konvensional, semakin memperburuk keadaan. Proses
penyampaian materi yang cukup kompleks tidak dikemas secara inovatif,
Media yang digunakan oleh guru pun masih sangat terbatas, sehingga siswa
pula kurang bersemangat mengikuti pembelajaran, belajar maupun diskusi
bersama teman-temannya. Akhirnya, ini akan berdampak pada hasil belajar
siswa nantinya. Maka dalam proses pembelajaran Biologi perlu adanya suatu
perubahan yang menjadikan pembelajaran lebih efektif, inovatif, dan tentunya
membuat siswa lebih berminat dan bersemangat mengikuti pembelajaran di
kelas. Dengan pembelajaran yang efektif akan memungkinkan siswa belajar
dengan mudah, menyenangkan dan dapat mencapai tujuan pembelajaran
sesuai dengan yang diharapkan.
Semakin berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi turut
mendorong pembaruan teknologi dalam proses belajar di sekolah. Dengan
adanya media dalam materi ini akan membuat siswa lebih tertarik mengikuti

1
pembelajaran di Kelas. Guru dituntut untuk mampu melakukan inovasi-
inovasi dalam dalam kelas sesuai perkembangan zaman. Di samping itu
mampu mengoperasikan alat-alat atau mengembangkan media yang belum
tersedia (Fauzia dan Djazari, 2018).
Semakin pesatnya perkembangan pengetahuan dan teknologi juga
menghasilkan berbagai inovasi salah satunya adanya teknologi kode batang
(Barcode). Barcode ini merupakan kumpulan dari berbagai data yang dapat di
baca oleh mesin melalui scanner. Kode batang ini lebih dikenal saat ini
sebagai Quick Response Code (QR Code). QR Code dapat memuat informasi
dengan jumlah yang lebih besar, QR Code merupakan kumpulan berbagai
kode matriks berbentuk dua dimensi dan dikembangkan pertama kali oleh
Perusahaan Jepang Denso-Wave tahun 1994 (Ridwan, 2010).
Media Pembalajaran Booklet QR merupakan media yang dibuat dalam
bentuk buku yang di dalamnya terdapat Barcode untuk di scan dan nantinya
akan terhubung ke berbagai laman Modul Pewarisan Sifat, Video
Pembelajaran, serta Quis Evaluasi. Selain itu dalam Booklet QR Pewarisan
Sifat juga berisi Activiti yang nantinya akan dikerjakan oleh siswa untuk
menyelesaikan suatu persoalan yang terdapat dalam Booklet tersebut.
Dipilihnya Media Booklet QR Pewarisan Sifat memiliki beberapa keunggulan,
diantaranya mudah dan bebas untuk dibuat, mudah di akses dimana saja dan
kapanpun, serta sebagian besar Telepon Pintar dapat membacanya dengan
menginstal Aplikasi Scan QR. Media ini juga sangat menarik tampilannya
sehingga membuat siswa tertarik untuk mempelajari media ini, terdapat
activiti yang dapat meningkatkan kolaborasi antar siswa dalam belajar.
Penggunaan media pembelajaran dapat menjadi suatu solusi dalam
menghadapi permasalahan minat dan motivasi siswa dan pengajaran oleh
guru yang masih konvesional. Berdasarkan hasil observasi pada SMA Negeri
01 Tapa kelas XII IPA 2 ditemukan siswa masih sangat rendah dalam
memahami penjelasan dari guru. Banyak siswa sulit memahami materi
Pewarisan Sifat adapun hal ini disebabkan karena ketersediaan media
pembelajaran yang terbatas akibatnya siswa kurang termotivasi dan kurang
bersemangat mengikuti pelajaran sehingga sulit memahami materi Pewarisan

2
Sifat yang cukup padat. Berdasarkan hasil observasi pula diketahui bahwa
siswa menyukai penggunaan media yang mengandung gambaran nyata,
menarik, mudah dibawa atau akses dimana saja.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas maka diperlukan adanya suatu
media pembelajaran yang digunakan dalam materi Pewarisan Sifat ini yang
sesuai dengan kebutuhan siswa. Yaitu media pembelajaran Booklet QR
Pewarisan Sifat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi
Pewarisan Sifat di Kelas XII SMA Negeri 1 Tapa. Dikembangkannya media
Booklet QR Pewarisan Sifat dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat
membantu agar siswa lebih termotivasi untuk belajar Biologi serta mudah
memahami materi Pewarisan Sifat yang akan disampaikan. Selain itu media
pembelajaran Booklet QR Pewarisan Sifat diharapkan dapat menjadi
alternatif pemilihan media bagi Guru yang dapat digunakan sesuai skenario
Pembelajaran Biologi milik Guru.

1.2 Tujuan Produksi Media


Tujuan dilakukannya produksi Media Booklet QR Pewarisan Sifat yaitu
untuk meningkatkan Motivasi belajar siswa kelas XII IPA di SMA Negeri 1
Tapa

1.3 Manfaat Produksi Media


Kegunaan dilakukannya produksi media ini dapat ditinjau dari dua aspek,
yaitu:
1. Kegunaan teoritis
2. Kegunaan praktis

3
BAB II
METODE

2.1 Model Produksi Media


Model produksi media yang digunakan yaitu model ADDIE yang
dikembangkan Welty (2007). Model ADDIE dipilih dengan pertimbangan antara
lain langkahnya lebih dinamis, sistemetis, dan terstruktur dalam proses produksi
media. Model ADDIE yang digunakan dimodifikasi, sehingga tahap yang
dilakukan yaitu analyze, design, develop, evaluete, dan implement.

2.2 Prosedur Produksi Media


Langkah pengembangan model ADDIE terdiri etas lima tahap, diantaranya:
(a) menganalisis, (b) merancang, (c) mengembangkan, (d) menerapkan, dan (e)
mengevaluasi.
2.2.1 Tahap Menganalisis (Tahap Analyze)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis adalah menghimpun informasi
permasalahan yang ada di kelas, baik dari proses pembelajaran, penilaian maupun
hasil belajar. Pengumpulan informasi dilakukan melalui wawancara dengan guru
mata pelajaran biologi, pengamatan proses pembelajaran dan penyebaran angket
analisis kebutuhan siswa.

2.2.2 Tahap Merancang (Tahap Design)


Tahap design dilakukan untuk menghasilkan prototipe media pembelajaran
Booklet QR Pewarisan Sifat
2.2.3 Tahap Mengembangkan (Tahap Develop)
a. Icon Dan Tampilan Depan Media
b. Petunjuk Penggunaan dan Info Pengembang
c. Menu Aplikasi atau Isi Inti Media
d. Alat dan Bahan yang digunakan dalam produksi media
2.2.4 Tahap Mengimplementasi (Tahap Implement)
Tahap implementasi dilakukan untuk menguji kepraktisan dari
penggunaan media pembelajaran. Data yang diperoleh pada tahap ini akan
dianalisis dengan teknik yang sesuai untuk mengukur kepraktisan sebagai berikut.

4
∑x
P= X 100%
∑ xi
Keterangan:
P : Presentase
x : Skor dalam satu butir pertanyaan
xi : Skor maksimal dalam satu butir pertanyaan

Tabel 3.3 Kriteria kepraktisan media pembelajaran


Skala Nilai % Kriteria
81-100 Sangat praktis atau dapat digunakan dengan revisi
61-80 Praktis atau dapat digunakan namun perlu direvisi sedang
41-60 Kurang praktis, disarankan tidak dipergunakan karena perlu
revisi besar
21-40 Tidak praktis atau tidak boleh digunakan
00-20 Sangat tidak praktis, tidak boleh digunakan
(Sumber: mengadaptasi dari Akbar, 2013)

2.2.5 Tahap Mengevaluasi (Tahap Evaluate)


Pada tahap ini dilakukan tiga langkah yaitu: a) menentukan kriteria evaluasi,
b) memilih alat untuk evaluasi dan c) melakukan evaluasi. Kriteria evaluasi yang
dipilih peneliti adalah evaluasi persepsi. Evaluasi persepsi adalah evaluasi untuk
mengetahui apa yang dipikirkan peserta didik tentang media pembelajaran. Alat
yang dipilih yaitu angket dengan skala Likert empet pilihan. Proses evaluasi
dilakukan dengan memberikan angket terhadap peserta didik setelah
menggunakan media pembelajaran.

5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil Observasi dan Analisis Kebutuhan


Berdasarkan Hasil Observasi yang dilakukan di SMA Negeri 01
Tapa di dilakukan observasi dan penilaian pemanfaatan media
pembelajaran yang digunakan Guru Mapel Biologi di kelas, diketahui guru
masih sangat terbatas dalam memanfaatkan media dalam mengajar. Guru
masih menggunakan metode konvensional dengan menjelaskan di depan
kelas dan menulis di Papan tulis. Guru menyampaikan materi Pewarisan
Sifat yang kompleks dengan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Tetapi, guru mahir dan mudah dalam menggunakan media sarbaneka
tersebut. Guru terampil menggunakan dan menguasai materi yang
diajarkan. Dalam fungsi sasaran, media sarbaneka yang digunakan guru
cocok digunakan untuk berbagai golongan baik kelompok besar, kecil
maupun perorangan. Namun, ternyata siswa yang mengikuti kelas masih
kurang memahami penjelasan yang disampaikan oleh guru di depan.
Melalui kegiatan wawancara bersama Guru Mapel Biologi di
dapatkan fakta bahwa dalam mengajar di kelas terutama pada materi
Pewarisan Sifat yang cukup sukar biasanya Guru menggunakan suatu
video yang dapat memperlihatkan proses pewarisan sifat pada makhluk
hidup, Bahan ajar atau Modul dan terkadang menggunakan slide Power
Point untuk menjelaskan suatu materi. Namun, karena pada saat ini semua
alat atau aset yang digunakan di Sekolah sedang di kumpulkan guna
proses audit, sehingga pada saat kegiatan mengajar tidak menggunakan
media khususnya media elektronik. Guru pun menginginkan adanya suatu
pengembangan media pembelajaran terlebih pada kondisi saat ini, guru
mengharapkan media yang dapat digunakan baik itu bagi siswa yang
melakukan sekolah jarak jauh maupun siswa yang melakukan tatap muka
langsung di Sekolah. Media yang menyenangkan, dapat di akses kapan
saja dan di mana saja sehingga mampu meningkatkan minat siswa dalam
belajar yang dapat menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran.

6
Setelah melakukan pembagian dan pengisian angket kebutuhan kepada
siswa, didapatkan hasil analisis kebutuhan yang diikuti oleh sebelas orang
Siswa dengan mengisi sejumlah 20 butir soal. Diketahui ternyata masih
ada sebagian besar siswa yang merasa kesulitan dalam proses
pembelajaran baik itu dalam memahami pelajaran, istilah-istilah nama
latin, maupun kesulitan dalam menemukan sumber yang cocok untuk
materi. Siswa biasanya belajar menggunakan modul yang dibagikan oleh
ibu/bapak guru. Sebagian besar siswa sebanyak 81,8 % siswa merasa
dengan adanya media dalam pembelajaran Biologi dapat memudahkan
mereka dalam memahami materi Biologi dan sangat perlu menggunakan
media dalam menunjang pemahaman mereka terhadap materi.
Berdasarkan hasil angket kebutuhan pula didapatkan sebanyak 100 %
siswa menginginkan adanya pengembangan media Pembelajaran
Konvensional dan Media Pembelajaran berbasis Teknologi, mereka
berharap dengan adanya media yang berbasis teknologi akan lebih
fleksibel, Simple, menarik, mudah dan praktis, sehingga siswa menjadi
lebih tertarik dan memiliki minat yang tinggi dalam mengikuti
pembelajaran mengikuti kegiatan belajar di kelas mengakibatkan siswa
sulit memahami pelajaran yang disampaikan guru.

1.2 Mendesain Media Pembelajaran

1.3 Kepraktisan Media Pembelajaran

1.4 Efektivitas Media Pembelajaran

7
BAB IV
PENUTUP

I.1 Kesimpulan

I.2 Saran

8
DAFTAR RUJUKAN

Fauzia, Dahlia dan Djazari, Moh. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran QR


CARD Akuntansi untuk meningkatkan motivasi belajar jurnal penutup
siswa kelas XII IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun Pelajaran 2018/2019.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. 16 (2) : 99-112.

Ridwan, F.Z., Santoso, H., & Agung W.P. 2010. Mengamankan Single Identity
Number (SIN) Menggunkan QR Code dan Sidik Jari. Internetworking
Indonesia Journal, 2 (2), 17-20.

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai